KONVERGENSI LAYANAN DI INDONESIA Penulis: Syarifah Nur Annisa Pembimbing: Irwansyah Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
IIALAMAN PENGESAHAN Karya ilmiah ini diajukan oleh Nama
SyarifatrrNur Annisa
NPM
r0066955450
Program Studi
Komrmikasi Media
Fakultas
Ilmu Sosial dan IlmuPolitik
Jenis Karya
MakalahNon Seminar
Nama Mata Kuliah
Konvergensi Media
Judul Karya Ilmiah
Konverge,nsi Layanan di Indonesia
Telah disetuiui
oH
dos€n pcngajer nata kuliah untuk diunggah
di
lib.ulac.id/ungrh drn dipubllkesikan sebagai keqle inirh sMtls akndemika Universitas Indonesia
Dosen Mata Kuliah : Konvergensi Media
(Dr.IrwansyalU
Ditetapkan di : Depok Tanggal : 17 September 2013
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
HALAMAN PER}I YATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR TJNTUK KEPENTINGAI\ AKADEMIS
Nama
SyarifahNur Annisa
NPM
1006695450
Program Studi
Komunikasi Media
Departemen
Ilmu Komunikasi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
Karya Ilmiah: MakalahNon Seminar
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclasive Royalty-Free Right) atas karya
ilmiah saya yang berjudul:
KOI{VERGENSI LAYANAII DI INDONESIA beserta perangkat yang ada
(ika
diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Depok Pada
tanggal: 17 September 2013 Yang menyatakan
(SyarifahNur Annisa)
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
FORMULIR PERSETUJUAI\I PUBLIKASI NASKAH RINGKAS Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama NIPAIUP
:
Dr.Irwansyah, MA
:0908050337
Pembimbing dari mahasiswa S1: Nama
Syarifah Nur Annisa
NPM
1006695450
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi
Ilmu Komunikasi / Komunikasi Media
Judul Naskah Ringkas: Konvergensi Layanan di Indonesia
Menyatakan bahwa naskatr ringkas dinyatakan dapat diunggah
ri) tanda silang
ini telatr
diperiksa" diperbaiki, dipertimbangkan dan
di Ul-ana (lib.ui.ac.id/unggah) dan (pilih
salah satu dengan
:
Dapat diakses dan dipublikasikan di Ul-ana (lib.ui.ac.id).
n !
Akan diproses diterbitkan pada Jurnal Prodi/Jurusan/Fakultas di UI.
Akan diterbitkan pada prosiding seminar nasional pada Seminar ...........
yang diprediksi
! Akan
akan dipublikasikan pada
diterbitkan
.
pada
....(bulan/tahun terbit)
Jumal
Nasional
yaitu
(nama jurnal), yang diprediksi akan dipublikasikan pada .
!
Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan pada prosiding Konferensi Intemasional pada
.
yang diprediksi akan dipublikasikan
!
....(bulan/tatnrn terbit)
pada
.
...(bulan/tahun terbit)
ini baik, dan akan diubah/digabung dengan hasil penelitian lain dan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan ke jurnal internasional, yaitu:
Naskatr ringkas
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
dan akan akan
dipublikasikan
.......:..........;;;,-; Ditunda publikasi onlinenya karena akan/sedang dalam proses paten/flKl
September 2013
Pembimbing Karya Ilmiatl
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
ABSTRAKSI Konvergensi teknologi digital dan konvergensi perusahaan menuntut perusahaan untuk melakukan diferensiasi layanan dan produk agar bisa bertahan hidup dan memaksimalkan keuntungan sehingga muncullah konvergensi layanan. Dalam konvergensi layanan, penyedia layanan melebarkan sayap ke area yang lebih luas lagi dalam mencari cara untuk memenuhi permintaan konsumennya. Fokus para perusahaan telekomunikasi yang bekerja sama dengan penyedia layanan bukan lagi hanya pada suara, melainkan juga pada video, siaran televisi kabel, hingga konten-konten lainnya, seperti aplikasi. Berdasarkan laporan dari Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) dan Information Communications Technology Knowledge Transfer Network (ICT KTN), diturunkan beberapa rumusan hal-hal yang perlu dicapai oleh suatu negara atau perusahaan untuk mewujudkan konvergensi layanan. Dengan menggunakan contoh Speedy sebagai penyedia layanan Internet terbesar di Indonesia, tulisan ini berusaha melihat sejauh mana Indonesia mewujudkan konvergensi layanan, merujuk pada kedua laporan tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Indonesia memang belum berhasil mewujudkan konvergensi layanan secara utuh karena kondisi infrastrukturnya yang belum siap, namun sebenarnya sudah memiliki tanda-tanda ke arah konsep tersebut. (Kata kunci: konvergensi; konvergensi layanan; penyedia layanan; teknologi informasi dan komunikasi) ABSTRACT To survive the industry, digital technology and company convergence require companies to do some change by establishing products and services differentiation. Therefore, another convergence that is called service convergence emerges. In service convergence, service providers expand their area of service to meet their customers’ requirements. Telecommunication companies, together with service providers, have shifted their focus from only focusing on sound to a more broad area, such as video, cable television broadcasting, and other contents, such as applications. According to Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) and Information Communications Technology Knowledge Transfer Network (ICT KTN), there are important things that is required to be done for a country or company to reach out service convergence. Using Speedy as the biggest Internet service provider in Indonesia, this paper manages to see to what extent Indonesia has reached service convergence. The result shows that due to the infrastructure, Indonesia has not been succeeded to reach out the whole means of service convergence. However, Indonesia basicly has already had the indication to reach what a country needs to reach service convergence. (Keywords: convergence; information and communication technology; service convergence; service providers)
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................................................................................................... i Halaman Pengesahan ............................................................................................................... ii Lembar Persetujuan Publikasi ................................................................................................ iii Lembar Persetujuan Publikasi Dosen .................................................................................... iv Abstraksi ................................................................................................................................. v Daftar Isi ................................................................................................................................. vi
LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1 Perkembangan Layanan di Indonesia .................................................................................... 2
TINJAUAN TEORITIS ...................................................................................................... 4 Konvergensi Layanan ............................................................................................................. 4 Konvergensi Layanan Menurut OECD .................................................................................. 4 Konvergensi Layanan Menurut ICT KTN .............................................................................. 6
METODE PENELITIAN .................................................................................................... 8
HASIL PENELITIAN ......................................................................................................... 9 Penyedia Layanan Internet Di Indonesia ................................................................................ 9 Speedy .................................................................................................................................. 10 Produk Speedy ...................................................................................................................... 10 Layanan Dalam Speedy ........................................................................................................ 11
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 12 Konvergensi Layanan Dalam Speedy ................................................................................... 12 Konvergensi Layanan Menurut OECD ................................................................................ 12 Konvergensi Layanan Menurut ICT KTN ........................................................................... 13
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
KESIMPULAN ................................................................................................................ 16
SARAN ............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18
Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan bagi sektor telekomunikasi yang menuntut para penyedia layanan untuk melakukan diferensiasi produk dan layanan mereka, seperti yang tercantum dalam laporan dari Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) (OECD, 2008). Munculnya liberalisasi dalam sektor telekomunikasi melahirkan pemain-pemain baru yang tak kalah kuat bersaing dengan pemain yang lama (Sagar, 2002). Dengan adanya perusahaan dan penyedia layanan yang berlombalomba menawarkan produknya, konsumerisme pun meningkat. Hal ini menuntut para pengusaha dan penyedia layanan tersebut untuk mengantisipasi permintaan-permintaan konsumen terkait produk dan pelayanan yang tersedia agar konsumen tetap menggunakan dan berlangganan produk serta layanan yang mereka sediakan. Pada dasarnya, perubahan ini disebabkan oleh adanya konvergensi teknologi digital yang memunculkan digitalisasi, yakni perubahan teknologi bentuk analog ke bentuk digital. Bagi para perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan, hal ini sangatlah penting karena digitalisasi memungkinkan mereka untuk menekan pengeluaran dan memperkuat kapabilitas jaringan dalam menghantarkan layanan yang mereka tawarkan, baik berupa data, gambar, suara, maupun video. Konvergensi teknologi digital juga memudahkan perusahaan untuk mengumpulkan informasi untuk mengenal dan memahami keinginan konsumennya. Bisnis telekomunikasi kemudian berputar di sekitar konsumen. Akan tetapi, perusahaan telekomunikasi tidak sanggup untuk memenuhi semua permintaan konsumen sendirian. Oleh karena itu, terjadi konvergensi perusahaan, yakni merger, akuisisi, dan aliansi perusahaan diantara perusahaan telekomunikasi dengan penyedia layanan. Pengintegrasian perusahaan ini, jika dilakukan dengan benar, akan sangat berguna tak hanya untuk menghantarkan layanan sesuai dengan keinginan konsumen, tetapi juga mengantisipasi keinginan mereka di masa depan. Akan tetapi, itu semua masih belum cukup. Dengan persaingan yang ketat dalam sektor telekomunikasi, perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan berupa diferensiasi produk dan layanannya berdasarkan dengan permintaan konsumennya agar tetap bisa bertahan. Berdasarkan laporan dari OECD di tahun 2008, pada saat itu fokus dari layanan perusahaan telekomunikasi adalah kualitas suara. Namun kemudian, konvergensi teknologi digital dan konvergensi perusahaan menuntut mereka untuk melebarkan sayap ke layanan-layanan selain suara seperti layanan video, televisi kabel, Video on Demand (VoD), dan konten serta aplikasi lainnya. Layanan-layanan baru yang disediakan 1|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
oleh perusahaan telekomunikasi tersebut kemudian harus ditransmisi dan dihantarkan dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin agar dapat bertemu dengan keinginan konsumen dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan penyedia layanan, yaitu melalui jaringan Internet Protocol atau IP. Oleh karena itu, diperlukanlah yang disebut David Shepard dalam bukunya “Telecommunication Convergence” sebagai konvergensi layanan. PERKEMBANGAN LAYANAN DI INDONESIA Menurut Hendrawan, di tahun 2008, konvergensi layanan masih belum terwujud di Indonesia, mengingat layanan broadband yang menggunakan serat optik masih sangat sulit pemasangannya. Kendala utama pada saat itu adalah izin gali untuk pemasangan serat optik yang masih terbatas, terutama untuk protokol utama (Hendrawan, 2009). Dari tahun 2006 hingga 2010, terjadi peningkatan pendapatan yang pesat dalam pasar konten digital di dunia. Berdasarkan data dari “Kajian Konvergensi dalam Era Konvergensi di Indonesia”, peningkatan pendapatan terjadi dalam di ranah layanan Mobile TV, IPTV, iklan online, streaming digital, Video on Demand (VOD), online games, hingga mobile music (Hendrawan, 2009).
