OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN (JUZ’AMMA) PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BAGHDADI DI TK BIAS YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh: Ninin Nur’aini NIM. 13430039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017
ii
iii
iv
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi Ini penulis persembahkan untuk :
Almamater tercinta Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
viii
3. Ibu Dr. Hj. Erni Munastiwi, M.M., selaku Ketua Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Bapak Drs. H. Suismanto, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar selalu membimbing dan mengarahkan penulis. 5. Ibu Lailatu Rohmah, S.Pd.I., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh pendidikan. 6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidika Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan untuk Penulis selama menempuh pendidikan. 7. Seluruh pegawai dan staff tata usaha Program Studi dan Fakultas di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 8. Teruntuk orang tua dan kedua adikku tercinta yang selalu penulis sayangi yaitu Bapak Riwanta, Ibu Ninik Haryani dan kedua adikku Gusfianang Haryarta dan Salsabila Nur ‘Afafa atas segala doa, kasih sayang, motivasi, serta dukungan baik materil maupun non materil. 9. Teruntuk sahabat U.P.I.L. ku tersayang (Wicak, Novita, Neo, Sefi, Ulfi dan Laila) serta Ucik yang selalu memberi semangat, dukungan, dan motivasi serta pelajaran hidup kepada penulis. 10. Teruntuk keponakan Trio Ubyur-ku tersayang (Berta dan Shelvanda) yang selalu memberi dukungan, motivasi, serta bantuan kepada penulis. 11. Teman-teman PSM Gita Savana, yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan pengalaman yang seru kepada penulis.
ix
x
ABSTRAK
NININ NUR’AINI. Optimalisasi Kemampuan Menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2017. Penelitian ini memiliki latar belakang berdasarkan fenomena pada orangtua yang menginginkan anak-anaknya dapat menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an (Juz’Amma) dan dapat mengenal bahkan membaca huruf hijaiyah secara baik dan benar pada usia dini. Dimana pada masa usia dini merupakan usia golden age atau masa keemasan bagi anak karena pada masa itu anak dapat menyerap ilmu dari orang dewasa dan mengingat segala sesuatunya dengan cepat. Tentunya para orangtua berusaha mencarikan lembaga pendidikan prasekolah yang terbaik bagi anak-anaknya, terutama dalam hal optimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma). Untuk itu diperlukan lembaga pendidikan prasekolah berwawasan Islami yang pada pembelajarannya menerapkan metode yang mendukung dalam mengoptimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) dengan baik dan benar, yaitu dengan menggunakan metode baghdadi dalam pembelajarannya. Salah satu lembaga prasekolah di Yogyakarta yang menerapkan metode baghdadi dalam pembelajarannya adalah TK BIAS (Bina Anak Sholeh) Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode baghdadi dalam pembelajarannya di TK BIAS Yogyakarta, mengetahui hasil kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini khususnya kelas B, dan mengetahui faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala dalam penerapan metode baghdadi pada pembelajarannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di TK BIAS Yogyakarta. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Kemudian untuk pemeriksaaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta dilaksanakan pada pembelajaran dalam seminggu sebanyak 5 (lima) hari @1 jam @30 menit. Penerapan ini sudah berjalan sesuai dengan teori metode baghdadi, yakni dengan cara mengeja, menghafal, dan diberikan modul atau buku baghdadi pada setiap anak. Yang mana pada pembelajaran baghdadi dilakukan dengan cara mengeja huruf-huruf hijaiyyah kemudian dilanjutkan mempelajari harokat (tanda baca) dengan sistem klasikal maupun privat. (2)
xi
Hasil kemampuan menghafal Al-Qur’an yang dicapai pada anak menunjukkan bahwa sebagian besar anak didik di kelas B TK BIAS Yogyakarta sudah mencapai kemampuan menghafal Al-Qur’an khususnya hafalan Surat-surat pendek (Juz’amma) sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu hafal hingga Surat Al-A’laa. (3) Faktor yang mendukung optimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini dengan metode baghdadi adalah (a) adanya pembinaan bagi ustadz/ah yang dilaksanakan secara rutin; (b) tersedianya buku baghdadi di agen-agen BIAS di setiap wilayah; (c) ustadz/ah yang memiliki sertifikat/syahadah dalam membaca Al-Qur’an; (d) jadwal yang teratur dalam pembelajaran baghdadi dan hafalan Al-Qur’an (Juz’amma); (e) tersedianya berbagai media pendukung. Sedangkan faktor yang menjadi kendala pada penerapan pembelajaran baghdadi adalah kesulitan pada anak untuk mengulang bacaan baghdadi pada saat di rumah, kenaikan anak lambat pada pembelajaran baghdadi, dan kesulitan untuk membetulkan dan menambah hafalan pada anak yang mempunyai rentang konsentrasi atau memiliki fokus yang kurang. Kata kunci: Metode Baghdadi, Anak Usia Dini, TK BIAS (Bina Anak Sholeh) Yogyakarta.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................... ii HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ........................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... viii HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... xi HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. xiii HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xv BAB I : PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 Rumusan Masalah ........................................................................................ 7 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 7 Kajian Pustaka ............................................................................................. 9
BAB II : LANDASAN TEORI A. B. C. D. E.
Definisi Optimalisasi dan Kemampuan ....................................................... 13 Menghafal Al-Qur’an ................................................................................... 13 Anak Usia Dini ............................................................................................ 17 Metode Pembelajaran Al-Qur’an ................................................................. 19 Metode Baghdadi ......................................................................................... 23
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G. H.
Jenis Penelitian............................................................................................. 28 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 30 Waktu Penelitian .......................................................................................... 30 Sumber Data................................................................................................. 30 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 31 Analisis Data ................................................................................................ 33 Pengecekan keabsahan Temuan ................................................................... 36 Sistematika Pembahasan .............................................................................. 37
xiii
BAB IV : PEMBAHASAN A. B. C. D. E.
Gambaran Umum TK BIAS Yogyakarta ..................................................... 40 Deskripsi Pembelajaran Di TK BIAS Yogyakarta ...................................... 54 Penerapan Metode Baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta .............................. 61 Hasil Kemampuan Menghafal Al-Qur’an (Juz’amma)................................ 74 Faktor Pendukung Dan Faktor Yang Menjadi Kendala ............................... 79
BAB V : PENUTUP A. B. C. D.
Simpulan ...................................................................................................... 87 Rekomendasi ................................................................................................ 89 Saran-saran ................................................................................................... 89 Kata Penutup ................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 95
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 1................................................................................................................... 44 Tabel 2................................................................................................................... 45 Tabel 3................................................................................................................... 52 Tabel 4................................................................................................................... 53 Tabel 5................................................................................................................... 53 Tabel 6................................................................................................................... 76 Tabel 7................................................................................................................... 77 Tabel 8................................................................................................................... 78
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak orangtua yang mengikut sertakan anaknya dalam kompetensi menghafal Al-Qur’an khususnya hafalan surat-surat pendek pada salah satu acara televisi di Indonesia. Peserta pada acara tersebut yaitu anak-anak usia dini. Melihat dari fenomena yang sedang menjamur di masyarakat saat ini, pasti semua orang tua menginginkan anaknya menjadi anak penghafal Al-Qur’an yang sering disebut dengan hafidz (penghafal AlQur’an bagi laki-laki) ataupun hafidzoh (penghafal Al-Qur’an bagi perempuan). Maka dari itu sebagai orang tua akan berlomba-lomba agar anaknya dapat membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an dengan baik. Salah satu cara yang ditempuh oleh orang tua adalah dengan memberikan pendidikan agama Islam sejak dini. Pendidikan agama Islam dapat diperoleh anak dari pembelajaran formal yakni di sekolah, maupun pembelajaran non formal yakni dari orang tua di rumah ataupun di lingkungan
rumah.
Untuk
merangsang
minat
belajar
sekaligus
mempermudah belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an khususnya bagi anak usia dini, diperlukan metode yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal.
