1 Pendahuluan
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN tersebut memiliki potensi sektor-sektor unggulan di antaranya sektor pertanian, industri kecil-menengah, perkebunan, pariwisata, perdagangan dan jasa, pertambangan dan migas, serta kelautan dan perikanan.
Latar Belakang
D
alam pelaksanaan percepatan
pengembangan
wilayah Suramadu, BPWS menyusun Rencana Induk Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu yang memuat visi misi, kebijakan dan strategi serta program percepatan pengembangan wilayah Suramadu. Dalam Rencana Induk juga telah diidentifikasi klaster/kawasan serta sektor unggulan sebagai pusat-pusat pertumbuhan pada masingmasing kabupaten yang terintegrasi dengan rencana pengembangan infrastruktur wilayah Pulau Madura.
Untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal, kawasan-kawasan tersebut perlu didukung dengan infrastruktur dan SDM dalam rangka percepatan pengembangan wilayah Suramadu. Pada tahap awal perlu disusun konsep pengembangan kawasan dan kajian terhadap kebutuhan pengembangan infrastruktur dan SDM. Pengembangan infrastruktur kawasan ini harus saling menguatkan dan sinergis dengan infrastruktur regional. Oleh karena itu, BP-BPWS melakukan Penyusunan Masterplan Klaster/Kawasan di Kabupaten Bangkalan yang memuat konsep pengembangan dan penataan kawasan untuk dapat menjadi acuan atau pedoman pada tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur lokal dan SDM dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi lokal. Pada Tahun 2014 ini, BPWS perlu menyusun masterplan untuk ketiga kawasan selanjutnya (kawasan III, IV, dan VI).
Berdasarkan Rencana Induk, klaster/kawasan potensial berkembang Pulau Madura teridentifikasi sebanyak 22 klaster/kawasan yang tersebar di Kota Surabaya dan di masing-masing Kabupaten di Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasandan Sumenep), dimana kawasan-kawasan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
I-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Maksud, Tujuan, & Sasaran A. Maksud Maksud dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah menyusun strategi dan arahan pengembangan klaster/kawasan yang terletak di Kabupaten Bangkalan untuk mengoptimalkan pengembangan dan pembangunan sektor-sektor unggulan yang terletak di masing-masing klaster. B. Tujuan Tuujuan dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah untuk mengembangkan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan dan sektor unggulannya dengan mempertimbangkan peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, sosial-
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
ekonomi, serta kualitas lingkungan dan warisan budaya lokal yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi kawasan C. Sasaran Sasaran yang ingoin dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Terpilihnya tipologi dan deliniasi pusat-pusat pertumbuhan di masing-masing klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya konsep, strategi, dan rencana pengembangan 3 (tiga) klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya rencana kebutuhan infrastruktur dan SDM pengembangan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya indikasi program pengembangan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan. D. Keluaran yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut: Tipologi dan delineasi kawasan perencanaan (inti dan penunjang); Rencana pengembangan klaster/kawasan yang antara lain memuat zonasi kawasan dan kebutuhan infrastruktur dan SDM; Sistem konektivitas antar komoditas (linkage
system).
Indikasi program dan potensi pembiayaan pengembangan kawasan.
I-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Ruang Lingkup Runag lingkup pembahasan dalam kegiatam ini meliputi: Kajian kebijakan tata ruang nasional, provinsi, Kabupaten Bangkalan dan rencana induk percepatan pengembangan wilayah Suramadu; Kajian kebijakan pengembangan klaster/kawasan ditingkat nasional, provinsi,dan kabupaten; Kajian studi terdahulu yang telah disusun terkait penyusunan rencana rinci kawasan di Pulau Madura; Kajian-kajian terdahulu pengembangan klaster/kawasan yang sejenis dengan wilayah studi (best practice).
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Penentuan sektor dan komoditas unggulan di masing-masing klaster/kawasan Kabupaten Bangkalan; Penentuan tipologi dan deliniasi pusat-pusat pertumbuhan dimasing-masing klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Mengidentifikasi kondisi eksisting pusat-pusat pertumbuhan terpilih di Kabupaten Bangkalan; Identifikasi dan analisis isu strategis, potensi dan permasalahan pengembangan klaster/kawasan unggulan di Kabupaten Bangkalan; Analisis pemanfaatan ruang, konektivitas inletoutlet, urban-rural linkage, ekonomi, kebutuhan SDM, infrastruktur, dan sarana pendukung pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan konsep dan strategi pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan rencana pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan indikasi program dan pembiayaan klaster/kawasan; Diskusi dan pembahasan secara terfokus melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD)/Workshop/Diskusi Teknis dengan stakeholders di Kabupaten Bangkalan dalam proses penyusunan masterplan.
I-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Kerangka Pikir Penyusunan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
I-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN
BAB IV ISU STRATEGIS Bab IV menjabarkan isu strategis, potensi dan permasalahan klaster. BAB V KONSEP DAN STRATEGI
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, ruang lingkup pekerjaan dan sistematika pembahasan laporan.
Bab V menjabarkan konsep dan strategi pengembangan kawasan, sektor dan komoditas dan kebutuhan ruang kawasan
BAB II PENENTUAN SEKTOR DAN KOMODITAS UNGGULAN
BAB VI RENCANA PENGEMBANGAN
Bab II menjabarkan penentuan variabel sektor dan komoditas dalam pengembangan kawasan/klaster kabupaten Sumenep.
Bab VI menjelaskan rencana fungsi dan zonasi, pengembangan infrastruktur, SDM, sarana pendukung dan kelembagaan.
BAB III TIPOLOGI DAN DELINIASI KLASTER Bab III menjabarkan tipologi kawasan dan deliniasi kawasan inti dan penunjang pengembangan kawasan/klaster Kabupaten Sumenep.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
I-6
2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Sektor & Komoditas
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
II-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN data, dapat diketahui bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada wilayah Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan atau penambahan nilai produk dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013. Variabel ekonomi yang menjadi penentu sektor unggulan daerah Kabupaten Bangkalan.
