PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURWODADI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
INDAH DWI MULYASTUTI A410130041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURWODADI Abstrak Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui prosedur atau langkah pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi; (2) mengetahui kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi; (3) mengetahui keefektifan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket, pretest, posttest. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis diskriptif kuantitatif diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase, uji t (Paired Sample T-test). Hasil penelitian: (1) prosedur pengembangan yaitu tahap preliminary dan tahap prototyping menggunakan alur formative evaluation; (2) kelayakan media berdasarkan ahli materi 88,281%, ahli media 77,084%, praktisi pembelajaran 89,06%, one-to-one 85,42%, small group 84,72%; (3) uji hipotesis diperoleh , nilai posttest lebih baik daripada nilai pretest. Berdasarkan uraian tersebut, maka media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran layak dan memiliki efek potensial sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi. Kata Kunci:
efek potensial, garis singgung lingkaran, Geogebra, kelayakan, media pembelajaran. Abstract
The objective of this study are: (1) to know the procedure; (2) the worthiness; and (3) the effectiveness of math learning media based on geogebra on a tangent line to circle for second grade student at SMPN 1 Purwodadi. This study use research and development design. Data collection was done by questionnaire, pretest, and post test. The data were then analyzed with quantitative descriptive analysis which visualized by score and percentage, on paired sample T-test. The result of this study showed that: (1) the procedures are preliminary and prototyping step which use formative evaluation pathway; (2) the worthiness of this math learning media from material expert, media expert, learning practitioner, one-to-one, and small group are 88,281%; 77,084%, 89,06%; 85,42%; 84,72%, respectively; (3) hypothetical test obtain , post test score is better than pretest. Based on that result, so the math learning media based on geogebra on a tangent line to circle is worth and have a potential effect to use for second grade student at SMPN 1 Purwodadi. 1
Keywords: learning media, tangent line to circle, Geogebra, potential effect, Worthiness. 1.
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu kebutuhan sekaligus tuntutan di era globalisasi khususnya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi difokuskan
pada
peningkatan
kualitas
pembelajaran
sehingga
dapat
meningkatkan kualitas pendidikan (Prasojo dan Riyanto, 2011: 5). Teknologi yang semakin berkembang telah memengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berperan penting dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Media pendidikan atau media pembelajaran tumbuh dan atau berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran (Sundayana, 2013: 6). Berdasarkan observasi di SMP Negeri 1 Purwodadi, penggunaan media pembelajaran oleh sebagian guru hanya menggunakan Powerpoint dalam memberikan materi tertentu sedangkan pada materi geometri, guru masih menggunakan media papan tulis dan penggaris dalam menggambar. Materi garis singgung lingkaran merupakan salah satu materi geometri yang memerlukan kreativitas. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami langkahlangkah melukis garis singgung lingkaran dengan cermat dan teliti. Siswa terlihat kebingungan ketika dihadapkan pada jangka dan penggaris untuk melukis garis singgung lingkaran. Media pembelajaran yang saat ini telah berkembang pesat adalah komputer dengan berbagai program-program yang relevan. Program komputer (software) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika adalah Geogebra. Menurut Saputro dkk. (2015: 4) Geogebra adalah alat yang sangat efektif untuk pembelajaran matematika di sekolah. Penelitian Asngari (2015) menyatakan bahwa Geogebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan konsep-konsep matematis serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi 2
konsep-konsep matematis. Sehingga berdasarkan uraian-uraian tersebut peneliti mengembangkan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di kelas VIII. Rumusan
masalah
dalam
penelitian
ini
yaitu:
(1)
Bagaimana
mengembangkan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi?; (2) Bagaimana kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi?; (3) Bagaimana efek potensial penggunaan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran di SMP Negeri 1 Purwodadi? 2.
METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development).