1
2
Namun faktanya, tidak semua anak bisa mendapatkan pendidikan sejak usia dini, terutama pendidikan agama Islam. Hal seperti ini terjadi karena banyak faktor, diantaranya adalah kurangnya pengetahuan orangtua akan ilmu agama, orangtua karir yang sibuk akan pekerjaannya, dan broken home atau rumah tangga yang rusak, serta masih banyak faktor lainnya sehingga menyebabkan kurang singkron antara harapan dan kenyataan. Padahal pendidikan anak sejak dini sangat penting karena merupakan pondasi dasar pendidikan pra-sekolah yang akan berlanjut pada kehidupan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan sosok yang polos sekaligus penuh potensi, memiliki karakteristik yang unik, rasa ingin tahu yang tinggi, serta memiliki daya ingat yang tajam. Anak usia dini memiliki masa emas atau sering disebut dengan usia golden age, dimana pada masa tersebut anak dapat diberikan stimulus dengan hal-hal positif dan diberikan kesempatan untuk mencoba hal-hal yang baru, karena masa golden age tersebut hanya berlangsung satu kali dalam seumur hidup manusia. Sebagai orang tua, tentunya tidak akan melewatkan masa emas pada anaknya dengan begitu saja. Segala usaha akan dilakukan oleh orangtua agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus rabbani yang senantiasa mencapai ridho ilahi. Generasi penerus perjuangan dalam menegakkan kalimat al-haqq. Usia di bawah 5 tahun adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang
3
termasuk juga intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada usia di bawah 5 tahun. Anak-anak pada usia 5 tahun memiliki intelegensi yang berpotensi yang luar biasa. Namun, pada umumnya para orang tua dan guru hanya dapat mengajarkan sedikit hal pada anak-anak. Sesungguhnya, anak-anak usia muda tidak sulit dalam belajar, tetapi orang tua atau guru yang malahan bermasalah.1 Di samping itu, setiap orangtua tentu menyadari betul bahwa pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan anak selanjutnya. Pendidikan anak dapat diperoleh dari keluarga, lingkungan dan pendidikan formal yaitu di sekolah. Alangkah baiknya sebagai orang tua untuk mengajarkan agama sebagai pendidikan dasar dalam keluarganya. Jika anak tumbuh dewasa menjadi generasi yang sholeh, maka anak dapat mengalirkan pahala walaupun orang tuanya telah meninggal dunia.2 Karena agama merupakan tujuan akhir hidup manusia, maka sebagai orang tua alangkah baiknya mengajarkan agama Islam kepada anaknya sejak usia dini. Seperti yang diutarakan dalam hadits yang berbunyi:
ْ ُا طلُبُوا ال ِع ْل َم ِمنَ ال َم ْه ِد ِإلى اللَّ ْح ِد Artinya, “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”.3 Agama Islam memiliki kitab yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an yang dapat dikenalkan kepada anak
1 2
Danar Santi, PAUD Antara Teori dan Praktik, Indeks, Jakarta, 2009, hlm. 73. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007,
3
https://ikmalmaulanaakbar.wordpress.com/durus/mahfudzot// diakses pada 21 Mei 2017.
hlm. 10.
4
sejak dini, dimulai dari membaca, menghafal hingga mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Menurut Salafuddin dalam bukunya, salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah mudah dihafal. Al-Qur’an selalu dihafal sejak zaman Nabi SAW sampai sekarang. Dan ini akan terus berlangsung hingga zaman-zaman yang akan datang hingga hari kiamat tiba. Rasulullah SAW adalah hafidz pertama dalam sejarah umat di dunia. Beliau adalah imam para huffazh serta penghulu para ahli qira’ah. Kemudian para sahabat banyak yang langsung ber-talaqqi kepada Nabi SAW diantaranya yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ari, Abu Darda dan lain-lain. Imam Syafi’i telah hafal Al-Qur’an ketika baru berusia tujuh tahun dan hafal kitab Al-Muwaththa’ beberapa tahun kemudian.4 Mengingat adanya kedudukan tinggi yang dijanjikan oleh baginda Nabi Muhammad SAW kepada orang yang mahir Al-Qur’an, beliau pun menganjurkan kepada kita sebagai umat Islam agar selalu membaca AlQur’an. Sebab Al-Qur’an akan menjadi syafa’at bagi kita kelak di akhirat. 5 Diriwayatkan dari Abu Umamah RA, bahwa ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
4 5
Salafuddin Abu Sayyid, Balita pun Hafal Al-Qur’an, Tinta Medina, Solo, 2013, hlm. 233. Ibid,... hlm. 218.
5
ُس ِم ْعت َ ى رضى هللا عنه قَا َل ُّ َع ْن أَبي أ ُ َما َمةَ ْالبَا ِه ِل َّ سو َل َيقُو ُل « ا ْق َر ُءوا-صلى هللا عليه وسلم- َِّللا ُ َر ص َحا ِب ِه َ ْالقُ ْرآنَ فَإِنَّهُ َيأْتِى يَ ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ْ َ ش ِفيعًا أل Artinya, “Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim dan Thabrani).6 Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar di lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal merupakan salah satu pendukung tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar yang optimal, disamping guru yang profesional dan adanya sarana dan prasarana yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar tersebut. Seiring dengan adanya kemajuan di bidang pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan akan tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan, berbagai upaya yang dilakukan oleh individu maupun lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan, sehingga bermunculan metode-metode baru yang digunakan di lembaga pendidikan baik formal maupun non formal.
6
Salafuddin Abu Sayyid, Balita pun,... hlm. 218.
6
Diantara metode yang sering digunakan dalam pembelajaran AlQur’an adalah metode Baghdadi, Qira’ati, Iqro’, At-Tartil, Usmani, dan lain sebagainya. Berbagai metode tersebut digunakan di lembaga-lembaga pengajaran baik formal maupun non formal tentunya masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Munculnya metode-metode tersebut didasari oleh perbedaan latar belakang dan tuntunan masyarakat yang mengharapkan anak-anak mereka mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Di tengah-tengah fenomena seperti ini peneliti menemukan satu lembaga pendidikan prasekolah yang telah melaksanakan proses pendidikan secara bagus dan berwawasan Islami yaitu TK BIAS Yogyakarta. Di TK BIAS Yogyakarta menerapkan metode Baghdadi dalam pembelajarannya. 7 Menurut hasil dari wawancara peneliti kepada salah seorang wali murid di TK BIAS Yogyakarta, menyatakan bahwa “...di TK BIAS terkenal dengan sekolah berwawasan Islami fullday school yang mana di sekolah tersebut anak-anak diajarkan dengan metode pembelajaran yang baik dan benar sehingga anak dapat menghafal Al-Qur’an khususnya hafal Juz’amma di usia dini.”8 Dari pemaparan tersebut, peneliti akan meneliti tentang optimalisasi
kemampuan
menghafal
Al-Qur’an
(Juz’amma)
yang
menitikberatkan pada anak usia dini khusunya kelas B di TK BIAS Yogyakarta dengan judul “Optimalisasi Kemampuan Menghafal Al-Qur’an
7 Hasil wawancara pra-penelitian dengan Ibu Listyaningrum selaku Humas di Lembaga bias Yogyakarta, pada 16 Februari 2017. 8 Hasil wawancara dengan Ibu Insriyatun (orangtua dari Syafa kelas B) di TK BIAS Yogyakarta, pada 27 April 2017.
7
(Juz’amma) Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
peneliti
paparkan
sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode baghdadi yang dilakukan guru pada anak usia dini di TK BIAS Yogyakarta? 2. Bagaimana hasil kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini khususnya kelas B melalui metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta? 3. Apa saja faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala pada penerapan metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk: a. Mengetahui penerapan metode baghdadi yang dilakukan guru pada anak usia dini di TK BIAS Yogyakarta. b. Untuk mengetahui hasil kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini khususnya kelas B melalui metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta.
8
c. Mengetahui faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala pada penerapan metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta. 2. Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kegunaan penelitian terbagi menjadi dua yaitu: a. Secara Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan akademik terkait dengan optimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini melalui metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta. 2) Penelitian ini juga diharapkan mampu memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. b. Secara Praktis 1) Bagi guru, penelitian ini diharapkan akan memperoleh kontribusi dalam usahanya mengoptimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini melalui metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta. 2) Menambah wawasan bagi peneliti sebagai calon pendidik anak usia dini, dan bagi pembaca akan metode baghdadi dalam mengoptimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an bagi anak usia dini.
9
D. Kajian Pustaka Dalam penulisan skripsi ini terlebih dahulu peneliti menelaah beberapa tulisan atau skripsi yang bekaitan dengan apa yang hendak peneliti tuangkan dalam penulisan skripsi ini. Adapun skripsi-skripsi yang telah ada sebelumnya sedikit bisa memberikan gambaran umum tentang sasaran yang akan peneliti sajikan dalam skripsi ini. Dengan mempelajari skripsi yang telah ada, maka ada persamaan maupun perbedaan dengan apa yang akan peneliti sajikan, yaitu: Pertama, skripsi yang telah ditulis oleh Arina Zulfa dengan judul “Penerapan Kemampuan
Metode
Qa’idah
Membaca
Bagdadiyyah
Al-Qur’an
Siswa
Dalam Kelas
Meningkatkan VII
di
SMP
Muhammadiyah 2 Depok Sleman” Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011.9 Skripsi ini membahas tentang penerapan metode Qa’idah Bagdadiyyah di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman. Hasil kemampuan yang dicapai oleh siswa setelah adanya penerapan metode Qa’idah Bagdadiyyah ini adalah cukup meningkatkan dibandingkan dengan kemampuan siswa sebelum adanya penerapan metode ini. Hasilnya bisa dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh siswa dari sebelumnya yang tidak mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui dan mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar. Dari penelitian skripsi yang ditulis oleh Arina Zulfa di atas memiliki kesamaan dengan
9 Arina Zulfa “Penerapan Metode Qa’idah Bagdadiyyah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas VII Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman”, Skripsi (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2011).
