Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
MODEL PROGRAM DAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN MKU BAHASA INDONESIA (Studi Deskriptif-Analitis terhadap Program dan Pelaksanaan Perkuliaham MKU Bahasa Indonesia di Fakultas Sain dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Yeti Heryati
ABSTRACT The research is based on several studies that show the weakness of student language skills, especially on writing skills. Such skills can be maximized through learning MKU Bahasa. Therefore, this problems of research is how the program picture is and how to execute the lecturing of MKU Bahasa in the Faculty of Science and Technology of UIN Sunan Gunung Djati Bandung which are able to enhance the student language skills. The data of this research is the syllabus and lecturing SAPand the execution of lecturing of MKU Bahasa. The tecnique in collectingdata done by the way of documentation study, observation, and quastionnaire. The result of documentation study suggest that syllabus of MKU Bahasa have loaded most materials for scientific writing. In the case of lecturing implementation, there are three main activity namely intriduction, the content and the conclusion. From amount of lecturing sissions, the portion practice is larger for writing compared to the theory.
A.
Pendidikan
Pendahuluan Pendidikan dan pengajaran –
Indonesia
dan
pengajaran
dianggap
berhasil
Bahasa apabila
termasuk pendidikan dan pengajaran
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Bahasa
untuk
yang dimiliki mahasiswa sebagai akibat
mahasiswa.
proses belajar mengajar berguna bagi
Pembelajaran mahasiswa terjadi apabila
kehidupan mereka. Dengan kata lain, ia
proses belajar mengajar yang dialaminya
dikatakan berhasil apabila materi menulis
berhasil membentuk pemahaman, sikap,
yang diajarkan dosen dapat dipergunakan
Indonesia–
membelajarkan
bertujuan
dan keterampilan dalam diri mahasiswa. 122
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
siswa
dalam
berkomunikasi
ISSN 1979-8911
dengan
pihak lain dalam bahasa tulis.
kegiatan
menulis.
mengungkapkan
Fernandes hasil
(1990)
penelitiannya
Senada dengan pendapat tersebut,
terhadap karya tulis ilmiah S1 dan S2,
Halim mengatakan bahwa pembelajaran
beliau menyimpulkan, “Sebagian besar
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi
mahasiswa belum memperhatikan bahasa
lebih diarahkan pada: (1) kesanggupan
Indonesia sebagai bahasa akademik.
memahami apa yang
Mereka perlu dibina secara serius untuk
dikatakan orang
lain baik lisan maupun tulisan; (2) Kesanggupan
memanfaatkan
meningkatkan mutu karya tulis mereka”.
bahasa
Hal yang sama dikemukakan oleh
Indonesia untuk menyatakan pikiran,
Kartasasmita (1990) bahwa mahasiswa
perasaan, dan keinginan secara tepat baik
kurang
dalam bahasa lisan maupun tulisan.
khususnya dalam menyusun kalimat.
Beberapa menunjukkan
fakta
di
lapangan
bahwa tujuan tersebut
mampu
berbahasa
Indonesia
Heryati, (2010) menulis sebuah laporan penelitian
bahwa
dalam
skripsi
belum sepenuhnya tercapai. Kemampuan
mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati
mahasiswa
pun
Bandung masih terdapat kesalahan baik
berbicara, masih belum maksimal. Dalam
dalam hal ejaan, morfologi, maupun
hal tulisan
sintaksis.
baik
menulis
atau
masih ditemukan kasus
keterampilan
menulis
kalangan
Persoalan di atas tidak terlepas
mahasiswa kurang memuaskan (Sudjana,
dari komponen penentu keberhasilan
1988;
padahal
pengajaran, yakni: dosen, mahasiswa,
civitas
materi, sistem pendidikan, proses belajar
mahasiswa)
mengajar, metode, atau komponen yang
Akhdiat,
keterampilan akademika
1995),
menulis (dosen
di
bagi
dan
merupakan hal yang harus dikuasai mengingat
mereka tidak
lainnya.
Aspek
mana
yang
lemah?
lepas dari 123
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
Mungkinkah kelemahan itu terletak pada
Bahasa
Indonesia
yang
semua komponen?
dipertanggungjawabkan.
dapat
Para dosen mengeluh tentang
UIN sebagai lembaga pendidikan
materi yang harus diajarkan yang terlalu
tinggi bertanggung jawab atas pembinaan
luas, sementara waktu sangat sempit.
dan pengembangan Bahasa Indonesia.
