PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK DALAM KELUARGA SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN Oleh : Sunarsih
Anak sebagai makhluk susila harus dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk; membedakan yang terpuji dan terkutuk, mana yang hak dan bathil ; iapun memiliki potensi untuk berbuat baik dan buruk Anak dengan sifat keanakannya, ia mengharapkan bantuan dan pertolongan untuk tumbuh dan berkembang.Dasar kebahagiaan hidup seorang anak dari pengalaman masa dini dalam keluarga, yaitu orang tua yang sabar, humor, memahami dan mencintai anak melalui ungkapan dan cara perlakuan orang tua sehari-hari Pembentukan perilaku anak dalam keluarga sebagai upaya orang tua untuk keutamaan bertingkah laku yang wajib dilakukan sejak dini merupakan dasar pendidikan Pembentukan perilaku sebagai dasar pendidikan merupakan manifestasi pembentukan kepribadian anak terutama pada usia 4- 6 tahun sebagai masa peka. Masa peka merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya. Sikap dan perilaku orang tua Pembentukan perilaku anak dalam keluarga ditentukan oleh sikap dan peri laku orang tua yang dapat diamati anak dalam kehidupan sehari-hari. Sikap orang tua dalam memandang anak sebagai titipan yang harus ditumbuh kembangkan dan dapat dipertanggung jawabkan pada pemilikNya, merupakan dasar dalam memperlakukan anak.Sebagai orang tua tentang strategi yang dapat digunakan untuk membentuk perilaku anak, harus dapat menimbulkan limpahan penyebab bagi anak untuk percaya dan merasa aman dalam asuhan orang tua. Anak ditumbuh kembangkan didasari agama sebagai sumber nilai yang menuntut keutamaan dan kemuliaan berperilaku..Agama yang dianut orang tua sebagai pengalaman tentang ke Tuhanan yang disertai keimanan dan peribadatan. Kata “Tuhan” sebagai sesuatu yang dirasakannya sebagai supernatural, supersensible atau kekuatan yang berada di atas manusia.Keimanan memberikan makna pada kehidupan yang berdimensi spiritual. Dimensi spiritual orang tua nampak pada komitmen sistem nilai yang amat pribadi dalam kehidupan yang
sangat penting.Pemeliharaan dan
peningkatan keimanan orang tua dapat diamati anak dari ibadat yang dilakukan seharihari.Ibadat sebagai dialog dengan Tuhan.dalam bentuk menundukkan hati, mengucapkan kalimat suci disertai pengakuan dan harapan dan ketaqwaan sambil menghayati kehadiranNya. Karunia Tuhan berupa kenikmatan dan ujian.Kenikmatan adalah manifestasi kasih saying kepada manusia dan ujian adalah pendewasaan spiritual manusia. Manifestasi dari kesadaran beragama adalah tingkah laku sebagai orang yang beragama.Agama tidak lain adalah merupakan sumber nilai..Kita sebagai orang tua harus mengajarkan nilai kepada anak karena inilah amal yang paling nyata dan paling efektif yang dapat kita perbuat untuk kebahagiaan mereka.Sebagai orang yang beragama, orang tua
perlu membentuk
perilaku beragama pada generasi
penerus, baik sebagai pribadi orang tua maupun pendidik.Perilaku orang tua yang didasari agama akan dapat menuntun anak menjadi mausia yang bermoral, manusia yang berbudi luhur, manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang mengamalkan segala ajaran agama.Ajaran agama memberi tuntunan hidup kepada yang diperbolehkan dan dianjurkan, serta menjauhi jalan hidup yang dilarang Perilaku baik merupakan salah satu karakteristik yang sangat fundamental dalam kehidupan. yang didasari ajaran agama merupakan dasar bagi semua pendidikan yang lain. Oleh karena itu maka melalui pendidikan dalam keluarga orang tua perlu menghindarkan anak dari empat gejala, yaitu : berdusta, mencuri, mengupat atau mencerca juga melakukan penyimpangan dari norma-norma..Anak perlu dihindarkan dari berdusta , dalam bentuk ucapan maupun perbuatan yang tidak sesuai dengan keaadaan