(Hendrawan, 2009) Hendrawan membuat sebuah roadmap tentang konvergensi layanan di Indonesia berdasarkan analisa-analisanya tentang kondisi infrastruktur, tren teknologi, dan tuntutan layanan ke depan di tahun 2008. Berikut adalah roadmap untuk layanan broadband yang dikuasai oleh Speedy.
2|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
(Hendrawan, 2009) Beranjak dari laporan Hendrawan di tahun 2008 tersebut, penulis tertarik untuk melihat kondisi konvergensi layanan di Indonesia di tahun 2012 ini, dilihat dari penyedia layanan Internet terbesar di Indonesia, Speedy, anak dari perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT. TELKOM. Karena dalam konvergensi layanan yang paling utama adalah adanya jaringan Internet, argumen itulah yang dipertimbangkan untuk menjadikan penyedia layanan Internet sebagai tolak ukur dalam melihat konvergensi layanan di Indonesia. Yang akan dibahas dalam tulisan ini antara lain pencapaian Speedy sebagai penyedia layanan Internet di Indonesia dalam mewujudkan konvergensi layanan dalam perusahaannya berdasarkan karakteristik Internet di masa depan dan NGN yang dirunut dari laporan ICT KTN dan OECD.
3|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
TINJAUAN TEORITIS KONVERGENSI LAYANAN Konvergensi
telekomunikasi,
seperti
yang
disebutkan
dalam
buku
“Telecommunication Convergence” karya David Shepard, memiliki tiga pilar utama, yakni konvergensi
teknologi
digital,
konvergensi
perusahaan, dan konvergensi
layanan.
Konvergensi teknologi digital yang terjadi kemudian mengarah kepada terjadinya konvergensi perusahaan, yang berfokus pada perubahan yang terjadi pada perusahaan. Pada akhirnya, konvergensi layanan muncul setelah adanya dua pilar sebelumnya yang masih kurang mampu untuk membuat perusahaan memenuhi permintaan konsumen. Konvergensi layanan pada dasarnya adalah cara perusahaan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai layanan yang ditawarkannya, sehingga perusahaan dapat mencapai keuntungan yang maksimal dengan cara yang sangat efisien dan rendah biaya. Dalam konvergensi layanan, bukan teknologi yang penting, melainkan bagaimana perusahaan dengan kreativitas yang dimilikinya menggunakan teknologi tersebut, atau dengan kata lain, bagaimana membangun sebuah jaringan infrastruktur yang memiliki kapasitas, fleksibilitas, pelayanan, dan pengembangan untuk memenuhi permintaan dari konsumen. Layanan, solusi, dan keuntungan dari adanya persaingan menjadi tujuan utama bagi semua pebisnis di era digital ini. Namun yang membedakan mereka adalah adanya Quality of Service atau QoS, yaitu sejauh mana aplikasi dan layanan yang ditawarkan perusahaan dan ditransmisikan melalui jaringan infrastruktur dapat memuaskan permintaan konsumen. (Shepard, 2002) Maka dari itu, banyak perusahaan yang pada akhirnya bermigrasi ke jaringan infrastruktur berbasis Internet. Jaringan dan layanan yang tadinya berada dalam ranah yang berbeda, sekarang bergabung dalam satu jaringan dan ditransmisikan melalui jaringan IP yang menjadi kunci dalam konvergensi layanan. Seperti yang disebutkan dalam presentasi dari International Telecommunication Union (ITU), dengan adanya jaringan baru, layanan yang sifatnya disetir oleh pasar akhirnya bermigrasi menjadi “Everything over IP” (Smith, 2005). Inilah kemudian yang mendorong adanya pengembangan platform yang memfasilitasi adanya layanan yang terkonvergen. KONVERGENSI LAYANAN MENURUT OECD Laporan dari Organisation for Economic Co-Operation and Environment atau OECD di tahun 2008 menyebutkan bahwa terjadi transformasi yang signifikan di bidang teknologi, 4|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
yakni berpindahnya jaringan telekomunikasi tradisional (PSTN) menjadi jaringan yang packet-based atau melalui jaringan IP. Transformasi ini disebut sebagai Next Generation Networks atau NGN yang akan memperbaharui sistem komunikasi dan akses terhadap Internet. Tabel 1. Transformasi Kondisi Telekomunikasi dari Tradisional menjadi Berbasis NGN Kondisi Telekomunikasi Tradisional Jaringan dengan single-purpose PSTN, seluler, penyiaran
Kondisi Telekomunikasi Berbasis NGN (IP) Jaringan dengan multi-purpose Jaringan IP (menyediakan layanan suara, video, dan mobile) Narrowband Broadband Vertical silos Penghilangan kompartementalisasi (pengkotakkotakkan) Kaburnya batas-batas tradisional antara segmensegmen industri (telepon, kabel, TV, penyiaran) Definisi tentang market atau pasar perlu ditinjau ulang (seperti batas-batas geografis) Network-service link Layanan-layanan dan konten baru bisa dikembangkan secara independen dalam jaringan Perusahaan mengatur layanan yang Kontrol oleh konsumen meningkat digunakan oleh konsumen (OECD, 2008) Munculnya digitalisasi dan IP melahirkan adopsi jaringan broadband dengan kecepatan tinggi. Perkembangan ini kemudian memunculkan adanya layanan yang terkonvergensi yang bisa diakses melalui satu perangkat, baik dalam bentuk “triple play” maupun “quadruple play”. Dari transformasi yang ditunjukkan dalam Tabel 1, maka dapat dijabarkan hal-hal yang perlu dipenuhi oleh perusahaan dan penyedia layanan untuk mencapai konvergensi layanan.
