LAPORA1Y PENSLITIAN
Penyusunan Profil, Catalog dan Master Plan Pengembangan IKM Barang Jadi Prcduk Sampingan Sektor Peternakan di Kabupaten Hagetan
Oleh; TR- TATIEK KOERNIAWATI,MP IRAGUSTINA STIINTA HW*hdP
Jt IR-L,ISAN SOSIAL GK,ONOM| FA'IIALTA.S PERTANIAN I,t N I V gR^S
{
TA.S BRAl.r'V! A
MAL"AN4
ZALO
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...
KATA PENGANTAR ......... DAFTAR ISI ...
BAB I. PENDAHULUAN BAB II. METODE PENELITIAN ... r.Y UMUM WILAYAH PENELITIAN rrr. BAB III. GAMBARAN VJ r}t{g. grJ
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V. REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN PENELITAN INDUSRTI KECIL iIENENGAH AGRIBISNIS
Penyusunan Profil, Catalag dan Master Plan Pengembangan IKM Barang Jadi Produk Sampingan Sektor Peternakan di Kabupaten Magetan
-
3ATA PENELITI Daaa
a I e rL e I 3l -. r r
Ribadi Ketua Peneliti |{ama Lengkap Jer*s Kelamin
NtPGolongan Srata/Jab.Fungsional Jabatan Sbuktural Fakuhas/Jurusan Elttang llmu Abmat Kantor Tebpon/Faks/E-mail Abmat Rurnah Telepon/Faks/E-mail
IR, TATIEK KOERNIAWATI,MP
PEREMPUAN 1S680210 200112 02 001 ASISTEN AHLI PERTANIAN /AGRIBISNIS MANAJEMEN AGRIBISNIS JL- VETERAN MALANG 580054 JL ANDONG
r*ana-nama Angota Peneliti tAgrrstina Shinta,MP
a ra
Ldasi Penelitian
e
Katupalen Magelan
"rBka
Waktu Penelitian
4 bulan (Juni sd Oktober 2010)
{
trntiayaan
Mandiri
I
Ar€ga,'an
Rp.6.000.000,-
Ketua Peneliti,
lRlT6tiek Koerniawdtf.MP Nip.19680210 2001 12 02 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat YME yang telah melimpahkan rahmat dan mSalahNya sehingga Laporan Penelitian "Penyusunan Profil, Catalog dan Master Plan
Frngembangan IKM Barang Jadi Produk Sampingan Sektor Peternakan di Kabupaten
llirgetan" telah terselesaikan dengan baik. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk pendataan Profil IKM produk sampingan
IKM barang jadi produk sampingan sektor scternakan dan penyusunan Master Plan Pengembangan IKM barang jadi produk *tr.aor peternakan, penyusunan Catalog
surn p in gan
seklor peternakan.
Kami sadar hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik lanu membangun, akan kami terima apabila ada masukan.Terima kasih.
Tim Penyusun; Ir.Tatiek Koerniawati,MP Ir.Agustina Shinta,MP
BAB I.PENDAHULUAN
Pada Laporan Pengembangan Kompetensi
Inti Daerah dalam Rangka Peningkatan
lDryn Saing Kawasan Barat Indonesia Kabupaten Magetan yang diterbitkan oleh
[Lprtanen Perindustrian, dinyatakan bahwa komoditas unggulan yang paling dominan
d&
kerajinan kulit dan jeruk Pamelo. Industri unggulan ini merupakan lapangan usaha
!f,G srgat
membantu PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Magetan, karena dapat
upmbmgkan
chlli
hampir 370 milyar atau 8,21 Yo pada tahun 2006 atau menduduki
ke4 setelah pertanian. Komoditas Unggulan Kerajinan Kulit (2007) di Kabupaten Magetan terdiri atas
bF
Jenis produk antara lain sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, topi, jaket,
h&esoris
kulit lainnya. Jumlah perusahaan yang terdata ada 138 unit usaha yakni
134
