Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI BERMAIN BALOK ANGKA BERWARNA DI PPT NUSA INDAH SURABAYA Djulaika (
[email protected].) Prodi PG-PAUD FIP Universitas Negeri Surabaya Sri Widayati, S.Pd, M.Pd (
[email protected]) Prodi PG-PAUD FIP Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Kemampuan kognitif dibidang matematika terutama mengenai konsep bilangan pada anak usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah masih relatif rendah. Permasalahan ini disebabkan karena kegiatan belajar mengajar lebih banyak menggunakan metode konvensional/ceramah, sehingga kurang menarik perhatian anak. Bermain balok angka berwarna merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam pemberian materi tentang pengenalan konsep bilangan 1-5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kegiatan bermain balok angka berwarna dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan pada anak usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun berjumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru sebesar 58%, observasi aktivitas anak sebesar 50%, dan peningkatan kemampuan anak sebesar 61%.. Hasil presentase keberhasilan yang diperoleh pada observasi aktivitas guru meningkat menjadi 80%, observasi aktivitas anak sebesar 75%, dan peningkatan kemampuan anak sebesar 82%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain balok angka berwarna dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 3-4 di PPT Nusa Indah Surabaya. Kata kunci : Bermain Balok Angka, mengenal konsep bilangan
Abstract Children cognitif ability on mathematics subject especially the recognized the numbers to children with early age at PPT Nusa Indah Surabaya still low.this problem caused by the class activity are still using the conventional method which makes it has no interest point to childen. Playing with beam are one of way to teach the children about the numbers concept. The purpose of this research are to find out how far the play beam activity can increase the ability to recognized the numbers concept . This research are using class action method that design with repeating cycle form which has 4 steps; planning, action, observation and reflection method. The subject of this research are children with 3-4 aged that consist of 18 children. The collecting data technique are using the observation and documentation, while the analysis data are using the statictical and descriptif technique Based in the result of the first cycle, the precentage of how far the children know about the numbers concept are 61%. The result are still not enough so we continue to second cycle. Based on the result on the second cylce, the result of how far the children know about the numbers concept are increase up to 82 %. With this result, wr can assumed the research are successfull.and to sum up, we now know that we can increase the ability to recognized the numbers concept by doing it with playing beam method Keywords: Beam Play Method, Numbers Concept.
1
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya angka berwarna diharapkan anak dengan cepat mengenal konsep bilangan. Pengenalan konsep bilangan yang dilakukan melalui kegiatan bermain balok angka berwarna ini sesuai dengan prinsip pendidikan anak usia dini diatas, yaitu: merangsang kecerdasan belajar berhitung. Dalam kegiatan ini nantinya anak-anak diajak untuk mengelompokkan balok berdasarkan warna. Dimana hasil mengelmpokkan berdasarkan warna tersebut anak diajak menyebut urutan, membedakan jumlah balok warna sambil menunjuk lambang bilangan. Berpijak pada kenyataan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara langsung terhadap pemanfaatan kegiatan bermain balok angka berwarna dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan. Dasar ini nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka Penelitian Tindakan Kelas ini tentang “Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya”. Berdasarkan Rumusan Permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah apakah kegiatan bermain balok angka berwarna dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya melalui kegiatan bermain balok angka berwarna. Manfaat Penelitian Bagi Guru PAUD 1) Melalui kegiatan bermain balok angka berwarna dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk merangsang kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui belajar sambil bermain. 2) Melalui kegiatan bermain balok angka berwarna akan dapat menarik perhatian anak dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan, dikarenakan balok angka merupakan alat permainan yang disukai oleh anak. Bagi Peneliti 1). Sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran dikelas. 2) Untuk menciptakan inovasiinovasi dalam memberikan materi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.
