BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian, ditemukan hasil berupa karakter-karakter tokoh dan nilainilai yang berada pada karakter tokoh dalam novel Sherlock Holmes Empat Pemburu Harta karya Sir Arthur Conan Doyle. Berikut adalah gambaran karakter tokoh-tokoh dan nilai-nilainya yang terdapat pada novel Sherlock Holmes Empat Pemburu Harta karya Sir Arthur Conan Doyle. 4.1.1 Karakterisasi Tokoh dalam Novel A. Sherlock Holmes Sherlock Holmes merupakan tokoh utama sekaligus tokoh protagonis dalam cerita. Sherlock Holmes adalah detektif konsultan berkebangsaan Inggris yang tinggal di 221 B Baker Street. Sherlock Holmes digambarkan sebagai seorang yang eksentrik, dia adalah pengguna narkoba, sementara dia adalah detektif yang pastinya menentang dengan sesuatu yang berhubungan dengan tindak kriminal. Sherlock Holmes juga memiliki kebiasaan yang aneh, yang membuat orang disekitarnya merasa heran. Hal ini terlihat seperti kutipan berikut. DATA 1 ‘’SHERLOCK HOLMES mengambil botol dari sudut rak di atas perapian, dan jarum suntik dari kotak marokonya yang rapi. Dengan jemarinya yang panjang, putih, dan gemetaran, ia mengatur letak jarum kecil itu, dan menggulung lengan kiri kemejanya. Sejenak pandangannya terpaku ke lengan dan pergelangannya yang langsing, yang dipenuhi bintik-bintik dan puluhuan bekas jarum suntik. Akhirnya ia menusukkan
jarum suntiknya, menekan pendorong kecilnya, dan merebahkan diri di kursi beludru berlengan sambil mendesah panjang penuh kepuasan.’’ (hal. 5) ‘’Hari ini apa? Tanyaku. Morfin atau kokain?’’ (hal.6) ‘’Bagianku, kata Sherlock Holmes, ‘’selalu ada botol kokain itu.’’ (hal. 213) ‘’Tidak, aku tidak lelah. Aku memiliki kebiasaan yang aneh. Aku tidak pernah merasa kelelahan karena bekerja, tapi bersantai justru menguras tenagaku.’’ (hal. 118-119) ‘’Sesudah kepergian Anda, dia terus mondar-mandir, mondar-mandir, mondarmandir, sampai aku bosan mendengar suara langkahnya. Lalu kudengar dia berbicara dan bergumam sendiri, dan setiap kali bel berbunyi dia muncul di puncak tangga, sambil menanyakan, Siapa itu, Mrs. Hudson? Dan sekarang dia mengurung diri di kamar, tapi aku bisa mendengarnya mondar-mandir seperti tadi.’’ (hal. 126) ‘’Otakku, katanya, tidak puas dengan berdiam diri. Beri aku masalah, beri aku pekerjaan, beri aku sandi yang paling rumit, atau analisis yang paling berbelit-belit, dan aku akan menjadi diriku yang semula.’’ (hal.7) Dari kutipan di atas, Sherlock Holmes digambarkan sebagai pecinta misteri, seorang yang aktif, yang tidak suka berdiam diri, karena kegilaannya terhadap misteri, membuat dia menjadi detektif yang hebat. DATA 2 ‘’Kekuatannya yang hebat, sikapnya yang tegas, dan pengalaman yang kudapat mengenai sifat-sifatnya yang luar biasa, semuanya menyebabkan aku kehilangan keberanian untuk menentangnya.’’ (hal.6) ‘’Holmes menggosok-gosok tangannya, dan matanya berkilau-kilau. Ia mencondongkan tubuh ke depan kursinya, dengan ekspresi konsentrasi yang luar biasa di wajahnya yang tegas dan bagai rajawali.’’ (hal. 22) ‘’Holmes baru kembali pukul setengah enam. Ia cerah, bersemangat, dan sangat bergairah,walau kadang suasana hatinya beganti dengan depresi yang paling gawat.’’ (hal. 31)