Sutama
(2015:
183)
pengembangan
adalah
suatu
proses
mengemukakan atau
penelitian
langkah-langkah
dan untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran untuk siswa kelas VIII yang valid dan praktis. Menurut Tessmer (Septy, 2015) penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu tahap preliminary (tahap persiapan) dan tahap prototyping menggunakan alur formative evaluation terdiri dari self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one and small group), dan field test. Expert reviews Revise
Preliminary
Self evaluation
Revise
Small group
Revise
Field test
One-to-one Gambar 1. Tahapan penelitian dan pengembangan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 1 Purwodadi yang terletak di Jalan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo 3
No. 6 Purwodadi, Grobogan. Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2016 dengan subjek dua siswa kelas VIII A untuk tahap one-to-one, bulan Januari 2017 dengan subjek enam siswa kelas VIII A untuk tahap small group dan 30 siswa kelas VIII B untuk tahap field test. Peneliti memilih Dr. Sumardi, M.Si selaku pembimbing skripsi, M. Noor Kholid, M.Pd., Isnaeni Umi M., M.Pd., Naufal Ishartono, M.Pd. selaku dosen Pendidikan Matematika UMS serta Moertiningsih EPU, M.Pd. dan Wiji Utaminingtyas, S.Pd. selaku guru matematika SMP Negeri 1 Purwodadi sebagai validator. Pada tahap preliminary, tahap ini adalah tahap penentuan tempat dan subjek penelitian, peneliti menghuungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Purwodadi. Selanjutnya, melakukan persiapanpersiapan, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur yang akan dilaksanakan dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian serta menganalisis silabus, kompetensi dasar, dan buku-buku teks pembelajaran matematika. Pada tahap formative evaluation, tahap pertama yang dilakukan adalah self evaluation yaitu peneliti mendesain media pembelajaran. Kemudian hasil desain media pembelajaran yang telah diperoleh akan divalidasi oleh pakar (expert). Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototype 1 yang akan diujikan dalam tahap expert review dan one-to-one. Pada tahap expert review, media pembelajaran dikonsultasikan kepada para pakar dan dievaluasi berdasarkan kriteria validasi isi, bahasa, penyajian, efek terhadap strategi pembelajaran dan tampilan menyeluruh. Hasil saran dan tanggapan dari validasi pakar digunakan sebagai bahan merevisi media pembelajaran. Selanjutnya, tahap one-to-one, media pembelajaran diujicobakan pada siswa dengan tingkat kemmapuan berbeda sehingga diperoleh saran dan tanggapan untuk merevisi media pembelajaran prototype 1. Media pembelajaran prototype 2 yang merupakan hasil revisi prototype 1 akan dilanjutkan pada tahap small group. Pada tahap small group diperoleh saran dan tanggapan siswa digunakan juga sebagai bahan pertimbangan revisi media pembelajaran prototype 3.
4
Pada tahap field test, media pembelajaran prototype 3 yang merupakan hasil revisi media pembelajaran prototype 2 diujicobakan pada subjek penelitian untuk melihat efek potensial dari media pembelajaran yang dikembangkan peneliti terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu 1) lembar validasi ahli atau pakar yang digunakan untuk melihat kevalidan dan memberikan saran serta mengevaluasi media pembelajaran berbasis Geogebra berdasarkan isi, kebahasaan, penyajian, efek terhadap strategi pembelajaran dan tampilan menyeluruh, 2) angket respon siswa digunakan untuk memperoleh data kepraktisan media pembelajaran berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran, 3) soal tes digunakan untuk memperoleh data kuantitatif siswa dalam menyelesaikan soal pada materi garis singgung lingkaran. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan presentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan serta uji t (paired sample t-test) untuk mengetahui efek potensial media pembelajaran matematika berbasis Geogebra. Untuk menentukan tingkat kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan, akan digunakan kriteria kualifikasi penilaian berdasarkan Arikunto (2010: 244) yang ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Persentase
Persentase
Tingkat
(%)
Kevalidan
Keterangan
Valid
Layak/tidak perlu direvisi
Cukup valid
Cukup layak/revisi sebagian
Kurang valid
Kurang layak/revisi sebagian
Tidak valid
Tidak layak/revisi total
Untuk menentukan tingkat kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan, akan digunakan kriteria kualifikasi penilaian berdasarkan Arikunto (2010: 244) yang ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut.
