JURNAL PERANCANGAN TIPOGRAFI KARYA SASTRA KAHLIL GIBRAN PADA BUKU
KARYA DESAIN
SUSIYO GUNTUR 1112096024
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016/2017
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Lembar Pengesahan Jurnal Tugas Akhir Karya Desain Berjudul: PERANCANGAN TIPOGRAFI KARYA SASTRA KAHLIL GIBRAN PADA BUKU, diajukan oleh Susiyo Guntur, NIM 1112096024, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada tanggal 19 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kaprodi DKV
Indiria Maharsi, S.Sn., M.Sn. NIP. 19720909 200812 1 001
PERANCANGAN TIPOGRAFI KARYA SASTRA KAHLIL GIBRAN PADA BUKU Oleh: Susiyo Guntur
ABSTRAK Ada banyak cara untuk mengurai permasalah sosial budaya. Salah satunya adalah seni. Seni memiliki mekanismenya sendiri seolah terlepas dari suatu hal yang mainstream. Seni bermuara ke berbagai bidang, salah satunya adalah sastra. Kahlil Gibran adalah salah satu sastrawan yang karyanya syarat dengan realitas sosial budaya. Dari petikan karya sastra Kahlil Gibran ini dicoba untuk diterjemahkan kedalam bahasa rupa yang dalam hal ini yaitu tipografi. Studi mengenai dasar teori yang terkait dalam perancangan ini meliputi tentang perancangan tipografi, warna, dan komposisi. Selain itu juga tentang kaidah-kaidah sastra khususnya karya-karya Kahlil Gibran melalui literasi yang ada. Seluruh data yang ada dianalisis menggunakan teknik 5W+1H untuk memberikan rangkuman dan jawaban dari perancangan ini. Perancangan tipografi karya sastra Kahlil Gibran ini tidak hanya sekedar menjadi karya belaka. Makna dari setiap kata-kata Kahlil Gibran yang divisualkan sebentuk karya tipografi sudah barang tentu tidak akan mengubah esensi dari katakatanya. Hal ini setidaknya menjadi cerminan diri untuk membentuk jiwa yang lembut dan berbudaya. Kata kunci: Tipografi, Seni Rupa, Kahlil Gibran
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
TYPOGRAPHY DESIGN OF KAHLIL GIBRAN’S LITERARY WORK By : Susiyo Guntur
ABSTRACT There are many ways to solve sosiocultural problem. Art is the one example to analyze that problem . Art has its own mechanism apart from commonsense or mainstream ways. Art converge in various fields and aspects. Literature is the one of field that close with Art. Kahlil Gibran, as the writer, artist and poet , his work tend to look into the reality of socioculture. In this case, one of the literature work of Kahlil Griban will be analyzed and interpreted in Visual Art work-Typography. Study about basic theory in this interpretation of Kahlil Gibran’s work include the typography design, color, compotition and the principle of literature, in particular, Kahlil Gibran’s literature work. All of the data will be analyzed with 5W + 1H for a optimum result for the design. Typography design of Kahlil Gibran’s literature work isn’t a mere work of Art. The visualization of the literature work will intensify the work, word by word and will not change the original meaning. This Typography design expected to selfreflected, awaken the soul sense for social and culture aspect. Key word : Typography, Visual Art, Kahlil Gibran
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Latar Belakang Salah satu bidang yang mampu melihat permasalahan dengan mendalam yaitu seni. Seni memiliki mekanismenya sendiri seolah terlepas dari suatu hal yang mainstream. Seni bermuara ke berbagai bidang, mulai dari seni rupa, seni pertunjukan, termasuk seni sastra. Untuk melihat permasalahan sosial budaya yang ada di indonesia, seni sastra dipilih sebagai pijakannya. Dalam karya sastra dapat ditemukan sebuah nilai entah menuju kehancuran atau apresiasi yang menghidupkan harapan pada kehidupan manusia. Pada sisi ini sastra dan realitas sosial budaya bertemu untuk saling memberi pengaruh, saling membutuhkan, dan saling