Akibatnya,
dosen
Salah satu mata kuliah yang terkait
menjejalkan sisa materi secara cepat
dengan tujuan tersebut adalah MKU
(Badudu, 1988). Dalam kondisi seperti
Bahasa Indonesia.
itu,
kuliah tersebut berdasarkan keputusan
menjelang
tentu
saja
memperhatikan
ujian,
dosen ranah
hanya kognitif.
Direktorat
Penyampaian mata
Jenderal
Pembinaan
Pengajaran Bahasa Indonesia menjadi
Kelembagaan
pengajaran tentang bahasa. Dosen hanya
E/311/1998
menyampaikan
bahasa
Agama RI no. 383 tahun 1997. Mata
tanpa melatih mahasiswa menerapkan
kuliah tersebut wajib diikuti oleh semua
kaidah itu ke dalam fungsi komunikasi
mahasiswa di seluruh
yang sebenarnya.
jurusan dengan bobot dua sks dan
kaidah-kaidah
Isu-isu yang muncul tersebut memerlukan
berbagai
Agama dan
Islam
keputusan
No.
Menteri
fakultas dan
disampaikan dalam satu semester.
upaya
Penyampaian
MKU
Bahasa
penyelesaian dalam hal ini pembelajaran
Indonesia bertujuan agar
Bahasa Indonesia. Upaya memperbaiki
mampu
dan
keterampilan
pemikirannya secara tersusun, cermat,
termasuk
dan tepat baik secara lisan maupun
keterampilan menulis di perguruan tinggi
tulisan. Oleh karena itu, MKU Bahasa
harus dilaksanakan berdasarkan program
Indonesia merupakan alat yang tepat
pembelajaran dalam hal ini pembelajaran
untuk memupuk keterampilan mahasiswa
meningkatkan
berbahasa
Indonesia
mahasiswa
mengungkapkan
isi
124
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
dalam menulis dan berbicara. Dengan
yang dalam psikologi belajar disebut
demikian, penelitian ini mendeskripsikan
pembiasaan yang membuahkan hasil
bagaimana program dan pelaksanaan
‘operant-conditioning’.
perkuliahan MKU Bahasa Indonesia
akan muncul bila didahului stimulus.
yang dapat menumbuhkan keterampilan
Prilaku itu dapat diperkuat, dibiasakan
menulis mahasiswa.
dengan memberi penguatan. Teori
B.
Suatu
behavioristik
prilaku
juga
memengaruhi pandangan tokoh-tokoh
Kajian Teori Penelitian ini didasari oleh teori
dan pengikut aliran linguistik struktural
behavioristik dan teori kegnitivisme.
yang menyatakan bahwa bahasa itu
Pertama,
Teori
sebagai sistem kebiasaan yang rumit,
belajar model ini bersumber dari seorang
seperti yang diungkapkan Bloomfield
ahli
yang
(1964: 24) bahwa “Penggunaan bahasa
melakukan serangkaian percobaan yang
itu merupakan suatu proses berupa
membuktikan bahwa beberapa aktivitas
hubungan antara stimulus dan respons”.
belajar manusia dihasilkan oleh proses
Teori behavioristik juga memengaruhi
pengontrolan untuk membentuk suatu
pandangan pendidik yang menekankan
kebiasaan (Kaseng, 1989: 13). Menurut
pentingnya
proses
belajar
untuk
para
memperoleh
suatu
kebiasaan
dalam
Teori
biologi,
Behavioristik.
Ivan
behavioris,
Pavlov
suatu
kebiasaan
terbentuk apabila terdapat stimulus yang memancing
respons
serta
segala bentuk keterampilan.
secara
Kedua, Teori Kognitivisme. Teori
Oleh
ini berpandangan bahwa pengembangan
karena itu, ada tiga prosedur dalam
kemampuan berbahasa berimplikasi logis
belajar menurut teori behavioristik, yakni
terhadap kemampuan berpikir manusia.
stimulus
Dalam hal belajar bahasa, psikologi
konsisten memberikan reward.
respons
reinforscement,
125
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
kognitif tetap mempertahankan bahwa
ditujukan
belajar tidak dapat diterangkan hanya
kaidah
sebagai
bahasa.
pemerolehan
kebiasaan
dengan
pengontrolan
serangkaian
pada
yang
pemahaman
mendasari
kaidah-
penggunaan
cara
proses
Kedua teori di atas, baik teori
yang
dianut
behavioristik ataupun teori kognitivistik,
seperti
behavioristik. Penganut teori kognitif
keduanya
mengatakan
pencapaian hasil belajar. Dalam belajar
hapalan
bahwa tipe belajar cara yang
behavioristik
ditekankan
berlaku
jangka
pendek,
ingatan
jangka panjang
bagaimana
oleh
terjadi suatu proses, yaitu dari tidak tahu
untuk
menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi
sedangkan
mampu, atau terjadi perubahan perilaku
hanya
ingatan
menyatakan
belajar
hal
yang dinyatakan dengan hasil belajar.
