MK
: Genetika Molekuler
Prodi : Biologi (Sem 5)
NUCLEAR GENOME & CHROMOSOME PACKAGING
Paramita C. Kuswandi,/FMIPA UNY/2014 Email :
[email protected]
Jumlah total materi genetis pada suatu organisme = satu set haploid Virus : DNA or RNA Prokaryote : usually circular DNA Eukaryote : circular (mitochondria, chloroplast) and in chromosomes
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Karyotype = the complete set of metaphase chromosomes in a eukaryotic cell C- value = the total amount of DNA in the haploid genome of a species C= constant C-value paradox = there is no direct relationship between the C-value and the structural or organizational complexity of the organism Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
3 genetic systems : 1.
2.
3.
Nuclear (chromosomal) Mitochondria Chloroplast
Extrachromosomal genes
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
1. 2.
3.
4.
Struktur yang lebih terorganisir Ekspresi gen yang membutuhkan enzim dengan subunit yang lebih banyak Faktor transkripsi & translasi yang lebih banyak Mekanisme regulasi gen yang lebih canggih dibanding prokaryot Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Genome eukaryot seharusnya mengandung lebih banyak gen dari genome prokaryot...
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Prokaryote
: Contoh : E.coli mempunyai 2400 gen (2300 mengkode protein) Eukaryote
: Contoh : Saccharomyces cerevisiae mempunyai 6600 gen (5800 mengkode protein) Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Prokaryot
E.Coli : 4639 kbp (1 gen tiap 1.93 kb)
Eukaryot
S.cerevisiase : 12520 kbp (1 gen tiap 1.83 kb)
Manusia : 3000000 kb (1 gen tiap 37.546.2 kb DNA). Pada manusia terdapat sekitar 65000-80000 gen. Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
1. 2.
3.
Ukuran gen yang berbeda Terdapat jumlah introns yang tidak sama Terdapat daerah antar gen
(Intergenic region)
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
1. Single copy DNA/unique – sequence DNA
Terjadi pada kebanyakan gen Terdiri dari sekuen yang tidak terdapat di tempat lain
2. Repetitive DNA Sekuen DNA yang terdiri dari urutan basa yang berulang Dapat mengelompok atau tersebar di dalam genom Ada yang berulang 10-100 kali, ada yang sampai ribuan atau jutaan kali Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Moderately repetitive DNA : sekuen berulang puluhan sampai ratusan kali dalam satu genom Highly repetitive DNA : sekuen berulang ratusan sampai ribuan kali dalam satu genom
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Dispersed repeated DNA /Interspersed repeated DNA : distributed at irregular intervals
Tandemly repeated DNA : clustered together so that the sequence repeats many times in a row
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
LINE (Long Interspersed Elements) : sekuen dengan 1000-7000 bp Contoh : LINE 1 (L1), sekitar 15% dari genome. LINE 1 dengan panjang maksimal adalah transposon yang dapat berpindah-pindah dalam genome SINE (Short Interspersed Elements) : sekuen dengan 100-400 bp Contoh : Alu family pada primata. Berfungsi dalam titik pemotongan enzim restriksi Alu1
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Purified chromatin
Endonuclease
Multimer dengan ukuran sekitar 200 bp. Bukan fragmen dengan ukuran yang berbeda Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Protein pada chromatin berkaitan dengan DNA dengan suatu pola tertentu Kompleks protein melindungi daerah molekul DNA dari endonuklease
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Tahun 1974, menggunakan mikroskop elektron Terlihat struktur seperti kalung manikmanik Bulatan-bulatan adalah nucleosome yang terdiri dari protein histone (H2A, H2B, H3, H4) Molekul DNA melilit protein 2 putaran (sekitar 146 bp) Histone H1 menempel pada bagian luar nucleosome Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Struktur chromatin (kromatin) tingkat 2 ditemukan setelah Aaron Klug melakukan observasi dengan mikroskop elektron tahun 1977-1980 Individu nucleosome dikemas lagi menjadi suatu bentuk ‘solenoid’ dengan lebar/tebal 30 nm Sehingga rantai DNA dengan 6cm bisa menjadi 1.4mm Saat sel tidak membelah, kromosom berada pada bentuk ini (tidak tampak) Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
1.
2. 3. 4.
Benang kromatin (dengan lebar 30 nm) membentuk struktur yang lebih kecil, dengan supercoiled loops Terdapat scaffold ditengah sebagai penyangga Sekitar 15 DNA loop tiap putaran Membentuk struktur dengan lebar 0.75µm sesuai dengan lebar kromosom saat metafase Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Saat kromosom pada metafase, sebenarnya merupakan 2 kromosom yang masih menjadi 1
Dihasilkan saat pembelahan sel dan sebelum sel memisah membawa informasi genetik yang sudah digandakan
Kromosom metafase adalah 2 molekul DNA yang terhubung oleh sentromer
Posisi sentromer adalah ciri khas pada kromosom
Digunakan untuk menyusun karyotipe (susunan semua kromosom di dalam nukleus suatu organisme)
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
2 fungsi sentromer : 1. Titik dimana kedua kromatid berikatan 2. Posisi dimana kromosom berkaitan dengan mikrotubule yang akan menarik kromatid saat sel membelah Pada daerah sentromer terdapat protein spesifik.
Contoh : pada S.cerevisiae terdapat 125 bp DNA pada sentromernya. Sekuen ini adalah titik dimana protein-protein dapat membentuk kinetochore, tempat microtubule dapat menempel Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Pada manusia : DNA sentromer terdiri dari beberapa kopi sekuen 171 bp yang disebut alpha DNA. Tiap kopi merupakan tempat menempel protein yang centromere-specific CENP-B. Lima protein lain juga ada pada struktur centromere – kinetochore. Tetapi bagaimana interaksinya dengan DNA, nukleosom atau satu dengan yang lain masih belum diketahui.... Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Telomere : ujung kromosom
Fungsi Telomere :
1. 2. 3.
Melindungi ujung kromosom dari enzim nuklease Mencegah kromosom saling menempel pada ujungnya Mencegah kromosom memendek saat replikasi Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Seperti sentromer, telomer terdiri dari sekuen berulang Pada manusia biasanya terdiri dari sekuen 5’AGGGTT-3’ Sekuen tsbt diulang ribuan kali atau lebih pada ujung kromosom Contoh : 5’ AGGGTTAGGGTTAGGGTTAGGGTTAGGGTTAGGGTT-3’ 3’ TCCCAATCCCAATCCCAATCCC 5’
Strand atas : banyak G, lebih banyak daripada strand bawah Strand bawah : banyak C Pada telomere tidak terdapat nukleosome tapi trdpt protein lain seperti TRF1 pada manusia Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Next Week.. The Human Genome
Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014