PENDAHULUAN Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional, agama dan moral. Pendidikan usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini, seperti: Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Paud Sejenis (SPS) maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan. Berdasarkan kenyataan di lapangan saat peneliti mengajar, dari 18 anak terdapat 14 anak yang belum mampu mengenal konsep bilangan dengan baik. Peneliti melihat di lapangan banyak anak usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah ketika diberi permainan menyusun balok, mereka hanya bisa menyusunnya saja tanpa tahu berapa balok yang disusunnya ketika ditanya. Beberapa anak tidak mengetahui perbedaan jumlah yang sama/tidak sama, lebih banyak/lebih sedikit. Sesuai permasalahan yang terjadi pada kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan, peneliti juga menemukan permasalahan lain yaitu berkenaan dengan cara pengajaran yang diberikan oleh guru. Peneliti menemukan bahwa di PPT Nusa Indah Jalan Tenggilis Kauman No. 35 Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Selain itu, kurangnya pengetahuan guru tentang cara meningkatkan minat anak dalam pembelajaran pengenalan bentuk geometri sehingga menambah suasana pembelajaran semakin monoton dan membosankan. Pada pengembangan kognitif khususnya pada pengetahuan tentang konsep bilangan, guru memberikan tugas kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh cara menulis angka. Setelah anak mengerti, guru meminta anak untuk menulisnya sendiri pada buku tugas yang sudah disediakan Pemberian materi tentang mengenal konsep bilangan dapat dilakukan malalui kegiatan bermain balok angka berwarna. Melalui kegiatan bermain balok
Pengertian Konsep Bilangan Konsep adalah suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan bendabenda dan mampu mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu (Delphie,2009: 9). Senada dengan pendapat Hartnett dan Gelman, (Seefedt, 2008: 302) konsep matematika adalah pengembangan kepekaan pada bilangan yang berarti lebih dari berhitung. Berdasarkan uraian diatas konsep bilangan merupakan salah satu tahapan pengenalan konsep
2
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya bilangan dimulai dari berhitung, koresponden satu-satu (kemampuan anak dalam menghubungkan satu benda dengan benda lain). Menurut NCTM 2000 (dalam Seefeldt 2008:391) pemahaman tentang standart matematika anak usia 3-5 tahun sebagai berikut: 1) Bilangan Pengembangan kepekaan pada bilangan dengan mempelajari nama bilangan dan urutan yang diikuti bilangan.. 2) Aljabar Menggambarkan dan memperluas pola akan memberi pemahaman anak tentang penggolongan 3) Geometri Membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentivikasi . 4) Pengukuran Membandingkan besarnya ukuran dengan langsung mencocokan benda. 5) Analisis dan probalitas Proses pemecahan masalah yang sedang di alami anak.. Berdasarkan pemaparan tentang standart matematika maka, Peneliti menyimpulan bahwa pembelajaran matematika harus disesuaikan standart materi dan kurikulum yang termuat dalam standart isi dan standa proses.
1) Memotivasi anak agar mau belajar mengenal konsep bilangan melalui bermain balok angka 2) Melalui bermain balok angka pengenalan konsep bilangan anak mampu mengetahui konsep satu adalah satu benda, dua adalah dua benda dan seterusnya. METODE Penelitian ini merupakan penelitian sederhana yang dilakukan peneliti dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran. Penelitian yang dilakukan untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematis dengan langkah-langkah dan metode tertentu. Menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Penelitian tindakan kelas atau dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti guna meneliti peniliti dan anak. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Sedangkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian di dalam kelas. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain.Penelitian kualitatif bersifat induktif peneliti membiarkan permasalahan– permasalah muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data yang dihimpun diperoleh dengan pengamatan seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail di sertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam serta analisis dokumen dan catatan-catatan (Sukmadinata, 2009: 60). Alasan Penelitian mengunakan penilitian tindakan kelas yang sifatnya deskriptif kualitatif adalah karena sebagai seorang guru, penulis perlu melakukan penelitian tindakan di tempat mengajar atau kelas untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak yang dapat dilakukan melalui kegiatan bermain balok angka. Penelitian ini menggunakan desain Arikunto (2010: 16) yaitu dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan (planing), pelaksanaan (acting), pengamatan, (observation), refleksi (reflection). Siklus penelitian ini dilakukan secara berulang atau terus menerus sampai masalah yang di teliti dapat dipecahkan atau di atasi dengan baik
