Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN) Ervian Adhe Candra Perwira, Kushartantya, Ragil Saputra Program Studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedharto, Kampus UNDIP Tembalang Semarang Email :
[email protected] ABSTRAK Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Selama ini pencatatan data – data puskesmas masih dilakukan secara manual dan ada sebagian yang dicatat di komputer sehingga data – data masih tersimpan secara terpisah dan menyulitkan petugas puskesmas dalam pembuatan laporan yang berhubungan dengan puskesmas. Pemanfaatan teknologi informasi diharapkan bisa memberikan kemudahan dalam penyimpanan data – data puskesmas dan dalam pembuatan pelaporan puskesmas. Pembangunan perangkat lunak menggunakan alat bantu PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai pengelola basis data. Sedangkan model proses pembangun perangkat lunak yang dipakai adalah waterfall model.Tugas akhir ini menghasilkan SIMPUS berbasis web yang bisa memberikan kemudahan untuk petugas puskesmas dalam mengelola data – data puskesmas dan dalam pembuatan pelaporan. Kata Kunci : Puskesmas, teknologi informasi, waterfall model. 1. PENDAHULUAN Program pembangunan kesehatan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna walaupun dalam beberapa hal masih dijumpai hambatan yang mempengaruhi pelaksanaannya. Di Indonesia, indikator derajat dapat dilihat dari : Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu melahirkan, dan Angka Kesakitan / Kematian karena penyakit tertentu serta status gizi masyarakat [1]. Dalam pembangunan bidang kesehatan, hal yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan adalah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan itu sendiri sehingga program peningkatan derajat kesehatan masyarakat bisa tercapai. Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan petugas puskesmas dan sebagian pasien puskesmas mereka berpendapat bahwa sistem pelayanan kesehatan yang berada di Puskesmas saat ini masih terdapat banyak kekurangan diberbagai bidang diantaranya dalam bidang pemberian informasi kepada pasien yang masih terbatas, masa tunggu pendaftaran pasien sampai pemeriksaan pasien terjadi beberapa kali, pendataan data pasien yang masih menggunakan cara konvensonal yaitu dengan pencatatan di buku.
1
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
Pemberian informasi sejak awal kepada pasien adalah hal yang sangat penting, karena informasi itu sangat bermanfaat bagi pasien salah satu contohnya informasi tentang keberadaan dokter Puskesmas. Jika sebelumnya seorang pasien sudah mengetahui ada atau tidaknya dokter yang bertugas sehingga pasien bisa memutuskan apakah jadi mengantre atau tidak. Karena sistem yang berjalan saat ini yaitu seorang pasien begitu datang ke puskesmas langsung menuju tempat antre untuk mendaftar tanpa mencari informasi ada atau tidaknya dokter puskesmas. Kurangnya informasi yang terjadi seperti ini sangat merugikan pasien, karena pasien bisa saja tidak mendapat penanganan perawatan karena dokter sedang tidak bertugas. Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat dalam berbagai bidang, salah satunya perkembangan teknologi informasi dalam bidang kesehatan mulai dari tingkat bawah dalam hal ini puskesmas sampai tingkat atas dalam hal ini rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi ini sangat membantu petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan bisa maksimal. Pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL dan diharapkan bisa digunakan oleh bagian kepala puskesmas untuk melihat hasil pelaporan bulanan, bagian tata usaha ( kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, perlengkapan ) untuk melakukan pendataan data pegawai, data keuangan, data ketatausahaan dan data perlengkapan barang yang ad di puskesmas serta bisa untuk mencetak hasil pelaporan, bagian usaha masyarakat ( promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, lansia, usaha kesehatan sekolah) untuk melakukan pencatatan hasil kegiatan survei lapangan yang dilakukan, untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dan bisa untuk mencetak hasil pelaporan yang diinginkan, bagian usaha kesehatan ( laboratorium, kesehatan ibu dan anak, balai pengobatan gigi, balai pengobatan umum dan pengelola obat) untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, pencatatan obat dan juga bisa digunakan dalam pembuatan pelaporan.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Sistem Informasi Manajemen Bagian ini berisi kosep dasar sistem informasi yaitu pengertian sistem, informasi, manajemen dan sistem informasi manajemen
