DOA Pengantar Apakah Anda pernah kagum akan sesuatu yang dikatakan oleh seorang anak kecil? Mungkin caranya menerangkan bagaimana cara kerja sebuah mainan. Atau mungkin ia menceriterakan tentang suatu pengalaman yang mengasyikkan. Dengan pikiran mereka yang bersih dan sederhana, dan penuh kepercayaan, anak-anak seringkali menangkap hal-hal yang terlewatkan oleh kita sebagai orang dewasa. Yesus mengetahui hal ini, dan walaupun Ia mengajarkan hal-hal yang dalam, Ia mengajar dengan sederhana - pada tingkatan yang dapat dimengerti oleh setiap anak. Dan, Ia meminta secara khusus kepada para pengikut-Nya (bukan hanya mereka yang hidup pada masa kehidupan-Nya di dunia, tapi juga mereka yang hidup kemudian) agar memercayai-Nya seperti anak-anak kecil itu. Terutama dalam hal doa, Yesus menghendaki agar murid-murid-Nya berdoa dengan sikap yang sama seperti anak kecil, secara alami dan penuh kepercayaan seperti seorang anak kepada ayahnya. Yesus tidak “agamawi” atau suka pamer seperti para pemimpin rohani yang berdoa dengan keras, dan diulang-ulang di depan umum. Alkitab mengatakan bahwa Ia seringkali pergi dengan diam-diam untuk berkomunikasi sendiri dengan Bapa-Nya. Komunikasi dengan Tuhan ini, kalau kita amati dalam Firman, merupakan sumber kekuatan-Nya untuk pelayanan. Tidak heran bahwa para murid-Nya meminta kepada Yesus untuk mengajar mereka berdoa!
Pelajaran kita Kita tidak memiliki cukup tempat untuk membahas segala sesuatu yang dikatakan oleh Alkitab tentang doa, tapi mari kita melihat pada Doa Bapa kami. Seperti halnya para murid, kitapun membutuhkan pertolongan dan dorongan untuk menjadi pendoa wanita yang efektif. Dan sebagaimana Tuhan mengajar mereka berdoa, demikian juga Roh Kudus dapat menolong kita berdoa kalau kita mengingat prinsip-prinsip yang Yesus ajarkan dalam Doa Bapa kami. Apabila kita menanggapi doa yang terkenal ini seperti anak-anak yang menemukan sesuatu yang baru, yang sangat berhasrat dan mau diajar, maka kita akan heran betapa banyak hal yang dapat Roh Kudus tunjukkan melalui doa ini.
Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. Firman: Matius 6:9. “Karena itu berdoalah demikian: „Bapa kami yang di surga...‟” 1.
Kepada siapakah kita berdoa?______________________________________________________
Doa kita tidak hanya sekedar dikirim ke angkasa luar tanpa tujuan. Kita berkomunikasi dengan Tuhan yang adalah suatu pribadi. Dan apabila kita adalah anak-anak Tuhan, maka kita memiliki hubungan langsung kepada Bapa Surgawi kita. Yesus mengajar bahwa doa kita dimulai dengan hubungan khusus ini yang seharusnya dekat dan intim seperti hubungan antara ayah dengan anak. Namun, Bapa Surgawi kita bukanlah bapa yang biasa; Ia itu dekat dan dikenal sebagai seorang “ayah” dan pada saat yang sama Ia juga adalah Tuhan dan Bapa yang maha-tahu bagi semua orang percaya. Tuhan itu tidak seperti bapa duniawi yang terbaik sekalipun, Ia dapat melihat yang awal dan yang akhir dan Ia tidak pernah kekurangan waktu, energi, ataupun sumber-sumber. Mari kita lihat sejenak bagaimana Daud menggambarkan Bapa Surgawi kita dalam Perjanjian Lama.
Doa - Prayer
Halaman 1
Firman: Mazmur 103:3, 4. “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.” 2.
Sebutkan kata-kata yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Tuhan.___________________
__________________________________________________________________________________ Sekarang coba lihat bagaimana Daud menggambarkan sikap Bapa Surgawi kita dalam berurusan dengan kita. Firman: Mazmur 103:13, 14. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” 3.
Ini adalah ayat-ayat yang mengatakan bahwa Tuhan mengerti kelemahan manusiawi kita dan Ia
________________________________ kepada kita. Bapa Surgawi kita mengundang kita dengan kasih sayang dan menyambut kita untuk bersekutu dengan Dia agar kita dapat mengalami kasih-Nya. Walaupun Ia sudah mengetahui dengan tepat apa yang kita butuhkan, namun Tuhan tetap ingin agar kita datang kepada-Nya dengan permohonan kita sebab hal ini akan membuka pintu kepada kebutuhan kita yang paling besar - mengenal dan memercayai-Nya sebagai Bapa Surgawi kita. Mari kita melihat sejenak beberapa ayat yang mendorong kita untuk menghampiri Bapa Surgawi kita dalam doa. Firman: Yohanes 16:23; Ibrani 10:21, 22; Efesus 3:20, 21. “Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” “Dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Tuhan. Karena itu marilah kita menghadap Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh...” “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya.” 4.
Menurut ayat yang terakhir ini, apakah yang dapat dilakukan oleh Tuhan?___________________
__________________________________________________________________________________
Prinsip: Doa itu termasuk pujian dan penyembahan. Firman: Matius 6:9b “Dikuduskanlah nama-Mu” Nama kita cukup penting bagi kita. Nama itu menyatakan siapa kita. Bila orang mendengar nama kita, mereka dapat membayangkan kita dengan kepribadian kita yang unik - minat kita, yang kita sukai dan yang tidak kita sukai, kesenangan kita akan humor, misalnya. Bila kita mengucapkan nama Tuhan, kita tidak hanya menyebutkan suatu jabatan, kita menyatakan segala keberadaan-Nya - reputasi-Nya, karakter-Nya, otoritas-Nya, kuasa-Nya. Itulah sebabnya mengapa nama-Nya sangat penting! 5.
Ayat ini menggambarkan suatu sifat khusus dari nama Tuhan. Apakah itu?___________________
__________________________________________________________________________________ Ingat, kita sedang belajar seperti anak kecil! Kita tidak perlu takut pada sebuah kata seperti “dikuduskan.” Ini hanya berarti bahwa kita harus menghormati Tuhan karena keberadaan-Nya dan memercayai-Nya sebagaimana Dia ada seperti yang dikatakan oleh Alkitab. Dengan perkataan lain, menyembah dan memuji Dia sebagai Tuhan yang mahakuasa, penuh kasih, setia, dan mahabijaksana. Doa - Prayer
Halaman 2
Prinsip: Doa harus mencari kehendak Tuhan. Firman: Matius 6:10. “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” 6.
Ayat ini sepertinya untuk orang-orang yang berada dibawah pemerintahan seorang raja. Dan
memang demikianlah halnya, tetapi Raja itu adalah Bapa Surgawi kita. Dua hal apakah yang kita doakan?_______________________________________dan _________________________________ 7.
Kemanakah Tuhan ingin memperluas pemerintahan-Nya? _______________________________
Bila kita berdoa dengan cara ini, maka kita meminta Tuhan untuk menguasai dunia kita di mana kita tinggal. Kita mengundang Bapa Surgawi kita untuk menegakkan otoritas-Nya, agar rencana-Nya terjadi dalam kehidupan kita dan bukan rencana-rencana kita yang mementingkan diri kita sendiri.
Prinsip: Doa termasuk membawa permohonan kita. Firman: Matius 6:11. “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Seorang anak tidak pernah malu meminta makanan kepada orang tuanya; kebanyakan anak kecil secara alamiah mengharapkan orang tua mereka dapat memberi makan kepada mereka. Dalam ayat ini Yesus mengajar kita untuk memiliki sikap yang sama seperti itu terhadap Bapa Surgawi kita tentang kebutuhan-kebutuhan jasmani kita. 8.
Yesus mengajar kita untuk meminta apa?_____________________________________________
9.
Kapan kita harus memintanya?______________________________________________________
Pada zaman Yesus roti merupakan makanan utama. Roti itu begitu penting sehingga “makan roti” berarti makan secara umum. Bila kita mengetahui hal ini, maka ini akan menolong kita mengerti bahwa Yesus mengajarkan beberapa hal yang penting di sini. Yang pertama adalah bahwa Tuhan memperhatikan hal-hal yang biasa, sederhana, tetapi penting dalam kehidupan kita - seperti keharusan untuk makan! Dan yang kedua adalah bahwa Ia mengajar kita untuk bergantung kepada-Nya. Sebagaimana roti pada zaman Yesus tidak dapat disimpan lebih dari sehari, demikian pula kita dapat memercayai Tuhan setiap hari untuk menyediakan segala kebutuhan dalam kehidupan kita. Paulus menulis kepada orang-orang Kristen mula-mula tentang kemampuan Tuhan untuk menyediakan kebutuhan kita. Mari kita melihat sejenak ayat yang berikut ini: Firman: Filipi 4:19. “Tuhanku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” 10. Di sini Paulus mengatakan kepada kita bahwa Tuhan sanggup memenuhi ___________________ ____________________________ kita. Yesus kemudian menekankan prinsip ini pada akhir Matius 6. Firman: Matius 6:31, 32. “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” 11. Apakah yang dikatakan ayat ini tentang Tuhan?________________________________________ __________________________________________________________________________________ Di dalam Doa Bapa kami, Yesus mengajar bahwa kita dapat meminta kepada-Nya segala kebutuhan dasar kita setiap hari. Dan dengan berbuat demikian, kita dapat hidup tanpa kuatir akan hari esok. Doa - Prayer
Halaman 3
Prinsip: Doa termasuk menerima dan memberikan pengampunan. Firman: Matius 6:12. “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” 12. Di sini Yesus mengajar kita untuk meminta pengampunan Tuhan atas ______________________ kita dan dengan cara yang sama , kita harus _______________________________________________ ________________________________________________________________________ kepada kita. ”Kesalahan” adalah kata lain untuk dosa atau pelanggaran yang kita lakukan terhadap Tuhan dan sesama kita. ”Orang yang bersalah kepada kita” adalah orang yang berdosa terhadap kita. Yesus tidak hanya memperhatikan kebutuhan jasmani kita saja, tetapi juga kebutuhan emosi dan rohani kita. Di atas ini semua adalah kebutuhan kita untuk hidup dalam pengampunan, mempertahankan keadaan yang bersih antara diri kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Sikap kita terhadap orang lain haruslah, “tidak berhutang apa-apa kepada mereka, tetapi mengasihi” (Roma 13:8). Pengampunan merupakan bagian yang begitu penting dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama sehingga Matius melanjutkan pokok ini setelah doa ini ditutup. Firman: Matius 6:14, 15. “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” 13. Menurut ayat ini, apakah yang terjadi bila kita tidak mengampuni orang lain? ________________ __________________________________________________________________________________ Yang diajarkan Yesus di sini adalah bahwa kita harus membiarkan hati kita terbuka, selalu siap untuk meminta pengampunan dari Tuhan dan mengampuni sesama kita. Kalau hati kita tertutup untuk mengampuni orang lain, maka hati kita juga tertutup untuk menerima pengampunan dari Bapa Surgawi kita.