Penentuan Sektor Unggulan
P
enentuan variabel yang dilakukan digunakan untuk
menentukan sektor dan komoditas unggulan dengan menyimpulkan dari kajian teori yang ada, Berdasarkan
Nilai Produksi Tiap Sektor Ekonomi PDRB Kab.Bangkalan Tahun 2013 (Juta rupiah)
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
II-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Tabel Analisa LQ Sektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2013 SEKTOR EKONOMI
TAHUN 2009 2,28
TAHUN 2010 2,33
TAHUN 2011 2,34
TAHUN 2012 2,32
TAHUN 2013 2,40
Pertambangan & Penggalian
0,71
0,67
0,69
0,73
0,77
Industri Pengolahan
0,15
0,15
0,16
0,16
0,16
Listrik, Gas & Air Bersih
0,57
0,56
0,57
0,58
0,58
Bangunan
1,96
2,00
2,12
2,30
2,24
Perdag. Hotel & Restoran
0,86
0,86
0,86
0,87
0,88
Pengangkutan & Komunikasi
1,03
1,00
0,95
0,93
0,89
Keu. Persewaan & Jasa Perusahaan
0,87
0,84
0,83
0,83
0,81
Jasa-jasa
1,54
1,56
1,59
1,63
1,63
Pertanian
Sumber: Hasil Analisa, 2014
Berdasar pada perhitungan analisis LQ (Location Quotient) menunjukan kemampuan Kabupaten Bangkalan dapat melakukan kegiatan eksport hasil pertanian ke daerah-daerah lainnya, Dengan kemampuan tersebut dapat dipastikan tetap menjamin ketersediaan hasil pertanian di Kabupaten Bangkalan.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Sektor Pertanian adalah sektor unggulan yang akan dikembangakan di Kawasan/Klaster IV
II-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Keterangan: Si = S= Ni = N =
Penentuan Komoditas Unggulan
A
nalisa penentuan komoditas unggulan didasarkan
pada hasil perhitungan analisis Location Quotient (LQ) yang menunjukkan potensi suatu wilayah/kawasan terkait dengan kondisi dan potensi kekayaan yang terdapat pada wilayah/kawasan tersebut. Analisis LQ ini juga berguna untuk melihat spesialisasi kegiatan produksi suatu wilayah/kawasan.
LQ =
Si S
N1 N
Si
N1
Jumlah produksi komoditas x di Kecamatan Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Bangkalan Jumlah produksi seluruh komoditas di Kecamatan Jumlah produksi seluruh komoditas di Kabupaten Bangkalan
Perhitungan LQ untuk komoditas unggulan pada Kawasan/Klaster Potensial Berkembang di Kabupaten Bangkalan ini dilakukan terhadap komoditas yang dihasilkan pada sektor pertanian. Sebagaimana yang telah di tentukan pada sektor unggulan, sektor pertanian yang memiliki kemampuan eksport harus dilakukan analisis lagi terhadap sub sektor pertanian yang dapt dikembangkan. Komoditas sub sektor pertanian yang dianalisa dalam hal ini meliputi komoditas tanaman palawija, tanaman perkebunan, tanaman buah, peternakan hewan besar serta peternakan unggas pada 8 (delapan) kecamatan yang ada di kawasan/klaster potensial berkembang Kabupaten Bangkalan.
S N
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
II-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Tanaman Pangan 7 6
Nilai LQ
5 4 3 2 1 0 Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Hijau Kedelai Kacang Tanah
Konang 0,79 1,28 0,24 0,25 0,3 1,62 2,68
Galis 0,47 1,41 1,7 3,06 4,63 5,36 0,88
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Tanah Merah 1,08 1,16 0 0 2,56 0,57 1,19
Socah 1,11 0,86 0,68 0,03 0,46 0 1,61
Bangkalan 1,52 0,21 0,5 1,87 0 0 0,3
Burneh 1,31 0,57 0,42 3,55 1,03 0 0,35
Geger 0,85 0,41 3,74 0,21 2,17 0,07 1,87
Kokop 0,81 0,83 2,81 6,5 0,7 0 0,14
II-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Buah-buahan 12
Nilai LQ
10 8 6 4 2 0
Alpukat Belimbing Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Kepruk Jeruk Besar Mangga Nangka Pisang Nanas Pepaya Rambutan Salak Sawo Sirsak Sukun Melinjo
Konang 0 1,23 0 0,76 0 0 0 0,34 0,82 2,78 0 5,89 0 0 0 0 0 0
Galis 0 0,39 3,54 0,39 0,1 0,1 5,73 0,51 1,26 1,01 3,95 3,29 1,08 0,29 0,51 0,16 0,63 0,04
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Tanah Merah 0,16 2,82 2,12 0,48 0,25 3,35 1,59 0,77 1,54 0,31 1,06 0,12 2,58 0,01 0,44 4,05 0 0,04
Socah 1,51 0,3 0,63 0,23 0,04 0,75 0 0,64 1,38 0,15 1,52 0,31 2,17 3,94 1,59 0,54 2,36 0,88
Bangkalan 1,96 4,31 0 0,1 0,22 0,06 0,5 1,92 0,02 0,28 0 0,7 0,11 4,56 0,58 0 0,68 3,02
Burneh 0 0,89 4,07 0,94 6,32 1,39 0 0,89 0 0,53 3,72 2,62 1,17 0 0 0 0 11,02
Geger 1,7 0,15 0,4 0,27 0 2,17 0,72 1,2 0,14 1,25 0 0,09 1,61 0,1 0,05 0,17 0 1,35
Kokop 0 2,69 2,08 1,53 1,3 0 0 2,39 0,12 0,43 0 0,94 0 0 1,27 2,71 0 0
II-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Ternak 30 25
Nilai LQ
20 15 10 5 0 Kuda Sapi Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Ayam Buras Ayam Pedaging Ayam Petelur Itik Mentok
Konang 0,37 1,21 0 0 0,52 0,15 1,06 0 0 0,88 0,5
Galis 0,44 1,16 0 0 0,64 0,31 1,1 0 0 0,45 0,18
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Tanah Merah 1,24 0,95 0 0 1,18 0,16 1,05 0 0,62 0,84 0,51
Socah 8,69 0,96 0 0 1,11 0 1 0 0 1,24 1,62
Bangkalan 0 0,58 0 13,84 1,77 2,53 0,91 6,67 1,89 0,73 1,25
Burneh 3,89 0,62 25,1 0 1,77 5,29 1,01 0 0,31 1,49 0,91
Geger 0,53 1,16 0 0,15 0,65 0 0,91 0 0 1,95 3,06
Kokop 0 1,29 0 0 0,3 0,95 1,05 0 0 0,36 1,4
II-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Berdasarkan hasil LQ, sektor yang akan dikembangkan di kawasan/klaster IV adalah sektor pertanian dengan komoditas unggulan tanaman pangan, buah-buahan, dan peternakan.
Komoditas Unggulan di Kawasan/klaster IV
Komoditas Tanaman Pangan Berupa komoditas jagung dengan sentra produksi di Kecamatan Galis. Komoditas Buah-buahan Berupa komoditas salak dan melinjo. Sentra produksi komoditas salak berada di Kecamatan Bangkalan dan sentra produksi komoditas melinjo berada di Kecamatan Burneh Komoditas Peternakan Berupa komoditas ayam buras dengan sentra produksi di Kecamatan Bangkalan.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
II-8
3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Bab 1
Pendahuluan Tipologi & Deliniasi Kawasan
. Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Tipologi Klaster
S
ebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya
bahwa perlu adanya sinkronisasi kebijakan baik yang berasal dari program sektoral, dukungan politik dan keuangan daerah. Sumber-sumber yang diperlukan dalam analisa kesesuaian kebijakan ini berupa RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Timur, RTRW Kabupaten Bangkalan, dan Rencana Induk Percepatan (RIP) Wilayah Suramadu. Keberadaan kebijakan memiliki peran penting dan prioritas karena kebijakan menentukan terlaksananya kegiatan pembangunan.
berdasarkan masing-masing produk rencana. Kesimpulan dari analisa ini sebagai berikut: Kawasan III, terdapat kesesuaian sektor potensial yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebijakan perencanaan dan penataan ruang wilayah kabupaten yakni pengembangan sektor industri pengolahan dan pelabuhan (transportasi). Kawasan IV, terdapat kesesuaian sektor potensial berdasarkan kebijakan secara nasional, regional hingga lokal yakni pengembangan sektor pertanian dan peternakan, yang meliputi: - Sektor pertanian holtikultura di Kecamatan Galis, - Sektor peternakan di Kecamatan Bangkalan dan Tanah Merah. Kawasan VI, terdapat kesesuaian sektor potensial berdasarkan kebijakan secara nasional, regional hingga lokal yaitu pengembangan sektor perkebunan yang meliputi wilayah Kecamatan Geger, Kokop dan Konang.