Belajar
Kedua teori tersebut beranggapan bahwa
proses
pencapaian hasil belajar itu dengan hasil
penyantolan unsur baru dalam kawasan
usaha. Perbedaannya, teori behavioristik
struktur kognitif, ia akan berinteraksi
sangat
mengandalkan
dengan skemata yang telah ada.
sesuai
dengan
bermakna selalu diperlukan. bermakna
adalah
suatu
Teori kognitivisme menganggap
sehingga
latihan-latihan
perangsang
terbentuk
kebiasaan,
bahwa belajar sebagai suatu proses
sedangkan
pemahaman yang terjadi dalam pikiran.
menyatakan bahwa belajar itu harus
Adapun bahasa dipandang sebagai alat
disertai pemahaman. Pemahaman itu
untuk menyatakan makna fungsional.
merupakan kunci keberhasilan belajar.
Pandangan
ini
lebih
mengutamakan
teori
suatu
tertentu
kognitivisme
Di samping proses pembiasaan
makna dan fungsi dari pada struktur
dan
pemahaman
menjadi
kunci
bahasa. Proses belajar bahasa lebih
keberhasilan dalam belajar, Suryabrata
ditekankan pada proses kognitif terutama
(1983: 6) menyebutkan bahwa untuk 126
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
mencapai
perubahan
sebagai hasil belajar,
yang
ISSN 1979-8911
optimal
perlu diketahui
dan hasil belajar. Faktor tersebut dapat dilihat
pada
pada
gambar
berikut:
faktor-faktor yang mempengaruhi proses
Environment Input
Raw Input
Learning Teaching Proses
Output
Instrumental Input
Gambar di atas menunjukkan bahwa
Faktor lain yang berpengaruh terhadap
masukan (raw input) merupakan bahan
proses dan hail belajar adalah instrumen
baku
(istrumen input). Berbagai faktor tersebut
kemudian
diberi
pengalaman
belajar tertentu dalam proses belajar
berinteraksi
satu
sama
lain
mengajar dengan harapan dapat berubah
menghasilkan keluaran tertentu.
dalam
menjadi keluaran (out put) dengan
Berkait dengan penelitian ini,
kualifikasi tertentu. Dalam proses belajar
penulis mengambil salah satu faktor yang
mengajar ikut berpengaruh pula sejumlah
mempengaruhi keberhasilan belajar yang
faktor
dijadikan
masukan
lingkungan yang merupakan lingkungan
(environment
landasan
berpikir.
Faktor
tersebut adalah faktor instrumen, yakni
input). Lingkungan tersebut dapat berupa
faktor
yang
keberadaan
dan
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
penggunaannya dirancang sesuai dengan 127
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
hasil belajar yang diharapkan (Ahmadi,
mengetahui
1997: 105-106). Faktor ini diharapkan
membantu
dapat berfungsi sebagai sarana untuk
keterampilan menulis. Oleh karena itu,
tercapainya tujuan belajar yang telah
faktor instrumental berpengaruh besar
dirancangkan. Wujud faktor instrumen
terhadap keterampilan menulis termasuk
adalah
menulis karya ilmiah.
hardware
dan
software.
teori
apa
yang
dapat
mengembangkan
Hardware seperti gedung perlengkapan belajar,
alat-alat
praktikkum,
C. Metodologi Penelitian Penelitian
perpustakaan, dan sebagainya, sedangkan software
berupa
bahan/program
kurikulum,
yang
pedoman-pedoman
dipelajari,
belajar,
dan
mendekripsikan
berusaha
program
dan
pelaksanaan perkuliahan MKU Bahasa Indonesia di Fakultas Sain dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
sebagainya. Jika
ini
kita
melihat
“menulis”
Untuk
melaksanakan
penelitian
ini,
sebagai output ‘hasil pembelajaran’, ia
peneliti menerapkan metode deskriptif-
tidak bisa lepas dari proses pembelajaran
analitik. Metode
menulis. Dalam proses pembelajaran
deskriptif
berusaha
tersebut akan sangat berkait dengan
menggambarkan data yang diteliti yang
komponen pembelajaran, di antaranya
terjadi
progam pembelajaran yang di dalamnya
menguraikan aspek-aspek yang menjadi
terdapat materi pembelajaran. Materi
fokus penelitian. Pernyataan tersebut
yang
menentukan
sejalan dengan pernyataan Surakhmad
bagaimana proses belajar itu terjadi, dan
(1982: 139) bahwa metode penyelidikan
bagaimana hasilnya dapat diharapkan.
