PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY
Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar 1. 2. 3. 4. 5.
Tes harus dapat mengukur kompetensi apa yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Tes terdiri dari butir-butir soal yang mewakili materi atau kompetensi yang telah dipelajari. Pertanyaan soal disesuaikan dengan tingkattingkat berpikir peserta didik. Tes disusun disesuaikan dengan tujuan tes. Tes hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Langkah Pengembangan Tes 1. 2. 3. 4.
Mengkaji kompetensi dasar & indikator Menentukan bentuk tes yg akan digunakan Membuat spesifikasi (kisi-kisi) tes Menulis butir-butir tes (berdasarkan kaidah penyusunan butir tes) 5. Menelaah soal (mereview kembali soal-soal yang telah disusun) 6. Menguji-cobakan tes utk memperoleh dukungan empiris.
Lanjutan Pengembangan Tes: 7. Menganalisis butir soal (untuk soal tertulis) 8. Memperbaiki tes, berdasarkan hasil analisis butir. 9. Merakit tes. 10. Menyiapkan perangkat pendukung tes: buku soal, lembar jawaban tes, kunci jawaban tes, pedoman skoring. 11. Menyelenggarakan tes. 12. Menafsirkan hasil tes.
Perencanaan tes
Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal
UNIVERSUM ISI
SAMPEL KOMPETENSI
Dasar Penyusunan Kisi-kisi: Urgensi SK-KD materi penting yg harus dikuasai siswa Kontinuitas SK/KD lanjutan/pendalaman materi sebelumnya Relevansi sering dibutuhkan untuk menunjang SK/KD lain Keterpakaian memiliki nilai terapan tinggi
Jumlah butir soal Jumlah butir soal akan mempengaruhi tingkat reliabilitas tes dan representasi soal tes terhadap isi mata diklat. Untuk itu perlu diperhatikan: jumlah keseluruhan butir soal jumlah untuk setiap sub kompetensi jumlah untuk kategori tingkat kesukaran butir jumlah untuk setiap tingkatan kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi)
ANALISIS BUTIR SOAL : Sebelum soal diujikan (Analisis rasional): 1. aspek materi, 2. konstruksi 3. kebahasaannya. Setelah Soal Diujikan (Analisis Empiris): 1. Indeks kesukaran butir 2. Daya pembeda atau indeks diskriminasi butir 3. Korelasi skor butir dengan skor total tes 4. Analisis fungsi distraktor
Analisis dari Segi Materi …… Butir soal sudah sesuai dengan indikator Hanya ada satu jawaban benar. Penggunaan istilah dari segi keilmuan sudah benar. Pengecoh benar-benar berfungsi. Pengecoh benar-benar homogen dari segi materi keilmuan.
Analisis dari Segi Konstruk…
Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban kunci. Penyertaan grafik, gambar ataupun tabel pada soal benarbenar berfungsi. Tidak menggunakan kata negatif ganda Panjang alternatif pilihan jawaban relatif sama. Untuk soal hitungan, jawaban sudah diurutkan berdasarkan nilainya. Tidak menggunakan alternatif jawaban ”tidak ada jawaban yang benar” atau semua benar. Pengecoh benar-benar masuk akal dan tidak terlalu kentara kesalahannya. Pengecoh tidak menggiring ke arah jawaban kunci.
Analisis dari Segi Bahasa …..
Tidak menggunakan kata-kata atau istilah yang mendua-arti. Kalimat lugas (kalimat efisien) Kalimat informatif / komunikatif (menurut pemahaman testi). Memperhatikan persyaratan ejaan yang disempurnakan. Menggunakan istilah baku (bebas dari istilah lokal).
Indeks Kesukaran Butir : Indeks kesukaran butir adalah proporsi dari peserta tes yang menjawab benar pada butir tersebut terhadap jumlah testi (peserta tes) secara keseluruhan. Jml Peserta Tes yg menjawab benar Indeks Kesukaran = ------------------------------------------------Jml Peserta Tes Keseluruhan
Jika semua testi dapat menjawab dengan benar pada butir tsb, maka indeks kesukaran butir tsb adalah 1,00. Sedangkan jika semua testi menjawab salah pada butir tsb, maka indeks kesukaran butirnya adalah 0,00.
Kriteria Indeks Kesukaran Butir: Indeks Kesukaran > 0,90
Klasifikasi Butir Butir terlalu mudah
0,70 – 0,90
Mudah
0,30 – 0,69
Agak sukar
< 0,30
Sangat sukar
Indeks Daya Beda : Indeks diskriminasi atau daya pembeda butir adalah kemampuan butir tersebut dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan yg berkemampuan rendah. nT nR D = ------ - ------NT NR
Klasifikasi Indeks Daya Beda: Daya Pembeda (d) Kriteria Butir > 0,40
Butir sangat baik, dan dapat berfungsi dengan baik.
0,30 – 0,39
Butir memerlukan revisi kecil, atau tidak sama sekali.
0,20 – 0,29
Butir berada dalam batas diterima dan disisihkan, sehingga memerlukan revisi.
< 0,19
Butir jelek, harus disisihkan atau direvisi secara total.
negatif
Semua butir yg memiliki daya beda negatif adalah butir yg tidak baik
Analisis Fungsi Distraktor : Tujuan dari analisis keberfungsian distraktor (pengecoh) adalah untuk mengetahui: Berapa banyak subyek yang memilih jawaban kunci (subyek yang jawabannya benar) Distraktor atau pengecoh mana yang bagi sebagian besar subyek terlalu menyokong kesalahannya, sehingga tidak ada subyek yang memilih jawaban yang benar. Distraktor mana yang merupakan distraktor yang menyesatkan. Distraktor mana yang mempunyai daya tarik bagi subyek yang kurang pandai, dan tidak atau kurang mempunyai daya tarik bagi subyek yang pandai.
Kriteria Distraktor Fungsional:
Dipilih oleh minimal 5% dari peserta tes, artinya bahwa distraktor yang dibuat tersebut mengundang respon atau menggiurkan bagi testi. Mempunyai daya tarik bagi subyek yang kurang pandai, dan tidak atau kurang mempunyai daya tarik bagi subyek yang pandai. Tidak bersifat menyesatkan, baik bagi kelompok bawah dan terlebih lagi bagi kelompok atas. Artinya bahwa jumlah pemilih pada masing-masing distraktor hendaknya tidak melebihi jumlah pemilih pada jawaban kunci (terutama bagi kelompok atas). Masing-masing distraktor hendaknya mengandung daya tarik (response-elicitation) yang kurang lebih seimbang.