10
penelitian yang peneliti lakukan yaitu membahas tentang hasil penerapan metode baghdadi dan menggunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif. Namun terdapat perbedaan yakni skripsi yang ditulis oleh Arina Zulfa meneliti menggunakan subyek penelitian anak SMP sedangkan penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan subyek anak usia dini. Kedua, skripsi yang ditulis oleh Muh. Zainul Arifin dengan judul “Metode Menghafal Al-Qur’an Bagi Anak-Anak Di Pondok Pesantren AshSholihah Jonggrangan Sumberdadi Mlati Sleman Yogyakarta” Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012. 10 Pada skripsi ini dijelaskan tentang metode-metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ash-Sholihah yakni dengan menerapkan metode klasikal informal yang berbeda dengan metode pendidikan sekolah formal. Adapun metode informal tersebut adalah metode Jama’, metode setor, metode Takrir, metode Tartil, dan metode Mudarosah. Dari penelitian skripsi yang ditulis oleh Muh. Zainul Arifin di atas memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama membahas tentang metode menghafal Al-Qur’an dengan mengunakan metodologi penelitian kualitatif. Namun memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muh. Zainul Arifin menggunakan subyek yaitu santri di pondok pesantren sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan subyek anak usia
Muh. Zainul Arifin “Metode Menghafal Al-Qur’an Bagi Anak-Anak Di Pondok Pesantren Ash-Sholihah Jonggrangan Sumberdadi Mlati Sleman Yogyakarta”, Skripsi (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2012). 10
11
dini pada pendidikan formal. Perbedaan juga terletak pada penerapan metode menghafal Al-Qur’an, dimana penelitian yang dilakukan oleh Muh. Zainul Arifin meneliti penerapan metode klasikal informal sementara penelitian ini meneliti penerapan metode baghdadi pada pembelajarannya. Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto dengan judul “Efektifitas Penggunaan Metode Qiraati Terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur’an Yang Baik dan Benar (Studi Kasus di LPQ masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011.11 Pada skripsi ini membahas tentang efektifitas pelasanaan kegiatan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunaan metode Qiraati di LPQ masjid Fathullah. Di dalamnya juga dibahas tentang bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an santri LPQ masjid Fathullah, dimana hasilnya adalah sangat baik dan mencapai nilai di atas rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes baca Al-Qur’an kelas finishing yang mencapai nilai rata-rata fashohah mencapai 79 dan nilai tajwid 81. Dari penelitian skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yakni membahas tentang metode baca tulis Al-Qur’an dengan subyek yaitu anak-anak. Namun tedapat perbedaan yakni skripsi yang ditulis Toto Priyanto meneliti tentang pelaksanaan metode Qiraati pada pembelajaran Al-Qur’an, sementara disini
Toto Priyanto “Efektifitas Penggunaan Metode Qiraati Terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur’an Yang Baik dan Benar”, Skripsi (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2011). 11
12
peneliti meneliti tentang optimalisasi dengan menggunakan metode Baghdadi pada anak usia dini.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari hasil penelitian dan analisis peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan Metode Baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta yang dilaksanakan pada pembelajarannya sudah berjalan sesuai dengan teori metode baghdadi, yakni dengan cara mengeja, menghafal, dan diberikan modul atau buku baghdadi pada setiap anak didik. Yang mana pada pembelajaran baghdadi dilakukan dengan cara mengeja huruf-huruf hijaiyyah kemudian dilanjutkan mempelajari harokat (tanda baca) dengan sistem klasikal maupun privat. Hal ini dapat terlihat dari penerapan pembelajaran baghdadi di TK BIAS dilaksanakan setiap hari dalam seminggu sebanyak 5 (lima) hari dalam alokasi waktu @1 jam @30 menit pada kegiatan awal dan pada kegiatan akhir. Pembelajaran baghdadi dilaksanakan di kegiatan awal dengan alokasi waktu 1 jam atau 60 menit, sementara hafalan Al-Qur’an (Juz’amma) dilaksanakan di kegiatan akhir dengan alokasi waktu 30 menit, yang pada pembelajarannya terbagi menjadi small group atau beberapa kelompok kecil. 2. Hasil kemampuan menghafal Al-Qur’an yang dicapai pada anak usia dini menunjukkan bahwa sebagian besar anak didik di kelas B TK BIAS
87
88
Yogyakarta sudah mencapai kemampuan menghafal Al-Qur’an khususnya hafalan Surat-surat pendek (Juz’amma) sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu setiap anak didik sudah hafal hingga Surat Al-A’laa. Terbukti dari hasil pencapaian kemampuan menghafal anak didik terdapat 26 dari 36 anak didik di kelas B yakni sekitar 72% berhasil mencapai target yang telah ditentukan, bahkan ada 5 anak didik yang dapat mencapai lebih dari target yang ditentukan yaitu hafal hingga Surat Ath-Thoriq. Tolok ukur keberhasilan ini juga dapat diketahui dari pengecekan keabsahan temuan menggunakan triangulasi sumber yang menyatakan bahwasannya sebagian besar anak didik belum memiliki bekal dalam hafalannya, kecuali anak didik yang sebelumnya belajar di playgroup BIAS kemudian melanjutkan di TK BIAS, mereka sudah belajar menghafal Al-Qur’an khususnya Juz’amma. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengoptimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini di TK BIAS Yogyakarta sudah berhasil, melalui metode bahdadi dalam pembelajarannya. 3. Faktor-faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala pada penerapan metode baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta, antara lain adalah: a. Faktor yang mendukung adalah adanya pembinaan bagi ustadz/ah yang dilaksanakan secara rutin, tersedianya buku baghdadi di agenagen
BIAS
di
setiap
wilayah,
ustadz/ah
yang memiliki
sertifikat/syahadah dalam membaca Al-Qur’an, jadwal yang teratur
89
dalam pembelajaran baghdadi dan hafalan Al-Qur’an (Juz’amma), dan tersedianya berbagai media pendukung. b. Faktor yang menjadi kendala adalah kesulitan pada anak untuk mengulang bacaan baghdadi pada saat di rumah, kenaikan anak lambat pada pembelajaran baghdadi, dan kesulitan
untuk
membetulkan dan menambah hafalan pada anak yang mempunyai rentang konsentrasi atau memiliki fokus yang kurang. B. Rekomendasi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi role modell atau percontohan pada lembaga pendidikan pra-sekolah yang lainnya sebagai kontribusi dengan menerapkan metode baghdadi pada pembelajaran AlQur’an, sehingga mampu menjadikan solusi kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mengembangkan kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini. C. Saran-Saran Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan terkait “Optimalisasi Kemampuan Menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Baghdadi Di TK BIAS Yogyakarta” antara lain: 1. Kepada pihak Yayasan Bina Anak Sholeh tetap terus berusaha meningkatkan pembinaan dan memotivasi para ustadz/ah. Dengan ustadz/ah yang profesional akan mempelancar pelaksanaan optimalisasi
90
kemampuan menghafal Al-Qur’an pada anak usia dini melalui metode baghdadi. 2. Kepada kepala sekolah TK BIAS Yogyakarta terus menjaga hubungan dan selalu berkoordinasi dengan pihak yayasan, para ustadz/ah dan pihak lain yang terkait guna memperlancar proses pelaksanaan optimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) pada anak usia dini. 3. Kepada kepala sekolah agar memberikan sosialisasi kepada para orangtua terkait metode baghdadi, sehingga para orangtua mengerti dan dapat mempraktikkan di rumah kepada anaknya agar anak dapat optimal dalam kemampuan menghafal Al-Qur’annya dan dalam bacaan baghdadinya. 4.
Kepada ustadz/ah agar lebih meningkatkan kepekaan terhadap peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode baghdadi, sehingga ustadz/ah dapat memahami apabila ada anak yang bosan atau bermasalah dalam pembelajaran.