5
Tabel 2. Kriteria Kepraktisan
Tingkat
(%)
Kevalidan
Keterangan
Praktis
Layak/tidak perlu direvisi
Cukup praktis
Cukup layak/revisi sebagian
Kurang praktis
Kurang layak/revisi sebagian
Tidak praktis
Tidak layak/revisi total
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap awal dalam penelitian ini yaitu mendesain media berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran. Desain media berupa video yang dikembangkan pada tahap self evaluation diberikan kepada pakar dan praktisi pembelajaran selaku validator (expert review). Media pembelajaran matematika berbasis Geogebra yang divalidasi oleh pakar disajikan dalam gambar 2 sebagai berikut.
Gambar 2. Desain Media Pembelajaran berbasis Geogebra
Penilaian ahli materi dan ahli media disajikan dalam gambar 3 dan gambar 4 sebagai berikut. Penilaian Ahli Materi
Aspek Penilaian
Gambar 3. Penilaian Ahli Materi
6
75% Tampilan Menyeluruh
Efek Strategi Pembelajaran
Penyajian
Kebahasaan
84,38% 93,75% 93,75% 90,63%
Isi
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Persentase (%)
3.
Persentase
81,25%
Aspek Penilaian
75%
Tampilan Menyeluru h
75%
Efek Strategi Pembelaj…
75%
Penyajian
Penilaian Ahli Media
Kebahasaa n
Persentase (%)
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Gambar 4. Penilaian Ahli Media
Peneliti kemudian merevisi media sesuai dengan saran validator. Desain media setelah mendapatkan revisi dari validator termasuk dalam prototype 1. Saran dan keputusan revisi disajikan dalam tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3. Saran validator terhadap prototype 1 dan keputusan revisi
Saran Validator
Keputusan Revisi
1. Pada Geogebra sebaiknya dilibatkan
1. Membuat
buku
animasi agar siswa paham runtutan dan
siswa
asal-usul garis singgung lingkaran.
runtutan dan pengertian garis
2. Perlu ditambahkan pengertian garis singgung pada setiap sub bab.
agar
panduan
singgung
siswa
paham
lingkaran
pada
setiap sub bab.
3. Kegiatan penggunaan Geogebra pada RPP perlu diperjelas.
2. Menambahkan
kejelasan
penggunaan Geogebra dalam
4. Perlu dilampirkan kisi-kisi instrumen tes.
RPP. 3. Menambahkan
5. Penilaian tes dapat menggunakan rubrik penilaian.
instrumen tes. 4. Menambahkan
6. Sedikit diperlahankan dubbing-nya.
kisi-kisi
rubrik
penilaian.
Prototype 1 kemudian diujicobakan pada tahap one-to-one. Pada tahap ini media menunjukkan kategori praktis untuk digunakan dalam pembelajaran matematika walaupun siswa belum mengerjakan soal tertentu yang menuntut kemampuan setelah menggunakan media. Saran dan tanggapan siswa pada tahap ini menjadi tambahan sebagai pertimbangan peneliti untuk memperbaiki
7
prototype 1 selain dari yang disarankan oleh validator yang nantinya menjadi prototype 2 yang akan diujikan pada tahap small group. Hasil penilaian uji coba pada tahap small group tidak jauh berbeda dari hasil penilaian yang diberikan siswa pada tahap one-to-one. Ditinjau dari jawaban siswa pada tahap small group, secara umum siswa sudah bisa memahami soal dengan baik. Namun, beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal pengertian garis singgung sedangkan pada soal melukis menggunakan Geogebra siswa sudah menguasainya dengan dibimbing oleh peneliti. Data hasil belajar siswa tersebut menunjukkan kriteria ketuntasan sangat baik sebesar 100% dengan KKM
75. Hasil dari expert
review dan one-to-one pada prototype 2 dan small group direvisi untuk mendapatkan prototype 3. Prototype 3 ini sudah dapat dikatakan layak diujicobakan pada tahap field test untuk mengetahui efek potensial media pembelajaran matematika berbasis Geogebra. Hasil pretest dan posttest pada tahap field test dianalisis untuk melihat efek potensial media pembelajaran matematika berbasis Geogebra. Adapun perbandingan nilai pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut. Tabel 4. Penilaian Perbandingan nilai pretest dan posttest
No
Nilai
Pretest
Posttest
1.
Nilai terendah
15
80
2.
Nilai tertinggi
62
100
3.
Rata-rata nilai kelas
31,1
95,17
4.
Jumlah siswa yang tuntas
0
30
5.
Jumlah siswa yang belum tuntas
30
0
Berdasarkan Tabel 4 tersebut, ada peningkatan antara nilai pretest dan posttest pada uji coba lapangan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwodadi sebesar 64,07. Jumlah siswa yang tuntas pada saat pretest tidak ada, sedangkan pada saat posttest sebanyak semua siswa yaitu 30 siswa. Data hasil belajar siswa pada nilai posttest menunjukkan kriteria ketuntasan sangat baik sebesar 100% dengan KKM
75. 8
Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra berupa buku panduan siswa dan video pembelajaran yang dikembangkan
sesuai
langkah-langkah
pengembangan
oleh
Tessmer.
Sebagaimana penelitian Fortis dkk. (2011) berkaitan dengan Geogebra menyimpulkan bahwa penggunaan Geogebra di beberapa sekolah dapat meningkatkan komunikasi yang lebih baik dengan siswa. Sejalan Majerek (2014) berkaitan dengan aplikasi Geogebra untuk mengajar matematika menunjukkan manfaat dari pengenalan dinamis software matematika dalam pengajaran dan proses pembelajaran. Alasan lain, Geogebra dikatakan sebagai sebuah program freeware sehingga tersedia untuk siswa di rumah dan juga untuk sekolah-sekolah (Tomic, 2013). Media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran yang dihasilkan mudah dipahami, meningkatkan minat siswa dan dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas serta dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif media sehingga dapat melibatkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagaimana Zilinskiene (2015) bahwa Geogebra berpengaruh dalam pendidikan matematika dari segi bahasanya karena memenuhi tujuan pembelajaran/ kebermaknaan bagi siswa dengan mempertimbangkan berbagai tingkat kesulitan siswa. Setelah melalui beberapa tahap pengembangan, media yang dikembangkan secara kualitatif dan kuantitatif telah memenuhi kriteria valid dan praktis. Penelitian Nasution (2015) menyatakan media pembelajaran yang valid, praktis dan efektif maka perlu didesain dan dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah instruksional. Tingkat kevalidan dilihat dari hasil penilaian validator ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran. Sedangkan kepraktisan dilihat dari hasil uji coba pada siswa. Sebagaimana penelitian Kintoko dkk. (2015) menyatakan aspek kevalidan, praktis dan efektif dinilai berdasarkan ahli materi, ahli media, guru matematika, teman sejawat dan siswa. Sesuai dengan penelitian Putri dkk. (2014) yang menyatakan bahwa valid tergambar dari hasil penilaian validator dimana semua validator menyatakan baik berdasarkan isi yaitu kesesuaian 9
kurikulum dan konstruk yaitu sesuai dengan karakteristik tahapan-tahapan model pembelajaran. Media pembelajaran berbasis Geogebra yang telah dinyatakan valid dan praktis tersebut dapat terus menerus digunakan dan dikembangkan sebagai sumber belajar siswa dalam memvisualisasikan konsep matematika. Sesuai dengan penelitian Aizikovitsh (2011) menyatakan bahwa visualisasi dinamis yang dimiliki Geogebra dapat meningkatkan konsep-konsep matematika dalam meningkatkan pemahaman siswa. Sejalan dengan penelitian Mahmudi (2011) menyatakan bahwa dengan beragam fasilitasnya, Geogebra dimanfaatkan untuk memvisualisasikan konsep matematis. Melalui Geogebra, calon guru dapat mengeksplorasi materi geometri dan meningkatkan penalaran matematis serta memvisualisasikan konsep matematis (Yanik, 2013). Berdasarkan hasil penilaian angket kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra oleh ahli materi ditinjau dari aspek: (1) Isi 84,38%; (2) Kebahasaan 93,75%; (3) Penyajian 93,75%; (4) Efek Strategi Pembelajaran 90,63%; (5) Tampilan Menyeluruh 75%. Secara keseluruhan, penilaian dari ahli materi terhadap media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran sebesar 88,281%, sehingga tingkat validasi media pembelajaran berbasis Geogebra diinterpretasikan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Sebagaimana penelitian Ratnasari (2016) menyatakan (1) kelayakan isi media pembelajaran mencapai kriteria sangat valid dengan presentase 87,5%; (2) kelayakan penyajian media pembelajaran mencapai kriteria sangat valid dengan presentase 89,6%; (3) kelayakan keefektifan mencapai kriteria cukup valid dengan presentase 71,9%. Berdasarkan hasil penilaian angket kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra oleh ahli media ditinjau dari aspek: (1) Kebahasaan 75%; (2) Penyajian 75%; (3) Efek Strategi Pembelajaran 81,25%; (4) Tampilan Menyeluruh 75%. Secara keseluruhan, penilaian dari ahli media terhadap media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran sebesar 77,084%, sehingga tingkat validasi media pembelajaran berbasis Geogebra diinterpretasikan layak untuk digunakan dalam 10
pembelajaran. Sesuai dengan penelitian Putri N dkk. (2015) menunjukkan bahwa media pembelajaran transformasi berbasis Geogebra dapat diterima sebagai media pembelajaran dengan persentase skor dari ahli media sebesar 84,62%. Berdasarkan hasil penilaian angket kelayakan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra oleh praktisi pembelajaran ditinjau dari aspek: (1) Isi 84,38%; (2) Kebahasaan 93,75%; (3) Penyajian 93,75%; (4) Efek Strategi Pembelajaran 90,63%; (5) Tampilan Menyeluruh 100%. Secara keseluruhan, penilaian dari praktisi pembelajaran terhadap media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran sebesar 89,06%, dengan jumlah skor rata-rata tiap aspek diperoleh 4, 53, sehingga tingkat validasi media pembelajaran berbasis Geogebra diinterpretasikan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Sebagaimana penelitian Putrawan, dkk. (2014) menyatakan bahwa respons guru terhadap penggunaan perangkat pembelajaran matematika berada pada kategori sangat praktis dengan skor rata-rata 3,67. Hasil penilaian uji coba tester pada tahap one-to-one ditinjau dari aspek: (1) Kebahasaan 75%; (2) Efek Strategi Pembelajaran 87,5%; (3) Tampilan Menyeluruh 87,5%. Secara keseluruhan, penilaian pada tahap one-to-one terhadap media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran sebesar 85,42%, sehingga tingkat kepraktisan media pembelajaran berbasis Geogebra diinterpretasikan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran matematika berbasis Geogebra menumbuhkan kemandirian dan minat siswa dalam proses belajar. Sesuai dengan penelitian Fazar, dkk. (2016) menyatakan bahwa minat siswa 90,32% kategori sangat berminat dan 9,68% kategori berminat. Sebagaimana penelitian Azizul (2016) bahwa siswa sekarang bisa mendapatkan sumber daya atau media pembelajaran pada geometri dengan perangkat lunak Geogebra. Berdasarkan hasil penilaian uji coba kelompok kecil pada tahap small group ditinjau dari aspek: (1) Kebahasaan 91,67%; (2) Efek Strategi Pembelajaran 83,33%; (3) Tampilan Menyeluruh 83,33%. Secara keseluruhan, penilaian pada tahap small group terhadap media pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran sebesar 84,72%, 11
sehingga
tingkat
kepraktisan
media
pembelajaran
berbasis
Geogebra
diinterpretasikan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil tes pada tahap small group menunjukkan kriteria ketuntasan “sangat baik” dengan persentase 100%. Sebagaimana penelitian Sinurat (2015) menyatakan persentase rata-rata penilaian siswa pada ujicoba kelompok kecil terhadap media 97,31% dengan kategori “sangat baik”. Tingkat validitas berdasarkan penilaian kesepakatan penilaian siswa pada ujicoba kelompok kecil adalah 0,72023 yang artinya media memadai dan layak untuk digunakan. Pengujian validitas soal yang diujikan adalah soal yang digunakan pada uji coba lapangan (field test). Soal yang diberikan disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan kriteria ketuntasan yang sudah ditetapkan. Materi dan soal dalam media pembelajaran ini dikonsultasikan dengan ahli materi dan praktisi pembelajaran yaitu