Analisa Kebijakan Pembangunan Daerah Analisa Kesesuaian Sektoral Analisa sektoral dilakukan dengan melakukan tabulasi komparasi sektor mana yang diunggulkan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Analisa Sosial Politik Kondisi sosial politik di Kabupaten Bangkalan mendukung pengembangan sektor potensial pada seluruh kawasan/klaster yang terdapat pada wilayah Kabupaten Bangkalan, meskipun dalam pelaksanaan pembangunan tetap mempertimbangkan aspek fisik dan non fisik serta kesiapan kelembagaan terkait. Namun kondisi sosial politik yang mendukung sepenuhnya untuk kebijakan pembangunan sektoral di Kabupaten Bangkalan saat ini bersifat lokal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan, tidak merujuk pada kecamatan tertentu. Analisa Keuangan Daerah Pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan pada Tahun Anggaran 2012 ditargetkan sebesar Rp.1.170.843.289.983,09,sedangkan realisasinya sebesar Rp.1.176.025.152.561.06,atau 100,44% dari target yang ditetapkan. Berdasar pada hasil perhitungan tersebut dan parameter yang telah ditentukan, maka aspek kondisi keuangan untuk mendukung pengembangan kawasan/klaster diberikan nilai 3. Hal ini berlaku sama untuk semua kawasan/klaster yang terdapat di wilayah Kabupaten Bangkalan.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Analisa Infrastruktur Tidak terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur yang akan dilaksanakan di Kawasan III berdasar kebijakan yang ada. Terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur berdasar pada kebijakan yang terdiri dari infrastruktur skala nasional hingga lokal di Kawasan IV adalah berupa: - Rencana pengembangan Jalan Nasional sebagai Jalur Arteri Primer (Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep – Kalianget). - Rencana pengembangan Jalan Strategis Nasional (Bangkalan – Tanjung Bulupandan – Ketapang – Sotabar – Sumenep). - Pemantapan fungsi Terminal Kota Bangkalan. - Rencana pengembangan jalur kereta api di Pulau Madura yang menghubungkan Bangkalan – Kamal – Sampang – Pamekasan – Sumenep.
III-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Tidak terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur yang akan dilaksanakan di Kawasan VI berdasar kebijakan yang ada.
Analisa Ekonomi Masing-masing kawasan/klaster potensial di Kabupaten Bangkalan tersebut mempunyai komoditas potensial yang bisa dijadikan unggulan, dimana komoditasnya tersebar dalam berbagai sektor terutama pada subsektor pertanian dan peternakan. KECAMATAN
KERAGAMAN KOMODITAS
Socah
7
Galis
7
Tanah Merah
8
Bangkalan
5
Burneh Konang
7 3
Geger
5
Kokop
7
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Analisa SDM Karakteristik penduduk pada masing-masing kawasan/klaster potensial di Kabupaten Bangkalan sebagai berikut: Kawasan III, memiliki jumlah penduduk 54.749 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 35.019 jiwa. Kawasan IV, memiliki jumlah penduduk 270.717 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 176.853 jiwa. Kawasan VI, memiliki jumlah penduduk 178.151 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 110.788 jiwa. Berdasar pada data, diketahui bahwa sebaran penduduk paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Bangkalan dan Galis begitu pula dengan jumlah penduduk usia produktif-nya. Kemudian hasil proporsi penduduk usia produktif menunjukkan bahwa Kecamatan Bangkalan memiliki nilai yang paling tinggi sebesar 85,46% pada tahun 2013 sedangkan Kecamatan Kokop menjadi wilayah dengan proporsi penduduk usia produktif paling rendah yang sebesar 74,86%.
III-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Analisa Penentuan Kawasan Potensial 3. Variabel infrastruktur, kriteria yang digunakan yaitu: Aksesibilitas Ketersediaan sarana prasarana 4. Variabel SDM, kriteria yang digunakan yaitu: Jumlah penduduk Tingkat produktivitas Partisipasi pendidikan
Penentuan Kawasan Potensial ini dilakukan berdasar pada beberapa variabel dan kriteria yang meliputi: 1. Variabel Kebijakan, kriteria yang digunakan yaitu: Kesesuaian kebijakan Dukungan pemerintah/politik Keuangan Daerah 2. Variabel Ekonomi, kriteria yang digunakan yaitu: Sektor unggulan Kontribusi PDRB Keragaman komoditas
Indeks Penentuan Kawasan Potensial KAWASAN/KLASTER
KEBIJAKAN
INFRAST.
EKONOMI
SDM
TOTAL
KLASIFIKASI
1.000
512
893
450
2.855
KAWASAN INTI
KEC. GALIS
1.000
692
600
883
3175
KAW. PENDUKUNG
KEC. TANAH MERAH
1.000
692
706
550
2948
KAW. PENDUKUNG
KEC. BANGKALAN
1.000
1.000
893
1.000
3.893
KAWASAN INTI
KEC. BURNEH
1.000
692
1.000
550
3242
KAW. PENDUKUNG
KEC. GEGER
768
333
746
666
2.513
KAWASAN INTI
KEC. KOKOP
768
410
600
666
2.444
KAW. PENDUKUNG
KEC. KONANG
768
410
600
450
2.228
KAW. PENDUKUNG
KAWASAN/KLASTER III KEC. SOCAH KAWASAN/KLASTER IV
KAWASAN/KLASTER VI
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Deliniasi Kawasan
D
Ketersediaan sumber daya manusia (jumlah penduduk) Kapasitas produksi komoditas potensial (pertanian & peternakan) Keberadaan pasar
Berdasar pada hasil analisa dapat diketahui bahwa pusat pertumbuhan yang terdapat pada Kawasan/Klaster IV berada di Desa Bancaran, Sabiyan dan Gebang (Kecamatan Bangkalan). Sementara itu, pusat pertumbuhan yang diperoleh berdasar hasil perhitungan pada Kawasan/Klaster VI meliputi Desa Campor, Kampak dan Kombangan (Kecamatan Geger). Gambaran umum dari pusat pertumbuhan yang ada di Klaster IV dan Klaster VI Kabupaten Bangkalan ini diuraikan lebih detail pada sub bab selanjutnya.
eliniasi dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek atau variabel yang dapat menentukan sebuah desa/kelurahan dapat dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan kawasan, dalam hal ini kawasan agropolitan atau kawasan bertema pengembangan sektor pertanian makro. Aspek atau variabel yang digunakan sebagai parameter penilaian ini lebih bersifat teknis dan merujuk pada tema pengembangan sektor pertanian (agropolitan), yang meliputi:
Ketersediaan lahan pertanian (sawah dan lahan pertanian kering/tegalan & ladan) Ketersediaan infrastruktur pendukung (jaringan jalan) Keberadaan unit-unit pengolahan eksisting (industri kecil, menengah & home industry)
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN KECAMATAN
SDM
INFRAS.
