KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi pada Pola Komunikasi Etnis Arab dengan M:asyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Unlversnas Islam N egeri SYARIF HlDAYATULLAli JAKARTA
Oleh: l\~JH- 8ifi!{,~~."ti
Muhamad Yusup Supandi
105051001903
JURUSAN J(OMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAI(ULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU l(OMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAil JAKARTA 1 tf'l 1 T.T/'°' t\ 1 t\ l\11'"
KOMUNIKASI ANTARBUDA YA
(Studi pada Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwali. Clan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.1)
Disusun Oleh: Muhamad Yusup Supandi NIM: 105051001903
Pembimbing:
NJP•. 196212311988031032
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi yang berjudul "KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Stu di pad a Pola
Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi, di Kelurahan Empang Kota llogor)" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 20 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarja Sosial Islam (S.Sos.I), pada Progaram Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 20 September 20 l 0
Sidr.ng Munaqasah
Ketua
Sekretaris
~-~7____ -
/?
'\
Umi Mus ar N IP. 1971061819
Drs. Jumroni, M .Si. NIP. 1963 0515199203
1>enguj i I I
Rubiyanal MA NIP. 197308221998032001
Pembimbin,g
Prof. Dr.
An~ls
111.:. Ph.Q
NIP. 19621231'1 88031032
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahawa : 1. Skripsi ini mempakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakaiia. 2. Semua sumber yai1g saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakmia. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima saflksi yang beulaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Agustus 2010
Muhamad Yusup supm1di
ABSTRAK MUHAMAD YUSUP SUPANDI. NIM105051001903 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi pada Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi, Empang Bogor). Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan. Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh para ahli, bahwa Komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi yang dilatarbelakangi oleh perbedaan budaya. Keterkaitan komunikasi dan budaya telihat pada cara manusia berkomunikasi melintasi komunitas manusia yang meliputi bagaimana memahami makna, model tindakan dan bagaimana makna serta model-model itu ditafsirkan sebuah kelompok yang berebeda budaya. Dan komunikasi antarbudaya terjadi pada etnis Arab dengan masyarakat pribumi yang membentuk sebuah pola komunikasi. Adapun identifikasi dan nunusan masalah ini lebih terfokus pada variabel pola komunikasi dalam komunikasi antarbudaya, sebagai cara pembuktian adanya pengaruh budaya pada hubungan komunikasi yang terj adi maka penulis melihat bagaimana pola komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi? Bagaimana bahasa yang digunakan dalam pola komunikasi yang yang terjadi antar kedua etnis tersebut? Serta bagaimana prasangka dan stereotip yang tumbuh dari komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi? Alasan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui proses terbentuknya pola komunikasi yang te1jadi pada etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor melalui beberapa variabel yang meliputi bahasa, pola komunikasi antarpribadi, pola komunikasi antarkelompok, prasangka, dan stereotip. Penelitian ini menggunakan rnetode kualitatif, yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis mauptm lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam peudekatan kualitatif, penulis pengumpulkan data dengan cara observasi, interview dan dokurnentasi. Peneliti juga melakukan observasi dengan mengunjungi lokasi Kelmahan Empang sebagai lokasi studi penelitian dan jilga melakukan wawancara kebeberapa narasumber yang dianggap tepat dalam memberikan infom1asi. Hubungan kornunikasi etnis Arab dengan masyarakatpribumi yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogor berlangsung dengan baik, secara keseluruhan etnis Arab membaur ke dalam budaya masyarakat pribumi hal tersebut sangat nampak dalam berbagai aspek kegiatan seperti; ekonomi, pendidikan, budaya, perkawinan, dan keagamaan. Adapun bahasa yang digunakan dalam hubungan komunikasi yang berlangsung meliputi bahasa Sunda, Indonesia, Arab serta bahasa campuran, bahasa Sunda adalah bahasa yang paling banyak digunakan, adapun mengenai prasangka dan stereotip yang ada hanyalah dalan1 skala kecil sehingga tidak menimbulkan konflik universal ba2:i etnis An1h rhm m:~i;:v~r~ht
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta Alam yang penuh rahaman dan rahim sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalwat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhamad SAW yang membawa manusia kejalan yang penuh lurus. Akhirnya selesai juga penulisan skripsi ini aari awal hingga terselesainya penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah berjasa dan berkontribusinya dalam upaya menyelesaikan skripsi ini. Namun karena keterbatasan kata dalam pengantar, penulis tidak dapat menyebut satu persatu pihak yang telah berjasa. Tanpa mengurangi rasa terima kasih, izinkanlah penulis menyebut beberapa pihak untul( mewakili pihak-pihak yang berjasa. Yaitu: 1. Kepada Ayahanda Yakub (aim) semoga Allah SWT yang Maha rahman rahim memberikan ampunan kepadanya se1ia tempat yang terbaik di sisi-nya. Amin.
2. Kepada Ibunda Handiyani serta keluarga yang begitu tegar semoga Allah yang Maha Kuasa selalu menjaga, melindungi se1ta memberikan rizqi dan kesehatan kepadamu. 3. Kepada segenap pengurns Yayasan Panti Asuhan Amal Assalam saya ucapkan terima kasih banyak yang telah membesarkan saya dari kecil hingga ¢
besar dan memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan studi hingga tingkat kuliah dan dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
4. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwal1 dan Ilmu Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Study
Rizal LK., MA selaku Pembantu Dekan III, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakruia. terima kasih atas kebij akmmya. 5. Bapak Prof.DR. Andi Faisal Bakti, MA selaku pembimbing yang banyak mengarahkan dan memberikan pel1mjuk dalam proses penyusunan hingga selesai. 6. Bapak Drs, Jumroni, M.Si selaku ketua Jurusan !<..PI dan Dra, Umi Musyarofah, MA selaku sekertaris Jurnsan, yang telah banyak membatu dan mendukung penulis. 7. Seluruh Staf Pengajaar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah bru1yak memberikan ilmunya yang menjadikan modal dasar bagi penulis dalam menyusun skipsi ini. 8. Seluruh Staf Perpustakaan Faklutas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakan Utama yang telah membantu peneliti dalam megumpulkan bahan-bahan sebagai rujukan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Kepada seluruh masyarakat Kelurahan Empang kususnya warga RW dua dan R W dua belas dan para tokoh yakni bapak Umar Tahlib, Taufik Abdul Afif dan bapak Hidayat dan saudara Yayan. 10. Kepada ade-ade Panti Asuhan Amal Assalam yang telah memeberikan semangakat dan inspirasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik kepada semua pihak ym1g telah memberikan bantuan kepada penulis baik moril maupun materil guna menyelesaikan skripsi ini. Amin. Bogor, 16 Agustus 2010
DAFTARISI
ABSTRAIC.......................................................... ........................... .. i
J(ATA PEN GANTAR ........ ' ...................................................
I
.......... ••
ii
DAFT AR ISi .... ............................................................................. ... iv
DAFT AR TABEL ... ......... ........................................ ........ ...............vi
DAFTAR LAMPIRAN BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Identi:fikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah .......................... 6
C. Ruang Lingkup, Tujuan, dan Manfaat Penelitian ............................8
D. Metode dan Bingkai Penelitian ....... ... ......................... .............9 E. Tinjauan Pustaka ... ........ ... ........ ... ........ .......... .................. .16 F. Sistematika Penulisan.. . . .......... .. ....... .... .......... ................... .1 7
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL A. Komunikasi Antarbudaya ............... ........................................... 19 1. Penge1tian Budaya ....................................................... 19 2. Pengertian Komunikasi Antarbudaya ............................... .21
3. Variabel Pola Komunikasi Antarbudaya ...............................22 a. Bahasa clan Pesan Verbal.. ........................................ 22 b. Pesan Nonverbal. ................................................... 25
1. Bentuk. Pesan Nonverbal.. ...................................... 27 /()
B. Pengertian Pola Komunikasi ... .. ........ .. ... ....... .. ............. ..... .31 1. Pengertian Pola Komunikasi ... ...... ..... . ... ...... .....................31 2. Bentuk Pola Komunikasi ...... .. .. ...... .. .. ... . ... .. ... .................33 a. Komunikasi Personal ................................................ .34 b. Komunikasi Kelompok .......................... .. ................... .35 c. Komunikasi Massa ....... .. ....... .. ... ... .. ......................... .35 C. Prasangka Sosial dan Stereotip .............. ........ ... .. .................... 36 1. Prasangka Sosial ... ................................ . .... . .... ............36 2. Stereotip.............. .. ........................ .................................37 BAB III GAMBARAN UMUM MASY ARAKAT KELURAHAN E MPANG KOTA BOGOR A. Letak Daerali. ........ .. .... .... ........ ... ........ ..... . ... . .. ... . ..........39 B. Demografis Masyarakat ... .... .. .... ... .. ...... ........... ....... .. ....... 39 C. Gambaran etnis Arab dan Budayanya .. . .. .... .......... . ... .. .. ........ .42 1. Sejarah datangnya Etnis Arab ......... . ................. ............ 42 2. Aspek Sosial. ... . ... .................. ... . ............................. 46 3. Aspek Ekonomi. .. ... ...... ....... ..... .......... . ......... . ...........4 7 4. Aspek Pendidikan..... ..... .... .. .. ..... . ... ... . .. ... ... ..... .. .... .. .48 5. Aspek l( esenian .... ... ..... ......... ... .......... .................... .48 BAB IV ETNIS ARAB DENGAN MASYARAKAT PRIBUMI DALAM POLA KOMUNIKASI A.
Bahasa dalam Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kata Bogor...............50
B.
Pola Komunikasi Antarpribadi Et.nis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Em pang Kota Boger...............56
C.
Pola Komunikasi Kelompok Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empaug Ko ta Bogor. .............57
D.
Prasangka Sosial dan Stereotip dalam Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarkat Pribumi di Kelurahan Empang Ko ta Begor.....................................................................................63
E.
Kegiatan Keagamaan Yang Dilakukan Dalam Pola Komunikasi Yang Te1jadi Antara Etnis Arab Dengan 1v1asyarakat Pribu1ni ......................................................................69
F.
Faktor Penghambat dan pendukung te1jadinya Pola Komunikasi Etnis Arab Dengan Masyarkat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor.................................................. ................................. ........... 71
BAB V PENUTUP A. l(esimpulan .... ....... ......... ........ ...... . .. . ..... ............. .... .. ... 74 B. Saran-Saran .. ... ....................... .... .. ...... . .... ... .. ....... .. .....75
DAFTAR PUSTAIU ...... .................. .... ... ............... ......... ..... ......... 76 LAMPI RAN
keturunan Arab tidaklah lemah. Peranan mereka cukup kuat dalam beberapa bidang perekonomian, misalnya dalam perdagangan. 2 Sedangkan perbedaan dalam hal hubungan dengan tanah airnya. Disebabkan oleh letaknya yang jauh se1ia kurangnya perhatian atau kontak dari pengusaha di negeri asal. Golongan Arab di Indonesia kurang te1jalin hubungan langsung dalarn perkembangan ideologi, politik dan kebudayaan. Malah karena peran Mekah sebagai pusat Islam, etnis Arab di Indonesia lebih berorentasi ke Negara Mekah dibanding ke negara asaln.ya yaitu Hadramaut (Yaman Selatan). Berbeda dengan Cina yai1g lebih mudah memperoleh ideologi baru dari negeri Cina. Mereka memiliki kesadaran politik yang tinggi sehingga orentasi kepada kebudayaan leluhumya masih nampak menonj ol, seperti dalam berbagai macam upacara. 3
----~~~
Manusia merupakan makhluk sosial akan selalu berinteraksi dengan lingkunganya, karena bagaimana pun manusia saling membutuhkan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Karenanya manusia tidak luput dari aktivitas komunikasi baik antarpribadi maupun keJompok dengan berbagai latar perbedaan budaya. Hubungan individu atau kelompok dari lingkungan kebudayaan yang berbeda akan mempengaruhi pola komunikasi, karena perbedaan budaya memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda clan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda. 4
2 3
Ibid, h. 179. Ibid, h. 172.
Sehingga kerap kali menemui hambatan-hambatan, seperti bahasa, nonna dan adat suatu kelompok masyarakat tertentu yang menjadikannya pedoman oleh mereka dalam bersikap dan berinteraksi, karenanya akan banyak perbedaan yang muncul, dan perbedaan tersebut jika tidak dipahami dengan baik akan menjadi kendala dalam proses komunikasi, dapat menimbulkan konflik yang mengarah pada perpecahan dan berpengaruh pada keutuhan negara. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan landasan ideal Panca Sila yaitu sila ke-3 "Persatuan Indonesia." Seperti halnya konflik yang terjadi di berbagai daerah seperti: di Ambon, Poso dan Kalimantan yang terjadi dalam kunm 1998-2002, dengan berbagai bentuk kekerasan, penganiayaan, perusakan, clan pembunuhan. 5 Hal tersebut tentunya disebabkan oleh banyak faktor, tetapi salah satu faktornya adalah karena adanya perbedaan-perbedaan budaya. Dengan dernikian, komunikasi dalam sebuah hubungan yang multi etnis perlu dilakukan, sebagai salah satu alternatif dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Dalam masyarakat akan terwujud sebuah kesadaran sebagai satu komunitas yang berada dalam satu wilayah negara Indonesia, serta dapat saling menerima clan mengh01111ati perbedaan-perbedaan tersebut. Melihat peran komunikasi yang begitu penting dalam meciptakan hubungan harmonis yang multi etnis clan penuh perbedaan budaya, maka penulis tertarik untuk lebih jauh mengkajinya dalam ruang lingkup komunikasi antarbudaya. Untuk itu penulis akan meneliti sebuah pola
komunikasi yang terjadi pada golongan etnis asing yakni etnis Arab dengan etnis asli Indonesia atau masyarakat pribumi. Adapun penelitian in.i dilakukan di Kelurahan Empang Kota Bogor. Letaknya dipusat kota, yang manajuga dekat dengan kota besar yaitu Jakarta Indonesia menjadi pintu gerbang bagi para pendatang dari baik dari dalam negeri mapun luar negeri seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Asia Kota Bogor pun menjadi tempat pertemuan berbagai macrun golongan etnis atau suku bangsa, orang, kebudayaan, sehingga merupakan suatu daerah srategis bagi tumbuhnya kehidupan barn dan lahirnya suatu kebudayaan barn. Fungsi kota Boger yang demikian itu menyebabkan kota ini sering disebut bersifat heterogen karena berkembangnya kehidupan yang pruralitas. Demikianlah kota Bogor persis dengan kondisi kota pada umunmya, yang disebutkan oleh Djoko Widagho dkk. 6 Etnis Arab di Indonesia termasuk golongan yang minoritas, di mana mereka pada dasarnya memiliki pola kebudayaan yang berakar clari Negeri Arab yang berbecla dengan pola kebudayaan masyarakat pribumi, namun hampir semua etnis Arab di Indonesia saat ini sudah dilahirkan dan hidup berdampingan sejak lama di Indonesia sehingga secant langsung telah te1jalin hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi. Begitupun dengan etnis Arab yang ada di Kelurahan Empang Bogor terlihat adanya hubungan komunikasi dengan masyarakat pribumi di daerah tersebut. Keaclaan tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya perkawinan, kepercayaan, dan perdaganggan yang dilakukan oleh ke-dua etnis yakni Arab dan masyarakat pribumi. Hubungan komunikasi yang akan timbul antara etnis Arab yang mempunyai pola kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat pribumi ialah hubungan komunikasi antarbudaya yaitu sebuah hubungan komunikasi yang dilatarbelakangi oleh perbedaan budaya di Bogar, dimana orang yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belaka11g budaya yang berbeda. Karenanya
budaya mempunyai hubungan timbal balik dengan
komunikasi, seperti dua sisi dari satu mata uang, yang mana budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan, atau mewariskrumya. 7 Adanya hubungan komunikasi yang terjalin antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi mendorong penulis untuk lebih jauh mengetahui gambaran secara jelas mengenai pola komunikasi, penggunaan bahasa,
.
prasangka dan stereotip yang tumbuh dalam hubungan yang te1jadi serta melihat berbagai bentuk kegiatan yang menunjang terbentuknya hubungan tersebut. Untuk itu penulis akru1 menyusun penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul "Komunikasi Antarbudaya (Studi pada pola komunikasi
etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Bogor)."
B. ldentifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. ldentifikasi masalah Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yaitu ingin menggambarkan secara jelas mengenai pola komunikasi yang te1jadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi yang terjadi sejak tinggal di Indonesia khususnya di daerah Bogor serta menghubungkannya clalam berbagai konteks kegiatan seperti ekonomi, pendidikan, perkawinan dan keagamaan, penggunaan bahasa, prasangka dan stereotip.
2. Pembatasan masalah Melihat luasnya pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti, agar lebih terfokus dan efektif dalam penelitian ini, penulis membatasi beberapa masalah terkait dengan penelitian. Pertama terkait dengan masalah tempat penelitian penulis membatasi
wilayah atau tempat yang menjadi objek penelitian yakni hanya terfokus pada lingkungan Rw 02 Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Data yang penulis temukan di lingkungan Rw tersebut merupakan lingkungan yang paling memiliki jumlah penduduk etnis Arab paling banyak bermukim.
Kedua, terkait dengan masalal1 bentuk dari pola komunikasi yang akan penulis teliti terbatas hanya dalam bentuk kornunikasi lisan tidak meneliti komunikasi dalam bentuk komunikasi massa, karena penulis hanya memfokuskan pada hubungan komunikasi manusia secara pribadi
dan kelompok secara langsung dan alan1iah tanpa melibatkan media massa sebagai sarana komunikasi.
3. Perumusan masalah Berdasru·kan latarbelakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pola komunikasi yang te1jadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor? Berdasru·kan masalah di atas maka yang menjadi pertanyaan tunman adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana bahasa yang digunakan dalam pola komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor?
2.
Bagaimana pola komunikasi antruvribadi yang te1jadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor?
3.
Bagaimana pola komunikasi antarkelompok yang terjadi antru·a etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor?
4.
Bagaimana prasangka dan stereotip dalam komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Begor?
5.
Bagaima kegiatan keagamaru1 yang dilakukan kedua etnis yakni Arab dan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor?
C. Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian ini merupakan pola komunikasi yang te1jadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi. Adapun pola yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran keseluruhan dari proses penyampaian pesan baik secara verbal maupun nonverbal dalan1 komunikasi. Adapun pola komunikasi yang terjadi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi; agama, ekonomi, perkawinan dan sebagainya hal tersebut dapat dilihat dari dalam bentuk hubungan komunikasi antarpribadi dan kelompok serta melihat dari bahasa yang digunakan dan sterotip dan prasangka yang ada. Sedangkan yang dimaksud dengan istilah "masyarakat pribumi" ialah orang yang berasal dari etnis Sunda yang merupakan penduduk asli yang tinggal di Kota Bogor seperti halnya etnis asli Indonesia lainnya yaitu: Bugis, Jawa, Betawi, Batak, Banjar,
Dayal~,
Sasak, Bali, dan
sebagainya. 2. T ujuan penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : I.
Untuk mengetahui pola komunikasi yang te1jadi pada etnis Arab dengan masyarakat pribumi melalui variabel pola komunikasi dalam komunikasi antarbudaya yaitu pada pola komunikasi antarpribadi dan antarkelompok, penggunaan bahasa, prasangka clan stereotip yang teriadi dalam oola komunikasi vang: terialin_
2.
Penelitian ini disusun dengan harapan agar dapat memberikan usulan mengenai perlu adanya penelitian-penelitian
tent~mg
komunikasi
antarbudaya agar dapat lebih menambah manfaat dalam bidang ilmu komunikasi. 3. Manfaat penelitian a. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan scbagai masukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya dalam kajian ilmu komunikasi antarbudaya. b. Praktis
Memberikan masukan kepada warga masyarakat untuk mencegah terjadinya konflik, akibat kesalahpahaman cara pandang dalam memahami atau menafsirkan sebuah pesan yang digunakan oleh komunikator yang berbeda budaya. D. Metoclologi Penelitian
1. Pendekatan, clan konsep penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengglll1akan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan secara sistematis dan mendalam situasi atau peristiwa, dan pada penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, tetapi membuat pernyataan penelitiaan. 8
Metode di atas dimaksudkan agar penulis lebih leluasa dalam penelitian studi pola komunikasi pada etnis Arab, sehingga dalam penelitian ini penulisan dapat menggunakan dan mengembangkannya secara ilmiah. Metode deskriptif tersebut dengan menggunakan variabelvariabel komunikasi dalam komunikasi antarbudaya sebagai berikut: a. Pola komunikasi adalah sebuah gambaran tentang sebuah proses komunikasi yang terjadi dalam sebuah komunitas baik yang terjadi secara individu maupun kelompok. b. Komunikasi antarpribadi ialah komunikasi adalah sebuah proses komunikasi yang melibatkan dua orang individu dalam berinteraksi. c. Komunikasi
antarkelompok
adalah
proses
komunikasi
yang
melibatkan lebih dari dua oamg dalam melakukan sebuah interaksi, komunikasi kelompok terbagi menjadi bagian kelompok kecil dan kelompok besar. d. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan clan dipahami suatu komunitas. e. Prasangka diartikan sebagai suatu sikap tidak adil, menyimpang atau tidak toleran terhadap sekelompok orang. f. Sterotif sebagai suatu keyakinan bahwa semua anggota kelompok
sosial tertentu memiliki karakteristik yang sama. Dengan kata lain stereotip adalah kerangka berpikir kognitif yang menyatakan bahwa
semua orang yang menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial menunjukan karateristik yang serupa.
2. Tempat penelitian Adapun tempat yang dijadikan objek dalam penelitian ini ialah di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tepatnya di lingkungan Rw 02.
3. Teknik penulisan Penelitian ini menggunakan pedoman penulisan karya ilmiyah (skripsi, tesis, dan dise1iasi) yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
4. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dengan:
a. Observasi Obsevasi atau pengamatan langsung merupakan metocle pertama yang digunakan dalam penelitian, dan mempakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung gejala yang diselidiki. 9 Adapun observasi yang penulis lakukan yakni pada: 1.
Pada 10 Juli 2009. Penulis mengunjungi claerah Kelurahan Empang dan sekitar Mesj id Keramat Empang dengan tujuan untuk menentukan lokasi yang akan dijadikan penelitian.
2.
Pada 25 Pebruari 2010. Penulis menghunjung kegiatan Majlis Ta'lim di Mesjid Keramat Empang (Mesjid Agung) dengan tujuan memastikan kegiatan pengajian yang sepertia apa yang dilakukan.
3.
Pada 27 Januari 2010. Mengamati kegiatan keseharian di lingkunang Rw 02 dengan tujuan mengetahui suasana dilingkung tersebut baik dalam hal be1ietangga, jual beli dan pergaulan kelompok.
4.
Pada 4 Maret 2010. Penulis observasi Ice Sekolahan Yayasan Al Irsyad dengan tujuan mengathui gambaran mengenai keadan di Lingkung
tersebut
khususnya
siwsa
siwi
dengan
tujuan
memeperoleh infomrnsi mengenai keadan hubungan kedua etnis yakni Arab dan pribumi di lingkungan pendidikan. 5.
Pada 9 Maret 2010. Penulis mengamati acara Maulid yang merupakan acara rutinan yang diselenggarakan di Kelurahan Empang Bogor.
6.
Pada 2 Maret 2010. Penulis mengamati kegiatan jual beli disepanjang jalan Empang di kelurahan Empang dengan tujuan mengetahuai kegiatan dagang yang dilakukan.
b. Wawancara mendalam Wawancara yaitu pengumpulkan data dengan melakukan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, yang
dilakukan dua orang atau lebih, bertatap muka mendengarkan secara langsung infonnasi-infoimasi. 10 Adapun beberapa warga Kelurahan Empang yang penulis wanwancara ialah: a.
Pada 27 Januari 2010 . Penulis menemui Saudara Ahinad Yani di Rumahnya dengan harapan mengetahui infonnasi awal mengenai keadaan di lingkungan Kelurahan etnis Arab
b.
Pada 4 Pebruari 2010 . Penulis menemui lbu Maryam di Rumalmya sala11 satu warga etnis Arab dengan tujuan mengetahui hubungan antara etnis Arab dengan masyarakat Arab
c.
Pada 5 Pebruari 2010 . Penulis menemui Saudara Yayan Salah seorang pemuda di lingkuang Keh11rahan Empang Kota Bogor dengan harapan mengetahui seputar hubungan pergaulan yang te1jalian antar pemuda.
d.
Pada 25 Pebmari 2010 . Penulis menemui Bapak Muhidin salah seorang tokoh yang merupakan warga mayarakat pribumi dengan tujuan melihat hubungan clalam pergaulan se1ta pandangan mengenai etnis Arab dengan Masyrakat pribumi.
e.
27 Pebruari 2010 . Penulis menemui Saudara Rofiuclin Mansyur, yang merupakan pemuda etnis Arab di Mesjid Keramat Empang
dengan tujuan mendapatkan infonnasi menganai pergaualan dan hubungan serta pandangan mengenai masyarakat pribumi. f.
Pada 2 Maret 2010 . Penulis menemui bapak Umar di Rumhanya, dia merupakan salah satu tok.oh Etnis Arab sekaligus sebagai ketua Rw 02 dan mewawancarainya dengan tujuan memeperoleh gambaran mengenai kegiatan serta hubungan antar keclua etnis dalam berbagai kegiatan sepe1ii keagamaan, kemasyarakatan, dan stereotip serta berbagai masalah yang te1jadi di Wilayah Rw 02.
g.
Pada 3 Maret 2010 . Penulis menemui bapak Juma salah satu warga pribumi yang merupakan salah satu pekerja yang pemah beke1ja di rumah ketunman etnis Arab dengan tujuan memperoleh informasi menganai hubungan dan pandanganya menganai etnisd Arab sebagai peke1ja.
h.
Pada 4 Maret 2010 . Penulis mewawancara ibu Idah salah, satu warga pribumi yang memepunyai suami dari keturunan Arab dengan tujuan mengetahui informasi mengenai hubungan etnis Arab dengan masyarakat pribumi dalam hal pernikahan dan kekeluargaan.
i.
Pada 4 Maret 2010 . Penulis mewawancara bapak Mahdi Ma'mun Miskara, dia merupakan salah satu tokoh pendidikan Yayasan Al Irsyad yang terdapat di kelurahan Emapang, dengan tujuan
mengetahui hubungan kedua etnis Arab dan pribumi yang terjalin dalam hal pendidikan J.
Pada 7 Maret 2010 . Penulis memwawancara bapak Dayat di Rumahnya, dia merupakan salah satu tokoh masyaralcat pribumi yang mempunyai pergaulan yang baik dengan etnis Arab dengan tujuan mengetahui informasi mengenai berbagai kebiasaan dan pandangan mengenai etnis Arab dalam berbagai hal seperti kerja, jual beli dan faham keagamaan, bahasa yang digunakan.
k.
Pada 9 Maret 2010 . Penulis menemui bapak Taufik Abdul Afif yang merupakan salah satu warga keturunan etnik Arab yang juga berpropesi sebagai pedagang dengan tujuan mengetahui informasi mengenai berbagai tradisi dan budaya etnis Arab, kegiatan jua1 beli serta makanan serta sejarah mengenai keberadaan etnis Arab di bogor.
c. Dokumentasi Berkaiatan dengan data Dokumentasi penulis digunakan dalam penelitian ini ialah berupa buku gambaran demografi dan monografi serta catatan kependudukan masyarakat Kelurahan Empang khususnya Iingkungan warga Rw 02, yang penulis peroleh dari Arsip Kelurahan Empang.
5. Pengolahan dan analisa data
Data-data yang diperoleh, kemudian dipelajari, yaitu jawabanjawaban responden untuk dianalisis dan dimmuskan untuk memperoleh data-data akurat. Kemudian memberikan kesimpulan dari hasil analisis dan penafsiran data, semua tahapan tersebut akhirnya dijelaskan pendeskripsiannya dalam bentuk pemyataan. E. Tinjauan pustaka
Dalam kajian ini, peneliti memuat basil penelitian yang sudah ada, dengan membandingkannya dengan judul yang akan diteliti yaitu "Komunikasi Antarbudaya (Studi pada pola komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang, Kota Begor)." Adapun kajian komunikasi antarbudaya yang pernah diteliti ialah, komunikasi antarbudaya (studi pada pola komunikasi masyarakat suku Betawi dan Madura di Kelurahan Condet Batu Ampar) penelitian tersebut diteliti pada tahun 2006, oleh Ahmad Syukri, S.Sos.I, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jumsan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, pada penelitian terse but dilakukan pad a masyarakat Betawi dan Tionghoa clan buican pada etnis Arab, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ali Abdul Rozak yang be1judul Akulturasi Budaya Betawi Islam dengan Tionghoa (Studi komunikasi antarbudaya pada kesenian Gambrang Kromong di Setu Babakan, Kelurahan Jaga Karsa), pada penelitian tersebut hanya mengkaji pada etnis yang sama dan lebih menekankan pada akulturasi pada kesenian Gambrang Kromong." Sehingga berbeda dengan penelitian yang akan penulis teliti. vaitu
"kornun1 b~1
antarbudaya (studi kasus pada etnis Arab dan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor )."Dan peneliti ini diharapan dapat dijadikan sebagai masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi antarbudaya.
F.
Sistematika Penulisan Untuk mempennudah pembahasan penelitian ini, peneliti berusaha membuat secara sistematis kedalam lima bab, yang terdiri dari sub-sub pembahasan. Adapaun kelima bab tersebut sebagai berikut: BAB I.
Bab ini menjelaskan tentang kerangka dasar dengan memaparkan latar belakang masalal1, yaitu menggambarkan permasalahan yang terkait dengan etnis Arab
di
Indonesia, mengidentifikasi
permasalahan yang akan penulis kaji, membatasi ruang lingkup permasalal1an sehingga penelitian lebih mudah dan terarah serta fokus terhadap permasalahan yang akan dikaji. Menyusun permasalahan yang dikaji dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi, tinjauan pustaka dan yang terakhir sistematika penulisan. BAB II.
Pola
komunikasi
dalam
ilmu
komunikasi
antarbudaya,
komunikasi antarbudaya menjelaskan pengertian kebudayaan, dan komunikasi antarbudaya. Pola komunikasi, membahas berbagai variabel pola komunikasi dalam komunikasi antarbudaya yang meliputi: pengertian bahasa dan pesan, pengertian prasangka dan
BAB III. Gambaran umum masyarakat Empang Kota Bogor, yaitu
membahas gan1baran masyarakat yang dilihat dari beberapa keadaan yaitu: demogarfi penduduk dan monogarfi yang meliputi letak daerah, kegiatan ekonomi, pendidikan, mata pencaharian dan keagamaan. Kemudian menggambarkan Sejarah kedatangan etnis Arab dan melihat berbagai bidang yang dilakukan oleh etnis Arab seperti: ekonomi, pendidikan, budaya dan keagamaan. BAB IV.
Bab ini akan memaparkan hasil penelitian Varibel, yaitu pola komunikasi antarpribadi dan antarkelompok etnis Arab dengan masyarakat
pribumi,
kemudian
menjelaskan
bahasa
yang
digunakan dalan1 pola komunikasi yang te1j adi serta melihat apa yang menjadi prasangka dan stereotip dari kedua etnis yaitu etnis Arab dan masyarakat. BAB V. Bab ini berisikan tentang: kesimpulan dan saran serta di diakhiri
dengan daftar pustaka dan lampiran.
~-----~
BABU
LANDASAN KONSEPTUAL
A. Komunikasi Antarbudaya 1. Pengertian Budaya Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sangsakerta, yaitu buddayah bentukjamak dari kata budi yang berarti akal. 1 Sedangkan kata kultur berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata colere yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan terutama dalam mengembangkan tanah atau petani. Kemudian makna tersebut mengalami perkembangan menjadi kata culture yang berarti segala aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harns dibiasakan berkarya dengan belajar, berserta keselurnhan dari hasil budi dan karyanya.2 Kebudayaan juga diartikan sebagai simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalarnan, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau generasi. 3
1
2
Djoko Widagho, I/mu Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 17. Ibid., h. 19.
Trenholm dan Jenesen sebagaimana dikutip oleh Dedy Mulyana mendefinisikan budaya sebagai berikut: "Budaya adalah seperangkat nilai, kepercayaan, norma, dan adat-istiadat, aturan dan kode yang secara sosial mendefinisikan kelompok-kelompok orang. Mengikat mereka satu sama lain dan memberi mereka kesadaran bersama. Mereka mengemukakan lebih jauh bahwa budaya adalah jawaban kolektif terhadap pertanyaan-pe1ianyaan mendasar: Siapa kita? Tempat kita dimana? Dan bagaimana kita menjalani kehidupan kita? ... "4 Dari definisi yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan bagian dari kehidupan manusia, budaya merupakan identitas suatu kelompok
manusrn
dan
budaya
sangat
penting
sehingga
budaya
mempengarhui segala perilaku manuisa itu sendiri. Peranan kebudayaan menjadi sangat besar dalam kegiatan komunikasi karena
karakteristik
kebudayaan
antarkomunitas
dapat
membedakan
kebudayaan lisan dan tertulis yang merupakan kebiasaan suatu komunitas dalam mengomunikasikan adat istiadatnya. Jacli pesan-pesan, pengetahuan, kepercayaan, dan perilaku sejak awal tatkala orang tidak bisa menulis dapat dikomunikasikan hanya dengan kontak antarpribadi langsung atau oleh pengamatan yang mendalam terhadap peninggalan artifak sehingga informasi yang paling minimum pun dapat di sebarluaskan. 5 Jadi budaya sangat berkaitan dengan komunikasi dengan berbudaya manusia dapat melakukan interaksi sosial dengan manusia lainnya, sepe1i i dalam berkomunikasi, ekonomi, politik, sosial, penggunaan bahasa dan lain sebagainya.
4
Dedv Mulvana. Komunikasi Efektif.<;untu PPndPlrotnn
l.inln~
n,,,/n,,n ( R
PT
Wujud dari sebuah kebudayaan secara operasional dapat dilihat dari isi kebudayaan. Yang meliputi: 1) Perantara dan perlengkapan hid up manusia, 2) Mata pencaharian hidup, 3) Sistem ekonomi, 4) Si stem kemasyarakatan, 5) Bahasa, 6) Sistemfengetahuan, 7) Religi.
2. Pengertian Komunikasi Antarbudaya Komunikasi Antarbudaya merupakan perpaduan dari dua suku kata yakni komunikasi dan budaya. Keterkaitan komunikasi dan kebudayaan itu telihat pada earn manusia berkomunikasi baik, dengan individu maupun dengan kelompok yang memiliki perbedaan budaya sehingga dari proses kom unikasi yang terjacli menunjukkan suatu perbedan ternendiri. Untuk lebih jelasnya mengenai komunikasi antarbudaya berikut beberapa pendapat tentang definisi komunikasi antarbudaya, yakni. a. Menmut Guang-Ming Chen dan William J. Starosta sebagaimana dikutip oleh
Deely
Mulyana
berpendapat Komunikasi
antarbudaya
adalah
komunikasi yang terjadi antara produsen pesan clan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda. 7
6
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raia Grafi ndo Persada. 2007). h_
b. Alo Liliweri komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi atau kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang memengaruhi perilaku komunikasi para peserta. 8 Dari dua definisi di atas nampak jelas bahwa yang menjadi ciri utama dari suatu komunikasi antarbudaya yaitu adanya komunikator dan komunikan yang berasal dari budaya yang berbeda dan komunikasi antarbudaya sebagai komunikasi yang melibatkan komunikator dan penerima pesannya satu sama lain mempunyai perbedaan budaya. 3. Variabel Pola Komunikasi Antarbudaya a. Bahasa dan Pesan Verbal Salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya di muka bumi adalah bahasa dan penggunaannya dalam kehidupan. Penggunaan bahasa pada binatang bersifat statis, bi.natang dapat merespon tanda-tanda atau simbol-simbol, dalam komunikasinya binatang tidak dapat
memodifikasi
bahasa.
Bahasa
dapat
didefinisikan
sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.9
8
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Konwnikasi Antarbudava. h.1 2.
Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Komunikasi" mende:finisikan bahasa sebagai berikut: "Bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena. bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata hams disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti ..." 10 Dalam studi kebudayaan, bahasa ditempatkan sebagai sebuah unsur penting selain unsur-unsur lain seperti sistem pengetahuan, mata pencaharian, adat istiadat, kesenian dan sistem peralatan hidup. Bahkan bahasa clapat dikategorikan sebagai unsur kebudayaan yang berbentuk nonmaterial selain nilai, norma dan kepercayaan. Sebagaimana diketahui, kebudayaan hanya ditemukan dalam masyarakat sebab hanya manusialah yang dapat mengembangkan sistemsimbol dan menggunakannya secara lebih baik, apalagi simbol-simbol itu dibentuk dalam kebudayaan. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa bahasa merupakan salah satu unsur penting dari kebudayaan yang berbentuk nonmaterial, bahasa mencerminkan budaya. Orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga memiliki cara pandang yang berbeda. Ba11asa dalam kehidupan manusia adalah sebagai representasi sebuah
kebudayaan,
yang
dapat
memberikan
penjelasan tentang
pandangan dunia, kepercayaan, nilai, pengetahuan, dan pengalaman dari
orang yang menggunakan bahasa tersebut. Orang yang sering mengucap kata-kata Allah, akhirat, smga dan neraka tentu akan berbeda pandanganya tentang dunia ini dengan orang-orang yang sering mengucapkan kata-kata duit, cewek, cimeng, pesta, dan minum, dan seterusnya. 11 Sebagai representasi sebuah budaya, maka kata-kata atau bahasa tidak selalu sepenuhnya dapat diterjemahkan kedalam kata-kata atau bahasa lain secara sempuma, akan ada saj a perbedaan ketika suatu kata atau
bahasa
tersebut
dite1jemahkan
ke
bahasa
lain.
Kesulitan
penerjamahan disebabkan oleh keterbatasan dari pada bahasa itu sendiri antara lain: 1. Kata-kata memiliki lebih dari satu makna, 2. Banyak kata terikat budaya dan tidak d.apat diterjemahkan langsung. 3. Orentasi budaya dapat membuat terjemahan langsung menjadi tidak masuk akal. 4. Suatu budaya mungkin tidak memiliki latarbelakang pengalaman yang memungkinkan tejemahan pengalaman dari budaya lain. 12 Adapun keterkaitan bahasa dalam komunikasi verbal, bahasa dipandang sebagai suatu wahana penggunaan tanda-tanda atau simbolsimbol untuk menjelaskan sutu konsep tertentu bahasa memiliki keyakinan simbolisasi
tersebut
clan
dipandang
sebagai
upaya
manus1a,
mendayagunakan informasi yang bersumber dari persepsi manusia, medium untuk berkomunikasi secara santai dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. 13
11 12
Dedy Mulyana, Komunikasi EfektifSuatu Pendekatcm Lintas Budaya h. 109. Ibid., h. 110-111
Dalam penggunaannya bahasa dan kebudayaan mempunya1 keterkaitan, yang menyebabkan lahirnya beberapa variasi dalan1 bahasa itu sendiri, yaitu: 1. Dialek, yaitu vanas1 dalam bahasa di suatu daerah dengan kosa kata yang khas, 2. Aksen, menunjukkan kepemilikan, penyebutan (pronounciation), yaitu tekanan dalam pengucapan yang dapat dibedakan, 3. Jargon, adalah sebuah unit kata-kata atau istilah yang dibagikan atau dipertukarkan oleh mereka yang sama persepsi atau pengalamannya, 4. Argot, yaitu bahasa khusus yang digunakan oleh suatu kelompok yang luas dalam sebuah kebudayaan untuk menunjukkan posisi mereka yang kuat dalam suatu masyarakat. 14
b. Pesan Nonverbal Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis atau dengan menggunakan mimik, pantomim, dan bahasa isyarat. 15 Ada banyak definisi lainnya mengenai pesan nonverbal dua diantaranya definisi yang kemukakan oleh :
1. Menmut Lany A. Samovar dan Richard E. Porter yang dikutip oleh Alo
Liliweri
mendefinisikan
komunikasi
nonverbal
sebagai
komunikasi tanpa kata-kata definisi ini mengandung penge1tian bahwa
14
Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antndm dmm
( V n ov:ilrnrt::1 · Pnct"'lc" p,,1"' ;,.,.
komunikasi nonverbal disampaikan dengan tidak menggunakan katakata. 16 2. Menurut Eguene Matsol yang dikutip Alo Liliweri, komunikasi nonverbal merujuk pada variasi bentuk-bentuk komunikasi yang meliputi
bahasa,
bagaimana seseorang
berpakaian,
bagaimana
seseorang melindungi dirinya, menampilkan ekspersi wajah, gerakan tubuh, suara, naaa, dan kontak mata. 17 Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa komunikasi pesan nonverbal ialah semua isyarat yang bukan kata-kata yang mana dalam penggunaannya telah disepakati bersama oleh para pengguna pesan nonverbal itu sendiri. Adapun mengeni perbedaaimya dengan pesan verbal ialah pesan nonverbal tidak berlaku di segala tempat dan waktu, karena pemaknaan pesan nonverbal di suatu daerah bisa berbeda-beda, dan budayayalah yang memberikan makna terhadap pesan nonverbal tersebut dan juga pesan nonverbal ialah pesan yang bersifat eksplisit clan diproses secara kognitif, sedangkan pesan nonverbal lebih bersifat spontan, ambigu, dan sering berlangsung cepat. 18
16
Alek Ruimonder, dkk., Komunikasi Antarb11adaya, ( Jakarta: Universitas Terbuka DEPNIKNAS, 2001), h. 64-65. 17 Alo, Dasar-Dasar Komunikasi A ntarh11dfIVn_ h_9 R-1O1
1. Bentuk Pesan Nonverbal. Jalaludin Rakhmat mengelompokan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut: a. Pesan kinesik yaitu pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari : pesan fasial, pesan gestural, pesan postural dan artifaktual. 19 Adapun penjelasan ketiga pesan tersebut sebagai berikut: I) Pesan fasial yaitu pesan yang menggunakan mimik muka untuk menyampaikan
makna
tertentu.
Berbagai
penelitian
menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh
kelompok
makna:
kebabagiaan,
rasa
terkejut,
ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuoan, malu, sakit, dan tekacl. 20 Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai malma pesan. Menurut Galoway sebagaimana dikutip Jalaludin Rakhmat menyebutkan bahwa pesan gestural digunakan untuk mengungkapkan: mendorong · atau membatasi, menyesuaikan atau mempertentangkan, 21 3) Postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, postur seorang
prajurit
TNI
yang
sedang
berbicara
dengan
komandannya tentu akan berbeda dengan postur seorang santri 19
Jalaludin Rakhmflt. P.~ilmlrwi Knm1111ilrMi
h ?RO
yang berbicara pada kyai.
Adapun makna yang dapat
· disampaikan dari pesan postral adalah: a.
Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan
terhadap individu yang lain. Postm yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif, b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, clan postur orang yang merendah, c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak beru ah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif. 22 4) Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturanjarak dan ruang.
Umumnya
dengan
mengatur
jarak
kita
mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. 5) Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya
dengan pesan verbal. 24 Adapun kelima fungsi tersebut sebagai berikut: a. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sud ah disajikan
secara
verbal.
Misalnya
setelah
mengatakan
penolakan, saya menggelengkan kepala. b. Substitusi, Misalnya
yaitu menggantikan Iambang-lan1bang verbal. tanpa
sepatah
kata
pun
kita
berkata,
kita
menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala. c. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda "memuji' prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata "Hebat kau
d. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya mak:na pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda. menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata. e. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.25
B. Pola Komunikasi 1. Pengertian Pola Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pola mengandung a.iii bentuk (struktm) yang tetap. 26 Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer pola diartikan sebagai model, (rancangan).27 Sedangkan istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicate yang berruii berbicara, menyampaikru1 pesan, informasi, pikiran, gagasan, dan '
pendapat yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengharapkan respons, tanggapan atau ams balik (feed back). 28 Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pola komunikasi adalah sebuah gambaran tentang sebuah proses komunikasi yang terj adi dalam sebuah komunitas baik yang terjadi secara individu maupun kelompok. Dengan mengetahui gambaran pada sebuah proses komunikasi maka kita dapat mengetahui bentuk dari sebuah hublli1gan komunikasi yang te1j adi Sebelum kita mengetahui bentuk sebuah pola komunikasi apa yang diterapkan dalam sebuah komunitas baik individu maupun kelomplok maka kita perlu melihat proses komunikasinya, karena pol.a komunikasi tersebut 26
Departemen Pendidikan Nas ional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 885. 27 Puis A. Partono dan M. n ::ihhm l'll-Rllrrv T
h'>""' II . 1, ,.,1,..
terlahir dari berbagai proses komunikasi sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan karena menjadi sebuah satu kesatuan. Tanpa kita melihat proses komunikasi yang terjadi dalam sebuah aktifitas komunikasi maka tidak dapat mengetahui pola komunikasi apa yang digtmakannya. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu: a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara pnmer adalah proses penyampaian pikiran
atau
perasaan
seseorang
kepada
orang
lain
dengan
menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa yang secara langsung mampu menerjemahkan fikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. b. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seperti yang telah dijelaskan di atas pada umumnya bahasa yang banyak digunakan dalam komunikasi karena bahasa sebagai
lambang mampu mentransmisikan pikiran., ide, pendapat dan sebagainya, baik mengenai hal yang abstrak maupun yang konkrit. Namun masyarakat
pada
berserta
akhirnya
sejalan
peradaban
dan
dengan
berkembangnya
kebuclayaan,
komunikasi
mengalami kemajuan dengan memadukan lambang bahasa dengan komunikasi berlambang gambar dan warna. Akan tetapi oleh para ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan efi siensi komunikasi be1media hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif. Menurut
mereka
yang
efeK.tif
dan
efisien
dalam,
menyampaikan pesan persuasive adalah komunikasi tatap muka karena kerangka acuan komunikan dapat diketahui oleh komunikator, sedangkan dalam proses komunikasinya umpan balik berlangsung seketika dalam arti kata komunikator mengetahui tanggapan atau reaksi komunikan pada saat itu juga. 2. Bentuk pola komunikasi Berkaitan dengan proses komunikasi maka clalam sebuah proses komunikasi akan membentuk pola-pola komunikasi adapun bentuk pola
komunikasi menurut Jalaludin Rahmat menegaskan bahwa dalam sebuah proses komunikasi terdapat bentuk-bentuk atau pola yakni.29 a. Komunikasi Persona (Interpersonal Comunication) K01mmikasi pesona adalah sebuah proses komunikasi yang melibatkan dua orang individu dalam beiinteraksi. Dalam komunikasi persona ini terdapat dua bentuk yaitu: 1) Komnikasi lnterpersona (Personal Comunication)
Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses komunikasi yang melibatkan dua orang individu dalam berinteraksi. Pertama-tama komunikator menyandi sebuah pesan (decide) kepada komunikannya, ini berarti dalan1 memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambang yang diperkirakan Kemudian
sebagai
seorang
akan dimengerti oleh komunikan. komunikan
cliharapkan
mampu
menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan tersebut dalam konteks pengertiannya. Dalam komunikasi interpersonal ini komunikasi berlangsung satu arah saja, climana seorang komunikator memberikan sebuah pesan yang telah disesuaikan dengan kapasitas komunikannya tanpa mengharapkan sebuah umpan balik atau reaksi dari komunikmmya. 2) Komunikasi Intarpersona (Jntrapersonal communication) Komunikasi antarpersona adalah sebuah proses komunikasi yang melibatkan lebih dari dua orang dalam berinteraksi. Dalam proses
te1jadinya komunikasi hampir sama dengan komunikasi intrapersonal di
mana
komunikator
memberikan
sebuah
pesan
terhadap
ko1mmikannya, namun komunikasi antarpersona ini lebih berisifat dialogis, di mana sesorang ko1mmikan diharapkan memberikan jawaban atau reaksi atas pesan yang disampaikan oleh komunikator. Umpan balik memegang peranan penting dalam komunikasi ini, sebab ia menentukan berlanjut tidaknya sebuah komunikasi yang dilancarkan oleh seorang komunikator. Dalam komunikasi ini dikarenakan situasinya tatap muka maka tanggapan komunikan dapat segera diketahui secara langsung. b. Konmnikasi kelompok Komunikasi kelompok adalah proses komunikasi yang melibatkan lebih dari dua orang dalam mdlakukan sebuah interaksi, komunikasi kelompok terbagi menjadi bagian kelompok kecil dan kelompok besar. c. Komunikasi massa CMass Comunication) Komunikasi kelompok adalah proses komunikasi yang melibatkan media massa sebagai sebuah alat dalam melakukan interaksi dalam komunikasi, media masa bisa beruapa surat kabar, majalah, televisi, radio, film. Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi menggunakan media massa sudah merupakan sebuah bagian penting karena dengan begitu mudahnya kita mengakses sebuah infonnasi maka semakin besar pula tanggungjawab dalam menyaring sebuah infonnasi yang di clapat.
C. Prasangka Sosial dan Stercotif 1. Prsangka sosial
Prasangka berasal dari kata Latin yaitu praej udicium yang bera1ii preseden atau suatu penilaian berdasarkan keputusan dan pengalaman
terdahulu. Richadr W. Brislin mengartikan prasangka sosial sebagai suatu sikap tidak adil, menyimpang atau tidak toleran. terhadap sekelompok orang. 30 Gerungan memberikan penge1iikan bahwa prasangka sosial sebagai sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu; golongan ras atau golongan kebudayaan yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu. 31 Dapat difahami bahwa sikap prasangka merupakan sikap membuat seseorang membatasi terhatlap orang lain dalam pergaulan dan seseorang akan cenderung menjadi emosional ketika diprasangkai. Tentunya hal itu sangat menghalangi seseorang untuk dapat melihat kenyataan secara jelas. Karena, sangat mempengaruhi ca.ra kita memperoscs informasi sosial chm keyakinan kita terhadap orang yang menjadi anggota berbagai kelompok. Sehinga dari prasangka tersebut dapat melahirkan sikap diskriminasi terhadap anggota kelompok terentu, karena prasangka berakar dari beberapa sumber yang berbeda di antaranya adalah konflik langsung antarkelompok.
2. Stereotip Stereotip adalah menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi terhadap mereka, berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok.32 Dapat dipahami bahwa sterotip sebagai suatu keyakinan bahwa sernua anggota kelompok sosial tertentu memiliki karakteristik yang sama. Dengan kata lain stereotip adalah kerangka berpikir kognitif yang menyatakan bahwa semua orang yang menjadi bagian dari sebuah kelornpok sosial menunjukkan karateristik yang serupa. Stereotip sangat mempengaruhi pemikiran sosial. Sebagai contoh ketika teraktivasi, stereotip mernbuat kita menarik kesimpulan secara implisit tentang orang lain, kemudian membuat infonnasi yang tidak konsisten. Sikap seperti ini seri g kali nampak ketika seseorang menilai orang lain pada kelompok etnis te1ientu, dan selanjutnya dibawa pada penilaian terhadap pribadi individu tersebut. Maka dari itu sebenamya ketika seseorang sedang melakukan kontak antarbudaya dengan individu lain, pada dasarnya seseorang tersebut sedang berkomunikasi dengan identitas etnis dari inclividu tersebut. Hal yang menjadi permasalahan utama dalam proses komunikasi antarbudaya terkait clengan stereotip adalah ketika individu-individu yang terkait dan berbeda budaya itu memfokuskan secara kuat kepada stereotip
negatif yang mereka pegang masing-masing, sehingga persepsi mereka tidak akan berubah. Stereotip sangat berhubungan erat dengan prasangka sebagai contoh orang yang memiliki prasangka yang tinggi, berespon lebih cepat terhadap kata-kata yang berhubungan dengan stereotip daripada orang yang prasangka yang lebih rendah. Dari uraian tentang stereotip dan prasangka, perbedaan utama di antara keduanya adalah jika prasangka merupakan sikap namun kalau stereotip merupakan keyakinan (belief). Tapi keduanya sama-sama dapat menjadi positif maupun negative serta akan mempengaruhi persepsi seseorang ketika melakukan komunikasi antarbudaya.
BAB III GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KELURAHAN El\1PANG KECAMATAN BOGOR SELATAN KO'fA BOGOR
A. K ondisi Geografis: Kelurahan Empang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Boger Selatan. Berdasarkan Data Laporan Monografi Kelurahan Empang bulan Maret 2009. Luas wilayah Kelurahan Empang sekitar 72 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara
: Sungai Cipaku
2. Sebelah Selatan : Kel. Batu Tulis
3. Sebelah Barat
: Sungai Cisadane
4. Sebelah Timur
: Kel. Bondongan
Kelurahan Empang berada pada ketinggian 200-300 M dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 3000-4000 mm/thn.
B. Demografis Masyarakat Kelurahan Empang adalah salah satu kelurahan dari 16 kelurahan di Bogar Selatan yang mengepalai 116 RT dari 20 RW . Dengan luas wilayah 79 hektar, tidak heran kawasan pemiagaan yang banyak terdapat warga keturunan Arab dan merupakan kawasan yang padat penduduk. Pasalnya, menurut laporan data monografi Kelurahan Empang tahun 2009 memiliki jumlah pencluduk perbulan Maret sebanyak 13 .1 42 jiwa dengan jumlah laki-laki 6.641
jiwa dan 6.501 wanita dan jumlah kepala keluarga dari keseluruhan penduduk sebanyak 4.8965 kepala keluarga. Berdasarkan latar belalcang golongan etnis, di Kelurahan Empang sekurang-kurangnya terdapat 3 suku etnis meliputi: warga asli pribumi, warga keturunan dan warga negara asing. Adapun yang menyangkut warga keturunan sedikitnya terdapat dua suku etnis yakni: Arab dan Cina. Adapun keadaan jumlal1 penduduk berdasarkan keragaman golongan teresebut sebagai berikut:
Tabcl III. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Perbedaan Etnis No 1 2
3
Golongan etnis WNI Asli/ Pribumi WNI Keturunan WNA
I
- Laki-laki 6.783 jiwa 21.66 jiwa Ii
Perempuan 6.587 jiwa 1.515 jiwa 12 jiwa
I
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pendnduk Kelurahan Empang mempunyai penduduk yang beragam etnis yakni masyarakat pribmni, etnis keturunan dan warga negara asing dan dari ketiga golongan etnis tersebut paling banyak didominasi oleh warga memiliki yang miliki status sebagai WNI. Berdasarkan gambaran tersebut memungkinkan masyarakat Kelurahan Empang melakukan interalcsi serta melakukan komunikasi antarbudaya baik secara individu ataupun kelompok dengan berbagai etnis yang ada.
