RELIABILITAS DAN VALIDITAS AITEM Sflif"ddi" A.~"r
Pada Buletin Psikologi yang lalu telah diketengabkan artikel mengenai salah-satu prosedur analisis aitem dan penggunaannya dalam seleksi aitem untuk penyusunan suatu skala psikologi (Azwar, 1994). Parameter aitem yang diPakai sebagai kriteria pemilahan aitem" yang dijelaskan dalam, artikel tersebut, adalah koefisien korelasi antara skor setiap aitem dengan skor total tesatau skala - biasa disebut korelasi aitem-total· - baik yang belum dikoreksi (rjx) maupun yang telah dikoreksi dari efek spurious overlap (ri(x-i»' Koefisien korelasi aitem-total ini sering disalahartikan sebagai koefisien validitas aitem, padahal validitas aitem memiliki pengertian yang sama sekali berbeda. Koefisien korelasi aitem-total tidak memberikan informasi mengenai validitas aitem tetapi m.emberikan informasi mengenai konsistensi antara apa yang diukur oleh aitem dengan apa yang diukutoleh tes. Aitem-aitem yang berkorelasi tinggi dengan skor total berarti memiliki kesesuaian tujuan ukur dengan tes. Kesesuaian tujuan ukur antara aitem dengan tes ini tid8k menjamin apakah tes tersebut memang mengukur apa yang ingin diukur (valid) dikarenakan validitas menghendaki adanya suatu kriteria lain. Oleh karena itu, sekalipun korelasi aitem-total pada kesemua aitem sudah baik, masih dipedukan pengujian validitas tes. Tulisan ini diharapkan berguna sebagai suatu klarifikasi mengenai pengertian reliabilitas dan validitas aitem. Indeks Reliabilitas Aitem Indeks reliabilitas aitem dirumuskan sebagai:
ira = Si.rR ira = lndeks reliabilitas aitem Si =
Deviasi standar s/cor auem i
rix = Koefisien /corelas; aitem i dan a/co" total tea X "~
..
'
"
,
Apabila aitem-aitem dalam tes diberi skor dikotomi (hanya berisi mgkaO dan 1) mab indeks reliabilitas aitem dapat dituliskan sebagai:
Pi = Proporsi subjek yang mendapat skor 1 patia aitem i qi = 1 - Pi
rix
=
Koefisien korelasi point-biserial an/ara skor aitem i dengan skor total tes X
Untuk rnernperjelas uraian, perhatikan data fiktif hasil tes yang disajikan pada Tabel 1. Tabel t. SkoT Aitern Dikotomi, Skor Tes X, dan Skor Kriteria Y Skor aitern (i) 10
20
30
40
111l1l1111 lllllllllI 11111111Il 111l11111l
1100000000 0000000000 0000000000 1000000000 OOOlllOOOO 0000000000 1111011111 1111011111 1111111111 1111111111 1111100000 0000000000 1110111110 0000000000 1000000000 1111111111 01l1Illl11 llllllllll 111l1O1111 1111000000 0000000000 1110000000 0000000000 0000000000 1111111111 01111 11 11 0 1111111111 1111111111 IHIUlI 11 II 11 I HIlI 1110000000 0000000000 0000111000 1111111111 1O1l111111 1100000010 111O111111 0111111111 1000000000 IOlllll no 111l111l11 1111111100 111110111 1110000000 0000000000 llJlliUli 1000000000 0000000000 1l1Ill1l11 1111111111 1111100000 1111111111 1111111110 0000000000 Ollillll11 1111111111 1111111111 1111111111 1111111000 0000000000 1111011111 1111110000 0000001000 1111111000 0000000000 0000000000 1100000000 0000000000 0000000000 11l1l00100 0000000000 0010000000 111l1l111l 1000000000 0000000000
0000000000 0000000000 1111111110 0000000000 0001000000 1111111100 0000000000 0000000000 looQOooooO 1111000000 0000000000 0000000000 0010000000 0000000000 0000000000 0000000000 0000000000 0000000000 1111110000 0000000000 0000000000 0000000000 0000000000 0000000000 0000000000
<
Skor
Skor Kri-
Tes (X)
teria (Y)
40
.
