TUNTUNAN PRAKTIS MERAWAT JENAZAH Oleh : H. Wasis Ridho, S.Ag BINA RUHANI ISLAM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Setiap Orang Pasti Akan Mati
• Q.S: An Nisa‟ (4): 78 “di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh”
• Q.S: Al-„Ankabuut (29): 57 “ tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Kapan dan di mana manusia mati, hanya Allah yang tahu • Q.S Al- Waqi,ah (56): 60 “Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekalisekali tidak akan dapat dikalahkan....”
• Q.S Al- Luqman (31): 34. “...dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Jangan menunda waktu untuk beramal shalih. • Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata: Pernah Rasulullah saw.
Memegang bahuku sambil bersabda: “Hendaklah engkau (Hidup) di dunia ini seolah-olah orang asing atau penyebrang jalan”. Dan Ibnu Umar sendiri pernah berkata: “apabila engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu sampai pagi hari, dan apabila engkau berada di waktu pagi, janganlah engkau menunggu sampai sore hari.Pergunakanlah waktu sehatmu untuk waktu sakitmu, dan waktu hidupmu untuk bekal kematianmu (HR.Bukhari)
Tanda-tanda kematian seseorang • Kaki terasa dingin, jari kaki & tangan kebiru• • • •
biruan Telinga nampak lemah pipih Mata membalik (bila disorot tidak bereaksi) Denyut nadi mulai tidak ada Mengeluarkan bau khas calon jenazah (karena keluarnya kotoran)
Cara menghadapi orang yang sedang sakaratul maut • Kalau bisa, luruskan kaki membujur ke kiblat dan kepala •
• • •
•
diangkat sediki supaya mukanya menghadap kiblat Selalu dijaga kesucian dan kebersihan pakaian dan tempatnya Agar keluarga selalu berdekatan dengannya, jangan dikucilkan Memberi nasihat, agar ber husnudhan kpd Allah serta mengharap ampunan dan rahmat-Nya Diingatkan dg santun untk membaca Laa Ilaaha Illallaah, tuntun pelan-pelan hingga mampu membaca seutuhnya beri pengertian bagi keluarga untuk mengikhlaskan kepergian dan memahamkan bahwa kematian adalah kehendak Allah, dan kehendak Allah adalah yang terbaik bagi semuanya
Cara menghadapi orang yang telah meninggal dunia
• • •
• • • •
Pejamkan matanya. Lemaskan terutama tangan, dan kakinya diluruskan. Katupkan mulutnya, kalau perlu dibantu dengan tali dari kain, diikatkan melingkar dari dagu, pipi, pelipis dan ubun-ubunnya. Letakkan kedua tanganya (sedakep) di atas dadanya dan diikat kedua telapak tangannya. Ditutup muka wajahnya dan seluruh tubuhnya. Ucapkanlah (terutama keluarga dekatnya) kalimat tarji‟. Mendo‟akanya.
Menyebarluaskan berita kematianya Mempersiapkan keperluan perawatan jenazah Keluarga terutama ahli waris segera menyelesaikan hak insani
Memandikankan Jenazah Syarat-syaratnya : • • • •
Muslim, berakal sehat dan baligh. Niat karena Allah Terpercaya, amanah (menjaga kerahasiaan yang ada pada jenazah), mengetahui hukum mensucikan jenazah. Laki-laki bila jenazahnya laki-laki, perempuan bila jenazahnya perempuan, kecuali bila jenazahnya masih anak-anak. Kalau tidak ada orang sejenis, maka jenazahnya ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan lapis tangan. Suami boleh memandikan jenazah isterinya dan sebaliknya.
Cara memandikan jenazah • • • •
• • •
Tempatkan di tempat pemandian yang tertutup. Perutnya diurut (ditekan) agar kotoran tuntas keluar. Kemudian gigi,mulut dan hidungnya dibersihkan. Memulai menyiram anggota wudlu terlebih dahulu (bukan mewudhukan), dengan mendahulukan anggota sebelah kanan. Menyiram seluruh tubuh hingga rata dengan bilangan ganjil 1, 3, 5, 7 atau sesuai dengan kebutuhan. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun. Bila jenazahnya masih mengeluarkan cairan boleh dibunteti dengan perban/plastik.
Perhatian •Adanya kaki palsu, tangan palsu, mata palsu, gigi palsu tidak mempengaruhi mayat (boleh dicopot dan boleh tidak dicopot) baik pada waktu dimandikan maupun pada waktu dikuburkan. Adapun gigi palsu dari emas boleh dilepas untuk dimanfaatkan. •Untuk jenazah wanita setelah dimandikan rambutnya dipintal menjadi tiga. •Boleh memakai wangi-wangian. •Tidak boleh menganiaya mayat (memotong kuku, rambut dsb.).
Mengkafani jenazah
Cara membuat kafan :
• •
Siapkan kain kafan berwarna putih sesuai dengan kebutuhan (dewasa 8 M dan anak-anak 4 M). Kafan terdiri dari : – Kain kafan selebar 200 Cm x 100 Cm. – Baju mayat (berkisar 50 Cm x 75 Cm) seperti rompi. – Kain mukena (segitiga). – Celana dalam (30 Cm x 70 Cm). – Kain basahan (100 Cm x 50 Cm). – Tali dari kain (3 Cm x 100 Cm) helai..
Cara mengkafani janazah Sesudah mayat dimandikan, hendaknya
segera dikafani (diulesi atau dibungkus) dengan kain, sekalipun hanya dengan selembar kain. Sebelum mengenakan kain kafan, lebih dahulu semua lobang badan, seperti : telinga, hidung, mata, mulut, dubur dan kubul demikian juga dahi, dua telapak tangan, dua lutyut, dua telapak kaki, serta bila ada luka-luka, agar ditutup dengan kapas yang sudah ditaburi dengan serbuk kayu cendana atau wangi-wangian lainya.