2.1.1. Konsep dasar sistem Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen, atau variabel – variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu[2]. Definisi umum ini mencakup banyak jenis sistem. Sebagai contoh, suatu sistem yang sangat sederhana seperti pena, mungkin hanya memiliki tiga atau empat komponen 2
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
perangkat keras. Sebaliknya, sistem kontrol lalu lintas udara terdiri dari ribuan perangkat keras dan lunak, ditambah manusia pemakainya, yang membuat keputusan berdasarkan informasi sistem. 2.1.2. Konsep dasar Informasi Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakan untuk membuat keputusan[2]. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataaan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi yang diterima oleh pengguna harus mempunyai kualitas yang tinggi, dalam informasi tersebut benar – benar bermanfaat, kualitas dan suatu informasi tergantung dari beberapa hal antara lain, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, lengkap dan relevan [2]. Informasi tidak hanya dipakai untuk kepentingan internal dalam organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal. Pemakai internal meliputi staf operasi, manajemen tingkat bawah hingga manajemen tingkat atas, sedangkan pemakai eksternal dapat berupa pelanggan, pemegang saham, pemasok atau mitra kerja, dinas pajak dan lain – lain. 2.1.3. Konsep Dasar Manajemen Manajemen adalah proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan manajemen terdapat tiga jenis kegiatan yaitu kegiatan perencanaan, kegiatan pengorganisasian dan kegiatan pengendalian. Di dalam kegiatan perencaan, para manajer mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan organisasi, serta menetapkan langkah – langkah strategis guna mencapai tujuan organisasi sebagai tujuan yang disepakati oleh anggota – anggota organisasi. Di dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata kegiatan – kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur kewenangan dan rantai komando. Di dalam pengendalian manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan, dan apabila ada ketidaksesuaian dan penyimpangan ditetapkan pula cara – cara untuk mengatasinya.
3
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Mengacu dari definisi sistem, informasi dan manajemen maka sistem informasi majamenen bisa disimpulkan bahwa tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi dalam memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen, baik yang menyangkut dalam pembuatan keputusan – keputusan rutin maupun keputusan – keputusan stategis. Dengan demikian sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas – tugas organisasi[2]. 2.2.
Puskesmas Bagian ini berisi penjelasan mengenai Puskesmas meliputi konsep dasar puskesmas dan struktur organisasi puskesmas yang bisa dilihat pada gambar 2.2. 2.2.1. Konsep Dasar Puskesmas Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Fungsi puskesmas diantaranya seperti berikut: a.
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. b.
Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. c.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
4
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
1). Usaha kesehatan perorangan Usaha kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan dan sebagian besar kegiatannya dilakukan di dalam puskesmas, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Petugas usaha kesehatan perorangan ini meliputi dokter, perawat dan apoteker. 2). Usaha kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan sebagian besar kegiatannya dilakukan di luar puskesmas yaitu dengan melakukan survei langsung ke lapangan. Petugas usaha kesehatan masyarakat tersebut antara lain dokter, dan penyuluh kesehatan. 3. PEMBAHASAN 3.1.
Analisis dan Desain
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah: 1.
2.
Mengidentifikasi masalah Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasi sebagai suatu pertanyan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak penyebab masalahnya sehingga proses pemecahan masalahnya dapat lebih terarah. Memahami kerja dari sistem yang ada Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analisis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan dari sistem tersebut.
3.
Menganalisis sistem Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analisis sistem secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi untuk menemukan jawapan apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti : apa yang 5
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
4.
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik. Laporan hasil analisis Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan pengguna dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.