guru SMP Negeri 1 Purwodadi untuk mendapatkan saran atau perbaikan mengenai soal yang akan digunakan. Menurut validator, soal yang akan digunakan untuk uji coba lapangan sudah baik namun diberikan saran dan masukan agar soal lebih bervariasi terutama pada penggunaan komuter dengan software Geogebra. Sebagaimana Suratno (2016) menyatakan bahwa komputer akan mempengaruhi kemampuan siswa atau keterampilan siswa dalam menggunakan alat kontruksi geometris, seperti penggaris, kompas dan jangka. Media berbasis Geogebra pada materi garis singgung lingkaran diterapkan dalam pembelajaran pada kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwodadi. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu. Nilai ratarata pretest yaitu 31,1 dan jumlah siswa yang belum menguasai materi sebanyak 30 siswa. Selanjutnya, pembelajaran dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran berbasis Geogebra berupa video materi kedudukan dua lingkaran dan materi garis singgung lingkaran. Setelah seluruh materi disampaikan, siswa diberikan soal posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan dengan media pembelajaran berbasis Geogebra, nilai rata-rata posttest yaitu 95,17. Jumlah siswa yang menguasai materi sebanyak 30 siswa. Hasil peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest sebesar
12
64,07. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa media memiliki efek potensial yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Sebagaimana dengan penelitian Akanmu (2015) menyatakan bahwa siswa yang diajarkan dengan Geogebra mempunyai nilai posttest lebih baik daripada nilai pretest sehingga dapat disimpulkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika. Wartini, dkk. (2015) menunjukkan bahwa kenaikan skor rata-rata pretest dan posttest siswa mencapai 43,33 sehingga dapat disimpulkan produk
media
pembelajaran
matematika
yang
dikembangkan
dapat
meningkatkan kemampuan penalaran matematis. Sejalan dengan hasil pretest dan posttest penelitian ini, penelitian Marita (2015) menunjukkan bahwa produk media pembelajaran layak untuk dikembangkan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa meningkat, dibuktikan melalui skor pretest menunjukkan persentase 81,3% dengan kriteria baik meningkat menjadi 87,1% dengan kriteria sangat baik pada nilai posttest. Berdasarkan uji hipotesis (paired sample t-test) dari hasil pretest dan posttest, diperoleh signifikansi
pada taraf dengan kesimpulan nilai posttest lebih baik daripada nilai
pretest. Sejalan dengan penelitian Maulidar (2013) menunjukkan bahwa hasil analisis
pada taraf signifikansi
disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan software Geogebra lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa menggunakan software Geogebra pada materi garis singgung lingkaran. Berdasarkan hasil pretest dan posttest siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata pretest dan posttest memiliki perbedaan yang signifikan sehingga media pembelajaran matematika berbasis Geogebra memiliki efek potensial yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika materi garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi. Sebagaimana penelitian Oktaria dkk. (2016) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi pembelajaran menggunakan software Geogebra.
13
4.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut. a.
Prosedur pengembangan media Geogebra yaitu tahap preliminary (persiapan dan pendesainan) dan tahap prototyping
menggunakan alur
formative evaluation terdiri dari self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one and small group), dan field test. b.
Kelayakan media Geogebra berdasarkan (1) Ahli materi 88,281%; (2) Ahli media 77,084%; (3) Praktisi pembelajaran 89,06%; (4) Tahap one-to-one 85,42%; dan (5) Tahap small group 84,72%. Sehingga media Geogebra layak digunakan dalam pembelajaran matematika materi garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi.
c.
