PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA
MIRRAH SAMIYAH
UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA 2012
1
Latar Belakang 1. Permenkes 1691/Menkes/PER/VIII/2011 2. Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan JCI 3. Pentingnya Patient Safety dalam pelayanan kesehatan
2
Data Masalah No.
Tipe Insiden
1. Phlebitis (1,5%) Inform consent tidak 2. lengkap (15%) Ketidak lengkapan 3. rekam medik (15%) Angka Pengulangan 4. Foto (2%) Kesalahan jadwal 5. kemoterapi (0%) Jumlah
KTD 33
Jenis Insiden KPC KS 0 0
IKP 33
0
245
0
245
0
92
0
92
0
58
0
58
0
1
0
1
33
396
0
429 3
MASALAH PENELITIAN • Masih adanya IKP di RSOS pada bulan Januari sampai dengan Juli 2011 yaitu sebesar 429 pasien.
4
TUJUAN PENELITIAN TUJUAN UMUM Menyusun rekomendasi pengembangan program patient safety berdasarkan standar six goal international patient safety di RSOS
5
TUJUAN KHUSUS…..(1) 1. Menganalisis pengetahuan, awareness, motivasi, komitmen karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS. 2.Menganalisis perceived behavioral control karyawan di tingkat unit kerja tentang kebijakan, budaya patient safety, standar prosedur operasional patient safety dan keberadaan KKPRS di RSOS. 3.Menganalisis niat karyawan di tingkat unit kerja dalam pelaksanaan program patient safety di RSOS. 6
TUJUAN KHUSUS…..(2) 4. Menganalisis kesiapan karyawan di tingkat unit kerja RSOS dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan standar six goal international patient safety dari JCI di RSOS. 5. Menyusun rekomendasi pengembangan program patient safety di RSOS berdasarkan six goal international patient safety (JCI) di RSOS. 7
Metode Penelitian • Jenis Penelitian: Deskriptif • Lokasi : RS Onkologi Surabaya • Waktu Penelitian: Oktober 2011 sampai dengan Mei tahun 2012. • Unit Analisis: Unit Kerja
8
• Cara Pengukuran Variabel Variabel yang diteliti diukur dengan menggunakan beberapa alat ukur yaitu kuesioner dan lembar check list.
9
Kerangka Operasional
Lembar check list (Unit Rawat Inap)
11
12
13
HASIL PENELITIAN Distribusi pengetahuan karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS, April 2012 No 1 2 3 4
Pengetahuan karyawan di tingkat Unit Kerja Sangat jelek Jelek Baik Sangat baik Jumlah
Frekuensi
%
0 0 1 22 23
0 0 4,3 95,7 100,0 14
Distribusi awareness karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS, April 2012 No 1 2 3 4
Awareness karyawan di tingkat Unit Kerja Sangat jelek Jelek Baik Sangat baik Jumlah
Frekuensi
%
0 4 7 12 23
0 17,4 30,4 52,2 100,0
Distribusi motivasi karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS, April 2012 No 1 2 3 4
Motivasi karyawan di tingkat Unit Kerja Sangat jelek Jelek Baik Sangat baik Jumlah
Frekuensi
%
0 1 20 2 23
0 4,3 87,0 8,7 100,0
Distribusi komitmen karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS, April 2012 No 1 2 3 4
Komitmen karyawan di tingkat Unit Kerja Sangat jelek Jelek Baik Sangat baik Jumlah
Frekuensi
%
0 2 18 3 23
0 8,7 78,3 13,0 100,0
Distribusi perceived behavioral control karyawan di tingkat unit kerja tentang kebijakan patient safety, budaya patient safety, SPO patient safety, dan keberadaan KKPRS di RSOS, April 2012 N o 1 2 3
4
Sangat Tidak Sangat Menduku Perceived behavioral tidak menduk menduk ng control karyawan di mendu ung ung kung tingkat unit kerja n % n n % % n % Kebijakan Patient 0 0 6 26,1 15 65,2 2 8,7 Safety 0 0 2 8,7 21 91,3 0 0 Budaya Patient Safety Standar prosedur 0 0 1 4,3 18 78,3 4 17,4 operasional (SPO) patient safety 0 0 7 30,4 16 69,6 0 0 Keberadaan KKPRS
Total n 23
% 100,0
23 23
100,0 100,0
23
100,0
Distribusi niat karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS, April 2012 No Niat karyawan di tingkat Unit Kerja 1 Sangat jelek 2 Jelek 3 Baik 4 Sangat baik Jumlah
Frekuensi
%
0 1 12 10 23
0 4,3 52,2 43,5 100,0
Kesiapan seluruh karyawan di tingkat unit kerja dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan standar six goal international patient safety dari JCI di RSOS, April 2012 Kategori Not met atau tidak siap Partial met atau cukup siap Fully met atau siap Total
Jumlah Unit Kerja 0 23 0 23
% 0 100,0 0 100,0
Rekomendasi Pengembangan Program Patient Safety Berdasarkan Six Goal International Patient Safety (JCI) di RSOS
1. Melakukan identifikasi kebijakan RSOS mengenai program patient safety berdasarkan six goal international patient safety 2. Evaluasi perilaku karyawan di seluruh unit kerja RSOS dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan standar six goal international patient safety
22