49
')
17
4 37 15 10
10 34 27 22 27 37
37 13
3
J7
29
30 33
34 6
22 20 26 12 11
12 32
30 27
29
35
34 25 22 45
17 16 7
22 21 20
2
10 18 33
25 19
7
n
ReIidiIiIM IJtIn J/IIIi4itGs,.Mtem
Skor aitem (i) 10 1111100000 1111111111 I 1111 1 1000 11 I 1111110 111111011 1 1111111111 1111111111 1111111111 1111000000 1111111011 1111110000 1111111111 1111000000 1011111111
30
40
0000000000 0 I 0000000f,) 101111 n 11 1111 111111 0000010000' '0000110000' 0000000000 '0000000000 1111110000 .0000000000 1101111100 0000100000 III 1 111111 1000000000 1111111111 1111000000 0000000000 0001000000 1111101111 1111110000 <, . -• 0000000000 0000000000 1111101 III 1111 I 11111 0000000000 0000000000 IH1111110 1111111111
0000000000 0000000000 0000000000 0'000000000 0100000000 0100000000 0000000000 0000000000 0000001000 0000100000 0000000000 1110000000 0000000000 1111110000
20
~
Skor
Skor Kri-
Tes (X)
teria (Y)
II
27 37 23 34 36 36 39" 40 17 43 24 44 17 43
6 29 10 9 16 19 21 24 6 25 6 32 4 34
Tabel 1. menyajikan data hasil tes yang terdiri dari 40 aitem yang diberi skor dikotOmi. Skor tes tersebut, yang diberi simbol X, dan skor kriteria validasinya,yang diberisitnbol Y, juga disajiian. Komputasi reliabilitas tes X pada Tabel 1. menghasilkan koefisien reliabilitas ro' = 0,9663dengan s2x = 128,1537. Korelasi antara sk~r X denganskor Y besarnya adatah rxy = 0,7350 dan merupakan koefisien validitas tes X. Tabel 2. menyajikan hasil komputasi deviasi standar aitem, korelasi aitem-total, dan indeks reliabilitas aitem dari data pada Tabel 1. ,', ,
.
Karena indeks reliabilitas aitem merupakan hasil perkalian antara deviasl standar aitem dengan korelasi aitem-total, dan karena deviasi standar aitem selaluJ~~rJ;lar8~ ,l).C>si!if; .~a indeks reliabilitas aitem akan berbarga negatif manakala korelasi aitem-totalnya'negatif." Lebih Ianjut, diiarenakan deviasi standar aitem dikotomi (biased estimatidn) tidak lebib besar daripada 0,50 dan korelaSi aitem'-total tidak dapat lebih besar darifr.ut41~OOfnltk1f hideb reliabilitaspuntidakakan dapat lebm besar daripada 0,50., Kesel1;lrUh-an ,iridekS ;:eila~ bilitas aitem ini apabila dijumlahkan maka 'besarnya akan sania;'aengan";d'e(,iiOO~ skor tes yang bersangkutan (dalam contoh ini besarnya adalah 11,32).