d Flta sepatu dan sandal, 2 unit usaha sabuk dan jaket kulit, I unit usaha tas wanita/ c
tDltr tas koper dan 1 unit dompet kulit. Jumlah tenaga kerja yang terserap untuk
bnFm
barang
jadi kulit ini sebanyak 415 orang. Tenaga kerja tersebut sebagian besar
hmnd dari keluarga sendiri, teman atau kerabat
dengan tingkat pendidikan rata-rata
g"TF der SLTA. Nilai prfrduksi Rp.l7,5 milyar. Teknologi yang dipergunakan
masih
mU{oog sederhana dan sebagian besar merupakan rekayasa sendiri. proses
masih
*rirrr mengandalkan kemampuan kerja tangan (manual) dan penggunaan mesin masih - I apalagi yang otomatis. Sumber bahan baku dari indusiri penyamakan kulit yang & d lfubupaten Magetan, tingkat konsumsi bahen baku kulit baru mencapai 5 % dari d oqut industri penyamakan kulit yang ada. Pemasaran kerajinan kulit ini masih
terbatas dipamerkan di toko dan melalui pedagang perantara
di seluruh wilayah
Jawa
Timur dan Indonesia Timur. Dengan potensi yang luar biasa
di Kabupaten Magetan untuk
barang
jadi kulit,
maka diperlukan pendataan yang akurat mengenai identitas IKM, permodalan, sarana
produksi, asset hingga manajemen, sehingga pemerintah terutama Disperindag dapat membuat kebijakan yeng membantu
IKM agar terus berkembang dan membantu
pertumbuhan ekonomi lndonesia.
rnulli rrrclirik industri kccil
dan
(lKM) karcna terbuliti lchih tahan terhadap krisis ekonomi. Dari
segi
Sc.jali l:tlturt sckit:rr 2llll2, pcrrrcrinlrh menengah
kuantitas,99,97 I)crsen total usaha
di
Indunesia tcrnyata merupakan sektor
ekononri ralil':tt karcna rlapat rncnycral) tcnaga kerja hanrpir 95
oh.IKM kembali
clapat menjadi andalan pcntcrintrh kctilia harnJlir terjadi krisis ekonomi keclua.
Yakni, saat pcrnet"intnh nrcnaikkan harga bahan bakar rninyak (BBM) tebih dari 100 persen pada akhir' 2005. Ketika bernracanr-rnacrm industri besar berteriak,
IKM
hanya ntengeluh, tapi tetap lrerjirlan sepcrti biasanya, Boleh dikata, pada
2006, hampir semua industri
tli tanah air muntlur. Bahkan, pertumbuhan industri
secara kcsclurttltnn tcriun bchrs rlari 5,9(f l)crscn pada 2005 nrcnjacli 5 pcrsen pada 2006. I'ertunrbuhatt lKNl justru rncninglt:rt dari 3,.ltl;rersen p:rda 2005 menjadi 4,6 persen pada 20{)6.
Kendala nrodll 1'altg clialarni oleh usaha nrikro kecil Menengah akibat tidak
ad:rnva.i:tnlillun tnttttli tneng:rliscs krerlit uruliri discntuh llenterintah. presi4en Susilo Baltrbattg Yutlh
penjaminan
krctlit usahit nrikro, kecil, tlan
ntcngucurkatr datta l{11
I,{ triliun untuli
mcnengah (UMKM) sekaligus
l)rogr:rnl terscbut scbagai penyertaan
nlo(lal negitrn pil(la dua l)crusilhaan l)cnjarnin krcdit yang terlibat program tersebttf. l)rttgritttr Jlcn.ianrinarr lircrlit itu tlihar':rpkan rlupat nreningkatkan TJMKM
dalatn tttcngtkses kredit perbarrkirrr, trnrlatrrl bagi TJMKM yang sclama ini mempunvai kelay'akan usilha, tetapi tirlali llankablc lalttaran kekurangan agunan. I)cngan dcntikiitn, irrdustry kerajinan barang kulit di Kabupaten Magelang
aknn dapat ntaju tlettgittt hantuirrr danrr tlirri grcrucrintlh yang tclah trerkomitntcn
untuk tttclttlunttt
llil\{.