3. Melakukan evaluasi dan pembuatan SPO sebagai panduan untuk mendukung pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 4. Evaluasi dan merubah perilaku petugas dalam melakukan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 5. Mendukung sarana prasarana dalam pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 23
KESIMPULAN DAN SARAN • Kesimpulan
1. Kesiapan faktor SDM dalam pengembangan program patient safety di RSOS adalah sebagai berikut: • Pengetahuan karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS sebagian besar adalah sangat baik. • Awareness karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS sebagian besar adalah sangat baik, meskipun terdapat sebagian unit kerja yang memiliki awareness yang jelek tentang program patient safety. • Motivasi karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS sebagian besar adalah baik. • Komitmen karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS sebagian besar adalah baik.
• Perceived behavioral control karyawan di tingkat unit kerja tentang : • Kebijakan patient safety di RSOS sebagian besar tidak mendukung terhadap pelaksanaan program patient safety di RSOS. • Budaya patient safety di RSOS sebagian besar adalah mendukung terhadap pelaksanaan program patient safety di RSOS. • Standar prosedur operasional patient safety di RSOS sebagian besar adalah mendukung terhadap pelaksanaan program patient safety di RSOS. • Keberadaan KKPRS di RSOS adalah tidak mendukung terhadap pelaksanaan program patient safety di RSOS. • Niat karyawan di tingkat unit kerja dalam pelaksanaan program patient safety di RSOS sebagian besar adalah baik. 25
2. Kesiapan unit kerja dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan standar Six Goal International Patient Safety di RSOS, bahwa seluruh unit kerja masih berada dalam kategori partial met (cukup siap). 3. Rekomendasi pengembangan program patient safety di RSOS berdasarkan six goal international patient safety di RSOS adalah sebagai berikut: – Melakukan identifikasi kebijakan RSOS mengenai program patient safety berdasarkan six goal international patient safety – Evaluasi dan merubah perilaku karyawan di tingkat unit kerja di RSOS dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan standar six goal international patient safety 26
– Melakukan evaluasi dan pembuatan SPO sebagai panduan untuk mendukung pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety – Evaluasi perilaku petugas dalam melakukan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety – Mendukung sarana prasarana dalam pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety
27
Saran Untuk pengembangan teori dan kajian dalam pelaksanaan program patient safety di rumah sakit, maka diberikan saran sebagai berikut: • Saran bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan menganalisis hubungan antara variabel yang digunakan. • Saran bagi Manajemen Rumah Sakit Melakukan pengembangan program patient safety yang berkelanjutan, dengan melaksanakan kegiatan yang telah direkomendasikan dalam penelitian ini.
TERIMA KASIH
29
Cara Penghitungan • • • • •
Mempergunakan lembar check list. Nilai maksimal 10. Jumlah sasaran yang terdapat kegiatan = 6. Nilai maksimal dari tiap sasaran = 10/6 = 1,67 X/1,67=N/M X = nilai setiap sasaran N = jumlah kegiatan yang dilakukan dalam setiap sasaran M = jumlah total setiap sasaran 30
• Nilai dari setiap sasaran dijumlahkan dan hasilnya di interprestasi sebagai berikut : 0 - < 5 = not met atau tidak siap 5 - < 10 = partial met atau cukup siap 10 = fully met atau siap
31
N o 1
Rekomendasi
Langkah Pelaksanaan
Melakukan 1. Identifikasi Masalah: identifikasi a. Mengumpulkan data permasalahan di RSOS mengenai kebijakan RSOS program keselamatan pasien yang belum sesuai dengan mengenai program program patient safety berdasarkan six goal international patient safety patient safety (JCI) berdasarkan six b. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dari goal international kebijakan yang sudah ada dan belum sesuai dengan patient safety (JCI) program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) c. Mengolah dan memilah data mengenai masalah yang telah dikumpulkan, dalam hal ini apakah perilaku individu, isi kebijakan yang belum sesuai atau dukungan sarana dan prasarana dari RS yang belum memenuhi dalam pengembangan program berdasarkan six goal international patient safety (JCI)
d. Mengetahui risiko yang akan terjadi apabila masalah yang ditemukan tidak terpecahkan
N o
Rekomendasi
Langkah Pelaksanaan e.