5. Kepada ustadz/ah agar lebih kreatif dan dapat menangani kesulitan yang dihadapi terkait penerapan metode baghdadi dan hafalan AlQur’an (Juz’amma). D. Kata Penutup Puji Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya yang selalu dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari dalam
91
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik maupun saran yang membangun dari berbagai pihak sangat dinantikan guna perbaikan serta kesempurnaan skripsi ini dan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Akhir kata, peneliti sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada peneliti dan perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berwawasan Islami.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sayyid, Salafuddin. 2013. Balita pun Hafal Al-Qur’an. Solo: Tinta Medina. Arifin, Muh. Zainul. 2012. Skripsi “Metode Menghafal Al-Qur’an Bagi Anak-Anak Di Pondok Pesantren Ash-Sholihah Jonggrangan Sumberdadi Mlati Sleman Yogyakarta”. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga. Budiyanto, H.M. 1995. Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqro’. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM. Depdikbu. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. Fauziyah, Uci. 2015. Pembelajaran Al-Quran melalui metode Thoriqoty di SMA Mambaus
Sholihin
Sanankulon
Blitar.
(online)
http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/1974/ diakses 28 Februari 2017. Humam, As’ad. 2000. BUKU IQRO’ Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM. Makhyaruddin dan Deden. 2013. Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an. Bandung: Mizan. Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
92
93
Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mursi, Syaikh Muhammad Said. 2006. Seni Mendidik Anak, Jakarta: Pustaka AlKautsar. Nasih, Ahmad Munjin dan Kholidah, Lilik Nur. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Priyanto, Toto. 2011. Skripsi “Efektifitas Penggunaan Metode Qiraati Terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur’an Yang Baik dan Benar”. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah. Rahman, Hibana S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press. Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Padang: Kalam Mulia. Santi, Danar. 2009. PAUD Antara Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitsatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar PAUD. Jakarta: Indeks.
94
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Tim Penyusun Pondok Tahfidh Yanbu’ul Quran Kudus. 2004. Thoriqoh Baca Tulis Al-Qur’an Yanbu’a. Kudus: Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an. Zulfa, Arina. 2011. Skripsi “Penerapan Metode Qa’idah Bagdadiyyah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas VII Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman”. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga. https://ikmalmaulanaakbar.wordpress.com/durus/mahfudzot// diakses pada 21 Mei 2017. http://pai3bhe.blogspot.co.id/2014/10/pembelajaran-al-quran-konvensional.html diakses pada 03 Februari 2017.
Lampiran 1 PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
1. WAWANCARA A. KEPALA TK 1) Kapan berdiri dan diresmikan TK BIAS Yogyakarta? 2) Bagaimana dengan sejarah singkat berdirinya TK BIAS Yogyakarta? 3) Apa saja visi, misi, dan tujuan lembaga TK BIAS Yogyakarta? 4) Model pembelajaran apakah yang digunakan di TK BIAS Yogyakarta? B. GURU 1) Bagaimana metode yang digunakan oleh guru dalam pengoptimalan kemampuan menghafal (Juz’Amma) pada anak usia dini? 2) Bagaimana dengan target kemampuan menghafal Juz’amma pada anak? 3) Media apa saja yang digunakan untuk mendukung pengoptimalan kemampuan menghafal (Juz’Amma) pada anak usia dini? 4) Apa saja yang menjadi kendala dalam proses penerapan metode baghdadi? 2. OBSERVASI a. Kegiatan belajar mengajar dalam proses penerapan metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta. b. Penerapan metode baghdadi di TK BIAS Yogyakarta. 3. DOKUMEN a. Susunan struktur organisasi TK BIAS Yogyakarta. b. Dokumentasi gambar-gambar kegiatan penerapan metode baghdadi dalam proses belajar mengajar di TK BIAS Yogyakarta. c. Sejarah berdirinya TK BIAS Yogyakarta. d. Visi, misi, dan tujuan lembaga.
95
Lampiran 2 CATATAN LAPANGAN I Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Kamis, 30 Maret 2017 Jam
: 08.00-09.30 WIB
Lokasi
: Kelas A Kelompok Kapal
Ustadzah
: Wening Lestari
Peneliti datang di lokasi pada pukul 07.50 WIB untuk melakukan observasi awal penelitian. Peneliti mangamati bahwasannya penyambutan anak dilakukan di halaman sekolah oleh ustadzah yang piket untuk menyambut kedatangan anak didik. Sebelumnya, peneliti menemui salah satu pendidik yakni Ustadzah Dwiyanti, selaku wakil kepala sekolah untuk diarahkan kemana peneliti akan melakukan pengamatan awal. Subjek penelitian ini adalah kelas B yakni anak rentan usia 5-6 tahun. Namun pada awal penelitian, peneliti diberi ijin untuk melakukan pengamatan awal di kelas A, karena pada hari ini kelas B sedang melakukan kegiatan di luar kegiatan pembelajaran baghdadi. Setelah berdiskusi dengan Ustadzah Dwiyanti, akhirnya peneliti melakukan observasi awal di kelas A kelompok Kapal. Kelompok kapal terdiri dari 14 anak didik di bawah bimbingan Ustadzah Wening Lestari. Pada pukul 08.00 WIB terdengarlah suara bel pertanda masuk. Anak didik segera mencari Ustadzah Wening untuk berbaris di halaman sekolah.
Ikrar pun dimulai dengan dipimpin oleh salah seorang anak sebagai pemimpin. Ikrar dengan membaca basmalah yang dilanjutkan dengan do’a sebelum belajar yang diawali dengan basmalah yang dipimpin oleh pemimpin pada hari ini. Setelah ikrar, anak didik bersama-sama membaca kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. Selesai ikrar pagi, Ustadzah Wening memberitahukan untuk pembelajaran baghdadi pada hari ini dilaksanakan di halaman depan sekolah dan memberitahukan kepada anak didik untuk mengambil buku baghdadi-nya di loker. Sebelum masuk kelas untuk mengambil buku baghdadi, ustadzah melakukan review atau mengulang kembali pelajaran yang lalu dengan cara anak didik diberi pertanyaan seputar kendaraan darat. Untuk anak didik yang dapat menjawab pertanyaan tersebut, anak didik boleh meninggalkan tempat dan segera memasuki kelas untuk mengambil
buku
baghdadinya
di
loker.
Kemudian
Ustadzah
Wening
mempersilakan anak didik untuk duduk melingkar di atas karpet yang telah disediakan. Pembelajaran baghdadi dimulai dengan bersama-sama membaca ta’awudz
َ ش ْي َ اّللُ ِمنَُُال ،ُيم ُِ الر ِج َُِ عو ُذ ُُ ِب ُ َأ َ ُُان ِ ط yang dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Kemudian Ustadzah Wening membacakan huruf-huruf hijaiyah satu persatu dan anak didik mengikutinya secara bersama-sama klasikal. Dimulai dari alif, ba’, ta’, tsa’ jim, dan seterusnya hingga ya’. Setelah klasikal baghdadi, anak didik diberi kesempatan untuk mengeja huruf hijaiyah satu persatu secara bergantian. Apabila ada anak yang
salah dalam pelafalannya, maka Ustadzah Wening segera membenarkan sesuai makhraj-nya. Selesai mengeja, anak didik segera membaca tashdiq yang dilanjutkan dengan privat baghdadi. Privat baghdadi dilakukan oleh satu anak dengan ustadzah yang berhadapan langsung, dengan ustadzah memanggil anak satu persatu kemudian anak membaca buku baghdadi sesuai dengan kemampuan anak. Sembari menunggu giliran untuk dipanggil privat, anak-anak boleh bermain bebas kegiatan pengaman yang telah disiapkan oleh Ustadzah Wening. Pembelajaran baghdadi selesai pada pukul 09.30 WIB. Peneliti berpamitan dengan Ustadzah Wening dan bersegera meninggalkan lokasi penelitian.
CATATAN LAPANGAN II Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Senin, 3 April 2017 Jam
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Ekskavator
Ustadzah
: Suryani
Peneliti datang di lokasi pada pukul 13.20 WIB. Peneliti menemui Ustadzah Dwiyanti dan peneliti dipersilakan untuk ke kelas B kelompok Ekskavator. Kelompok Ekskavator terdiri dari 12 siswa. Peneliti mengamati bahwasannya pada pukul 13.30 sedang belangsungnya sholat dhuhur 4 raka’at yang dilakukan secara berjama’ah (seluruh anak didik kelas B). Sholat dhuhur dipimpin oleh seorang anak laki-laki yang berlaku sebagai imam. Imam membacakan takbir dan anak didik segera menirukannya. Bacaan sholat dibaca oleh anak didik dengan suara di-jahr-kan atau dengan suara yang keras. Pada raka’at pertama membaca do’a iftitah, kemudian surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan surat Al-A’laa. Pada raka’at kedua membaca Surat Al-Fatihah kemudian membaca Surat AlGhasyiyah. Pada raka’at ketiga dan keempat hanya membaca Surat Al-Fatihah saja. Setelah raka’at keempat dan salam, anak didik melangsungkan dzikir bersama yang dipandu oleh Ustadzah. Selesai berdzikir, ustadzah mempersilakan anak didik untuk melipat mukena dan pecinya untuk diletakkan di dalam lokernya dan setelah itu anak didik bersegera untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.