Hasil uji hipotesis paired sample t-test, diperoleh , dengan nilai posttest lebih baik daripada nilai pretest. Sehingga
media pembelajaran matematika berbasis Geogebra
memiliki efek potensial yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika materi garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi. PERSANTUNAN Dr. Sumardi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan penuh kesabaran kepada penulis hingga terselesaikannya naskah publikasi ini dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Aizikovitsh, Einav. 2011. “Using Geogebra for Understanding and Supporting Students Learning of Probability.” Proceedings of the Second North American Geogebra Conference: Where Mathematics, Education and Technology Meet. page: 10-14. Akanmu, Isaiah Adegoke. 2015. “Effect of Geogebra Package on Learning Outcomes of Mathematics (Secondary School) Students in Ogbomoso North Local Goverment Area of Oyo State.” Journal of Education Obafemi Awolowo University Nigeria
14
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Asngari, Dian Romadhoni. 2015. “Penggunaan Geogebra dalam Pembelajaran Geometri.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lampung Azizul, Saidatuna Miftahul J. 2016. “Teaching and Learning Geometry Using Geogebra Software via MOOC.” Journal of Personalized Learning. 2(1): 4051. Fazar, Ibnu, Zulkardi, Somakim. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Program Linier Menggunakan Aplikasi Geogebra Berbantuan Android di Sekolah Menengah Atas.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya. 9(1): 6 Fortis, Alexandra, Adriana Binzar, dan Cristina Laiu. 2011. “Geogebra: Another way of looking at Mathematics.” Anale. Seria Informatica. 9(2): 215-224. Kintoko, Imam Sujadi, Dewi Retno S. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer dengan Lectora Authoring Tools pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP/MTs.” Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3(2): 176. Majerek, Dariusz. 2014 “Application of Geogebra for Teaching Mathematics.” Advances in Science and Technology Research Journal. 8(24): 51-54. Marita, Ana. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Authoware 7.0 dalam Pembelajaran Matematika Kelas V SD N Kasihan Bantul.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Maulidar, Putri. 2013. “Pembelajaran Materi Garis Singgung Lingkaran Menggunakan Software Geogebra di Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 14 Banda Aceh Tahun Ajaran 2012/2013.” Electronic Thesis and Dissertation Universitas Syiah Kuala Nasution, Syaiful Hamzah. 2015. “Mengembangkan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer pada Kelas Matematika”. Artikel Ilmiah Universitas Negeri Malang Prasojo, Lantip, D. dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.
15
Putri, Ni Wayan Karmila, I Made Candiasa, Gede Suweken. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Transformasi Berbasis Geogebra.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pendidikan Ganesha. 3(1) Putri, Ni Wayan Suardiati, Sariyasa, dan I Made Ardana. 2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tandur Berbantuan Geogebra sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi dan Aktivitas Belajar Geometri Siswa.” Jurnal Elektronik Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Putrawan, Agus Adi, I Gusti Putu Suharta, Sariyasa. 2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Scientific Berbantuan Geogebra dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Komunikasi dan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP.” Jurnal Elektronik Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Ratnasari, Diyah Ayu. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Geogebra di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo Kelas X pada Materi Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo Saputro, Bagus Adhi, dkk. 2015. Geogebra Media Pembelajaran Matematika Dinamis di Sekolah. Semarang: UPGRIS Press. Septy, Liana, Yusuf Hartono, dan Ratu Ilma I. Putri. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Komik pada Materi Peluang di Kelas VIII.” Jurnal Didaktik Matematika. 2(2): 16-26. Sinurat, Mauldin. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Program Flash untuk Meningkatkan Kemampuan Matematik Siswa SMP.” Jurnal Tabularasa PPS Universitas Negeri Medan. 12(2): 154 Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. Suratno, Joko. 2016. “The Development of Students Worksheet Using Geogebra Assisted Problem-Based Learning and Its Effect on Ability of Mathematical Discovery of Junior High Students.” Proceeding of 3nd International Conference on Research, Implementation and Education of Mathematics and Science page: 385-394. Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media.
16
Tomic, Maja Katarina. 2013. “Mathematical Software in Croatian Mathematics Classrooms – A Review of Geogebra and Sketchpad.” Croatian Journal of Education. 15(1): 197-208. Wartini, Sugiatno, Romal Idjudin. 2015. “Media Pembelajaran Powerpoint untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Tanjungpura. 4(11) Yanik, H. Bahadir. 2013. “Learning Geometric Translations in a Dynamic Geometry.” Journal of Education and Science. 38(168): 272-287. Zilinskiene, Inga dan Muhammet Demirbilek. 2015. “Use of Geogebra in Primary Math Education in Litheania: An Exploratory Study from Teachers’ Perspective.” Informatics in Education 14(1): 127-142. doi: http://dx.doi.org/10.15388/infedu.2015.08.
17