Membuat rencana kebijakan mengenai pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) yang disusun bersama seluruh kepala departemen , kepala unit dan perwakilan pelaksana di setiap unit kerja f. Menentukan sasaran dan tujuan pembuatankebijakan pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) g. Membuat indikator keberhasilan agar lebih terukur secara obyektif h. Membangun dukungan dan legitimasi, menginformasikan kembali, melakukan negosiasi kepada kepala departemen, kepala unit, dan perwakilan pelaksana setiap unit kerja untuk rencana kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI)
N Rekomendasi o
Langkah Pelaksanaan 2. Tahap implementasi kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) a. Mengevaluasi SPO di RSOS untuk mendukung pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) b. Membuat program di RSOS yang mendukung kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 3. Monitoring kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) a. Kepatuhan petugas di RSOS dalam pelaksanaan kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) b. Hambatan dalam pelaksanaan kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI)
N Rekomendasi o
Langkah Pelaksanaan 4. Evaluasi kebijakan program patient safety berdasarkan
a.
b. c. d.
six goal international patient safety (JCI), untuk menilai kelebihan dan kekurangan kebijakan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI). Evaluasi kebijakan yang perlu diperhatikan adalah : Membuat sasaran keselamatan pasien berdasarkan six goal international patient safety (JCI) Restukturisasi KKPRS di RSOS Memasukkan ke dalam standar mutu mengenai angka kesalahan identifikasi pasien Kebijakan untuk standarisasi untuk pemanggilan nama pasien dan penambahannama panggilan di rekam medis
N Rekomendasi o
Langkah Pelaksanaan e. Kebijakan untuk membuat daftar obat NORUM (Nama Obat, Rupa, dan Ucapan Mirip) atau LASA(Look Alike Sound Alike) f. Membuat kebijakan untuk penandaan lokasi operasi yang digunakan harus seragam (JCI merekomendasikan tanda lingkaran) g. Membuat kebijakan untuk melakukan skoring risiko jatuh kepada pasien di RSOS h. Membuat kebijakan membentuk tim pencegahan dan pengendaian infeksi nosokomial i. Membuat kebijakan membentuk tim pencegahan risiko jatuh j. Membuat kebijakan pembentukan code blue team di RS
N Rekomendasi o
Langkah Pelaksanaan
2. Membentuk 1. Mensosialisasikan program patient safety perilaku berdasarkan six goal international patient karyawan di safety (JCI) kepada seluruh unit kerja seluruh unit kerja 2. Membuat buku saku program patient safety RSOS dalam berdasarkan six goal international patient pelaksanaan safety (JCI) kepada seluruh unit kerja sesuai program patient dengan jobdesc di setiap unit kerja safety 3. Melakukan in house training yang berdasarkan mendukung pengembangan program patient standar six goal safety berdasarkan six goal international international patient safety (JCI) patient safety (JCI)
N Rekomendasi o
Langkah Pelaksanaan 4. Memasukkan dalam performance appraisal karyawan dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 5. Memberikan regulasi yang jelas mengenai sistem reward dalam pengembangan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) 6. Membuat chekclist dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI) sesuai dengan jobdescription di setiap unit 7. Memberikan feedback keberhasilan kepada setiap unit kerja secara rutin dalam pelaksanaan program patient safety berdasarkan six goal international patient safety (JCI)
N Rekomendasi o 3
Langkah Pelaksanaan