Sctclirh
rne
lrtlap:rlli:rn tliura rliur
pe
l'hirlialr rl:rri pclnerint:rh,
diharapkan pcrrgrajin dapal terus rrrcrringliltlctrr kirrerjany,a baik
di
bidang
produksi, pcmasitriln. lttllra.iclncn, sunrllcr daya nranusia, sebagai contoh penggunaan laf anan intcrnct
tlng
scliar':rng rnarak dipcrgunak:rn setragian besar
rvirausaha untuk menttsarkan hasilnya. Dalam setiap bisnis selalu ada mata rantai pentenuhatt baltalt baku
dari pcluasoli, lirlu pruscs produksi dan nilai tambah,
hingga pcnycrahatt llrodukljnsa licglad:r pclunggarr. l)elrgan llrtcrnet semuanya menjadi semakin menl,atu dalanr genggaman inlbrmasi.
B. Tujuan Penelitian
;
1.
Pendataan
2.
Penyusunan Catalog dan Profil
3.
Penyusunan Master Plan Pengembangan peternakan
IKM produk sampingan sektor petemakan IKM
barang
jadi produk sampingan sektor peternakan
IKM
barang
jadi produk sampingan sektor
MAS'I'IIR I'LAN PENGEMI}ANGAN IKM BARANG JADI KULIT Penyusunan Master
Plan
pengembangan
IKM akan didahului dengan
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT Analysis) dari industry barang
jadi kulit ini di Kabupiltcn Magetan. Sumbcr data untuk menganalisis SWO'I' ini
diwakili oleh l0 responden IKM barang jadi kulit yang berada di kabupaten Magetan. Data
IKM tersebut antara lain ;
Resp
Nama
Nama flsaha
Alamal
pcmilik / manajcr
I
Jenis
Status
llentuk
Lama
ndustri
'l'cmpal
IKM
IKM
IKM (t'h)
I
z
lbnu Mu'arifi
UD Latansa
Sarman
nT.03/RW.04 Mojopumo
Sepatu sandal
Mitik
kulit
sendiri
Desa Durcnan
Jakct Kulit
Kcc. Sidorcjo
UD
l4
Mitik
Industri
70
Sendiri
Rumah
RT.l4lRW.03 3
Siswanto
I"igha
Jl, Sawo No.80
Tangga Scpatu/Sandal
Mitik
UD
22
UD
t0
UD
)<
UD
24
PD
20
Sendiri 4
5
6
Warsiyem
Suwito
M. Kusnan
Menink
Kartika
Sadona
Jl, SawoNo.33
Milik
I{1"03/t{W.04
KutiVAlas Kaki
Jl. Sawo Gg.Siasem
Kulit/Alas
Milik
Kaki
Sendiri
Cepoko
Sepatu/Sandal
Scndiri
Milik Sendiri
7
Budi fudarwan
UD Praktis
Magetan
Marchegiani
Sepatu/Alas
Mitik
Kaki
Sendiri
Sewa
Eko P.
I
Jurianto
Andien
Asabri
Scpatu
9
Supami
Sempurna
Jl. Sawo No.95
Barang dari
Mitik
Indushi
Gg.Siasem
Kulit
Sendiri
Rumah
5
25
Tangga
l0
Suwamo
I)inarnis
Cartdirejo
Al.u K.rki
Mitik
Industri
R1'.03/RW.04
Kulit
Sendiri
Rumah Tangga
t5'
Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal clapat cligunakan Analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan kekuatan), I(aekness (meminimalkan kelemahan), opportunities (memaksirnalkan peluang) dan Threats (meminimalkan ancaman)' Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu alternative-alternatif strategis dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara factor-faktor strategis dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya dengan misi, tujuan, dan sasaran ; juga merupakan kegagaran daram mempersiapkan suatu keputusan strategic yang baik. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat dihasilkan. Salah satu model analisa SWOT yang merupakan rangkuman dari beberapa model
adalah diperkenalkan oleh Kearns (l9gz) seperti rerlihat pada diagram dinawah ini. Diagram ini menampilkan matrik enam kotak, dua yang paling atas adalah kotak factor eksternal yaitu peluang dan ancaman, sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah factor adalah factor koatk internal, yaitu kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan. Kotak lainnya A,B,C'D merupakan kotak isu-isu strategic yang timbul sebagai kotak antara factor-faktor eksternal dan internal. Keempat isu strategic itu diberi nama (A) Comparatif Advontage, (B) Mobilization, (c) Invesment / Divestment, (D) Damage control.
