BBA ABB V VIIIIII IIN ND DIIK KA ATTO OR RM MA AK KR RO OD DA AEER RA AH H
8.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Esensi
pembangunan
pada
hakikatnya
adalah
upaya
untuk
peningkatan kualitas manusia itu sendiri dilihat dari berbagai dimensi. Salah satu
indikator
yang
secara
umum
digunakan
untuk
menentukan
keberhasilan pembangunan adalah Human Development Indeks (Indeks Pembangunan Manusia- IPM). IPM adalah sebuah indeks yang disepakai dapat mengukur seberapa baik tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tertentu berdasarkan beberapa kriteria penilaian antara lain indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli. Semakin baik IPM menggambarkan tingkat kesejahteraan yang makin baik pada daerah tersebut demikian pula sebaliknya semakin rendah IPM berarti semakin tertinggal pembangunan suatu daerah. Berdasarkan Standar yang digunakan UNDP, skala IPM berkisar 0-100 dengan jabaran sebagai berikut : •
< 50 artinya terbelakang (kesejahteraan rendah)
•
50-65, artinya kesejahteraan menengah ke bawah
•
65-80, artinya kesejahteraan menengah ke atas
•
80 kesejahteraan tinggi IPM dibangun dengan 3 komponen dasar yaitu pendidikan,
kesehatan dan daya beli masyarakat. Berikut klasifikasi masing-masing komponen pembentuk IPM.
Tabel 5.1
Klasifikasi Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli Klasifikasi
Indeks pendidikan
Indeks kesehtan
Indeks daya beli
Tinggi
78,10-86,98
69,70-74-40
52,3752,37-53.77
Sedang
69,21-78,09
64,99-69,69
50,9650,96-52,36
Rendah
60,32-69,20
60,28-64,98
49,5549,55-50,95
Sumber : UNDP dalam IPM Sulawesi Tengah, 2008
Berdasarkan kalsifikasi di atas, nilai IPM kabupaten Parigi Moutong mengalami kenaikan dan telah mampu merubah klasifikasi pembangunan dari kesejahteraan menengah ke bawah di tahun 2004 (Nilai IPM 50-65) menjadi klasifikasi kesejahteraan menengah ke atas di tahun 2005 (nilai IPM antara 65-80), untuk tahun 2006 mengalami kenaikan (nilai IPM antara 66-80) dan di tahun 2007 Kabupaten Parigi Moutong 67.48 (nilai IPM antara 66-80). Berdasarkan standar UNDP di atas, maka dapat dijelaskan bahwa selama tahun 2006 dan 2007 Kabupaten Parigi Moutong telah berhasil meningkatkan IPM dari kategori menengah ke bawah menjadi masuk dalam kelompok menengah keatas. keatas Namun demikian jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya, Kabupaten Parigi Moutong masih berada pada peringkat yang buruk dimana pada tahun 2004 berada di peringkat ke 8 dari 10 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, sementara pada tahun 2005 turun menjadi peringkat ke 9. Penurunan peringkat ini disebabkan karena pertumbuhan IPM kabupaten Parigi Moutong lebih rendah dari tingkat pertumbuhan IPM kabupaten lain meskipun secara faktual indeks IPM kabupaten Parigi Moutong naik dari 64,7 menjadi 65, 6 di tahun 2005. Namun tahun 2006 peringkatnya naik pada peringkat ke 6, juga ditahun 2007 peringkatnya tetap. Selama tahun 2004 dan 2005 IPM Kabupaten Parigi Moutong masih berada dibawah ratarata-rata IPM Sulawesi Tengah yang mencapai 67,3 di
tahun 2004 dan 68,5 di tahun 2005. Namun pada tahun 2006 dan tahun 2007 terjadi perbaikan yang signifikan terhadap IPM Kabupaten parigi moutong sehingga hal ini mengambarkan upaya pemerintah didalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya telah membuahkan hasil dan pada lima tahun yang akan datang di prediksikan IPM Kabupaten Parigi Moutong lebih baik lagi hal ini dapat dilihat pada proyeksi berikut :
IPM 70,67 70,09 69,51 68,93 68,35 67,77
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dari gambaran nilai IPM diatas menjaleaskan bahwa pada tahun 2013 nilai IPM Kabupaten Parigi Moutong akan berada diatas rata-rata Propinsi Sulawesi Tengah dan Rata-rata Nasional. Dengan demikian indicator ini dapat mencerminkan terpenuhinya Visi Bupati terpilih untuk mewujudakan Kabupaten Parigi Moutong sebagai Kabupaten Terdepan di propinsi Sulawesi Tengah.