Pada pukul 13.50 WIB, anak didik duduk melingkar dengan Ustadzah Yani. Ustadzah memulai dengan bersama-sama membaca ta’awudz dan basmalah yang dilanjutkan dengan muraja’ah atau mengulang kembali surat yang sudah dihafal kemarin, yakni Surat Al-A’laa secara klasikal. Surat Al-A’laa telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan muraja’ah Surat Al-Ghasyiyah 6 ayat terakhir.
ُى ُ َّلُ َمنُت َ َول ُ َ ِ﴾ُإ١١﴿ُُصي ِْطر َ َُُ﴾ُلَسْت١٢﴿ُُفَذَ ِ ِّك ُْرُ ِإنَ َماُأَنتَُُ ُمذ َ ِ ِّكر َ علَيْ ِهمُبِ ُم ُعلَيْنَا َُ ﴾ُث ُ َُمُ ِإ١٢﴿ُنُإِلَيْنَاُ ِإيَابَ ُه ُْم َُ ﴾ُ ِإ١٢﴿ُابُ ْاْل َ ْكبَ َُر َُ َ﴾ُفَيُعَ ِذِّبُ ُهُُاللَـ ُهُُالْعَذ١٢﴿َُو َكفَ َُر َ ُن ١٢﴾﴿ُسابَ ُهم َ ِح Bacaan diulang-ulang sampai dengan 3 kali hingga anak didik hafal dan bacaannya benar sesuai dengan makharijul khuruf-nya. Klasikal hafalan usai, kemudian dilanjukan dengan privat. Ustadzah Yani memanggil satu persatu anak didik dan anak tersebut mengulang kembali dan menyetorkan hafalannya secara privat atau individu sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik. Pada privat ini, anak didik menghafalkan surat yang telah dihafalnya sembari Ustadzah Yani menunjukkan bacaannya pada Al-Qur’an. Sembari menunggu giliran untuk menyetorkan hafalan secara privat, para siswa diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan main dengan pengaman, seperti leggo. Satu persatu anak didik telah maju untuk disimak oleh Ustadzah Yani dan waktu telah menunjukkan pukul 14.20 WIB. Ustadzah Yani memberitahukan kepada anak didik bahwasannya waktu bermain sudah habis dan mengajak anak didik untuk membereskan mainannya. Kemudian anak didik berdo’a setelah
melakukan kegiatan yang dipimpin oleh salah seorang anak yang menjadi pemimpin pada hari ini, yakni do’a untuk kedua orangtua, do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan darat, kemudian diakhiri dengan membaca hamdalah. Pemimpin mengakhiri dengan salam. Anak didik besalaman dengan Ustadzah Yani dan boleh meninggalkan kelas membawa tasnya masing-masing. Pada pukul 14.30 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN III Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Selasa, 4 April 2017 Jam
: 08.00-09.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Helikopter
Ustadzah
: Yesi Yusan
Peneliti datang di lokasi pada pukul 08.00 WIB menuju ke kelas B kelompok Helikopter. Kelompok Helikopter terdiri dari 12 anak didik. Ikrar pagi dilaksanakan di halaman sekolah yang dipimpin oleh salah seorang anak yang berlaku sebagai pemimpin pada hari ini. Kegiatan ikrar pagi dilaksanakan secara klasikal oleh kelas B. Seusai ikrar pagi, anak didik dipersilakan untuk masuk kelas untuk melakukan kegiatan selanjutnya yakni pembelajaran baghdadi. Anak didik duduk melingkar dengan Ustadzah Yesi. Sebelumnya, Ustadzah Yesi memberikan appersepsi berupa tepuk-tepuk agar anak terkondisikan. Ustadzah Yesi melakukan tanya jawab dengan anak didik yakni menanyakan tentang sarapan pada hari ini dan kemudian anak didik diberi kesempatan untuk menjawabnya satu persatu secara bergantian dengan english language atau menggunakan Bahasa Inggris. Anak didik terlihat antusias untuk menjawab pertanyaan dari Ustadzah Yesi. Selesai tanya jawab, kemudian anak didik membaca basmalah do’a sebelum melakukan kegiatan yang dipimpin oleh pemimpin pada hari ini, yang dilanjutkan dengan pembelajaran baghdadi secara klasikal. Ustadzah Yesi
membacakan kata demi kata yang diikuti oleh anak didik. Materi pembelajaran baghdadi pada hari ini adalah,
نيُخني ِ نيُح ِ نيُج ِ ِاُِنيُبِنيُتِنيُث “innii, binnii, tinnii, tsinnii, jinnii,” dan seterusnya. Ustadzah Yesi mengucapkan sambil menunjuk kata,
اني
“innii..” yang kemudian anak didik
mengikutinya. Sampai pada beberapa kata hingga Ustadzah Yesi menunjuk salah satu kata pada papan yang bertuliskan materi tersebut kemudian anak didik mengucapkan kata,
اني
“innii...” tanpa dipandu oleh Utadzah Yesi. Hal ini
dilakukan oleh Ustadzah Yesi dengan menunjukkan kata acak secara berulangulang hingga anak mengerti kata tersebut. Selesai klasikal baghdadi, anak didik diberi kesempatan untuk membaca buku baghdadinya sendiri-sendiri di meja yang sudah disediakan. Jika sudah selesai membaca buku baghdadi, anak didik boleh bermain dengan kegiatan pengaman sembari menunggu giliran disimak oleh Utsadzah Yessi untuk privat baghdadi. Kemudian peneliti berpamitan kepada ustadzah dan meninggalkan lokasi pada pukul 09.30 WIB.
CATATAN LAPANGAN IV Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Selasa, 4 April 2017 Jam
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Helikopter
Ustadzah
: Yesi Yusan
Peneliti kembali ke lokasi pada pukul 13.30 WIB. Seperti pada hari sebelumnya pada pukul 13.30 sedang berlangsungnya sholat dhuhur 4 raka’at secara berjama’ah yang dipimpin oleh seorang imam. Pada raka’at pertama dibacalah do’a iftitah, Surat Al-Fatihah, Surat Al-A’laa yang dilanjutkan dengan membaca do’a sholat sesuai dengan gerakannya. Pada raka’at kedua membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ghasyiyah. Pada raka’at ketiga dan keempat membaca Surat Al-Fatihah. Bacaan sholat di-jahr-kan yakni dengan suara yang keras secara berjama’ah. Kemudian dilanjtukan dengan dzikir setelah sholat dan merapikan mukena serta peci ke dalam loker. Seusai sholat, Ustadzah Yesi mengajak anak didik untuk duduk melingkar. Sebelum hafalan, Ustadzah Yesi memulai dengan membaca basmalah bersamasama yang dilanjutkan dengan muraja’ah Surat Al-A’laa secara klasikal. Setelah Surat Al-A’laa selesai maka dlanjutkan dengan menambah hafalan baru yakni menghafal Surat Ath-Thoriq ayat 1-3. Ustadzah membacakan ayat pertama pada Surat Ath-Thoriq,
َ اءُ َو ﴾٢﴿ُق ُِ ار ُِ س َم َ َوال ِ الط “wassamaa i wath thooriq (1)” kemudian anak didik menirukan bacaan tersebut yang diulang berkali-kali hingga hafal dan benar bacaan panjangpendeknya sesuai dngan makharijul khuruf-nya. Jika ayat pertama sudah pada hafal, maka ustadzah Yesi menambah untuk ayat yang kedua dan ketiga,
َ َُو َماُأَدْ َراكَُُ َما ﴾٢﴿ُب ُُ ِ﴾ُالنَجْ ُُمُالثَاق١﴿ُق ُُ ار ِ الط “wamaa adrooka math thoriq (2) Annajmuts tsaaqib (3)” dengan cara yang sama pada ayat pertama. Kemudian Ustadzah Yesi mempersilakan anak didik untuk bermain dengan kegiatan pengaman sembari menunggu giliran untuk menyetorkan hafalannya dengan cara privat. Hafalan dengan privat ini berlangsung hingga pukul 14.20 dan Ustadzah Yesi pun memberitahukan kepada anak didik bahwasannya tiba saatnya untuk membereskan mainannya karena waktu bermain sudah habis. Para siswa bersegera untuk merapikan mainan dan bersegera untuk persiapan pulang. Anak didik berdo’a setelah melakukan kegiatan yang dipimpin oleh salah seorang anak yang menjadi pemimpin pada hari ini, yakni do’a untuk kedua orangtua, do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan darat, kemudian diakhiri dengan membaca hamdalah. Pemimpin mengakhiri dengan salam. Anak didik besalaman dengan Ustadzah Yesi dan boleh meninggalkan kelas membawa tasnya masing-masing. Pada pukul 14.30 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN V Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Rabu, 5 April 2017 Jam
: 08.00-10.00 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Tank
Ustadzah
: Etik Murniyati
