BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.
Pada tahap pengenalan kebutuhan, motivasi yang paling mempengaruhi konsumen adalah bahwa sayuran organik aman bagi kesehatan dengan manfaat yang diharapkan konsumen dapat memenuhi kebutuhan gizi yang terjamin. Pada tahap pencarian informasi, media yang paling banyak digunakan konsumen adalah media elektronik dan manfaat sayuran organik merupakan informasi yang menarik perhatian konsumen serta pelaku yang paling mempengaruhi adalah diri sendiri dan adanya bentuk pengaruh dari orang lain yang berupa memberitahu konsumen. Pada tahap evaluasi hal yang paling dipertimbangkan konsumen adalah manfaat sayuran organik, kemudian pada tahap ke empat cara konsumen memutuskan pembelian adalah tergantung situasi sebanyak 1 kali dalam sebulan dengan kendala yang dihadapi adalah harga yang mahal. Tahap terakhir terlihat bahwa konsumen telah mengkonsumsi sayuran organik lebih dari 3 bulan lalu dengan persepsi bahwa harga tergolong mahal dan kepuasan secara umum merasa biasa saja (15%) dan puas sebesar 15%.
2.
Berdasarkan analisis sikap multi atribut Fishbein terhadap konsumen didapatkan nilai sikap konsumen sebesar 95,52 yang berada pada kategori biasa saja. Hal ini mengindikasikan bahwa sikap konsumen tidak akan terus memperlihatkan konsistensi untuk selalu mengkonsumsi sayuran organik. Sikap konsumen atas motivasi, manfaat, pelaku serta hal yang dipertimbangkan saat pembelian sayuran organik memeperlihatkan adanya hubungan atau keterkaitan dengan proses pengambilan keputusan konsumen sayuran organik.
3.
Dari hasil perhitungan chi-square terlihat bahwa terdapat hubungan antara sikap dan proses keputusan konsumen.
B. Saran 1.
Pihak produsen dan pemasaran sebaiknya fokus akan peningkatan kualitas sayuran organik brokoli yang memiliki manfaat yang sangat dipertimbangkan
60
oleh konsumen untuk mempertahankan bahkan mengembangkan usaha sayuran organik. 2.
Kendala yang dihadapi konsumen dalam pembelian sayuran organik adalah bahwa harga yang mahal bagi konsumen, sehingga sikap konsumen memperlihatkan sikap netral, namun harga yang mahal sepadan dengan manfaat sayuran tersebut. Pemerintah sebaiknya dapat memberikan sertifikasi pada produk tersebut agar konsumen percaya bahwa produk terbut benar organik.
3.
Penelitian ini masih sangat membutuhkan kajian yang lebih dalam yang dapat dilakukan oleh penelitian selanjutnya seperti melakukan anlisis WTP terhadap sayuran organik.
61
DAFTAR PUSTAKA
Airine, T. 2010. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Organik (Studi Kasus : Giant Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Alamsyah, I. 2010. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Christdavina, N. 2013 Analisis Willingness To Pay Terhadap Pelanggan Sayuran Organik Agatho Bina Sarana Bakti. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Dima, S.J. and A.N. Adero. 1997. Organic Farming for Sustainable Agricultural Production.Environmental and Resource Economics 10: 177–188. Engel, J.F., R.D. Blackweel., dan P.W. Minard. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara. Fazrina, R., I. Marsaulina., dan E. Naria.2013. Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan Tentang Lingkungan Sehat Dengan Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sayuran Organik di Carrefour Plaza Medan Fair.[Jurnal]. Medan: Fakultas Kesehatan Mayarakat. Universitas Sumatera Utara. Hidayati, N. 2013. Analysis Willingness To Pay Untuk Sayuran Organik di Toko All Fresh Bogor.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. [IFOAM] International Federation of Organik Agriculture Movements. 2005. Principles of Organic Farming (FR). Indrasusanto, F. 2004. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Kerupuk Udang di Pasar Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Mujahidah, K. 2013. Analis Faktor dan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Yogya Bogor Junction. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Nurhidayati,I. Pujiwati., A. Solichah., Djuhari., Abd. Basit. 2008. E-book Pertanian Organik Suatu Kajian Sistem Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan. Malang: Fakultas Pertanian. Universitas Islam Malang. Parnata.A.S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
