PENGARUH MOTIVASI KERJA, KESEJAHTERAAN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KURIA ABADI PRIMA Siti Nurholisoh Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, 021-53696969,
[email protected]
Laksmi Sito Dwi Irvianti Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia
Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja, kesejahteraan dan semangat terhadap kinerja karyawan pada PT. Kurnia Abadi Prima. Populasi dari penelitian ini sebanyak 31 orang karyawan yang akan dijadikan responden penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data serta wawancara langsung dan menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan berganda untuk mengukur pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu variable motivasi kerja (X1) variable kesejahteraan(X2) serta semangat kerja (X3) sebagai variabel independent dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent (Y). Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 21. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial motivasi kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, dan motivasi kerja, ksejahteraan dan semangat kerja secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kata kuci: motivasi kerja, kesejahteraan, semangat kerja, kinerja karyawan
Abstract The purpose of this study is to determine how big is the effect of Work Motivation, welfare and spirit at work on Employee Performance PT. Kurnia Abadi Prima. Population of this study are 31 employees who will be used as research respondents. This research uses descriptive analysis with quantitative approach using a questionnaire as a data collection tool as well as direct interviews and using regression analysis techniques to quantify the influence of independent variables on the dependent variable, which is the variable of Work Motivation (X1) welfare welfare variables (X2) and spirit at work (X3)as the independent variable and employee performance as the dependent variable (Y). Processing of the data in this study is aided by Stastitical program for Product and Service Solutions (SPSS) version 21. From the research, it is known job, motivation only has a significant does not give any effect in employee’s performance, but the combination of motivation, Welfare and spirit at work give a significant effect in employee’s performance. Keywords: motivation, Welfare, Spirit at Work, Employee’s performance
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin kerasnya kompetisi bisnis dewasa ini, memaksa dan menuntut perusahaan atau organisasi untuk memberdayakan dan mengoptimalkan segenap sumber daya yang dimiliki guna kelangsungan hidup perusahaan. Dalam sebuah perusahaan,sumber daya yang paling penting dalam perusahaan adalah sumber daya manusia atau karyawan,
karyawan adalah aset perusahaan yang terpenting bagi
perushaan, Banyaknya perusahaan yang gagal tidak terlepas dari ketidakefektifan dalam mengelola sumber daya manusia (SDM), apa pun jenis sumber daya yang dimiliki perushaan, SDM menempati kedudukan paling strategis dan sangat penting dibandingkan dengan sumber daya lain. Karyawan sebagai aset yang perlu dilindungi dan ditangani dengan sangat baik. Mereka memberi imbalan karyawan tidak sekedar gaji yang layak, tapi juga unsur jaminan kesehatan, perkembangan karir, kesehatan jiwa, lingkungan, sokongan positif dari manajemen, ketegasan dalam menjalankan peraturan, desain kantor yang bagus dan budaya perusahaan yang positif. Membuat karyawan puas bekerja di perusahaanbukan hal yang mudah, tapi bukan hal mutlak yang tak bisa dijalankan. Dalam mempertahankan karyawan tentu tidak mudah, membuat karyawan merasa sejahtera juga bukan hal mudah,oleh karena itu perushaan harus menyiapkan cara yang bisa membuat karyawan merasa disejahterakan dan merasa bahwa perushaan adalah rumah kedua yang harus dipertahankan, dengan karyawan yang merasa
bahagia bekerja disebuah perusahaan maka kinerja yang dihasilkan pun akan baik pula, oleh karena itu perushaan sebisa mungkin harus memberikan motivasi dan rasa aman bagi setiap kaeyawan. Motivasi kerja merupakan faktor penting dalam mencapai kepuasan kerja karyawan, motivasi dari internal perusahaan adalah hal yang dapat mendorong kepuasan kerja karyawan diperusahaan tersebut. Pengaruh motivasi kerja akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Kesejahteraan merupan faktor pendorong yang penting dalam menciptakan kinerja yang baik bagi perusahaan, kesejahteraan adalah bentuk konpensasi yang diberikan perushaan kebada karyawannya dalam bentuk materi maupun nonmateri,yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk selama masa pengabdian ataupun setelah berenti karena pensiun, lanjut usia dalam usaha memenuhi kebutuhan materi maupun non materi kepada karyawan dengan tujuan untuk memberikan semangat dan dorongan kerja bagi perusahaan Pentingnya kesejahteraan karyawa adalah untuk mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain, meningkatkan motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan. untuk mempertahankan karyawan ini hendaknya diberikan kesejahteraan, kompensasi.Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar semangat kerja meningkat adalah melalui program kesejahteraan karyawan yang disusun berdassaarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Karyawan adalah modal utama bagi setiap perusahaan.sebagai modal, karyawan perlu dikelola agar tetap produktif. Akan tetapi pengelolaan karyawan bukanlah hal yang mudah, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen.Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif dalam mengerjakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya masingmasing yaitu dengan memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasan dalam diri karyawan.sehingga perusahaan dapat membpertahankan karyawan yang loyalitas dan