Ada empat strategi yang tampil dari hasil analisis SWOT tersebut antara lain : l ' Strategi So dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam lingkungan eksternal' Para manajer tidak akan meninggalkan kesempatan untuk memanfaatkan eksternal. Para manajer tidak akan meninggalkan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar peruang yang dimaksud.
2'
Strategi
wo
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang dari lingkungan luar.
3.
Strategi
4'
memperkecil dampak dari ancaman yang dating dari ruar. Strategi wr adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada
sr
akan digunakan organisasi untuk menghindari, paring tidak
kelemahan internar dan menghindari ancaman eksternar.
usaha memperkecil
:entifikasi Faktor Internal IKM Barane Jadi Kulit di Kabupaten Magetan yaitu N
TKTOR INTBITNAL
?LNIU A.LNN
I\NA -
PRASARANA PRODUKSI
{NOLOGI
l]OLEHAN BAHAN BAKU \I-ITAS PRODLJK ?\SITAS PRODUK :.A TAHAN PRODUK
:::UINAN .1{SAN
\AJEMEN USAHA :
''GALAMAN USAHA
:
IRAMPII,AN / KEAHt,IAN \AGA KERJA
:
,;GKAT PENDIDIKAN TENAGA
rili,:R-JA
:\IBUKUAN DAN ,-]VINISTRASI I[i: MAMPUAN MANAJERIA L fl1\GELOLA . LURAN PEMASARAN
1$
T:\AGA PEMASARAN fl,I
OMOSI
lri.r^RGA
JUAL
i[iT.SPANSI PASAR
I{;JNTINUITAS PRODUK ]I}-OVASI PRCIDUK PAN MQDAL
;
WEAKNESS
o\
&
a
r-
r-'!
\o
t-r
i'{ rn
{
I
(.)
(\
o\
a f-r
z F
a F-
\o
in g fr)
I
o| I
zr'l Ll
Fl
Z
z J
F(
a
v l-(
v
t! r- 'r
z nEl
rr)
D J
(n t< lQ
rFl
t$ tz t'IH l< lz z t< la t< l+i F l- lv z IZ lil/ I
F.l
l= ti;
IH l\J
f, Z !
ci)
g
v ,.:) )l /, f z Z r! r-1 F z zrrl (?z 'r (, rllF z J 'a
-l i*l
rl al J
7.
U)
'Tr
(a
r-1
Z
IJ.]
tr)
llv I\Z
3 J
llrl
t--
oo
ll-
lo-
;) I I
cl ZI
.')
z
Z rtl
11
2l
|
,I
a
r-l a f
l]l ZI 4l
rl Fl U)
:)
r'1
ul
t
z Z F a Z z z7 q {: v r"1 :) z IZ F frl z tr l:;) r! IF tz v lml
la I JF.l I rr.l lo- IE I la t\4 ot
z
=
f
Z
tl
:)
)a
:l
I r rl L
I\l,
lz r!<
trl.* l< t>
rrl t.- =. \ZF irl = t< o. (,
1< 27, 4 >). t? \iV lc0 ;B >O --r V 1X IV t< r.z d A2 t lr'l [.1 l'l* la
27,
I
L'j
\4
l< x l-, l-]
a> .)<
AZ 16v rr'l l4l lrrl l! cil lv z l:lz
vz
c.l
co
I
(r)
lv
j< l$lr le \ez iz t V l' li E \E \iE rS i{ol, p l3 l4* A&zl' a< Dll zlEft6 ?l -r>'Mt *?Rl le lBs il 'i>21 *{ - Fll A \E IEE ) aE>l a 2
\ .
tt^
a
7
-n
i
J.l cD
*, lp lAz
H lE lcs F.
&
z r+1
A6XlM Ar/ti
lvr!F Cl.,
IJ ol
Hasil SWOT IKM barang jadi kulit di Kabupaten Magetan yaitu
Kclcmahrn (W)
Kckuatnn (S)
l. z.
Kepcmilikan modal yang dirasa sangat cukup bagi
L
pcngraj i n
z.
Kernudahan dalam mcngakscs piniaman nrodal
-).
usaha 3. A
Lokasi usaha dan penjualan yang strategis Sarana dan prasarana yang dimiliki pengraiin cukup
9.
memadai Perolehan bahan baku yang sangat nrudah Kualitas produk selalu diutamakan pengrajin Kapasitas produk yang dapat tercapai Daya tahan produk yang cukuP lama Sebagian besar usaha pengraj in telah rncrnpunyai
10.
perijinan Merk tela.h dicantumkan clalam produk
5.
o. 1. 8.
ll.