menentukan pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai dasar kehidupan. Diantara berlimpahnya sastrawan, Kahlil Gibran adalah sosok sastrawan yang memiliki karya berdaya gugah luar biasa dalam merespon pelbagai realitas sosial budaya di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang ditulis Anthonny R Ferris dalam pengantar salah satu terjemahan karya sastra Kahlil Gibran dengan judul Dewi Khayalan, “dunia yang Gibran cari adalah sebuah dunia saling pengertian, sebuah dunia penuh nalar, dan berfikir positif. Rakyat dunia tidak diberdayakan oleh para penipu lihai dan berpegang teguh pada thakayulthakayul. Karena jiwa mereka adalah lentera yang menerangi jalan gelap kebodohan, dan lentera ini senantiasa menyala dengan nyala abadi.” Hakikat material dari karya sastra adalah kata. Sastra (kata) berkaitan erat dengan huruf-huruf untuk membentuk tulisan sehingga menjadi karya sastra tulis. Menurut Sihombing (2001:1) huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kelimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki paduan nilai fungsional dan nilai estetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi. Menurut Maharsi (2013:5) tipografi adalah seni tentang mendesain, mencipta, memilih dan memilah, menata dan mengorganisir huruf dalam segala aspek ketentuan yang meliputi dirinya dan berkaitan erat dengan estetika serta komunikasi yang efektif karena mampu mewakili konsep dan inti pesan yang disampaikan melalui karakter serta ciri khas huruf yang dimilikinya. Dalam melihat permasalahan sosial budaya khususnya di Indonesia, sastra dipilih sebagai sarananya. Tak cukup dengan hal itu bahwa karya sastra Kahlil Gibran yang berbentuk susunan huruf-huruf tersebut digubah menjadi bentuk seni yang berbeda yaitu seni mencipta, memilah dan memilih, menata dan mengorganisir huruf sehingga menjadi karya seni visual dalam konteks ini adalah tipografi. Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku yang memuat kutipan karya-karya Kalil Gibran dengan cara mengolah huruf dalam menyampaikan dan mengekspresikan pesan kutipan tersebut?
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Tujuan Perancangan Adapun aspek yang ingin dicapai dalam perancang tipografi karya sastra Kahlil Gibran ini, yaitu: 1. Sebagai Membangkitkan rasa cinta terhadap sesama manusia melalui simbolisasi makna dari setiap kutipan dari karya-karya Kahlil Gibran melalui buku. 2. Memperkaya dan menambah referensi bentuk visual dalam dunia tipografi. 3. Merancang buku tipografi khususnya tipografi bergaya bebas dengan media lukis melalui karya sastra Kahlil Gibran. Batasan Masalah Perancangan ini hanya terbatas pada komunikasi visual tipografi yang merespon karya-karya sastra Kahlil Gibran. Adapun karya Kahlil Gibran yang menjadi objek perancangan yaitu Sang Nabi, Sayap-Sayap Patah, Buih Dan Pasih, Dan Jiwa Pemberontak. Keempat karya tersebut merupakan karya terjemahan terjemahan berbahasa Indonesia. Dalam merancang karya tipografi penulis menekankan bentuk tipografi dari quote dan aphorisma. Karya visual dalam perancangan ini sebagai output-nya adalah buku. Karya yang diangkat sebagai karya tugas akhir adalah karya individu dan ide murni dari penulis, dimana karya tersebut sebagai upaya untuk memberikan opini positif dari permasalahan sosial budaya. Manfaat Perancangan 1. Bagi Masyarakat Pesan-pesan yang terkandung di dalam kata-kata yang akan digubah menjadi karya visual secara tidak langsung menjadi sebuah ajakan kepada masyarakat agar mampu belajar, mengerti, dan merasakan apa yang ingin disampaikan oleh Kahlil Gibran. 