KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1966 -1998
SKRIPSI
Oleh:
Silsilatil Faidho NIM. 060210302114
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2011
251658240H
KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1966 -1998
SKRIPSI
diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu (SI) pada Program Studi Pendidikan Sejarah dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Silsilatil Faidho NIM. 060210302114
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2011
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Ibunda Hozaimah tercinta; 2. Kakak Mujianto beserta keluarga; 3. Guru dan Dosen terhormat; 4. Almamater Universitas Jember.
ii
MOTTO
Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan. Confucius*)
*) Andi Muzakki. 2004. Motivasi Net. Jakarta:Tiara Wacana.
iii
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Silsilatil Faidho NIM
: 060210302114
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1966-1998” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada instusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Jember, Oktober 2011 Yang menyatakan,
Silsilatil Faidho NIM: 060210302114
iv
SKRIPSI
KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1966-1998
Oleh Silsilatil Faidho NIM. 060210302114
Pembimbing Dosen Pembimbing Utama
: Drs. Budiyono, M.Si.
Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Marjono, M.Hum.
v
PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1966-1998” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember pada: hari, tanggal : 10 Oktober 2011 tempat
: Gedung 1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
Tim penguji: Sekretaris,
Ketua,
Drs.Marjono, M.Hum NIP. 19600422 198802 1 001
Drs. Sumarjono, M.Si NIP. 19580823 198702 1 001
Anggota: 1. Drs. Sugiyanto, M.Hum, M.Si ( NIP. 19570220 198503 1 003IP. 19670210 200212 1 002
)
(
)
2. Drs. Budiyono, M.Si NIP. 19570702 198601 1 001
Mengesahkan, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Drs. H. Imam Muchtar, S.H, M.Hum NIP. 19540712 198003 1 005
vi
RINGKASAN
Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1966-1998; Silsilatil Faidho, 060210302114; 2011:114 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah; Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Kebijakan asimilasi dikeluarkan oleh pemerintah Orde Baru dalam bidang sosial, budaya dan politik terhadap etnis Tionghoa. Yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah mengapa pemerintah pada masa Orde Baru menerapkan politik asimilasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia, bagaimanakah implementasi kebijakan asimilasi terhadap etnis tionghoa dan bagaimana reaksi etnis Tionghoa dan pribumi menyikapi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Orde Baru. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat memecahkan masalah yang terdapat pada rumusan masalah dan memberi manfaat bagi peneliti, masyarakat luas, pemerintah dan ilmu pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah (Historical Method) yang meliputi heuristik (proses kegiatan mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah), kritik (kegiatan menyeleksi dan mengkaji sumber sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sehingga menghasilkan fakta sejarah), interpretasi (proses memberikan penafsiran terhadap hasil pengolahan data yang sudah dipilah/dikritisi) dan historiografi (menuliskan hasil intrepretasi yang di susun secara kronologis, sistematis dan metodis berdasarkan sumber yang autentik) dengan menggunakan pendekatan sosiologi politik dan etnografi serta teori konflik dan integrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dikeluarkannya kebijakan asimilasi pada masa Orde Baru karena ekslusivisme etnis Tionghoa yang terbentuk sejak zaman kolonial Belanda dengan jalan, membedakan status sosial masyarakat, membuat sistem pemukiman, dan sekolah tersendiri. Pada masa pemerintahan Orde Lama menerapkan kebijakan integrasi dimana etnis Tionghoa dianggap sebagai salah satu suku di Indonesia, hak etnis Tionghoa sebagai warga vii