stanaat
21
Re/i1lbi1it1lS Dim ValiditllS Ahem
Tabel2. Indeks ReliabiJitas Aitem untuk Tes X
s
Aitern II
12 13
14 15 16 17 18 19
no III
H2 113 114 II5 H6 117
118
H9 120
.1581 .2667 . .2667 ! .3848 ! " .4229 .4385 .4641 .4641 .4641 .4903 .5006 .5038 .5006 .4961 .5038 .5057 .5057 .5038 .5006 .4830 f
fix
ira
Aitern
s
fix
ira
-.2503 -.0970 .3785 .4454 .4163 .6314 .6652 .6310 .7189 .7]55 .5878 .7213 .79J4 .7688 .6898 .6538 .8600 .8656 .8645 .7580
-.04 -.03 .10 .17 .18 .28
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 J35 136 137 138
.5006 .4903 .4830 .4830 .4903 .4743 .4641 .4385 .4385 .4229 .4051 .4229 .4051 .3848 .3616 .3349 .3038 .2667 .2207 .15.tU
.8237 .7952 .7908 .7861 .7166 .6980 .7062 .8148 .7941 .7995 .7105 .6763 .7202
.41 .39 .38 .38 .35 .33
.3 ]
.29 .33 .35 .29 .36 .40 .38 .35 .33 .43 .44 .43 .37
139
140
.6141
.6442 .6450 .3720 .5216 .4305 .3220
!
.33
.36 .35 .34 .31 .29 .29 .24 .23 .22 .11
. ]4 .to .05
Indeks Validitas Aitem Validitas les diperlibatkan oleh korelasi antara skar tes dan skor suatu kriteria (criterionrelated validity). Kriteria validasi dapat berupa tes lain yang rnengukur atribut yang sarna, dapat berupa variabel yang hendak diprediksikan oleh tes, dan dapat pula berupa ukuranukuran lain yang relevan seperti rating atan basil observasi yang rellabet Koefisien validitas aitern juga diperlihatkan oleh korelasi antara skor aitern dengan skor suam kriteria yang relevan, yaitu kriteria validasi les yang bersangkutan, sedangkan indeks validitasnya diperoleh dari perkalian koefisien korelasi tersebut dengan deviasi standar aitem yang bersangkutan.
Indeks validitas aitem dirumuslcan sebagai: iva = Si.riy = Deviasi standar skor aitem i riy = Koeflsien kore/as; aitem i dengan skor suatu kriteria eksternal Y (koeflsien validitas aitem)
Sj
BHa aitem-aitem dalam tes diberi skor dikotomi, maka indeks validitas aitem dapat dituliskan sebagai:
Tabel 3. memuat deviasi standar setiap aitem, koefisien korelasi aitem-kriteria, dan indeks validitas aitem dari data pada Tabel 1. Tabel3. Iudeks Validitas Aitem uutuk Tes X Aitem
s
fiy
iva
Aitem
s
fiy
iva
II 12 13 14 15 16 17 18 19 110 III Il2 113 114 115 116 117 118 119 120
.1581 .2667 .2667 .3848 .4229 .4385 .4641 .4641 .4641 .4903 .5006 .5038 .5006 .4961 .5038 .5057 .5057 .5038 .5006 .4830
-.2656 .0549 .4669 .5449 .6176 .6048 .5998 .5833 .7210 .6967 .6678 .5599 .5861 .5317 .4533 .3080 .5817 .6172 .5832 .5554
-.04 .01· .12 .21 .26 .27 .28 .27 .33' .34 .33 .28 .29 .26 .23 .16 .29 .31 .29 .27
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
.5006 .4903 .4830 .4830 .4903 .4743 .4641 .4385 .4385 .4229 .4051 .4229 .4051 .3848 .3616 .3349 .3038 .2667 .2207 .1581
.5832 .5598 .5025 .4972 .4139 .4070 .3255 .4853 .5144 .5127 .4821 .5430 .4821 .3519
.29 .27 .24 .24 .20 .19 .15 .21 .23 .22 .20 .23 .20 .14
.4M7 .~207'·
.1069 .2326 .2994 .3302
.18
.14 .03
.06 .07 "
.OS
.