Adapun jumlah etnis Arab berdasarkan data buku penduduk(Detail) di Kelurahan Empang khususnya pada lingkungan RW 02 dan RW 12 yaitu sebagai berikut:
Table III. 2
Jumlah penduduk keturunan etnis Arab
di lingkungan RW 02 dan RVV 12 -~
\
No
/
Etnis Pribumi Etnis Arab
1 -...... Jumlah 2
I~ -
Etnis Pribumi Etnis Arab
Jumlah
RW KK 64
02 L 159
86 150 RW KK 33
165 324 12 L 64
87 120
183247 247
ii p
1"77 1:39 316
-
'I
'-
L+P 336
304 640
p
L+P
71
135
374
183254 509
264
\
Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa dari 237 KK sebanyak 206 KK merupakan waraga keturunan Arab dan hanya sebagian kecil atau sekitar 97 mernpakan warga penduduk pribumi dapat disimpulkan bahwa mayoritas warga penduduk di lingkungan R W 02 dan 12 didominasi oleh warga keturunan dan hal ini menunjukkan bahwa adanya pembauran etnis Ara ke dalam masyarkat pribumi. Mengenai gambaran tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Empang Kota Bogor secara keseluruhan dapat di lihat
Tabel III. 3 Jumlah penduduk berdasarlrnn tingkat pendidikan No
Lu lusan pendidikan
1
TK
2
SD/MI
Jumlah 210 orang
-
1079 orang ·~
3
SMP/SLTP/MTS
4
SMA/SLTAlAliyah
5
Dl-D3
660 orang
6
Sl-S3
462 orang
7
SLB ( Khusus)
. ~
~'.'...
4174 orang
5401 orang
2 orang
\
'..'
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Empang lebih banyak berpendidikan setingkat SLTA. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh program pemerintah yakni waj ib belajar dua belas tahun. Adapun gambaran keadaan penduduk berdasarkan keragaman dalam keyakinan dan kepercayaan yang dianut. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, kemudian agama Kristen, kemudian Katolik, disusul H indu dan terakhir agan1a yang paling sedikit pemeluknya yaitu Konghucu.
C. Gambaran umum masyarakat Etnis Ar ab 1. Sejarah Kedatangan Etnis Arab Masyarak.at Internasional yang berasal dari India, Cina, dan Arab melalui para pelayarnya, secara besar-besaran mulai berdatangan di tanah
.Batavia sekitar abad ke-14, dimana pelabuhan Kalapa pada waktu itu sudah menjadi pusat perdagangan dunia. 1 Menurut L.W.C. Van Den Berg, orang-orang Arab yang sekarang m1
bermukim di Nusantara sebagian besar berasal dari Hadramaut.2
Hadramaut adalah seluruh pantai Arab Selatan dari Aden hingga Tanjung Ras al-hadd. 3 Menurut Berg, orang-orang Arab Hadramaut mulai datang secara masal ke Nusantara pada abad ke-18. Persinggahan rnereka yang pertama adalah Aceh. Dari sana mereka lebih memilih pergi Ke Palembang dan Pontianak, orang Arab mulai menetap di Jawa setelah tahun 1820, dan koloni-koloni mereka barn tiba di bagian timur Nusantara pada tahun 1870.4 Sedangkan menurut S. Z. Hadisutijpto dalam buku "Sekitar 200
Tahun Sejarah Jakarta" (1 750-1 945) menyatakan bahwa orang-orang Arab yang datang ke Indonesia sebenarnya dimulai pada abad ke- 17, bersama-sama atau hampir bersamaan waktunya dengan orang-orang Belanda. Tetapi memang tidak banyak, kebanyakan orang-orang Arab tersebut berasal dari Hadran1aut, Tanah Arab Bagian Selatan, dan setibanya di Nusantara oleh garis keturnnannya, mereka dipanggil dengan sebutan Sayid atau Syekh. 5
1
Soecljono Ditjosisworo, Asas-Asas Sosiologi, (Bandung: Armico, 1985), h. 79. L.W.C. Van Den Berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, (Jakarta: Indonesia Netherlands Cooperation In Islamic Studies, 1989), h. I. 3 Ibid, h. 7. 2
J 11-.! _1 1.
'"''""
Menurut L.W.C Van Den Berg "Penduduk Hadramaut dibentuk dari empat golongan yang berbeda: golongan Sayid, suku-suku, golongan menengah dan golongan Budak. 6 Pertama, Golongan Sayid, menurut L.\V.C. Van Berg bahwa golongan Sayid adalah ketunman al-Husain, cucu Muha.mad. Mereka bergelar Habaib (Jamak dari Habib) dan anak perempuan mereka Habibah. Kata Sayid hanya digunkan sebagai atribut a.tau keterangan, dan
bukan sebagai gelar. Kedua, suku-suku, menurut Van Berg bahwa Suku-suku (Qabil, jamak qabilah), adalah bagian yang paling menarik dari populasi Hadramaut: sebenarnya membentuk kelas yang dominan, dan semua lelaki dewasanya menyandang Senjata. Ketiga, golongan menengah adalah penduduk bebas, dari kota manapun di Desa. Mereka bukan Suku manapun, bukan pula Sayid dan tidak menyandang Senjata. Di pundak merekalah kekusaan para penguasa daerah diterapkan. Golongan ini terdiri clari pedagang, pengrajin, petani, dan pembantu dan yang ke-empat, golongan Budak yaitu budak-budak belian. 7 Sebagian besar orang-orang Arab yang mengembangkan dakwah di Indonesia berasal dari kalangan I-Iabaib. Mereka sangat dihormati bukan hanya karena dipandang keturnnan Na.bi yang sudah selayaknya menerima
6
7
L.W.C. Van Den Berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, ..., h. 23. Ahmrl Hisv::im
l .ntm· RPlnlrn»a .C:r.inl
R11rlm1rt
a,,,.,,.,,,..,.,.,'/,.,.,,
v
nl• m • m n ••
A •• n
l..
..I- ·-
penghormatan, melainkan juga mengingat jasa kelompok ini yang sejak lama sebagai penye bar Islam. 8 Di Indonesia pembauran antara orang-orang Arab dengan masyarakat pribumi melalui perkawinan, telah dilakukan sejak sebelum Belanda datang ke Indonesia, pada umumnya perkawinan terjadi antara perempuan pribumi dengan laki-laki Arab. Mereka bersama keturunannya menetap di Nusantara dan sekarang rnenjadi orang Indonesia.9 Pembauran melalui jaringan politik bagi keturunan Arab di Indonesia sudah berlangsung sejak sebelum kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan keterlibatan mereka dalam perjuangan kernerdekaan Indonesia baik melalui bentuk perjuangan fisik maupun lewat partai politik dan jalan diplomasi. Bentuk konkrit dari proses asimilasi politik keturunan Arab pada tanggal 4 oktober 1934. Yakni aksi pemuda keturunan Arab yang telah menimbulkan reaksi baik dikalangan masyarakat Arab sendiri maupun para pejabat pemerintah kolonial. Berbeda dengan masyarkat pribumi yang justru memberikan sambutan yang baik. Berdasarkan sumpah yang dicetuskan pada tanggal 4 oktober 1934 di dirikanlah PAI yakni partai Arab Indoneisa peristiwa tersebut mempunyai pengaruh terhadap asimilasi terhadap masyarakat pribumi. Besamya pengarauh Arab di Indonesia dapat dilihat dari berbagai segi. Misalnya bahasa Indonesia yang semula ditulis dengan menggunakan
8 9
L.W.C. Van Den Berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nuscmtara, ..., h. I. Y::a~min
7~1t l
~h ~ h ~h
<"'uf?l n'H-1
v ,.1,'"'... ,.1-. .... 1---
('f_L •. -
. -.!'
U'
~
,.
•
.....
huruf Arab dengan berbagai penyesuaian, yang dikenal dengan huruf Arab melayu, Arab Pegon, atau huruf Arab Jawi dan banyak kata-kata bahasa Indonesia yang asalnya dari bahasa Arab. Penduduk golongan etnis Arab yang bermukim di Kelurahan Empang Kota Bogor sekarang ini merupakan anak cucu dari nenek moyang mereka yang berasal dari Hadramaut dan adapuJa yang berasal dari Irak. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kedatangan etnis Arab di Indonesia, khususnya di Empang telah terjadi sejak masa sebelum kemerdekaan
Indonesia.
Kebanyakan
dari
mereka
berasal
dari
Hadramauat. Mereka membaur melalui perkawinan, mengakui Indonesia sebagai bangsanya, sehingga keturunam1ya yang ada saat ini dikatakan sebagai orang Indonesia. Etnis Arab di Bogar mempunyai tradisi budaya tersendiri yang berbeda dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Meskipun budaya orang Arab di Bogor tidak ada yang murni berasal dari Negeri Arab. Budaya orang Arab terutama pada generasi kedua (peranakan) telah tercampur dengan kebuclayaan masyarakat setempat, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kegiatan diantaranya: 2. Aspek Sosial Dalam sistem sosial etnis Arab mempunyai karakteristik tersendiri seperti halnya dalam bentuk fisik mereka mempunyai ciri khas seperti
Ciri lainnya yaitu adanya identitas tehadap perbedaan status atau marga yang mana etnis Arab mempunyai marga-marga dan golongan-golongan yakni golongan alawiyin atau golongan yang mempunyai garis keturunan dengan Nabi Muhamad SAW dan golongan yang bukan alawiyin. Perebedaan tersebut menyebabkan perbedaan secara ideologis khususnya dalam masalah kegiatan keagamaan hal ini lebih bersifat internal golongan, yang mana kalau ditelaah kedua kelompok tersebut mempunyai kecendrungan yakni kelompok bahlawi lebih dekat pada kultur organisasi massa seperti Nahdatul Ulama (NU) sedangkan kelompok syech memilki kecendrungan seperti Muhamadiyah. 10 Dari kedua kelompok tersebut secara khusus tidak ada cirri-ciri khusus yang membedakannya, namuan perbedaan lebih berdasarkan marga atau kelompok keluarga. 11 3. Kegiatan Ekonomi Sebagian besar keturunan Arab yang ada di Bogor memilih untuk berdagang. kegiatan ini mempakan warisan dari nenek moyang mereka yang datang ke Indonesia dengan jalan perdagangan. Meskipun ada juga usaha sampingan lain yang dijalani oleh keturunan Arab. Komoditas perdagangan warga ketumnan Arab lebih banyak menyangkut aktifitas beribadah seperti kitab agama Islam, buku-buku Islam, busana muslim,
minyak wangi, kurma, sarung dan baju taqwa, tasbih, sajadah, dan lainlain.12 4. Aspek Pendidikan Dalam hal pendidikan etnis Arab mempunyai mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat SD, SMP yaitu yayasan AL-Irsyad yang mewadahi kedua etnis khususnya bagi warga keturunan Arab sebagai sara dalam pendidikan dan pengajaran anak-anak mereka. 13 5. Aspek Kesenian Dalam hal kesenian. Etnis Arab di kelurahan Empang masih mempunyai tarin khas yaitu tari Zaffin yang hingga sekarang masih ada. Walapun tari Zaffin yang ada saat sudah mengalami percampuran budaya yakni budaya Arab dan pribumi seperti halnya penggunaan suling dalam iringan lagunya. Tarian ini diiringi oleh alat musik yang terdiri dari gan1bus, rebana, gendang, dan marakas atau marawis. Sedangkan untuk sya'irnya berupa Qasidah. Tarian Zaffin. Salah satu ciri khas yang paling nampak dalam gerakan tari ini adalah gerak loncatan-loncatan kaki semacam melakukan pencak silat. Adapun berbagai tradisi lai1mya seperti dalam berpakain dan tradisi makanan sebagai berikut a. Dalam hal pakaian orang keturunau Arab tidak mengenal palcaian kebaya adat sunda Mereka lebih menggunakan pakaian seperti orang masyarkat pribumi, laki-laki menggunakan pakai kaos atau tangan panjang dan perempuan pakaian yang panjang, namun masih ada yang
memakai pakaian yang serba putih dan serba hitam dengan model terusan atau yang identik dengan pakaian Arab. b. Dalam hal makanan etnis Arab di Empang, masih adanya makanan khas yaitu Roti Maryan Kue Kaak dan nasi kabuli dan etnis Arab di Empang terutama laki-laki,
suka makanan
daging
Kambing.
Kebanyakan yang disenangi adalah kambing jenis gibas. Akan tetapi sekarang banyak juga yang memilih kambing J awa. 14 • Seiring perubahan waktu, budaya dan pola fikir masyarakat yang berubah seiring semakin majunya pendidikan turut be1pengaruh terhadap perbedaan yang semakin tipis dan semakin membaur semakin tipis.
BAB IV ETNIS ARAB DENGAN MASYARAKAT PIUBUMI DALAM POLA KOMUNIKASI
A. Ba hasa dalam Pola Komunikasi Etnis Arab dengan .M asyarakat Pribumi
di Kelurahan Empang Kota Bogor. Dalam proses komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi sangat dipengaruhi oleh peran bahasa sebagai alat komunikasi karena tanpa adanya bahasa mustahil komunikasi akan be1j alan. Dari basil wawancara dan observasi yang penulis lakukan terdapat sedikitnya tiga bahasa yang digunakan dalam komunikasi oleh etnis Arab dan masyarakat pribumi yalmi, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, dan bahasa Arab ke Indonesiaan. Dari ketiga bahasa Cli atas memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda-beda dalam kegiatan komunikasi baik hubungan komunikasi sesama etnis maupun penggunaan dalam kegiatan komunikasi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelmahan Empang. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan penggunaan serta fungsi dari masing-masing bahasa yang ada sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda Pada clasarnya masyarakat pribumi yang be1tempat tinggal di Kelurahan Empang menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Sunda.
bahasa Sunda merupakan salah satu baliasa yang sering digunakan dalam hubungan komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi maupun hubungan sesama etnis Arab di Kelurahan Empang kota Bogar. Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Umar Thalib bahwa dalam lmbtmgan komunikasi dalam pergaulan sehari-hari antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi lebih sering menggunakan bahasa Sunda kecuali dalam kegiatan te1tentu seperti perdagangan atau jual-beli dan pengajian terkadang menggunakan bahasa Indonesia itu pun digunakan pada warga yang memang belum saling mengenal satu sama lain. 1 Namun bahasa tersebut mempunyai perbedaan tersendiri dalam penggunaaimya dengan bahasa lainnya yakni bahasa Indonesia, Arab maupun bahasa campuran clari ketiga bahasa.2 Bagi masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogar, bahasa Sunda merupakan bahasa Ibu sekaligus bah.asa yang sering dipakai sehari-hari dalam berbagai pergaulan, baik dalam keluarga, bertetangga, pertemanan, dan lain sebagainya dan mempunya arti tersendiri yakni keakraban sebuah hubungan. Adapun bahasa Sunda dalam penggunaannya oleh etnis keturunan Arab merupakan bahasa yang banyak dipakai oleh etnis keturunan Arab baik dalam pergaulrumya dengan sesama etnis maupun dengan masyarakat pribumi.
Dalam kaitan penggunaan bahasa Sunda oleh etnis Arab hal tersebut dipengaruhi oleh sudah lamanya etnis Arab tinggal di Bogor sehingga dapat mengusai secara paseh walaupun terkadang terkesan kasar dalam penggunaannya. Berkaitan dengan etnis keturunan Arab yang menggunakan bahasa Slmda sebagai bahasa pergaulan dengan masyarakat pribumi merupakan indikasi adanya pembauran budaya Arab dengan budaya lokal pribumi yang sudah terj adi sej ak lama. Terbukti dari penelitian yang penulis lakukan di lapangan bahwa penggunaan bahasa Sunda tidak hanya oleh masyarakat pribumi, melainkan juga oleh masyarakat etnis Arab yang memang mempunyai intensitas pergaulan yang lebihjauh dengan masyarakat Qribumi. b. Bahasa Indonesia Terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam hubungan komunikasi kedua etnis yak.ni Arab dan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pergaulan seperti halnya bahasa Sunda. 3 c. Bahasa Arab kc indoncsiaan Merupakan bahasa yang lahir dari adanya hubungan komunikasi kedua etnis yakni etnis Arab dengan masyarakat pribumi yang digunkan sebagai bahasa pergaluannya dan biasanya bahasa Arab lee indonesian tersebut dipakai oleh seseorang yang mempunyai intensitas pergaulan
yang lebih tinggi antara ke dua etnis tersebut terlebih digunakan oleh kelompok etnis Arab itu sendiri seperti "Ente cari n.u11ah si Ali? Itu dia, shebe (bapak) dan ajus (ibu)-nya ada di bed (rumah)."4 Disadru·i at au tidak, mereka tel ah terl ibat dalam k.omunikasi dalam suatu usaha interaksi serta penyesuaian diri dalam lingkungan masyarakat mereka. Adapun menyakut bahasa yang tumbuh dad adanya hubungan tersebut yakni bahasa Arab ke-indonesiaan yakni bahasa yang beasal dari bahasa Arab
namun
sudah mengalami
perubahan
akibat adanya
pembauran antara kedua etnis tersebut: untuk lebih jelasnya mengeania bahasa arab yang sudah mengalami perbuhan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Kata arab Keindonesiaan No Arab gaul
Artinya
No
Arab gaul
Artinya
1
sholi
sholat
13 suk.ron,
terima kasih
2
gahar
marah
14 tajir
Kaya
3
sugul
kerja
15 majenun
gila
4
kul
Makan
16 bahlul
bego/dungu
5
ente
kamu
17 sukron,
terima kasih
6
ane
saya
18 afdol
7
fulus
Uang
19 naps1-naps1
sencliri-sendiri
8 9
rejal
anak lelaki
20
tetangga
sohib
kawan
21
10
harim
perempuan
22 ld1oir
11
syebe
bapak
')"' -.)
ta'ap
tobat/jera
12
Ullll
ibu
24
bukhroh
besok
.
~iran
bakhil
-
.