LAHAN
INDUST.
PERTANIAN
PETERNAKAN
PASAR
TOTAL NILAI
KEC. BANGKALAN (KAW./KLUSTER IV) Ujung Piring
1
1
2
0
2
3
1
10
Sembilangan
1
1
3
0
3
2
0
10
Kramat
1
1
2
1
3
2
0
10
Mertajasah
1
1
1
1
1
2
0
7
Mlajah
2
1
3
0
1
2
1
10
Kemayoran
1
2
1
2
0
1
1
8
Pangeranan
2
1
0
2
0
2
0
7
Demangan
2
3
0
1
0
1
0
7
Kraton
2
1
2
1
0
1
0
7
Pejagan
3
2
1
1
1
2
0
10
Bancaran
2
2
2
1
1
3
1
12
Sabiyan
1
2
2
1
1
3
1
11
Gebang
1
1
3
3
1
2
1
12
Tagubang
2
1
1
1
2
2
1
10
Lerpak
3
1
3
1
2
2
0
12
Geger
2
1
1
3
2
2
0
11
Batobella
1
1
2
3
2
2
0
11
Tegerpriyah
1
3
3
0
1
1
0
9
Campor
2
1
3
1
2
2
0
11
Kompol
1
3
3
2
2
1
1
13
Kampak
2
1
3
2
3
3
1
15
Kombangan
2
1
3
3
2
3
1
15
Dabung
2
1
3
0
3
3
1
13
Katol Barat
1
3
3
0
2
1
1
11
KEC. GEGER (KAW./KLUSTER VI)
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Banyoneng Laok
2
1
3
3
2
2
0
13
Banyoneng Dajah
1
2
3
0
2
1
1
10
Kawasan Inti Kawasan/Klaster IV
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-8
4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Isu Strategis, Potensi, dan Permasalahan
. Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
IV-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Potensi Klaster IV
P
otensi yang terdapat di kawasan/klaster IV adalah
sebagai berikut:
Isu-isu Strategis Klaster IV
I
Komoditas salak di Desa Demangan, Kramat, Kemayoran, Kraton, Bancaran, Mlajah, dan Pangeranan. Komoditas jagung dan kelapa di Kecamatan Galis. Komoditas melinjo di Desa Langkap, Kecamatan Burneh yang sudah memiliki home industri pengolahan emping melinjo. Home industry krupuk udang di Desa Pejagan. Kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Bangkalan
su-isu strategis kawasan/klaster IV adalah sebagai
berikut: Pusat pemerintahan di Kecamatan Bangkalan; Pusat permukiman dan perkotaan baru di Kecamatan Bangkalan; Pusat perdagangan dan jasa skala regional Pusat simpul utama transportasi skala regional/local; Pusat kesehatan skala kabupaten.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
IV-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Permasalahan Klaster IV
P
Permasalahan di Klaster IV
ermasalahan yang terdapat di kawasan/klaster IV
adalah sebagai berikut: Kurangnya penyuluhan dan pelatihan terkait permasalahan pertanian. Minimnya modal dan alat untuk mengolah hasil produksi pertanian Belum adanya pengolahan produk pertanian di Kec. Tanah Merah dan Galis (seperti, komoditas jagung) Belum adanya produk olahan pertanian seperti komoditas jagung yang melimpah di Kec. Galis. Kurangnya bibit/benih unggul Tidak adanya saluran irigasi yang menunjang kegiatan pertanian. Kurangnya modal untuk mendukung home industri pengolahan pertanian dan komoditas. Para petani belum mendapatkan pengtahuan mengenai informasi pasar seperti harga jual produk olahan di pasaran sehingga keuntungan yang diperoleh para petani sangat kecil Rusaknya Jalan lingkar di Kec. Bangkalan yang menghubungkan Kec. Bangkalan (pusat kabupaten) dengan wilayah utara Kab. Bangkalan yang memiliki potensi pertanian dan perikanan tinggi. Jaringan jalan penghubung antar kecamatan masih terdapat yang memiliki kondisi yang buruk. Belum adanya sarana pemasaran berupa terminal dan pasar khusus belum tersedia, sehingga lokasi pemasarannya masih ke pasar-pasar lokal.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
IV-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
5
Konsep Pengembangan
. Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Konsep Pengembangan Struktur Ruang
Konsep & Strategi Pengembangan
K
awasan/klaster IV diarahkan sebagai kawasan
agropolitan. Pusat kawasan agropolitan di kawasan/klaster IV diarahkan di Kecamatan Bangkalan, yakni di Kelurahan Bancaran, Desa Sabiyan, dan Desa Gebang.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Berdasarkan gambar, kawasan yang berfungsi sebagai sentra pengolahan ialah kawasan inti klaster IV, yakni Kelurahan Bancaran, Desa Sabiyan, dan Desa Gebang. Sentra pengumpul bahan baku ialah pusat kecamatan masing-masing, yakni pusat Kecamatan Burneh (Desa Tonjung), pusat Kecamatan Tanah Merah (Desa Petrah), dan pusat Kecamatan Galis (Desa Galis). Sedangkan pusat penghasil bahan baku ialah desa-desa yang menhasilkan produk pertanian.
V-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Konsep Pengembangan Subsistem Subsistem Permasalahan
Konsep Pengembangan
Kurangnya unit-unit penghasil pupuk organik Infrastruktur irigasi belum memadai pemerintah yang masih kurang perhatian terhadap kegiatan pertanian
Input
On Farm
Off Farm
Output
Pasca Produksi
Penyediaan dan peningkatan penggunaan bibit unggul Pembuatan unit-unit penghasil pupuk organic dikalangan petani Pembuatan infrastruktur irigasi Meningkatan kerja sama dengan pemerintah Kurangnya pengetahuan petani tentang Melakukan pelatihan bagi petani terkait pengelolaan lahan pertanian, seperti cara pengelolaan lahan pertanian tanam dan jarak tanam. Perlindungn lahan pertanian yang ada, dan juga Kurangnya lahan pertanian yang mempertahankan lahan pertanian non teknis dan mengakibatkan minimnya produksi semi teknis. Kurangnya kegiatan pelatihan dan Meningkatkan kegiatan pelatihan bagi petani, penyuluhan tentang tata cara pengelolaan sehingga petani mampu memahami teknik pertanian. pengelolaan yang sesuai dengan permasalahan lingkungan. Musim yang tidak menentu mengakibatkan banyak kerugian Meningkatkan penyuluhan bagi petani terkait perubahan musim yang tak menentu. Sehingga, petani dapat memperkirakan waktu tanam dan panen yang sesuai. Kurangnya jumlah produktifitas jagung. Meningkatkan jumlah produksi agropolitan dan memaksimalkan sisa hasil olahan agar dapat Kurangnya pengetahuan petani mengenai dijadikan olahan yang lainnya, seperti penggunaan hasil olahan pertanian. kulit jagung sebagai bahan kreasi. Olahan hasil pertanian yang terbaik dapat dijadikan sebagai cadangan bibit unggul untuk musim tanam selanjutnya. Kurangnya inovasi produk pertanian, Menciptakan inovasi-inovasi produk komoditas sehingga output yang sering dihasilkan hanya pertanian agar petani dapat memperoleh jagung kering siap jual. penghasilan yang lebih besar. Kurangnya lembaga peminjaman modal Pengadaan alat pengolah hasil produksi pertanian. pertanian, sehingga kabanyakn petani Pembangunan industri pengolahan produk setelah panen harus menunggu lama untuk pertanian baik skala besar maupun kecil. bercocok tanam kembali. Kurangnya industry pengolahan produk pertanian.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Subsistem Pemasaran
Penunjang
Permasalahan
Konsep Pengembangan
Kurangnya sarana pendukung, seperti kegiatan promosi terkait produk olahan pertanian. Tidak adanya saran pengelolaan seperti terminal agrbisnis Belum optimalnya fungsi pasar terhadap kegiatan pertanian. Tidak adanya terminal pengumpul yang terhubung dengan Linkage system yang baik
Perluasan jaringan pemasaran melalui kemitraan antar kelompok pertanian, hingga pasar local dan nasional. Pembuatan sarana pengelolaan dan terminal agribisnis. Pengembangan Pasar Pengembangan Sub terminal Agribisnis Infrastrktur seperti irigasi dan jaringan jalan.