Dari Tabel2. dan Tabe13. tampak bahwaaitem yang memiliki koefisien korelasi aitem-total rendah cenderung akan memiliki korelasi aitem-kriteria yang rendah pula. Walaupun secara keseluruhan validitas tes X sudah memuaskan akan tetapi beberapa diantara aitemnya sendiri berkorelasi rendah, bahkan negatif, dengan kriteria validasi tes (Y). Indeks reliabiIitas dan indeks validitas aitem menjadi penting dikarenakan rumusannya yang melibatkan varians skor aitem. Varians skor aitem memiliki kontribusi dalam reliabilitas dan validitas tes. Fungsi indeks reliabilitas dan indeks validitas aitem dalarn penyusunan tes psikologi adalah pada seleksi aitem yang bertujuan peningkatan reliabilitas dan validitas· tes secara keseluruhan. Penggunaan indeks reliabilitas dan indeks validitas aitem menjadi penting dalarn pemilihan aitem apabila reliabilitas dan validitas tes secara keseluruhan belum diketahui atau sudah diketahui dan hasiJnya belum memuaskan. Apabila reliabilitas tes secara keseluruhan sudah memuaskan, pemilihan aitem dapat didasarkan pada koefisien korelasi aitem-total saja. Indeks reliabilitas aitem berkaitan dengan tingginya reliabilitas tes. Aitem yang variansnya lebih besar memiliki kontribusi yang lebih besar pula terhadap reliabilitas tes (Magnusson, 1966; Allen & Yen, 1979; Crocker & Algina, 1986). Karena itu, bila harus memilih satu diantara dua aitem yang koefisien korelasi aitem-totalnya sarna hendaklah dipilih yang memiliki varians yang lebih besar. Sebaliknya; apabila tes berisi aitem yang variansnya homogen (deviasi standar aitem kurang lebih setara satu sarna lain) maka pemilihan aitem dapat disandarkan pada besarnya koefisien korelasi aitem-total saja.
Memilib Aitem Berdasarkan ira dan iva Koefisien validitas tes dinyatakan secara langsung oleh perbandingan antara jumlah indeks validitas aitem dengan jumlah indeks reliabilitas aitem. Validitas tes dengan kriteria akan maksimal apabila tes berisi aitem-aitem yang memiliki indeks validitas setara indeks reliabilitasnya (Allen & Yen, 1979). Oleh karena itu, guna meningkatkan validitas tes perlu dipilih aiteni:-aitem yang memiliki indeks reliabilitas dan indeks validitas kurang lebih setara. Bila pertimbangan seleksi aitem adalah peningkatan reliabilitas konsistensi internal tes semaksimal mungkin maka pertu dipilih aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi aitemtotal yang tinggi. Pada Tabel 4. dimuat aitem-aitem yang dipilih berdasar tujuan dan kriteria yang berbeda.
ReliIIbilittlS DIIIt Validitas Ai/em
Tabel4. Indeks Reliabilitas dan Indeks Validitas Aitem sebagai kriteria Pemilihan Aitem Aitem II 12 13 14 IS 16 17 18 19
HO III H2 113 U4 115 Il6 117 H8 119 120 121 122 I23 124 125 J26 127 128 129 130
131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
s
I I
I
I
I
I
.1581 .2667 .2667 .3848 .4229 .4385 .4641 .4641 . 4641 .4903 .5006 .5038. .5006 .4961 .5038 .5057 .5057 .5038 .5006
I I
I, I
I I I
I I,
A830 .5006 .4903
A830 A830 .4903 A743 .4641 .4385 .4385 .4229 .4051 .4229 .4051 .3848 .3616 .3349 .3038 .2667 .2207 .1581
I
I
riy
iva
fix
-.2656 .0549 .4669 .5449 .6176 .6048 .5998 .5833 .7210 .6967 .6678 .5599 .5861 .5317
-.04 .01 .12 .21 .26 .27 .28 .27 .33 .34 .33 .28 .29 .26 .23 .16 .29 .31 .29 .27 .29 .27 .24 .24 .20 .19 .15 .21 .23 .22 .20
-.2503 -.0970 .3785 .4454** .4163** .6314** .6652*· .6310** .7189*· .7155*· .5878** .7213·· .7914** .7688"'* .6898** .6538** .8600** .8656** .8645** .7580** .8237** .7952** .7908** .7861** .7166** .6980** .7062** .8148** .7941 .... .7995** .7705** .6763** .7202** .6141** .6442** .6450** .3720 .5216** .4305** .3220
A533 .3080 .5817 .6172 .5832 .5554 .5832 .5598 .5025 .4972 .4139 .4070 .3255 .4853 .5144 .5127 .4821 .5430 .4821 .3519 .4917 .4207 .1069 .2326 .2994 .3302
.23 .20 .14 .i8 .14 .03 .06 .07
.os
• = Aitem terpilih berdasarkan kesetaraan ira dan iva
** =
Aitem terpilih berdasarkan tingginya fix
i
ira
-.04 -.03 .10 .. .17 .. .18 * .28 .. .31 " .29 .. .33 .. .35 ,. .29 * .36*
AO .38 .35 .33 .43 .44 .43 .37 .41 .39 .38 .38 .35 .33 .33 .36 .35 .34 .31 .29 .29 .24
*
.. .. ,.