.
cocok
-
pelit
baik
Dan kata Arab di atas sudah menjadi bahasa Indonesia dan akrab di telinga kedua etnis penduduk. Sama akrabnya dengan kata-kata yang berasal dari bahasa masyarakat pribumi seperti: maneh (kamu), awewe (perempuan), kabogoh (pacar) dan sebagainya. Dari bahasa Arab ke Indonesian tersebut yang ada di Kelurahan Empang tumbuh dari adanya perpaduan budaya dari kedua etnis yakni Arab dengan masyarakat pribumi hal tersebut diakui oleh bapak Dayat. 5 Secara keselurnhan dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan dalam pola komunikasi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia, serta bahasa Arab kelndonesiaan. hal ini menggambarkan adanya perpaduan budaya lokal terhadap budaya Arab. Berkaitan penggunaan bahasa yang digunakan etnis Arab dengan masyarakat pribumi menyebabakan lahimya beberapa variasi dalam bahasa, misalnya: 1. Dialek, yaitu variasi dalam bahasa di suatu daerah dengan kosa kata yang khas. Dalam hal penggunaan bahasa yang .digunakan dalam hubungan komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi mempunyai ciri khas dialek tersendiri, misalnya . dalam . bahasa pergaulan mereka sering mengucapkan kata "Ane" sebagai pengganti saya dan "ente" sebagai pengganti kata kamu, Umi sebagai sebutan
untuk ibu kata-kata tersebut merupakan bahasa khas dalam pergaulan kedua etnis tersebut di wilayah Empang . 2. Aksen, menunjukkan kepemilikan, penyebutan (pronounciation), yaitu tekanan dalam pengucapan yang dapat dibedakan dalam hal ini baik etnis Arab mempunyai aksen atau pengucapan yang sedikit berbeda dengan masyaralcat pribumi, misalnya dalam penggunaan bahasa Sunda oleh etnis Arab di mana dalam penggucapannya etnis Arab terkesan lebih kasar dari pada bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarkat pribumi. 3. Argot, yaitu bahasa khusus yang digunakan oleh suatu kelompok yang luas dalam sebuah kebudayaan untuk menunjukkan posisi mereka yang kuat dalam suatu masyarakat. 6 Kaitannya dengan argot kedua etnis yakni Arab dan masyarakat pribumi mempunyai bahasa tertentu atau bahasa salah satu etnis tertentu yang terkadang digunakan hanya oleh etnis tersebut sebagai ciri khas atau dari kelompok etnis te1ientu. Misalnya etnis Arab mempunyai bahasa tertentu seperi; Kata-kata ane (saya), ente (kamu), fulus (uang), sawak (benar), dan kata Arab lainnya sudah akrab di telinga kedua etnis penduduk_ Kata-kata tersebut menjadi suatu ciri khas sekaligus menunjukkan bahwa adanya kelompok etnis Arab. Sama halnya dengan etnis Arab masyarakat pribumi pun mempunya argot seperti maneh (kanrn), awewe (perempuan), kabogoh (pacar) clan sebagainya.
B. Pola Komunikasi Antarpribadi Etnis Arab dengan .Masyarakat Pribumi
di Kelurahan Empang Kota Bogor. Dari pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan di Kelurahan Empang tepatnya di dua Rw yaitu Rw 02. Secara umum dapat di gambarkan bahwa hubungan antarpribadi etnis Arab dengan masyarakat pribumi te1jalin dengan baik hal tersebut dipengaruhi oleh sikap dari kedua etnis tersebut yang saling menghormati satu sama lain, dan sikap menerima dan mengakui dari etnis Arab sebagai warga Negara Indonesia dan mau membaur dan tidal<. membatasi pergaulan bahkan tidak acla kelompok-kelompok etnis dalam pergaulan semuanya menyatu meskipun ada perbedaan namun tidak sampai menyebabkan konflik didalam hubungan kedua etnis tersebut. Sebagaimana hasil wawancara dengan salah seorang tokoh rnasyarakat Arab Bapak Umar Thalib, penulis mendapat informasi bahwa mereka telah banyak mengenal masyaralfat pribumi, khususnya yang ada di Kelurahan Empang dan seringkali melakukan kegiatan bersama seperti pengajian di mana yang mengaj arnya ad al ah seorang habib yang merupakan etnis Arab. 7 Dalam hal hubungan komunikasi dari hasil pengamatan, penulis melihat hal tersebut sering te1jadi, hal ini sangat didukung oleh banyaknya kegiatan keagamaan yang sering dilakukan ·dan juga sikap dari kedua etnis yang saling menghormati dan menghargai satu sama Jain. Namun di luar kegiatan tersebut penulis jarang sekali menemukan aktivitas komunikasi antarpribadi kalaupun ada hanya dalam konteks dan batas tertentu seperti
dalam kegiatan te1ientu saja seperti hubungan dalam pekerjaan tuan sama majikan, bos sama pekerja dan di luar itu aga sulit penulis meneumukan komunikasi yang inten antara masyarakat pribumi dengan etnis Arab sehingga proses hubungan komunikasi yang terjadi relatif singkat dan kurang intensif. Menyangkut
komunikasi
antarpribadi
yang
dilakukan
secara
interpersonal artinya komunikasi yang hanya melibatkan dua orang inclividu dalam berinteraksi dalam hal ini lebih sering dilakukkan dalam kegiatan jual beli saja. Sedangkan kaitannya dengan komunikasi dalam bentuk antarpersonal artinya komunikasi yang dilakukan melibatkan lebih dari dua orang. Hal tersebut lebih sering te1jadi dalam kegiatan pengajian. C. Pola Komunikasi Kelompok Etnis Arab Dcngan Mas:r.arakat Pribumi di Kelurnhan Empang Kota Bogor.
Hubungan komunikasi dalam pola komunikasi kelompok antara kedua etnis yakni Arab dan masyarakat pribumi mempunyai perbedaan dengan pola komunikasi antarpribadi di mana dalam prosesnya komunikasi antarkelompok lebih sering terjadi dari pada komunikasi antarpribadi, hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan yang sering dilaksanakan secara terbuka bagi etnis Arab clan masyarakat pribumi, seperti dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian ba'da shalat Maglrrib, pengajian rutin mingguan, Maulid Nabi. Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Dayat kepada penulis bahwa banyak kegiatan keagamaan yang sering dilaksanakan di daerah ternehnt rl1
mana kegiatan tersebut melibatkan kedua etnis yakn.i Arab dan masyarakat pribumi. 8 Dari kedua pola komunikasi di atas berdasarakan data dan observasi penulis selama melakukan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga masyarakat pribumi di Kelurahan Empang menunjukkan bahwa komunikasi telah te1jadi antara kedua kelompok tersebut. Dan bagi sebagian mereka adanya perbedaan etnis budaya tidaklah menjadi
penghambat
proses
hubungan
komunikasi,
bahkan
mereka
menganggap bahwa perbedaan sebagai sesuatu yang lumrah. Berdasarkan basil wawancara dan analisa penulis menemukan bahwa pola komunikasi antarpribadi dan kelompok terjadi dalam berbagai kegiatan yang merupakan bentuk dan sarana penunjang terjadinya pola komunikasi tersebut. Adapun bentuk-bentuk kegiatan yang merupakan wujud adanya hubungan komunikasi, baik antarpribadi maupun kelompok sedik.itnya terdapat lima aspek kegiatan yang merupakan bentuk dari pola komunikasi meliputi: kegiatan ekonomi, pendidikan, perkawinan., clan kesenian. Untuk lebihjelasnya penulis paparkan sebagai berikut:
1. Konteks Ekonomi Kegiatan ekonomi merupakan salah satu sarana te1jadinya hubungan komunikasi kedua etnis yakni Arab dengan masyarakat pribumi, hal tersebut tidaklah heran karena kalau kita lihat dalam sejarah salah satu faktor utama yang mendorong masuknya imigran Arab pada rnasa lalu ialah faktor ekonomi, sampai sekarang ini kegiatan ekonorni rnasih dilakukan oleh etnis Arab di Empang Bogor. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan bapak Umar Thalib yang mengatakan bahwa hampir mayoritas warga ketmunan Arab yang ada di daerah sini bekerja sebagai pedagang seperti; minyak wangi, kitab-kitab Islam, peralatan ibadah dan sebagainya kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang turun temurun atau warisan dai i nenek moyang.9 Adapun sarana seperti; toko dan wan.mg yang merupakan sarana atau media terjadinya komunikasi ru1tar kedua kelompok etnis tersebut, sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan salah seorang warga keturunan etnis Arab yalmi Abdul Rosid yfil1g mernpakan salah seorang pemilik toko Minyak wangi di sepanjang jalan Raden Saleh mengatakan bahwa ia memiliki banyak pelru1ggan dari kalangru1 masyarakat pribmni yang hampfr setiap harinya mendatangi tokonya untuk berbelanja.10 Terkait dengan konteks ekonomi, bukan pada kegiatru1 berdagang saja tetapi juga te1jadi pacla hubungfill ke1ja sama dalrun bidru1g usaha
dagang di mana masyarakat pribumi sebagai karyawan dan etnis Arab sebagai pemilik toko di mana etnis Arab . Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi merupakan sarana dalam menunjang proses te1jadinya hubungan komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang sekaligus sebagai wujud atau bentuk salah satu pola komunikasi antarpribadi.
2. Pendidikan Dalam konteks pendidikan sebagai bentuk serta sarana pendukung terjadinya komunikasi kedua etnis yakni masyarakat pribumi dengan etnis Arab, hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya pembatasan pergaulan yang disebabkan perbedaan etnis untuk mengikuti berbagai lembaga pendidikan baik formal rnaupun non formal seperti pesantren salafi, majlis ta'lim yang banyak diikuti oleh warga masyarakat pribumi yang mana dalam pengajarnnya dipimpin oleh para habaib. Adaptm dalam hal pendidikan formal seperti yayasan Al-Irsyad yang clidirikan oleh keturunan etnis Arab menyediakan sekolah dari tingkat SD sarnpai SMP sangatlah terbuka bagi golongan masyaralrnt pribumi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Ma'mun yang merupakan salah seorang pendiri yayasan Al-Irsyad mengatakan bahwa tidak ada perbedaan dan pembatasan pada etnis te1ientu untuk memasuki sekolah tersebut, karena tuiuan awal di dirikannva
~ekol::ih::in
A 1-Tr~v~ri vl'l it11
sebagai.pendidikan dan pengajaran tentang Islam bagi warga Bogor yang memang masihjarang sekolah agama yang berbasjs Islam pada saat itu. 11 Dengan demikian adanya kegiatan pendidikan seperti yayasan AlIrsyad merupakan bentuk dari pada pola komunikasi dan juga salah satu sarana
yang
menunjang
proses
terjadinya
hubungan
komunikasi
antarkelompok khususnya di kalangan pelajar atau anak-anak. 3. Pernikahan Kegiatan lainnya yang mempakan ben tuk dari sebuah po la komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi ialah perkawinan hal ini ditunjukkan dengan banyaknya etnis keturunan Arab khususnya kaum laki-laki yang menikahi perempuan yang berasal dari masyarakat pribumi sebagaimana yang dikatakan bapak Umar Thalib kepada penulis bahwa hampir semua nenek etnis Arab yang ada di Empang khususnya bagi generasi kedua berasal dari masyarakat pribumi. 12 Dari pernikahan tersebut terdapat perpaduan budaya Arab dengan masyarakat pribumi yang nampak dalam perayaan pernikahan. Misalnya dalam iringan musik yang mana menampilkan musik dan tarian Zapin yang bemuansa Arab. 13 Perpaduan yang terjadi merupakan bentuk dan sarana terjadinya hubungan komunikasi antarbudaya baik dalam tingkatan pola komunikasi antarpribadi maupun komunikasi antarkelompok, karena hubungan
11
Wawancara Penulis demrnn Banak Mahdi M n'm11n Mi~br~ Rno""
t M ,.. ..,,t '>011\
pemikahan tidak saja mempersatukan hubungan suami istri melainkan juga melibatkan hubungan keluarga dari suami ataupun istri.
4. Kesenian Kegiatan seni merupakan sarana penunjang te1jadinya hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang, seperti kegiatan latihan Marawis serta rnusik Gambus, kegiatan tersebut biasanya dilak:ukan oleh para pemuda dan pemudi yang ada di Kelurahan Empang, baik yang berasal dari etnis Arab dan masyarakat pribumi. 14 Dari kegiatan tersebut dapat menj alin hubungan komunikasi dan persaudaraan di antara mereka, baik dalam pola kormmikasi antarpribadi maupun komunikasi antarkelompok. Selain itu kegiatan seni Marawis menggambarkan perpaduan budaya Arab dengan budaya masyarakat pribumi. Hal tersebut dapat dilihat dari perpaduan alat yang digunakan seperti penggunaan suling dalam kesenian Marawis. 15 Dapat disimpulkan bahwa kesenian merupakan salah satu bentuk pola komunikasi baik antarpribacli maupun kelompok, karena dari sebuah hubungan kclompok dapat berlanjut pada hubungan yang lebih intim yakni antarpribadi, sekaligus sebagai sarana pendukung te1jadinya pembaman budaya dari kedua etnis yakni Arab dan budaya pribumi di Kelurahan Empang Kota Boger.
Dari berbagai konteks kegiatan di atas dapat disimpulkan bentuk serta sarana dari pola komunikasi yang dilakukan oleh etnis Arab dengan masyarakat pribumi serta sebagai sebagai sebuah proses dalam perpaduan budaya dalam rangka memwujudkan kebersarnaan tanpa perbedaan yang mengarah pada sebuah integrasi. Dapat di pahami bahwa kornunikasi yang te1jadi antara etnis Arab dengan masyarakat priburni dalam prosesnya termasuk dalarn komunikasi secara primer rnaksudnya komunikasi yang dilakukan secara langsung melalui bahasa tanpa melalui alat atau media. Seperti halnya komunikasi yang dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti jual beli, pengajian dan seterusnya.
C. Prasangka Sosial dan Stereotip Dalam Pola Komunikasi Etnis Arab Dengan Masyarkat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor
Mengenai prasangka dan strereotip yang tumbuh akibat dari adanya hubungan komunikasi yang terjadi pada etnis Arab dan masyarakat priburni di Kelurahan Empang Kota Bogor Khususnya di lingkwmgn Rw 02 clan 12. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dapat pcnulis gambaran bahwa adanya prasangka dan streotip yang tumbuh dari kedua etnis tersebut, yakni etnis Arab dan masyarakat pribumi masing-masing mempunyai prasangka dan stereotip tertentu terhadap etnis lainya.
1. Prasangka sosial
Dalam kaitannya dengan hubungan komunikasi antara etnis Arab
berkenaan dengan agama, pemikahan maupun adat istiadat, prasangka nampak.nya mulai tumbuh di antara hubungan etnis Arab dan masyarakat di Bogor hal tersebut akibat dari adanya stereotip-stereotip yang ada di antar ke dua etnis tersebut.
Hal tersebut jika dibiarkan tentunya dapat berpengaruh pada hubungan komunikasi yang berlangsung sehingga dapat menghambatnya bahkan dapat memicu perpecahan dimana adanya sikap tidak meneriman saat budayanya atau kebiasaaanya di anggap tidak sesuai atau jelek. Seperti halnya masyarakat pribumi yang menilai et:nis Arab etno sentries dalam pernikahan yang padahal etnis Arab sendiri mempunyai penelian baik dan mempunyai alasan tertentu. Karena penilaian seperti itu hanya di nilai dari sudut pandang budayanya sendiri.
Adanya stereotip yang tumbuh merupakan pemicu adanya prasangka antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi hal tersebut ditandai dengan adanya stereotip dari masing-masing et:nis yakni Arab dan masyarakat pribumi. Untuk lebihjelasny dapat dilihat sebagai berikut;
2. Stereotip lVIasyarakat Pribumi Terhadap Etnis Arab
Mengenai stereotip yang tumbuh di kalangan masyarakat pribumi terhadap warga etnis Arab di Kelurahan Empang Kota Bogar hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penilaian-penilaian masalah tertentu terhadap etnis Arah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya stereotip yang tumbuh di kalangan masyarakat pribumi terhadap etnis keturunan Arab. Adapun stereotip yang tumbuh ialah prasangka yang terkait dengan masalah perkawinan, peke1jaan. Adapun stereotip tersebut sebagai berikut: a. Masalah perkawinan Stereotip masyarakat pribumi yang
k~rkait
dengan masalah
perkawinan: pertama, menilai bahwa etnis Arab adalah etnis yang sering melakukan poligami dan kawin cerai. 16 Hal tersebut didasarkan pada pengalaman seseorang yang mendengar bahwa banyaknya perempuan dari kalangan masyarakat pribumi yang dinikahi oleh seorang habib sebutan bagi keturunan Arab yang setelah menikah dan mempunyai anak lalu bercerai dan menikahi perempuan lainnya
an clari pengalaman yang ada itu masyarakat
pribumi menilai semua etnis Arab sering melakukan kawin cerai. Kedua, Adanya anggapan masyarakat pribumi yang menilai
keturunan Arab etno sentris hal tersebut terkait dengan masalah adat pernikahan kalangan etnis Arab yang didasarkan pada keengganan kalangan etnis Arab tmtuk mengawinkan anaknya khususnya anak perempuannya dengan
laki-laki
yang buka:n keturunan
Arab.
Sedangkan bagi kalangan ketunman Arab sendiri boleh menikahi perempuan dari kalangan masyarakat pribumi. 17
Dari kedua penilain dan anggapan terse but tentunya merupakan bukti adanya stereotip semata karena pada kenyataannya tidak semua etnis Arab menikah dengan perempuan dari kalangan masyarakat pribumi. Adapun menyangkut anggapan bahwa kalangan etnis Arab membatasi pemikahannya dengan kalangan masyarakat pribumi mempunyai alasan tertentu. Di antaranya mereka masih berpegang kepada jauh dekatnya lmbungan keluarga dan untuk menjaga agar nasabnya tidak putus dan umumnya dalam masalah pemilihan jodoh untuk anak perempuan kalangan keturunan etnis Arab, mereka sangat memerhatikan soal nasab atau keturunan untuk menghindarkan penyesalan yang bakal timbul kemudian, sebagian dari mereka beranggapan
statusnya
lebih
tinggi
sehingga
hanya
pantas
mengawinkan anaknya dengan yang sederajat. 18 Dari setereotip yang muncul dari masalah tersebut merupakan penghambat proses terjadinya komunikasi baik antarpribadi ataupun antarkelompok. b. Pergaulan Berkaitan dengan stereotip masyarakat pribumi terhadap etnis Arab dalam pergaluan beranggapan bahwa keturunan Arab bersifat inklusif atau te11utup. Sebagaimana dalam pergaulan sehari-hari yang hampir sebagian besar dimiliki oleh orang-orang yang beretnis Arab
contoh kasus yang pema11 dialami saudara Yayan ketika salah seorang dari masyarakat pribumi mencoba untuk bergabung dengan temanteman yang beretnis Arab yang sedang berkun1pul di sebuah wamng, mereka seolah-olah tidak tahu kedatanganya, sehinga merasa di asingkan oleh mereka. Kasus seperti ini tidak saja dialami oleh Juma tapi juga di alami penulis ketika akan mewawancarai di mana ada etnis Arab tidak merespon. Stereotip bahwa etnis Arab sombong di mana etnis Arab datang kalau ada perlunya sajah dan kalau tidak ada perlu atau kepentingan etnis Arab tidak mau menyapa. Hal tersebut di dasarkan pada pengalaman ibu Asih sebagai salah seorang yang beke1ja di kelurahan yang sering mengurusi masalah yang berkenaan data kependudukan yang pernah mengurusi warganya yang merupakan etnis Arab.19 c. Pekerjaan Prasangka yang terkait dengan masalah peke1jaan khususnya bagi masyarakat pribumi yang bekerja sama dengan etnis Arab mempunyai anggapan bahwa etnis keturunan Arab pelit hal tersebut didasarkan pada masalah pelayanan yang diberikan oleh etnis Arab saat mempeke1jakan masyarakat pribumi
sebagai peke1jaanya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Juma yang mengatakan orang
Arab pelit dalam hal makanan "Saya selama beke1ja di orang Empang makanannya cuma itu aja."20
3. Stereotip Etnis Arab Terhadap Masyarakat Pribumi
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan etnis Arab penulis tidak dapat mendapatkan banyak prasangka dari etnis Arab Adapun prasangka yang tumbuh dari kalangan etnis Arab terhadap masyarakat pribumi hanya beberapa di antaranya ialah: Pertama masyarakat pribumi dinilai seringkali ingkar janji atau tidak bisa dipercaya omongannya. Seperti halnya pengalaman bapak Rofirudin yang pernah membuatjanji dengan masyarakat pribumi perihal waktu. 21 Kedua masyarakat pribumi dinilai etnis yang suka menilai sama semua keturunan Arab
contohnya menilai bahwa semua etnis Arab
merupakan orang kaya padahal tidak semua warga keturunan Arab kaya, dan berhak mendapatK:an subsidi dan bantuan seperti halnya warga masyarakat pribumi.22 Ketiga masyarakat pribumi di nilai suka ber.fikiran jelek (negativ thinking) contohnya menilai semua etnis Arab sering melakukan kawin cerai padahal tidak semua etnis Arab dan biasanya dilakukan oleh orang panda.tang yang berasal dari Arab yang mana oleh keturunan etnis Arab di
20
Wawancara Penulis dengan Bapak Juma (salah warga masyarakat pribumi). Bogor.3 Maret 2010. 21 Wawancara Penulis dengan Bapak Rofirudin Mansyur. Bogor 1 Pebruari 201 0.
Kelurahan Empang pun pendatang dari Arab Saudi kurang disukai. Karena hanya membuatj elek keturnnan Arab Empang saja.23 Dari berbagai stereotip yang tumbuh jika dibiarkan membawa dampak tersendiri bagi hubungan komunikasi kedua etnis tersebut seperti halnya yang pernah dialami oleh saudara Yayan yimg mengatakan pada penulis bahwa ia enggan bertemu dengan yang salah satu warga masyarakat pribumi sehingga menghindari jalan te11entu, tidak mau bekerja sama dengan etnis lain, selalu menutup pintu rnmah, tidak mau berbicara dengan etnis lain, menghindari terjadinya pernikahan dengan etnis lain, dan lainnya.24 Adanya penghindaran itu menyebabkan terjadinya komunikasi yang tidak lancar. Akibatnya tidak pernah terjalin keakraban hubungan komunikasi etnik dan antara etnis-etnis yang berbeda dan banyak kehilangan kesempatan untuk bergaul dan berhubungan komunikasi secara alcrab sehingga akan berujung pada sebuah konflik. D. K egiatan Keagamaan Yang Dilalrnkan oleh etnis Arab dan Masyarakat
Pribumi Menyangkut kegiatan Kegamaan yang dilakukan oleh kedua etnis yakni Arab dan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Bogor berdasarakan
hasil
penelitian penulis
menemukan
berbagai
kegiatan
keagamaan seperti; Peringatan hari-hari besar Islam, Ritual Ziarah kemakam para Habaib secara umum kegiatan tersebut sama sepe11u daerah lainnya 23
Wawancara Penulis den1rnn Baoak Umar Thalih_
RoMr_ Q M n rP.t ? O lo
namun dalam pelaksanaannya mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri dibanding dengan daerah Boger lainnya. Seperti halnya adanya tradisi peringatan Maulid Nabi yang sering diadakan secara besar besaran dan meriah bahkan di dihadiri dari berbagai jemaah dari pelosok kota sedangkan untuk penceramahnya melibatkan hampir seluruh habib yaag dari semua kota bahan dari yamnan seringkali didatangkan dalam acara peringatan tersebut. Sedangkan untuk pengajian dan tradisi ziarah tersecliri sering ramai hampir setiap hari terutama pada malam jurnat sering banyak pendatang dari berbagai daerah hanya untuk ziarah dan rnengikuti pengajian di Mesjid Keramat Empang
dan kegiatan tersebut suclah menjadi tradisi yang selalu di
laksanakan. Adapaun hubungan pola komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi dalam bentuk kegiatan keagamaan mempunyai fungsi sebagai pendorong clan sarana terjadinya komunikasi, hal tersebut dapat dilihat dalam berbagai kegiatan seperti: pengajian rntinan, majlis ta'lim, pengajian mingguan, peringatan Maulid Nabi, Isra Mi' raj clan lain-lain. Kegiatankegiatan tersebut merupakan sarana te1jadinya komunikasi antarkelompok dan juga antarpribadi di mana dalarn kegiatan-kegiatan tersebut tidal< hanya melibatkan salah satu etnis Arab saja melainkan juga masyarakat pribumi, seperti halnya dalam kegiatan pengajian rutin ba'da Maghrib di majlis talim Athoriyah, di mana yang be1iindak sebagai komunikator atau pemberi ceramah berasal dari kedua etnis yakni etnis Arab clan masyarakat pribumi yang mana dilaksanakan secara bernantlan hercl::isrirk:m iriclw::il v ::ino tPbh
ditetapkan panitia, sedangkan yang menjadi jama'ah atau komuniken berasal drui kedua etnis pula yakni Arab dan masyarakat pribumi. 25 Kegiatan keagamaru1 merupakan bentuk serta penunjang te1j adinya hubungan komunikasi kelompok maupun antarpribadi se1ia merupakru1 indikasi tidak adanya pembedaan antarkelompok etnis Arab dengan masyarakat pribumi dan merupakan bukti adanya pembauran di antara kedua etnis tersebut.
E. Faktor Penghambat dan pendukung terjadinya Pola Komunikasi Etnis Arab Dengan Masyarkat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor.
1. Faktor pendulmng Adapun yang menjadi faktor pendukung dari adanya hubungru1 pola komunisi antru·a etnis Arab dengan masyarakat pribumi diantaranya: a.
Keagamaan merupak.an salah satu fakto r pendung
te1jadinya
hubungan pola komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi terbukti dengan banyaknya pengajian dru1 kegiatan Keislaman lainnya yang sering dilakukan oleh kedua etnis tersebut: seperti : Isro Miraj, majlis majlis ta' lim. b.
Ekonomi, kegitan eknomi merupakan faktor lainnya yang menunjang te1jadinya proses terjadinya hubungan komunikasi antra kedua etnis tersebut, bahkan kalua kita melihat _kesejru·ah awal mula masuknya orang Arab ke Indonesia salah sat1mya melalui jalur perdagangan.
c.
Pendidikan merupakan faktor pendukung sepe1ii halnya salah satu lembaga pendidikan dari tingkat SD, SMP yaitu yayasan AL-lrsyad yang mewadahi kedua etnis khususnya bagi warga keturunan Arab sebagai sara dalam pendidikan clan pengajaran anak-anak mereka
2. Faktor pendukung Adapun
yang
menjadi
faktor
pendukung
hubungan
pola
komunikasi kedua etnis yakni Arab dengan masyarakat p1ibumi ialah adanya prasangka sehingga jika dibiarkan akan menjadi penghambat proses komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi dan penulis penulis menemukan ada beberapa factor yang dapat menghambat terjadinya proses komunikasi antara kedua etnis tersebut diantarnya: 1. Adanya prasangk'a bahwa etnis Arab merupakan menilai bahwa etnis Arab adalah etnis yang sering melakukan poligami dan kawin cerai hal tersebut jika dibaiarkab tentunya akan meghabat proses komuikasi 2. Adanya anggapan masyarakat pribumi yang menilai keturnnan Arab etno sentries merasa lebih unggul clan mulia dari pada golongan laian seprti halnya adanya anggapan tentang golongan habai yang merasa lebih mulia dari yang bukan golongan habaib yalmi merasa ada keturunan langsung darn habib sehingga sangat menjaga clan ining lebih tinggi derajatnya dari golongan laian hal
ini jika dibiarkan dapat memcah belah persatuan yang tentunya menghambat proses hubungan komunikasi di kedua etins tersebut 3. Anggapan bahwa etnis keturunan Arab pelit 4. Masyarakat pribumi dinilai seringkali ingkar janji atau tidak bisa dipercaya omongannya 5. Ketiga masyarakat pribumi di nilai suka berfikiran jelek (negativ thinking).
BABV PENUTUP
A.
Kesimpulan Setelah melakukan observasi, wawancara dan menganalisis data dalam rangka menjawab rumusan-nunusan permasalahan yang telah diuraikan
·-
..
pada bab pendahuluan yaitu "Bagaimana Pola komunikasi etnis Arab
dengan masyarakat pribumi yang terjadi di Kelurahan Empang Bogor. Hubungn komunikasi antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor berlangsung secara alamiah, serta te1jalin dengan baik, hal ini dipengarui oleh adanya pembauran dari warga keturunan Arab seperti dalam kegiatan keagamaan dan perdagangan, pendidikan, kesenian maupun dalam hal penggu:naan bahasa dalam pergalauan sehari-hari yang tidak lagi menggunakan bahsa Arab melainkan bahasa Sunda dan Indonesia. Adapun beberapa faktor utmna yang mempengaruhi terbentuknya pola hubungan komunikasi etnis Arab dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor diantaranya: adanya peran agama yang sama yakni Islam dan banyak kegiatan keagamaan yang sering dilakukan tentunya hal tersebut merupakm1 pintu masuk te1jadinya komunikasi begitu juga dalam hal
perkawin campur yang dilakukan oleh kedu etnis tersebut. Adapun mengenai Prasm1gka dan stereotip yang tumbuh di antara
secara umum lebih banyak tumbuh prasangka warga pribumi terhadap etnis Arab sedangakan prasangka yang tumbuh pada kalangan warga keturunan Arab relatif kecil namuan dari adanya prasangka yang tumbuh dari ke dua etnis tersebut tidak sampai menimbulkan konflik yang besar hanya dalam skala kecil dan siafatnya lebih pada individual.
B. Saran 1. Hendaknya dapat saling mengakui perbedaan individu dalam sebuah kelompok kultur. Mengakui perbedaan individu dalam kelompok budaya dan sadar bahwa perbedaan itu berhubungan dengan perilaku adalah tahap pertama dalam mengurangi stereotip negatif yang mengganggu dalam hubungan komunikasi. 2. Perlunya
menumbuhk
hubungan
komunikasi
antarbudaya
se11a
membentuk masyarakat yang multietnik yang sehat dan damai, rendahnya prasangka adalah prasyarat penting. Oleh karena itu upaya-upaya mengurangi prasangka di masyarakat sangatlah penting dan mendesak. 3. Penulis
menyarankan
agar
studi
kmmmikasi
antarbudaya
lebih
dikembangkan pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 4. Hendaknya pemahaman tentang penerapan komunikasi antarbudaya tidak hanya di lingkungan akademika saja, namuan perlu diperluas kepada masyarakat untuk dapat menghindari konflik-konflik atas nama suku serta ras yru1g clapat mengancam integrasi sosial, keamanan, ketenangan dan l rP.1"\, /C. t"r"l '::ln'=\n
DAFTAR PUSTAKA
Al Allusi, Din Muhyid Adil. Arab Islam di Indonesia, Jakarta: Gema Insani Press, 1992. Ahmad, Hisyam. Latar Belakang Soial Budaya Masyarakat Keturunan Arab dan Sejarah Pertumbuhan dan Perjuangan Arab Indonesia, Bandung: Lembaga Kebudayaan UNPAD. 1976. Birowo, M. Antonius. Metode Penelitian Komunikasi Y ogyakruia: Gintanyali. 2004.
(Teori Aplikasi),
Cangara, Hafied. Pengantar !!mu Komzmikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005. Depait emen Agama. Kon/Uk Etna Religius Indonesia K ontemporer, Jakarta: Litbang. 2003. Devito, Josep A. Komzmikasi Antarmanusia, Jakmia: Pessional Books. 1997. Dirjosiworo, Soedjono. Asas-Asas Sosiologi, Bandung: Armico. 1985. Efendy, Onong Uchjana, I/mu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Rieneka Cipta. 2000. Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003. Narbuko, Cholid dan Achadi, Abu. Metode Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2000. Nazir, Moh. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia. 2005. Nurndin. Sistem Komunikasi Indonesia, Jakaiia: PT. Raja Grafindo Persada. 2007. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengatar, Rosclakarya. 2005.
Bandung: Remaja
- - - - - - - - , Kornunikasi Antarbudaya, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005.
Mulyana, Dedi dan Rahkmat, Jalaludin. Komunikasi antarbudaya (Panduan Berkomunikasi dengan Orang· Berbeda Budaya), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006. Ralunat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1984. Salampessy, Zairin dan Thamrin, Husen. Ketika Sememerbak Cengkeh Tergusur Asep Mesiu, Jakarta: Tapak Ambon. 2001. Sutrisno, Mudji clan Putrono, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan, Jakarta: Kanisius. 2005. Widagho, Djoko. dkk. llmu Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara. 2004. Zuhri, Saifodin. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangan di Indonesia, Bandung: PT. Arna' arif. 1981. Shabab, Yasmin Zaki. System Kekerabatan Sebagai Katalisator Peran Ulama Keturunan Arab di Jakarta dalam Antropologi Indonesia, Depok: Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial. 2005. Rakhmat, Jalaludin. 1\!Jetode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.
sikologi Komunikasi, Bandung: :PT. Remaja Rosdalcarya. 2005. Mulyana, Dedy. llmu Komzmikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya. 2005.
Bandung:
Remaja
Koentjaraningrat. Pengantar Jlmu Antarpologi, Jakarta: Aksara Baru. 1980. Susanto, Astrid S. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Bineka. 1988.
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
r. H. Juanda No. 95 Ciputat
Telepon/Fax: (021) 7432728174703580
le: www.fdkuinjakarta.ac.id
Email : dakwa [email protected]
: Un.01/FS/PP.03/ : 1(satu) Berkas Skripsi : Ujian Skripsi
ir
iran
/2010
Kepada Yth. : 1. Ors. Jumroni, M.Si 2. Umi Musyarrofah, MA 3. Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA 4. Rubiyanah, MA 5. Prof. DR. Andi Faisal Bakti, MA di Jakarta
Ketua Sekretaris Penguji I Penguji II Pembimbing
Assa/amu'alaikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunil
: Muhammad Yusuf Supandi : Bogor, 16 September 1986 : 105051001903 : Komunikasi Antar Budaya (Studi Pada Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogar)
Ujian tersebut akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal Senin, 20 September 201 0 Waktu : Pk. 13.30-14.30 WIB Tempat : Ruang Munaqasah (Lantai 713) Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskah skripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya. Demikian penunjukan ini di sampaikan. Atas perhatian Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih Wassalam,
a.n. Dekan Pe antu Dekan Bidang Akademik
hidin Saputra, M 700903 199603 1 001
usan:
mbbag. Umum
ltas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
\11
Jakarta, 17' September 2010
.
r
SYARIF HIDAYATUI..LAH JAKARTA Fi\l
Ir. 11. Juamlii Nn. 1 >5 l'ipt1l<1I l!"d 12 lr:d11111·s i.1 ~~~~~~~~====~~~~---~~==~~~~:~~~~~~·
>mor : Un.01 /F5/KM . Ot. :v.') ~1 R mp 1 ( satu) bundel ti Bimbingan Skripsi
/~ 009
.lakarl<1. IO J LI Ii 2009
Kepada Yth. Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi VIN Syarif Hidayatu liah Jaka rta
Assalam11 'a/aik11111 /Yr. /Vb. '
lkrsarna ini kami s;11npaikan k1.:pada n apa1' sebuah Out line skripsi ynng diajukan oleh mahasiswa r-akult:is Dakwah dan Komu1dkasi UIN Syari f Hidayatutlah Jakarta sebagai beri l\.ut,
Nam a Nomor Pokok Jurusan /Semester Progrn:n Judul Skripsi
M. Yusup Supandi
105051001903 Komunikasi Penyiaran Islam ( KPI) I VJII SJ
Ko1111111ikosi ,/ntar Budaya (Studi Pola Komunikasi Etr:is A rah du11,s.:,m1 M :1:.yorafa1 I'rib umi di Kelurahan Empang Kola Bogor.
Penuh harn pan kami kiranya B'1pak be:·scd i:l u11tuk membimbing nrnhasiswa tersebut dalam p e ny~1sunan dan penyelcsaian skripsinya dalam waklu yang tidak terlal u lama. Atas p~rh ati an dan ke::;ediaan Bapak ka1~1i sampaiknn lerima kasih. Wassalm11u 'oloikum fflr. lf'h .
a n. De kan, Pernbantu Dekan Bidang Akaclemik
' 1busan : ·ekan etua Jurusan K Pl iltas Dakwah dan Ko mu .1ikasi
/ )
1 or. A ·i · Subhan, MA :th NIP. 19660110 199303 I 004
UNIVERSITAS ISLAM NEG ERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH JA.KARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Telepon/ Fax : {021) 7432728 / 74703580
.. Ir. H. Juanda No. 95Ciputat15412 Indonesia
fomor : Un.0 l/F5. l/KM.O l.3/ S f.'ij 12010 ,amp 1 (satu bundel) Jal Penelitian/Wawancara
Websile: www.(dkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Jakai1a/9 Februari 2010 'v
Kepada Yth. Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kota Bogor
Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Dengan honnat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakai1a di bawah ini, Nama Nomor Pokok Jurusan /Semester Program
: : : :
M. Yusup Supandi 10505100 ! 903 Komunikasi Penyiaran Islam ( KPI ) i IX SI
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk baban penulisan skripsi yang berjudul Komunikasi Antar Budaya (Studi pada Pola Konnmikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kofa Bog01). Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya berkenan menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut da lam pelaksanaan penelitian/ wawancara dimaksud. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
~mbusan:
Pembantu Dekan Bidang Akademik Ketua Jurusan KPI tkultas Dakwah dan Komunikasi
.-.-.......-....a..'--.~ --
----·----
- ... ..