Kain kafan itu utamanya yang baik, kuat dan bersih lagi putih. Kain kafan sebaiknya yang sederhana, artinya tidak usah yang mahal-mahal
Sesudah itu, kain kafan dibentangkan, kemudian mayat ditumpangkan di atasnya, dengan perlahan-lahan. Lalu kain kafan itu dibungkuskan dari arah kiri kekanan, lalu dari yang kanan ke kiri, sehingga rapih dan tertutup seluruh tubuhnya. Kain kafan itu umumnya tiga helai. Kemudian dua ujung bungkus mayat itu, dan ditengah-tengahnya diikat dengan tujuh tali hidup (tali wangsul
Hendaknya mayat orang laki-laki dikafani oleh orang laki-laki dan mayat perempuan dikafani oleh orang perempuan, kecuali kalau hal ini tidak mungkin karena tidak terdapatnya jenis yang sama, maka boleh mayat laki-laki dikafani oleh orang perempuan dan sebaliknya, tetapi diutamakan oleh isteri atau suami atau muhrimnya. Orang yang meninggal pada waktu ia melaksanakan ihrom, jangan ditudungi kepalanya, jangan dilulur badsanya dan jangan pula dikenakan bau-bauan yang harum. Orang mati syahid dalam medan peperangan tidak perlu dikafani tetapi dikuburkan cukup dengan pakaianya yang sedang dipakainya. Darah yang melekat pada tubuh dan pakaianya jangan dibersihkan.
•
Cara mensalatkan janazah Shalat jenazah itu hukumnya wajib kifayah, jika jenazah itu telah ada yang menshalatkan, kita terbebas dari kewajiban itu. Maksudnya mendoakan jenazah itu. Jenazah boleh disholatkan jika : – Orang yang meninggal waktu masih hidup beragama Islam. – Telah dimandikan dan dikafani. – Apabila mayat itu sudah selesai dikafani, kemudian disembahyangkan (disholatkan) . – Adapun syarat-syaratnya sama dengan syaratsyarat sembahyang/salat biasa :
CATATAN • • • • •
• •
•
Shalat jenazah tetap berdiri, tanpa ruku‟ dan sujud. Shalat jenazah boleh sendirian atau dikerjakan bersama ( berjamaah). Jika berjamaah, shaf diatur rapat dan dijadikan tiga baris atau lebih. Wanita boleh menshalatkan jenazah, sendirian atau berjamaah, dan boleh makmum kepada pria. Jenazah dibaringkan terlentang membujur ke utara ( kepala di utara ), di depan yang menshalatkan. Jika jenazah pria, imam berdiri di arah kepala jenazah. Demikian juga jika shalat jenazah dikerjakan sendirian. Jika jenazah wanita, imam berdiri di arah perut/pusar jenazah. Demikian juga jika shalat dikerjakan sendirian. Jenazah bayi yang lahir mati, tidak perlu di shalatkan. Tetapi jika bayi lahir hidup ( sekalipun Cuma beberapa menit ) kemudian mati, dishalatkan. Tidak ada tuntunan berdo‟a sesudah selesai melakukan shalat jenazah. Malahan kalau dianggap sebagai ketentuan/keutamaan yang selalu dilakukan dikhawatirkan akan menjadi bid‟ah..
Cara menguburkan jenazah
• Adapun cara mengubur mayat adalah sebagai
•
berikut : Sesudah mayat itu disholatkan, antarlah ke pemakaman dengan segera, boleh dengan tenaga manusia ataupun dengan kendaraan. Dan iringkanlah dengan diam. Bagi yang berjalan kaki, berjalanlah disekelilingnya, dan kuburkanlah mayat itu dalam lubang yang baik dan cukup dalam
Cara menguburkan jenazah • • • • • •
•
Masukkanlah mayat ke liang kubur, diangkat dari selatan ke utara dengan mendahulukan kepalanya sambil membaca : ﺒﺴﻢﺍﷲ ﻭﻋﻠﻰ ﻤﻠﻠﺔ ﺭﺴﻭﻞﺍﷲ Artinya : Dengan nama Allah dan atas agama rosul-Nya. Letakkanlah mayat itu membujur ke utara dan menghadap kiblat, letakkan mayat miring ke kanan agar tidak kembali terlentang lagi dan disebelah punggung mayat diganjal dengan tanah dari kaki sampai kepala. Kemudian ikatan-ikatan kafan dilepaskan semua jangan sampai ada yang tertinggal dan pipi mayat dirapatkan ke tanah menghadap kiblat, Sebelum ditimbun dengan tanah, lubang kubur ditutup dengan benda yang keras, seperti : kayu, batu, dan lainya yang sejenis agar timbunan tanah tidak langsung menimbun tubuh mayit , sesudah itu baru ditimbun dengan tanah serapat-rapatnya agar tidak mudah dibongkar oleh binatang buas. Permukaan makam tidak lebih dari sejengkal tingginya dengan permukaan tanah semula, dan jangan membuat tembok atau atap di atasnya, boleh memberi tanda di atas makam dengan batu, kayu dan lainyta pada arah kepalanya. Yang terakhir taburkanlah tanah pada arah kepalanya tiga kali. Kalau sudah selesai semuanya, mayat didoakan akan dan mintakan ampun serta ketetapan hati kepada Tuhan.
• SELESAI KONTRAK HIDUP DIDUNIA
• WASSALAM SAMPAI JUMPA LAGI