METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel.
Fokus penelitian
diarahkan untuk mengidentifikasi sebaran karakteristik individu, menganalisis hubungan antara karakteristik individu, peran fasilitator atau pendamping, partisipasi dalam kelompok masing-masing dengan efektivitas komunikasi.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan dari sebelas kecamatan penerima program PIDRA di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tiga kecamatan yang dipilih mewakili kecamatan yang dekat, jauh dan sangat jauh dari kota yaitu: kecamatan Moyo Utara (+ 8 km), Lape Lopok (+ 30 km) dan Ropang (+ 61 km). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2006.
Populasi dan Sampel Populasi meliputi seluruh anggota kelompok mandiri yang bertempat tinggal di desa sasaran program PIDRA tahun 2003 di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989) pengambilan sampel wilayah dapat menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan yaitu desa dengan kriteria geografi lahan kering dan merupakan desa penerima program PIDRA. Sebanyak 109 orang responden diambil sebagai sampel yang mewakili anggota Kelompok Mandiri Pria dan Wanita. Distribusi responden pada Lampiran 3.
Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara:
22
1.
Menggunakan kuesioner terstruktur sebagai instrumen. Kuesioner terdiri dari empat bagian yaitu: a. Berhubungan dengan karakteristik individu b. Berhubungan dengan peran fasilitator atau pendamping c. Berhubungan dengan partisipasi dalam kelompok d. Berhubungan dengan efektivitas komunikasi
2.
Melakukan wawancara terbuka untuk memperoleh keterangan lanjut yang tidak terungkap dari hasil kuesioner.
3.
Observasi, mengadakan pengamatan langsung kepada responden untuk menguji kebenaran jawaban pada hasil kuesioner.
Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pencatatan data pada instansi terkait setempat, data kepustakaan dan literatur penunjang lainnya.
Definisi Operasional Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan definisi istilah sebagai berikut: Karakteristik Individu (X1) Karakteristik individu adalah ciri-ciri yang melekat pada pribadi seseorang yang meliputi: X1.1 Jenis Kelamin. Jenis kelamin adalah perbedaan status biologis responden. Terdiri dari pria dan wanita. X1.2 Pendidikan Formal. Pendidikan formal adalah tingkat pendidikan sekolah tertinggi yang dapat diselesaikan oleh responden, dalam hal ini dibagi atas lima kategori yaitu tidak sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Perguruan Tinggi. X1.3 Pelatihan atau kursus yang diikuti. Pelatihan atau kursus yang diikuti adalah kegiatan pendidikan dan latihan di luar sekolah melalui pelatihan atau kursus yang pernah diikuti oleh responden selama hidupnya berkaitan dengan program PIDRA. Kategori terdiri dari tidak ada pelatihan sampai dengan lima jenis pelatihan.
23
X1.4 Umur. Umur adalah jumlah tahun yang dialami responden dari saat kelahiran hingga penelitian atau interview dilaksanakan.
Pengukuran
berdasarkan pembulatan ke ulang tahun terdekat yang dinyatakan dalam satuan tahun. X1.5 Jumlah tanggungan keluarga. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang memiliki hubungan keluarga maupun tidak yang menjadi tanggung jawab responden.
Kategori terdiri atas tidak ada tanggungan
sampai dengan lima orang tanggungan. X1.6 Pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga adalah banyaknya rupiah yang diperoleh rata-rata tiap bulan dalam keluarga. X1.7 Kepemilikan lahan. Kepemilikan lahan adalah status dari lahan yang digarap sebagai usaha tani, terdiri dari memiliki dan tidak memiliki. X1.8 Luas lahan. Luas lahan adalah besarnya lahan yang dimiliki oleh responden dalam hektar.
Peran Pendamping atau Fasilitator (X2) X 2.1 Penguatan Penguatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara pendampingan berkaitan dengan program PIDRA yang dilakukan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Indikator meliputi frekuensi pertemuan dalam satu bulan dibagi dalam tiga kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak pernah, skor 2 untuk satu kali dan skor 3 untuk lebih dari sekali. X2.2 Penyampaian Aspirasi Penyiapan kelompok untuk menyampaikan umpan balik (feedback) atau umpan depan (feedforward) dari responden kepada fasilitator atau pendamping dalam rangka pendampingan, terutama berkaitan dengan program PIDRA dibagi tiga kategori skor yakni skor 1 untuk tidak pernah, skor 2 untuk kadang-kadang dan skor 3 untuk sering.
24
Partisipasi dalam Kelompok Mandiri (X3) Keterlibatan anggota dalam Kelompok Mandiri dimana setiap anggota mampu memanfaatkan potensi dirinya, kemudian bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai segala yang dibutuhkannya berkaitan dengan seluruh proses mencakup perencanaan (dan identifikasi masalah), pelaksanaan dan penilaian (evaluasi). Kelompok Mandiri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelompok mandiri yang dibentuk pada tahun 2003 dan 2004. X 3.1 Perencanaan Perencanaan adalah usaha secara sadar, terorganisir dan terus menerus dilakukan untuk memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dibagi dalam tiga kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak tahu, skor 2 untuk mengetahui dan skor 3 untuk sangat mengetahui. X 3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan maksudnya adalah rencana yang telah disusun bersama kemudian dilaksanakan dalam kelompok, dibagi dalam tiga kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak pernah, skor 2 untuk kadang-kadang dan skor 3 untuk sering. X 3.3 Evaluasi Evaluasi dalam hal ini adalah upaya pengawasan dan penilaian yang dilakukan dalam kelompok, dibagi dalam tiga kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak pernah, skor 2 untuk kadang-kadang dan skor 3 untuk sering.