Untuk itu pembangunan dikabupaten parigi mautong pada 5 (lima) tahun mendatang menenmpatkan manusia sebagai titik sentral, sehingga ciri
pemerintahan n yang mengedepankan kepentingan rakyat Kabupaten Parigi Moutong dapat di aktualisasikan. Dalam rangka itu semua proses dan kegiatan pembangunan lebih diarahkan pada pemberdayaan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam seluruh proses pembangunan untuk mencapai mencapai tujuan tersebut pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bertekat meningkatkan kualitas penduduk agar memeliki daya saing sebagai sumberdaya, baik dari aspek kesehatan, aspek pendidikan dan kesejahtraan ekonomi (daya beli). Hal ini pula menjadi input utama utama pembentukan IPM daerah. Proyeksi masingmasing masing indicator dapat dilihat pada bagian berikut ini : Gambar INDIKATOR DAN PROYEKSI INDEKS PENDIDIKAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2009-2013 2009 2013
INDEKS PENDIDIKAN 83,22 82,29 81,36 80,43 79,50 78,57
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dari Gambar di atas terlihat bahwa pada tahun 2008 200 sampai 2013 indeks Pendidikan telah berada pada kategori tinggi (rentang antara 78,5 57-83.22), indeks pendidikan semakin memperlihatkan perbaikan dari tahun ke tahun sehingga diprokyeksikan pada tahun 2013 nilai Indeks Pendidikan Kabupaten Parigi Moutong akan
berada diatas rata-rata rata rata Propinsi Sulawesi Tengah dan Rata-rata Rata Nasional. Dengan demikian indikator ini dapat mencerminkan terpenuhinya Visi Bupati terpilih untuk mewujudkan Kabupaten Parigi Moutong sebagai Kabupaten Terdepan di propinsi Sulawesi Tengah.
Gambar INDIKATOR DAN PROYEKSI INDEKS HARAPAN HIDUP KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2009-2013 2009 2013
PROYEKSI ANGKA HARAPAN HIDUP 71,00 70,08 70,00 68,58
ANGKA PROYEKSI
69,00
69,33
68,00 67,08 67,83
67,00 66,00
66,33
65,00 64,00 2008
2009
2010
2011
2012
2013
TAHUN
Pada Gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2008 200 dan 2013 Proyeksi Angka Harapan Hidup telah berada pada kategori tinggi (rentang antara 66,33 tahun 2008) hingga mencapai angka 70,08 tahun 2013, 2013 angka tersebut memperlihatkan perbaikan dari tahun ketahun ketahun.. Kondisi ini tentu memerlukan upaya yang optimal guna meningkatkan peran serta seluruh masyarakat dalam pembangunan
serta
optimalisasi
peran
pemerintah
dalam
melakukan kan pelayanan dan edukasi dalam menciptakan harapan hidup masyarakat yang makin baik di masa yang akan datang.
Gambar INDIKATOR DAN PROYEKSI INDEKS DAYA BELI KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2009-2013 2009
INDEKS DAYA BELI 58,65 58,59 58,53 58,47 58,41
2008
2009
2010
2011
2012
Dari Gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2006 200 dan 2005 indeks daya beli telah berada pada kategori tinggi (rentang antara 52,37-53.77), 52,37 indeks pendidikan belum memperlihatkan perbaikan dari kategori sedang di tahun 2004 maupun di tahun 2005 (rentang 69,21-78,09). 69,21 78,09). Yang sangat ironi adalah indeks kesehatan yang masih berada pada kategori rendah (rentang 60,28-64,98) 64,98) baik di tahun 2004 maupun 2005. Kondisi ini tentu memerlukan upaya yang optimal guna meningkatkan peran serta seluruh
masyarakat
dalam
pembangunan
kesehatan
serta
optimalisasi peran pemerintah pemerintah dalam melakukan pelayanan dan
edukasi dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang makin baik di masa yang akan datang.
1. Kondisi Ekonomi. 3.1.
Potensi Unggulan Daerah. Kabupaten
Parigi
Moutong
memiliki
potensi
ekonomi yang sangat membanggakan sehingga berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmemberikan kesimpulan bahwa potensi lestari Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai berikut : 1. Luas Sawah
: 30.779. Ha.