‘’Holmes bisa bercakap-cakap tanpa henti kalau sedang ingin, dan malam itu dia banyak bicara. Ia tampaknya sangat gelisah karena kegembiraan yang meluap-luap. Aku belum pernah melihatnya secerah itu.’’ (hal. 141) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Sherlock Holmes merupakan seorang yang bersemangat dalam menangani kasus yang Ia selidiki. Terlihat pada ekspresi Sherlock Holmes pada kutipan di atas yang mengatakan wajahnya bagai rajawali, menandakan Sherlock Holmes benar-benar fokus pada kasus tersebut. Terlihat pula dengan perkataan Watson yang mengatakan Sherlock Holmes kembali dengan wajah yang cerah dan bersemangat dan tingkah laku Sherlock Holmes yang bercakap-cakap tanpa henti yang menandakan dia sangat bersemangat dalam kasus tersebut. DATA 3 ‘’Banyak penjahat mulai mengenal diriku—terutama sejak teman kita mulai mempublikasikan beberapa kasusku, jadi aku hanya bisa terjun ke medan pertempuran dengan penyamaran sederhana seperti ini.’’ (hal. 138) Dari kutipan di atas, digambarkan bahwa Sherlock Holmes mempunyai banyak musuh, karena dia detektif yang hebat dan sering mengungkap kasus kejahatan dan mulai dipublikasikan kehebatannya. Sherlock Holmes hanya bisa menyamar jika menuju ke tempat-tempat berbahaya, menandakan dia sudah mempunyai musuh yang banyak, sehingga dia selalu berhati-hati dalam setiap tindakan yang dia ambil. DATA 4 ‘’Kalau Anda melontarkan pukulan silang ke rahangku, aku pasti sudah mengenali Anda sejak tadi. Ah, Anda sudah menyia-nyiakan bakat Anda, sungguh! Anda mungkin bisa mencapai ketenaran, kalau bergabung dengan yang lain.’’ (hal. 60)
Dari kutipan di atas, menggambarkan bahwa Sherlock Holmes mempunyai bakat bermain tinju yang baik, sehingga bisa melindungi dirinya yang pekerjaannya dekat dengan para penjahat. Terlihat pada kutipan yang menggambarkan betapa kagumnya seseorang pada bakat tinju Sherlock Holmes, menandakan betapa hebatnya bakat tinju yang dimiliki Sherlock Holmes. DATA 5 ‘’ Wah, justru sebaliknya, jawab Holmes, sambil menyandar ke kursinya dan menghembuskan asap tebal kebiruan dan pipanya. Misalnya, pengamatan menunujukkan padaku bahwa kau pergi ke Kantor Pos Wigmore Street tadi pagi, tadi deduksi memberitahuku bahwa kau mengirim telegram di sana. Benar kataku. Benar keduanya! Tapi kuakui, aku tidak mengerti dari mana kau bisa mengetahuinya. Aku mengirim dari mana kau bisa mengetahuinya. Aku mengirim telegram karena mengikuti dorongan hati yang muncul tiba-tiba, aku tidak mengatakannya pada siapa pun. Sebenarnya justru sangat sederhana sekali, katanya, sambil tergelak pelan melihat keterkejutanku-begitu sederhana, sehingga rasanya terlalu berlebihan untuk dijelaskan. Pengamatan memberitahuku bahwa jejak kakimu membawa sedikit tanah kemerahan. Tepat di seberang Kantor Pos Wigmore Street sedang ada penggalian, yang letaknya begitu rupa, sehingga sulit untuk mmengihindarinya kalau mau masuk ke kantor. Tanahnya memiliki warna kemerahan yang cukup unik sepanjang pengetahuanku, tidak ada di lingkungan lain. Itu dari pengamatan. Sisanya deduksi.’’ (hal. 13) ‘’ Coba kita lihat sekarang, ia membentangkan kertas-kertas tersebut di meja, dan pandangannya beprindah-pindah dengan cepat dari satu kertas ke kertas yang lain. Tulisan yang disamarkan, kecuali suratnya, katanya kemudian, tapi tidak ragu lagi mengenai penulisnya lihat bagaimana huruf e mencuat, dan puntiran huruf s terakhirnya. Jelas semua ini ditulis oleh satu orang yang sama.’’ (hal. 27) ‘’ kalau begitu bagaimana caranya? Tanyaku. Pintunya terkunci, jendelanya tidak bisa dimasuki. Apa melalui cerobong? Kisi-kisnya terlalu kecil, jawab Holmes. Aku sudah mempertimbangkan kemungkinan itu. Kalau begitu, bagaimana? Tanyaku. Kau masih belum mengerti juga, kata Holmes sambil menggeleng. Sudah berapa kali kukatakan bahwa kalau kau singkirkan semua yang mustahil, apa pun yang tersisa,