;
i.
5. o. 7.
'fehnologi yang sangat sederhana Kcnrasan yang kurturg tncnnrik Manajernen usaha yang diterapkan pada tenaga kcrja bclunr bcrjalan lancar Pembukuan dan administrasi masih belum baik Kurangnya tenaga pemasar Tidak adanya promosi hasil produk Karena strukur persaingan sempurna, maka harga jual hanya sedikit di atas biaya produksi sehingga keuntungan yang diperoleh kecil Produk kuranc inovatifdan model konvensional
Pengalaman usaha yang cukuP lama 12. Ketrampilan / keahlian tenaga kerja cukup terlatih karena pengalaman berproduksi yang lama 13. Tingkat pendidikan tenaga kerja cukup bagi karyawan IKM 14. Pengrajin cukup mampu melakukan konsep manajemen 15. Saluran pemasaran yang telah berjalan lancar to. Adanya Perluasan pa^sar 17. Adanya Kekontinuitasan produk
Pcluans
(0)
Perm\ntaan pasar da\am neger\ yang cukup banld* Meskipun d\rasa morle\nya kurang rnodcm, namun selama konsumen memesan maka selalu dapat terpenuhi selera dan keinginan pemesannya Pelanggan setia 3. +. Supply bahan baku selalu terpenuhi Harga bahan baku tidak berfluktuasi, cenderung 5. konstan Dukungan dari pemerrntah daerah maupun pusat 6. sangat membantu Gaji tenaga kerja dirasa masih murah, meskipun 7. sudah sesuai 8.
Ancaman (T) Banl'alcnya ptoduk Cina lang masuk ke \ndones\a
\hususnya IavraTimur Tidak adanya permintaan dari luar negeri Masuknya produk pesaing dari daerah lain Perkembangan tehnologi yang cukup pesat Dukungan dan kerjasama dengan pihak swasta sangat kurang
UMR
Dukungan lembaga keuangan untuk mempermudah akses pinjaman
9.
Kondisi social, budaya dan ekonomi masyarakat sangat mendukung
Selanjutnya, dengan berbekal informasi yang disajikan
di
atas selanjutnya
dikembangkan berbagai aksi yang dapat diambil untuk memanf-aatkan peluang dan
mengatasi ancaman dengan menggunakan ada' memperhatikan kendala kelemahan yang
Dari hasil SWOT di atas, membutuhkan Perbaikan beruPa
daPat
kekuatan yang
dimiliki serta
dengan
disimpulkan bahwa pengrajin masih
;
harga, persaingan' dan Informasi pasar (selera konsumen, tren bentuk/warna, sebagainYa)
Desain produk sesuai keinginan pasar sesuai peralatan / Teknologi dan keterampilan yang memungkinkan memproduksi spesifi kasi dalam Permintaan
menghasilkan produk yang Kemampuan mengorganisasikan pengrajin untuk standar
peralatan finishing serta peralatan packing
&
packaging
dan memfasilitasi pelaku usaha dalam Kemampuan kelembagaan untuk membina penyediaan dan peningkatan pembiayaan, peningkatan kemampuan/keterampilan,
teknologi, dan Pemasaran
Secaraumum'lKMdiKabupatenMagetantelahmemberikankontribusipenting pendapatan bagi masyarakat Magetan' dalam menyediakan lapangan kerja dan sumber agar ilan pengcmbangan yarrg berkelarljutan perlu dilakukan Karcna itu pernberclayaan
IKM tak hanya tumbuh dari
aspek
jumlah namun juga berkembang dalam kualitas dan menghadapi era liberalisasi perdagangan di
daya saing produknya. Bagaimanapun, kunci agar IKM barang jadi kulit di kawasan Asia dan serbuan produk china, kata saing' Kabupaten Magetan dapat bertahan adalah daya
dilakukan dengan Salah satu upaya peningkatan daya saing IKM dapat industri merupakan salah satu mengembangkan konsep klaster. Konsep klaster l)alam pendekatan kelompok pendekatan pengembangan IKM berbasis kelompoli. kelompok' Pendekatan kelompok dukungan teknis <Jan keuangan disalurkan pacla individual biasanya tidak diyakini akan lebih berdaya saing karena: l) IKM secara efektif peluang pasar <1an 2) jaringkarr bisnis yang terbentuk terbukti sanggup rnenangkap
saling bersinergi' Bagi pemerintah dan meningkatkan daya saing usaha karena dapat
proses identifikasi dan rasilitator, pendekatan kelompok juga akan lebih baik karena pemberdayaan IKM menjadi lebih tbkus dan efisien' Beberapa model program pengembangan
IKM berbasis kelompok yang telah
Jilakukan dalam kerangka program pemerintah antara lain: I
.