Diferensiasi layanan Jaringan IP memungkinkan perusahaan telekomunikasi untuk mengembangkan jangkauan
layanan
yang
ditawarkannya
kepada
konsumen.
Tidak
hanya
mentransmisikan layanan suara, tetapi juga layanan gambar, musik, video, hingga konten. VoIP bisa menjadi salah satu diferensiasi layanan yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi. Penambahan layanan seperti Video on Demand atau VoD, IPTV, dan televisi kabel juga termasuk didalamnya. Dari sisi konten, para penyedia konten saling berkompetisi untuk bekerja sama dengan operator dan perusahaan telekomunikasi untuk meletakkan dan mendistribusikan kontennya kepada para konsumen. (OECD, 2008) 5|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
Layanan bundling Perusahaan mulai berpindah fokus kepada konten mobile device atau ponsel, yakni menyediakan musik untuk diunduh ataupun mengakses aplikasi dan layanan melalui jaringan Internet dari ponsel. Ketersediaan layanan-layanan tambahan ini membawa keuntungan bagi perusahaan, terutama dengan memperkenalkan layanan bundling, yakni penjualan sejumlah layanan yang dikombinasikan dalam satu harga paket. Bagi penyedia layanan, bundling sangat membantu dalam usaha pengurangan biaya dan juga sebagai sarana untuk subsidi layanan yang kurang banyak peminatnya. Tak hanya konten, layanan sistem bundling juga digunakan untuk mempaketkan layanan-layanan seperti misalnya Internet dengan televisi kabel. Sistem bundling ini memberikan pilihan yang lebih bagi konsumen untuk memuaskan keinginannya. Para konsumen bebas memilih paket yang diinginkan, sehingga mereka membayar seharga yang mereka gunakan dan konsumsi. (OECD, 2008) Transformasi yang diakibatkan perpindahan jaringan tradisional ke NGN menuntut
perusahaan telekomunikasi untuk dapat memposisikan diri mereka secara strategis untuk dapat bersaing di dunia dimana konvergensi layanan dan konten meningkat dan layanan suara tidak lagi menjadi sumber utama pendapatan, dan hanya menjadi komoditas yang biasa saja. KONVERGENSI LAYANAN MENURUT ICT KTN Sebuah laporan yang dibuat oleh Information Communications Technology Knowledge Transfer Network (ICT KTN) di Inggris memprediksikan bahwa future internet adalah konvergensi layanan. Internet tak lagi hanya tentang komunikasi, tetapi juga menjadi alat atau medium untuk menghantarkan berbagai layanan. Internet di masa depan adalah terwujudnya konvergensi layanan yang pada intinya adalah adanya teknologi untuk berbagi data, yakni melalui satu jaringan IP. (Townsend, 2007) Konvergensi layanan pada dasarnya adalah tentang penggabungan semua yang bisa didigitalisasikan ke dalam jaringan Internet, atau seperti yang disebut ICT KTN sebagai “Internet of things and people”, yaitu ketika semua benda dan bahkan manusia dapat menjadi dipindahkan ke dalam jaringan Internet. Caranya ialah setiap benda akan memiliki IP address masing-masing yang akan memungkinkan untuk bisa diakses kapanpun dan darimanapun. Semua data yang didapatkan dari IP address ini kemudian dikirim ke pusat yang akan mengolah permintaan dari konsumen. Yang penting juga dalam konvergensi layanan seperti ini ialah memungkinkan adanya machine-to-machine communications (M2M) yang saling 6|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
berhubungan dengan adanya sensor dan koneksi Internet. Sensor tersebut berfungsi untuk berkomunikasi, mendeteksi dan mengirimkan sinyal dari alat atau mesin ke mesin lainnya, tanpa campur tangan manusia. (Townsend, 2007) Dalam laporan tersebut, disebutkan hal-hal yang perlu dipenuhi oleh sebuah negara atau perusahaan untuk mewujudkan konvergensi layanan.
Capable Access Network Konvergensi layanan ialah lingkungan yang memerlukan akses terhadap jaringan yang cukup dan selalu tersedia kapanpun dan dimanapun. Tak hanya akses terhadap jaringan, tetapi juga interkonektivitas antarjaringan dan antarmesin. Dengan kata lain, untuk mewujudkan konvergensi layanan, maka sebuah perusahaan atau negara harus membangun infrastruktur yang mencukupi semua kebutuhan ini hingga masa depan, atau future-proof. (Townsend, 2007)
Cloud Infrastructure Bisa dibilang bahwa jaringan cloud ini adalah inti dari jaringan IP. Layanan yang tadinya memiliki jaringan dan area sendiri-sendiri, setelah adanya jaringan cloud, semua bersatu ke dalam jaringan ini. Jaringan yang tadinya sifatnya vertikal disertai dengan silo-silo (kompartemen) sekarang menjadi horizontal, sehingga data dan layanan dapat bertukar tempat satu sama lain. Jaringan cloud memegang peranan penting dalam proses berbagi data, yang merupakan inti dari konvergensi layanan.