deskriptif
Dari
masalah yang ada pada masa sekarang.
dipelajari
materi
ikut
tersebut,
kita
akan
pada
masa
tertuju
sekarang
pada
serta
pemecahan
128
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
Adapun ciri-ciri metode deskriptif adalah
dan menganalisis program perkuliahan
(1) memecahkan diri pada masalah-
MKU
masalah yang aktual dan (2) data yang
pelaksanaannya di kelas.
dikumpulkan
mula-mula
disusun,
dijelaskan, kemudian dianalisis.
Bahasa
dan
Data yang akan dianalisis dalam penelitian
Secara lebih terinci penelitian ini
Indonesia
ini
adalah
materi pokok
bahasan menulis yang terdapat dalam
menerapkan metode deskriptif analitik.
silabus
Metode tersebut sesuai dengan istilah
Indonesia dan pelaksanaan perkuliahan
yang
dalam
di kelas. Data materi pokok bahasan
Lengkanawati (1990: 49). Deskriptif
diangkat dari Silabus MKU Bahasa
analitik tidak hanya menguraikan apa
Indonesia yang diperoleh melalui studi
yang ditunjukkan oleh data, melainkan
dokumentasi.
justru
dikemukakan
Leedy
mengumpulkan
perkuliahan
MKU
Data
Bahasa
pelaksanaan
yang
secara
perkuliahan Bahasa Indonesia diperoleh
kuantitatif
(data
dari observasi langsung dan angket yang
numerik) dan menganalisis data tersebut
disebarkan kepada mahasiswa. Instrumen
dengan menggunakan alat statistik yang
penelitian ini terdiri atas, lembar panduan
tepat sehingga dapat ditarik makna yang
analisis dokumen, lembar observasi,dan
tersembunyi di dalam data tersebut.
angket.
esensial
bersifat
Data
yang
diperoleh
dalam
1. Lembar panduan analisis dokumen
penelitian ini dideskripsikan kemudian
digunakan untuk menelaah silabus
dilakukan penafsiran dan penganalisisan
MKU Bahasa Indonesia.
terhadap deskripsi data penelitian untuk diperoleh
suatu
deskripsi
2. Lembar observasi digunakan untuk
yang
mengamati pelaksanaan perkuliahan
mendalam. Dengan kata lain, dalam
di kelas. Hal-hal yang diamati adalah
penelitian ini peneliti mendeskripsikan
prilaku dosen dan mahasiswa yang 129
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
muncul pada saat proses belajar
2. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengajar. Instrumen ini terdiri atas
cara observasi langsung ke kelas
dua kolom, yakni kolom deskriptor
yang
dan kolom gejala yang muncul.
pembelajaran berlangsung. Observasi
Kolom deskriptor mengacu pada
dilakukan
komponen pembelajaran yang dipilih
diperoleh data yang cukup untuk
yakni, dosen dan mahasiswa. Aspek
menjawab masalah penelitian. Data
yang diamati adalah materi dan
dihimpun dengan cara di rekam
strategi
kemudian
pembelajarannya
yang
dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni tahap persiapan, kegiatan inti dan penutup.
diteliti
proses
berulang-ulang
ditranskip
sampai
ditambah
dengan hasil pengamatan. 3. Menyebarkan mahasiswa
3. Angket untuk menjaring tanggapan
ketika
angket untuk
kepada mengetahui
tanggapan siswa terhadap materi dan
mahasiswa terhadap materi menulis
pelaksanaan
yang terdapat dalam silabus dan
Indonesia serta menggali harapan
pelaksanaan perkuliahan di kelas
mereka terhadap perkuliahan Bahasa
serta harapan mahasiswa terhadap
Indonesia.
perkuliahan Bahasa Indonesia.
ditabulasi, diklasifikasi, dipersentasi,
Adapun
pengumpulan
dan
perkuliahan
Data
yang
kemudian
diurutkan.