Konsep Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan 1. Komoditas Tanaman Pangan (Jagung)
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN 2. Komoditas Buah-Buahan (Salak dan Melinjo)
3. Komoditas Perkebunan (Kelapa)
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN 4. Komoditas Peternakan (Ayam Buras)
Konsep Pengembangan Kebutuhan Ruang NO.
KEBUTUHAN RUANG
FUNGSI
1
Lahan pertanian dan peternakan
2
Permukiman
Kawasan penghasil dan pusat penelitian pengembangan produk unggulan, seperti pengembangan penelitian bibit unggul Kawasan permukiman masyarakat yang menjadi sentra pengolahan komoditas unggulan klaster IV
3
Perdagangan dan jasa penunjang pertanian Sentra Pengolahan Hasil Pertanian
Kawasan penunjang sektor pertanian seperti toko penjualan alat pertanian (cangkul, pupuk, dsb) Kawasan home industri pengolahan produk unggulan klaster IV
5
Pergudangan
6
Koperasi
Kawasan penyimpanan dan penyaringan produk pertanian atau produk hasil olahan sebelum dipasarkan Kawasan yang menunjang permodalan masyarakat di kawasan inti klaster IV
4
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
STRATEGI Pengoptimalan dan perlindungan lahan pertanian Penyediaan fasilitas pendukung pengolahan komoditas unggulan Pengendalian perkembangan permukiman yang dapat mengancam kawasan pertanian Penambahan unit fasilitas perdagangan dan jasa penunjang pertanian untuk memudahkan petani dalam mengelola lahan pertanian Penambahan unit sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kawasan sentra pengolahan komoditas unggulan di klaster IV. Penambahan unit pergudangan untuk mengoptimalkan kualitas produk olahan melalui penyortiran sebelum dipasarkan kepada konsumen. Penambahan unit koperasi di kawasan inti klaster IV sebagai upaya dalam membantu permodalan petani dalam mengelola lahan pertanian dan mengolah hasil
V-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN NO.
7
KEBUTUHAN RUANG
Pasar
FUNGSI
Kawasan pusat penjualan hasil produksi dan olahan komoditas unggulan di klaster IV
STRATEGI produksi pertanian menjadi produk yang memberikan nilai tambah (added value). Pengembangan fungsi lahan dan penambahan prasarana penunjang pasar untuk mengoptimalkan pemasaran produk unggulan di klaster IV.
Konsep Fungsi dan Zonasi Pemanfaatan Ruang
Konsep Pengembangan Infrastruktur 1. Prasarana Transportasi Konsep pengembangan prasarana transportasi adalah dengan peningkatan kualitas jalan, terutama jalan yang menuju pusat kawasan/klaster IV. Kegiatan yang dilakukan adalah perbaikan jalan-jalan yang rusak, pemberian tanda atau marka jalan dan pelebaran jalan pada ruas-ruas jalan tertentu.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan jaringan jalan dari lokasi budidaya menuju sarana minapolitan seperti pasar. Hal ini dapat mendukung aksesibilitas kawasan/klaster IV pada transportasi darat dan memberi keuntungan kepada para petani.
V-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN merupakan tanah tadah hujan yang mengalami kesulitan air ketika musim kemarau. 4. Prasarana Persampahan Konsep pengembangan prasarana persampahan adalah dengan membangun sistem persampahan dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sehingga dapat mengatasi masalah persampahan di kawasan/klaster IV.
2. Prasarana Air Bersih Konsep pengembangan prasarana air Bersih adalah dengan membangun system perpipaan di sekitar permukiman masyarakat sebagai upaya untuk mengatasi krisis air Bersih saat musim kemarau dan sebagai penunjang dalam kegiatan pengolahan produk unggulan klaster IV. 3. Prasarana Draianse dan Irigasi Konsep pengembangan jaringan drainase dan irigasi di kawasan/klaster IV adalah dengan perawatan dan pengembangan jaringan drainase dan irigasi. Pengembangan jaringan drainase diarahkan di kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi. Sedangkan, pengembangan jaringan irigasi diarahkan di kawasan pertanian. Karena, sebagian besar lahan pertanian di kawasan/klaster IV
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Konsep Pengembangan SDM Pelatihan masyarakat dalam pengolahan komoditas jagung, kelapa, salak, melinjo, dan ayam buras menjadi komoditas yang memberikan nilai tambah sesuai dengan konsep pengembangan komoditas masing-masing. Pengolahan limbah dari masing-masing komoditas yang dapat menambah penghasilan dan menjadi sumber energi altrernatif bagi masyarakat. Pengembangan kelembagaan yang dapat menunjang kegiatan pengolahan komoditas unggulan di kawasan/klaster IV. Konsep Pengembangan Sarana Pendukung Konsep pengembangan sarana pendukung di kawasan/klaster IV meliputi pengembangan pasar dan koperasi simpan pinjam.
V-8
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN 1. Pengembangan pasar diarahkan pada pengembangan pasar tradisional dengan meningkatkan fasilitas penunjang di pasar tersebut. Fasilitas penunjang pasar yang perlu dikembangkan seperti lahan parkir. 2. Konsep penambahan koperasi diarahkan di kawasan inti klaster IV, yakni Kelurahan Bancaran dengan sub koperasi yang berada di masing-masing pusat kecamatan (Desa Tonjung, Desa Petrah, dan Desa Galis). Konsep Pengembangan Kelembagaan Konsep pengembangan kelembagaan di kawasan/klaster IV bertujuan untuk meningkatkan peran dari masing-masing stakeholder sehingga mampu mengoptimalkan penegelolaan pertanian.
