Manajemen Pembinaan Seni Tari Tradisional Zippin Di Kabupaten Demak Oleh:
Suemy *) Abstraksi
tari
Penelitian ini tentang perkembangan seni manajemen tradisional
penelitian
ini
Zippin
adalah
di
untuk
Demak.
menjelaskan
Tujuan dan
dari
menilai
pengembangan manajemen dalam hal fungsi, perencanaan
pengorganisasian, mobilisasi dan pengawasan Zippin tari tradisional di Demak. Penelitian
Sumber
data
menggunakan
ini
berasal
metode
adalah
naturalistik
dari
purposive
informan
sampling
kualitatif.
kunci
dengan
dan
teknik
analisis data snowball menggunakan pengumpulan data, reduksi data, verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan
kegiatan
tari
dikelola
dengan
Manajemen
tradisional
organisasi
baik.
tari
(3)
Zippin
belum
tradisional
Penggerakan
optimal.
Zippin
kegiatan
(2)
belum seni
kuda lumping tidak optimal. (4) Upaya pengawasan dalam pengelolaan tari tradisional Zippin belum optimal.
Kata Kunci: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan.
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Manajemen
diterapkan
pembinaan
melalui
tata
menjadi
cara
yang
penting
dapat
untuk
diterima 116
masyarakat dengan
pemberdayaan dan pendampingan yang
efektif. Manajemen merupakan sebuah ilmu yang mengatur atau mengelola segala aspek yang ada didalam sebuah organisasi. Adanya manajemen maka organisasi akan mampu melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan. hidup
Budaya merupakan hal yang berkaitan dengan cara yang
berkembang
dan
dimiliki
bersama
oleh
kelompok orang dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya
terbentuk
istiadat,
bahasa,
dari
banyak
unsur
yang
bervariasi, antara lain sistem agama dan politik, adat perkakas,
pakaian,
bangunan,
dan
karya seni. Bahasa sebagai budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusiaBudaya menggambarkan suatu
pola
bersifat
hidup
kompleks,
secara
menyeluruh,
abstrak,
dan
luas.
karena
Banyak
budaya
aspek
budaya yang menentukan perilaku komunikatif. Kesenian di Kabupaten Demak
tradisional Zippin. banyak
yang
mulai
Kesenian ini
hal
penting
tergeser
perlu yang
yang termasuk seni adalah
dikuatkan
berguna
seni
kembali
tari
karena
bagi
masyarakat
karena didalamnya terdapat kerjasama, lagu
dan rebana
terutama tentang muatan pendidikan.Contoh : Ansambel memiliki nilai budaya yang mendidik masyarakat karena
kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin .
Manajemen
diterapkan
pembinaan
melalui
tata
menjadi
cara
yang
penting
dapat
untuk
diterima
masyarakat dengan memberdayaan dan pendampingan yang
efektif.Manajemen merupakan sebuah ilmu yang mengatur atau mengelola segala aspek yang ada didalam sebuah
117
organisasi. Adanya manajemen maka organisasi akan mampu melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, penyususnan sertapengawasan. Seluruh program yang akan di munculkan nantinya
akan
selalu
terpantau
dengan
adanya
ilmu
manajemen, dan kedepan organisasi akan bisa mencapai tujuan
yang
telah
direncanakan.
Manajemen
pembinaan
akan membantu orang untuk mengenal hambatan - hambatan,
baik hambatan yang ada di dalam ataupun yang ada di luar organisasi. Manajemen pembinaan akan bisa melihat segi positif dan segi negatif serta menemukan pemecahan
masalah yang dihadapi. Pembinaan menguatkan motivasi sebuah organisasi, mendorong serta mengambil langkah dan
melaksanakan
untuk
mencapai
tujuan
yang
sudah
direncanakan.Pembinaan juga membantu mengembangkan dan mendapatkan
kecakapan
yang
dibutuhkan
Perencanaan
Pembinaan
dalam
rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. B.
PEMBAHASAN
1.
Bagaimana
2.