2. Bagi Mahasiswa Dengan adanya perancangan tipografi karya sastra Kahlil Gibran ini diharapkan mahasiswa lebih memahami bagaimana sebuah karya seni mampu digubah menjadi karya seni yang berbeda. Dalam konteks ini karya sastra tidak hanya menjadi karya sastra utuh apa adanya tetapi mampu dielaborasi menjadi karya rupa dan lain sebagainya. Pun sebaliknya, karya rupa mungkin bisa diterjemahkan menjadi karya sastra dan lain sebagainya. 3. Bagi Institusi Menambah referensi karya desain dan memperkaya pustaka dalam proses pendidikan. Metode Perancangan 1. literatur Mengumpulkan data mengenai tipografi dan karya sastra Kahlil Gibran melalui buku-buku, karya ilmiah, film (yang berhubungan dengan sastra atau Kahlil Gibran), dan media massa. 2. Data Lapangan dan Dokumentasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari narasumber dan observasi langsung di lapangan. a. Mengumpulkan data seputar sosok Kahlil Gibran mulai dari biografi, genre karya sastranya dan unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra dengan pendekatan gaya seni (sejarah) sebagai reverensi desain tipografi. b. Melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang berkecimpung di dunia sastra dan perbukuan untuk mengetahui bagaimana kata-kata bekerja. c. Media Massa Mengumpulkan data dari media massa antara lain majalah, surat kabar, jurnal, internet, dan lain-lain. d. Instrumen Penelitian 1) Komputer, kamera, software grafis, dan perangkat internet. 2) Peralatan: kanvas, cat berbasis minyak dan akrilik, buku gambar, pensil, penghapus, kuas, dll. 3) Pustaka. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam perancangan ini adalah 5W + 1H. Metode analisis data ini digunakan untuk mengetahui dan memfetitifikasi antara karya sastra Kahlil Gibran dan tipografi yang kemudia dijadikan buku sebagai media utamanya. Konsep Perancangan Konsep perancangan tipografi karya sastra Kahlil Gibran ini akan dibuat secara ilustratif dan simbolis yang mengadopsi quote dan aphorisma dari karya sastra Kahlil Gibran yang menggunakan media kanvas dan dalam bentuk buku sebagai media utamanya.
Identifikasi Dan Analisis Data 1. Kahlil Gibran Kahlil Gibran adalah seorang sastrawan, pula perupa, yang kehadiranya di dunia ini cukup singkat yaitu 48 tahun. Ia lahir pada tanggal 16 Januari 1883 di Lebanon tepatnya di sebuah desa kecil bernama Bsherri dan meninggal pada tanggal 10 April 1931 di New York, Amerika. Kahlil Gibran lahir dari seorang Ibu bernama Kamila dan seorang bapak bernama Khalil bin Gibran. Dia mempunyai dua saudara perempuan yaitu Mariana dan Sultana, dan satu saudara tiri laki-laki bernama Peter, ketika Kamila menikah dengan ayah Gibran ia adalah seorang janda. Awalnya, nama asli Gibran yaitu Gibran Khalil Gibran. Ghougasian (2014:20) karena saran-saran dari gurunyalah (ketika bersekolah di Boston) sehingga dia menyingkat nama Gibran Khalil Gibran menjadi Kahlil Gibran dengan memindah huruf ‘h’ dari nama pertamanya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Pada tahun 1894 Kahlil Gibran berangkat ke Amerika bersama keluarganya kecuali sang Ayah. Keberangkatan ini merupakan inisiatif dari Peter, saudara tertua Gibran, yang mengikuti jejak kesuksesan teman-teman senegaranya untuk merantau ke Amerika. Sesampainya di Amerika mereka menetap di Boston, tepatnya di South End, daerah kumuh di pinggiran kota. Ghougassian (2014:19) Boston merupakan tempat di mana penduduk asli Bsherri bersama orang-orang Syiria membentuk koloni di China Town. Di Boston, Gibran mendapatkan pendidikan di sekolah publik. Hal yang menonjol pada dirinya pada waktu itu yaitu kemampuanya meggambar hingga menarik perhatian beberapa pengajar yang akhirnya mengenalkan Gibran kepada Fred Holand Day, seorang seniman dan fotografer muda yang cukup terkenal di Boston. Selain lebih mengasah kemampuan menggambarnya, melalui FH. Day pula untuk pertama kalinya Gibran berkenalan dengan dunia sastra Barat. Pada buku Cinta Keindahan Kesunyian (1999:287) Day memberi Gibran