NO. 1
STAKEHOLDER Pemerintah Kabupaten Bangkalan (Dinas Pertanian, BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum, dan lainnya)
Ilustrasi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam
PERAN Mengatur, menjaga, mengawasi, dan meningkatkan sektor pertanian, dengan cara meningkatkan koordinasi dengan stakeholder lainnya yang ikut serta dalam memajukan produksi pertanian, dengan berpedoman pada arahan kebijakan pertanian yang telah ada. Peran pemerintah sangatlah penting, karena pemerintah yang bertugas untuk mengoordinasikan segala peran dari stakeholder lain dalam pengembangan agropolitan di kawasan/klaster IV.
2
Swasta
Memberikan bantuan, baik dalam bentuk barang ataupun dalam bentuk kerjasama. Kerjasama pihak swasta dengan stakeholder lainnya dalam pengembangan agropolitan sangatlah penting. Karena pihak swasta dapat memberikan investasi untuk mengembangkan produk olahan komoditas unggulan di klaster IV. Sehingga dapat memperluas cakupan pemasaran produksi dan olahan komodutas unggulan di kawasan/klaster IV.
3
Akademisi
Peran akademisi dalam pengembangan agropolitan adalah di bidang riset. Riset dalam pengembangan agropolitan bisa dalam bentuk riset tentang pengembagan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-9
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN NO.
STAKEHOLDER
PERAN bibit unggul, teknologi tepat guna, pengelolaan lahan petrtanian, serta pemanfaatan limbah. Dengan adanya bantuan dari pihak akademisi, maka diharapkan pengelolaan pertanian tidak lagi bersifat konvensional. Melainkan, dapat berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.
4
Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian dapat berasal dari pemerintah ataupun dari luar pemerintah, seperti akademisi perguruan tinggi dan dari pihak swasta. Peran penyuluh pertanian adalah memberikan informasi mengenai teknik budidaya, teknik pengolahan, dan teknik pemasaran komoditas pertanian dengan baik dan benar.
5
Kelompok Tani (GAPOKTAN)
mengkoordinasi para petani, memantau jumlah produksi pertanian dan tempat untuk berembuk dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Selain itu kelompok tani juga berfungsi sebagai wadah dalam mengembangkan hasil-hasil produksi pertanian menjadi produk olahan dengan harga jual yang lebih tinggi.
6
Koperasi Unit Desa
memberikan bantuan modal kepada para petani penyalur sarana produksi pengembangan ekonomi rakyat yang berguan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
V-10
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-11
6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Rencana Pengembangan Kawasan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN 1. Kawasan Inti : Kelurahan Bancaran, Desa Sabian, Desa Gebang 2. Kawasan Pendukung : Desa Pejagan, Desa Demangan, Desa Pangeranan, Desa Kemayoran, Desa Mlajah, Desa Sembilangan, Desa Ujung Piring, Desa Keraton, Desa Kramat dan Desa Mertajasah.
Rencana Fungsi & Zonasi
Rencana Kebutuhan Ruang Kawasan Agropolitan 1. Kawasan lahan pertanian (hinterland) 2. Kawasan Pemukiman 3. Kawasan industri pengolahan hasil-hasil pertanian maupun perkebunan 4. Kawasan sarana penunjang agropolitan
Rencana Fungsi Kawasan Agropolitan Tujuan yang ingin dicapai dalam pengaturan fungsi kawasan adalah untuk : 1. Meningkatkan tingkat pelayanan prasarana dan sarana pada penduduk sesuai dengan kebutuhannya 2. Memberikan kemudahan penduduk dalam melakukan hubungan antar pusat kegiatan. 3. Mendorong pertumbuhan bagi kawasankawasanyang diprioritaskan berkembang. Rencana fungsi kawasan yang ditetapkan di Kawasan IV, sebagai berikut:
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Rencana Subsistem Agropolitan Subsistem Permasalahan Input Kurangnya unit-unit penghasil pupuk organik Infrastruktur irigasi belum memadai pemerintah yang masih kurang perhatian terhadap kegiatan pertanian On Farm Kurangnya pengetahuan petani tentang pengelolaan lahan pertanian, seperti cara tanam dan jarak tanam. Kurangnya lahan pertanian yang mengakibatkan minimnya produksi Off Farm
Output
Konsep Pengembangan Penyediaan dan peningkatan penggunaan bibit unggul Pembuatan unit-unit penghasil pupuk organic dikalangan petani Pembuatan infrastruktur irigasi Meningkatan kerja sama dengan pemerintah Melakukan pelatihan bagi petani terkait pengelolaan lahan pertanian Perlindungn lahan pertanian yang ada, dan juga mempertahankan lahan pertanian non teknis dan semi teknis. Kurangnya kegiatan pelatihan Meningkatkan kegiatan pelatihan dan penyuluhan tentang tata bagi petani, sehingga petani cara pengelolaan pertanian. mampu memahami teknik pengelolaan yang sesuai dengan Musim yang tidak menentu permasalahan lingkungan. mengakibatkan banyak Meningkatkan penyuluhan bagi kerugian petani terkait perubahan musim yang tak menentu. Sehingga, petani dapat memperkirakan waktu tanam dan panen yang sesuai. Kurangnya jumlah Meningkatkan jumlah produksi produktifitas jagung. agropolitan dan memaksimalkan sisa hasil olahan agar dapat Kurangnya pengetahuan petani dijadikan olahan yang lainnya, mengenai hasil olahan seperti penggunaan kulit jagung pertanian. sebagai bahan kreasi. Olahan hasil pertanian yang terbaik dapat dijadikan sebagai cadangan bibit unggul untuk musim tanam selanjutnya.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Arahan Program penyediaan bibit unggul yang diprakarsai oleh kelompok tani dengan didukung oleh pemerintah dan pihak akademisi Program pelatihan dan penyuluhan terkait pengelolaan kegiatan pertanian. Program penyediaan dan pengembangan lahan pertanian. Program pengembangan hasil olahan pertanian Program kemitraan untuk memperluas pemasaran. Program pengadaan terminal dan sub terminal agribisnis. Program pengadaan kawasan (home industry) pengolahan hasil pertanian.
VVVI-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Subsistem Pasca Produksi
Permasalahan Kurangnya inovasi produk pertanian, sehingga output yang sering dihasilkan hanya jagung kering siap jual. Kurangnya lembaga peminjaman modal pertanian, sehingga kabanyakn petani setelah panen harus menunggu lama untuk bercocok tanam kembali. Kurangnya industry pengolahan produk pertanian.
Pemasaran Kurangnya sarana pendukung, seperti kegiatan promosi terkait produk olahan pertanian. Tidak adanya saran pengelolaan seperti terminal agrbisnis Penunjang Belum optimalnya fungsi pasar terhadap kegiatan pertanian. Tidak adanya terminal pengumpul yang terhubung dengan Linkage system yang baik
Konsep Pengembangan Menciptakan inovasi-inovasi produk komoditas pertanian agar petani dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar. Pengadaan alat pengolah hasil produksi pertanian. Pembangunan industri pengolahan produk pertanian baik skala besar maupun kecil.