.23 * .22 *
.11 • .14 • .10 * .05 *
25
26
ReliabiJitas Dtm IIllIiditas Aitem
Bila dipilih 36 aitem berdasarkan tingginya rix sebagaimana dalam Tabel 4., diperoleh koefisien reIiabilitas (konsistensi internal) sebesar rxx""" 0,9698 dan koefisien validitas tes sebesar r xy = 0,7307. Sebagaimana dikatakan di muka, pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total ini akan meningkatkan reliabilitas tes tetapi sedikit mengurbankan validitas. Hal ini tampak pada peningkatan koefisien reliabilitas dari 0,9663 menjadi 0,9698. Kecilnya peningkatan ini dikarenakan reliabilitas tes semula memang sudah sangat tinggi. Tarnpak pula terjadinya penurunan koefisien validitas dari 0,7350. Bila aitem-aitem dipilih berdasarkan kesetaraan indeks reliabilitas dan indeks validitas aitem guna peningkatan vaiiditas tes, pada Tabel 4. dari 20 aitem diperoleh validitas tes r xy = 0,8041. Validitas ini merupakan peningkatan yang substansial dari koefisien semula yang hanya 0,7350. Bersamaan dengan peningkatan validitas ini, terjadi penurunan koefisien reliabilitas menjadi rxx' = 0,9213. Tentu saja yang paling diinginkan adalah meningkatkan reliabilitas dan validitas tes sekaligus. Sayangnya hal itu tidak dapat dicapai oleh suatu komposisi aitem yang sarna. Suatu kumpulan aitem yang meningkatkan reliabilitas akan mengurangi validitas dan sebaliknya suatu kornposisi aitern yang rneningkatkan validitas akan mengurangi reliabilitas. Oleh karena itu prioritasnya dikernbalikan kepada penyusun tes sendiri, apakah lebih mementingkan peningkatan validitas atau lebih mementingkan peningkatan reliabilitas. Demikianlah sekilas uraian mengenai indeks reliabilitas dan indeks validitas ahem serta salah-satu fungsinya dalam seleksi aitem. Dalam pengembangan tes kognitif, fungsi indeks reliabilitas aitem merupakan pertimbangan penting pula dalam penetapan varians/penyebaran skor tes. Referensi M.J. & Yen, W.M. 1979, Introduction to Measurement Theory Monterey: Brooks/Cole Publishing Company. S., Seleksi Aitem dalam Penyusunan Skala Psik.ologi, Buletin Psikologi, Thn. II NO.4 Desember 1994 h.26-33. Crocker, L. & Algina, J. 1986 Introduction to Classical and Modern Test Theory. Forth Worth: Holt, Rinehart, and Winston, INC. Magnusson, D.1967, Test Theory, Reading: Addison-Wesley Publishing Company.