Melakukan 1. Menambahkan dalam SPO untuk identifikasi pasien dengan menggunakan dua identifier yang evaluasi dan berbeda saat pemberian obat, injeksi obat, transfusi pembuatan SPO darah, pemasangan kateter urine, dan IV line sebagai panduan untuk mendukung 2. Membuat SPO penilaian atau skoring assesment awal dan reassesment untuk pasien risiko jatuh pembangan program patient 3. Evaluasi SPO saat pemasangan hand band pasien untuk memasukkan perintah pada petugas untuk safety berdasarkan menjelaskan manfaat untuk pemakaian gelang six goal pasien dan kapan saat petugas menanyakan international identitas pasien patient safety (JCI)
4. Evaluasi SPO saat melakukan pemanggilan pasien 5. Evaluasi SPO saat melakukan labelling pada makanan pasien
N o
Rekomendasi
Langkah Pelaksanaan
6. Membuat SPO untuk checklist persiapan makanan pasien 7. Membuat SPO penempatan obat-obatan yang high risk 8. Mengevaluasi SPO untuk sistem pemilahan alat makan yang infeksius dan non infeksius 9. Mengevaluasi SPO untuk sistem pemilahan linen yang infeksius dan non infeksius 10.Membuat SPO untuk sistem pencatatan infeksi luka operasi 11.Membuat SPO untuk melakukan observasi pasien yang memiliki risiko jatuh tinggi 12.Mengevaluasi SPO petugas untuk membantu pasien menaiki bed pemeriksaan 13.Mengevaluasi SPO petugas untuk membantu pasien yang menggunakan kursi roda
N Rekomendasi Langkah Pelaksanaan o 3 Evaluasi Perilaku petugas dalam melakukan: perilaku 1. Identifikasi pasien dengan dua identifier yang petugas berbeda saat pemanggilan pasien dalam dalam pelayanan, dan saat memberikan tindakan medik melakukan kepada pasien. program 2. Konfirmasi ulang saat menerima perintah secara patient lisan terutama dalam pemberian terapi atau safety tindakan kepada pasien berdasarkan 3. Identifikasi obat yang berisiko tinggi dalam hal six goal labeling, penempatan obat yang high risk internationa 4. Identifikasi obat yang berisiko tinggi saat l patient memberikan obat kepada pasien safety (JCI) 5. Prosedur pembacaan dokumen rekam medik pasien sebelum tindakan operasi
N Rekomen dasi o
Langkah Pelaksanaan 6. Prosedur site marking dilakukan ketika pasien masih belum dilakukan pembiusan 7. Pembuatan jadwal dalam maintenance peralatan medik dan non medik di unit pembedahan oleh petugas UPS 8. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 9. Pemisahan linen yang infeksius dan non infeksius 10.Pemisahan peralatan makan yang infeksius dan non infeksius 11.Membantu pasien yang memiiki risiko tinggi untuk jatuh
N Rekomen dasi o
Langkah Pelaksanaan
4 Mendukung sarana prasarana dalam pengembang an program patient safety berdasarkan six goal internationa l patient safety (JCI)
1. Bed pasien di UGD diberi bed rail 2. Hand band khusus pasien alergi obat 3. Tempat yang lebih memadai dalam penyimpanan obat yang high risk 4. Menyediakan tanda khusus untuk pasien yang sedang berpuasa untuk melakukan persiapan operasi 5. Tempat cuci tangan di unit farmasi 6. Memasang handrail di toilet RSOS 7. Membuat tanda di bed atau di pintu kamar pasien yang memiliki risiko tinggi untuk jatuh 8. Memperbaiki terbukanya arah pintu toilet ke arah luar
Skema Theory of Planned Behavior (Ajzen, 2005)
44
Hasil penelitian, isu strategis, hasil FGD dan rekomendasi penelitian, Mei 2012 No 1
2
Hasil Penelitian
Isu Strategis
Pengetahuan karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS adalah sangat baik Sebagian besar unit kerja memiliki Terdapat 17,4% unit awareness yang sangat baik (12 unit kerja yang memiliki kerja) atau sebesar 52,2% dan baik (7 awareness kurang. unit kerja) 30,4% tentang program patient safety di RSOS. Tetapi terdapat 4 unit kerja (17,4%) yang memiliki awareness yang jelek tentang program patient safety.
Hasil FGD dan Rekomendasi -
Perlu pemahaman mengenai pentingnya pelaksanaan program patient safety, agar mereka tidak hanya melakukan suatu prosedur sebagai kewajiban saja tapi sebagai kebutuhan untuk keselamatan pasien.
