TUGAS INDIVIDU
KUMPULAN PUISI Judul :
KUMPULAN PUISI Judul :
LUAPAN HATIKU
LUAPAN HATIKU Penyusun : NAMA : RATNA LAILA SARI KELAS : XI IPA 2 Penyusun : NAMA : RATNA LAILA SARI KELAS : XI IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
TENGARAN
TENGARAN
2011
2011
Kumpulan Puisi
| 1
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
TANAH AIRKU Indonesiaku…
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kumpulan puisi
Kukibarkan namamu setinggi langit
dengan judul “ luapan hatiku”
Ku angkatkan tanganku untukmu
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya pengarahan, dukungan moril mau-
Untuk hormat kepadamu
pun materiil dari berbagai pihak, kumpulan puisi ini kan banyak menemui ham-
Kutaruhkan nyawa untukmu
batan dan kesulitan, maka pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak
Kutumpahkan darah dariku
terma kasih.
Agar kau dikenang selalu Wahai indonesiaku Merah tumpah darah kami Putih tulang belulang kami Tertanam di tanah ini Tanah yang kami cintai Oh bangsaku Satukanlah kekuatan kita Jadikanlah tanah ini Tanah yang merdeka
2 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 3
PETANI
MALAM YANG DAMAI
Disaat ayam mulai berkokok Di saat burung pun bernyanyi
Malam…
Ku langkahkan kaki
Hembusan angin yang menusuk jiwa
Bersama dxengan cangkulmu
Keheningan yang menusuk perasaan
Sawah tempat rizkiku
Terlihat bulan
Padi permata bagimu
Yang bersinar damai dan tersenyum manis
Hanya demi satu Satu untuk keluarga Rumput saksi hidupmu Tanah saksi pengorbananmu Kerasnya hidup ini Hidup yang sederhana ini
Yang merubah heningnya malam Menjadi indah Bintang yang bertaburan Yang bersinar Mengantarkan kedamaian Yang abadi….
Nasi yang kumakan ini Adalah tetes keringatku Yang tak kusia-siakan Sepanjang hidupku
4 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 5
KEMATIAN
PERTIWI BERDUKA
Pilu … Hati terasa pilu
Damai,canda,tawa
Seakan tak kuasa menahan
Yang menghiasi negeri ini
Meratapi hati yang gundah
Seakan menjadi kenangan yang indah
Pelangi seakan menangis Siang seakan malam Terbalut rasa kemelut
Yang sulit terulang kembali Dan kini menjadi pilu Kini tak kuasa tak terbendung
Ketika ia dipanggil sang khalik
Tangis dan jeritan
Derai tangis menghantarkannya
Tetes-tetes air mata
Dengan roda-roda manusia Rumah tak berpintu Menjadi peristirahatannya Tetes-tetes air mata Di depan tanah merah yang basah Tak kan membuat ia kembali
Tetes tetes darah Pijaran lava yang menganga Laut penjilat Bumi yang goyah Menjemput maut dan maut Nyawa demi nyawa kau lalap Kini tinggal derai air mata Kebimbangan dan kepasrahan
6 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 7
SEMANGAT
MERAPI Gunung yang indah
Beribu-ribu cobaan telah ku terima
Menjulang ke angkasa
Beribu-ribu rintangan telah ku lalui
Pepohohonan dan tanah
Ku tak tahan atas semua ini
Memberikan segalanya
Dari dunia yang keras dan fana ini
Kini murka
Tapi tak ada kata menyerah
Kini menjadi menganga
Ku tak kan putus asa
Wedus gembel
Ku hadapi semuanya
Menjadi pedang nyawa
Dengan lapang dada
Nyawa-demi nyawa melayang
Ku tanamkan kata semangat di hati ini
Seakan menjadi saksi bisu
Ku raih mimpi-mimpiku ini
Kemurkaan merapi
Dengan kata-kata semangat
Yang amat dasiyat
Dan tak pernah putus asa
Ya Tuhan ku…
Berikan aku kekuatan
Berikan aku kesabaran
Tuk jadi yang lebih baik
8 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 9
MENANTI MAUT
BAYANGMU
Hidup ini tak seindah mawar yang mekar
Kau begitu indah dalam hatiku
Tak secantik pula embun di pagi hari
Ku tak bisa jatuh darimu
Hanya seperti jarum jam
Ku tak bisa menahan rindu
Yang selalu berputar
Rindu yang membelenggu
Usia ini sudah tak panjang lagi
Kau selalu di anganku
Hanya menanti…
Yang tak bisa ku hilangkan
Kapan waktu terjadi
Bayangan mu selalu menghantuiku
Tubuh ini terasa tak berdaya lagi
Dan tak ku bisa binasakan
Ku lalui hari-demi hari
Apakah ini cinta sejati…?
Tubuhku yang lemah ini
Cinta abadi yang tak pernah terganti
Membuatku akan sadar diri
I Love u
Betapa bahagia sisa hidupku ini
Ku tak bisa hidup tanpamu
10 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 11
CINTA YANG TERSIMPAN
ANUGRAH CINTA Padamu aku berkorban
Biar ku ungkap cinta
Padamu aku serahkan
Cinta begitu besar
Padamu aku berikan
Biarkan itu menjadi rasa
Padamu…
Rasa indah yang ku miliki
Tanpamu hancur hatiku
Cinta tak sepantasnya
Tanpamu menyakitkanku
Aku simpan di hati
Tanpamu terasa pilu
Biar ku ungkap semuanya
Perasaan ku terhadapmu
Tanpamu… Biarkan aku menjagamu
Ku pasti bisa
Menemanimu seumur hidupku
Bahagiaan dirimu
Izinkanku di sisimu
Seharusnya aku ungkapkan
Di sisimu sampai ahir hidupku
Perasaan ini dari dulu
Cintamu anugrahku
Cintamu menusuk jantungku
Aku merindukan mu
Jangan engkau jauh dariku
12 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 13
CINTA ABADI
Cinta yang begitu bersar Cinta yang kokoh Bagai karang yang dihantam ombak
MOMEN TERMANIS
Akankah kamu… Mengingatku di jalan…? Aku teringat padamu
Dan tak kan pernah terpisahkan
Apakah kamu
Bayangnya selalu menghantuiku
Tetap menjadi sama saat terahir
Senyum manisnya seakan hanya untukku Ku tak bisa jauh darinya Dari dirinya pun aku bisa hidup Rasanya cinta ini begitu tulus
Aku melihat Kau adalah yang paling manis Setiap momen denganmu Adakah satu momen yang paling manis
Tak ada yang bisa menggantikanya Hanya dia yang ada di hatiku
14 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 15
PAHLAWAN
IDUL FITRI
Teriakan… Dengan tekat yang kuat Dengan rasa patang menyerah Dengan hati yang gigih
Kau maju…
Dengan langkah tegapmu
Tombak di tanganmu
Bendera merah putuh di hatimu
Kau relakan darah Kau relakan nyawa
Suara takbir berkumandang Diiring beduk bertalu-talu Menyambut hari kemenangan Dalam hari yang fitrah Hari suci… Di balik kebahagiyaan Ma’af demi ma’af dilontarkan Tuk menuju kesucian Dan kesempurnaan
Kau relakan harta Demi tanah airmu…
16 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 17
MENUJU IMPIAN
TAK BERARTI
Ku berkunjung… Demi masa depan
Ku bagaikan manusia tak berguna
Jalan yang berliku
Hanya melihat terangnya dunia
Batu-batu yang terjal
Dan tak melihat gelapnya dunia ini
Ku lalui…
Berarti kotor penuh dosa
Ku tak peduli dengan itu
Di dunia ini
Walau sejuta hambatan
Ku hanya tau ketamakan
Walau sejuta rintangan
Ku hanya tau kemaksiatan
Ku kan lalui
Yang gelap akan keimanan
Demi setitik cahaya
Ku tak menghiraukan nasihat Ayah, bundaku
Yang bersinar di masa esok
Ku abaikan ajaran agamaku
Tuk menggapai sejuta impian
Ku hanya manusia Yang berlumur dosa
Yang sulit ku dapatkan jalan Jalan menuju kebaikan
18 | Kumpulan Puisi
Tapi mengapa…
Sedikitpun aku tak bisa
Kumpulan Puisi
| 19
JAKARTA
G
GARUDA
edung bertingkat
Indonesia…Merah darahku
Indah nan elok
Putih tulangku
Seakan mengundang mahnet
Bagai lambang kehidupanku
Tuk menggerakkan hati orang-orang
Ku tumpahkan darah bagimu
Satu demi satu maju
Ku relakan patah tulangku
Tak membawa tujuan
Semua itu hanya Saturdau
Mengadu nasib di Ibu kota
Saru untuk negriku
Yang seakan menjanjikan
Garuda lambang negriku
Tuk menuju esok yang cerah
Yang melekat di dadaku Sebagai lambang pemersatu Satu nusa satu bangsa
Bangkitlah garudaku
Kepakkanlah sayapmu
Terbang tinggi meraih mimpi
Sejati terakanlah negri ini
Teruslah maju negriku Bersatulah Indonesiaku Tuk satu tujuan yang cerah Dan tetap indah seperti dulu 20 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 21
DIBALIK SENYUM MANIS
Senyum yang indah Dan menawan
MULUT BERBISA LELAKI
Kata-kata yang muncul Dari bibir yang indah
Bagai bulan yang bersorai ria
Benih-benih cinta yang bertaburan
Tertoleh pada wajah cantiknya
Seakan menambah rasa di hatiku
Di balik senyum manis Tertanam rasa pilu yang mendalam Tancapan duri di hatinya Tak dihiraukan Diubahnya duri-duri di hatinya Menjadi bunga-bunga elok Yang selalu bermekaran di hatinya Dan dia tersenyum lagi Walau menahan perihnya hati Mungkin senyum dapat berbohong Tapi hati tak kan bisa berbohong
22 | Kumpulan Puisi
Janji-janji manis yang terucap Seakan memberi harapan Tuk menuju pasti Sedia kala aku percaya Namun semua itu janji palsu Mulut lelaki yang berbisa Telah menyakiti hati ini Bisa itu telah meracuni diriku Tangis pilu… Tak ada yang mengobati Seakan harapan itu sia-sia
Kumpulan Puisi
| 23
PERSAHABATAN PENGHIANATAN Hubungan yang erat Dalam tali kekerabatan Membuat hidup ini lebih bermakna Dan tak ada beban Dengan adanya sahabat Seakan telah melekat di hatiku Tak ada batas denganya Dan aku merasa kenyamanan Di dekatnya Rasa percayaku ku tanamkan padanya Namaun setitik tinta hitam
Penghianatan… Kata-kata itu membebani hatiku Itu mengiris hatiku Hati yang tak berdosa Tersakiti olihnya Dan tersiksa karenanya Semua harapan yang berarti bagiku Tak berarti baginya Hati ini merasa teraniyaya Olih janji palsu belaka Yang menusuk jiwa dan hatiku
Akan membuat semua itu musnah Sahabat yang ku sayang Seakan menjadi musnah terdasyat
24 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 25
CINTA YANG KIAN HILANG LELUCON
Cinta… Lelucon…Identik dengan tawa
Hatiku tertanam kata itu
Dengan lelucon
Cinta memberi pelangi di hatiku
Tawa dapat mengalir begitu saja
Yang seakan selalu abadi
Walau hati sedih
Namun semua itu salah
Semua itu larutlah sudah
Cintaku yang melekat di hatiku
Seakan tetes-tetes tangis
Kini kian pudar…
Menjadi mutiara-mutiara indah
Seakan cinta itu hilang begitu saja
Dan sinarlah sudah gunda di hati
Bagai matahari yang kan terbenam Pijaran cinta yang begitu besar Mengikislah sudah Hati yang cerah Kini mendung Cintaku yang kan pudar Terlepas dari pelukanku Dan belaian cintaku Membuat kegelapan di hatiku
26 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 27
BALUTAN DUKA TERLAHIR Duka yang begitu besar Kini bersandar di hatiku
Ku menjerit
Telah merobohkan jiwaku
Ku menangis
Hati ini terasa Lemah…
Kurasakan dunia baruku Yang amat panas ini
Lesu…
Bersama orang terdekatku
Dan lulai…
Yang menanti kelahiranku
Melihat sosok dia
Lantunan suara azan
Terbaring tak berdaya
Terdengar di telinga kananku
Dengan balutan selembar kain suci
Ku bagai selembar kertas suci
Menutupi sukmanya yang hilang
Yang tak tau apa itu dosa
Ku panggil namanya
Hanya ayah bundakulah
Namun dia tetap diam membisu
Yang dapat mentorehkan
Detak kehidupanyapun sudah tak terdengar Sejak ku terdiam melihatnya
Dan menanamkan kepribadianku Bagai tinta yang tertoreh di kain suci
Namun ia tetap terpejam Terpejam tuk menuju keabadian Jerit tangis yang memilukan Tak kuas sudah… Yang berarti dalam hidupku 28 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 29
SENANDUNG MAAF
TAK ADA YANG ABADI
Manusia yang tak sempurna Kadang luput dari dosa
Dunia ini seakan berputar
Yang kadang dosa itu
Seperti roda…
Membebani orang lain
Waktu ini berjalan
Dan menyakitinya Bahkan Allah Ku haturkan…. Lantunan kata maaf untuk-Nya Dengan rasa ihlas Tuk menebus semua kesalahanku
Silih berganti Tak ada yang abadi di dunia ini Saat hati ini tersenyum Waktu telah mengubah segalanya Senyum telah menjadi pilu Kusadar semua ini… Apa yang kurasakan sekarang Mungkin tak kurasakan kembali
30 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 31
CURAHAN HATI
DUNIA PASTI BERPUTAR