(Townsend, 2007)
Converged Service Komponen terakhir yang paling penting dalam konvergensi layanan, yaitu adanya layanan yang terkonvergensi. Layanan yang terkonvergensi ini memunculkan adanya kelas baru dalam penyedia layanan yang kemudian akan membentuk dan memasarkan layanan yang dapat diterapkan atau digunakan di berbagai sektor. Maka 7|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
dari itu, kemungkinan munculnya “service broker” akan lebih besar. Broker berfungsi sebagai penyedia layanan yang mengklasifikasikan layanan sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam layanan yang terkonvergensi, akses terhadap data-data dan layanan harus dibuat seaman mungkin. Akan tetapi, cara penggunaan oleh konsumen harus dibuat sesederhana mungkin agar konsumen dapat mengakses banyak layanan melalui satu alat atau medium yang terhubung dengan jaringan kapanpun dan dimanapun.
METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Dalam pengerjaannya, penelitian ini menggunakan buku-buku dan laporan tentang konvergensi dan konvergensi layanan karya para ahli, serta keterangan mengenai Speedy dan para pesaingnya yang diakses melalui Internet. Penulis juga melakukan percobaan kecil tentang kecepatan Internet untuk menunjang data-data dan analisis yang dilakukan. Data-data dan teori-teori yang didapatkan membantu mendukung hasil analisis dari penelitian ini.
8|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
HASIL PENELITIAN PENYEDIA LAYANAN INTERNET DI INDONESIA Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui Internet, diketahui bahwa penyedia layanan Internet terbesar di Indonesia adalah Speedy, yang merupakan anak dari PT. Telkom. Selain itu, diketahui pula bahwa pesaing yang selalu dibanding-bandingkan dengan kualitasnya dengan Speedy adalah penyedia layanan Internet FastNet, yang merupakan keluaran dari FirstMedia, sebuah perusahaan yang mengelola jaringan kabel yang juga bersamaan dengan televisi kabel. Dalam berbagai diskusi dan perbincangan tentang penyedia layanan Internet di banyak forum di Internet, Speedy dan FastNet selalu dibandingbandingkan dari segi performanya. Dari pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa mayoritas pengguna Speedy dalam forum diskusi tersebut banyak memberikan keluhan terkait dengan kecepatan koneksi dan juga kestabilan koneksinya1. Tak hanya itu, mereka juga mengeluh pasal pegawai dan teknisi Speedy yang tidak cekatan dan sigap dalam melayani keluhan pelanggannya. Bahkan, ada yang dengan frontal menyatakan bahwa dirinya akan membayar lebih untuk mendapatkan kualitas koneksi yang lebih baik dari penyedia layanan Internet lain2.
(Kaskus) Di sisi lain, FastNet sebagai pesaing yang sangat sering diperbandingkan dengan Speedy, lebih banyak mendapatkan respon positif, terkait dengan kecepatan dan kestabilan koneksi. Keluhan terhadap FastNet dari FirstMedia ini tidak sebanyak Speedy dan lebih tentang jangkauan area FastNet yang masih hanya di Jabotabek, yakni, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Tangerang, Bogor, dan Bekasi, ditambah Surabaya (FirstMedia), bukan performanya. 1
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008730161/fastnet-vs-speedy-kelebihan-kekuranganffitur-dll 2 http://opensource.telkomspeedy.com/forum/viewtopic.php?pid=60942#p60942
9|Universitas Indonesia Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
Akan tetapi, dapat disimpulkan bahwa sedikitnya keluhan FastNet antara lain karena memang jangkauannya yang masih belum seluas Speedy, sehingga respon negatif tentang FastNet tentunya tidak akan sebanyak dan seramai Speedy. Selain itu, karena jangkauan area FastNet yang jauh lebih sedikit dari Speedy, kemampuan untuk mengatur jaringan dan kestabilan koneksi akan jauh lebih mudah. Ditambah lagi, karena pengguna FastNet yang masih sedikit dan terbatas, maka bandwith dari jaringan yang dibuat oleh FastNet akan lebih sedikit di-sharing dibandingkan dengan Speedy yang cakupan areanya jauh lebih luas. SPEEDY Speedy adalah sebuah produk keluaran dari perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT. Telkom, yang menyediakan layanan berupa akses Internet berkecepatan tinggi bagi kebutuhan rumah, bisnis skala kecil, hingga bisnis skala menengah. Teknologi yang digunakan oleh penyedia layanan Internet Speedy ini adalah teknologi ADSL atau Assymmetric Digital Subscriber Line untuk mentransmisikan sinyal digital berkecepatan tinggi melalui jaringan telepon untuk koneksi Internetnya. Speedy yang merupakan anak Telkom yang merajai ranah telekomunikasi di Indonesia, memanfaatkan jaringan kabel yang digunakan untuk jaringan telepon dan data ini sebagai medium mentransmisikan koneksi Internet. Karena menggunakan teknlogi ADSL, walaupun digunakan bersamaan dengan jaringan telepon dan data, jaringan tersebut tidak akan terganggu fungsinya saat koneksi Internet berjalan. Layanan-layanan Telkom seperti telepon rumah atau kantor, fax, dan layanan data lainnya akan masih tetap berfungsi sebagaimana semestinya. Merujuk dari situs resmi Speedy, kecepatan data untuk koneksi Internetnya ada dalam rentang dari 384 Kbps hingga 10 Mbps. (Deskripsi Speedy) Masih bersumber dari situs resmi Speedy, setiap unit yang menggunakan layanan ini langsung terhubung dengan koneksi gigabit yang ada pada jaringan metro Ethernet ke perangkat Broadband Remote Access Server atau BRAS, yang tak lain adalah gerbang Speedy ke dunia luar, termasuk akses kepada penyedia konten, host luar negeri, hingga konten yang ada di web, multimedia, televisi, dan berbagai tools yang hanya bisa diakses oleh pelanggannya. (Deskripsi Speedy) PRODUK SPEEDY Produk Speedy dibagi menjadi dua bagian besar, yakni paket yang jenisnya timebased dan paket unlimited dengan kecepatan dari mulai 384 Kbps hingga 3 Mbps. (Paket & Harga) 10 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
LAYANAN DALAM SPEEDY Tak hanya produk berupa layanan Internet, Speedy juga menyediakan layanan-layanan lain yang didapatkannya dari berbagai penyedia konten, diferensiasi produk berupa layanan video hingga televisi kabel. Konten
Layanan Edukasi, yakni layanan seperti metode belajar eLearning hingga sistem pengelolaan data-data siswa sekolah.