Bagaimana
Rumusan Masalah
3. 4.
tradisional Zippin di Kabupaten Demak. Pengorganisasian
seni
Pembinaan
tradisional Zippin di Kabupaten Demak.
seni
tari tari
Bagaimana
Penggerakan
Pembinaan
seni
tari
Bagaimana
Pengawasan
Pembinaan
seni
tari
tradisional Zippin di Kabupaten Demak. tradisional Zippin di Kabupaten Demak.
Tujuan Penelitian Tujuan
penelitian
seni kuda lumping
tentang
manajemen
adalah sebagai berikut:
pembinaan
118
1.
2.
3.
4.
Mendeskripsikan dan mengkaji bagaimana Perencanaan Pembinaan
seni
Kabupaten Demak. Mendeskripsikan
tari
tradisional
dan
mengkaji
Zippin
di
bagaimana
Pengorganisasian Pembinaan seni tari tradisional Zippin di Kabupaten Demak.
Mendeskripsikan dan mengkaji bagaimana Penggerakan Pembinaan
seni
Kabupaten Demak.
tari
tradisional
Zippin
di
Mendeskripsikan dan mengkaji bagaimana Pengawasan Pembinaan
seni
Kabupaten Demak.
tari
tradisional
Zippin
di
Manfaat Penelitian 1.
2.
Manfaat
Teoritis
Sebagai pengembangan ilmu dalam
rangka penerapan
managemen dalam suatu lembaga non formal. Manfaat Praktis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan untuk instansi terkait khususnya bagi
Demak.
Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaan
Kabupaten
LANDASAN TEORI
Manajemen dan Fungsi Manajemen
Definisi manajemen dapat dilihat dari beberapa
sumber yang terkenal, antara lain pengertian manajemen
menurut Husaini Usman (2011) manajemen dalam arti luas
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian (P4) sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
119
1.
Perencanaan .
Menurut Handoko (2003) kegiatan perencanaan pada
dasarnya
melalui
Menetapkan
empat
tujuan
tahap
atau
sebagai
berikut
serangkaian
tujuan,
:
(a)
(b)
Merumuskan keadaan saat ini, (c) Mengidentifikasikan segala
rencana
kemudahan atau
dan
hambatan,
serangkaian
tujuan.Salah
satu
meningkatkan
kemungkinan
melihat waktu
maksud
program-program
yang
akan
datang,
kegiatan dibuat
yang
(d)
Mengembangkan
untuk
perencanaan
adalah
dipergunakan
pencapain sehingga
tujuan
dapat
untuk
tujuan
di
meningkatkan
pengambilan keputusn yang lebih baik. 2.
pencapaian
Pengorganisasian
Nanang Fatah (2004: 71) menyebutkan bahwa istilah
organisasi organisasi kelompok
mempunyai
diartikan
dua
fungsional.
pengertian
sebagai
umum.
suatu
Kedua,
Pertama,
lembaga
merujuk
pada
atau
proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan
pengorganisasian pembagian
diantara
kerja
kemampuannya,
pada
dan
para
kepada
intinya orang
mengalokasikan
mengkoordinasikannya
dalam
pencapaian tujuan organisasi. 3. Penggerakan George
R.
Terry
(1986)
anggota
merupakan
yang
sehingga
sesuai
sumber
rangka
proses
daya,
dengan serta
efektivitas
mengemukakan
bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran
Penggerakan pembinaan seni budaya lokal merupakan
kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
rangka
memberi 120
pengarahan
yang
bertujuan
:
mengenai seni budaya lokal,
(a)
Menambah
(b)Meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya seni budaya lokal, seni
budaya
lokal,
wawasan
(d)Sebagai
kegiatan terhadap seni budaya lokal.
(c)Pelaksanaan
upaya
peningkatan
4. Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran
kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah
ditetapkan
tersebut.
Controlling
is
the
process of measuring performance and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002). Pembinaan Seni Budaya Lokal Pembinaan
merupakan
kegiatan
yang
dipergunakan
untuk meningkatkatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan
praktek di bidang pendidikan, ekonomi, kemasyarakatan, kesehatan,
seni
dan
lain
sebagainya.
Pembinaan
akan
menekankan pada pengembangan manusia dari segi praktis,
pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan. Pembinaan seni budaya lokal harus sesuai dengan norma – norma yang berlaku di masyarakat dan harus bisa memberikan kemampuan pada masyarakat akan nilai -nilai yang bisa membawa bangsa.
pembaharuan
pada
pembangunan
Seni Tari Tradisional Zippin Zippin
Kabupaten mempunyai secara
Pesisiran
Demak.