negara mendapat perlindungan resmi dari pemerintah. Etnis Tionghoa diberi kebebasan untuk terjun dalam bidang politik, pendidikan maupun sosial budaya. Kebebasan yang diberikan rupanya menyebabkan etnis Tionghoa menjelma menjadi sebuah etnis yang ekslusif, tidak mau berbaur serta diidentifikasi terlibat dengan gerakan komunis. Supaya proses asimilasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka serangkaian tindakan dilakukan untuk menghapuskan serta memperkecil unsur-unsur budaya Tionghoa yang masih ada. Tiga pilar utama yang menopang masyarakat Tionghoa yaitu sekolah, media cetak dan organisasi kemasyarakatan etnis Tionghoa dihapuskan secara bersamaan mengakibatkan identitas budaya maupun politisnya lenyap. Pendirian lembaga seperti Bakom PKB (Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa) dibentuk untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakan asimilasi. Akibat dari dikeluarkannya kebijakan asimilasi ini menyebabkan sebagian besar etnis Tionghoa mengikuti arah kebijakan Orde Baru dengan berkurangnya partisipasi aktif politik etnis Tionghoa serta banyak yang mengganti identitas agamanya menjadi Kristen, Budha, dan Islam. Kebijakan asimilasi berdampak sedikit sekali kepada masyarakat pribumi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pada masa Orde Baru proses nation building yang bertumpu pada stabilitas nasional belum sepenuhnya berhasil. Walaupun etnis Tionghoa dibatasi aktivitasnya dalam bidang sosial, politik, dan budaya tetapi dalam bidang ekonomi diberi kebebasan yang seluas-luasnya. Hal inilah yang tetap menjadikan etnis Tionghoa sebagai komunitas yang ekslusif karena mempunyai kemampuan ekonomi bagus. Kecemburuan sosial tetap tercipta yang akhirnya memuncak ketika terjadi kerusuhan di Jakarta, Bandung dan Makassar pada bulan Mei tahun 1998.
viii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi yang berjudul “Kebijakan Asimilasi Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru Tahun 1996-1998”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Drs. H. Imam Muchtar, S.H, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember; 2. Drs. Budiyono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama, Drs. Marjono M. Hum selaku Dosen Pembimbing Anggota, yang telah meluangkan banyak waktu, pikiran dan perhatian guna memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini; 3. Drs. Sumarno, selaku Dosen Pembimbing Akademik atas segala bimbingannya; 4. Seluruh keluargaku di Situbondo terutama Ibu Hozaimah yang tercinta, Kakak Mujianto sekeluarga, atas dukungan dan do’anya; 5. Teman-temanku Evi Mardiani, Lonz Fox dan Fera, terima kasih atas dukungan dan motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini; 6. Seluruh mahasiswa sejarah “angkatan 2006”, kenangan bersama kalian adalah hal terindah yang sulit untuk dilupakan; Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Jember, Oktober 2011 Penulis ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
ii
HALAMAN MOTTO
...............................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................
iv
HALAMAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI
..............................................
v
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
vi
RINGKASAN ................................................................................................
vii
PRAKATA ....................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xiv DAFTAR KATA SULIT ............................................................................... xv BAB 1. PENDAHULUAN . ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Penegasan Pengertian Judul ...................................................
7
1.3 Ruang Lingkup ........................................................................
9
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................
9
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................
10
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................
10
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................
11
BAB 3. METODE PENELITIAN ...............................................................
18
BAB 4. LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA KEBIJAKAN ASIMILASI TERHADAP ETNIS TIONGHOA ............................ 25 4.1 Ekslusivisme Etnis Tionghoa .................................................. .. x
26
4.2 Kegagalan Penerapan Kebijakan Integrasi Pada Masa Orde Lama ..........................................................................................
37
BAB 5. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ASIMILASI OLEH PEMERINTAH ORDE BARU .....................................................
50
5.1 Pemusnahan 3 Pilar Kebudayaan etnis Tionghoa ...............
50
5.1.1 Organisasi Tionghoa ........................................................
51
5.1.2 Sekolah Tionghoa ............................................................
57
5.1.3 Media Massa Tionghoa ...................................................
62
5.2 Pembatasan Praktek Agama, Kepercayaan dan Adat-istiadat Tionghoa ....................................................................................
67
5.3 Penggantian Nama Tionghoa Menjadi Nama Indonesia ....
71
BAB 6. REAKSI MASYARAKAT TIONGHOA DAN PRIBUMI TERHADAP KEBIJAKAN ASIMILASI ..................................