sebenarnya.. Anak dibiasakan harus berterus terang , berbicara atau berbuat jujur.Anak perlu dihindarkan dari kegiatan mencurii, yaitu mengambil barang milik orang lain. Oleh karena itu anak perlu dibiasakan untuk menyisihkan uang jajannya atau miliknya untuk didermakan kepada orang lain, dalam melatih anak tidak kikir. Anak dibiasakan untuk menghormati milik orang lain, misalnya tidak mengambil mainan teman, tidak membiarkan anak untuk menyimpan barang orang lain. Anak memerlukan pengawasan mengenai barang yang dimilikinya. Orang tua sebagai sebagai pendidik pertama dalam keluarga sebagai lingkungan pertama bagi anak perlu mengajarkan nilai.nilai agama. Salah satu contoh dari nilai agama yang perlu diajarkan pada anak yang dapat diterima masyarakat adalah nilai yang menghasilkan perilaku yang berdampak positif baik bagi anak
maupun masyarakat. Nilai yang dapat diajarkan pada anak adalah nilai nurani yang dapat menentukan perilaku. Nilai Nurani yang dapat diajarkan pada anak berupa : kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri dan potensi, disiplin diri dan tahu batas, kemurnian dan kesucian. Pembentukan perilaku sejak dini yang berada pada perkembangan tahap awal ini dapat dilakukan oleh orang tua atau pembimbing yang berwibawa. Kewibawaan dalam pendidikan ialah pengakuan dan penerimaan secara suka rela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari orang tua atau pembimbing tersebut. Pengakuan dan penerimaan pengaruh atau anjuran tersebut itu atas dasar keikhlasan , atas dasar kepercayaan penuh, bukan didasarkan atas rasa terpaksa,takut.Anak mengaku dan menerima kewibawaan yang ada pada pembimbing itu.Pembimbing yang dapat memberikan teladan, menjauhkan diri dari sikap dusta atau bohong. Pembentukan perilaku selain tauladan juga dapat menunjukkan nilai-nilai dan tingkah laku yang dapat diadopsi anak.. Orang tua dapat menjelaskan dan menafsirkan nilai-nilai di samping menjadi pendengar yang baik juga memberikan bimbingan melalui nasihat, ajuran, ajakan, dorongan, larangan dan bila perlu hukuman. Pengembangan afeksi Perilaku anak ditentukan oleh kuat lemahnya perasaan, yang dapat menyenangkan atau mengganggu dirinya..Perasaan anak adalah sumber energi yang dapat menentukan perilakunya.Perasaan positif dapat menimbulkan kepercayaan diri yang memberikan kekuatan yang besar dalam memotivasi anak untuk membuka diri terhadap lingkungan untuk berkembang. Perilaku yang dihasilkan umumnya juga perilaku yang positif. Perasaan negative seperti sedih, tertekan menimbulkan perilaku negatif.Reaksi motiasi dari dalam diri ank muncul karena emosi. Emosi adalah suatu pengemudi dri dalam diri
anak
Keadaan
emosi
mengandung
warna
perasaa
disetai
perubahan
fisiologis.Ekspresi emosi dapat menimbulkan pucat, merah,ketawa, gerakan maju atau mundur, memeluk atau menyerang. Suatu stimulasi memunculkan emosi yang berbeda dari setiap anak.Emosi anak tergantung pada kondisi kesehatan, sikap, minat,cita-cita, tujuan dan pemahamannnya.Anak dalam pengungkapan emosinya spontan ; ia akan memekik bila kegirangan. Akan memukul bila marah, menangis dan lari , bila mengelami emosi ketakutan. Oleh karena itu anak perlu belajar dalam mengungkapkan emosinya. Kehidupan emosional dan perkembangan emosi pada anak merupakan hal
yang penting. Secara emosional anak belajar tentang apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Pengendalian suasana emosi :marah, takut, suka ria dan kasih saying merupakan sesuatu yang harus dibiasakan, supaya anak tahu batas antaranya. Anak harus tahu bedanya
antara takut, benci
dan
marah;
ketiga
hal
terseut tidak
boleh
