08 Modul ke:
Fakultas
Tehnik Program Studi
Tehnik Mesin
http://mercubuana.ac.id
Pendidikan Agama Islam ETOS KERJA ISLAMI Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE...
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
A. B. C. D.
Mengetahui pengertian perintah Tuhan agar umat Islam bekerja keras dan tidak boleh bermalas-malasan : Menyebutkan 7 etos kerja islami; Menguraikan etos Kerja Islami dalam Kehidupan sehari-hari: Membuat tugas kreatifitas sesuai dengan etos kerja Islam:
PEMBAHASAN A. B.
Etos Kerja: Pengantar dan Definisi; Tujuh Etos Kerja Islami ; A. B. C. D. E. F. G.
Bekerja sampai Tuntas ; Bekerja dengan Ikhlas : Bekerja dengan Jujur : Bekerja Menggunakan Teknologi ; Bekerja dengan Kelompok : Bekerja Keras : Bekerja Sebagai Bentuk Pelayanan :
A- Pengantar Etos Kerja
• Kesuksesan dunia melalui ibadah dan bekerja keras.
2- QS. Al-Jum’ah; 10 :
• Keseimbangan dunia akhirat;
1- Iman dalam Bekerja:
• Seandainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan diatas punggungnya, lebih baik daripada meminta-minta kadang diberi kadang ditolak.
3- Islam memandang bhw bekerja bagian dari kewajiban kehidupan:
1- Bekerja Sampai Tuntas: a. Bekerja dg tuntas dpt diartikan: pekerjaan diselesaikan dg hasil yg sangat memuaskan, proses kerjanya baik, input dan bahan bakunya juga efesien. b. Rasulullah, saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang diantara kamu yg apabila mengerjakan suatu pekerjaan, dia rapikan pekerjaan itu. c. 1- Mjd orang profesional (ahli di bidangnya): 2- Komitmen dg pekerjaan; 3- Kita membuat perencanaan dan evaluasi pekerjaan.
2- Bekerja dengan Ikhlas: • Nabi bersabda: “Usaha dan bekerja yg paling baik ialah usaha dan bekerja dg ihlas dan bersih”. • Ihlas adalah sikap utk menerima dg tulus hati. • Pekerjaan yg kita senangi biasanya mendorong etos ihlas.
3. Bekerja dengan Jujur: - Semua pekerjaan yg kita lakukan pasti akan dipertanggungjawabkan: - Setiap pekerjaan hrs dipertanggungjawabkan, maka pada dasarnya kita harus bekerja sebaik dan sejujur mungkin. - Rasulullah, saw. bersabda: “Barangsiapa yg merampas harta orang lain, ia buka termasuk golongan kami, “Barangsiapa yg merampas sejengkal tanah, maka tanah itu akan dikalungkan kepadanya dari tujuh petala bumi. - Rasulullah, saw. bersabda: “Tidaklah akan masuk surga daging yang tumbuh dari barang yang haram”. - Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran, dan tidak menghendaki tidak kejujuran dan ancaman tidak masuk surga.
4- Bekerja Menggunakan Teknologi • Teknologi memungkinkan pekerjaan dilakukan dg cepat dan mudah, murah dan hasilnya memuaskan. • Rasulullah, saw. bersabda: “Rasulullah, saw. mengambil dua dirham dan memberikan ke seorang laki-laki Anshar dan berkata: “Satu dirham utk membeli makanan dan berikan kpd keluargamu, dan satu dirham utk membeli kapak, kmd bawalah kemari”. Org tersebut kmd kembali kpd Rasulullah, saw. dg membawa kapak dan Rasulullah, saw. bersabda: “Pergilah mencari kayu, kemudian juallah kayu itu dan kamu jangan menampakkan dirimu dihadapanku selama 15 hari”. 1- Mengetahui benar alat yg berguna dan bermanfaat dg biaya murah. 2Menggunakan teknologi tepat guna, 3- Belajar menguasai teknologi yg ada, 4-Belajar mengembangkan teknologi mandiri.
5. Bekerja dengan Kelompok: - Mengapa perlu bekerja kelompok?. - Rasulullah, saw. memberikan teladan kpd kita yg diriwayatkan oleh Salman AlFarisi: - “Rasulullah, saw. bersamaku ke tempat yg telah aku gali tanahnya dan aku menunjukkan bibit kpd Rasulullah, saw. kmd beliau menanamkan tanaman tsbt sampai selesai”. - Kerjasama sukarela umumnya berhasil krn mempunyai semangat bersama dan menimbulkan rasa cinta thdp pekerjaan. - Agar berhasil: 1-Bekerja pd bidang yg disukai, 2-Membuat pembagian kerja sesuai dg bidangnya, 3-Evaluasi thdp hasil kerja masing-masing.
6- Bekerja Keras: • Etos kerja bekerja keras dpt diartikan sbg bekerja dg penuh semangat atau penuh motivasi. • QS. Al-Insyirah; 7: • Peristiwa Penggalian Khandaq; • Langkah bekerja keras: 1-Kita harus menciptakan harapan, 2-Mengenal Allah, 3Tawakkal, 4-Berpikir positif.
7- Bekerja Sbg Bentuk Pelayanan: • Bekerja sbg bentuk pelayanan dikenal dengan kepuasan konsumen. • Bentuk kerja sbg pelayanan juga lebih utama dibandingkan orang yg hanya beribadah dan berdoa saja. • Utk memaksimalkan Bentuk Pelayanan: 1-Memandang mulia pekerjaan kita dg niat ikhlas kpd Allah, 2- mengetahui keinginan dari yg kita layani, 3- harus mengetahui konsumen puas atau tidak.
Referensi: 1. Gymnastiar, A.: “Aku Bisa; MQ Untuk Melejitkan Potensi”, Khas MQ, 2005, Bandung. 2. Ibrahim Hamid Al-Quayyid, “10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas”, Maghfirah Pustaka, Jakarta. 3. Tasmara, T. , “Membudayakan Etos Kerja Islami”, GIP, 2005, Jakarta. 4. Syarif, Reza, M. “Life Excellent: Menuju Hidup Yang Lebih Baik”, Prestasi, 2006, Jakarta. 7- Chapra, Umar, “The Future of Economics: An Islamic Perspective”, Jakarta, SEBI, (MUC). 8- Choudhory, Masudul Alam, “Contributions to Islamic Economic Theory: A Study Social Economic, St. Martin Press, New York, (MAC). 9- Yahya, Harun, “Melihat Kebaikan dalam Segala Hal”, Senayan Abadi Publishing, 2003, Jakarta. 10- Wahyudi, Srijanti, dkk. “Etika Membangun Masyarakat Modern”, Graha Ilmu, Edisi 2, 2007, Jakarta.