BAB V ANALISA HASIL 1.4
Analisa Hasil Pengukuran Dengan Model R.O.Q Setelah didapatkan hasil dari rule base level resiko dari metode QEC, REBA,
dan OWAS, maka level resiko dari hasil perhitungan postur ke-6 operator stasiun assembly dapat ditentukan sesuai dengan model R.O.Q. Hasil dari ke-6 operator tersebut adalah : a.
Operator 1 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 1 adalah pengamplasan pada
alas dan ujung dari rak display. Operator 1 memiliki level resiko pada QEC tinggi, pada REBA tinggi, dan pada OWAS tinggi. Sesuai dengan rule base kdari model R.O.Q, yaitu : 55. Jika QEC “Tinggi” ; REBA “Tinggi” ; dan OWAS “Tinggi”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH” Maka level resiko keseluruhan untuk operator 1 adalah “HIGH”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan oleh operator 1 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 1 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka operator 1 memiliki resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs). Tabel 5.1 Hasil Klasifikais Item. 122
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
Tabel 5.1 Tabel Level Resiko Operator 1 Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Tinggi
High
REBA
Tinggi
High
OWAS
Tinggi
High
b. Operator 2 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 2 adalah pemasangan kenop pada pintu lemari. Operator 2 memiliki level resiko pada QEC tinggi, pada REBA sedang, dan pada OWAS sedang. Sesuai dengan rule base dari model R.O.Q, yaitu : 50. Jika QEC “Tinggi” ; REBA “Sedang” ; dan OWAS “Sedang”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH” Maka level resiko keseluruhan untuk operator 2 adalah “HIGH”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan oleh operator 2 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 2 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka operator 2 memiliki resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
124
Tabel 5.2 Tabel Level Resiko Operator 2 Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Tinggi
High
REBA
Sedang
High
OWAS
Sedang
High
c. Operator 3 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 3 adalah perakitan knalpot untuk genset. Operator 3 memiliki level resiko pada QEC tinggi, pada REBA tinggi, dan pada OWAS sedang. Sesuai dengan rule base dari model R.O.Q, yaitu : 54. Jika QEC “Tinggi” ; REBA “Tinggi” ; dan OWAS “Sedang”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH” Maka level resiko keseluruhan untuk operator 3 adalah “HIGH”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan oleh operator 3 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 3 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka operator 3 memiliki resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
125
Tabel 5.3 Tabel Level Resiko Operator 3
d.
Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Tinggi
High
REBA
Tinggi
High
OWAS
Sedang
High
Operator 4 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 4 adalah pemotongan karton
untuk storage bagi tiang antrian. Operator 4 memiliki level resiko pada QEC tinggi, pada REBA sedang, dan pada OWAS sedang. Sesuai dengan rule base dari model R.O.Q, yaitu : 50. Jika QEC “Tinggi” ; REBA “Sedang” ; dan OWAS “Sedang”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH”
Maka level resiko keseluruhan untuk operator 4 adalah “HIGH”. Artinya pekerjaan yang dilakukan oleh operator 4 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 4 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
126
Tabel 5.4 Tabel Level Resiko Operator 4
e.
Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Tinggi
High
REBA
Sedang
High
OWAS
Sedang
High
Operator 5 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 5 adalah pengamplasan ulang
pada kursi tunggu dengan menggunakan soda api dan metal polish. Operator 5 memiliki level resiko pada QEC tinggi, pada REBA tinggi, dan pada OWAS sedang. Sesuai dengan rule base dari model R.O.Q, yaitu : 54. Jika QEC “Tinggi” ; REBA “Tinggi” ; dan OWAS “Sedang”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH” Maka level resiko keseluruhan untuk operator 5 adalah “HIGH”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan oleh operator 5 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 5 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka operator 5 memiliki resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
Tabel 5.5 Tabel Level Resiko Operator 5
f.
Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Tinggi
High
REBA
Tinggi
High
OWAS
Sedang
High
Operator 6 Pekerjaan yang dilakukan oleh operator 6 adalah pemasangan baut pada
alas rak display. Operator 6 memiliki level resiko pada QEC sangat tinggi, pada REBA tinggi, dan pada OWAS sedang. Sesuai dengan rule base dari model R.O.Q, yaitu : 74. Jika QEC “Sangat Tinggi” ; REBA “Tinggi” ; dan OWAS “Sedang”, Maka Level Resiko MSDs Adalah “HIGH” Maka level resiko keseluruhan untuk operator 6 adalah “HIGH”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan oleh operator 6 memiliki resiko yang tinggi. Hal ini menjadikan pekerjaan dari operator 6 harus diteliti lebih lanjut dan segera melakukan perbaikan. Dengan level resiko yang tinggi, serta metode kerja yang statis, maka operator 6 memiliki resiko yang tinggi untuk terkena dampak musculoskeletal disorders (MSDs)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
128
Tabel 5.6 Tabel Level Resiko Operator 6 Metode
Level Resiko
Rule Base Model R.O.Q
QEC
Sangat Tinggi
High
REBA
Tinggi
High
OWAS
Sedang
High
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan model R.O.Q, diketahui bahwa seluruh hasil level resiko dari 6 operator stasiun assembly memiliki tingkatan HIGH, yaitu dimana pekerjaan yang dilakukan pada stasiun tersebut memiliki resiko tinggi bagi para operatornya. Hal ini menandakan bahwa stasiun kerja assembly memiliki prioritas yang tinggi untuk dilakukan perubahan guna mengurangi resiko bagi para operatornya. Dapat dilihat melalui kesamaan dari hasil pengukuran dengan menggunakan model R.O.Q bahwa hasil pengukuran tingkat ergonomi dapat mendapatkan suatu hasil yang sama dan tidak terkontradiksi antara suatu pengukuran dengan pengukuran yang lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/