dikacaukan.(Melly ,1978: ) Afeksi akan timbul pada seorang anak bila ia merasa puas atau senang. Sikap afeksi anak dipengaruhi oleh perilaku orang tua kepadanya. Penerimaan perhatian sebagai afeksi orang tua merupakan faktor penting bagi perkembangan emosi anak. Marah akan timbul bila miliknya atau urusannnya dicampuri di samping karena kondisi kesehatan. Oleh karena itu makan, tidur, bermain dan istirahat yang teratur dapat mengembangkan sikap yang menyenangkan. Pujian atau membenarkan adalah salah satu cara orang tua dalam memberikan pertolongan atau bantuan yang efektif dalam menolong anak untuk mengatasi kemarahannya yang nyata
atau yang bersifat imaginasi. Marah kadang-kadang bersifat positif bila
dipergunakan untuk mengatasi perasaan takut , waktu krisis untuk memperkuat diri anak dalam menghilangkan kesulitannya. Pembiasan dan Disiplin Pembentukan kebiasaan dan disiplin perlu dilakukan sejak dini secara bersamaan. Dengan pembiasaan maka anak dengan sendirinya anak belajar disiplin.Disiplin yang dilakukan secara terus menerus akan membuat anak memiliki kebiasaan.yang kita harapkan. Pembiasaan atau pembentukan kebiasaan merupakan bantuan yang diberikan untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan yang diharapkan yaitu degan latihan-latihan yang diberikan berulang-ulang sehingga terbentuk kebiasaan baru. Latihan ini diberikan melalui contoh dan teladan, suruhan, larangan, pujian dan hukuman , tergantung pada kondisi dan situasi yang diperlukan . Pembiasaan yang perlu dilakukan pada anak , antara lain yaitu : Pembiasaan bersih, pembiasaan menolong diri sendiri , pembiasaan menghargai orang lain, pembiasaan disiplin Disiplin adalah membimbing seorang anak dengan cara yang benar dalam berperilaku. Disiplin yaitu mengajar seorang anak untuk berperilaku dalam tata cara yang dapat diterima oleh masyarakatnya.Pembelajaran Disiplin pada anak perlu memperhatikan pribadi anak Pada anak yang agresif gaya ketat dapat dilakukan.Untuk
anak periang , humor dan canda keakraban biasanya lebih berhasil.Khusus untuk anak sensitif pendisiplinan yang lembut , mungkin cara yang tepat untuk digunakan.Gaya pendisiplinan yang lembut tidak berarti tidak dapat bertindak tegas, tetap memberi nuansa kelembutan. Disiplin pada nak hendaknya merupakan kesediaan pada diri anak untuk memetuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan yang didasari kesadaran tentang pentingnya peraturan dan larangan tersebut.Disiplin dalam pendidikan memiliki tujuan agar anak dapat mengatur atau mengendalikan keinginan, nafsu dan tingkah lakunya supaya ia sanggup melakukan sesuatu dengan berhasil dan menghormati hak dan kebebasan orang lain.Sikap tertib sebagai hasil pendidikan disiplin harus dibina sejakdini. Pengertian disiplin dalam arti luas mencakup setiap macam pengaruh yang diarahkan untuk membantu anak didik agar dapat memehami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan juga penting entang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan anak didik terhadaplingkungannya.Disiplin timbul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang ingin dilakukan oleh individu dari orang lain sampai bats-batas tertentu dan memenuhi tuntutan orang lain dari dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan dari perkembangan yang lebih luas. Penanggulangan Pelanggaran yang dilakukan anak sejak dini berupa tindakan merupakan cara yang yang paling tepat.Cara berteriak atau memberikan ceramah tentang kesalahan yang dibuat anak, akan membuat anak menjadi tambah bingung.Pesan-pesan non verbal atau baha tubuh baik berupa isyarat tangan, bahu, kepala, alis dan sebagainya dapat membantu Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai aturan yang mengekang kebebasan.; akan tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan bersama, maka lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju arah disiplin diri sendiri..... Metode praktis dalam mengajarkan disiplin pada anak dapat dilakukan setelah orang tua mengimplentasikan kedisiplinan dalam perilaku sehari-harinya, yang dengan sendirinya anak dapat menirunya.Setelah itu orang tua dapat mengenalkan peraturan yang berlaku. Kemudian memberikan pemahaman yang juga sanksi atau