sebuah buku dari Maurice Maeterlinck yang kebetulan baru diterjemahkan. Buku tersebut, The Treasure of the Humble, membahas kebangkitan spiritualisme baru sebagai kebutuhan masyarakat yang sedang dilanda gelombang industrialisasi dan teknologisasi. Setelah dua tahun sukses belajar di Amerika, yaitu tepatnya pada usia 13 tahun ia kembali ke Lebanon. Ghougassian (2014:20) dari 1896-1901 dia memperlajari banyak hal penting di sekolah terkemuka, Madrasah alHikmah, yang kini terletak di Ashrafiet, Beirut. Beberapa hal yang dipelajari Gibran pada waktu itu yaitu hukum internasional, musik, dan sejarah agama. 2. Tipografi Salah satu contoh dari bentuk kata ialah sastra, pada dasarnya hakekat material dari sastra adalah kata. Kata tersebut diucapkan maupun ditulis. Ketika kata menjadi bahasa tulis maka akan terdiri dari susunan huruf- huruf kemudian menjadi kata dan menjadi kalimat ataupun baris, barik, dan larik. Dalam hal ini, karya-karya Gibranlah yang diangkat. Dari buah pemikiranya yang berbentuk kata-kata dicoba untuk diterjemahkan kedalam bahasa rupa yaitu menjadi lukisan tipografi. Tipografi akan sangat berperan penting mengungkapkan ekspresi perasaan, isi, makna, dan kaidah-kaidah yang ingin disampaikan oleh Kahlil Gibran. Menurut Maharsi (2013:5) tipografi adalah seni tentang mendesain, mencipta, memilih dan memilah, menata dan mengorganisir huruf dalam segala aspek ketentuan yang meliputi dirinya dan berkaitan erat dengan estetika serta komunikasi yang efektif karena mampu mewakili konsep dan inti pesan yang disampaikan melalui karakter serta ciri khas huruf yang dimilikinya. Karya tipografi atau yang memproyeksikan huruf-huruf menjadi sebentuk karya rupa juga banyak disimpulkan sebagai karya kaligrafi. Ada baiknya, tentang hal ini sedikit menelisik apa itu kaligrafi. Jika kita mendengar istilah kaligrafi, akan meproyeksikan sebentuk tulisan Arab yang diolah dengan gaya sedemikian rupa. Nampaknya aspek ke-arab-ban cukup dominan dalam istilah kaligrafi, hingga mengubah pandangan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
masyarakat bahwa kaligrafi adalah segala sesuatu yang bersangkut paut dengan huruf Arab. Sebenarnya kaligrafi sendiri mempunyai pengertian yang cukup umum. Kaligrafi atau calligraphy (dalam bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani yaitu kallos (indah), dan graphein (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan indah atau seni menulis indah. Tulisan indah ini mampu mencangkup huruf dan aksara misalnya Arab, Tionghoa, Alfabet, Jawa, Ibrani, dan sebagainya. Analisis Data 1. What (apa) Sebuah buku berisikan karya-karya tipografi yang mengadopsi quote dan aforisma dari karya sastra Kahlil Gibran sebagai bentuk apresiasi dari karya sastra tersebut dan sebagai media penyampaian atas pemikiran Kahlil Gibran. 2. Who (siapa) Kahlil Gibran merupakan seorang sastrawan yang karyanya dijadikan sumber inspirasi penciptaan tipografi. Sebagai seorang sastrawan yang cukup dikenal masyarakat, dia mempunyai banyak pembaca di Indonesia maupun dunia. Hal itu terbukti dari karya Sang Nabi-nya hingga diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa termasuk bahasa Indonesia. 3. How (bagaimana) Menyodorkan sebuah karya seni tipografi yang mengadopsi karya sastra Kahlil Gibran yaitu dengan cara membuat sebuah buku kumpuan karya tipografi beserta penjabaran konsepnya. 4. Why (mengapa) Telah diuraikan sebelumnya bahwa, seni khususnya sastra sangat banyak berpengaruh terhadap realitas sosial budaya. Sastra dan realitas sosial budaya tidak dapat dipisahkan, karena ada keterkaitan substansional diantara keduanya. Sastra dapat memberi pengaruh kepada perubahan sosial budaya dan sebaliknya, realitas sosial budaya dapat mewujudkan sebuah karya sastra. Dalam perancangan ini selain untuk mengapresiasi karya dari seorang Kahlil Gibran namun lebih dari itu tetapi sastra mempunyai kapasitas untuk membentuk manusia yang berjiwa halus dan berbudaya. 