Prinsip: Doa menolong kita memerangi kelemahan kita dan serangan Setan. Firman: Matius 6:13. “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” 14. Ayat ini menggambarkan dua cara kita dapat meminta kepada Tuhan untuk menolong kita memerangi kelemahan kita sendiri dan serangan-serangan Setan. Yang pertama adalah meminta agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam ____________________________________________________ Yang kedua adalah meminta agar Dia melepaskan kita dari yang ______________________________ Berbagai macam pertanyaan timbul dalam pikiran kita pada saat kita membaca ayat ini. Mengapa kita mendapat pencobaan? Apakah semua orang Kristen mengalami masalah dan pencobaan? Apakah Tuhan mencobai kita? Jawaban yang terbaik datang langsung dari Alkitab dan ini menolong kita untuk memandang pencobaan sebagaimana Tuhan memandangnya. Firman: 1 Korintus 10:13. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Tuhan setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Doa - Prayer
Halaman 4
15. Apakah yang dijanjikan oleh ayat ini?________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Firman: Yakobus 1:13, 14. “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Tuhan!” Sebab Tuhan tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” 16. Yakobus mengatakan kepada kita bahwa bukan________________________ yang mencobai kita. Ia mendorong kita untuk mengerti tujuan dari pencobaan. Firman: Yakobus 1:2-4. “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Tuhan tidak hanya menggunakan pencobaan kita sebagai alat untuk menguatkan kita di mana kita lemah, tapi Ia juga akan melindungi dan melepaskan kita dari yang jahat, Setan. Firman: 1 Yohanes 3:8b. “Untuk inilah Anak Tuhan menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” 17. Ayat ini menggambarkan tujuan dari misi Yesus di bumi. Menurut ayat ini, apakah misi Yesus di bumi?__________________________________________________________________________ Sungguh suatu penghiburan untuk mengetahui bahwa Yesus menyambut doa-doa kita untuk meminta kekuatan, dan menolong kita dalam masalah dan pencobaan kita! Ia berada di pihak kita!
Prinsip: Doa diakhiri dengan menyembah dan memuji Tuhan. Firman: Matius 6:13b. “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” 18. Kalimat terakhir dari Doa Bapa kami membawa kita kembali menghormati dan memuji Tuhan. Kita ingin tinggal dalam ______________________________-Nya, dengan memberikan kepada-Nya ______________________________________________________________sampai selama-lamanya. Ingatkah Anda bahwa kita tadi mulai dengan membicarakan bagaimana seorang anak kecil dapat belajar tentang doa. Bayangkan sekarang seorang gadis kecil yang baru selesai berbicara dengan ayahnya saat akan tidur. Ia mengatakan kepada ayahnya apa yang diperlukannya, ia menceriterakan masalahnya dan ia menerima pengampunan untuk kesalahannya. Dan sekarang, karena ia percaya bahwa ayahnya cukup besar untuk mengatasi segala masalah dan keperluannya, ia dapat tidur dengan damai. Kemudian, ia ingat satu hal lagi - merangkul ayahnya dan mengatakan bahwa ia sangat mengasihi dan menghormatinya. Seperti gadis kecil itu, kita tiba pada akhir doa kita dan mengatakan kepada Tuhan bahwa Ia adalah ayah kita, bahwa kita mengasihi Dia, dan ingin agar Ia dihormati dan disembah melebihi segala sesuatu. Dan kemudian kita berkata, “Amin” yaitu “Ya, Ya, Ya” dari hati kita kepada Tuhan.
Doa - Prayer
Halaman 5
Jawaban 1. Bapa kita yang di surga. 2. mengampuni, menyembuhkan, menebus dan memahkotai. 3. sayang. 4. Jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. 5. Nama-Nya dikuduskan. 6. Kerajaan-Nya datang; kehendak-Nya jadi. 7. Ke bumi. 8. Makanan kita yang secukupnya. 9. Hari ini. 10. Segala keperluan. 11. Ia tahu apa yang kita perlukan. 12. kesalahan; mengampuni orang yang bersalah. 13. Bapa kita juga tidak mengampuni kesalahan kita. 14. Pencobaan; jahat. 15. Bahwa kita tidak akan pernah dicobai melampaui kekuatan kita. 16. Tuhan. 17. Untuk membinasakan perbuatan-perbuatan iblis. 18. Kerajaan, kuasa dan kemuliaan
Copyright © 2005 oleh JoAnne Sekowsky
Doa - Prayer
Halaman 6