Bermain Balok Angka berwarna 1. Pengetian Bermain Menurut Mayesty dalam Sujion (2009: 144) bermain adalah kegiatan yang anak lakukan sepanjang hari, bagi anak bermain adalah hidup hidup adalah bermain. Karena dengan bermain anak dapat mengembangkan emosinya, kemampuan intelektualnya, anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya wujud rasa keingintahuannya. 2. Pengertian Bermain Balok angka Berwarna. Eliyawati, (2006: 69) balok angka adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam persegi panjang dimana setiap sisi persgi panjang berimpitan dengan persegi panjang lainnya. Menurut Caroline Pratt (1995: 20) dengan bantuan balok anak menggunakan seluruh kekuatan mentalnya menemukan hal-hal yang berkaitan dan membuat kesimpulan-kesimpulan. Menurut penelliti bermain balok angka merupakan cara anak untuk mengungkapkan pemikiran dalam mengenal konsep bilangan. Permainan matematika yang diberikan pada anak melalui bermain balok angka antara lain: 1) Anak dapat memahami konsep bilangan yang benar, menarik dan menyenangkan. 2) Anak dapat belajar mengenal konsep bilangan dengan benda konkrit/nyata secara langsung. 3) Anak tidak merasakan sedang belajar, tetapi sedang bermain. b. Tujuan Bermain balok angka Tujuan bermain balok angka bagi anak usia dini adalah :
3
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya Bagan 1 Model penelitian tindakan kelas Arikunto (2010: 137)
P= Keterangan : P = Angka Prosentase = Kemampuan yang dicapai N = Jumlahkemampuan maksimal (Sudijono, 1987:40) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18- 2April 2014 pada siklus I Pertemuan 1 penilaian perkembangan kemampuan menyebut urutan bilangan dan membedakan kumpulan benda yang sama/tidak sama, Pertemuan 2 siklus I penilaian perkembangan kemampuan membuat urutan bilangan dan menunjuk lambang bilangan, Pertemuan 3 siklus I penilaian perkembangan kemampuan anak mengulang empat indikator yang sudah diteliti pada pertemuan I dan II maka diperoleh hasil peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada siklus I pada tabel berikut ini :
Subyek penelitian dalam PTK ini adalah anak Usia 3-4 tahun di PPT Nusa Indah kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya tahun ajaran 2013– 2014 yang berjumlah 18 anak. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk membantu dalam memperoleh data penelitian. Adapun teknik pengumpulan data tersebut antara lain: 1. Observasi Menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 203) bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Menurut (Arikunto, 2006: 156) observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dari segi pengumpulan datanya observasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu: participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation (Sugiyono, 2011: 145) Jenis observasi yang dilaksanakan peneliti adalah participant observation (observasi berperan serta) sebab di samping melakukan pengamatan, peneliti ikut serta dalam pengenalan konsep bilangan yang dilakukan melalui kegiatan bermain balok angka. Pelaksanaan observasi atau pengamatan ini dilakukan secara terstruktur. Adapun aspek yang diamati adalah: keingintahuan dan keterlibatan secara aktif terutama berkenaan dengan konsentrasi anak dalam menerima materi, aktif dan senang dalam pembelajaran, berperilaku yang relevan dalam pembelajaran, dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 2. Dokumentasi/Studi Dokumenter Menurut Sukmadinata (2009: 221) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik Analisis Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif, di mana menggambarkan keadaan perkembangan kognitif di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya dari keseluruhan proses analisis. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran dan kualitas. Tujuannya untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan serta peningkatan keterampilan guru dalam mengelola kelas. Pada tehnik analisis data ini, peneliti dalam pengumpulan data menggunakan perhitungan nilai presentasi anak yang dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 1 Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal konsep bilangan Pada Siklus I
No
aPerkembangan Motorik Halus Anak Melal Nama anak
Indikator
1
2
3
4
Jml skor
Rata rata
3,5
01
02
01
02
01
02
01
02
1
Ayu
3
3
3
3
3
3
3
3
22
2
Al
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3
3
Btg
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3,5
4
Blgs
3
3
3
3
3
3
2
2
24
3
5
Daff
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,5
6
Rmz
3
3
3
3
3
3
3
3
22
3,5
7
Njw
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,2
8
Nly
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3,2
9
Vt
3
3
3
3
3
3
2
2
24
3,2
10
Tt
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
11
Ubd
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
12
Klv
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
13
Ptr
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
14
Dn
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
15
Cls
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3
16
Frm
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3
17
Azm
3
3
3
3
3
3
2
2
22
3
18
Amn
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3,2
Jumlah Presentase
388
2,7 75%