analisis data mengunakan teknik berikut:
ditafsirkan
untuk
1. Pengambilan data dilakukan terhadap
strategi
dokumen yang berkait dengan fokus penelitian, yakni Silabus dan SAP. Fokus
penelitian
tersebut
Bahasa
terkumpul
Data
ini
memperbaiki
perkuliahan
Bahasa
Indonesia. 4. Melakukan penafsiran terhadap hasil pengolahan data.
dideskripsikan secara verbal. 130
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
Penelitian
diperlukan untuk mencapai keterampilan
untuk Perkuliahan MKU Bahasa
menulis. Akan tetapi, ada dua materi
Indonesia
penting yang belum tercantum dalam
D. Pemanfaatan
Hasil
silabus,
yakni
materi
penalaran
Pada bagian ini akan dipaparkan
(silogisme) dan menuangan gagasan
beberapa alternatif pemanfaatan hasil
secara ilmiah. Menurut peneliti, kedua
penelitian
materi tersebut sangat penting karena
untuk
perkuliahan
MKU
Bahasa Indonesia di Fakultas Sain dan
turut
Teknologi
sebuah karya tulis.
UIN
SGD
Bandung.
Pemanfaatan tersebut akan ditujukan pada
dua
komponen,
kadar
keilmiahan
Materi lain yang memerlukan
1)
pengayaan adalah kalimat efektif. Materi
MKU
Bahasa
tersebut sangat membantu mahasiswa
Indonesia, dan 2) Komponen
strategi
untuk
Komponen
silabus
yakni
menentukan
menuangkan
ide-ide
efektif.
pelaksanaan perkuliahan MKU Bahasa
Penjabaran materi tersebut antara lain;
Indonesia.
definisi kalimat efektif; ciri-ciri kalimat efektif; kehematan; variasi bentuk kata
1. Silabus
Perkuliahan
MKU
Bahasa Indonesia Fokus
keterampilan
dan kalimat; paralelisme, dan diksi. Jika dikaitkan dengan tanggapan mahasiswa
berbahasa
dari hasil angket, mereka berpendapat
yang dilaksanakan di perguruan tinggi
bahwa materi kalimat efektif masih
adalah
kurang memberikan pengetahuan dan
keterampilan
menulis.
Berdasarkan analisis data, silabus MKU
keterampilan yang cukup bagi mereka.
Bahasa Indonesia di Fakultas Sain dan
Beberapa materi yang terdapat
Teknologi UIN Sunan Gunung Djati
dalam
Bandung telah memuat materi yang
bersifat pengulangan dari materi yang
silabus
tidak
efektif
karena
131
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
sudah ada. Materi tersebut adalah ragam
dari media masa atau pun karya ilmiah
bahasa
Indonesia
mahasiswa. Dengan mengambil sumber
ragam ilmiah, dan bahasa Indonesia
pembahasan dari kesalahan-kesalahan
baku. Materi-materi tersebut memiliki
yang
fokus pembahasan yang terkait satu
mahasiswa,
dengan lainnya sehingga diwakili satu
emmeberikan materi
nama yang mencakup ketiga materi
relevan
tersebut.
permasalahan yang ada pada mahasiswa.
Indonesia,
bahasa
Buku-buku sumber dalam silabus
terdapat
dalam dosen
dengan
karya akan
tulis lebih
yang aktual dan kebiasaan
serta
Berikut ini disajikan alternatif
seharusnya tidak hanya terbatas pada
model
buku teks, tetapi dosen dianjurkan juga
MKU
pengembangan Bahasa
materi
dalam
Indonesia.
untuk mengembangkan sumber materi
Materi Bahasan Ragam bahasa Morfologi dan sintaksik Mekanika penulisan: ejaan dan tanda baca Diksi Kalimat efektif: definisi dan ciri-ciri kalimat efektif (kesatuan gagasan, kehematan kata, kesejajaran, perpautan, penalaran, pemilihan kata, dan variasi) 6. Penalaran 7. Perencanaan karangan(pengertian dan jenis kerangka karangan, persyaratan karangan yang baik, langkah-langkah penyusunan kerangka karangan, dan pengembangan kerangka karangan 8. Penulisan alinea 9. Penulisan berbagai karangan ilmiah (makalah, laporan, ringkasa, skripsi) 10. Macam-macam karangan: eksposisi, argumentasi, deskripsi, dan narasi Latihan-latihan diberikan ketika dan setelah PBM berlangsung. Latihan tersebut dikaitkan dengan disiplin ilmu yang sesuai dengan 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Pertemuan 1 x pertemuan 2 x pertemuan 1 x pertemuan 1 x pertemuan 3 x pertemuan
2 x pertemuan 2 x pertemuan
1 x pertemuan 2 x pertemuan 1 x pertemuan
132
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
jurusan yang dipilih dan materi latihan diharapkan diambil dari makalah, skripsi, majalah ilmiah, dll.