dedikasi yang tinggi serta memiliki pengalaman dan potensi dalam bidang pekerjaannya. Karyawan semacam itu merupakan aset utama yang penting dan salah satu faktor penunjang keberhasilan pekerjaan dalam menjalankan perusahaan. Menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja merupakan apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja para karyawan sangat memengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Apabila kinerja karyawan baik, maka kinerja
perusahaan akan meningkat. Sebaliknya apabila kinerja karyawan buruk, dapat menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan dan berakibat perusahaan merugi. Dengan dukungan perusahaan dalam meningkatkan budaya organisasi dan lingkungan kerja yang memadai dapat memberikan dorongan kinerja yang lebih baik untuk para karyawan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. PT kurnia Abadi Prima adalah perushaan yang bergerak dibidang usaha pengisian gas LPG 3 kg untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Kebutuhan gas saat ini sangat besar pada penduduk indonesia, ini disebabkan oleh diberhentikannya subsidi pemerintah pada minyak tanah sehingga mengakibatkan melonjaknya harga minyak tanah. Oleh karena itu semua orang berpindah memakai gas daripada minyak tanah karena harga gas lebih murah. Banyak sekali karyawan yang tidak disiplin dan tidak mau bekerja secara maksimal karena beberapa faktor penunjang menurunnya kinerja karyawan, seperti lingkungan yang tidak membuat keryawan nyaman, keamanan karyawan, reward yang didapat, dan faktor lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Mnajer Operasional PT Kurnia Abadi Prima dikatakan pada evaluasi terakhir tahun 2014 kinerja karyawan menurun. Hal itu dapat dilihat dari data absensi 4 bulan terakhir yang menyatakan bahwa data kehadiran/absensi dari karyawan. Berikut ini adalah daftar absensi 4 bulan terakhir tahun 2014 karyawan PT Kurnia Abadi Prima
Program kesejahteraan yang diberikan PT Kurnia Abadi Prima meliputi pemberian tunjangan karyawan dan pemeliharaan keselamatan serta kesehatan karyawan. Tujuan utama diadakan program kesejahteraan karyawan agar karyawan lebih tinggi kerelaannya mengabdikan hidupnya kepada perusahaan dalam jangka waktu lebih lama.
Program ini diharapkan dapat mendukung strategi bisnis, memberikan daya tarik kepada calon karyawan yang potensial dan berbakat untuk bersedia bergabung dengan organisasi, disamping itu bagi karyawan yang sudah ada agar tetap bertahan bekerja dalam organisasi, serta menciptakan iklim kerja yang mendorong karyawan berkinerja prima. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Kerja, Kesejahteraan dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kurnia Abadi Prima” B. Idemtifikasih 1. Apakah apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial pada PT Kurnia Abadi Prima? 2. Apakah apa pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja karyawan secara parsial pada PT Kurnia Abadi Prima? 3. Apakah apa pengaruh semangat kerja terhadap kineja karyawan secara parsial pada PT Kurnia Abadi Prima? 4. Apakah apa pengaruh motivasi kerja, kesejahteraan, dan semangat kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan secara simultan pada PT Kurnia Abadi Prima? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apa pengaruh motivasi Kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Kurnia Abadi Prima? 2. Untuk mengetahui apa pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja karyawan pada PT Kurnia Abadi Prima? 3. Untuk mengetahui apa pengaruh semangat kerja terhdap kinerja karyawan pada PT Kurnia Abadi Prima? 4. Untuk mengetahui apa pengaruh motivasi kerja, kesejahteraan, dan Semangat Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kurnia Abadi Prima. LANDASAN TEORI Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasikerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
Menurut Rivai (2009:775), yakni “kesejahteraan merupakan tunjangan dan proteksi sumber daya manusia yang berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterpakan oleh perusahaan kepada pekerja”. Menurut Nitisemito (2006 : 160), semangat kerja adalah melakukan pekerjaan lebih giat sehingga dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan empat variabel yaitu motivasi kerja, kesejahteraan dan semangat kerja sebagai variabel bebas, serta kinerja karyawan sebagai variabel terikat, dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Peneliti meneliti sebanyak 31 karyawan PT. Kurna Abadi Prima sebagai responden dikawasan kurnia Abadi Prima Kantor Wilayah Kabupaten Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara Asosiatif dimana penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2007) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja, kesejahteraan dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan dengan melakukan survey. Unit analisis yang dituju adalah karyawan PT. Kurna Abadi Prima. Survei ini dilakukan dalam satu kali pengumpulan saja dalam rangka menjawab pernyataan penelitian. HASIL DAN PEMBAHSAN 1. Variabel motivasi kerja (X1) tidak memliki hubungan yang sigifikan, dengan nilai korelasi 0,169 terhadap variabel kepuasan kerja (Y). Hubungan ini bersifat searah karena hasil positif. Variabel motivasi kerja (X1) memberikan kontribusi sebesar 2,9% terhadap kinerja karywan (Y). Artinya 2,9% dari variabel X1 yang memengaruhi variabel Y. Sisanya sebesar 97,1% dipengaruhi oleh variabel lain. PSengaruh yang dihasilkan adalah 0,143, sehingga setiap peningkatan motivasi tidak aka nada pengaruh terhdap kinerja karyawan 2.