Layanan Hiburan, yakni berbagai layanan permainan seperti Speedy Games dan Nusantara Online, dan juga layanan khusus bagi para penggila bola.
Layanan Musik, yakni Melon Music Portal yang merupakan penyedia konten musik digital baik dalam negeri ataupun musik-musik internasional dengan layanan bundling.
Layanan Video, yakni UseeTV dan Speedy Monitoring, yang menawarkan layanan merekam siaran dan layanan pengawasan sebuah area dengan kamera yang direkam secara live.
Layanan televisi kabel, yakni Groovia. Dengan berbagai paket menarik, Groovia digabungkan dengan telepon rumah dan layanan Internet Speedy.
Layanan hosting, yakni layanan untuk pelanggannya yang ingin membuat domain hosting tanpa kesulitan.
Layanan Surfing, yakni Protector dan Max Speedy, yang melindungi komputer pelanggannya dari berbagai macam virus dan pembajakan secara otomatis dan memudahkan pengguna untuk mengunduh segala sesuatu.
Layanan Pembayaran, yakni
layanan yang memungkinkan konsumen untuk
membayar semua layanan TelkomGroup yang dilangganinya. (Contents | Speedy) Jangkauan Area Berada di bawah naungan PT. Telkom membawa Speedy jauh lebih mudah untuk menjangkau sebagian besar wilayah di Indonesia. Berdasarkan pengamatan langsung dari situs resmi Speedy, hampir seluruh wilayah Indonesia sudah terjangkau, kecuali Bengkulu, Gorontalo, Irian Jaya Barat, Maluku Utara, Sulawesi Barat, dan beberapa kota-kota kecil di beberapa provinsi. (Jangkauan Area)
11 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
PEMBAHASAN KONVERGENSI LAYANAN DALAM SPEEDY Berdasarkan data-data tentang layanan Speedy yang telah dielaborasikan, dapat dikaji secara garis besar kondisi konvergensi layanan pada penyedia layanan Internet Speedy. Tampak bahwa Speedy pada dasarnya sudah mulai berjalan ke arah konvergensi layanan, seperti ditunjukkan pada terdapatnya berbagai macam pilihan bagi konsumen untuk menikmati layanan-layanan yang ditawarkan oleh Speedy. Akan tetapi, jika melihat keluhankeluhan para pelanggan Speedy tentang performa kecepatan dan kestabilan koneksi, maka dapat disimpulkan bahwa Speedy masih belum bisa memenuhi QoS utamanya sebagai penyedia layanan Internet. Konvergensi Layanan Menurut OECD Merujuk pada konsep dan kriteria konvergensi layanan yang telah dipetik dari laporan OECD di tahun 2008 tentang transformasi yang terjadi pada jaringan, maka Speedy sedikit banyak telah mencapai hal-hal tersebut. Hal pertama yang harus dipenuhi adalah diferensiasi layanan. Tampak jelas dari data-data tentang Speedy yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Speedy telah melakukan diferensiasi layanan. Diferensiasi yang dilakukanpun tak hanya dalam bentuk pembedaan jenis data yang ditransmisi, tetapi juga dalam bentuk konten. Pengembangan layanan Speedy tampak bahwa Speedy tak lagi hanya menyediakan layanan suara seperti, tetapi juga video, musik, hingga televisi kabel. Layanan UseeTV merupakan contoh yang paling baik dalam kasus Speedy. Dengan mengandalkan VoD dan TvoD dan bahkan layanan radio lewat Internet, Speedy berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Tak hanya diferensiasi layanan, pilihan-pilihan untuk menggunakan layananpun diberikan. QoS pelanggan tentang luasnya pilihan dari VoD, musik, dan jenis data lainnya seperti yang disebutkan dalam buku David Shepard tampaknya sudah terpenuhi. Diferensiasi layanan dari segi konten juga tampak jelas hadir dalam Speedy. MelOn, Kanal Bola, hingga layanan-layanan edukasi seperti Qbuku dan SIAP Online, merupakan contoh konkret tentang adanya penyedia konten yang bekerja sama untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen lewat Speedy. Hal kedua yang harus dipenuhi berdasarkan laporan OECD adalah adanya layanan bundling. Sekali lagi, Speedy sudah menerapkan hal ini, seperti yang ditawarkan pada
12 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
pemasangan televisi kabel Groovia yang di-bundle dengan telepon rumah dan layanan Internet Speedy yang sama-sama berada dalam satu naungan PT. Telkom.