Kesenian
kekhususan
massal,
merupakan
yaitu
jumlah
Zippin
penari
sepuluh
masyarakat
kesenian
Pesisiran
karena
penari
dan
khas ini
ditarikan
laki-laki
dan
sepuluh penari perempuan. Kesenian ini diiringi musik
121
rebana. Kesenian ini dipentaskan di acara-acara resmi maupun tidak resmi. Tari
bagian,
tradisional
yaitu:
(1)
Zippin
Bagian
terdiri
pembukaan,
dari
sepuluh
tiga
orang
penari putra dan sepuluh orang penari putri memasuki
arena pementasan dengan posisi berjajar, setelah itu
melakukan tarian pembuka, yaitu gerak Salam dan gerak Gedruk, (2) Bagian inti, para penari melakukan tarian berpasangan, gerak yang dilakukan adalah gerak jingkat,
mbesut, takbir, tengos kanan kiri, loncat, melambai, cungkil,
mendayung,
serta
malambai dan
gerak
pamit
ngepyar,
(3)
Bagian penutup, para penari melakukan gerak amit-amit, gerak
bebas,
pementasan.
dan
Pertunjukan
ini
lalu
keluar
diiringi
arena
lagu-lagu
kasidahan dan lagu-lagu yang bersifat pembangunan. Alat musiknya
terdiri
dari:
terbang,
tamborin,
tower
terbang, simbal, tower jidur, dan pemukul jidur serta
ditambahi dengan alat musik elektrik, seperti keyboard, gitar
listrik,
sehingga
musiknya
terdengar
lebih
panjang,
kain,
menarik. Penari dan pemain musik tampil dengan busana: celana
panjang,
baju
lengan
sarung,peci,kerudung, tata rias yang digunakan adalah
rias korektif Tempat pentas adalah di lapangan atau halaman.
Kerangka Berfikir Sebab
masalah
yang
dihadapi
dalam
pelaksanaan
kegiatan pembinaan seni tari zippin di Kabupaten Demak bersifat komplek maka diperlukan manajemen yang baik agar
semua
komponen
dapat saling
mempengaruhi
untuk
mencapai tujuan yang diiginkan. Kerangka berpikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
122
Gambar
Kerangka Berpikir Penelitian Sasaran
Manajemen Pembinaan Seni
Tradisional Zippin
Perencanaan Visi Misi Tujuan
Pengorganisa sian Struktur organisasi
Pelaksanaan Latihan Pertunjukan Kemitraan
Pembagian Kerja Koordinasi Reorganisas
Pengawa
nn
ANALISIS Tercapainya Manajemen Pembinaan Seni Tari Tradisional Zippin
METODE PENELITIAN Desain penelitian Desain
kasusyaitu terikat
Penelitian
sebuah
ini
eksplorasi
dari
menggunakan
suatu sistem
studi
yang
dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data.
Pendekatan penelitian tentang manajemen pembinaan seni tari
tradisional
zippin
Kabupaten
Demak
merupakan
pendekatan kualitatif. Moleong (2007) berpendapat bahwa pendekatan
kualitatif
naturalistik
adalah
pendekatan
123
yang
dilakukan
peneliti
dengan
cara
responden atau
informan
yang terlibat
mengambil
data
dilapangan secara langsung, yaitu berinteraksi dengan langsung,
dan
berusaha memahami apa yang terjadi dari sudut pandang mereka yang mengalami atau sebagai suatu peristiwa. Lokasi
Penelitian
Lokasi
penelitian
ini
dilakukan
di
Kabupaten
Demak dan latar penelitian yang diteliti adalah seni tari tradisional zippin Kabupaten Demak. Data dan Sumber Data Penelitian orang
Data
yang
primer
bersumber
berkompeten
di
dari
keterangan
bidangnya.
Data
diperoleh dari arsip dan dokumen.
orang-
sekunder
Pendekatan yang dilakukan dalam menggali sumber
data dengan pendekatan purposive sampling dan snow ball sampling(Sugiyono,
2011).