Peneliti datang di lokasi pada pukul 08.00 WIB menuju ke kelas B. Kegiatan ikrar pagi dilaksanakan secara klasikal oleh seluruh kelas B di halaman sekolah dengan membentuk persegi sesuai dengan arahan dari para ustadzah. Ikrar pagi dipimpin oleh salah seorang anak yang berlaku sebagai pemimpin pada hari ini. Setelah pembacaan ikrar pagi selesai, pemimpin diberi kebebasan untuk menunjuk temannya satu persatu untuk berbaris seperti kereta menunggu giliran untuk melompat pada tali. Ustadzah memberitahukan bahwa kegiatan hari ini adalah kegiatan outdoor atau kegiatan di luar kelas. Kegiatan outdoor hari ini adalah bermain lompat tali. Bermain lompat tali dilakukan secara individu dari masing-masing anak didik dengan bergantian. Satu persatu anak mulai melompat pada tali setinggi tumit kaki anak secara bergiliran. Anak yang sudah melompat akan menggantikan pegangan tali untuk dilompati temannya kembali. Hal ini dilakukan secara bergiliran oleh masing-masing anak didik hingga tali setinggi lutut pada anak. Seusai kegiatan lompat tali, anak didik diberikan kesempatan untuk
minum dan Ustadzah Etik memberitahukan kepada anak didik bahwasannya kegiatan selanjutnya adalah senam bersama. Pada pukul 09.00 WIB anak didik melaksanakan senam besama dengan kelas A di halaman sekolah. Kegiatan senam dipimpin oleh para ustadzah dan anak mengikuti gerakan senam hingga diulangi dua kali sesuai dengan permintaan dari anak didik. Setelah senam bersama, kegiatan selanjutnya adalah privat baghdadi sambil bermain outdoor bebas. Permainan outdoor hari ini adalah bemain mobilmobilan dan bermain pasir. Sebelum bermain, ustadzah memberitahukan aturan main pada permainan mobil-mobilan dan pada saat bermain pasir. Dimana kelompok Ekskavator dan kelompok Helikopter bermain dahulu pada permainan mobil-mobilan sembari menunggu giliran untuk privat baghdadi, sementara kelompok Tank bermain pasir terlebih dahulu sembari menunggu giliran untuk privat baghdadi. Kegiatan pembelajaran baghdadi dilaksanakan di luar kelas atau outdoor sambil bermain bebas namun tetap dengan pengawasan dari ustadzah. Pembelajaran baghdadi pada hari Rabu tidak ada klasikal, namun hanya secara privat. Sembari bermain pasir, Ustadzah Etik memanggil satu persatu anak didik untuk membaca buku baghdadi. Anak membaca buku baghdadi dan Ustadzah Etik menyimak sambil menunjukkan apa yang dibaca oleh anak. Pada hari ini, pembelajaran baghdadi selesai pada pukul 10.00 WIB dan kemudian peneliti meninggalkan lokasi pada jam tersebut.
CATATAN LAPANGAN VI Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Rabu, 5 April 2017 Jam
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Tank
Ustadzah
: Etik Murniyati
Peneliti kembali ke lokasi pada pukul 13.30 WIB. Seperti pada hari sebelumnya pada pukul 13.30 sedang berlangsungnya sholat dhuhur 4 raka’at secara berjama’ah yang dipimpin oleh seorang imam. Pada raka’at pertama dibacalah do’a iftitah, Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ghasyiyah yang dilanjutkan dengan membaca do’a sholat sesuai dengan gerakannya. Pada raka’at kedua membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Al-A’laa. Pada raka’at ketiga dan keempat membaca Surat Al-Fatihah tanpa surat-surat pendek. Bacaan sholat di-jahr-kan yakni dengan suara yang keras secara berjama’ah. Kemudian dilanjtukan dengan dzikir setelah sholat dan merapikan mukena serta peci ke dalam loker. Setelah sholat dhuhur berjama’ah, Ustadzah Etik mengajak anak didik untuk duduk melingkar. Dimulai dengan membaca ta’awudz dan basmalah bersama-sama yang dilanjutkan dengan hafalan Surat Al-A’laa secara klasikal. Seusai hafalan Surat Al-A’laa seperti biasa anak didik dipersilakan untuk bermain bebas dengan pengaman. Ustadzah Etik memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengambil 2 macam permainan. Sembari menunggu giliran untuk menghafal
secara privat, anak didik diperbolehkan untuk bermain bebas. Satu persatu anak membacakan ayat demi ayat yang sudah ia hafal dan menambahkan hafalannya. Sambil menyimak hafalan anak, Ustadzah Etik juga membenarkan bacaan tekait panjang-pendeknya sesuai dengan makharijul huruf-nya. Pada pukul 14.20 WIB, Ustadzah Etik memberitahukan bahwasannya waktu berman telah habis dan mengajak anak didik untuk membereskan mainannya. Setelah membereskan mainan, salah seorang anak yang menjadi pemimpin memimpin do’a untuk pulang, yaitu do’a untuk kedua orangtua, do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan darat, kemudian diakhiri dengan membaca hamdalah. Pemimpin mengakhiri dengan salam. Anak didik besalaman dengan Ustadzah Etik dan boleh meninggalkan kelas membawa tasnya masing-masing. Pada pukul 14.30 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN VII Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Kamis, 6 April 2017 Jam
: 08.00-09.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Ekskavator
Ustadzah
: Suryani
Peneliti datang di lokasi pada pukul 08.00 WIB menuju ke kelas B kelompok Ekskavator. Kelompok Ekskavator terdiri dari 12 anak didik oleh Ustadzah Yani. Ikrar pagi dilaksanakan di halaman sekolah yang dipimpin oleh salah seorang anak yang berlaku sebagai pemimpin pada hari ini. Kegiatan ikrar pagi dilaksanakan secara klasikal oleh kelas B. Selesai ikrar pagi, anak didik dipersilakan untuk masuk kelas untuk melakukan kegiatan selanjutnya yakni pembelajaran baghdadi. Pembelajaran baghdadi dimulai dari pukul 08.30 WIB secara klasikal. Materi pembelajaran baghdadi pada hari ini adalah,
خال َُ ُحال َُ ُُا َّلُُبَالُتُ َالُثُ َالُ َجُال “allaa, ballaa, tallaa, tsallaa, jallaa,” dan seterusnya. Dimulai dengan membaca ta’awudz dan basmalah bersama-sama yang dipimpin oleh Ustadzah Yani. Ustadzah Yani mengucap kata “ اَالallaa..” sambil menunjukkan kata tersebut dengan pulpen yang dibawanya pada kertas materi baghdadi yang diletakkan di atas
papan berdiri. Kemudian anak didik menirukan kata demi kata setelah Ustadzah Yani bacakan. Ustadzah Yani memberikan kuis kepada anak didik dengan cara menunjukkan salah satu kata dari materi baghdadi hari ini. Untuk anak yang bisa menjawab kata tersebut maka anak dibolehkan untuk duduk di kursi dan mengerjakan “menggambar bebas dengan tema orang”. Dengan semangat dan antusias anak didik berusaha untuk menjawab pertanyaan kata yang ditunjuk oleh Ustadzah Yani dengan acak. Sembari menggambar bebas, Ustadzah Yani memanggil satu persatu nama anak didik untuk disimak seara privat. Anak membaca sesuai dengan kemampuan dari masing-maing anak. Sambil diputarkan lagu-lagu islami seperti lagu “Alif ba’ ta’ tsa’ jim, ha’ kho’..” untuk menambah semangat bagi anak didik dalam mengerjakan kegiatan dan untuk menstimulus pembelajaran baghdadi pada anak didik. Waktu menunjukkan pukul 09.30 yang menandakan bahwa saatnya untuk membereskan kegiatan main. Ustadzah mengajak anak didik untuk merapikan mainannya dengan acra benyanyi seperti, “beres-beres ayo kita beres-beres, simpan mainan pada tempatnya..”, dengan segera anak didik merapikan mainan yang telah selesai digunakannya. Pada pukul 09.35 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN VIII Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Kamis, 6 April 2017 Jam
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Kelompok Ekskavator
Ustadzah
: Suryani