2.
exlension workers penyediaan motivator kepada kelompok usaha
3. pemberian dukungan
teknis melalui unit pelayanan teknis
4.
produk pelaksanaan trade fairs untuk mengembangkan jejaring pemasaran
5.
pembuatarr trading housc, dsb
SWOT
IKM
analisis Berdasarkan data base yang telah terhimpun dari survei lapang, dan yang telah dilakukan disusunlah master plan pengembangan IKM Barang Jadi
Kulit di Kabupaten Magetan sebagai berikut: l. pelatihan tenaga kerja dari ahli sehingga tercipta model model terbaru yang diinginkan konsumen saat ini
2. Kerjasama dengan pihak swasta maupun pemerintah dalam bidang pemasaran, karena
promosi dan
selama ini perrnintaan hanya dari pasar dalam negeri
dan
masih terbatas daerahnYa a
Pengembangan
dan pembaharuan tehnologi agar kapasitas produksi
dapat
ditingkatkan dan kontinuitas pemesanan produk lebih cepat a.
Pelatihan dan pendampingan manajemen terutama pembukuan dan administrasi
5.
Pelatihan terhadap karyawan mengenai motivasi bekerja dan layanan terhadap
A
konsumen agar tercipta hubungan jangka panjang dengan pelanggan Rencana aksi bagi pengambil kebijakan, antara lain
1.
:
Merespon dan menindaklanjuti keluhan pengrajin menjadi suatu rancangan kebijakan yang membela IKM, seperti membanjirnya produk Cina ke Magetan sehingga konsumen banyak memilih produk cina karena harga yang murah
2.
Memfasilitasi keinginan-keinginan
IKM seperti pelatihan tenaga keria
dan
pendampingan manajemen
3.
Mcnrbantu cialarn kcgiatan prornosi dan pctnasaralt tcrutama pasar luar pulau dart pasar luar negeri
4.
Membantu pengembangan dan pembaharuan tehnologt Pembentukan klaster
IKM
barang
jadi kulit di Kabupaten Magetan akan
menjadi
isu aktual yang dapat diangkat sebagai enlry point moster plan pengembangan IKM sebab pembentukan klaster akan mendorong
IKM untuk mencapai skala ekonomis dalam
pembelian input produksi dan mengakses jasa keuangan serta konsultasi. Lazimnya ukuran kccil mcniacJi hambatan yang signilikan bagi upuya intcrnalisasi beborapa lungsi pendukung penting seperti pelatihan, penelitian pasar, logistik dan inovasi teknologi; serta menghambat pembagian kerja antar perusahaan secara el'ektil'. Selain itu melalui
clustering IKM diharapkan lebih mampu menangkap peluang pasar yang membutuhkan jumlah volume produksi besar, standar homogen dan penyerahan produk yang teratur. Beberapa contoh keuntungan yang diperoleh dari kerjasama
IKM dalam klaster
adalah:
l.
Melalui kerjasama horisontal dengan IKM lain yang menempati posisi
sama
dalam mata rantai nilai (value chain) secara kolektif IKM dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan unit bisnis mereka secara individual, dan dapat memperoleh input pembelian curah, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar
2.
Melalui integrasi vertikal (dengan IKM lain maupun dengan perusahaan besar dalam mata rantai pasokan), unit-unit bisnis IKM dapat memfokuskan diri ke bisnis inti dan memberikan peluang pembagaiantenaga kerja eksternal
3.
Kerjasama antar IKM juga memberikan kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar
yang lebih menguntungkan.
4.