Efektivitas Komunikasi (Y1) Efektivitas komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup perubahan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan tingkah laku (konatif) dari anggota kelompok mandiri lahan kering. Pengukuran efektivitas komunikasi dilakukan dengan tiga indikator sebagai berikut: 1.
Pengetahuan (Y1.1) yaitu tingkat pemahaman responden tentang materi pelatihan sebagai pesan, dibagi atas empat kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak mengikuti, skor 2 untuk belum mengerti, skor 3 untuk mengerti dan skor 4 untuk sangat mengerti.
25
2.
Sikap (Y1.2) yaitu pendapat responden terhadap materi pelatihan yang disampaikan dalam rangka program PIDRA.
Sikap diukur dengan
penilaian pendapat dibagi dalam tiga kategori skor, yakni skor 1 untuk tidak perlu, skor 2 untuk perlu dan skor 3 untuk sangat perlu. 3.
Keterampilan (Y1.3) yaitu tindakan responden untuk menggunakan materi pelatihan yang diajarkan. Tindakan tersebut diukur berdasarkan kebiasaan dalam melaksanakan program PIDRA, akan dibagi dalam tiga kategori skor yakni skor 1 untuk tidak sama sekali, skor 2 untuk sebagian dan skor 3 untuk sepenuhnya.
Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Suatu alat ukur dikatakan sahih apabila alat ukur tersebut dapat mengukur sesuatu yang sebenarnya ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Jenis validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yakni suatu alat ukur atau instrumen yang ditentukan dengan memasukkan semua aspek sebagai kerangka konsep yang akan diukur (Kerlinger, 2000). Validitas instrumen yang digunakan diusahakan dengan melakukan penyesuaian pertanyaan kuesioner terhadap: (1) penelitian yang berkaitan dengan efektivitas komunikasi; (2) memperhatikan saran dari para ahli, terutama pihak komisi pembimbing; (3) memperhatikan pandangan-pandangan dari pihak-pihak yang terkait dalam pemberdayaan masyarakat; dan (4) literatur terkait yang mencakup berbagai teori yang relevan dan kenyataan di lapangan. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat konsistensi suatu alat ukur, sehingga dapat dipercaya atau diandalkan.
Suatu alat ukur dikatakan
mempunyai tingkat keterandalan tinggi (reliable) apabila alat ukur tersebut digunakan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama mempunyai hasil pengukuran relatif konsisten (Singarimbun dan Effendi, 1989). Teknik uji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dilakukan dengan cara: (1) memberikan keterangan tentang cara mengisi kuesioner kepada responden; (2) melakukan survei dan uji coba kuesioner pada 20 orang yang memiliki karakteristik relatif sama dengan responden penelitian.
Uji coba
kuesioner tersebut dilakukan kepada responden yang bertempat tinggal di sebelah
26
desa dan kecamatan yang akan diteliti (sampel).
Hal ini untuk mengetahui
”kemampuan” kuesioner, sehingga tidak menimbulkan bias jawaban.
Teknik
perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan prinsip ketetapan intern (Ruseffendi, 1994).
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
metode Cronbach-alpha dengan rumus:
DB J − ∑ DB i b rp = x 2 b −1 DB J 2
2
Keterangan: b
= banyaknya soal
DBj2
= variansi skor seluruh soal menurut skor perorangan
DBi2
= variansi skor soal tertentu (soal ke-i)
∑DBi2 = Jumlah variansi skor seluruh soal menurut skor soal tertentu rp
= Koefisien reliabilitas
Analisis Data Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan: 1.
Analisis deskriptif untuk menjelaskan data dan hasil pengamatan secara umum, sehingga data yang terdapat pada tabel frekuensi dapat diinterpretasikan dengan cermat.
2.
Hubungan antara jenis kelamin dan kepemilikan lahan dengan efektivitas komunikasi yang meliputi aspek kognitif, afektif dan konatif dianalisis berdasarkan metode khi kuadrat dengan rumus:
χ
2
=
∑
Dimana: χ2 = Khi kuadrat f0 = Nilai pengamatan ft
= Nilai harapan
(f 0
− ft ) ft
2
27
3.
Data umur, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan formal, pelatihan atau kursus yang diikuti, luas lahan dan data–data variabel lainnya yaitu peran fasilitator atau pendamping, partisipasi dalam kelompok dan efektivitas komunikasi yang meliputi aspek kognitif, afektif dan konatif dianalisis dengan menggunakan korelasi rank Spearman (rs) untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Rumus uji korelasi rank
Spearman (rs) yang digunakan adalah: n
6 rs = 1 −
∑
i=1 2
n (n
d
2 i
− 1)
Dengan keterangan: rs = korelasi Spearman n = banyaknya pasangan data di = jumlah selisih antara peringkat bagi xi dan yi. Hipotesis statistik yang diuji: Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel yang digunakan Hl : Terdapat hubungan antara kedua variabel yang digunakan Analisis data di atas dilakukan dengan menggunakan paket program Excel dan SPSS 12.0.