konsekuensi apabila tidak dapat mematuhinya; yang terakhir adalah konsistensi dari peraturan tersebut. Metode praktis pembelajaran disiplin yang efektif (Dorothy G.Burr 1966 : 3439) dengan cara berikut ini. yaitu : :Memberikan hukuman yang logis Anak dapat belajar dari konsekuensi yang logis, tidak hanya dari pengalaman.Sebagai contoh anak yang tidak mau mencuci tangan sebelum makan, anak harus dapat menerima hukuman untuk makan sendirian tidak dengan anggota keluarga yang lain. Memberikan sugesti yang positif Anak belajar disiplin lebih baik dari pemberian sugesti yang positif daripada sugesti yang negatif.Penekanan pada perilaku anak yang baik akan mudah diingat anak. Memberikan pilihan bila memungkinkan Anak perlu ditumbuhkan dengan membuat keputusan sendiri Memberikan beberapa tugas Anak harus memiliki beberapa aturan yang membuat sehat dan aman Anak harus memperoleh kepuasan dari eberapa aturan. Pertanyaan dapat diajukan pada anak untuk mengerjakan beberapa tugas sebagai pengganti dari pada tugas yang tidak dapat anak lakukan. Mempergunakan pernyataan dari pada perintah Pengungkapan waktunya untuk tidur sebagai pernyataan akan lebih baik dari pada perintah tidur. Konsinten dalam menggunakan aturan Anak akan dapat menyesuaikan pada jenis reaksi yang sama pada jenis perilaku pada waktu yang berbeda.Peringatan pada anak untuk melakukan apa yang harus dilakukan setelah anak siap melakukannya. Kepercayaan diri pada anak Anak akan melakukan sesuatu karena ia merasa benar. Anak akan merasa kuat bila ia bersama orang tua yang kuat pula. Menggunakan hukuman fisik bila perlu Anak yang masih belum menunjukkan kepedulian untuk melakukan disiplin walaupun berbagai berbagai cara telah dilakukan, untuk memberikan ketegasan pada anak dapat dilakukan hukuman fisik.
Mengingatkan kembali konsekuensinya Anak yang masih mengulang perilaku negative, untuk menegakkan disiplin dapat diingatkan embali konekuensinya bila pekerjaan itu dilakukan lagi. Memberikan pujian bila perlu Anak akan mengulang perilaku baiknya karena menyenangkan. Pujian pada anak atas perilaku baik yang ia lakukan ,akan dapat menyenangkan anak Mencobakan metode yang bervariasi Metode pembelajaran disiplin pada anak perlu terus dikembangkan , sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan. Setiap anak memiliki kebutuhan dan kesukaan tersendiri. Pembentukan Perilaku dalam keluarga yang dilakukan orang tua perlu didasari agama sebagai sumber nilai dalam rangka mewujudkan dasar pendidikan untuk pendidikan anak yang lebih lanjut... Pengembangan feksi dalam kehidupan keluarga yang diupayakan orang tua melalui Pembiasaan dan disiplin dalam kehidupan keluarga merupakan upaya orang tua untuk kehidupan anak yang berbahagia merupakan kewajiban orang tua dalam mempersiapkan untuk kehidupan anak masa mendatang.
Daftar Pustaka Burr, Dorothy,G. (1966).Understanding Young Children New York :Mc Graw-Hill. Editors of Time Life Books. (1987). Teaching Good Behaviour. Alexandria, Virginia. Editors of Time Life Books (1986). Raising a Happy Child. Alexandria , Virginia Linda dan Richard . (1997).Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak .Jakarta :Gramedia Melly.SS.R (1978) Bimbingan Perawatan Anak pada Masa Prasekolah. Bandung : Jurusan PKK FIP IKIP Soelaeman,M.I. (1978). Pendidikan dalam Keluarga Bandung :Jurusan PKK FIP IKIP Ulwan,A.N. (1990) Pendidikan Anak Menurut Islam. Bandung : Rosdakarya Wahjoeti, M (1993). Psikologi. Bandung : Pusat Penataran Guru Tertulis