2. Perkebunan (Kakao, Kelapa, Cengkeh): 73.448. Ha. 3. Perikanan Teluk Tomini
:
a. Potensi Lestari
: 68.000 Ton/Tahun.
b. Tambak
: 3.600 Ton/Tahun.
4. Kehutanan
:
a. Hutan Lindung
: 162.640 Ha.
b. Hutan Konservasi
:
c. Hutan Produksi
: 172.882 Ha.
60.714 Ha.
Potensi lestari dimaksudkan adalah potensi yang terkandung dalam wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang telah diakui berdasarkan hasil penelitian dan perubahan potensi
tersebut
hanya
dapat
dilakukan
berdasarkan
penelitian suatu lembaga yang professional dan akuntabel. Untuk lima tahun yang akan dating potensi ini akan diperbaharui untuk meningkatkan value edded (nilai tambah) bagi masyarakat melalui proses produksi yang optimal dan memiliki daya saing untuk pasar local dan
regional.
Pemerintah
juga
akan
memperhatikan
keberlanjutan potensi lestari tersebut agar tidak merusak lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana alam.
3.2.
Pertumbuhan Ekonomi/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perekonomian
Kabupaten
Parigi
Moutong
menunjukkan adanya kemajuan yang sangat berarti. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi rata – rata yang dicapai selama tahun 2003 s/d 2008 sebesar 6,27 persen. Sektor dominan yang meningkat cukup pesat adalah Sektor Pertanian, yang didukung terutama oleh Subsektor Tanaman Pangan, yaitu padi dan palawija. Demikian juga dari Subsektor Perkebunan, komoditi yang cukup penting adalah kakao, kelapa sawit, cengkeh dan kelapa. Produk Kabupaten
Parigi
Domestik Moutong
Regional tahun
Bruto 2003
s/d
(PDRB) 2007
berdasarkan harga rata – rata berlaku sebesar 2.476.955 rupiah. Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2002, yang hanya sebesar 2.231.612 rupiah. Demikian pula terjadi peningkatan yang signifikan pada Produk Domestik Regional Bruto riil setiap tahunnya bertumbuh sangat pesat, Laju pertumbuhan PDRB riil setiap Tahun Anggaran meningkat dimana Pertumbuhan positif terjadi pada tujuh sektor, sedangkan dua sektor lainnya mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut dapat dirinci sebagai berikut : Sektor Penggalian mencapai 8,11 %; Sektor Listrik
dan Air Bersih sebesar 8,82 %; Sektor Bangunan sebesar 7,14 %; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 6,76 %; Sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 4,43 %. Demikian juga dengan laju pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan yang mencapai 5,38 % serta Sektor Jasa – jasa meningkat pesat menjadi 16,43 %. Untuk target indicator makro ekonomi pada lima tahun yang akan datang dapat diprediksikan sebagai berikut : Tabel Proyeksi Pertumbuhan PDRB dan PDB Per Kapita
Tahun
PDB/Kap.
Ass.Pertumb.
PDRB H Konstan
Ass.Pertumb.
2003
5,281,545.00
1,722,354.00
2004
5,583,635.00
1,839,299.00
2005
5,879,939.00
1,975,474.00
2006
6,208,475.00
0.06
2,129,656.00
0.08
2007
6,571,678.17
0.06
2,297,529.57
0.08
2008
6,956,129.17
0.06
2,478,636.05
0.08
2009
7,363,071.00
0.06
2,674,018.53
0.08
2010
7,793,819.41
0.06
2,884,802.36
0.08
2011
8,249,767.12
0.06
3,112,201.56
0.08
2012
8,732,388.32
0.06
3,357,525.87
0.08
2013
9,243,243.42
0.06
3,622,188.26
0.08
Rata-rata pertumbuhan pendapatan perkapita masyarakat diperkirakan akan tumbuh 6% setiap tahunnya. Disamping itu Pendapatan Domestic Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Parigi Mautong diasumsikan setiap tahunnya akan naik sebesar 8 %. Kondisi ini dimungkinkan terjadi dengan adanya keinginan yang kuat masyarakat Kabupaten Parigi Moutong untuk berkembang menjadi Kabupaten Terdepan di Propinsi Sulawesi Tengah pada 5 tahun yang akan dating dan perekonomian
masyarakat semakin baik serta infrastruktur yang menunjang investasi semakin di genjot oleh pemerintah daerah.