(Packages) Layanan bundling ini jelas menguntungkan konsumen yang mendapatkan pilihan yang sangat beragam untuk mendapatkan semua layanan dengan harga yang lebih murah. Sudah barang tentu konsumen akan memilih untuk mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan layanan yang sangat memuaskan. Keuntungan lain dari bundling ini ialah konsumen dapat memilih paket mana yang mereka inginkan dilihat dari paket jaringan hingga paket saluran televisi kabel yang ada lebih dari 40 saluran. Bahkan Groovia dan Speedy juga menyediakan pilihan bagi konsumen untuk membayar untuk konten dan saluran yang mereka gunakan saja, bukan dari paket yang ditawarkan. Tak hanya dalam Groovia, layanan bundling juga diterapkan pada kerjasama antara Speedy dan MelOn. Keuntungan bagi Speedy adalah dengan daya tarik MelOn sebagai perpustakaan musik digital yang diakses melalui Internet, konsumen akan memilih berlangganan Speedy agar mendapatkan paket yang menarik dan murah, demi mendapatkan musik yang mereka inginkan. Sebab, hanya dengan Rp4.900 perbulan, pelanggan dapat mengunduh musik apa saja dari semua kategori yang ada di MelOn. Konvergensi Layanan Menurut ICT KTN Merujuk pada laporan ICT KTN di Inggris di tahun 2007, konvergensi layanan adalah Internet di masa depan, yang dalam kasus ini, Speedy harus mengejarnya. Berdasarkan laporan tersebut, disebutkan hal-hal yang perlu dicapai oleh Speedy. Hal pertama yang harus dipenuhi adalah akses jaringan yang cukup, yakni jaringan yang dapat dinikmati oleh
13 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
siapapun, dimanapun, kapanpun, dan selama apapun. Untuk kriteria yang pertama ini, tampaknya Speedy secara infrastruktur masih belum dapat memenuhi. Hal ini tampak dari jangkauan area jaringan Internet Speedy yang masih belum menyeluruh di Indonesia. Buktinya, daerah-daerah seperti Bengkulu, Gorontalo, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat masih belum sama sekali dijangkau oleh Speedy. Dari keseluruhan daerah yang terjangkau Speedy berdasarkan data dari situs resmi Speedy, hanya kota-kota besar yang mendapatkan layanan Speedy seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Batam. Sisanya masih belum terjangkau oleh jaringan Speedy. Selain akses terhadap jaringan, yang penting dalam konvergensi layanan menurut ICT KTN ini juga tersedianya koneksi Internet dengan kecepatan yang tinggi. Dalam deskripsi produknya, Speedy menyebutkan bahwa kecepatan yang dapat dicapai adalah dari 384 Kpbs hingga 10 Mbps. Akan tetapi, sebuah data dari organisasi independen We Are Social dari Singapura menunjukkan bahwa rata-rata kecepatan koneksi Internet di Indonesia bahkan tidak mencapai 1 Mbps . Dalam grafik yang ditampilkan, ada 9 negara di Asia dengan rata-rata kecepatan paling tinggi dengan India berada di paling bawah daftar dengan 1 Mbps (Social, Digital, and Mobile in Asia, 2012). Dengan tidak tampilnya Indonesia di antara 9 negara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan koneksi Internet di Indonesia sangat memprihatinkan.
3
Selain itu, uji kecepatan koneksi Internet pada Speedy juga dilakukan di daerah Klender, Jakarta Timur pada sore hari pukul 17.30 WIB. Berdasarkan aplikasi Speedtest yang disediakan di situs Speedy, angka yang dihasilkan menunjukkan kecepatan mengunduh
3
http://wearesocial.sg/blog/2012/10/social-digital-mobile-asia/
14 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
adalah 603 Kbps dan kecepatan mengunggah adalah 106 Kbps4. Hal ini tentunya menunjukkan kecepatan koneksi Speedy memang tidak secepat yang dideskripsikan di situs resminya.
Hal kedua yang perlu dipenuhi oleh Speedy menurut ICT KTN adalah ketersediaan jaringan cloud. Jaringan cloud ini berguna untuk membagi berbagai data di berbagai layanan agar dapat digunakan oleh semua pihak sesuai dengan kebutuhannya. Jaringan ini tampaknya sudah mulai terwujud dalam Speedy, namun masih belum menjadi fokus utama penyedia layanan Internet ini. Hal yang terakhir adalah layanan yang terkonvergensi. Dalam ICT KTN, disebutkan adanya kelas baru dalam penyedia layanan yang disebut sebagai service broker. Dalam Speedy, kelas ini masih belum tampak lagi. Lepas dari service broker, layanan yang terkonvergensi dalam Speedy sudah mulai terlihat wujudnya, terbukti dari adanya metode pembayaran yang sama untuk semua layanannya, baik konten, televisi kabel, ataupun Internet. Layanan yang terkonvergensi ini hampir serupa dengan sistem bundling yang disebutkan dalam laporan OECD, yakni saat penggunanya disuguhkan dengan berbagai variasi pilihan yang membuat mereka bebas memilih dan membayar hanya layanan yang mereka ingin konsumsi.