2. Model
Pelaksanaan
Perkuliahan
MKU
Bahasa
perkuliahan dan latihan yang diberikan dosen masih bersifat text book, artinya
Indonesia
sepenuhnya dari buku yang dianjurkan.
Perkuliahan yang dilaksanakan
Contoh-contoh dari materi kuliah dan
dosen
MKU
Bahasa
Indonesia
di
Fakultas Sain dan Teknologi UIN Sunan Gunung
Djati
atau tugas-tugas mahasiswa.
telah
Berdasarkan pengamatan, dosen
menggunakan komposisi yang cukup
telah menerapkan metode diskusi dalam
antara kegiatan dosen dan mahasiswa.
beberapa pertemuan. Mahasiswa telah
Mahasiswa
kesempatan
melaksanakan latihan menulis paragraf,
untuk melaksanakan latihan dan diskusi
menganalisis kesalahan kalimat, dan
selama pelaksanaan perkuliahan. Untuk
sebagainya. Hal ini mampu memberi
mengembangkan
pemahaman
telah
Bandung
latihan dapat diambil dari malah, skripsi,
diberi
materi
yang
telah
praktis
bagi
mahasiswa
didapat mahasiswa dalam perkuliahan,
dalam menerapkan teori yang telah
dosen telah memberi tugas di luar waktu
didapatnya.
Akan
perkuliahan.
menganalisis
atau
Beberapa diperbaiki
hal
dalam
yang
tetapi,
untuk
membuat
kalimat
harus
efektif sebaiknya tidak hanya sampai
pelaksanaan
tataran kalimat, tetapi sebaiknya sampai
perkuliahan MKU Bahasa Indonesia
paragraf.
adalah berkenaan dengan pengembangan
mahasiswa dapat mempelajari sebuah
materi kuliah dan latihan-latihan di kelas.
kalimat dalam konteks yang luas, yakni
Berdasarkan
paragraf.
pengamatan,
materi
Dengan
cara
Sedangkan
seperti
untuk
itu,
melatih 133
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
paragraf, sebaiknya sampai pada tataran wacana. Berikut
ini
disajikan
model
pelaksanaan perkuliahan MKU Bahasa Indonesia untuk materi: Kalimat Efektif. Kegiatan Dosen 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) - Mengucapkan salam pembuka (Assalamualaikum Wr.Wb.) - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Membangkitkan motivasi belajar - Melakukan apersepsi, yakni menghubungkan materi yang akan disampaikan dengan pemahaman mahasiswa yang telah ada dengan mengemukakan pertanyaan mengenai kalimat secara umum. b. Kegiatan Inti Presentasi: Interactive Lecturing (20 menit) - Mempersilakan mahasiswa untuk membaca dan mengkaji pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif dengan batas waktu 5 menit. - Mempersilakan mahasiswa menyampaikan pengertian kalimat efektif. - Mengkonfirmasikan dengan mahasiswa lain. - Menyimpulkan pendapat mahasiswa tentang kalimat efektif. - Menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif serta memberikan contoh - Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan berkomentar tentang materi tersebut. - Pertanyaan dan komentar mahasiswa dikembalikan kepada mahasiswa lain sehingga terjadi
Kegiatan mahasiswa
-Berdoa bersama -Mengucapkan salam -Menyimak apa yang disampaikan dosen. -Menjawab pertanyaan yang disampaikan dosen dalam rangka apersepsi. -Menyimak uraian dosen
-Membaca dan mengkaji pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif -Mendiskusikan materi -Bertanya/ berkomentar tentang materi ciri kalimat efektif -Mendiskusikan materi pertanyaan dan komentar temannyakan
134
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
diskusi antarmahasiswa. Aktivitas/Latihan (60 menit) - Dosen membagikan wacana yang - Mencari dan menganalisis terdiri atas beberapa paragraf yang kalimat yang tidak efektif serta mengandung kalimat efektif dari memperbaiki kesalahan yang skripsi. terdapat dalam lembaran yang - Mempersilakan mahasiswa berlatih diberikan dosen menemukan kalimat tidak efektif - Menulis hasil temuan dan dan memperbaikinya. analisis kalimat tidak efektif - Mengamati pekerjaan mahasiswa - Mendiskusikan dengan dan menjawab pertanyaan yang mahasiswa lain tentangkalimat munculpada saat mahasiswa yang ditulis di papan tulis. berlatih menulis. - Mempersilakan mahasiswa menulis hasil temuan dan hasil perbaikannya ataskalimat yang tidak efektif di papan tulis. - Mengkonfirmasikan hasil pekerjaan tersebut kepada mahasiswa lain kemudian menganalisisnya bersama-sama. c. Kegiatan Penutup (10 menit) - Menyimpulkan materi yang telah - Menyimak uraian dosen dipelajari. - Mengomentari jalannya perkuliahan pertemuan tersebut - Menyampaiakn materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya - Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berlatih menulis. - Mengakhiri pertemuan dengan salam penutup
E. Kesimpulan dan Saran
yang
cukup
terhadap
keterampilan
mahasiswa dalam mengorganisasikan ide 1. Kesimpulan Program/silabus MKU Bahasa
karangan.