PERLINDUNGAN MASYARAKAT Jalan Kesehatan No.2 Telepon 0251 - 8332775 Bogor, 01 Maret 2010 15 Rabiul Awai 1431
Kepada: mor
070 111.h
- Kesbanglinmas Yth.
nptran : !jin Penelitian I Survey ihal
Camat Bogor Selatan Kota Bogor
di BOGOR
Dipermaklumkan dengan hormat, berdasarkan surat dari Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Nomor : Un.0 1/F5.l/KM.01.3/584/2010, tanggal 19 Januari. 2010, perihal : Penelitian I Wawancara maka dengan ini kami beritahukan nama di bawah ini akan melaksanakan penelitian untuk bahan penyusunan skripsi yang berjudul "Pola Komunikasi Etnis arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahacm Empang Kota Bogor". Adapun nama tersebut adalah : No.
Nama/NPM M. Yusup Supandi 105051001903
Jurusan
Sekolah I Universitas I Institut
Komunikasi Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri SyarifHidyatullah Jakarta
Demikian kiranya agar dapat dibantu pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Jl. Layungsari III No. 41 Telp. (0251) 8322812 BOGOR - 16132
Bogor,c!Maret 2010. RabiulAwal 1431 H . Kepada
omor : 070/ '~ o - Skrt. ifat ampiran erihal : Surat Izin Penelitian/ Survey.
Yth. Lurah Empang
Di. Bogor.
1. Dasar surat dari Kementerian Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fak:ultas Dakwah dan Komunikasi Nomor : Un.Ol/F.5.l/KM.01.3/584/2010 tanggal 19 Pebruari 2010 perihal Penelitian I Wawamcara 2. Dasar surat dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kota Bogor norrior : 070/116-Kesbanglinmas tanggal 01 Maret 2010 perihal Ijin Penelitian I Survey 3. Dengan ini kami memberitahukan rencana riset yang akan dilak:ukan oleh Sdr/i: Nama/NPM : M.Yusup Supandi /NPM: 105051001903 Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam Tujuan : Melaksanakan penelitian untuk bahan penyusunan Skripsi yang berjudul : " Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor." Yang akan dilaksanakan dari tanggal 01 s/d 30 Maret 2010
Dengan Catatan :
.
I. 2.
Sepanjang kegiatan tersebut diatas tidak menganggu keamanan dan ketertiban. Tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan diluar ketenti.lan yang telah ditetapkan. 3. Setelah selesai agar melaporkan has· ntor K.esbang dan Pedindungan ~~\lH AH If Masyarakat.
~~
o
)"
ivY,A T, :AM
~
i
' ... ' -
u
I
~-"a •M.
I" :~ IVI r·
f-\ 1'4 '-'
JALAN PAHLAWAN NOMOR 144 TLP (0251) 8383872 BOGC~ 1613~
Bogor. :2 Mar-:>.: 20 1: Norn or Lampi ran Perihc.I
: 070/
1t - ·Pem
Kepac:: ·~h . 1. KeL: K.W. o: 2. Ket...= RW.12 Keh..;r;:-.=·• ~mp=,-g
'
: Ijin Penelitian I SurYei
DiBOGO: .
Berc1asark.c- Surcit C..::mat Bo<Jo SelaL.c- 'lomo· .)7(, ~--=~- : •.:-: : Tanggal 01 Maret 20::. per:hal Surat Ijin Penelitia:-. ~._rvei, ::~:.ga- ,. -:: --=-it mohon bantuannya u:-:-_i<. memb:: ..,tu hal teiSCJUl, ke:.~:c : Nama I NPi'1 Mahasiswa
Tujuan
Waktu pelaksanaan Dengan catatan
: M ·1us._9 Supana1 105Gs::c~a~ : Unive:-sitas Islam r-~}eri (L::'•. Syan; ~ida ·T- Jaka11:2 Fakultas Da'<Wah c::,- .
: 1. Se:;anjang keg~atan ter:-c:ut tida1 mer1;1;.:::- ~.;u Ke.cmanan dan Ketertit-=i- ; 2. T1dak diperke.1ankan -:--t:!a1<sa-2kan <~i c"U)n di "Jar ketentuc:.i yang '2!C:::l dite:=pkar 3. s~telah seles:;i keg".=;;n ag:r fTt~!:[ ( r'.
Kora Bo:Jor ; Demikian r;=t ini kam: sampaikan, atas b~n:..:an da- kerj::s:rcnya diucapkan terima kasi- .
./
HASIL WA WANCARA DENGAN ETNIS ARAB
Nama
: Umar Thalib
Umur
: 53 Tahun
Pekerjaan
: Pengusaha
Tanggal wawancara
: 9 Maret 20 I0
Waktu wawancara
: 0. 16.00~selesai
Kedudukan di masyarakat
: Ketua RW 02 dan tokoh warga etnis Arab
Pertanyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Em pang Kata Bogar?
Jawaban
Saya lahir dan di besarkan di sini'.
Pertanyaan : :sepengetahuan anda sejak kapan pertama kali etnis Arab tinggal di kelurahan Empang Kota Bogor? Jawaban
Sepengetahuan saya dari zaman penjajahan Belanda etnis Arab di Bogor sudah ada, namun pastinya tahun berapa saya tidak tahu.
Pertanyaan
.Sepengetahuan anda dari mana asal muasal etnis Arab yang ada di Keltarahan Empang Kota Bogar?
Jawaban
Kebanyakan yang saya tahu warga etnis Arab yang ada di sini berasal dari Yaman adajuga dari Irak dan Pakistan.
Pertanyaan
Sepengatahuan bapak apa pekerjaan yang dilakukan oleh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Rata-rata bekerja sebagai pengusaha atau berdagang dan kegitan berdagang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga etnis Arab secara turun-temurun dari nenek moyang.
Pertanyaan
Apakah masih ada makan khas Arab di Kelurahan Empang Kata Boger?
Jawaban
Ada seperti Nasi Kabuli, dan Kue Kaak yang biasanya diadakan pada pesta pemikahan, Maulid Nabi maupun hari raya idhil fitri.
dan yang menjadi tradisi lain di keluarga saya maupun keluraga
etnis Arab lainnya pada umumnya yaitu kebiasaan suka makan daging Kambing walaupun tidak setiap hari ada. Pertanyaan
Apakah masih ada kesenian khas Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
'v!asih ada kesienian khas Arab seperti musik Gambus, Qosidah an tari Zapin yang biasanya suka ditampilkan dalam acara Aaulid Nabi.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antaraetnis.Arabdengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut tetjadi?
Jawaban
Ya ada, setiap hari saya sering ketemu dan menyapa tetangga saya baik di jalan maupur. di warung apalagi sebagai ketu RW saya sering berhungan dengan warga pribumi?
Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Bahasa Sunda yang saya pakai di lingkungan warga sekitar sini.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
Bisa, tapi tidak terlalu banyak menguasai, kareana bahasa yang sering saya gunakan dalam keseharian adalah bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dan sering campur adukan bahasa. Dan bahasa Arab yangh dipakai disini kebnyakaan berbeda dengan bahasa Arab pada umumnya.
Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Menurut saya faktor yang mendukung utama ialah persamaan keyakinan yakni sama-sama _memeluk lslam kalau yang rnenghambat saya rasa tidak ada.
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai orang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah anda menghormati warga pribumi?
Jawaban
Jclas saya sangat menghormati semua warga baik pribumi maupun sesama waraga keturunan.
Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Bakti sossial dan kegitan keagamaan
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga pribumi?
Jawaban
Saya tidak mernbatasi pergaulan dengan warga pribumi, saya terbuka dengan siapa saja. Bahkan banyak yang saya kenal warga preibumi dan sering ketemu baik di jalan maupun di pengaj ian.
Pertanyaar.
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
lbu saya berasal dari warga pribumi asl i dan Istreri saya orang Sulawesi.
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga pribumi?
Jawaban
Saya semua warga di sini baik mpribumi maupun keturunan Arab baik~baik saja ga ada masalah.
Pertanyaa:i
Apakah pernah terjadi konflik antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Setahu saya di lingkunagan sini tidak pernah terjadi kon flik yang besar antar kelompok tapi dalam sekal kecil ada saja tapi tidak sampai menimbulkan perpecahan, biasanya permasalahan terkait masalah sunah dimana ada yang memakai dan ada yang tidak.
HASIL WAWANCARA
DENGAN ETNIS ARAB
Nama
: Taufik Abdul Afif
Um ur
: 51 Tahun
Pekerjaan
: Pedagang
Tanggal wawancara
: 9 Maret 2010
Waktu wawancara
: 0. 10.00-selesai
Kedudukan di masyarakat
: Ketua RW 12 dan tokoh warga etnis Arab
Pertanyaan
Sejak kapan anaa tinggal di Kelurahan Empang Kota Bogar?
Jawaban
Sejak lah ir
Pertanyaan : :Sepengetahuan anda sejak kapan pertama kali etnis Arab tinggal di kelurahan Em pang Kota Bogor? Jawaban
Sepengetahuan saya dari dulu sudah ada bahkan yang saya tahu ada warga ketu runan yang meninggal sekitar tahun 1902.
Pertanyaan
Sepengetahuan anda dari mana asal muasal etnis Arab yang ada di Kel urahan Empang Kota Bogar?
Jawaban
Kebanyakan berasal dari Yam an
Pertany aan
Sepengatahuan bapak apa pekerjaan yang dilakukan oleh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Pedagang.
Pertanyaan
Apakah masih ada makan khas Arab dan rnenjadi menu dalam makan di Kelurahan Empang Kota Boger?
Jawa ban
Kalau di Keluarga saya makanannya sama saja seperti yang lainnya kalau ada jengkolpun jadi. Tapi masih ada makan khas seperti nasi Kabuli yang biasanya disediakan pada acara pernikahan.
Pe11anyaan
Apakah masih ada kesenian khas Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
t\da seperti musik Gambus dan tari Zapin yang biasanya
itampilkan pada acara Mau lid Nabi . Pertanyaan
Apaka h ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masaya rakat di lingkungan tempat tinggal Anda, ka lau ada da lam bentuk apa komunikasi tersebut terj adi?
Jawaban
Ya ada, saya· sering melakukan ngobrol··ngobrol dengan warga pribumi, bahkan banyak kawan saya dari warga pribumi.
Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pri bumi?
Jawaban
Bahasa Sunda kadang bahasa Indonesia tergantung situasi nam un yang pailng sering saya gunakan kctika berkomunikasi de ngan warga pribumi adalah bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
Sekedar tahu saja. Karena saya tidak memakai bahasa Arab dan penggunaan bahasa Arab hanya dipakai d i kalangan keluarga terttentu yang memang men ggunakan bahasa Arab dan juga oiasanya dipakai olah warga keturuna n Arab ketika ada tamu dari luar, serta tergantung yang mengajak bicaranya.
Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Agama dan perdagangan.
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai orang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia.keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah anda menghonnati warga pribumi?
Jawa ban
San gat menghormati warga pribumi.
Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Kegiatan pengajian dan kegiatan jual beli karena yang saya alami saya lebih sering berkomunikasi dengan warga pribumi dalam kegitan tersebut dan bahkan saya. mempunyai banyak
pelanggan dari warga pribumi. Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga pribumi?
Jawaban
Saya tidak pernah membatasi pergaulan dengan warga pribumi.
Pertanyaan
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
Anak saya ada yang menikah dengan warga pribumi.
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga pribumi?
Jawaban
Pada umumnya semua warg_a disini
ba i~
nam.l1n
kurang suka dari perilaku warga pribumi yaitu; sewaktu pendataan di Kelurahan dimana warga pribumi menggagp semua etnis ketunman di sirii warga kaya semua padahal tidak semua banyak warga keturunan yang miskin dan berhak mendapatkan
bantu an. Pertanyaan
Apakah pemah terjadi konflik antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
:onflik antar kelompok saya rasa belum pemah terjadi namun 1aslah secara individual pernah terjadi.
HAS IL WA WAN CARA
DENGAN ETNIS ARAB
Nam a
: Muhamada Rofirudin Mansyur
Umur
: 23 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa UIN Jakarta
Tanggal wawancara
: 25 Pebruari 20 I 0
Waktu wawancara
: I J .00-sel esa i
Kedudukan di masyarakat
: Tokoh Pemuda etnis Arab
Pertanyaan
Sejak kapan anda tinggal di Ke lurahan Empa ng Kota Bogar?
Jawaban
Sejak lahir, saya sudah ada di Empang.
Pertanyaan
:Sepengetahuan anda sejak kapan pertama kali etnis Arab tinggal di kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Yang saya ketahu seblum kemerdekaanpun etnis arab di Empang sudah ada.
Pertanyaan
.Sepengetahuan anda da i mana asal muasal etnis Arab yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Kebanyakan dari Yaman
Pertanyaan
Sepengatahuan bapak apa pekerjaan yang dilakukan oleh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Pedagang.
Pertanyaan
Apakah masih ada makan khas Arab dan menjadi menu dalam makan di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Nasi Kabuli, Kue Kaak.
Pertanyaan
Apakah masih ada kesenian khas Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Tari Zapin.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang tei:jadi antara etnis Arab dengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut terjadi?
Jawaban
Ya ada, dalam kehidupan bertetangga, kerjasama dalam kegiatan keagamaan, seperti majlis Ta' lim yang dipelopori oleh kedua belah pihak, dan latihan kelompok marawis yang dilakukan oleh sebagian dari mkedua belah pihak.
Percanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi'?
Jawaban
Bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
Sedikit -sedikit.
Pertanyaan
Faktor apa saja yang menduku_ng ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Satu keyakin yaitu Agama Islam
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai orang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah anda menghormati warga pribumi?
Jawaban
Sangat menghonnati warga pribumi.
?ertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering diJakukan secara bersama-smna dengan Warga pribumi di lingkungan tem pat tinggal anda?
Jawa ban
Kegiatan keagamaan seperti pengaj ian ziarah dan lain sebaginya.
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga pribumi?
Jawaban
tidak pernah membatasi
Pertanyaan
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
Ada, saudara saya yang mempunyai istri orang sini
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilak.u warga pribumi?
Jawaban
Tidak ada masalah baik-baik saja, namun ada dari sebagian warga pribumi yang saya kurang yaitu suka ingkar janji masalahnya saya pemah dibohongin oleh etnis pribumi.
Pertanyaan
Apakah pemah terjadi konflik antara etnis Arab dengan warga
pribumi?
Jawaban
Dalam sekala besar konflik belum pernah terjadi secara
individual pasti ada.
- - -----· -... ...
HASIL WAWANCARA DENGAN ETNIS ARAB
Nam a
: Mahdi Ma' mun Miskara
Umur
: 53 ahun
Pekerjaan
: Pengurus yayasan Al-lrsyad
Tanggal wawancara
: 4Maret 20 l 0
Waktu wawancara
: 0.15.0-selesai
Kedudukan di masyarakat
: Tokoh warga etnis Arab
Pertanyaan
Sejak kapan anda linggal di Kelurahan Ernpang Kota Bogar?
Jawaban
Sejak lahir saya sudah di sini.
Pertanyaan
:sepengetahuan anda sejak kapan pertama kali etnis Arab tinggal di kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Setahu saya sudah lama sekali
~ebelum
kemerdekaan Rl etnis
Arab sudah ada dan berjuang bersama-sama melawan penjajah. Pertanyaan
.Sepengetahuan anda dari mana asal muasal etnis Arab yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogar?
Jawaban
Yaman (hadramaut)
Pertanyaan
Sepengatahuan bapak apa pekerjaan yang diJakukan oJeh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Pedagang, Pengusaha, guru dan lainnya namun kebanyakan waraga di sini bekerja sebagai pedagang dan pengusaha.
Pertanyaan
Apakah masih ada makan khas Arab dan menjadi menu dalam makan di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Sudah jarang paling Nasi Kabuli sama kue Kaak itupun biasanya hanya ~da pada acara pemikahan dan hari besar aja.
Pertanyaan
Apakah masih ada kesenian khas Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
l\.da seperti musik marawis.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang te1:jadi antara etnis Arab
dengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut terjadi? Jawaban
Ya ada, pengajian.
Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antarn warga keturunan Arab dengan warga pribumi'?
Jawaban
Bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
Bisa.
Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Sama-sama pemeluk agama Islam, perbedaan faham.
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai C'..rang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah anda menghonnati warga pribumi?
Jawaban
Tentu saja saya sangat menghonnati warga pribumi.
Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Kegiatan yang pailng sering dilakukan paling kegiatan pengajian dan pekerjaan.
Pertanyaan
Terkait kegiatan pendidikan di Yayasan Al-lrsyad bapak sebagai pengurus apakah sekolah yayasan tersebut di khususkan hanya bagai warga ketunman saj a?
Jawaban
Yayasan Al-Irsyad atau sekolah SMP Al-Irsyad misalnya tidak hanya diperuntukan bagai kalangan warga -keturunan saja tetap i juga pada
wa~ga
pribumi dan salah satu dari tujuan awa l
berdirinya yayasan tersebut ialah sebagai waclah pengajaran agama Islam bagai warga Bogor yang memang sangat jarang sekolah yang berbasis agam Islam pada saat itu.
drn, ;; ~ : 1
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pcrgaulan
Jawaban
Sama sekali tidak pernah membatasi pergaulan dengan warga
\\ ar.:;.a priburni '.'
siapapun baik dari priburni mauapun sesama keturunan . Pertanyaan
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
Nenek saya orang sini asli. Jadi saya punya banyak saudara clari warga pribumi.
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga pribumi?
Jawaban
Selama ini saya nilai semuanya baik-baik saja tidak ada perilaku yang aneh terhadap warga keturunan.
Pertanyaan
Apakah pemah tcrjadi konflik antara etnis Arab dengan warga
pril:::imi? Jawaban
Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang .tidak pemah terjadi konflik antarkelompok pribumi dengan warga kerturunan.
nauam secara individu ada saja tapi hal tersebut wajar.
HAS IL WAWAN CARA DENGAN ETNIS ARAB
Nama
:Maryam
Umur
: 40 Tahun
Pekerjaan
: !bu rumah tangga
Tanggal wawancara
: 4 Pebruari 20 I 0
Waktu wawancara
: 0.14.00-selesai
Kedudukan di rnasyarakat
: Ibu pengajian
Pertanyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan I.:mpang Kola Uogor':'
Jawaban
Dari lahir.