Peneliti kembali ke lokasi pada pukul 13.30 WIB dimana pada jam tersebut sedang berlangsungnya sholat dhuhur 4 raka’at secara berjama’ah yang dipimpin oleh seorang imam. Pada raka’at pertama dibacalah do’a iftitah, Surat AlFatihah, Surat Al-A’laa yang dilanjutkan dengan membaca do’a sholat sesuai dengan gerakannya. Pada raka’at kedua membaca Surat Al-Fatihah dan Surat AthThoriq. Pada raka’at ketiga dan keempat membaca Surat Al-Fatihah tanpa suratsurat pendek. Bacaan sholat di-jahr-kan yakni dengan suara yang keras secara berjama’ah. Kemudian dilanjtukan dengan dzikir setelah sholat dan merapikan mukena serta peci ke dalam loker. Selesai Sholat dhuhur berjama’ah, Ustadzah Yani mengajak anak didik untuk duduk melingkar. Dimulai dengan membaca ta’awudz dan basmalah bersama-sama, Ustadzah Yani membimbing anak didik untuk muraja’ah Surat AlA’laa. Setelah muraja’ah Surat Al-A’laa dilanjutkan dengan menambah hafalan baru yaitu Surat Ath-Thoriq ayat 1-4,
َ ُ﴾ُ َو َماُأَدْ َراكَُُ َما٢﴿ُق َ اءُ َو ُ﴾ُ ِإن٢﴿ُب ُُ ﴾ُالنَ ْج ُُمُالثَا ِق١﴿ُق ُُ ار ُِ ار ُِ س َم َ َوال ِ الط ِ الط ﴾٢﴿ُُعلَيْ َهاُ َحافِظ َ ُُكلُُنَفْسُُلَ َما Ustadzah Yani membacakan terlebih dahulu ayat demi ayat lalu anak didik menirukan. Jika ada ayat yang panjang dan anak terlihat kesusahan dalam mengucap, maka Ustadzah Yani memotong kata demi kata sehingga anak didik menjadi mudah dalam menghafalnya. Misalnya pada ayat keempat Surat AthThoriq dipisah perkata menjadi,
﴾٢﴿ُُعلَ ْي َهاُ َحا ِفظ َ __َ ِإنُ ُكلُ__َنَ ْفسُُلَ َما “in kullu_nafsillamma_’alaiha haafidz (4)”. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga anak didik hafal dan dapat menggabungkan satu kalimat tersebut. Setelah hafalan secara klasikal, maka dilanjutkan dengan setor hafalan seara privat. Sembari menunggu giliran, anak didik diberi kesempatan untuk bermain bebas dengan kegiatan pengaman yang telah disediakan oleh Ustadzah Yani. Satu persatu anak disimak hafalannya dengan privat sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik. Pukul 14.30 Ustadzah Yani memberitahukan kepada anak didik bahwa waktu bermain sudah habis dan Ustadzah Yani mengajak anak didik untuk merapikan mainannya. Pada pukul 14.35 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN IX Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Jum’at, 7 April 2017 Jam
: 08.00-09.30 WIB
Lokasi
: Kelas B (klasikal)
Ustadzah
: Dwiyanti
Peneliti datang di lokasi pada pukul 08.00 WIB menuju ke kelas B. Hari ini ikrar pagi dilaksanakan di halaman sekolah berbaris sesuai dengan kelompoknya. Sebelum pembacaan ikrar pagi, Ustadzah Yesi memberi aba-aba kepada anak didik untuk melakukan kegiatan motorik kasar. Ustadzah Yesi memberi contoh yakni membungkukkan badan lalu jongkok kemudian berdiri, dan segera anak didik menirukan gerakan tersebut. Dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pagi yang dipimpin oleh pemimpin. Selesai membacakan ikrar pagi anak didik dipersilakan untuk memasuki kelas. Pembelajaran baghdadi pada hari ini dilakukan secara klasikal seluruh kelas b, tidak dengan small group-nya. Berdo’a sebelum belajar dipimpin oleh pemimpin pada hari ini yang dilakukan dengan circle time atau duduk secara melingkar. Sebelum pembelajaran baghdadi, Ustadzah Yanti memberikan appersepsi berupa tepuk tangan sesuai dengan irama. Ustadzah Yanti memberi arahan kepada anak didik untuk duduk sesuai dengan kelompoknya yang masih tetap dalam satu lingkaran besar. Tujuan dari pengelompokkan ini adalah agar anak didik termotivasi untuk berkompetisi dengan kelompok yang lain, mana
yang paling kompak suaranya dan mana yang keras dalam tepuk tangan sesuai dengan iramanya. Diawali dengan pemberian contoh tepuk tangan dari Ustadzah Yanti, “prok...prok-prok...prok” kemudian anak didik menirukan tepuk tangan tesrebut sesuai dengan iramanya. Pada pukul 08.45 WIB pembelajaran baghdadi dilaksanakan secara klasikal kelas B. Klasikal baghdadi dipimpin oleh Ustadzah Yanti dengan muraja’ah atau mengulang kembali materi dalam satu minggu ini yang telah diajarkan. Seperti,
خال َُ ُحال َُ ُُا َّلُُبَالُتُ َالُثُ َالُ َجُال “allaa, ballaa, tallaa, tsallaa, jallaa,” dan seterusnya yang dilanjutkan dengan,
نيُخني ِ نيُح ِ نيُج ِ ِاُِنيُبِنيُتِنيُث “innii. Binnii, tinnii, tsinnii, jinnii,” dan seterusnya. Pelaksanaannya sama seperti hari-hari sebelumnya yakni dengan Ustadzah Yanti memberi contoh terlebih dahulu, lalu anak didik menirukan membaca kata demi kata sesuai dengan makharijul huruf-nya. Ustadzah Yanti menunjuk kata dalam materi baghdadi secara acak kemudian anak didik mengcuapkan bacaan tersebut dengan suara yang lantang. Pembelajaran klasikal baghdadi diakhiri dengan membaca tashdiq bersama-sama. Pada pukul 09.00 WIB anak-anak memasuki ruang kelas yang sudah disiapkan meja dan kursi sesuai dengan kelompoknya. Anak didik segera duduk
pada kursi sesuai dengan nama yang sudah tertempel pada kursi. Ustadzah Yanti menjelaskan kegiatan main yang akan dilaksanakan pada hari ini ada dua kegiatan, yaitu membuat karya: Ikan dengan media bungkus roti dan melipat bentuk kupukupu dengan media yang sama yaitu bungkus roti. Ustadzah menjelaskan satu persatu langkah-langkah dalam membuat hasil karya tersebut. Sembari membuat karya, Ustadzah Yani, Ustadzah Etik dan Ustadzah Yesi memanggil satu persatu anak didik untuk mengaji baghdadi dengan privat. Pada pukul 09.25 WIB, Ustadzah Yanti memberi tahu kepada anak didik bahwasannya waktu berakhir dan mengajak kepada anak didik untuk merapikan mainannya. Pada pukul 09.30 WIB peneliti meninggalkan lokasi.
CATATAN LAPANGAN X Teknik Pengumpulan Data: Observasi Hari/Tanggal : Jum’at, 7 April 2017 Jam
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: Kelas B Ekskavator
Ustadzah
: Suryani
Peneliti datang kembali ke lokasi pada pukul 13.30 WIB. Seperti pada hari sebelumnya pada pukul 13.30 sedang berlangsungnya sholat dhuhur 4 raka’at secara berjama’ah yang dipimpin oleh seorang imam. Pada raka’at pertama dibacalah do’a iftitah, Surat Al-Fatihah, Surat Al-A’laa yang dilanjutkan dengan membaca do’a sholat sesuai dengan gerakannya. Pada raka’at kedua membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Ath-Thoriq. Pada raka’at ketiga dan keempat membaca Surat Al-Fatihah tanpa surat-surat pendek. Bacaan sholat di-jahr-kan yakni dengan suara yang keras secara berjama’ah. Kemudian dilanjutkan dengan dzikir setelah sholat dan merapikan mukena serta peci ke dalam loker. Pada kegiatan hafalan surat-surat pendek (Juz’Amma) yang dimulai secara klasikal dengan small group-nya masing-masing. Ustadzah Yani memulai dengan membaca ta’awudz dan basmalah bersama-sama yang kemudian dilanjutkan dengan muraja’ah Surat Al-A’laa. Setelah mengulang kembali Surat Al-A’laa kemudian dilanjutkan dengan menambah hafalan yaitu Surat Ath-Thoriq. Anak-
anak bersama dengan Ustadzah Yani mengulang kembali Surat Ath-Thoriq dari ayat 1-4, yang kemudian dilanjutkan dengan membacakan ayat ke-5
ُ فَ ْليَن ﴾٢﴿َُُانُ ِم َُمُ ُخ ِلق ُُ س َ اْلن ِ ْ ُظ ُِر “fal yandzuril insaanu mimma khuliq (5)” yang diikuti oleh anak didik. Satu ayat dihafalkan secara berulang-ulang hingga anak hafal ayat tersebut. Setelah itu kegiatan setor hafalan seara privat dimulai dengan Ustadzah memanggil satu persatu anak didik untuk menghafal privat dengan Ustadzah Yani. Sembari menunggu giliran untuk menghafal privat dengan Ustadzah, anak didik diberikan kegiatan pengaman dengan bermain bebas hingga waktu usai pukul 14.25 WIB Ustadzah Yani mengajak anak didik untuk merapikan mainannya. Pada pukul 14.30 WIB peneliti meninggalkan lokasi penelitian.