Jejaring bisnis antar lKM, penyedia jasa layanan usaha (misalnya institusi pelatihan, sentra teknologi ) dan perumus kebijakan lokal dapat mendukung terbentuknya visi pengembangan lokal bersama dan memperkuat tindakan
kolektif untuk meningkatkan daya saing IKM Berbicara tentang peningkatan daya saing dengan menerapkan sistem klaster tak terlepas dari lokasi unit bisnis. IKM sebagai unit bisnis individual merupakan pengambil keputusan berdasarkan keterpaduan berbagai faktor determinan seperti biaya transportasi,
harga faktor produksi lokal, kemungkinan produksi dan substitusi, struktur pasar, kompetisi dan informasi. Suatu IKM akan memutuskan apakah menguntungkan untk mandiri atau berlokasi dekat dengan perusahaan sejenis. Dalam mengimbangi serbuan produk China pada era liberalisasi perdagangan Asia, IKM masih mengalami kendala terutama dalam menjaga kualitas produk yang memenuhi standar pasar internasional serta
kontinyuitas produk sesuai dengan pcrmintaan pasar rnaupun untuk mendukung suatu industri hilir dari IKM berbasis kulit. Pola-pola pengembangan IKM yang dapat diadopsi sebagai master plan pengembangan
IKM l
jadi kulit di Kabupaten Magetan antara lain adalah: Market Driven, selalu berfokus pada upaya mempertemukan sisi penawaran dan
barang
'
permintaan
2'
Indusive, mencakup tidak hanya IKM namun juga perusahaan besar dan lembaga pendukung lainnya
3.
Coll.aborative selalu menekankan pada solusi kolaboratif isu-isu daerah dari seluruh stakeholder.
4' 5'
Strategic, membantu stakeholder menciptakan visi strategis daerah yang berkaitan dengan ekonomi
Value creating, mengupayakan penciptaan ataupeningkatan nilaitambah daerah.
x Oo
6? = u' 69 x-
:,
.if-.;Y
Fxc,
mzrTl <
;o
-4
DUKUNGAN PENGUATAN a- Keuangan b. Non Keuangan OLEH: PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN, PEMERINTAH PUSAT, LEM BAGAXE,UANGAN BUMN/
Gambar 3. Master Plan Pengembangan
IKM Barang Jadi Kulis di Kabupaten Magetan
Industri Kecil dan Menengah (lKM) barang iadi kulit di Kabupaten Magetan sesungguhnya cukup dinamis, hanya saja masih masih dikembangkan dengan pendekatan bercorak sektoral. Sebagaimana telah diuraikan di atas, berdasarkan hasil analisis SWOT
IKM yang bersifat spasial. Model tersebut untuk membina IKM terutama yang berskala kecil. Namun
disarankan beberapa program pembinaan
masih perlu dilaksanakan
demikian untuk menghadapi tantangan eksternal yang lebih besar yaitu liberalisasi perdagangan global, pendekatan sektoral pengembangan
IKM
barang
tak lagi cukup. Ke depan pendekatan
jedi kulit rli Knbupaten M*getnn harus lebih diarahkan untuk
membangun daya saing kolektif yang lebih kuat.
3 dapat menjadi Klaster industri sebagaimana diilustrasikan pada gambar IKM dalam hal ukuran usaha dan mekanisme yang ampuh untuk mengatasi keterbatasan pasar yang senantiasa meningkat' untuk mencapai sukses dalam lingkungan persaingan besar, lembaga pendukung Langkah kolaboratif yang melibatkan IKM dan perusahaan
publik dan swasta serta pemerintah baik
di tingkat lokal maupun regional akan
lokal yang spesifik daya saing memberikan peluang untuk mengembangkan keunggulan
IKM yang tergabung dalam klaster' namun sejauh ini Strategi pembentukan klaster industri bukan hal yang baru, ini, sentra IKM dijadikan entry implementasinya masih belum optimal. Melalui strategi dari seleksi point pemberdayaan IKM. lnisiatif pengembanga klaster IKM dapat dimulai
potensial' Instrumen dan pemberian prioritas pembinaan pada klaster IKM yang klaster melalui tenaga kebijakan utama tercliri dari pelatihan untuk IKM dalam Adapun kegiatan awal yang pendamping pada unt BDS (Business Development Services). dapat dilakukan adalah:
1. Pelatihan dari IKM terpilih yang nantinya akan berperan sebagai motivator klaster 2. Pemberian bantuan peralatan pada IKM terpilih melalui seleksi kompetitif 3. Penyediaan kredit lunak untuk mendukung investasi peralatan baru IKM pada klastcr binaan
4.
pendirian unit pelayanan teknis (common service facitilies) pada klaster-klaster
IKM binaan yang akan dilakukan Selain itu untuk mendukung suksestrya pembinaan klaster IKM perlu disusun program-pro$am komplementer sebagai berikut:
IKM untuk mengunjun gi trade fairs
1.
