BPS PROVINSI LAMPUNG No. 15/06/18/TAHUN I, 15 Juni 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Lampung Tahun 2015
1.
Pembangunan manusia di Lampung pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung. Pada tahun 2015, IPM Lampung telah mencapai 66,95. Angka ini meningkat sebesar 0,53 poin dibandingkan dengan IPM Lampung pada tahun 2014 yang sebesar 66,42.
Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Lampung masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Lampung pada tahun 2015 tumbuh sebesar 0,79 persen dibandingkan tahun 2014.
Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,90 tahun, meningkat 0,24 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,25 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,56 tahun, meningkat 0,08 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 8,729 juta rupiah pada tahun 2015, meningkat 253 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Lampung Tahun 2010-2015
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Lampung terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Lampung meningkat dari 63,71 pada tahun 2010 menjadi 66,95 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Lampung rata-rata tumbuh sebesar 1,01 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Lampung tumbuh 0,79 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014 yang tumbuh sebesar 1,05 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2015 IPM Lampung menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Lampung masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Lampung masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung, 2010-2015
2.
63.71
64.20
2010
2011
64.87
2012
65.73
2013
66.42
66.95
2014
2015
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
68,91
69,12
69,33
69,55
69,66
69,90
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
10,88
11,04
11,37
11,90
12,24
12,25
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7,26
7,28
7,30
7,32
7,48
7,56
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
7.964
8.118
8.273
8.415
8.476
8.729
63,71
64,20
64,87
65,73
66,42
66,95
0,76
1,04
1,33
1,05
0,79
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik No. 15/06/18/TAHUN I, 16 Juni 2016
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Lampung telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,24 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,29 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Lampung hanya sebesar 68,91 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 69,90 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Lampung (tahun), 2010-2015
68.91
2010
69.12
2011
69.33
2012
69.55
69.66
69.9
2013
2014
2015
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Lampung telah meningkat sebesar 1,37 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,31 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,51 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Lampung telah mencapai 12,25 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Lampung tumbuh 0,85 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Lampung yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Lampung usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas II).
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Lampung (tahun), 2010-2015 11.90
12.25
11.04
11.37
12.24
10.88
7.26
7.28
7.30
7.32
7.48
7.56
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Lampung mencapai Rp 8,729 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar 1,92 per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Lampung (Rp 000), 2010-2015
7,964
2010
3.
8,118
2011
8,273
2012
8,415
8,476
2013
2014
8,729
2015
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 59,79 (Kaupaten Mesuji) hingga 75,10 (Kota Metro). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 62,04 tahun (Kabupaten Pesisir Barat) hingga 70,98 tahun (Kota Metro). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 10,78 tahun (Kabupaten 4
Berita Resmi Statistik No. 15/06/18/TAHUN I, 16 Juni 2016
Mesuji) hingga 14,26 tahun (Kota Metro), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,12 tahun (Kabupaten Mesuji) hingga 10,87 tahun (Kota Bandar Lampung). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 6,836 juta rupiah per tahun (Kabupaten Mesuji) hingga 11,090 juta rupiah per tahun (Kota Bandar Lampung). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Sebagian besar kabupaten/kota di Lampung berstatus “sedang”. Jumlah kabupaten yang berstatus “rendah” berkurang dari 2 kabupaten pada tahun 2014 menjadi 1 kabupaten pada tahun 2015, yaitu Kabupaten Mesuji. Sedangkan 2 kota di Lampung yaitu Kota Metro dan Kota Bandar Lampung keduanya berstatus “tinggi”. Gambar 5
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Lampung Selatan (2,31%), Kabupaten Mesuji (1.83%), dan Kabupaten Pesawaran (1,62%). Kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Pesawaran didorong oleh dimensi pendidikan, sementara di Kabupaten Lampung Selatan lebih dikarenakan perbaikan standar hidup layak. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Metro (0,16%), Kabupaten Tulang Bawang (0,36.%), dan Kabupaten Lampung Utara (0,48%) tercatat paling lambat di Lampung selama tahun 2014-2015.
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2015 AHH (tahun)
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
Pertumbuhan (%) 2014-2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro
66,02 67,12 68,12 69,33 68,91 68,02 68,21 68,94 67,33 68,01 67,05 68,98 61,74 70,55 70,98
66,42 67,42 68,32 69,73 69,01 68,12 68,41 69,14 67,83 68,61 67,15 69,08 62,04 70,65 70,98
11,36 11,49 10,98 12,38 12,16 12,38 11,96 11,11 11,44 12,47 10,34 11,29 11,12 13,31 14,25
11,74 11,92 11,65 12,40 12,20 12,41 11,98 11,15 12,08 12,75 10,78 11,49 11,53 13,35 14,26
7,25 6,63 7,01 7,16 7,06 7,69 6,76 7,10 7,21 7,53 5,80 6,81 7,36 10,85 10,54
7,27 6,86 7,24 7,20 7,14 7,70 7,32 7,11 7,23 7,83 6,12 6,82 7,47 10,87 10,55
8,459 7,880 8,441 8,814 9,935 7,567 8,278 9,796 6,680 8,992 6,764 7,137 7,169 10,702 10,606
8.801 7.961 8.746 9.194 10.298 7.729 8.313 9.893 6.744 9.020 6.836 7.332 7.251 11.090 10.707
63,54 62,67 63,75 66,42 67,07 64,89 64,32 65,83 61,70 66,58 58,71 62,46 59,76 74,34 74,98
64,54 63,66 65,22 67,10 67,61 65,20 65,18 66,08 62,70 67,55 59,79 63,01 60,55 74,81 75,10
1,57 1,58 2,31 1,02 0,81 0,49 1,34 0,38 1,62 1,45 1,83 0,89 1,32 0,64 0,16
Lampung Nasional
69,66 70,59
69,90 70,78
12,24 12,39
12,25 12,55
7,48 7,73
7,56 7,84
8,476 9,903
8.729 10.150
66,42 68,90
66,95 69,55
0,79 0,94
Kabupaten/Kota
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik No. 15/06/18/TAHUN I, 16 Juni 2016
Capaian
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐴𝐻𝐻−𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆−𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 +𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ) ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompokkelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Up. Risma Pijayantini, S.Si
Tlpn (0721) 253067 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016