3.1.1. Sistem yang Berjalan Sekarang Sistem di Puskesmas Ngawen dan Puskesmas Jogonalan yang berjalan sekarang sebagian besar masih dikakukan secara manual. Data pasien dan pemeriksaan masih disimpan di dalam sebuah map dan masih disimpan dalam almari. Ada beberapa data sudah disimpan pada sebuah komputer puskesmas yang menggunakan Microsoft excel antara lain data obat puskesmas. Sedangkan untuk pengubahan data pasien masih dilakukan dengan membuat kembali data tersebut dengan menggunakan tabel. Sehingga akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas tersebut. 3.1.2. Sistem yang Diusulkan Sistem yang diusulkan adalah berupa sistem informasi puskesmas yang berbasis komputer yang berguna untuk petugas tata usaha ( bagian kepegawaian, bagian keuangan, bagian ketatausahaan, bagian perlengkapan ), petugas usaha kesehatan masyarakat ( bagian promosi kesehatan, bagian kesehatan lingkungan bagian gizi, bagian pencegahan dan pemberantasan penyakit, bagian lansia, bagian usaha kesehatan sekolah ), petugas usaha kesehatan perorangan ( bagian laboratorium, bagian kesehatan ibu dan anak, bagian balai pengobatan gigi, bagian balai pengobatan umum dan bagian pengelola obat ). 3.1.2.1. SRS Sistem yang dikembangkan ini Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, disingkat menjadi SIMPUS. SIMPUS memiliki SRS yang dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 SRS SIMPUS SRS ID Deskripsi SRS-SIMPUS-F01 Otentikasi pengguna SRS-SIMPUS-F02 Manajemen data petugas SRS-SIMPUS-F03 Manajemen data barang SRS-SIMPUS-F04 Manajemen data penyakit SRS-SIMPUS-F05 Manajemen data warga SRS-SIMPUS-F06 Manajemen data tindakan SRS-SIMPUS-F07 Manajemen data obat SRS-SIMPUS-F08 Manajemen data keluhan SRS-SIMPUS-F09 Manajemen data sd SRS-SIMPUS-F10 Manajemen data desa 6
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
SRS ID SRS-SIMPUS-F11 SRS-SIMPUS-F12 SRS-SIMPUS-F13 SRS-SIMPUS-F14
Deskripsi Manajemen data survey Manajemen data registrasi Manajemen data pemeriksaan Manajemen data pelaporan
3.1.3. Desain Antarmuka Desain antarmuka memberikan kepada perekayasa perangkat lunak suatu gambaran mengenai struktur program. Seperti cetak biru untuk sebuah rumah, keseluruhan desain tidak lengkap bila tanpa representasi pintu, jendela dan sambungan utilitas untuk air, listrik. Pintu, jendela dan sambungan utilitas untuk perangkat lunak komputer membangun desain interface dari sistem. Untuk penjelasan lebih jelas sebagai berikut:
Gambar 1. Desain Antarmuka Halaman Utama SIMPUS
Gambar 2. Desain Antarmuka Halaman Input Data Dasar
7
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
Gambar 3. Desain Antarmuka Halaman Input Data
Gambar 4. Desain Antarmuka Halaman Input Data Survei
Gambar 5. Desain Antarmuka Halaman Pelaporan
8
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
3.2.
Implementasi
SIMPUS diimplementasikan dalam bentuk sebuah perangkat lunak berbasis web dan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL. Implementasi antarmuka merupakan hasil transformasi desain antarmuka menjadi tampilan program SIMPUS yang berjalan di lingkungan web. Tampilan halaman SIMPUS sebagai berikut:
Gambar 6. Tampilan Halaman Utama SIMPUS
Gambar 7. Tampilan Halaman Login
9
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
Gambar 8. Tampilan Halaman Pengelolaan Data Dasar Puskesmas
Gambar 9. Tampilan Halaman Pengelolaan Data Pemeriksaan
10
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
Gambar 10. Tampilan Halaman Pengelolaan Data Survei
Gambar 11. Tampilan Halaman Pelaporan Data Puskesmas 3.3.