No
3
4
5
Hasil Penelitian
Motivasi karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS adalah baik Komitmen karyawan di tingkat unit kerja tentang program patient safety di RSOS adalah baik Perceived behavioral control karyawan di tingkat unit kerja tentang kebijakan, budaya patient safety, standar prosedur operasional patient safety dan keberadaan KKPRS di RSOS adalah sebagai berikut:
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi
-
-
-
-
No
Hasil Penelitian Terdapat 15 unit kerja (65,2%) yang memiliki perceived behavioral control yang baik tentang kebijakan patient safety di RSOS. Dan terdapat 2 unit kerja yang memiliki perceived behavior control yang sangat baik tentang kebijakan patient safety. Tetapi terdapat 6 unit kerja (26,1%) yang memiliki perceived behavioral control yang jelek tentang kebijakan patient safety di RSOS.
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi
Perceived 1. Perlu ada sosialisasi behavioral control kebijakan RS tentang unit kerja tentang program keselamatan kebijakan patient pasien yang lebih safety di RSOS teknis sampai ke masih kurang. level pelaksana, karena dinilai sosialisasi kebijakan saat ini masih pada level manajemen. 2. Mengevaluasi kembali kebijakan RS tentang program patient safety yang sudah ada.
No
Hasil Penelitian Terdapat 21 unit kerja (91,3%) yang memiliki perceived behavioral control yang baik tentang budaya patient safety di RSOS. Tetapi terdapat 2 unit kerja yang memiliki perceived behavioral control yang jelek tentang budaya patient safety Terdapat 18 unit kerja (78,3%) yang memiliki perceived behavioral control yang baik tentang standar prosedur operasional patient safety di RSOS. Dan 4 unit kerja (17,4%) yang memiliki perceived behavioral control sangat baik tentang standar prosedur operasional patient safety. Meskipun terdapat 1 unit kerja (4,3%) yang memiliki perceived behavioral control yang jelek tentang standar prosedur operasional patient safety di RSOS
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi
No
6.
Hasil Penelitian
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi
Sebagian besar perceived behavioral control karyawan di tingkat unit kerja tentang keberadaan KKPRS di RSOS adalah baik yaitu sebesar 61,7%. Namun terdapat 30,4% unit kerja yang memiliki perceived behavioral control tentang keberadaan KKPRS di RSOS jelek Sebagian besar karyawan di tingkat unit kerja memiliki niat yang baik dalam pelaksanaan program patient safety di RSOS
Terdapat 30,4% unit kerja yang memiliki perceived behavioral control tentang keberadaan KKPRS di RSOS jelek -
Segera dilakukan restrukturisasi KKPRS di RSOS, dan untuk posisi ketua KKPRS tidak harus dokter anestesi.
No 7
Hasil Penelitian Kesiapan karyawan di tingkat Unit Kerja RSOS Dalam Pelaksanaan Program Patient Safety Berdasarkan Standar Six Goal International Patient Safety Dari JCI di RSOS
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi
Untuk kesiapan unit kerja 1. Sasaran 6 : membuat tim utuk RSOS dalam pelaksanaan pencegahan patient safety, program patient safety membuat sistem assasment berdasarkan standar Six risiko pasien jatuh Goal International Patient 2. Sasaran 3: Perlu monitoring Safety Dari JCI di RSOS untuk pengawasan obat-obatan seluruh unit kerja di RSOS yang high risk, penempatan masih berada dalam kategori secara khusus untuk obat-obatan partial met artinya dari 6 yang berisiko tinggi, evaluasi sasaran berdasarkan standar untuk proses identifikasi label dari JCI belum seluruh pelaksana di lapangan. tindakan dilakukan 3. Sasaran 5: Perlu evaluasi dan monitoring pelaksanaan program hand hygiene di lapangan, evaluasi mengenai kendala yang dihadapi dalam pencegahan bahaya infeksi nosokomial.
No
Hasil Penelitian
Isu Strategis
Hasil FGD dan Rekomendasi 4. Sasaran 4: Perlu adanya suatu checklist persiapan peralatan di ruang pembedahan, untuk menghindari kesalahan dan kelalaian petugas instrument. 5. Sasaran 1: Evaluasi dan monitoring pelaksanaan identifikasi pasien di lapangan mengenai kepatuhan dan ketepatan dalm hal identifikasi pasien dengan tepat dan benar menggunakan dua identifier yang berbeda. 6. Sasaran 2: Pelatihan mengenai cara berkomunikasi antara petugas di setiap unit kerja khususnya di unit rumah tangga.