Ku hidup dengan kesederhanaan Harta bendapun aku tak punya Hanya keluarga yang aku punya Air mataku tak bisa terbendung Ketika melihat mereka Tergeletak lemah… Beralaskan selembar rotan Seakan kuingin berlari kencang Tuk menggapai angan-anganku Tuk membahagiakan mereka Nyawapun aku relakan… Asal mereka bangga… Namun semua itu tak berarti Kesederhanaan… Dengan bersama keluarga Itulah yang berarti
32 | Kumpulan Puisi
Kenapa disaat ada dia Aku selalu kamu nomor duakan Kenapa disaat ada dia Aku selalu kamu acuhkan Hati ini tersa sakit Hati ini tak sanggup lagi Mungkin aku bukanlah satu-satunya Mungkian dia adalah orangnya Kenapa disaat ada dia Tatapanmu beralih kepadanya Kenapa disaat ada dia Dia bagai kekasihmu Ya tuhan… Aku sudah tak yakin lagi Akan cintaku ini Ku sudah tak percaya Akan kata-kata darimu lagi Karena perhatianmu Sudah tak ada lagi… Ku tak bisa lakukan apa-apa Ku hanya bisa berdo’a Do’a ku kepada-Mu Semoga tuhan tunjukkan siapa Sebenarnya yang ada dihatiku Aku belajar dari semua itu Belajar tuk sabar Belajar untuk menerima Dan semoga aku tidak belajar Untuk melupakan-Mu Kumpulan Puisi
| 33
KEPASRAHAN
PENANTIAN
Sepi tak ada dia
Tubuhku lemas tak berdaya
Hatiku hampa
Ku tak kuat menaha rasa ini
Ku selalu termenung
Ingin rasanya ku bersandar
Di pintu rumahku
Tuk melepas penat ditubuhku
Tuk menanti sosok dia
Namun semua itu tak mungkin
Yang telah kunanti selama ini
Karena dia tak ada untukku
Dibalik dinding rumahku
Hanya kepasrahan yang kudapat
Tersimpan penantian besar
Hari demi hari kulewati
Yang seakan tak hilang dihatiku
Tubuhku semakin lemah
Menanti…
Namun kutetap semangat
Menanti…
Tuk melawan maut
Itu yang kulakukan untuknya
Tanpa kehadirannya
Namun semuanya penantian itu sia-sia Karena aku tak berarti buat dia
34 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 35
GURUKU
IBU
Saat matahari bersinar
Oh ibu…
Dan burungpun bernyanyi
Kau kandung diriku
Kau kayuh sepedamu
Kau manjakan diriku
Sepeda butut yang kau punya
Dengan penuh kasih sayang
Walau panas membakar kulitmu
Kasih sayangmu
Walau lelah menyerang tubuhmu
Belaian tanganmu
Kau tetap mengayuh
Membuat diriku nyaman
Dengan hati tersenyum
Dengan hati tenang
Kau limpahkan ilmu kepada kami
Kau bimbing aku
Kau berikan kami kepandaian
Kau tuntun aku
Tiada orang semulia dirimu
Tuk jadi orang baik
Wahai guruku yang luhur
Sebaik hatimu
Kau buat kami cerdas
Kau rela nyawamu melayang
Walaupun kami nakal
Kau rela darah bertumpah
Kau tetap sabar
Hanya demi aku
Demi muridmu tersayang
Anakmu…
Wahai guruku… Aku akan selalu berbakti kepadamu Tak kan kecewakanmu Seumur hidupku 36 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 37
KESENDIRIAN
NADA Hembusan nafasku ata yang indah
K
Tak bermakna
Yang selalu menemaniku’
Senyum manismu sia-sia
Disaat aku pilu
Terdengar sunyi…
Kata demi kata kuucapkan
Tak ada siapa-siapa
Menjadi nada yang mengalir
Hanya aku searang diri
Dan diiringi melodi-melodi kehidupan
Hanya aku di sini
Seiring irama-irama
Senyuman keluargaku…
Tuk menghibur hati
Pelukan hangat…
Yang selalu mengalir dalam benakku
Itu semua mimpi…
Tuk menghibur hatiku yang pilu
yang hilang saat bangun Seakan aku ingin terlelap selamanya Agar aku bias mimpi selamanya Hanya tangis dalam hidupku Seakan dunia ini mati Tak berpenghuni
38 | Kumpulan Puisi
Kumpulan Puisi
| 39
BIOGRAFI Ratna Laila Sari yang akrab di sapa “Ela” oleh temen temen dari Xi IPA 2 ini lahir di Kab. Semarang tanggal 29 Juni 1994, Dia punya hobi dengerin musik dan jalan-jalan. Menjadi guru adalah cita-citanya sedari dulu Pernah sekolah di TK…, SD…, MTs… dan sekarang sekolah di SMANTA tercinta ini Walaupun banyak suka dan duka yang dialami dalam menimba ilmu dari TK sampai SMA ini, tetapi selalu dia jalani dengan ihlas.
40 | Kumpulan Puisi