Arahan
Perluasan jaringan pemasaran melalui kemitraan antar kelompok pertanian, hingga pasar local dan nasional. Pembuatan sarana pengelolaan dan terminal agribisnis. Pengembangan Pasar Pengembangan Sub terminal Agribisnis Infrastrktur seperti irigasi dan jaringan jalan.
Rencana Zonasi Kawasan Agropolitan Pembagian zonasi Agropolitan pada klaster IV adalah sebagai berikut. 1. Zona permukiman penduduk 2. Zona Inti (Lahan Pertanian) 3. Zona Penyimpanan hasil pertanian 4. Zona pengolahan hasil pertanian 5. Zona penyimpanan hasil olahan 6. Zona Pemasaran (Pasar Agribisnis) Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
7. Zona Perkantoran (kantor lembaga) 8. Zona Terminal Agribisnis
VVVI-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Rencana Prasarana Irigasi Pengembangan prasarana irigasi berupa perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan saluran irigasi di kawasan klaster IV. Pengembangan jaringan irigasi dilakukan di kawasan inti klaster IV yakni sepanjang 8 km.
Rencana Pengembangan Infrastruktur Rencana Prasarana Jalan Pengembangan prasarana jaringan jalan di Kawasan Agropolitan Kabupaten Bangkalan, antara lain: 1. Perbaikan Jalan di Jalan lingkar utara Kecamatan Bangkalan. 2. Perbaikan Jalan di jalan perdesaan di Kecamatan Burneh, Kecamatan Galis dan Kecamatan Tanah Merah. 3. Perbaikan Jalan yang menghyubungkan kawasan sentra produksi komuidtas unggulan dengan pasar.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Rencana Prasarana Air Bersih Rencana pengembangan prasarana air bersih dilakukan dengan pengembangan saluran perpipaan, dan pengembangan sumur bor. Selain itu, pengembangan prasarana air bersih juga dilakukan dengan pengembangan jaringan PDAM yang saat ini masih melayani Kelurahan Bancaran. Rencana Prasarana Persampahan Pengembangan prasarana persampahan di kawasan inti klaster IV ialah dengan pengembangan pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah bukan hanya dapat mengatasi masalah persampahan. Akan tetapi, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengelolaan limbah yang dimaksud, seperti pembuatan system composting yang dapat digunakan untuk pertanian.
VVVI-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Pengembangan Infrastruktur Kawasan Inti Klaster IV
5. Pengembangan balai benih pertanian dalam mendukung sistem hulu agropolitan
2. Pengembangan jaringan irigasi 8 Km
1. Pengembangan jaringan jalan produksi dan jalan utama antar desa 10 Km.
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN adil dan merata, sesuai dengan aspek hukum agrarian, permodalan, pemasaran, dan manajement agribisnis yang berorientasi pada pengembangan dan peningkatan produksi agropolitan di Kabupaten bangkalan.
Rencana Pengembangan SDM, Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat
2. Untuk lingkup desa dibentuk kelompok-kelompok pertanian yang nantimya akan dikontrol dan mendapat pelatihan oleh kelembagaan di kecamatan maupun Kabupaten Bangkalan. Kelompok-kelompok ini berfungsi untuk memperkuat pertanian di tiap desa. Nantinya kelompok-kelompok ini yang akan mensosialisasikan dan membentuk kelompok usaha bagi desa-desa mereka, sehingga diharapkan desadesa tersebut mandiri dan dapat berkembang.
S
trategi pemberdayaan masyarakat pada kawasan
agropolitan di Kawasan IV akan melibatkan seluruh stakeholder terkait, antara lain aparat, pengusaha, petani dan masyarakat lain di kawasan tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam lingkup pemberdayaan masyarakat anatar lain: 1. Terbentuknya kelembagaan pemerintah dan masyarakat yang bekerja memajukan kegiatan pertanian melalui pemenuhan kebutuhan ruang yang
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Rencana Sarana Perindustrian Kawasan perindustrian direncanakan berupa kawasan home industri pengolahan produk pertanian unggulan yang terdapat di kawasan/klaster IV. Kawasan home industri akan dikembangakan di kawasan inti klaster IV, yakni Kelurahan Bancaran, Desa Sabiyan, dan Desa Gebang.
Rencana Pengembangan Sarana Pendukung
S
trategi
pengembangan
sarana
pendukung
Rencana Pengembangan Sarana Lembaga Perekonomian Pengembangan sarana lembaga perekonomian dilakukan baik oleh pemerintah, masyarakat maupun swasta (investor) antara lain, yaitu : 1. Pengembangan koperasi simpan pinjam yang diarahkan di Kelurahan Bancaran. 2. Pengembangan cabang koperasi simopan pinjam yang diarahkan di pusat kecamatan di klaster IV.
agropolitan di kawasan/klaster IV adalah sebagai berikut: Rencana Pengembangan Pasar Pengembangan sarana pasar untuk hasil-hasil usaha tani maupun pendukung pertanian perlu disesuaikan dengan komoditas yang dikembangkan dan disesuaikan dengan hirarki kebutuhan terhadap sarana tersebut. Adapun syarat yang perlu dipenuhi dalam pengembangan sarana pasar adalah: 1. Aksesbilitas mudah dijangkau 2. Tersedianya jaringan perangkutan yang memadai. 3. Lokasi strategis. Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
Ilustrasi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam
VVVI-8
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
R
encana kelembagaan di kawasan/klaster IV
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara berbagai stakeholder dalam menunjang kegiatan agropolitan dari hulu hingga hilir. Rencana kelembagaan di kawasan/klaster IV adalah sebagai berikut
Rencana Kelembagaan . Stakeholder
Peran
No. 1
Pemerintah Kabupaten Bangkalan (Dinas Pertanian, BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum, dan lainnya)
Mengatur, menjaga, mengawasi, dan meningkatkan sektor pertanian, dengan cara meningkatkan koordinasi dengan stakeholder lainnya yang ikut serta dalam memajukan produksi pertanian, dengan berpedoman pada arahan kebijakan pertanian yang telah ada. Peran pemerintah sangatlah penting, karena pemerintah yang bertugas untuk mengoordinasikan segala peran dari stakeholder lain dalam pengembangan agropolitan di kawasan/klaster IV.
2
Swasta
Memberikan bantuan, baik dalam bentuk barang ataupun dalam bentuk kerjasama. Kerjasama pihak swasta dengan stakeholder lainnya dalam pengembangan agropolitan sangatlah penting. Karena pihak swasta dapat memberikan investasi untuk mengembangkan produk olahan komoditas unggulan di klaster IV. Sehingga dapat memperluas cakupan pemasaran produksi dan olahan komodutas unggulan di kawasan/klaster IV.
3
Akademisi
Peran akademisi dalam pengembangan agropolitan adalah di bidang riset. Riset dalam pengembangan agropolitan bisa dalam bentuk riset tentang pengembagan bibit unggul, teknologi tepat guna, pengelolaan lahan petrtanian, serta pemanfaatan limbah. Dengan adanya bantuan dari pihak akademisi, maka diharapkan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-9
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN pengelolaan pertanian tidak lagi bersifat konvensional. Melainkan, dapat berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. 4
Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian dapat berasal dari pemerintah ataupun dari luar pemerintah, seperti akademisi perguruan tinggi dan dari pihak swasta. Peran penyuluh pertanian adalah memberikan informasi mengenai teknik budidaya, teknik pengolahan, dan teknik pemasaran komoditas pertanian dengan baik dan benar.