Program subsidi pada
2.
dan Program-program penguatan hubungan antara perguruan tinggi
IKM
di
KabupatenMagetansehinggaproglampelatihandanpendampingan pengembangan lingkungan
3.
IKM dan inkubasi bisnis dapat berlangsung lancar
program pengembangan hubungan sub korrtrak antara perusahaan besar asing dan
klastcrlKMterutamayangnicrrrilikikcsamaanprclduk
Selanjutnya program tindak lanjut pengembangan klaster Ma s t e r
l.
P I an
hendaknya
d
IKM yang menjadi rujukan
iarahkan pada pro gram-pro gram aksi
:
Penumbuhan iklim kondusif bagi pengembangan klaster
a. Membentuk forum komunikasi
IKM
pelaku IKM barang jadi kulit di Kabupaten
Magctan clan tingkat Propinsi b.
Peningkatan kapasitas kelembagaan fbrum komunikasi tersebut di atas
Perumusan kebijakan
dan program operasional Pemda
Kabupaten
Magetan dalam pengembangan klaster IKM
2.
IKM yang bertujuan untuk sentra/klaster IKM melalui langkah-
Sinkronisasi program pengembangan klaster menyamakan persepsi pengembangan langkah sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan
lintas sektor pengembangan klaster IKM barang jadi
kulit di Kabupaten Magetan
b. Mensosialisasikan pengembangan klaster IKM c. Melaksanakan forum konsultasi dan evaluasi dari tingkat pusat dan daerah 3.
Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundangan untuk pengembangan klaster IKM:
a. Memberikan
perlakuan yang sama untuk tumbuh berkembangnya klaster
IKM
b Percepa'{an
fi:ffi:ffiil:Hilj,':ilJIi::ilffl* dengan pengembangan klaster
u.,r.ui,un
IKM
Menyusun/menyempurnakan aturan yang diperlukan untuk pengembangan klaster
4.
IKM
Implementasi program pengembangan klaster IKM
a. Pemilihan
klaster
IKM
potensial yang layak dikembangkan melalui
langkah-langkah:
.
Sosialisasi program pengembangan klaster IKM
I
Inventarisasi dan kompilasi usulan klaster
IKM
barang jadi
kulit dari seluruh kecamatan untuk disusun dalam sebuah data base
.
Melakukan survei identillkasi dan menyeleksi calon klaster
IKM binaan
.
Menetapkan klaster IKM yang akan dibina sesuai kriteria yang telah disepakati
b. Penguatan
klaster IKM yang bertujuan untuk meningkatkan peran IKM
dalam pembangunan ekonomi daerah melalui langkah-langkah:
.
Meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis usaha IKM binaan
Meningkatkan akses IKM pada sumberdaya produktif (pasar, kemitraan usaha, finansial, inlbrmasi dan teknologi) Mengembangkan jej aring klaster c.
Penguatan
IKM
finansial yang dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai
berikut:
'
Pemilihan lembaga finansial potensial yang layak menjadi mitra klaster IKM binaan (KSP, bank, modal ventura, lembaga penjaminan, dsb)
'
Penguatan lembaga finansial dalam mekanisme kontrak yang transparan
d.
Program pendukung non keuangan
.
Penumbuhan lembaga layanan pengembangan
IKM
di
antaranya: menyeleksi dan melatih calon konsultan IKM, menyusun sistem instentif untu konsultan
lKM, menumbuhkan
business developmet service (BDS)
.
Memilih BDS potensial dan melakukan penguatan peran dan ksps(ts"- R\S (stsss, ss-e-s-\e-q.-ks\, F(g\qqss \rad.L LK-\( anggota klaster
IKM binaan