Peneliti
menentukan
sumber
data dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling). Informan
dalam
penelitian
ini
adalah
Kepala
Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak, dan tokoh budaya Kabupaten Demak. Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
adalah sebagai berikut: a)
data
dalam
penelitian
ini
Metode Observasi
Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana,
yang antara lain melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.( Prastowo,2011)
124
b)
Metode Wawancara Teknik
wawancara
dipergunakan
untuk
mengambil
data primer yang sesuai dengan fokus penelitian kepada responden.( Sugiyono,2007) c)
Metode Dokumentasi Studi dokumen
yaitu:
(1)
tersedia, tidak
bahan
dan
meminta
dokumenter
siap
mempelajarinya, pengetahuan
dalam penelitian kualitatif ini,
pakai,
biaya,
dari
(3)
(2)
hanya
banyak
baha,(4)
itu
telah
ada,
telah
waktu
untuk
memberikan
latar
penggunaan
memerlukan yang
dapat
bahan
dapat
ini
ditimba
belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian (5) dapat
dijadikan
kesesuaian data.
bahan
Teknik Analisis Data Analisis data
triangulasi
untuk
mengecek
dilakukan secara induktif, yaitu
dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsir dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan. 1. Pengumpulan data
Peneliti mencatat semua data secara obyektif dan
apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. 2.
Reduksi data
Yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan
fokus penelitian.
3. Penyajian data (display data) Yaitu
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
Untuk
menampilkan
data-data 125
tersebut agar lebih menarik maka diperlukan penyajian yang
menarik
pula
misalnya
gambar,
network, diagram, matrik, dan sebagainya
grafik,
chart
4.Pengambilan keputusan atau verifikasi
Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari
laporan
penelitian
disimpulkan kesimpulan
serta
merupakan
selanjutnya
diuji
digabungkan
kebenarannya.
bagian
dari
dan
Penarikan
satu
kegiatan
konvigurasi yang utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. HASIL PENELITIAN Kesenian
adalah
salah
satu
unsur
kebudayaan
universal manusia. Kesenian yang demikian ini merupakan
hasil dari proses inovasi para senimannya. Namun di sisi lain, ada juga beberapa genre seni yang merupakan
peminjaman atau adopsi dari kesenian luar, atau unsurunsur kesenian tersebut diambil dari kebudayaan luar. Kesenian
yang
sedemikan
ini
dapat
dikatakan
sebagai
hasil dari proses akulturasi(Koentjaraningrat,1990). Berdasarkan
pesisiran
keterangan
tersebut
tari
Zippin
Kabupaten Demak merupkan hasil dari proses
akulturasi budaya yang merupakan perpaduan budaya dari
arab (Hadramaut) dan budaya jawa khususnya masyarakat jawa yang beragama islam. Perencanaan
pembinaan
seni
tradisional
zippin
harus memiliki tujuan dan strategi yang jelas karena
merupakan salah satu cara untuk mengembalikan karakter bangsa dengan kecintaan terhadap budaya lokal, sehingga kearifan tetap
lokal
berjalan
sebagai dan
pondasi
ciri
beriringan
kedaerahan
sesuai
ini
dengan 126
perkembangan dan tuntutan jaman. Pengertian kearifan lokal
adalah
jawaban
kreatif
geografis-politis,
historis,
kemampuan
masyarakat
terhadap
dan
situasi
situasional
yang
bersifat lokal yang mengandung sikap, pandangan, dan suatu
lingkungan rohani dan jasmaninya. Fungsi
di
dalam
pengorganisasian
dalam
pembinaan seni tradisional zippin tidak sama
harus
dan
manusia
hubungan
melibatkan yang
manusia
yang
perlengkapan), fisik
yang
antar
semua
manusia,
sumber
menggerakkan
namun
daya
organisasi
meliputi
fasilitas
alat-alat,
biaya
potensial.
mengelola
manajemen
hanya kerja organisasi
manusia
yaitu
dan sumber non
serta
(gedung
atau
lingkungan
Kegiatan seni tradisional
zippin ketika diorganisasikan dengan baik diharapkan dapat mampu kreativitas Demak.