(sumber: Hasil perhitungan peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan
4
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya Presentase yang diperoleh pada Siklus II secara keseluruhan dari 4 aspek indikator yang diamati menunjukkan perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain balok angka mencapai rata-rata 82 % (16 anak) dari 18 anak yang diamati sehingga dapat dikatakan berhasil mencapai target yang diharapkan. Sehingga diperoleh hasil rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain balok angka yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
70 60 50 40
East
30
West
20
North
10 0
86
Grafik I Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I
84 82
Presentase yang diperoleh pada Siklus I secara keseluruhan dari 4 aspek indikator yang diamati menunjukkan perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui bermain balok angka mencapai 61% (9 anak) dari 18 anak yang diamati. Sehingga belum mencapai target yang diharapkan yaitu 75%, maka perlu adanya perbaikan pada Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 2-9 April 2014 dan diperoleh hasil peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada siklus II pada tabel berikut ini :
Nama anak
Indikator 1
2
3
4
Jml skor
Rata Rata
3,5
01
02
01
02
01
02
01
02
Ayu
3
3
3
3
4
4
4
4
28
2
Al
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
3
Btg
3
3
3
3
4
4
4
4
28
3,5
4
Blgs
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
5
Daff
4
4
3
3
4
4
4
4
28
3,5
6
Rmz
4
4
3
3
4
4
4
4
28
3,5
7
Njw
3
3
3
3
3
3
4
4
26
3,2
8
Nly
3
3
3
3
4
4
3
3
26
3,2
1
9
Vt
4
4
3
3
3
3
3
3
26
3,2
10
Tt
4
4
3
3
3
3
3
3
26
3,2
11
Ubd
3
3
3
3
4
4
3
3
26
3,2
12
Klv
3
3
3
3
4
4
3
3
26
3,2
13
Ptr
4
4
3
3
3
3
3
3
26
3,2
14
Dn
3
3
3
3
4
4
3
3
26
3,2
15
Cls
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
16
Frm
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
17
Azm
3
3
3
3
3
3
3
3
24
3
18
Amn
3
3
3
3
3
3
4
4
26
3,2
472
3,5
Jumlah Presentase
3-D Column 2
78
pertemuan I
76
1st Qtr 2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
Grafik 2 Hasil Observasi Peningkataan Kemampuan Anak Mengenal konsep bilangan Siklus 1 Dan Siklus II Dari grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan anak pada empat indikaot sebesar 61 % pada siklus I, menjadi 82 % pada siklus II. Kemampuan anak dengan empat indikator pada Siklus I meningkat pada Siklus II.
Tabel 2 Lembar Observasi Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal konsep bilangan Anak Pada Siklus II
No
East
80
PEMBAHASAN Setelah peneliti melakukan analisis data selama penelitian berlangsung, maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain balok angka telah tercapai. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini mendukung pendapat bahwa konsep bilangan perlu diberikan pada anak usia dini. Pembelajaran mengenal konsep bilangan diberikan agar anak mampu membedakan kumpulan benda yang sama/tidak sama lebih banyak/sedikit, misalnya apa yang di sebutkan/diucapkan harus cocok dengan balok angka yang anak ambil. Pembelajaran konsep bilangan harus tetap diberikan melalui kegiatan bermain balok angka yang menarik sebagai perantaraan pembelajaran. Data yang diperoleh selama penelitian berlangsung tentang aktivitas guru pada siklus 1 sebesar 58% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 83%. Sedangkan target kriteria keberhasilan dari aktivitas guru adalah sebesar 75%, sehingga berdasarkan pencapaian tingkat keberhasilan pada siklus 2 aktivitas guru telah mengalami peningkatan melebihi target yang ditetapkan. Pada aktivitas anak perolehan hasil pada siklus 1 sebesar 50% dan pada siklus 2 sebesar 75%. Target kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti adalah 75%, sehingga berdasarkan pencapaian tingkat keberhasilan pada siklus 2 aktivitas anak telah
75%
(sumber: hasil perhitungan peningkatan mengenal konsep bilangan)
5
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya mengalami peningkatan sesuai target kriteria yang ditetapkan. Tingkat kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain balok angka juga mengalami peningkatan. Hasil data yang diperoleh dari siklus 1 adalah sebesar 61% dan 82% pada siklus 2. Berdasarkan hasil tersebut, maka tingkat presentase keberhasilan pada kemampuan anak mengalami peningkatan sebesar 21% dan melebihi dari target yang telah ditentukan yaitu 75%. Hasil perolehan tingkat keberhasilan pada aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan anak digambarkan dalam tabel dan grafik dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Observasi Peningkatann Kemampun Mengenal Konsep Bilangan Siklus I dan Siklus II Siklus No 1 2 3
Uraian Hasil Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi Aktivitas anak Hasil observasi kemampuan anak mengenal bentuk geometri