4
http://telkomspeedy.com/speedtest
15 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
KESIMPULAN Konvergensi layanan muncul karena tuntutan konvergensi teknologi digital dan konvergensi perusahaan yang mengharuskan sebuah perusahaan melakukan diferensiasi produk dan mencari cara untuk mentransmisikan layanan dan produknya tersebut ke konsumen melalui medium yang efektif dan efisien, dalam kasus ini adalah jaringan Internet Protocol atau IP. Dari contoh kasus Speedy, dapat disimpulkan bahwa konvergensi layanan di Indonesia memang belum terwujud, namun masih dalam tahap pencapaian ke arah tersebut. Hal ini terbukti dari banyaknya pilihan-pilihan yang diberikan perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan Internet di Indonesia yang memungkinkan konsumen untuk memilih produk dan layanan yang diinginkannya. Tak hanya itu, konsep bundling yang memungkinkan perusahaan melakukan subsidi terhadap produk dan layanan serta memberikan keuntungan berupa harga yang terjangkau juga bukan merupakan hal yang baru lagi dalam dunia telekomunikasi di Indonesia. Akan tetapi, walaupun sinyal-sinyal telah banyak yang menunjukkan Indonesia sedang bergerak menuju konvergensi layanan, masih banyak yang masih belum dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk mewujudkan konsep tersebut. Hal ini terbukti dari belum tersedianya akses Internet secara merata di berbagai penjuru Indonesia. Tampaknya, luasnya wilayah Indonesia serta strukturnya sebagai negara kepulauan yang terpisah lautan merupakan kendala terbesar bagi pewujudan akses Internet yang merata ini. Lambatnya koneksi Internet di Indonesia, seperti yang ditunjukkan oleh We Are Social, juga membuktikan bahwa Indonesia secara infrastruktur masih belum memungkinkan untuk mewujudkan jaringan cloud yang pada akhirnya dapat memunculkan layanan yang terkonvergensi yang dapat diakses oleh siapapun, kapanpun, dimanapun, dan selama apapun.
16 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
SARAN Untuk mencapai konvergensi layanan, Indonesia harus mempersiapkan infrastruktur jaringan, seperti yang dikemukakan di laporan ICT KTN di Inggris. Agar konvergensi layanan dapat terwujud, pertama-tama sebuah negara harus menyediakan akses Internet di seluruh Indonesia. Saat ini (akhir tahun 2012), sebenarnya sudah ada sebuah layanan Wi-Fi publik yang bernama Indonesia WiFi (@wifi.id). Layanan ini disediakan oleh Telkom Group atau operator manapun yang bekerja sama dengan Telkom yang bertujuan untuk membantu percepatan pembangunan ekonomi Indonesia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada dasarnya Indonesia WiFi ini telah membuat ratusan hingga jutaan titik jaringan nirkabel di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat memberikan jaminan koneksi dengan kecepatan yang lebih memuaskan bagi para penggunanya. Untuk menggunakan layanan ini secara gratis, para konsumen harus berlangganan layanan-layanan dari PT. Telkom, baik berupa produk Telkomsel, Flexi, ataupun Speedy. Namun, layanan ini juga dapat dinikmati dengan layanan berbayar yang tentunya menjual hal yang lebih terjamin dengan kecepatan dan kuota yang lebih baik pula (How to Connect). Adanya Indonesia WiFi (@wifi.id) ini membuktikan bahwa Indonesia memang sudah menuju ke arah konvergensi layanan. Yang dapat dilakukan kemudian untuk lebih memantapkan progresnya ialah dengan mengembangkan Indonesia WiFi menjadi sebuah layanan yang memang benar-benar dapat diakses di seluruh Indonesia dan memudahkan terwujudnya jaringan cloud yang memungkinkan para pelanggan berbagi data melalui jaringan tersebut sehingga terwujud layanan yang terkonvergensi.
17 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA Contents | Speedy. Diambil kembali dari Speedy: http://telkomspeedy.com/contents Deskripsi Speedy. Diambil kembali dari Speedy: http://telkomspeedy.com/product-description FirstMedia. Diambil kembali dari http://www.firstmedia.com/register Hendrawan. (2009). Kajian Konvergensi dalam Era Konvergensi di Indonesia. Edisi Khusus Konvergensi Information & Communication Technology (ICT) Journal . How to Connect. Diambil kembali dari Speedy: http://indonesiawifi.com/id/how-connect-wifi Jangkauan Area. Diambil kembali dari Speedy: http://main.telkomspeedy.com/new/front/coverage.php?now=&page=1,1 Kaskus. Diambil kembali dari http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008730161/fastnet-vs-speedy-kelebihankekurangan-ffitur-dll OECD. (2008). Convergence and Next Generation Networks. Seoul: OECD. Packages. Diambil kembali dari Groovia TV: http://groovia.tv/packages/ Paket & Harga. Diambil kembali dari Speedy: http://telkomspeedy.com/paket-harga Sagar, N. K. (2002). Convergence of Telecom Services. The Hindu . Shepard, S. (2002). Telecommunication Convergence, 2nd edition. New York: McGraw Hill. Smith, P. (2005). Converged Services Framework in an NGN Environment. Kyiv: ITU-T Workshop. Social, Digital, and Mobile in Asia. (2012, Oktober). Singapore: We Are Social. Townsend, E. (2007). UK Future Internet Strategy Group: Future Internet Report May 2011. London: ICT KTN.
18 | U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Konvergensi layanan ..., Syarifah Nur Annisa, FISIP UI, 2013