mengembangkan
para
kelompok
Penggerakan
kegiatan
potensi,
tari
zippin
seni
kemampuan di
dan
Kabupaten
tradisional
zippin
adalah inti kegiatan dalam pembinaan seni tradisional zippin di Kabupaten Demak. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembinaan. Pelaksanaan dalam kegiatan seni tradisional zippin akan
melibatkan semua komponen, antara lain: tujuan, penari, pembina,
metode,
pelaksanaan
seni
situasi
zippin
dan
akan
evaluasi,
menentukan
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai Pada
umumnya
fungsi
kegiatan
sejauh
pengawasan
mana
kegiatan
pembinaan seni zippin dilakukan oleh semua pihak yang terlibat Ketua
dalam
grup
seni
kegiatan tari
tersebut
zippin,
seperti
Masyarakat
Pimpinan/
pemerhati
127
perkembangan
seni
zippin,
Pemerintah
dalam
hal
ini
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak, serta pihak
swasta
zippin.
daya
memberikan
Fungsi
tradisional hambatan
yang
zippin
pengawasan di
dikarenakan
anggaran
kegiatan
pembinaan
Kabupaten
sumber
yang
sponsor
daya
terbatas,
Demak
manusia
namun
seni
seni
tari
mengalami
dan
sumber
pengawasan
ini
dilakukan melalui evalusai yang dilakukan satu tahun sekali,
dan
hasil
evaluasi
digunakan
sebagai
dasar
untuk membuat kegiatan pada tahun berikutnya. C. PENUTUP
Kesimpulan
Hasil
penelitian
(1)Perencanaan kegiatan
kegiatan seni
belum
dilakukan
disimpulkan
zippin
untuk
pemerintah
visi
bahwa
misi
secara
optimaol.(2)Pengorganisasian dalam manajemen seni tari tradisional zippin Kabupaten Demak secara khusus terbentuk sehingga belum ada pembagian kerja melakukan pembinaan
pembinaan kegiatan
secara
seni
khusus.
tari
belum
untuk
(3)Penggerakan
tradisional
zippin
Kabupaten Demak belum berjalan secara optimal. Kendala yang dihadapi adalah belum adanya sinergi tujuan antara pemerintah
dan
para
pekerja
4)Pengawasan
dalam
sungguh-sungguh
untuk
manajemen seni tari tradisional zippin sudah dilakukan, namun
belum
ada
upaya
yang
menjalankan hasil evaluasi. Saran buat
(1)Perencanaan kegiatan Seni zippin yang
oleh
pemerintah
sebaiknya
melibatkan
di
pengurus
kelompok tari zippin sehingga dalam pelaksanaan rencana
128
menjadi tanggung jawab bersama. (2) Pengorganisasian dalam pembinaan seni tari tradisional zippin dibuatkan struktur organisasi sehingga mempunyai kejelasan akan tugas
yang
akan
utuh
antara
oleh
pengurus
dijalankannya.
pembinaan seni zippin (4)Pengawasan
pelaku
dalam
(3)Penggerakan
merupakan suatu rangkaian seni
dan
pembinaan
kelompok
tari
tempat
dilakukan zippin,
dalam yang
berekspresi
bukan
namun
hanya juga
pemerintah, sehingga pemerintah mengetahui kondisi riil pelaksanaan kegiatan seni zippin.
*) Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Fatah Demak
129
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T, H, 2003, Manajemen, Yogyakarta: BPFE- UGM
Moleong, L, 2007, Metodologi Penelitiabn Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya Mangunhardjana, A, 1986, Pembinaan Arti dan Metodenya, Yogyakarta: Kanisius Nanang Fatah, 2004, Landasan Bandung: Remaja Rosdakarya
Manajemen
Pendidikan,
Prastowo, A, 2011, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Jogyakarta: ArRuzz Media Rahman, M, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan, Semarang: UNNES Press Stoner, J.A.F. & Freeman, R.E, 2000, Management, New Jersey: Prentise-Hall International Edition Sukiswa, Iwa, 1986, Dasar-dasar Manajemen Pendidikan, Bandung: Tarsito Sudjana, 2004, Pendidikan Non Formal, Bandung: Falah Production Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: CV. Alfa Betta
dan
Usman, Husaini, 2011, Manajemen Teori, Praktik, Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
dan
Terry, G.R, 2006, Prinsip Prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara
130