Variabel kesejahteraan
(X2) memliki hubungan yang sigifikan, dengan nilai
korelasi 0,455 terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hubungan ini bersifat searah karena hasil positif. Variabel kesejahteraan (X2) memberikan kontribusi sebesar
20,7% terhadap kinerja karywan (Y). Artinya 20,7% dari variabel X2 yang memengaruhi variabel Y. Sisanya sebesar 79,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Dan pengaruh yang dihasilkan
0.467 sehingga setiap keejahteraan meningkat maka
kinerja karywan akan meningkat. 3.
Variabel semangat kerja
(X3) memliki hubungan yang sigifikan, dengan nilai
korelasi 0,455 terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hubungan ini bersifat searah karena hasil positif. Variabel semangat kerja (X3) memberikan kontribusi sebesar 27,6% terhadap kinerja karywan (Y). Artinya 27,6% dari variabel X3 yang memengaruhi variabel Y. Sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Dan pengaruh yang dihasilkan
0.310 sehingga setiap keejahteraan meningkat maka
kinerja karywan akan meningkat. 4. Variabel motivasi kerja (X1), kesejahteraan (X2) dan semangat kerja (X3) secara simultan memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat dan signifikan dengan nilai korelasi 0,519 terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hubungan ini bersifat searah karena hasil positif. Variabel X1, X2, dan X3 secara simultan memberikan kontribusi sebesar 51,7% terhadap variabel Y. Artinya jika variabel X1, X2, dan X3 diterapkan di dalam perusahaan secara simultan maka 51,7% akan memengaruhi variabel Y. Sisanya sebesar 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain dimana besar pengaruh nya sebesar 0.719 dan berkontribusi 51,7%. Dan sisnya dipengaruhi oleh variabel lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Motivasi kerja secara parsila tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Kurnia Abadi Prima. Hubungan antar variabel tersebut adalah rendah dan searah. 2. Kesejahteraan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawand pada PT. Kurnia Abadi Prima Hubungan antar variabel tersebut adalah kuat dan searah. 3. Semangat Kerja kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Kurnia Abadi Prima. Hubungan antar variabel tersebut adalah sangat kuat dansearah.
4. Motivasi kerja, kesejahteraan dan semangat kerja secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pada PT. Kurnia Abadi Prima, dimana pengaruhnya sebesar 51,7% Saran Setelah meneliti PT. Kurnia Abadi Prima maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Untuk variabel motivasi kerja saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah untuk lebih memberikan insentif yang sesuai kepada karyawan dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Perushaan harus meningkatkan insentif. mengingat Insentif dapat digunakan untuk mendorong karyawan agar bekerja lebih giat lagi dalam rangka meningkatkan Kinerja Karyawan. Pemberian penghargaan/insentif tersebut harus dijadikan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh teguran dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan. 2. Untuk variabel kesejahteraan saran yang dapat diberikan kepada perushaan adalah untuk melibatkan karyawan dalam menyusun program tunjangan, Karen dengan begitu perusahaan akan lebih mengetahui apa saja yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan dan apa saja yang sebenarnya karyawan tidak butuhkan tapi tertera dalam program tunjangan karena prinsip pemberian tunjagan adalah memenuhi kebutuhan karyawan. 3. Untuk variabel semangat kerja saran yang dapat diberikan adalah membrikan tantangan baru kepada karyawan agar karyawan tidak mudah bosan dengan pekerjaannya. Otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan terus-menerus. Artinya dalam konteks pekerjaan maka otak manusia cenderung membutuhkan tugastugas baru yang menantang atau menarik. Setiap saat menemukan tugas atau tantangan baru maka otak akan berusaha untuk menguasai tugas tersebut, dan sesudah berhasil menguasainya maka otak membutuhkan stimulasi baru. Jika stimulasi atau tantangan baru tersebut tidak ada dan otak hanya mengulang apa yang telah dikuasai
maka tugas atau pekerjaan yang telah dikuasai tersebut menjadi tidak menarik sehingga timbul kebosanan. Para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan
pengetahuan,
kemampuan
dan
ketrampilan
yang
dimiliki
oleh
seseorang juga akan cenderung membuat ia mengalami kebosanan. 4. Berdasarkan hasil analisi kinerja karyawan secara serentak dipengaruhi oleh motivasi kerja, kesejahteraan dan semanat kerja. Perushaan harus mengutamakan variabel semangat kerja terlebih dahulu untuk dievaluasi dan diperhatikan karena variabel semangat kerja memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kinerja karyawan selain itu perushaan harus juga memperhatikan variabel motivasi dan kesejahteraan karena motivasi dan kesejahteraan juga mempengaruhi kinerja karyawan.