78
6.1 Reaksi Etnis Tionghoa Terhadap Kebijakan Asimilasi .........
78
6.3 Reaksi Masyarakat Pribumi Terhadap Kebijakan Asimilasi
87
BAB 7. PENUTUP ......................................................................................... . 90 7.1 Kesimpulan ................................................................................
90
7.2 Saran
....................................................................................
92
DAFTAR BACAAN ......................................................................................
93
LAMPIRAN
98
................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Tionghoa Di Indonesia ................... 27 Tabel 4.2 Perbandingan Jumlah Sekolah Berbahasa Tionghoa dan Belanda ....... 34 Tabel 6.1 Jumlah Umat Katolik Tionghoa dan Persentasenya Terhadap orang Tionghoa Seluruhnya ................................................................. 85
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A. Matrik Penelitian ................................................................................................... 98 B.1 Piagam Asimilasi ................................................................................................. 99 B.2 Keputusan Presidium Kabinet No. 127/U/Kep/12/1966 .................................. 101 B.3 Instruksi Presidium Kabinet No. 37/U/IN/6/1967 ............................................. 103 B.4 Instruksi Presidium Kabinet No. 49/U/IN/8/1967 ............................................ 106 B.5 Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 14 Tahun 1967 ............................. 108 B.6 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No No.072/U/1974......... 110
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman 4.1 Pemukiman etnis Tionghoa (Pecinan) di Batavia pada tahun 1980-an .............. 112 4.2 Murid beserta guru sekolah Tionghoa di Batavia yang didirikan oleh THHK tahun 1904.................................................................................................................... 112 4.3 Tokoh Baperki: Siaw Giok Tjhan dan Yap Thian Hiem .... ............................... 113 4.4 Tokoh pendukung gerakan asimilasi:Ong Hok Ham, H. Junus Jahja dan P.K. Ojong ................................................................................................................ 113 4.5 Bagan perubahan nama Universitas Baperki menjadi Universitas Trisakti . ..... 114 4.6 Gambar Harian Indonesia (Yindunixia Ri Bao) .................................................. 114
xiv
DAFTAR SINGKATAN
ABRI
= Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Bakom PKB
= Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa
Baperki
= Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia
BKMC
= Badan Koordinasi Masalah Cina
CSIS
= Centre For Strategic And Internasional Studies
G 30 S/PKI
= Gerakan Tiga Puluh September Partai Komunis Indonesia
HCS
= Hollands Chinese School
KAMI
= Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
LPKB
= Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa
Nasakom
= Nasionalis Agama Komunis
PTI
= Partai Tionghoa Indonesia
PTDI
= Partai Demokrat Tionghoa Indonesia
RRT
= Republik Rakyat Tiongkok
SARA
= Suku Agama Ras Antar Golongan
SBKRI
= Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia
SCUT
= Staf Chusus Urusan Tionghoa
SNPC
= Sekolah Nasional Proyek Chusus
THHK
= Tiong Hoa Hwee Koan
VOC
= Verenigde Oos Indishce Compagni
WNI
= Warga Negara Indonesia
WNA
= Warga Negara Asing
xv
DAFTAR KATA SULIT
Cukong
= pengusaha Tionghoa kaya yang menjadi mitra atau sekutu penguasa di Indonesia
Ekslusif
= serba mewah, berlainan dengan orang kebanyakan
Etnis Pribumi
= penduduk asli Indonesia
Founding Fathers
= para pendiri negara RI seperti Soekarno, Hatta
Nation Building
= pembentukan satu ikatan solidaritas tertentu dalam suatu masyarakat, yang melibatkan seluruh etnis yang ada di Indonesia.
Peranakan Tionghoa
= orang Tionghoa Indonesia yang dilahirkan dari perkawinan campuran dan lahir di Indonesia
Stereotip
= penarikan garis umum tentang ciri-ciri mental orang Tionghoa yang belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah tetapi sudah terlanjur diterapkan kepada setiap individu etnis Tionghoa
Tionghoa Totok
= orang Tionghoa asli dan lahir di Tiongkok
Wijkenstelsel
= sistem perkampungan etnis Tionghoa pada masa kolonial Belanda
xvi