betapapun mustahilnya, adalah kebenaran? Kita tahu dia tidak masuk melalui pintu, jendela atau cerobong. Kita juga tahu dia tak mungkin bersembunyi dalam ruangan ini, karena tidak ada tempat persembunyian disini. Kalau begitu, dari mana dia datang?. Dia datang dari lubang di atap! Seruku. Benar. Dia pasti masuk melalui lubang itu.’’ (hal.74) Dari kutipan di atas, Sherlock Holmes digambarkan sebagai detektif yang cerdik, teliti dan jenius. Di dalam cerita, selalu menonjolkan kepintaran Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Ketelitian Sherlock Holmes sangat dikagumi temannya, Watson. Ketelitian Sherlock Holmes, membawa dia pada satu hipotesis dan menentukan hal-hal yang mungkin yang berkaitan dengan kasus yang dia selidiki. Ketelitian dan kecerdasan Sherlock Holmes berbeda dengan orang lain, yang membuat Sherlock Holmes terkenal sebagai detektif yang hebat. Terlihat dalam kutipan, Sherlock Holmes bisa mengetahui temannya pergi ke kantor pos hanya dari sisa tanah yang menempel pada sepatu rekannya dan pengambilan keputusan dari teori Sherlock Holmes, yaitu menyingkirkan semua hal yang tidak pasti, dan mengambil satu hal tersisa yang pasti, meskipun satu hal tersebut terlihat mustahil. DATA 6 ‘’ Pintar juga dia, komentar Holmes sambil angkat bahu.’’ (hal. 82) ‘’Kita harus menangani sendiri kasus ini dan membiarkan si Jones ini membanggabanggakan khyalan apa pun yang ingin diciptakannya.’’ (hal.84) ‘’Kurasa Toby itu seekor anjing?’’ ‘’Ya, seekor anjing kampung yang aneh, dengan daya penciuman paling mengagumkan. Aku lebih suka mendapat bantuan Toby daripada seluruh satuan detektif di London.’’ (hal. 85)
Dari kutipan di atas, Sherlock Holmes digambarkan sebagai seseorang yang tidak suka terhadap polisi dan setektif lain. Sherlock Holmes sering menganggap remeh detektif lain, terlihat dari perkataanya yang mengakatan bahwa seekor anjing lebih berguna dari pada kerja detektif di London dan juga perkataan Sherlock Holmes pada rekannya yang mengatakan bahwa analisis seorang detektif yang benama Jones hanyalah hayalan belaka. DATA 7 ‘’ Ingat, aku bicara bukan hanya sebagai rekan, tapi sebagai dokter bagi orang yang sampai batas tertentu menjadi tanggung jawabnya. Holmes tidak tampang tersinggung. Sebaliknya, ia justru menempelkan ujung-ujung jemarinya satu sama lain, dan menyandarkan sikunya ke lengan kursi, seperti orang yang tengah bersiap-siap mengikuti percakapannya.’’ (hal.7) ‘’ Itu sebabnya aku memilih profesiku ini, atau lebih tepat menciptakannya, karena aku satu-satunya di dunia.’’ (hal.8) ‘’ Lebih dari sekali, selama bertahun-tahun tinggal bersamanya di Baker Street, aku mengamati adanya sedikit kesombongan di balik sikap pendiam temanku ini.’’ (hal. 10) ‘’Kaulihat, Watson, kalau yang lain-lainnya sudah tidak bisa kulakukan, masih ada profesi ilmiah yang terbuka untukku,kata Holmes sambil tertawa.’’ (hal. 60) Kutipan di atas menggambaran Sherlock Holmes merupakan orang yang sombong, dia selalu membanggakan dirinya sendiri, mengatakan dirinya sebagai orang serba bisa, dan perkataan rekannya, Watson, yang mengatakan kesombongan Sherlock Holmes memang sudah ada pada dirinya selama bertahun-tahun, menandakan bahwa sombong sudah merupakan bagian dari diri Sherlock Holmes
DATA 8 ‘’ Wanita tidak oleh dipercayai sepenuhnya—sebagian besar di antaranya.’’ (hal. 124) ‘’Tapi cinta merupakan sesuatu yang emosional, dan apapun yang emosional bertentangan dengan penjelasan sejati yang kuletakkan paling tinggi di atas semuanya. Aku sendiri tidak akan pernah menikah, kalau tidak ingin mengacaukan penilaianku.’’ (hal. 212) Kutipan tersebut menggambarkan Sherlock Holmes tidak mempercayai wanita, dan menganggap bahwa wanita adalah hal yang mengganggu terhadap dirinya sendiri dan pemikiran yang ada pada dirinya. Terlihat pada perkataan langsung oleh Sherlock Holmes yang mengatakan dia tidak akan menikah, menandakan Sherlock Holmes memiliki kepercayaan bahwa keberadaan wanita hanya akan benar-benar mengganggu dirinya. B. dr. John Watson Watson merupakan tokoh tambahan dalam cerita. Dia adalah partner Sherlock Holmes, teman sekamar Sherlock Holmes. Watson selalu mengikuti kasus yang diselidiki Sherlock Holmes, bahkan dalam cerita, tokoh yang menceritakan petualangan mereka berdua adalah Watson. Watson merupakan dokter yang sangat berpengalaman, ramah, bertanggung jawab, selain itu, watson sangat mengagumi wanita. Hal ini seperti terlihat dalam kutipan berikut. DATA 9 ‘’ Otakmu mungkin, seperti katamu, jadi terpicu dan penuh semangat, tapi prosesnya melibatkan peningkatan perubahan jaringan, dan akhirnya menybabkan kelemahan permanen.’’ (hal.7)