5. When (kapan) Di tahun-tahun terakhir ini perkembangan seni tipografi mulai banyak dilirik oleh masyarakat, namun koleksi maupun referensi dari karya-karya tipografi masih sangat kurang. Perlu gunanya untuk membuat karya tipografi yang dalam perancangan ini sebagai sumber perancangan adalah petikan quote dan aphorismanya Kahlil Gibran. 6. Where (dimana) Karya sastra Kahlil Gibran yang dijadikan karya tipografi ini merupakan karya terjemahan berbahasa Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut penyebaran atau target audience dari perancangan ini dikhususkan untuk masyarakat Indonesia secara luas.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Konsep Kreatif Guna memberikan gambaran dan reverensi dari perancangan tipografi ini, perlu diadakan studi kreatif. Terdapat tiga langkah dalam studi kreatif ini. Pertama, membaca keseluruhan isi novel dan meneliti setiap paragraf untuk menemukan kata-kata yang akan divisualkan menjadi karya tipografi. Ada kecenderungan, dari setiap karya-karyanya terkadang Kahlil Gibran memberikan kesimpulan-kesimpulan berupa kata-kata puitis di akhir paragraf atau di akhir bab setiap kisah. Kemudian memilih kata-kata tersebut dari kecenderungan dan kata-kata lainya kiranya mempunyai bebera kriteria berdasar pada kesesuaian terhadap relevansi kehidupan sepertihalnya tentang cinta, sosial, dan moralitas, dan berdasar pada porposif yaitu sempel yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Juga menggunakan prinsip komunikasi, artinya qoute tersebut mengandung suatu nilai ajakan, himbauan, dan informasi kepada masyarakat. Kedua, ide dan gagasan visual merujuk kepada intuisi setelah benar-benar mengerti makna dari kata-kata yang akan digubah menjadi karya tipografi. Intuisi ini merunjuk kepada verbal dan visual. Verbal berarti karya berangkat dari kata, frase, dan kalimat yang menyebutkan benda tertentu atau suasana tertentu. Visual berarti asosiasi dan simbol yang muncul atau dimunculkan. Ketiga, untuk memulai menuangkan ide dan gagasan ke media kanvas, terlebih dahulu membuat sketsa pada kertas. Ide dan gagasan tersebut ditata dalam sebuah komposisi antara tipografi dan ilustrasi menjadi sebentuk karya rupa. Hasil Penelitian 1. Karya Tipografi a. ‘Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu, mereka adalah putra dan putri dari kehidupan itu sendiri. Mereka datang melalui kalian, tetapi tidak berasal dari dirimu. Dan walaupun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu’
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
b. Rumahmu bukan kain berkilau yang menutupi luka tetapi kelopak yang menutupi mata.
c. Kau hidup dalam keharuman dunia, dan seperti udara yang dijaga oleh cahaya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
d. Dan aku berkata bahwa hidup memang kehampaan tanpa ada dorongan. Dan semua dorongan buta tanpa ada pengetahuan. Dan semua pengetahuan adalah sia-sia tanpa ada kerja. Dan semua kerja hampa tanpa ada cinta.
e. Namun penyair adalah orang-orang yang tidak bahagia, karena betapapun Jiwa mereka menggapai, mereka akan terus tertutup dalam bungkus air mata.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
f. Cangkir tidak akan memberikan kenikmatan bagi bibir kecuali warna anggurnya terlihat melalui kristal transparan.
g. Atau akankah ia akan menatap matahari sehingga ia tidak akan melihat bayangan tubuhnya di antara duri dan kerangka?
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
h. Datanglah, oh kebebasan, dan selamatkan kami.
i.
Yang benar dalam diri kita adalah diam, yang dibutuhkan adalah katakata.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
j.