5
Kelompok Tani (GAPOKTAN)
6
Koperasi Unit Desa
mengkoordinasi para petani, memantau jumlah produksi pertanian dan tempat untuk berembuk dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Selain itu kelompok tani juga berfungsi sebagai wadah dalam mengembangkan hasil-hasil produksi pertanian menjadi produk olahan dengan harga jual yang lebih tinggi. memberikan bantuan modal kepada para petani penyalur sarana produksi pengembangan ekonomi rakyat yang berguan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VVVI-10
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
7
Indikasi Program
. Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN a. Pengembangan kawasan secara umum; b. Pembangunan atau pengembangan infrastruktur penunjang; c. Pembangunan atau pengembangan sarana penunjang; d. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Uraian indikasi program pada tiap kawasan/klaster di Kabupaten Bangkalan dapat digambarkan pada tabel berikut.
Indikasi Program Klaster IV
I
ndikasi program ini merupakan upaya tindak lanjut
atau implementasi dari konsep dan rencana pengembangan tiap kawasan/klaster yang dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik secara bertahap selama periode perencanaan. Program – program pembangunan yang direncanakan dalam mendukung pengembangan kawasan/klaster di Kabupaten Bangkalan ini difokuskan pada beberapa aspek, meliputi:
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Tabel Indikasi Program Pembangunan Kawasan/Klaster IV PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
PENGEMB. KAW. AGROPOLITAN Bangkalan Sosialisasi pengembangan Kawasan Agropolitan Klaster IV
Burneh Tanah Merah
APBD Kabupaten
Bappeda Dinas Pertanian & Peternakan BPWS
Galis PENGEMB. SARANA PENUNJANG Bangkalan Peningkatan kualitas dan pengembangan kaw. permukiman perdesaan
Burneh Tanah Merah
APBD Kabupaten APBN
Bappeda Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang BPWS
APBD Kabupaten
Dinas Perindustrian & Perdagangan
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
APBD Kabupaten
Dinas Pertanian & Peternakan Dinas Perindustrian & Perdagangan
Galis Bangkalan Pengembangan/revitalisasi pasar lokal
Burneh Tanah Merah Galis
Revitalisasi pasar komoditas potensial
Bangkalan Bangkalan
Pembangunan gudang hasil produksi (storage)
penyimpanan
Burneh Tanah Merah Galis
Penyediaan sarana penunjang pertanian
transportasi
Bangkalan Burneh
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
Tanah Merah
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
Investasi
Swasta
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten APBN
Dinas PU Bina Marga & Pengairan BPWS
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
PDAM
APBD Kabupaten APBN
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
Galis PENGEMB. PRASARANA KAWASAN Bangkalan Pembangunan jaringan jalan usaha tani
Burneh Tanah Merah Galis Bangkalan
Pembangunan jalan baru
Burneh Tanah Merah Galis Bangkalan
Perbaikan dan pemeliharaan jaringan jalan desa
Burneh Tanah Merah Galis Bangkalan
Pengembangan jaringan perpipaan air bersih
Burneh Tanah Merah Galis Bangkalan
Pengembangan sumur artesis & HIPPAM
Burneh Tanah Merah Galis
Pemeliharaan dan penambahan jaringan
Bangkalan
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
PLN
VII-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
listrik
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
Burneh Tanah Merah Galis Bangkalan Burneh
Pengembangan jar. telekomunikasi
PT. Telkom
Tanah Merah Galis Bangkalan Burneh
Pengembangan jar. drainase
Tanah Merah
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
Galis Bangkalan Burneh
Pengembangan jar. irigasi
Tanah Merah Galis Bangkalan
Pengembangan perdesaan
sistem
sanitasi
Burneh Tanah Merah Galis
PENGEMBANGAN SDM Pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) kompetensi pertanian, perkebunan & peternakan
Kec. Bangkalan
APBD Kabupaten
Dinas Sosnaker & Trans. Balai Latihan Kerja
Pemberian bantuan modal masyarakat petani & peternak
Bangkalan
APBD Kabupaten
Dinas Pertanian & Peternakan
usaha
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM Pengembangan kemitraan antara kelompok tani & lembaga keuangan
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
Burneh
Bank
Tanah Merah
Dinas Koperasi UMKM
&
&
Galis
Pemberian bantuan usaha bagi unit mikro, kecil dan menengah
Kel. Bancaran
APBD Kabupaten
Dinas Koperasi UMKM
Desa Sabiyan
Investasi
Dinas Perindustrian & Perdagangan
Desa Gebang
Swasta
Kel. Bancaran Pemberian bantuan peralatan dan mesin pengolahan pasca panen
Desa Sabiyan
APBD Kabupaten
Dinas Koperasi UMKM
&
APBD Kabupaten
Dinas Koperasi UMKM
&
APBD Kabupaten
Dinas Pertanian & Peternakan
APBD Kabupaten
Dinas Pertanian & Peternakan UPTD Penyuluh Pertanian
Desa Gebang Bangkalan Burneh
Pengembangan KUD
Tanah Merah Galis Bangkalan
Pengembangan dan penguatan kelompok usaha tani
Burneh Tanah Merah Galis
Pelatihan dan pengembangan kapasitas budidaya pertanian & peternakan komoditas potensial
Bangkalan Burneh
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
Tanah Merah
INSTANSI Swasta
Galis Kel. Bancaran Pelatihan dan pengembangan kapasitas pengolahan pasca panen
Desa Sabiyan
APBD Kabupaten
Dinas Koperasi UMKM
&
APBD Kabupaten
Dinas Pertanian & Peternakan
Desa Gebang Bangkalan Pemberian bantuan bibit varietas unggul komoditas potensial
Burneh Tanah Merah Galis
PENGEMBANGAN KAWASAN PENUNJANG Desa Langkap Perbaikan dan peningkatan perkerasan jalan
Desa Lantek Barat
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
Desa Blateran Desa Galis Desa Petrah
Pengembangan KUD
Desa Tonjung
Pengembangan lahan pertanian Jagung
Desa Blateran
Pelatihan pengolahan limbah jagung
Desa Blateran
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
APBD Kabupaten
Dinas Koperasi & UMKM BAPPEDA Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian & Peternakan
VII-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI Balai Penyuluh Pertanian
Pengembangan lahan perkebunan Kelapa
Desa Lantek Barat
Pelatihan pengolahan limbah kelapa
Desa Lantek Barat
Pengembangan lahan Melinjo
Desa Langkap
Pengembangan lahan perkebunan Salak
Kel.Kemayoran
Pengembangan Komoditas Ayam Buras
Desa Pejagan
Pemberian Bantuan Bibit unggul Ayam Buras
Desa Pejagan
Pemberian Bantuan Bibit unggul Salak
Kel. Kemayoran
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
BAPPEDA Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian BAPPEDA Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian BAPPEDA Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian & Peternakan Balai Penyuluh Pertanian
VII-8