Lampiran 3 CATATAN LAPANGAN XI Teknik Pengumpulan Data: Wawancara Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Mei 2017 Waktu
: 13.30-14.30 WIB
Lokasi
: TK BIAS Yogyakarta
Sumber Data : Atikhatuz Zahroh, S.Pd.I
Deskripsi data: Informan adalah kepala sekolah di TK Bina Anak Sholeh Yogyakarta. Wawancara bertempat di ruang kantor pusat TK BIAS Yogyakarta. Pertanyaan yang disampaikan berupaُُ gambaran umum TK BIAS Yogyakarta seperti kapan berdiri dan diresmikannya TK BIAS yogyakarta, apa saja visi, misi dan tujuan lembaga, bagaimana model pembelajaran yang digunakan di TK BIAS Yogyakarta, bagaimana dengan keadaan siswa di TK BIAS Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan terkait beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti diperoleh data sebagai berikut: bermula dari Gerakan Kelompok Pengkaji Al-Qur’an di Yogyakarta dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an Bina Anak Sholeh dalam pendidikan informal yang selanjutnya bermunculan ide menjadi program TPA plus hingga akhirnya dilakukanlah uji coba full day school dan akhirnya menjadi TKIT yang awalnya
bekerja sama pada salah satu Yayasan di Yogyakarta mulai memisahkan diri dan membangun di lokasi Mendungan, Giwangan, Umbulharjo. Maka pada tahun 1999/2000 diresmikannya TK Bina Anak Sholeh Yogyakarta. Yang mana visi, misi dan tujuan sekolah tercantum di dalam Kurikulum TK Bina Anak Sholeh Yogyakarta. Model pembelajaran menggunakan model pembelajaran kelompok, dengan jumlah siswa pada tahun ini adalah 64 anak di TK BIAS Yogyakarta. Interpretasi: Bina Anak Sholeh sebagai sebuah lembaga dakwah pendidikan Islam di bawah naungan Ibu Ir. Hj Lilik Indriati ynag sekaligus sebagai pencetus ide dan direktur pengelola Yayasan Bina Anak Sholeh. Model pembelajaran kelompok adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas.
CATATAN LAPANGAN XII Teknik Pengumpulan Data: Wawancara Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017 Waktu
: 11.00 sampai dengan selesai
Lokasi
: TK BIAS Yogyakarta
Sumber Data : Dwiyanti, A.Ma., Pd.
Deskripsi data: Informan merupakan wakil kepala sekolah dan ustadzah di TK Bina Anak Sholeh Yogyakarta. Wawancara dilakukan di kantor TK BIAS Yogyakarta. Pertanyaan yang disampaikan berupa: metode yang digunakan oleh guru dalam pengoptimalan kemampuan menghafal (Juz’Amma) pada anak usia dini, target kemampuan menghafal Juz’amma pada anak, faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala dalam penerapan baghdadi, serta bagaimana dengan kemampuan anak didik sebelum mereka sekolah di TK BIAS Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan terkait beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti diperoleh data sebagai berikut: metode yang digunakan dalam pembelajaran menghafal Al-Qur’an (Juz’amma) adalah dengan metode baghdadi, target yang ditentukan di TK BIAS adalah anak mampu mencapai hafalan hingga Surat Al-A’laa, faktor pendukung antara lain pembinaan bagi ustadz/ah yang dilaksanakan secara rutin, tersedianya buku baghdadi di agen-agen BIAS di setiap wilayah, ustadz/ah yang memiliki sertifikat/syahadah dalam
membaca Al-Qur’an, jadwal yang teratur dalam pembelajaran baghdadi dan hafalan Al-Qur’an (Juz’amma), dan tersedianya berbagai media pendukung, dan faktor yang menjadi kendala adalah kesulitan pada anak untuk mengulang bacaan baghdadi pada saat di rumah, kenaikan anak lambat pada pembelajaran baghdadi, dan kesulitan
untuk membetulkan dan menambah hafalan pada anak yang
mempunyai rentang konsentrasi atau memiliki fokus yang kurang. Untuk kemampuan, jika yang dari luar rata-rata belum hafal sama sekali, kemampuan Juz’amma juga masih sangat terbatas. Namun jika yang dari alumni playgroup BIAS, kemampuan dasar menghafal pada anak sudah ada. Interpretasi: Metode baghdadi merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an yang berasal dari Baghdad, Irak. Pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan huruf hijaiyah, mulai dari alif sampai dengan ya’. Metode baghdadi merupakan salah satu diantara keunggulan dan kekhasan di TK Bina Anak Sholeh. Yang mana metode baghdadi dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mengoptimalisasi kemampuan menghafal Al-Qur’an khususnya surat-surat pendek.
CATATAN LAPANGAN XIII Teknik Pengumpulan Data: Wawancara Hari/Tanggal : Kamis, 20 April 2017 Waktu
: 14.30 sampai dengan selesai
Lokasi
: TK BIAS Yogyakarta
Sumber Data : Suryani
Deskripsi data: Informan merupakan wali dari kelas B pada kelompok Ekskavator. Wawancara dilakukan di ruang kelas B di TK BIAS Yogyakarta. Pertanyaan yang disampaikan berupa: kesulitan apa saja yang ditemukan pada saat pembelajaran baghdadi dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut, target kemampuan menghafal Juz’amma pada anak, serta bagaimana dengan kemampuan anak didik sebelum mereka sekolah di TK BIAS Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan terkait beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti diperoleh data sebagai berikut: anak yang sering diulangulang karena kurangnya fokus dan konsentrasi anak pada saat pembelajaran tersebut, dan biasanya anak kesulitan mengeja sampai huruf kho’, solusinya adalah pengulangan yang rutin dan berkelanjutan dan kerjasama dengan orangtua agar mengajarkan di rumah. Target yang ditentukan di TK BIAS adalah anak mampu mencapai hafalan hingga Surat Al-A’laa. Dari awal anak didik masuk TK BIAS, tidak semua anak sudah memiliki kemampuan menghafal Al-Qur’an. Sebagian
besar malah belum memiliki bekal dalam hafalannya, kecuali anak didik yang sebelumnya belajar di playgroup BIAS kemudian melanjutkan di TK BIAS, secara otomatis mereka sudah belajar menghafal Al-Qur’an khususnya Juz’amma. Interpretasi: Metode baghdadi merupakan metode membaca Al-Qur’an dengan cara mengeja dengan mengajarkan huruf hijaiyah, mulai dari alif sampai ya’. Pembelajaran tersebut diakhiri dengan membaca juz‘Amma. Mengeja huruf hijaiyah dilakukan dari huruf alif sampai dengan kho’ dan untuk huruf selanjutnya pembacaan diajarkan dengan dibaca secara langsung.
Lampiran 4 DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan klasikal baghdadi.
Privat baghdadi.
Privat outdoor baghdadi.
Privat hafalan Juz’amma.
Media pendukung.
Media buku baghdadi.
Ikrar pagi di halaman sekolah.
Media untuk berbaris pada saat ikrar.
Klasikal menjelang pulang.
Sholat dhuhur berjama’ah.
Menggambar sembari menunggu privat.
Kegiatan outdoor lompat tali.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Data Pribadi Nama
: Ninin Nur’aini
Tempat Tanggal Lahir: Bantul, 22 Januari 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Email
:
[email protected]
Alamat
: Balong Lor, RT 03, Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, 55196
Data Orangtua Nama Ayah
: Riwanta
Nama Ibu
: Ninik Haryani
Alamat Orangtua
: Balong Lor, RT 03, Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, 55196
Riwayat Pendidikan 1. TKIT Muadz bin Jabal Yogyakarta
(1997-1998)
2. SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta (1998-2004) 3. SMPIT Bina Umat Yogyakarta
(2004-2007)
4. SMAIT Bina Umat Yogyakarta
(2007-2010)
5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(2013-2017)