Pengujian Pengujian SIMPUS dilakukan berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (black-box) dengan memasukkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional sistem. Pengujian dilaksanakan dengan cara membagi pengujian atas beberapa kelas sesuai dengan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan. Untuk melakukan pengujian dibuat skenario pengujian dengan menggunakan Software Test Plan (STP) yang didasarkan SRS (bagian III.1.2.1). Skenario pengujian SIMPUS dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
11
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
Tabel 2. Identifikasi dan Rencana Pengujian No 1
2
3
4
5
Kelas Uji Otentikasi Pengguna
Pengelolaan Data Petugas
Pengelolaan Data Barang
Pengelolaan Data Peyakit
Pengelolaan Data Warga
Butir Uji Login dengan username dan/atau password salah Login dengan username dan password benar Menambah data petugas Mengubah petugas
data
Menghapus petigas
data
Menambah data petugas yang tidak valid Menambah data barang
Mengubah barang
data
Menghapus barang
data
Menambah data barang yang tidak valid Menambah data penyakit Mengubah penyakit
data
Menghapus penyakit
data
Menambah data penyakit yang tidak valid Menambah data warga Mengubah warga
data
Identifikasi SRS STP SRSSTP-01 SIMPUS -F01 SRSSTP-02 SIMPUS -F01 SRSSTP-03 SIMPUS -F02 SRSSTP-04 SIMPUS -F02 SRSSTP-05 SIMPUS -F02 SRSSTP-06 SIMPUS -F02 SRSSTP-07 SIMPUS -F03
Tingkat Pengujian Pengujian sistem
Jenis Pengujian Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
SRSSIMPUS -F03 SRSSIMPUS -F03 SRSSIMPUS -F03 SRSSIMPUS -F04 SRSSIMPUS -F04 SRSSIMPUS -F04 SRSSIMPUS -F04 SRSSIMPUS -F05 SRSSIMPUS
STP-08
Pengujian sistem
Black box
STP-09
Pengujian sistem
Black box
STP-010
Pengujian sistem
Black box
STP-011
Pengujian sistem
Black box
STP-012
Pengujian sistem
Black box
STP-013
Pengujian sistem
Black box
STP-014
Pengujian sistem
Black box
STP-015
Pengujian sistem
Black box
STP-016
Pengujian sistem
Black box
12
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
No
Kelas Uji
Butir Uji Menghapus warga
6
7
Pengelolaan Data Tindakan
Pengelolaan Data Obat
data
Menambah data warga yang tidak valid Menambah data tindakan Mengubah tindakan
data
Menghapus tindakan
data
Menambah data tindakan yang tidak valid Menambah data obat Mengubah obat
data
Menghapus obat
data
Menambah data obat yang tidak valid Menambah jumlah obat 8
9
Pengelolaan Data Keluhan
Pengelolaan Data SD
Menambah Keluhan
data
Mengubah Keluhan
data
Menghapus Keluhan
data
Menambah data obat yang tidak Keluhan Menambah data sd
Identifikasi SRS STP -F05 SRSSTP-017 SIMPUS -F05 SRSSTP-018 SIMPUS -F05 SRSSTP-019 SIMPUS -F06 SRSSTP-020 SIMPUS -F06 SRSSTP-021 SIMPUS -F06 SRSSTP-022 SIMPUS -F06 SRSSTP-023 SIMPUS -F07 SRSSTP-024 SIMPUS -F07 SRSSTP-025 SIMPUS -F07 SRSSTP-026 SIMPUS -F07 SRSSTP-027 SIMPUS -F07 SRSSTP-028 SIMPUS -F08 SRSSTP-029 SIMPUS -F08 SRSSTP-030 SIMPUS -F08 SRSSTP-031 SIMPUS -F08 SRSSTP-032 SIMPUS -F09
Tingkat Pengujian
Jenis Pengujian
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
13
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
No
Kelas Uji
Butir Uji Mengubah data sd
Menghapus data sd
Menambah data sd yang tidak valid 10
11
12
13
Pengelolaan Data Desa
Pengelolaan Data Survei
Pengelolaan Data Registrasi
Pengelolaan Data Pemeriksaan
Menambah desa
data
Mengubah desa
data
Menghapus desa
data
Menambah desa yang valid Menambah survei
data tidak
Mengubah survei
data
Menghapus survei
data
data
Menambah data survei yang tidak valid Menambah data registrasi Mengubah registrasi