Pertanyaan : :sepengetahuan anda sejak kapan peitama kali etnis Arab tinggal di kelurahan
~mpang
Kota Bogor?
Jawaban
Sebelum kemerdekaan etnis Arab sudah ada clisi.ni.
Pertanyaan
Sepengetahuan anda dari mana asal muasal etnis Arab yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Yam an
Pertanyaan
Sepengatahuan ibu apa pekerjaan yang dilakukan oleh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Pedagang. Khusus bagi keturunan Arab dari kalngan Habaib ialah sebagi ulama ata u dawah lsalm.
Pertanyaan
Apakah masih ada makanan khas Arab dan menjadi menu makan di Keluarga anda?
Jawaban
Masih seperti Roti Maryam, Kue Kaak dan Nasi Kabuli.
Pertanyaan
Apakah masih ada kesenian k.has Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
~asidah
dan tari Zapin.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antarn etnis Arab dengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada da!am bentuk apa komunika~i tersebut terjadi?
Jawaban
Ya ada, pengajian rutinan di Majlis Ta'lim.
Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
tidak
karena saya tidak menggunakan bahasa Arab dalam
keseaharian melainkan bahasa Sunda dan Indonesia. Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Syiar Islam dan perdagangan.
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai orang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah
Jawaban
Sebagai seorang muslim tentunya sangat menghormati sesama
and~ menghormati
warga pribumi?
manusia terlebih warga pribumi. Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di Jingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Kegiatan keagamaan seperti pengaj ian, Maulid Nabi dan pengaj ian rutinan di Mesjid Empang.
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga pribumi?
Jawaban
tidak pernah membatasi
Pertanyaan
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
Ada, saudara saya yang menikah dengan warga pribumi dan nenek sayapun dari warga pribumi.
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga pribumi?
Jawaban
baik
Pertanyaan
Apakah pemah terjadi kont1ik antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Tidak pernah.
HASIL WA WANCARA DENGAN ETNIS ARAB
Nama
: Yayan
Umur
: 24 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Tanggal wawancara
: 5 Pebruari 20 I 0
Waktu wawancara
: 0.14.00-selesai
Kedudukan di masyarakat
: Tokoh Pemuda warga etnis Arab
Pertanyaan Jawaban
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Empang Kota Bogar? Sejak lahir, saya warga sini asli.
Pertanyaan : !Sepengetahuan anda sejak kapan. pertama kali etnis Arab tinggal di kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Sebelum kemerdekaan dan zaman penjajahan etnis Arab sudah ada disini.
Pertanyaan
Sepengetahuan anda dari mana asal muasal etnis Arab yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Yaman dan pakistan.
Pertanyaan
Sepengatahuan bapak apa pekerjaan yang dilakukan oleh warga etnis Arab pada umumnya?
Jawaban
Pedagang.
Pertanyaan
Apakah masih ada makan khas Arab clan menjadi menu dalam makan di Kelurahan Empang Kata Bogor?
Jawaban
Makanan sama saja, sayur asem dan lainnya, namun rnemmang ada yang menjadai tradaisi warga keturunan Arab di sini yaitu menyukai dagaing Kambing.
Pertanyaan
Apakah masih ada kesenian khas Arab di Kelurahan Empang Kota Bogar?
Jawaban Pertanyaan
: ::iambus dan tari Zapin. Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masayarakat di lingkungan ternpat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut terjadi?
Jawaban
Ya ada, keagamaan dan perdagangan.
Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komun ikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apakah anda bisa berbahasa Arab?
Jawaban
Bisa. Namun tidak
begitu banyak karena saya setiap hari
menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Campuran. Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupnn yang menghambat hubungan komunikasi antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Satu keyakin yaitu Agama Islam
Pertanyaan
Apakah anda merasa sebagai orang Arab yang tinggal di Indonesia atau sebagai warga negara Indonesia yang keturunan Arab?
Jawaban
Sebagai warga Negara Indonesia keturunan Arab.
Pertanyaan
Apakah anda menghonnati warga pribum i?
Jawaban
Sangat menghormati warga pribumi.
Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Kegiatan keagamaan seperti pengajian, Mau lid Nabi clan pada bulan puasa.
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga pribumi?
Jawaban
tidak pernah membatasi
Pertanyaan
Apakah ada keluarga anda yang menikah dengan warga pribumi?
Jawaban
Ada, saudara saya yang mempunyai istri orang sini
Pertanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga pribumi?
Jawaban
Tidak ada masalah baik-baik saja
Pertanyaan
Apakah pernah terjadi konflik antara etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Setahu saya di sini belum pemah terjacli konflik paling yang ada perbedaan faham saja dan itupun tid
perpecahan dan masalah yang bersifat individual dan itu pernah saya alami yaitu masalah ejek mengejek dan kesinggung dengan ucapan saya hingga saya menghindari jalan yang menjadi tempat tongkrongannya, tapi sekarang biasa lagi.
II AS IL WA WAN CARA DENGAN WARGA PRIBUMI
Nnrna
: Dayat
Urnur
: 43 Tahun
Pekc1jaan
: Wira swasta
Ta nggal wawancara
: 7 Maret 20 I 0
Waklu wawancara
: 18.00-selesai
Kedudukan di masyarakat
: Tokoh masyarakat warga pribumi
Penanyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Ernpang Kota Bogor?
Jawaban
Sejak Lahir.
Penanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etn is Arab dengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut k~rjadi?
Jawa ban
Ya ada, kerja sama dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian rutinan.
Perlanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
Ja\·vaban
Bahasa
Sunda,
kadang
dalam
pergaulan
tertentu
saya
menggunkan bahasa campuran seperti; entc, ful us, shebe, sawa, kabogoh, harim dan lainnya. Pertanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan kornunikasi antara Etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Saling membutuhkan satu sama lain sehingga mau tidak mau
hubungan
kcmunikasi
tersebut
te1j adi
guna
memenuhi
kebetuhannya. Pertanyaan
Bagaimana hubungan komunikasi dapat terjalin antara waraga pribumi dengan etnis Arab?
Jawaban
Hubungan komunikasi yang terjadi salah satunya dipengaruhi
oleh kebcradan habaib yang sangat dihormati oleh warga
pribum i. Pcrtan yaan .lawaban Pertanyaan
Apakah anda menghonnati warga keturunan Arab? Ya. Saya sangat menghormatinya. Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersarna-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
Jawaban
Pengajian rutinan.
Pertanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga keturunan Arab?
Jawaban
Saya
tidak
pernah mcmbatasi pergaulan dengan
warga
keturunan Arab. Penanyaan
Bagaimana pcnilaian anda tentang perilaku warga keturu nan
Arab? Jawaban
Warga keturunan Arab licik, kalau perempuan kita boleh
dinikahi
oleh laki-laki Arab sedangakan perempuan dari
keturunan Arab tidak boleh dinikahi oleh laki-laki pribumi. Jawaban
Apakah pernah terjadi konflik dengan warga keturunan Arab?
Pertanyaan
Ya pernah. Tapi hanya sebatas sating mengejek dan sifatnya pribadi.
BASIL WA WANCA.RA DENGAN WARGA PRIBUMl
Nama
: Muhidin
Urn ur
: 45Tahun
Peke1jaan
: Guru
Tanggal wawancara
: 27 pebruari 20 I 0
Waktu wawancara
: I 4.00-selesai
Kedudukan di rnasyarakat
: Tokoh masyarakat warga pribumi
Pertanyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Empang Kota Bogar?
Jawaban
Sejak Lahir.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan rnasayarakat di lingkungan ternpat tinggal Anda, kalau ada dalam bcntuk apa komunikasi terse but terjadi?
Jawaban
Ya ada, hubungan komunikasi lebih banyak terjadi dalam
kegiatan jual beli dan kegiatan keagarnaan. Pertanyaan
Bahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga prib umi?
Jawa ban
Bahasa Sunda, kadang Indonesia tergantung kalau yang kenal dan akarab saya sering rnenggunakan bahasa Sunda.
Pcrtanyaan
Faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara Etnis Arab dengan warga pribumi?
Javvaban
Rasa persaudaraan sesama Islam dan sikap tidak membedabedakan golongan etnis tertentu dalam pergaulan scrta saling rnenerirna satu sama lain.
Pcrtanyaan
Bagaimana hubungan komunikasi dapat te1jalin antara waraga pribmni dengan etnis Arab?
Jawaban
Adanya saling memahami dan rnembutuhkan.
Pertanyaan
Apakah anda menghormati warga keturunan Arab?
Jawaban
Ya. Saya sangat rnenghonnatinya dan itu merupakan anj uran
kepada seorang muslim.
Pennnyaan
Kegiatan ara saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
.lawaban
Majlis Ta'lim di Mesid keramat Empang .
Pertanyaan
Apakah anda mernbatasi pergaulan dengan warga keturunan Arab?
Jawaban
Sa ma sekali saya tidak membatsi, saya bergaul dengan siapa saja tanpa memheda-bedakan keturnan tertentu.
Pcrlanyaan
13agaimana penilaian anda tcntang perilaku warga keturunan Arab?
Jawabetn
~vfcnurut
saya warga keturunan Arab sering melakukan Kawin
cera dengan perempuan pribum i. Jawa ban
Apakah pernah terjadi konflik dengan warga keturunan Arab?
Pertanyaan
tidak pernah.
IIASIL WA WANCA.RA DE.NGAN WARGA PRIBUMI
Nam a
: Juma
Umur
: 40Tahun
Peke1jaan
: Karyawan toko
Tanggal wawancara
: 3 Maret 20 l 0
\V nktu wawanca ra
: I '.3 .00-selesai
Kedudukan di masyarakat
: warga masyarakat pribumi
Pcrta nyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Empang Kota Bogor?
Jawaban
Sejak Lahir.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masayarakat di lingkungan tempat tinggal Anda, kalau ada da lam bentuk apa komunikasi tersebut terjadi?
Jawaban
Ya, ada dalam bentuk hubungan pekerjaan dimana saya sebagai karyawan saya sering berbicara dengan bos saya yang merupakan etnis Arab .
Pcrtanyaan
I3ahasa apa yang digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
.lawaban
Bahasa Sunda.
Pertanyaan
Apkah ada pecampuran budaya yang dihasilkan dari hubungan komunikas i
antara warga keturunan Arab dengan warga
pribumi? Jawaban
Ya ada seperti musik Garn bus.
Pertanyaan
f aktor apa saj a yang mendukung ataupun yang menghambat
hubungan komunikasi antara Etnis Arab dengan warga pribumi? Jawaban
Rasa persaudan.rnn sesama Islam clan sikap tidak mem bedabedakan golongan etnis tertentu dalam pergaulan serta saling menerima satu sama Jain.
Pertanyaan
Bagaimana hubungan komunikasi dapat te1jalin antara warga
pribumi dengan ctnis Arab? Jawaban
Saling membutuhl
Pcrtanyaan
Apakah anda menghormali warga keturunan Arab?
Jawaban
Ya. Selama dia bersikap baik dan menghonnatai saya karena ada j uga orang yang cuek.
Pcrtanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dcngan Warga pribum i di lingkungan tempat tinggal anda?
.Jawaban
Uanyak mu lai dari pengajian rntin di Mesjid sampai peryaan Maul id yang sangat ramai.
Pertanyaan
Apakah anda mernbatasi pcrgaulan dengan warga keturunan Arab?
Jawaban
Sama sekali
say~
tidak membatsi, saya selalu terbuka dengan
siapa saja yang mau bergaul dengan saya. Pcrtanyaan
Bagaimana penilaian anda tentang perilaku warga keturunan Arab?
.lawaban
warga keturnnan Arab dalam ha l pekerjaan pelit, seperti dalam hat makanan dan gaji.
Jawaban
Apakah pernah terj ad i konflik dengan warga keturunan Arab?
Pertanyaan
Ya pernah.
HASIL WA WANCARA DENGAN WARGA PRIBUMI
Nam a
: Ahrnnd Yani
Urnur
: 25Tnhun
Peke1jaa11
: fvlahasiswa FakL1a11
T anggal wawancara
: 27 Januari 20 I 0
Waktu wawancara
: 13.00-selesai
Kedudulrnn di masyarakat
: Pernucla warga pribum i
Pcrlanya an
Sejak kapan anJa tinggal di Kclurahan Empang Kata Bogar?
5:.!waban
Sejak Lahir.
Pertanyaan
Apakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab dengan masayarakat di lingkungan tem pat tinggal Anda, kalau ada dalam bentuk apa komunikasi tersebut te1jadi?
Jawaban
Ya, acla dalam bentuk kegiatan keagamaan.
Perta nyaan
Bahasa apa ya ng digunakan dalam hubungan komunikasi antara warga keturunan Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Bahasa Sunda.
Perta nyaan
Faktor apa saja yan g mendukung ataupun yang menghambat hubungan komunikasi antara Etnis Arab dengan warga pribumi?
Jawaban
Kebutuhan dan persamaan dalam keyakinan.
Pertanyaan
Bagaimana hubunga n komunikasi dapat terjalin antara warga pribumi dengan etnis Arab?
Jawaban
Adanya saling mem ahami menghargai dan keterbukaan dari kedua etnis.
Pertanyaan
Apakah anda menghormati warga k.eturunan Arab?
Jawaban
Ya. karcna itu merupakan anjuran bagi seorang muslim.
Pcrtanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama
dengan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda? Jawaban
Kegiatan keagamaan saja yang paling sering dilaksanakan dan
dikuli sl'.ca ra bnsamaan okh kcdua ctni s Lcrsebu t. Pl'.rlanyaan
Apakah ancla mernbatasi pcrgaulan ckngan wnrga keturunnn t\ rab'?
.lawahan
Tidak mcmb<1tsi
Pe nan ya an
Ragainrnna pcnilaian anda tcnlnng perilaku warga keturunan /\rab?
.la waban
Semunnya baik kalaupun ad a pcrbedaan hnl tcrsebut vvajar
J a\Va ban
1\pakah pe rnah tcr:j adi konllik dengan warga kelu runan Arab?
Pcrtanyaan
Ticlak pernah
llASIL WA WANCAllA DENGAN WAllGA PRIBUMI
Nama
: fdah
lJ nrnr
: 46Tnhun
Pck c~jaan
: lbu rumah tangga
Ta nggal
w~~wancara
: 4 Maret 20 I0
Waktu wawnncarn
: I 0.00-sclesai
Ke dud u kan cl i nrnsy
: Warga pribumi
Pe rUrnyaan
Sejak kapan anda tinggal di Kelurahan Empang Kota Bogar?
Jaw
Sejak Lah ir.
Pc rlan yaan
Arakah ada hubungan komunikasi yang terjadi antara etnis Arab
ucngan masayarakat di lingkungan temp
Ya, ada dalam kegiatan Maj Iis Talim, jual- beli .
Pc nan ya
nahasa apa ynng digu nakan dalnm hubu ngan kornun ikasi antara warga keturuna n Arab de~gan warga pribum i?
Jawaban
8 ahasa Sunda.
Pc rtan yaan
Faktor apa saja yang rncndL1kl1ng atall pun yang menghainbat hubung
Ja ,,·aban
Rumah yang bcrdckatan sehingga dapat sali ng rnengenal.
Pertanyaan
Bagaimana hubungan kornunikasi dapat terjafin antara warga priburni dengan ctnis Arab?
.Jaw<1 ban
J\danya sikap kcterbukaan dari kedua etnis untuk sating menerima dalarn pergaulan.
Pcrtanyaan
i\ pakah and a mcnghormati wnrga kcturunan Arab?
.fawahan
Ya. Im rena itu meru palrnn anju ran bagi seorang mus Iim.
Pcrtanyaan
Kegiatan apa saja yang sering dilakukan secara bersama-sama dcngan Warga pribumi di lingkungan tempat tinggal anda?
.lm.vaban
Kcgiatan keagarnaan saja yang paling sering dilaksanakan dan
dikuli secara bcrsamaan olch kedua elnis tersebut.
Pcrlanyaan
Apakah anda membatasi pergaulan dengan warga keturunan Arab?
.l awaba11
Ticlak membatasi
Pcrlanyaan
l.lagairnana penilaian anda tcntang perilaku warga keturunan Arab?
Jawaban
Baik-baik saja.
.lawaban
Apakah pernah te1jadi kontlik dengan warga keturunan Arab?
Perlanyaan
Tidal< pernah
LAMPIRAN FHOTO
Berbagai fhoto kegiatan dilingkungan Kelurahan Empang Kota Bogor yang menunjukkan bukti adanya hubungan komunikasi antarbudaya yang terjadi pada berbagai aspek kegiatan diantaranya:
GAMBARl Keteralllgan: Maulid Nabi yar..g dilaksanakan pada 9 Maret 2010 di depan mesjid Keramat Empang Bogor
GAMBAR2 Keteu·angan: . Sekelompok jamaah yang .sedang mendengarkan ceramahan pada acara · Maul id Nabi pada 9 Maret 2010 Bogor
GAMBAR3
Keter angan: Berbagai suasana di dalam acara Maulid Nabi Muhamad SAW yang dilaksanakan pada 9 Maret 2010
GAMBAR4
Keterangan: Sekumpulan warga pribumi yang sedang ziarah mengantri di depan pintu masuk makam yang ingin memanjatkan do'a pada siang dan malam hari.
GAMBARS Keterngan: Wawancara dengan babak Umar Thalib (salah satu tokoh etnis Arab)
GAMBAR6
Keterngan: Toko yang berjejer di sepanjangjalan Empa:ng yang menjual berbagai perlengkapan clan peralatan kegiatan ibadah
I.
GA:MBAR7
Keterngall: · Dua orang etriis Arab sedang melakukan tari zafiri yang mrupakan seni tari khas timur tengah yang masih ada yang ditampilka:n pada acara Maulid Nabi di Empallg pada 9 Maret . 2010
GAMUAR8
Keterangan: Berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan etnis Arab dengan masyarakat pribwni
GABAR9 Keterangan: 11esjid Kramat Empangyang merupakan salah satu sarana kegiatan Majlis ta'lim di kawasan Empang Bogor.
GAMBARlO
Keterangan: Nasi kabuli salah satu makanan tradisi timur tengah yang masih ada dan disajikan pada pelaksanan kegaiatan Maulid Nabi sebagai hidangan setelah acara selesai.
GAMBARll
Kawasan Empang selalu ramai setiap tahun pada hari besar Islam seperti Maulid Nabi.
GAMBAR12
J
Keterangan: 4 diantara banyak toko yang berada di sepanjang jalan Einpang yang menjual berbagai macam peralatan dan nerlP-nPk:m~n
ihMfoh