62
Peter, P.J. dan J.C. Olson.2013.Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Priambodo, L.H. 2013. Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Sayuran Organik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (studi kasus Kota Bogor, Jawa Barat). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Saragih, S.E. 2008. Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Jakarta: Penebar Swadaya. Setiadi, N. 2013. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Siagian, D. dan Sugiarto. 2006. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Raja Gerafindo Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sutanto. 2012. Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius. ______. 2012. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius. Utary, N.M., T. Supriana., dan S.F. Ayu. 2013. Usahatani dan Strategi Pengembangan Pertanian Organik Vertikultur di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan (studi kasus : Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan). [Jurnal]. Medan: Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Zepri, Z.Z. 2009.Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Sayuran Organik (studi kasus di HERO Supermarket Plaza Senayan, Jakarta Pusat).[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Harga Sayuran Organik dan Sayuran Non-Organik Kota Medan
63
Komoditi Cabai hijau Kentang Tomat Sawi pahit Salada Wartel Brokoli
Berat (Kg) 0.15 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
Harga Sayuran Organik (Rp) 4,500.00 9,500.00 10,000.00 9,500.00 6,000.00 9,500.00 8,000.00
Harga Sayuran Non-Organik (Rp) 3,800.00 4,000.00 4,000.00 3,000.00 5,000.00 3,000.00 4,000.00
Sumber : Swalayan Berastagi Kota Medan (2015)
Lampiran 2. Luas Panen Sayuran Tahun 2009-2013 Provinsi Sumatera Utara
64
N o
Komoditi
1
Bawang Merah
2
Bawang Putih
3
Bawang Daun
4
Kentang
5
Kubis
6
Kembang Kol
7
Petsai / Sawi
8
Wortel
9
Lobak
10
Kacang Merah
11
Kac. Panjang
12
Cabe Besar
13
Cabe Rawit
14
Tomat
15
Terung
16
Buncis
17
Ketimun
18
Labu Siam
19
Kangkung
20
Bayam
21
Paprika Jumlah
2009
Perkembangan Tahun 2009 – 2013 2010 2011 2012
2013
1,379
1,360
1,384
1,581
1,048
42
29
32
29
15
1,773
2,169
1,601
1,837
1,675
8,013
7,972
7,203
7,479
5,633
8,921
8,834
7,906
7,569
6,958
1,089
1,507
1,381
1,754
2,057
5,410
6,213
6,092
6,000
5,932
1,521
2,296
1,505
1,504
1,958
358
486
460
593
602
598
667
637
527
508
4,325
4,788
4,929
4,864
4,389
14,588
16,768
18,345
17,651
17,166
3,762
4,943
4,263
4,478
4,090
4,662
4,311
4,410
4,147
4,674
3,467
4,016
4,325
4,541
4,083
3,390
4,004
3,540
3,244
2,790
3,013
3,212
3,170
3,259
2,767
269
365
276
367
357
2,505
2,613
2,649
2,671
2,697
3,115
3,175
3,209
3,010
3,034
72,200
79,728
20 77,337
77,105
72,433
Sumber : Dinas Pertanian Kota Medan (2013)
Lampiran 3. Kandungan Mineral Pada Sayuran Organik dan Sayuran Non-Organik
65
Kadar Ca Mg Abu Organik 10,38 60 43,6 Kubis Non-Organik 6,12 17,5 13,6 Organik 24,48 71 49,3 Selada Non-Organik 7,10 16 13,1 Organik 14,2 23 59,2 Tomat Non-Organik 6,07 4,5 4,5 Organik 28,56 96 203,9 Bayam Non-Organik 12,38 47,5 46,9 Sumber : International Federation of Organic Agriculture (2013) Sayuran
Jenis
K
Na
Mn
Fe
Cu
148,3 20,4 13 94 48 44,7 0,8 2 20 0,4 175,5 12,2 169 516 60 53,7 0 1 9 3 148,3 6,5 68 19,38 53 58,5 0 1 1 0 23,7 69,5 117 1584 32 48,6 0 1 49 0,23 Movements (2005) dalam Priambodo