‘’ Jelas ia seorang hypochondriac, dan aku tengah menyadari bahwa ia tengah menyampaikan sederetan gejalanya, dan tengah menjelaskan berbagai komposisi dan obat-obat tak jelas yang beberapa di antaranya ia bawa dalam sebuah kotak kulit di sakunya.’’ (hal.57) ‘’ Kematian akibat alkaloid sayuran yang sangat kuat, jawabku, bahan berbasis mirip strychnine yang mengkibatkan tetanus.’’ (hal.78) Dalam kutipan di atas, terlihat bahwa Watson adalah dokter yang berpengalaman. Kemampuannya dalam bidang kedokteran ini sangat membantu Sherlock Holmes dalam penyelidikan. Terlihat dalam kutipan, diagnosa Watson terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran, menandakan dia adalah seorang dokter yang hebat. DATA 10 ‘’ Kuminta kau membuka semua surat dan telegram, dan bertindaklah sesuai pertimbanganmu sendiri kalau ada berita apa pun yang masuk. Aku bisa mengandalkan dirimu?’’ ‘’ Jelas.’’ (hal. 129) Dari kutipan di atas, menggambarkan ketegasan, dan kepercayaan Sherlock Holmes terhadap Watson. Watson mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, terlihat dalam kutipan tanpa ragu Watson menyatakan kesiapan dirinya atas perintah yang diberikan Sherlcok Holmes. DATA 11 ‘’ Aku bersimpati dan jatuh cinta kepadanya, bahkan sewaktu kami berpegangan tangan di kebun. Aku merasa bahwa pengenalan bertahun-tahun dengan cara konvesional tidak akan bisa mengajariku betapa manis dan beraninya ini, sebagaimana pengalaman-pengalaman aneh yang alami sekarang.’’ (hal. 86) ‘’ Saat melaju pergi aku berpaling, dan aku masih melihat keduanya. Di tangga— kedua sosok yang anggun dan saling memeluk tersebut, pintu yang separuh terbuka,
cahaya dari ruang dalam menerobos kaca jendela mosaik, barometernya, tangga. Pemandangan rumah Inggris yang tenang benar-benar menenangkan di tengah-tengah urusan liar dan gelap yang tengah meliputi kami.’’ (hal. 88) Kutipan di atas menggambarkan Watson adalah seorang yang mengagumi wanita. Terlihat dari perkataanya, yang menggambarkan perasaannya yang meluapluap ketika berpegangan tangan dengan seorang wanita atau merasakan suasana yang tenang dengan seorang wanita. DATA 12 ‘’ Kekuatannya yang hebat, sikapnya yang tegas, dan pengalaman yang kudapat mengenai sifat-sifatnya yang luar biasa, semuanya menyebabkan aku kehilangan keberanian untuk menentangnya.’’ (hal. 6) ‘’Kurasa aku tidak akan bisa beristirahat sampai mengetahui lebih banyak mengenai urusan orang yang fantastis ini. Aku pernah melihat sisi keras kehidupan, tapi kejutan-kejutan aneh malam ini sudah mengguncang sarafku sepenuhnya. Tapi aku ingin membongkar kasus ini bersamamu, berhubung aku sudah terlibat sejauh ini.’’ (hal. 84) ‘’ Dan orang yang tidak sehebat temanku pasti sudah putus asa untuk menemukan petunjuk-petunjuknya.’’ (hal. 89) Kutipan di atas menggambarkan Watson adalah seorang mengaggumi Sherlock Holmes, baik dari sikap, dan cara kerja Sherlock Holmes. Terlihat pada kutipan, Watson mengatakan pengalaman-pengalaman yang sudah mereka berdua alami, serta sikap Sherlcok Holmes yang tegas, menandakan Watson sangat mengetahui sifat Sherlock Holmes dan menjadikan alasan kenapa Watson kagum terhadap Sherlock Holmes. Terlihat dalam pula dalam kutipan Watson memuji kehebatan Sherlock Holmes, menandakan Watson mengagumi Sherlock Holmes.
DATA 13 ‘’ Kalau masa depanku gelap, jelas lebih baik aku menghadapinya selayaknya seorang laki-laki, daripada berusaha mencerahkannya dengan imajinasi-imajinasi yang sia-sia.’’ (hal. 30) ‘’ Apa adil, apa terhormat, bagi seorang ahli beda dengan gaji minim untuk mengambil keintiman menguntungkan yang bisa diraihnya dari kesempatan ini? Apa tak mungkin ia akan menganggapku sekadar mengejar harta? Aku tidak berani mengambil resiko ia jadi punya pemikiran seperti itu. Harta karun Agra ini turut campur bagaikan sebuah penghalang yang tak tertembus di antara kami.’’ (hal. 87) ‘’ Apa tak mungkin benaknya yang penuh spekulasi sudah membangun teori liar ini dengan dasar yang salah? Setahuku ia belum pernah melakukan kesalahan, tapi bahkan orang seperti dirinya pun bisa sesekali tertipu.’’ (hal. 131) Dari kutipan di atas, Watson di gambarkan sebagai seorang yang celalu cemas. Pemikiran-pemikiran Watson terhadap masa depan, membuat dia memikirkan hal yang berlebihan dan menimbulkan kecemasan bagi dirinya sendiri. Terlihat dari kutipan, Watson mencemaskan apa yang akan terjadi jika harta ditemukan dan akan diangga sebagai pengejar harta belaka, dan akan menghalangi ia untuk mendapatkan wanita pujaannya, serta kecemasan Watson terhadap kerja Sherlock Holmes, mengingat Sherlock Holmes belum pernah melakukan kesalahan. C. Jonathan Small Jonathan Small merupakan tokoh antagonis dalam cerita karena obsesi Jonathan Small terhadap harta menyebabkan terjadinya konflik dalam cerita. Jonathan Small digambarkan sebagai orang yang terobsesi dengan harta bahkan sampai melakukan pembunuhan dan pencurian. Terlihat dalam cerita bahwa dia selalu melakukan apapun agar harta tersebut bisa dia dapatkan. Jonathan Small juga
seorang yang cerdas, dia selalu adu strategi dengan Sherlock Holmes. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. DATA 14 ‘’ Lihatlah, katanya sambil mengangkat alis, member isyarat penting. Dengan bantuan cahaya lentera kubaca tulisan tersebut dengan perasaan ngeri, ‘Tanda Empat’ Demi nama Tuhan, apa itu artinya? Tanyaku. Itu berarti pembunuhan, kata Holmes, sambil membungkuk di atas mayat. Ah ! sudah kuduga. Lihat ini!’’ (hal. 68-69) ‘’Hartanya hilang! katanya. Mereka sudah merampok hartanya!’’ (hal.69) ‘’Well, sekarang kita pikirkan seandainya kita menjadi Jonathan Small. Kita lihat situasinya dari sudut dari sudut pandangnya. Dia datang ke Inggris dengan gagasan ganda untuk mendapatkan haknya dan membalas dendam terhadap orang yang telah menipunya.’’ (hal. 99) ‘’ Tidak ragu lagi dia sudah merencanakannya, bahwa kalau dia membunuh mayor itu, dia akan meninggalkan pesan seperti itu di mayatnya, sebagai tanda bahwa tindakannya bukanlah pembunuhan biasa, tapi merupakan tindakan keadilan, dari sudut pandang keempat rekanan itu.’’ (hal. 100) ‘’ Ini tampaknya buruk, katanya. Orang-orang ini lebih cerdas dari dugaanku. Mereka tampaknya sudah menutupi jejak. Aku khawatir mereka sudah menutupi jejak. Aku khawatir mereka sudah merencanakan semua.’’ (hal.108)
Dari kutipan di atas, Jonathan Small digambarkan sebagai orang yang terobsesi denga harta. Jonathan Small tergila-gila dengan harta rampasan mereka yang kini berada di tangan orang lain, sehingga Jonathan Small rela melakukan apapun agar harta itu bisa kembali berada ditangannya. Dalam kutipan, Jonathan Small bahkan diduga melakukan pembunuhan, serta pencurian oleh Sherlock Holmes. Jonathan Small juga meninggalkan kertas sebagai tanda darinya. Jonathan
Small juga beradu strategi dengan Sherlock Holmes, tebukti dari perkataan Sherlock Holmes yang menyatakan bahwa orang-orang Jonathan Small dan Jonathan Small itu sendiri adalah orang yang tidak sembarangan, menandakan bahwa Jonathan Small sudah merencanakan semua itu hanya karena obsesinya pada harta. Karena mengejar harta buruannya, Jonathan Small digambarkan sebagai seorang yang penuh perjuangan dalam mengejar apa yang diinginkannya. Jonathan Small juga seorang yang tegar dan penuh bertanggung jawab. Hal ini telihat dalam kutipan berikut. DATA 15 ‘’ Lihat bagaimana aku berusaha mendapatkannya? Dua puluh tahun lamanya di rawa-rawa yang dipenuhi demam, sepanjang hari bekerja bekerja di bawah pepohonan bakau, sepanjang malam terantai di gubuk narapidana yang kotor, digigiti nyamuk, diguncang demam, diganggu tiap setiap polisi terkutuk berwajah hitam yang senang menghajar pria kulit putih. Begitulah usahaku untuk mendapatkan harta karun Agra.’’ (hal. 171) ‘’ Tahulah aku bahwa aku tidak bisa membantu majikanku, aku akan mati sia-sia kalau terlibat dalam masalah ini. Dari tempatku bisa kulihat ratusan pemberontak kulit hitam, masih dengan mantel merah mereka tersampir di punggung, menarimenari dan melolong-lolong di sekitar rumah yang terbakar. Beberapa di antara mereka menunjuk diriku, dan dua butir peluru mendesing hampir mengenai kepalaku. Jadi, aku bergegas menyeberangi sawah-sawah, dan tiba dengan selamat di Agra larut malam itu.’’ (hal. 176) ‘’ Benar-benar berat rasanya, bekerja kasar setiap hari, menyantap nasi dan minum air, sementara harta melimpah menunggunya di luar, siap diambil. Aku mungkin bisa gila karenanya, tapi sejak dulu aku memang cukup keras kepala, jadi aku terus bertahan dan menunggu kesempatan.’’ (hal. 195) Dari kutipan di atas, Jonathan Small di gambarkan sebagai orang yang penuh dengan perjuangan. Perjuangannya dalam bertahan hidup dari pemberontakan,
menjalani masa-masa hukuman sampai bertahun-tahun lamanya, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang sangat tidak enak, membuat dia terus berusaha agar tetap hidup dan menjalaninya hanya karena satu alasan, yaitu harta miliknya dan tiga temannya bisa ia miliki kembali. Terlihat pada kutipan, Jonathan Small menjalani masa hukuman selama 20 tahun, hampir tertembak, dan pengalamanpengaklaman buruk yang dia ceritakan menggambarkan perjuangan-perjuangan hidup yang dijalani Jonathan Small. DATA 16 ‘’ Kau lihat, Morstan, katanya, Small orang yang selalu menepati janji. Dia tidak meninggalkan teman-temannya. Kurasa kita bisa mempercayainya.’’ (hal. 202) Jonathan Small merupakan orang yang bisa dipercaya. Terlihat dari kutipan di atas, Jonathan Small selalu bisa menepati janji., membuat teman-teman mempercayainya. Jonathan Small menjaga kepercayaan teman-temannya, dan ketika harta itu diambil orang lain, dia tetap berniat ingin mengambil harta itu dan membagi bersama ketiga temannya yang lain. D. Mary Morstan Mary Morstan adalah seorang wanita yang datang kepada Sherlock Holmes untuk menyelidiki misteri pengirim mutiara yang tidak diketahui siapa pengirimnya. Berawal dari situlah kasus berlanjut sampai pencarian harta dan pelakunya. Mary Morstan merupakan tokoh pipih, karena dalam cerita Mary Morstan selalu bersikap sama dan tidak pernah berubah. Sosok Mary Morstan digambarkan
sebagai seorang yang menarik, sederhana, dan seseorang yang tenang. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 17 ‘’ Miss Morstan memasuki ruangan dengan langkah-langkah mantap dan ketenangan mencolok. Ia seorang wanita muda berambut pirang, kecil, anggun, dengan pakaian yang menunjukkan keterbatasan dana. Pakaiannya berwarna krem kelabu agak muram, tanpa hiasan atau randa-renda, dan ia mengenakan sorban kecil dengan warna sama dengan pakaiannya, hanya dihiasi sehelai bulu putih di sisinya.wajahnya biasa saja dan kulitnya pun tidak indah, tapi ekspresinya manis dan menyenangkan, dan mata birunya sangat spiritual dan simpatik. Berdasarkan pengalamanku dengan wanita, yang menjangkau banyak negara dan tiga benua berbeda, belum pernah aku melihat wajah yang begitu halus dan peka seperti itu.’’ (hal. 21) ‘’ Tapi apa dia bersedia ikut? Tanya Miss Morstan dengan nada dan ekspresi yang sangat menarik.’’ (hal. 26) ‘’ Benar-benar wanita yang menarik! Seruku sambil berpaling kepada temanku.’’ (hal. 28) Dari kutipan di atas, Mary Morstan digambarkan sebagai seorang yang menarik. Terlihat pada kutipan, pernyataan Watson tehadap penampilan Mary Morstan yang benar-benar menyita perhatiannya, mulai dari fisik, sampai pada nada dan ekspresi Mary Morstan. Mary Morstan membuat Watson terkagum-kagum sampai mengatakan selama perjalanannya keberbagai negara, dia belum menjumpai wanita seperti Mary Morstan, menandakan Mary Morstan sangat menarik, berbeda dengan wanita pada umumnya. DATA 18 ‘’ Miss Morstan mengenakan mantel berwana gelap, dan wajahnya tampak tenang walaupun pucat. Ia pasti bukan wanita biasa kalu tidak merasa tidak nyaman akan kegiatan aneh yang akan kami lakukan, sekalipun begitu pengendalian dirinya begitu
sempurna, dan ia dengan siap menjawab beberapa pertanyaan tambahan yang dilontarkan Sherlock Holmes kepadanya.’’ (hal. 33) ‘’ Sikap Miss Morstan tetap setenang biasanya.’’ (hal. 37) ‘’ Sesuai sifat mulia wanita, ia menghadapi masalah ini dengan ekspresi tenang, salama masih ada orang lain yang lebih lemah daripada dirinya yang harus dihibur.’’ (hal. 86) Dari kutipan di atas, Mary Morstan digambarkan sebagai seorang yang tenang, mampu mengendalikan diri, walalupun dia sedang berada pada suasana yang tidak bagus. Mary Morstan selalu tenang dan tegar dalam menghadapi masalah. Terlihat pada kutipan yang mengatakan Mary Morstan tetap tenang dalam menjawab pertanyaan Sherlock Holmes, dan tetap tegar biarpun dia adalah seorang wanita. E. Athelney Jones Athelney Jones merupakan seorang polisi yang menyelidiki kasus pencurian harta dan bertemu dengan Sherlock Holmes. Mereka berdua sering berbeda pendapat. Kehadiran tokoh Athelney Jones digambarkan sebagai tokoh yang tipikal karena dalam cerita, Athelney Jones digambarkan sebagai seorang polisi detektif, dan tidak disukai oleh beberapa orang, termasuk Sherlock Holmes yang sering mengejek cara kerjanya. Athelney Jones adalah tokoh yang sifatnya iri, sombong, dan asalasalan. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut. DATA 19 ‘’ Wah, tentu saja! Katanya. Mr. Sherlock Holmes, si teoretis itu. Aku ingat Anda! Aku tak pernah lupa bagaimana Anda mengulahi kami semua mengenai sebab dan kesimpulan dan akibat dalam kasus perhiasan Bishopgate. Memang Anda berhasil mengembalikan kami ke jejak yang benar, tapi keberhasilan Anda lebih dikarenakan keberuntungan daripada keandalan.’’ (hal. 79)
‘’ Jangan berjanji terlalu berlebihan, Mr. Teoritis, jangan berjanji terlalu berlebihan! Sergah Detektif Jones. Anda mungkin akan mendapati masalah ini lebih sulit dari dugaan Anda.’’ (hal. 83) Kutipan di atas menggambarkan tokoh Athelney Jones yang sifatnya selalu iri. Athelney Jones iri terhadap kerja Sherlock Holmes yang terkadang membuat Athelney Jones terlihat tidak bisa menangani kasus. Terlihat pada kutipan dimana Athelney Jones mengatakan Sherlock Holmes sebagai si teoretis, dan mengatakan bahwa keberhasilan Sherlock Holmes hanya keberunyungan belaka, menandakan Athelney Jones tidak mau menerima hasil yang diperoleh Sherlock Holmes. DATA 20 ‘’ Semuanya hanya masalah logika yang sangat sederhana. Oh, yang benar saja! Tak perlu malu-malu. Tapi ada apa ini? Urusan yang buruk! Semuanya fakta di sini—tidak ada tempat untuk teori. Beruntung sekali aku sedang berada di Norwood, menangani kasus lain! Aku sedang di kantor sewaktu pesan itu tiba.’’’ (hal. 80) ‘’ Mengkonfirmasinya dalam segala hal, kata detektif gendut tersebut dengan sikap sok.’’ (hal. 81) ‘’ Menggelikan betapa Jones telah mulai menunjukkan sikap solah-olah dirinyalah yang telah menyebabkan pengejaran ini berhasil.’’ (hal. 161)
Kutipan di atas menggambarkan Athelney Jones adalah orang yang sombong. Athelney Jones adalah seorang detektif yang selalu membangga-banggakan dirinya sendiri. Terbukti dalam kutipan, Athelney Jones membanggakan dirinya sebagai penolong pada waktu dia sedang berada di sekitar daerah terjadinya kasus.
