BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis terhadap novel Titik Nol karya Agustinus Wibowo dengan menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi faktafakta cerita, tema, dan hubungan antarunsur dalam novel Titik Nol, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Dalam novel Titik Nol, tokoh-tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Agustinus. Agustinus disebut sebagai tokoh utama karena intensitas keterlibatannya mendominasi dalam setiap peristiwa di dalam cerita. Agustinus digambarkan memiliki watak yang pemberani, suka ingin tahu, pantang menyerah, dan sesekali berubah menjadi watak yang mudah putus asa dan lemah. Konflik-konflik yang dialami Agustinus mendukung jalannya alur novel hingga mencapai klimaks. Konflik-konflik yang dialami Agustinus juga mendukung tema novel. Tokoh bawahan dalam novel ini dibagi menjadi dua, yaitu tokoh bawahan utama dan tokoh bawahan sampingan. Tokoh bawahan utama yang terdapat di dalam novel Titik Nol di antaranya adalah tokoh Ibu, Ayah, Lam Li, Donchuk, Jack, Rajja, Jorg, dan Jamal. Tokoh bawahan sampingan di antaranya adalah Adik Agustinus, lelaki berpeci, penumpang Uyghur, petugas kereta, teman satu bus, pemilik warung, empat turis Perancis, Hans, Ibu Polisi, Peziarah Kailash, dua turis Korea, pemuda gembala Tibet, Ibu Guru, dua turis Hongkong, Lam Yuet, Hulubalang, seorang turis dari Universitas Peking, seorang turis dari Cina, dua turis Israel, lelaki Tibet, Mary, Jean, Inayah, Jack, Dipak, gerilyawan Maois, Sopir
232
233
Rickshaw, Jaswant, sepasang pengantin, kakek botak berkacamata, Kakek Mamohan, lelaki kurus berkumis, pegawai kantor pos Mumbai, suster, perempuan Hindu, Dokter Gurpreet, kakek dukun, Rahul, Anjali, Kakek Haider, Hussain, Noorkhan, Majid, Akhtar, Salman, Maryam, Christina, Mirza, Pak Haji, Rashid, Aslam, Sohail, Anis, Gul Muhhamad, Syed Ijaz, Hafizah, Madan, Parkash, Jamal, Bibi Ying, Tante Ning, Jawad, Yunus, Zakia Zaki, Woranga, Nabila, dan Safia. Tokoh-tokoh tersebut juga memiliki peran dalam pembentukan konflik-konflik di dalam novel. Kehadirannya juga memengaruhi dan menentukan perkembangan alur, meskipun tidak selalu terlibat dalam sebuah peristiwa seperti yang terjadi pada tokoh utama. Tokoh-tokoh tersebut kemudian ditampilkan dengan dua teknik, yaitu deskripsi tokoh oleh pengarang dan percakapan serta pendapat tokoh lain. Tokohtokoh yang ditampilkan dengan teknik deskripsi oleh pengarang, antara lain adalah, Lam Li, Lam Yuet, Ibu Agustinus, Ayah Agustinus, Donchuk, dan Rajja . Tokoh-tokoh yang ditampilkan dengan teknik percakapan dan pendapat tokoh lain, antara lain adalah, Jorg, Vinoj, Dokter Sahab, Mubasshar, Qutbi, perampok di Afghanistan, dan Ahmadullah. Pada bagian tokoh dan penokohan, terdapat motivasi dasar dan motivasi khusus yang dimiliki oleh tokoh utama. Motivasi dasar tokoh utama adalah memperoleh gelar S-1 sesuai dengan cita-cita keluarganya. Motivasi dasar tersebut kemudian memunculkan motivasi-motivasi khusus pada episode-episode selanjutnya. Motivasi-motivasi dalam diri tokoh utama akan mendasari asalan tokoh tersebut dalam melakukan tindakan pada setiap peristiwa yang terjadi.
234
Latar dalam novel Titik Nol terdiri dari latar tempat, latar waktu, latar sosial-budaya, dan latar suasana (atmosfer). Latar tempat yang terdapat dalam novel ini ialah Indonesia, Tibet, Nepal, India, Pakistan, dan Afghanistan. Tiap-tiap latar negara tersebut kemudian diperinci menjadi beberapa bagian yang lebih detail. Pengarang dapat dengan jelas menunjukkan latar tempat di dalam cerita. Latar waktu yang digunakan adalah latar waktu yang menunjuk langsung pada waktu tertentu dan dengan teknik penggunaan kalimat yang diasosiasikan dengan waktu. Latar sosial-budaya yang terdapat dalam novel Titik Nol meliputi latar sosial-budaya yang melibatkan masyarakat Tibet, Nepal, India, Pakistan, dan Afghanistan. Terdapat banyak perbedaan tradisi, budaya, dan kepercayaan yang dianut oleh tiap-tiap masyarakat di tempat tersebut.Latar suasana yang tergambar meliputi suasana kebosanan, keterancaman, keputusasaan, ketakjuban, kesedihan, penyesalan, ketakutan, dan kehilangan. Latar suasana tersebut disimpulkan hasil dari pengamatan terhadap tindakan diperlihatkan oleh Agustinus pada peristiwaperistiwa yang menimpanya. Dalam novel Titik Nol terdapat 10 episode yang terbagi menjadi 248 peristiwa. Total 248 peristiwa tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu PA sebanyak 135 peristiwa, PB sebanyak 108 peristiwa, dan PAB sebanyak 5 peristiwa. Tahapan alur dalam novel ini terbagi juga ke dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Tahapan alur dalam novel ini disajikan secara berurutan sehingga alur dalam novel ini maju. Tahap awal dimulai dari pengenalan tokoh dan latar peristiwa kemudian dilanjutkan dengan cerita yang melatarbelakangi terjadinya konflik hingga konflik-konflik dimunculkan. Pada
235
tahap awal sudah terjadi konflik. Tahap awal dalam novel ini adalah EI sampai EII. Tahap tengah dalam novel Titik Nol adalah EIII sampai EVIII. Masalahmasalah dan konflik terus bermunculan dan mencapai klimaks pada EVIII ketika Agustinus mendapat kabar tentang sakit yang diderita ibunya. Tahap akhir berlangsung setelah klimaks, tahap akhir berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari klimaks. Tahap akhir terdapat pada EIX sampai EX. Tahap akhir menceritakan perasaan rindu Agustinus terhadap sosok ibunya yang telah meninggal dunia. Novel Titik Nol memiliki peristiwa-peristiwa yang pada umumnya terhubung secara kausalitas. Peristiwa sebelumnya menyebabkan terjadinya peristiwa selanjutnya. Secara keseluruhan, novel ini terdari dari peristiwaperistiwa yang plausible. Terdapat lima belas konflik yang terjadi pada tokohtokoh cerita, terdiri dari enam konlik eksternal dan sembilan konflik internal. Konflik-konflik tersebut berkembang dan pada akhirnya mencapai klimaks pada peristiwa ketika Agustinus mendapat kabar sakit tentang ibunya. Konflik sentral yang merupakan inti dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita adalah pergolakan batin seorang anak yang melihat kondisi ibunya memerangi kanker. Hal ini menyebabkan masalah, seperti konflik batin pada diri Agustinus dan konflik pertentangan agama pada keluarga besar Agustinus. Tema bawahan yang didapat dari analisis novel Titik Nol adalah perjalanan yang dilakukan di Tibet, Nepal, India, Pakistan, dan Afghanistan yang kemudian menimbulkan bermacam-macam masalah. Dari tema bawahan yang berbeda-beda
236
sesuai dengan lingkungan sosial-budaya tempat-tempat yang dikunjungi Agustinus, dapat diketahui bahwa tema utama dari novel ini adalah “dedikasi seorang anak kepada keluarganya terlihat dari kesungguhannya dalam merawat ibu kandung yang sakit kanker”. Unsur-unsur faktual dalam novel ini berhubungan erat satu sama lain. Secara garis besar hubungan itu adalah hubungan alur dan latar, hubungan alur dan tokoh, hubungan alur dan tema, hubungan tokoh dan latar, dan hubungan tema dan latar, dan hubungan tema dan tokoh. Dari hubungan-hubungan tersebut, diketahui bahwa fakta-fakta cerita dam tema bersifat saling mendukung dan membantu. Kekuatan hubungan antarunsur pada novel ini terlihat dari tidak ditemukannya unsur-unsur yang menyimpang sehingga tercipta sebuah cerita yang koheren.