Silabus
MKU
Bahasa
Indonesia telah memuat materi tentang
Indonesia telah memberikan kontribusi 135
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
penyusunan alinea. Berdasarkan hasil
oleh mahasiswa selama perkuliahan agar
kajian
Bahasa
mereka dapat menulis karya ilmiah.
Indonesia, penulis menyimpulkan bahwa
Teknik pembimbingan dalam proses
silabus telah memuat sebagian besar
latihan menulis dilakukan secara optimal.
atas
silabus
MKU
materi yang dibutuhkan dalam menulis karya
ilmiah.
Setelah
penulis
membandingkan materi silabus dengan
2. Saran 1) Untuk
lebih
menyempurnakan
materi menulis karangan menurut ahli,
silabus, ada beberapa materi yang
serta tanggapan mahasiswa atas materi
menunjang
menulis dalam MKU Bahasa Indonesia,
karya ilmiah yang perlu ditambahkan,
penulis berpendapat bahwa : 1) ada
yakni
materi menulis dalam silabus yang harus
penuangan gagasan secara ilmiah
disempurnakan/diperkaya penjabarannya,
dalam karya tulis ilmiah.
yakni
dan
materi tersebut sangat penting karena
sintaksis, dan 2) ada materi yang harus
turut menentukan kadar keilmiahan
ditambahkan
sebuah karya tulis ilmiah. Untuk
materi
kalimat
karena
efektif
belum
terdapat
dalam silabus, yakni penalaran.
Bahasa
Indonesia
menguatkan
yang
keterampilan
materi
beberapa
Pelaksanaan perkuliahan MKU
keterampilan
penalaran
materi
pengulangan
menulis
perlu
yang
dan
Kedua
bersifat
digabungkan
dapat
karena materi-materi tersebut pada
menulis
dasarnya memiliki fokus pembahasan
mahasiswa adalah memberikan porsi
yang terkait satu sama lain.
latihan yang cukup besar. Penerapan
2) Dalam pelaksanaan perkuliahan, para
teknik ceramah, tanya jawab, latihan, dan
dosen Bahasa Indonesia diharapkan
penugasan telah sesuai dengan kegiatan-
memperhatikan penggunaan metode
kegiatan yang harus dilakukan/dialami
perkuliahan
yang
memberikan 136
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
kesempatan kepada mahasiswa untuk
akan bentuk-bentuk wacana seperti
dapat mengembangkan keterampilan
eksposisi, deskripsi, dan argumentasi.
menulis karya ilmiah. Para dosen hendaknya
tidak
hanya
DAFTAR BACAAN
memperhatikan aspek teoretis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa mempraktikkan teori-teori tesebut sehingga ia menjadi seorang yang terampil dalam menulis karya ilmiah.
Ahmadi,
A.,
dkk.
Belajar
(1997).
Mengajar.
Strategi Bandung:
Pustaka Setia. Ahmadi, M.. (1988). Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa
3) Materi latihan yang dikembangkan hendaknya
tidak
hanya
sampai
tataran
kalimat,
tetapi
diperluas
sampai
tataran
wacana
sehingga
mahasiswa
mempunyai
gambaran
yang luas tentang sebuah karya ilmiah yang baik.
Contoh-contoh
materi latihan hendaknya diambil dari hal-hal yang aktual, seperti makalah, jurnal, skripsi, atau tugastugas lainnya.
Alwasilah,
C.
(2000).
Perspektif
Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia
dalam
Konteks
Persaingan Global. Bandung: Andira. Arikunto, S. (1992). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan
Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ashe, G. (1984). The Art of Writing. London: Heinemann.
4) Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa
Indonesia. Jakarta: PPLPTK.
hendaknya
dapat
mengarahkan pemahaman mahasiswa
Azies, F., dkk. (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan Praktik. Bandung: Rosdakarya.
137
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
Badudu, J.S. (1979). Membina Bahasa
Hidayat, K. (1986). Strategi Belajar
Indonesia Baku Seri I. Bandung:
Mengajar
Bahasa
Pustaka Prima.
Bandung: Binacipta
Indonesia.
Bruner, J. S. (1960). The Process of
Joyce, B. dan Weil, M. (1980). Models of
Education. New York: Vintage
Teaching. New Jersey: Prrenice-
Book.
Hall, Inc.
Dahlan,
M.D.
(1990).
Model-Model
Kaseng, S. (1989).Linguistik Terapan:
Bandung:
Pengantar Menuju Pengajaran
Mengajar. Diponogoro.
Bahasa yang Sukses. Jakarta:
Degeng, I.N.S. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud.
PPLPTK. Lado, R. (1979). Language Teaching a Scientific Approach. New Delhi:
Depdikbud. (1983). Pengantar ke Proses Belajar Mengajar.
Jakarta:
Proyek NKK.
Mc Graw Hill International Book Coy. Lengkanawati, N. S.. (1990). “Aspek
Depdikbud. (1989). Undang-Undang RI
Logika dan Aspek Linguistik
No. 2 Tahun 1989 tentang
dalam
UUSPN. Jakarta: Balai Pustaka
Tesis. PPS IKIP Bandung.
Depdikbud.
(1995).
Bahasa
Kamus
Indonesia.
Besar Jakarta:
Balai Pustaka.
Depdikbud.
Bahasa.
Littlewood, W. (1983). Communicative Language Introduction.
Hamied, F.A. (1987). Proses Belajar Mengajar
Keterampilan Menulis”.
Jakarta:
Teaching.:
An
Cambridge:
Cambridge University Press. Logan, M.H., Logan,V.G., Patterson, L. (1972).
Creative
Communication Teaching the 138
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
ISSN 1979-8911
Language Arts. Toonto: Mc Graw Hill Ryerson Limited. Moeliono,A. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
Jakarta:
Balai Pustaka. Nasution,
S.
(1982).
Asas-Asas
Nasution, S. (1986). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars. S.
(1987).
Pendekatan
dalam
Berbagai Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Bandung: Jemmars.
Critical Thinking. New Jersel: Lawrence Erlbum Associates. (1982).
Mengemukakan
Belajar Pendapat.
Jakarta: Erlangga. Parera,
J.D.
River, W. (1968). Teaching Foreign Skill.
Chicago:
University of Chicago Press. Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan Sastra dalam
Gamitan
Pendidikan.
Bandung: Diponogoro. Sakri, A. (1995). Bangun kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB. Semiawan, C. cs. (1989). Pendekatan
(1997).
Gramedia. Siahaan, B. A. (1987). Pengembangan
Nickerson, R.S. (1985). The Teaching of
D.J.
: Karyono.
Keterampilan Proses. Jakarta:
Nasution, S. (1987). Metode Research.
Parera,
Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta
Language
Kurikulum. Bandung: Jemmars.
Nasution,
Ramlan, M. (1997). Morfologi: suatu
Materi Pengajaran FPS 626. Jakarta: PPLPTK. Shihab, M.Q. (1996). Wawasan AlQuran. Bandung: Mizan. Sirait, B. dkk. (1985). Pedoman Karang Mengarang.
Linguistik
Edukasional. Jakarta: Erlangga.
Jakarta:
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Soedjito. (1991). Kalimat Efektif. Bandung : Rosdakarya 139
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1
Stern,
H.H.
(1983).
Concepts
Fundamental
of
Teaching.
ISSN 1979-8911
Language
Oxford:
(1993).
Pengajaran
Bahasa.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Suryabrata, S. (1989). Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.. Tarigan,
H.G.
(1979).
Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1982). Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
(1989).
Metodologi
Bahasa.
Jakarta:
PPLPTK. Weir,
Metodologi
H.G.
Pengajaran
Oxsford
University Press Subiyakto,
Tarigan,
C.J.
(1991).
Communicative
Language Testing. New York: Prentice Hall. Widowson,
H.G.
Language
(1978). as
Teaching
Comunication.
Oxford: OUP. Suryabrata, S. (1989). Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.. Tarigan, H.G. (1982). Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa
Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1986). Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Aksara. Tarigan, H.G. (1987). Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
140