Semua kata-kata kita tidak lain hanyalah puing yang jatuh dari pesta pikiran.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2. Media Utama Media utama dari perancangan ini adalah buku. Dengan judul ‘Alih Rupa’ dan dengan sub judul ‘Karya Tipografi Dari Gubahan Quote Kahlil Gibran’ dirasa cocok sebagai judul dari buku ini. Judul Alih Rupa dipilih dengan banyak pertimbangan. Alih Rupa diterka secara langsung berarti mengganti rupa dalam artian sebenarnya yaitu rupa manusia. Tetapi dalam dunia seni bisa berarti sebagai seni rupa. Maksud dari ungkapan alih rupa disini yaitu mengalihkan bentuk ferbal dari kata-kata Kahlil Gibran menjadi bentuk visual. Secara eksistensi karya Kahlil Gibran telah berubah namun tidak dan tetap memperhatikan esensi dari kalimat yang telah dirubah menjadi kaidah rupa. Buku ini mempunyai ukuran 13,5x19,5 cm. Di dalamnya berisikan tentang penelitian penulis mengenai Kahlil Gibran dari beberapa literasi yang didapatkan. Diataranya, biografi singkat Kahlil Gibran, estetika karyakaryanya, dan tidak luput pula mengenai tipografi sebagai tonggak dari perancangan ini. Dan sebagai intinya yaitu berisikan karya tipografi yang telah diselesaikan.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3. Media Pendukung a. T-Shirt T-shirt ini menggunakan bahan cotton combed 30s dengan pewarnaan teknik tie dye. Untuk sentuhan akhirnya yaitu sablon dengan beberapa desain penyederhanaan bentuk dari karya lukisan tipografi yang ada.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
b. Notebook Note Book ini merupakan media pendukung yang lainnya dari media utama. Ukuran dari note book ini hampir sama dengan media utama yaitu 13x19 cm. Untuk pemilihan bahanya menggunakan kertas Storaenso atau lebih dikenal dengan nama Book Paper. Untuk sampulnya dibuat hard cover dengan tujuan agar terlindung dan lebih awet, dan dibalut dengan kanvas yang diberikan sentuhan warna teknik tie dye.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
c. Typeface Typeface dibuat meliuk-liuk dengan garis-garis yang mengikuti setiap liukannya. Font ini ingin menceritakan tentang keindahan seorang wanita karena sepertihalnya novel Sayap-Sayap Patah yang menceritakan tentang kisah cinta, dan di dalam kisah cinta tersebut banyak menceritakan tentang keindahan seorang wanita bernama Shelma. Garis-garis yang dimaksud ingin menggambarkan tentang liuk rambut panjang dari rambut panjang Shelma yang selalu Gibran ceritakan pada novel tersebut.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kesimpulan Dan Saran 1. Kesimpulan Seni khususnya sastra sangat banyak berpengaruh terhadap realitas budaya. Sastra dan realitas sosial budaya tidak dapat dipisahkan, karena ada keterkaitan substansional diantara keduanya. Sastra dapat memberi pengaruh kepada perubahan sosial budaya dan sebaliknya, realitas sosial budaya dapat mewujudkan sebuah karya sastra. Dalam perancangan ini selain untuk mengapresiasi karya dari seorang Kahlil Gibran namun lebih dari itu tetapi sastra mempunyai kapasitas untuk membentuk manusia yang berjiwa halus dan berbudaya. brangkat dari situlah karya sastra dari seorang Kahlil Gibran dicoba untuk diterjemahkan ke dalam bahasa rupa yang dala hal ini yaitu tipografi. Karya tipografi menjadi medium baru atas karya sastra Kahlil Gibran. Secara eksistensi karya sastra atau kata-kata Kahlil Gibran telah berubah, namun tidak untuk esensinya karena dalam perancangan ini tetap memperhatikan makna, kandungan, dan apa yang ingin disampaikan oleh Kahlil Gibran dari kata-katanya tersebut sehingga membuahkan sebentuk karya rupa. Di sini dibuktikan bahwa seni mampu diterjemahkan menjadi bentuk kesenian yang lain. 2. Saran Perancangan tipografi karya sastra Kahlil Gibran ini tidak hanya sekedar menjadi karya belaka. Makna dari setiap kata-kata Kahlil Gibran yang divisualkan sebentuk karya tipografi sudah barang tentu tidak akan merubah esensi dari kata-katanya. Hal ini setidaknya menjadi cerminan diri untuk membentuk jiwa yang lembut dan berbudaya. Dan dengan adanya perancangan ini diharapkan akan tumbuh karya-karya baru tentang tipografi dan semoga karya yang telah dilahirkan ini menjadi reverensi sekaligus menjadi sumbangsih visual terhadap dunia seni rupa.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Buku Ebdi Sanyoto, Sadjiman, 2010. Nirmana – Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra. Gibran, Kahlil. 1999. Dewi Khayalan. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Gibran, Kahlil. 2011. Syair-Syair Cinta, Kumpulan Karya-Karya Besar Kahlil Gibran. Yogyakarta: Penerbit NARASI. Katalog. 2014. Pameran Rupa-Rupa Seni Rupa – Nandur Srawung. Yogyakarta: Taman Budaya Yogyakarta. Maharsi, Indira. 2013. Tipografi – tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta