No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2016 NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret 2016 naik 13,14 persen dibanding ekspor Februari 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$669,68 juta menjadi US$757,66 juta, sementara dibanding Maret 2015 nilai ekspor mengalami penurunan 3,31 persen. Ekspor nonmigas Maret 2016 mengalami kenaikan 12,63 persen dibanding Februari 2016, dari US$669,11 juta menjadi US$753,64 juta, sedangkan dibanding Maret 2015 turun 3,81 persen. Ekspor migas Maret 2016 meningkat 613,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,56 juta menjadi US$4,02 juta, sementara dibanding ekspor Maret 2015 meningkat 6.600,39 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$201,70 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan ekspor masing-masing sebesar US$61,73 juta dan US$40,97 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$145,99 juta, disusul oleh India dan Jepang sebesar US$67,65 juta dan US$64,73 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$127,42 juta dan US$105,84 juta. Menurut sektor, ketiga komoditi ekspor nonmigas yaitu komoditi ekspor hasil pertanian, komoditi ekspor hasil industri, dan komoditi ekspor hasil pertambangan mengalami penigkatan pada bulan Maret 2016 dibanding Februari 2016. Ekspor Maret 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$622,67 juta, disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan ekspor masing-masing sebesar US$56,87 juta dan US$36,02 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada Maret 2016 naik 13,14 persen dibanding ekspor Februari 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$669,68 juta menjadi US$757,66 juta. Peningkatan nilai ekspor dari bulan sebelumnya dominan dipengaruhi oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 12,63 persen, dari US$669,11 juta menjadi menjadi US$753,64 juta, ditambah dengan ekspor migas meningkat 613,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,56 juta menjadi US$4,02 juta. Peningkatan nilai ekspor migas pada Maret 2016 dipengaruhi oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil gas yang memberikan peranan sebesar 61,61 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
1
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
Feb 2016
(1)
Total Ekspor Migas
% Peran terhadap total Jan-Mar’16
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
757,66
2.270,29
2.111,07
13,14
-7,01
100,00
0,56
4,02
0,22
4,78
613,50
2.067,99
0,23
-
-
-
-
-
-
-
0,56
1,54
0,22
2,30
173,89
943,60
0,11
-
2,48
-
2,48
-
-
0,12
669,11
753,64
2.270,07
2.106,29
12,63
-7,21
99,77
- Gas Nonmigas
Jan - Mar 2016
% Perubahan Jan-Mar’ 16 terhadap Jan-Mar’15
669,68
- Minyak Mentah - Hasil Minyak
Jan - Mar 2015
Mar 2016
% Perubahan Maret 2016 terhadap Februari 2016
Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten Maret 2016 mengalami penurunan 3,31 persen. Penyebab utama penurunan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang turun 3,81 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada Maret 2016 meningkat 6.600,39 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari – Maret 2016 mencapai US$2.111,07 juta, turun 7,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 7,21 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat sangat pesat hingga 2.067,99 persen.
TOTAL
MIGAS
Mar-16
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Oct-15
Nov-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
Apr-15
May-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
May-14
Apr-14
1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
Mar-14
Juta US$
NONMIGAS
Penelusuran terhadap perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas Maret 2016 dibanding bulan sebelumnya sejalan dengan pergerakan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor migas Maret 2016 disebabkan oleh peningkatan ekspor komoditi hasil minyak ditambah dengan adanya ekspor komoditi hasil gas dimana pada bulan sebelumnya tidak didapati kegiatan ekspor pada komoditi ini. Perkembangan ekspor nonmigas terkait dengan peningkatan komoditi ekspor hasil pertanian sebesar 18,06 persen dan komoditi ekspor hasil industri sebesar 12,55 persen. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan masih sulit diprediksi karena pelemahan perekonomian global masih berlanjut walaupun harga komoditi ini yang cenderung meningkat di pasar perdagangan internasional dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap US$ yang cenderung stabil.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Maret 2016 mencapai US$530,29 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$223,34 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$201,70 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$61,73 juta, dan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan ekspor sebesar US$40,97 juta dimana pada bulan sebelumnya tidak didapati kegiatan ekspor pada komoditi ini.
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Perubahan % Peran Mar’ 2016 terhadap Jan - Mar thd Feb’ 2016 total nonmigas Jan-Mar’16 2016 ( Juta US$ )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Kapal Laut dan Bangunan Terapung (89) Karet dan Barang dari Karet (40) Besi dan Baja (72) Bahan Kimia Organik (29) Mesin/Peralatan Listrik (85) Tembaga (74) Barang-barang Rajutan (61) Kertas/Karton (48) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
195,96 45,41 0,00 41,74 38,47 31,93 33,75 29,45 23,82 22,94 463,47 205,64 669,11
201,70 61,73 40,97 39,36 35,77 35,33 34,97 30,07 26,13 24,26 530,29 223,34 753,64
595,55 161,93 0,01 104,58 144,89 106,65 96,67 140,79 78,34 92,76 1.522,16 747,90 2.270,07
610,32 155,55 51,14 115,17 101,31 90,43 103,95 85,90 78,60 68,19 1.460,55 645,75 2.106,29
5,73 16,32 40,97 -2,37 -2,70 3,40 1,22 0,62 2,32 1,32 66,82 17,70 84,52
28,98 7,38 2,43 5,47 4,81 4,29 4,94 4,08 3,73 3,24 69,34 30,66 100,00
Delapan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Maret 2016 mengalami peningkatan, kecuali golongan barang besi dan baja (HS 72) dan karet dan barang dari karet (HS 40). Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan alas kaki (HS 64), masing-masing sebesar US$16,30 juta dan US$5,70 juta, sementara untuk lima golongan barang lain selain golongan barang kapal laut dan bangunan terapung meningkat kurang dari US$4 juta. Selanjutnya penurunan komoditi ekspor nonmigas terjadi pada golongan barang besi dan baja (HS 72) dan karet dan barang dari karet (HS 40) berturut-turut turun US$2,70 juta dan US$2,40 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-Maret 2016 memberikan kontribusi 69,34 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 4,05 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama tahun 2015, yaitu sebesar US$61,62 juta. Seperti pada bulan sebelumnya, lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Jan-Maret 2016 masih mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu plastik dan barang dari plastik (HS 39), besi dan baja (HS 72), bahan kimia organik (HS 29), tembaga (HS 74) dan kertas/karton (HS 48), dengan penurunan tertinggi berasal dari golongan barang tembaga (74), yaitu mencapai US54,90 juta. Sementara golongan barang yang memberikan kontribusi tertinggi adalah kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) sebesar US$51,1 juta.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
3
Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Februari 2016 dan Maret 2016, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) yang mulai didapati kegiatan ekspor pada bulan ini. Sembilan golongan barang komoditi ekspor nonmigas tersebut adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama setahun terakhir bahkan dalam dua tahun terakhir. Dengan kontribusi gabungan tidak pernah kurang dari 50 persen.
3.
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Maret 2016 mencapai US$547,38 juta, meningkat 9,07 persen atau sebesar US$45,50 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$145,99 juta, disusul oleh India dan Jepang, secara berturut-turut sebesar US$67,65 juta dan US$64,73 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$127,42 juta dan US$105,84 juta.
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
Mar 2016
Jan - Mar 2015
(2)
(3)
127,42 37,02 26,05 25,69 38,66
381,78 133,07 84,73 76,40 87,58
340,52 107,65 76,91 63,21 92,76
13,13 -2,38 -0,50 4,65 11,36
16,17 5,11 3,65 3,00 4,40
99,69 25,99 21,72 18,29 33,69
105,84 31,15 17,30 15,78 41,61
307,41 64,97 59,28 52,94 130,22
315,17 80,30 67,40 49,38 118,09
6,15 5,16 -4,42 -2,51 7,92
14,96 3,81 3,20 2,34 5,61
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. India 9. Jepang 10. Tiongkok 11. Korea Selatan 12. Australia
348,89 137,30 21,89 65,41 74,79 33,10 16,40
394,39 145,99 67,65 64,73 64,21 31,28 20,54
1.122,54 463,08 61,32 198,85 199,53 137,33 62,44
1.104,28 434,59 123,19 196,11 198,02 101,44 50,92
45,50 8,69 45,76 -0,68 -10,58 -1,82 4,14
52,43 20,63 5,85 9,31 9,40 4,82 2,42
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
501,88 167,23 669,11
547,38 206,26 753,64
1.593,92 676,15 2.270,07
1.549,12 557,17 2.106,29
45,50 39,02 84,52
73,55 26,45 100,00
UNI EROPA 4. Jerman 5. Belgia 6. Inggris UNI EROPA Lainnya
(5)
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Jan-Mar’16
114,29 39,40 26,55 21,04 27,30
ASEAN 1. Thailand 2. Malaysia 3. Vietnam ASEAN Lainnya
(4)
Jan - Mar 2016
Perubahan Mar’ 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ )
(7)
Enam dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada Maret 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Thailand, Malaysia, Belgia, Inggris, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Peningkatan tertinggi berasal dari India, yaitu US$45,76 juta, sedangkan terendah terjadi pada Australia dengan kenaikan US$4,14 juta. Penurunan ekspor tertinggi tercatat pada Tiongkok yang mengalami penurunan sebesar US$10,58 juta, dan terendah berasal dari Jepang yang turun US$0,50 juta. Lebih lanjut, 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$13,13 juta, demikian pula untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$6,15 juta. Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari – Maret 2016 untuk duabelas negara tujuan utama turun US$ 44,80 juta (2,81 persen) dibanding periode yang sama tahun 2014. Hanya dua dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan nilai ekspor yaitu Jerman, Belgia dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Korea Selatan dan India yaitu US$35,89 juta dan US$61,88 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 20,63 persen, sementara pangsa ekspor untuk tujuan Negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 16,17 persen dan 14,96 persen.
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor Maret 2016 sektor nonmigas mengalami peningkatan pada seluruh sektor dibanding bulan sebelumnya, dengan peningkatan tertinggi berasal dari sektor industri yang meningkat sebesar US$82,73 juta. Kenaikan ekspor sektor industri yang cukup tinggi agaknya berhubungan dengan peningkatan nilai sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Maret 2016 yang berkontribusi sebesar 69,34 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
Feb 2016
(1)
Total Ekspor Migas Non Migas - Pertanian - Industri - Tambang & Lainnya
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
Perubahan Maret 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Maret 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
669,68
755,18
2.270,29
2.108,59
85,50
100,00
0,56
1,54
0,22
2,30
0,98
0,11
669,11
753,64
2.270,07
2.106,29
84,52
99,89
9,85
11,63
43,11
36,22
1,78
1,72
659,15
741,88
2.226,31
2.069,73
82,73
98,16
0,11
0,12
0,64
0,34
0,01
0,02
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari – Maret 2016 pada sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2015. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$156,58 juta (7,03 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$0,30 juta (46,62 persen). Pangsa ekspor Januari – Maret 2016 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,16 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari – Maret 2016 tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perta ni a n 1.90%
Mi ga s 0.01%
Ta mba ng 0.03%
Perta ni a n 1.72%
Mi ga s 0.11% Ta mba ng 0.02%
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016 Indus tri 98.06%
Januari-Maret 2015
Indus tri 98.15%
Januari-Maret 2016
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Maret 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$622,67 juta, disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan ekspor masing-masing sebesar US$56,87 juta dan US$36,02 juta. Nilai ekspor pada Maret 2016 meningkat pada seluruh pelabuhan muat. Peningkatan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu mencapai US$45,53 juta dan terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang hanya meningkat US$0,03 juta. Nilai ekspor melalui pelabuhan di Banten pada Januari – Maret 2016 mengalami peningkatan sebesar US$13,11 juta dibanding periode yang sama tahun 2015, sementara nilai ekspor melalui perlabuhan di luar Banten justru mengalami penurunan sebesar US$172,33 juta.
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
Total Ekspor - BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta - LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
Perubahan Mar’ 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ ) (6)
% Peran terhadap total Maret 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
669,68
757,66
2.270,29
2.111,07
87,98
100,00
(7)
92,50 20,77 29,50 0,00 26,79 15,43
134,92 56,87 36,02 0,00 27,45 14,58
294,64 77,22 91,17 0,00 77,87 48,37
307,75 96,42 95,07 0,00 72,57 43,68
42,42 36,10 6,52 0,00 0,66 -0,85
14,58 4,57 4,50 0,00 3,44 2,07
577,18 577,14 0,02 0,03
622,74 622,67 0,05 0,02
1.975,65 1.975,50 0,02 0,13
1.803,32 1.803,16 0,08 0,09
45,56 45,53 0,03 0,00
85,42 85,41 0,00 0,00
Selanjutnya, peran ekspor pada Maret 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 85,41 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan peran masing-masing 4,57 persen dan 4,50 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode Maret 2016 mencapai 90,56 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 94,59 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR MARET 2016 NAIK 16,57 PERSEN MENJADI US$771,95 JUTA Nilai impor Banten Maret 2016 naik 16,57 persen dibanding Februari 2016, yaitu dari sebelumnya US$662,24 juta menjadi US$771,95 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Maret 2016 mengalami penurunan 16,34 persen. Impor nonmigas Maret 2016 mengalami peningkatan 17,36 persen dari US$529,12 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$621 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 21,36 persen. Impor migas Maret 2016 turun sebesar 13,39 persen menjadi US$150,95 juta, dari sebelumnya mencapai US$133,12 juta pada Februari 2016, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas meningkat 7,73 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Maret 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$202,13 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$144,08 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Maret 2016 adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$136,69 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$76,43 juta dan US$53,03 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$238,36 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2016 dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sedangkan barang modal mengalami penurunan. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$367,73 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$283,44 juta dan US$120,78 juta .
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten Maret 2016 naik 16,57 persen dibanding Februari 2016, yaitu dari sebelumnya US$662,24 juta menjadi US$771,95 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada Maret 2016 yang mengalami peningkatan 17,36 persen dari US$529,12 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$621 juta, begitupula impor migas juga meningkat sebesar 13,39 persen menjadi US$150,95 juta, dari sebelumnya mencapai US$133,12 juta pada Februari 2016. Peningkatan nilai impor migas disebabkan oleh kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Februari 2016, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Sementara peningkatan nilai impor nonmigas disebabkan oleh meningkatnya nilai impor golongan barang gula dan kembang gula (HS 17) lebih dari 50 persen. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Maret 2016 penurunan16,34 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun 21,36 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas meningkat 7,73 persen dibanding Maret 2015. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
7
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
% Perubahan Maret 2016 terhadap Februari 2016
% Perubahan Jan-Mar’16 terhadap Jan-Mar’15
% Peran terhadap total Jan-Mar’16
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Total Impor
662,24
771,95
2.493,02
2.085,72
16,57
-16,34
100,00
Migas
133,12
150,95
430,36
463,61
13,39
7,73
22,23
- Minyak Mentah - Hasil Minyak
-
-
133,12
150,95
- Gas Nonmigas
-
-
429,07
-
-
1,29
529,12
621,00
2.062,66
-
463,61
-
13,39
-
-
1.622,10
-
8,05
22,23
-100,00
17,36
-
-21,36
77,77
Dibanding periode Januari – Maret 2016, impor Banten periode yang sama pada tahun 2015 turun 16,34 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 21,36 persen, karena kebalikannya impor migas yang mengalami peningkatan 7,73 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari – Maret 2016 masih sangat dominan yaitu 77,77 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Februari dan Maret 2016 yang masing-masing tercatat 79,90 persen dan 80,45 persen.
TOTAL
MIGAS
Mar-16
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Feb-15
Mar-15
Jan-15
Dec-14
Oct-14
Nov-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
Apr-14
May-14
1,200 1,100 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
Mar-14
Juta US$
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Maret 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Peningkatan impor migas dipengaruhi oleh faktor harga di pasar perdagangan internasional, sementara impor nonmigas diduga erat kaitannya dengan fluktuasi kurs rupiah terhadap US$. Impor migas dan nonmigas untuk satu bulan ke depan diprediksi masih kembali mengalami peningkatan terkait dengan kondisi kurs rupiah terhadap US$ yang cenderung stabil, meskipun harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan juga mengalami peningkatan. 8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Maret 2016 meningkat 25,73 persen atau sebesar US$94,40 juta, dari sebelumnya US$366,87 juta menjadi US$461,27 juta. Kebalikan dari kondisi pertama, untuk golongan barang lainnya turun 1,55 persen atau sebesar US$2,52 juta. Nilai impor nonmigas terbesar Maret 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$202,13 juta, disusul oleh gula dan kembang gula ( HS17) dengan nilai impor sebesar US$144,08 juta.
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Kimia Organik (29) Gula dan Kembang Gula (17) Besi dan Baja (72) Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Garam, Belerang, Kapur (25) Berbagai Produk Kimia (38) Biji-bijian berminyak (12) Pupuk (31) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
Perubahan % Peran Maret 2016 terhadap thd Feb’16 total nonmigas Maret 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
176,49 87,76 33,83 20,74 16,73 5,42 6,87 0,74 10,53 7,78 366,87 162,25 529,12
202,13 144,08 38,63 23,29 14,72 10,86 8,88 7,78 6,06 4,84 461,27 159,73 621,00
636,86 203,43 290,94 69,93 208,23 31,64 29,06 27,06 36,31 20,80 1.554,27 508,39 2.062,66
564,19 258,82 127,64 44,02 38,29 19,04 18,88 14,09 16,99 19,27 1.121,24 500,86 1.622,10
25,65 56,32 4,80 2,55 -2,01 5,44 2,02 7,04 -4,47 -2,94 94,40 -2,52 91,88
34,78 15,96 7,87 2,71 2,36 1,17 1,16 0,87 1,05 1,19 69,12 30,88 100,00
Tujuh dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami peningkatan nilai impor, kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84), pupuk (HS 31), dan plastik dan barang dari plastik (HS 39). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gula dan kembang gula (HS 17), dengan peningkatan sebesar US$56,32 juta dan golongan barang bahan kimia organik HS 29) sebesar US$25,65 juta, sementara untuk lima golongan barang yang lain meningkat kurang dari USS$8 juta. Lebih lanjut, penurunan impor terjadi pada pupuk (HS 31), dan plastik dan barang dari plastik (HS 39), dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) masing-masing sebesar US$4,47 juta, US$2,94 juta, dan US$2,01 juta. Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari – Maret 2016 mengalami penurunan USS$433,03 juta (27,86 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$7,53 juta (1,48 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari – Maret 2016 mencapai 69,12 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 50,32 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dan besi dan baja (HS 72) dengan kontribusi masing-masing sebesar 23,08 persen dan 11,08 persen, sedangkan andil tujuh golongan barang lain masih kurang dari 4 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, enam dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Maret 2016 tersebut kecuali besi dan baja (HS 72), bijih, kerak dan abu Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
9
logam (HS 26), garam, belerang dan kapur (HS 25), dan biji-bijian berminyak (HS 12) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Keenam golongan barang tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Maret 2015. Peran gabungan dari keenam golongan barang utama tersebut selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 73 persen.
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Maret 2016 meningkat 11,27 persen atau sebesar US$53,30 juta dibanding bulan sebelumnya, begitupula untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya juga mengalami peningkatan sebesar US$38,58 juta atau sebesar 68,50 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Maret 2016 adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$136,69 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$76,43 juta dan US$53,03 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$238,36 juta. Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Maret 2016, kecuali Brazil, Jepang, Rusia, Singapura, India, dan Tiongkok. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Thailand yang meningkat US$46,63 juta, sementara terendah terjadi pada Italia yang naik US$1,14 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$22,68 juta, sementara terendah berasal dari Tiongkok dengan penurunan sebesar US$0,29 juta.
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
Mar 2016
Jan - Mar 2015
(5)
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Maret 2016
(2)
(3)
ASEAN 1. Thailand 2. Singapura 3. Malaysia ASEAN Lainnya
181,47 90,07 61,19 26,16 4,06
238,36 136,69 43,52 39,70 18,44
440,74 147,09 175,55 93,20 24,91
567,72 268,56 155,19 99,46 44,51
56,89 46,63 -17,67 13,55 14,38
35,00 16,56 9,57 6,13 2,74
NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Australia 5. Tiongkok 6. Argentina 7. Arab Saudi 8. Brazil 9. India 10. Italia 11. Rusia 12. Jepang
295,39 64,87 53,32 35,54 30,23 44,69 14,72 11,23 18,01 22,78
306,18 76,43 53,03 52,12 52,11 22,01 14,40 12,37 12,14 11,58
1.342,05 174,81 385,58 72,04 74,89 322,56 91,00 0,13 92,69 128,36
805,15 152,38 134,76 105,17 101,54 125,02 48,24 31,62 57,68 48,73
10,80 11,56 -0,29 16,58 21,89 -22,68 -0,32 1,14 -5,88 -11,20
49,64 9,39 8,31 6,48 6,26 7,71 2,97 1,95 3,56 3,00
472,80 56,32 529,12
526,10 94,90 621,00
1.757,89 304,78 2.062,66
1.328,36 293,74 1.622,10
53,30 38,58 91,88
81,89 18,11 100,00
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(4)
Jan - Mar 2016
Perubahan Mar 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ )
(7)
Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari – Maret 2016 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$1.328,36 juta juta, dengan peran impor mencapai 81,89 persen. 10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 16,56 persen, diikuti oleh Singapura dan Australia yang masing-masing memberi andil 9,57 persen dan 9,39 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8,50 persen. Kecuali Italia dan Rusia, sepuluh negara pemasok barang impor utama pada Maret 2016 merupakan negaranegara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Tiongkok dan Jepang adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 58 persen.
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2016 dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, masingmasing sebesar US$98,80 juta dan US$29,22 juta, sedangkan barang modal mengalami penurunan US$18,32 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2016 mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal sedangkan untuk barang konsumsi meningkat sebesar US$42,56 juta.
Feb 2016
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
Perubahan Maret 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
662,24
771,95
2.493,02
2.085,72
109,71
100,00
5,10
34,32
20,48
63,04
29,22
3,02
623,47
722,27
2.295,34
1.969,26
98,80
94,42
33,67
15,35
177,20
53,42
-18,32
2,56
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
% Peran terhadap total Jan-Mar’16
Pangsa impor terbesar untuk Januari - Maret 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,42 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 3,02 persen dan 2,56 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun terhadap Maret 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
11
Bahan Baku/
Bahan Baku/
Penolong
Penolong
92,07%
Barang Konsumsi 0,82%
94,42%
Bahan Modal
Barang
7,11%
Konsumsi
2,56%
3,02%
Januari-Maret 2015
5.
Bahan Modal
Januari-Maret 2016
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$367,73 juta (20,46 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$283,44 juta (24,58 persen) dan US$120,78 juta(turun 6,70 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 84 persen.
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Feb 2016 (1)
Total Impor -
Merak Tanjung Leneng Tanjung Sekong Cigading
Mar 2016
Jan - Mar 2015
Jan - Mar 2016
Perubahan Mar’ 2016 thd Feb’ 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Maret 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
662,24
771,95
2.493,02
2.085,72
109,71
100,00
305,27 129,45 0,00 227,52
367,73 120,78 0,00 283,44
1.191,40 447,96 0,00 853,66
986,32 394,15 0,00 705,25
62,46 -8,68 0,00 55,92
47,29 18,90 0,00 33,81
Nilai impor kumulatif periode Januari – Maret 2016 melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, masing-masing US$205,08 juta dan US$148,42 juta, demikian pula untuk Pelabuhan Tanjung Leneng turun US$53,81 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari – Maret 2016 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,29 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 33,81 persen dan 18,90 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari – Maret 2016 maupun periode yang sama tahun 2015 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail :
[email protected];
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei 2016