angka dapat meningkatkan sebagian besar kemampuan anak. Pemahaman anak mengalami peningkatan pada semua materi, yaitu menyebut urutan bilangan, membuat urutan, menunjuk lambang bilangan dan membesakan kumpulan benda yang sama/tidak sama. Kegiatan bermain merupakan bagian dari hidup anakanak. Oleh sebab itu, kegiatan bermain merupakan suatu metode pembelajaran tersendiri bagi anak usia dini. Dengan demikian berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain balok angka dapat meningkatkan kemampuan anak dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui tindakan dari Siklus I dan Siklus II, seluruh pembahasan serta analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui bermain balok angka sangat tepat untuk peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 3–4 tahun di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, yang semula pada Siklus I sebesar 61%, pada Siklus II kemampuan mengenal konsep bilangan meningkat menjadi 82% sehingga melalui bermain balok angka terdapat peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Disamping itu dengan bermain balok angka anak usia 3 – 4 tahun di PPT Nusa Indah Surabaya dapat menambah wawasan guru dalam memilih media yang tepat untuk diterapkan di kelas dan disesuaikan dengan tujuan dari setiap pembelajaran yang dilaksanakan, selain itu juga melatih inovasi guru dalam mengelola kelas. Penggunaan media balok angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dengan baik dan optimal, penerapan penggunaan balok angka dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan dapat dilakukan dengan bermain. Karena dengan bermain anak merasa sangat senang dan bersemangat atau dilakukan dengan belajar sambil bermain
Keterangan
I
II
58%
84 %
Meningkat
50%
75 %
Meningkat
61%
82 %
Meningkat
Sumber: hasil observasi peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan Adapun dalam grafik dapat dilihat peningkatan presentasi sebagaimana berikut : 100 80 60
East West
40
North
20 0
AG
AA
Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta bukti nyata yang didapat setelah penerapan bermain balok angka ternyata terdapat peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Peneliti menyarankan hal – hal sebagai berikut : 1. Hendaknya pembelajaran mengenalkan konsep bilangan menggunakan media konkrit. 2. Hendaknya guru memberikan pembelajaran yang inovatif agar anak merasa senang. 3. Mengenalkan konsep bilangan hendaknya dilakukan dengan bermain. 4. Guru hendaknya termotivasi untuk mencari media balok angka agar pembelajaran dapat lebih bervariasi sehingga mamapu memberikan
KM
Grafik 3 Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, peneliti menganalisis bahwa anak-anak tertarik mengikuti pembelajaran matematika khususnya tentang pengenalan konsep bilangan melalui kegiatan bermain balok angka. Ketertarikan, minat dan antusias anak meningkat dalam mengikuti pembelajaran mengenal konsep bilangan. Dunia anak adalah bermain dan melalui sebuah permainan mereka belajar. Berdasarkan pernyataan di atas, maka jenis kegiatan bermain balok angka dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran dalam pengenalan konsep bilangan. Pemahaman materi pengenalan konsep bilangan, melalui bermain balok
6
Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Bermain Balok Angka Berwarna di PPT Nusa Indah Kecamatan Tenggilis Mejoyo surabaya Negeri Surabaya. Surabaya :Universitas Negeri Surabaya
keberhasilan yang optimal dalam meningkatkan kemampuan kognitif. 5. Hendaknya kegiatan bermain balok angka dapat diberikan secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti dkk. Edisi I. Perkembangan dan Konsep Dasar Perkembangan anak Usia Dini, Universitas Terbuka. Akbar, Nuryanti, 2008 Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: Imdeks. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rieneka Cipta. Ausubel, Rusyan, 2008.Cara Pembelajaran Matematika, Semarang: Bengawan Ilmu. Cosby, Sujiono,2009.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks Depdiknas. 2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :Kemendiknas Depdiknas 2003 . Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No . 20 Tahun 2003 Dan Peraturan Pelaksanaanya. Jakarta: Depdiknas Downe, Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak=Kanak, Renika Cipta. Gardner, Munandar. 2000. Metode Pengembangan Kognitif, Universitas Terbuka. Hartono, Dra susanah, M.Pd 2004. Geometri. Surabaya: Unesa University Press Anggota IKAPI. Jannah, Raodatul. Membuat Anak Cinta Matematika Dan Eksak Lainnya Moleong, J.L. (1989). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Menteri Pendidikan Nasional. 2010. Permendiknas no 58 tahun 2009 Jakarta Nunung. 2008. Snack Cokelat Lezat & Memikat . Surabaya: DeMedia Pustaka. Sujiono, Nurani Yuliani 2009. Konsep Dasar Pendidikan anak Usia Dini Jakarta: PT Indeks Sukmadinata. Nana syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Remaja Karya Rosda Karya. Santrok, John w. Perkembangan Anak Edisi sebelas jilid 1.Dallas : University Of Texas. Susanto, Achmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia. Group Sugiono.2011.MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif .R dan D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistik Non Parametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfaabeta Undang-Undang RI. No 21, tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta : Depdiknas Universitas Negeri Surabaya .2006. Panduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi Universitas
7