data
Menghapus registrasi
data
Menambah data registrasi yang tidak valid Menambah data pemeriksaan Menambah
data
Identifikasi SRS STP SRSSTP-033 SIMPUS -F09 SRSSTP-034 SIMPUS -F09 SRSSTP-035 SIMPUS -F09 SRSSTP-036 SIMPUS -F010 SRSSTP-037 SIMPUS -F010 SRSSTP-038 SIMPUS -F010 SRSSTP-039 SIMPUS -F010 SRSSTP-040 SIMPUS -F011 SRSSTP-041 SIMPUS -F011 SRSSTP-042 SIMPUS -F011 SRSSTP-043 SIMPUS -F011 SRSSTP-044 SIMPUS -F012 SRSSTP-045 SIMPUS -F012 SRSSTP-046 SIMPUS -F012 SRSSTP-047 SIMPUS -F012 SRSSTP-048 SIMPUS -F013 SRSSTP-049
Tingkat Pengujian Pengujian sistem
Jenis Pengujian Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian sistem
Black box
Pengujian
Black box 14
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
No
14
4.
Kelas Uji
Pengelolaan Data Pelaporan
Butir Uji pemeriksaan tidak valid Mencetak pelaporan dibutuhkan
yang data yang
Identifikasi SRS STP SIMPUS -F013 SRSSTP-050 SIMPUS -F014
Tingkat Pengujian sistem
Jenis Pengujian
Pengujian sistem
Black box
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji dianggap dapat diterima jika hasil yang didapat telah sesuai dengan kriteria evaluasi hasil dan sesuai dengan SRS SIMPUS. Hasil uji menunjukkan bagaimana cara pengujian dilakukan, dengan mencatat masukan untuk masing-masing pengujian, keluaran yang diharapkan, kriteria evaluasi hasil, hasil yang didapat ketika pengujian, dan kesimpulan dari pengujian. Berdasarkan hasil uji telah dilakukan pengujian untuk seluruh STP dengan mengidentifikasi prosedur pengujian, masukan, dan keluaran yang diharapkan, dan kriteria evaluasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kesesuaian dengan kriteria yang diharapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian SIMPUS dapat diterima. Dari hasil pengujian SIMPUS ini dapat diketahui bahwa sistem ini telah memenuhi persyaratan perangkat lunak yang sudah didefinisikan, yaitu: 1. Melakukan otentifikasi pengguna 2. Melakukan manajemen data petugas 3. Melakukan manajemen data barang 4. Melakukan manajemen data penyakit 5. Melakukan manajemen data warga 6. Melakukan manajemen data tindakan 7. Melakukan manajemen data obat 8. Melakukan manajemen data keluhan 9. Melakukan manajemen data sekolah dasar 10. Melakukan manajemen data desa 11. Melakukan manajemen data survei 12. Melakukan manajemen data registrasi 13. Melakukan manajemen data pemeriksaan 14. Melakukan manajemen data pelaporan
5.
KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dihasilkan SIMPUS yang bisa membantu dalam pelaksanaan kegiatan di puskesmas dalam hal pengelolaan data dasar puskesmas, pengelolaan data pemeriksan, pengelolaan data pelaporan, pengelolaan data survei yang dilakukan oleh puskesmas dan bagi masyarakat bisa mempermudah dalam pencarian informasi mengenai keberadaan dokter yang sedang
15
Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 3, Tahun 2012, p 15-30 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint
bertugas di puskesmas atau yang sedang izin. Dengan adanya SIMPUS ini diharapkan manajemen puskesmas bisa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Pusat Statistik. 2007. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007. Jakarta [2] Kumorotomo, Wahyudi. 1994. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi – Organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press [3] Pressman, Roger.S. Software Engineering : A Practioner's Approach. 4th . McGrawHill. 1997 [4] Sommerville, Ian. Software Engineering. 6th. Addison Wesley. 2001. [5] Sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
16