Athelney Jones menganggap dia adalah pahlawan, serta dibuktikan perkataan Watson tentang sikap Athelney Jones yang membanggakan dirinya sendiri. DATA 21 ‘’ Pintar juga dia, komentar Holmes sambil angkat bahu. Terkadang akalnya jalan juga.’’ (hal. 82) ‘’ Kehadiranmu akan sangat membantuku, jawab Holmes. Kita harus menangani sendiri kasus ini dan membiarkan si Jones ini membangga-banggakan khalayan apa pun yang ingin diciptakannya.’’ (hal. 84) ‘’ Well, aku terpaksa mempertimbangkannya kembali. Aku sudah yakin akan berhasil menangkap Mr.Sholto, Sir, sewaktu dia lolos begitu saja. Dia mampu memberikan alibi yang tidak tergoyahkan. Dari saat meninggalkan kamar saudaranya, dia selalu bersama orang lain. Jadi, tak melalui pintu atap. Kasus ini buntu, dan nama baikku dipertaruhkan. Aku pasti senang sekali kalau mendapat bantuan.’’ (hal. 133) Athelney Jones digambarkan sebagai seorang yang kerjanya asal-asalan. Sherlock Holmes sering terhambat karena ulah Athelney Jones dalam mengambil keputusan secara asal-asalan. Dalam kutipan, Sherlock holmes mengatakan Athelney Jones terkadang pintar juga, menandakan bahwa Athelney Jones kebanyakan hanya membuat analisis asal-asalan, serta perkataan Sherlock Holmes mengenai Athelney Jones yang hanya membangga-banggakan khayalannya, dan permintaan Athelney Jones terhadap Sherlock Holmes agar dapat membantu dia dalam menyelidiki kasus, menandakan Athelney Jones tidak mampu menangani kasus yang ia selidiki karena Athelney Jones hanya asal-asalan dalam menangani kasus tersebut. F. Mayor John Sholto Mayor John Sholto merupakan salah satu tokoh yang menyebabkan konflik dalam cerita. Harta yang ia sembunyikan, yang menyebabkan terjadinya
pencarian harta oleh Jonathan Small yang berujung pada tindak kriminal. Mayor John Sholto adalah mantan angkatan darat India yang sewaktu tugasnya di India mendapat harta milik Jonathan Small, yang dibawa lari oleh Mayor Sholto ke London, sehingga Jonathan Small pun lari dari tempat pengasingan dan menuntut harta miliknya. Mayor John Sholto digambarkan sebagai orang yang traumatik, berhati-hati, angkuh, selalu cemas, berfoya-foya, dan seorang penghianat. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berukut. DATA 22 ‘’ Tapi kami tahu bahwa ada misteri, ada bahaya positif yang menyelimuti ayah kami. Dia sangat takut keluar seorang diri, dan dia selalu mempekerjakan dua petinju bayaran untuk pura-pura menjadi porter di Pondicherry Lodge.’’ (hal. 47) ‘’Pada awal tahun 1882, ayahku menerima surat dari India yang menyebabkan dia menderita Shock hebat. Dia hampir jatuh pingsan di meja makan setelah membacanya, dan mulai saat itu dia jatuh sakit hingga hari kematiannya.’’ (hal. 47) ‘’Pada saat itu ekspresinya berubah hebat, matanya menatap liar, rahangnya ternganga, dan dia berteriak-teriak dengan suara yang tidak akan pernah kulupakan,’’ (hal. 51) ‘’sewaktu kami memasuki kamarnya, dia telah disandarkan ke bantal dan bernapas dengan berat. Dia menyuruh kami mengunci pintu dan mendekat ke sampingnya di kedua sisi ranjang.’’ (hal. 48) Dari kutipan di atas, Mayor John Sholto di gambarkan sebagai seorang yang taumatik, selalu cemas, sehingga dia selalu bethati-hati dalam mengambil langkah. Dalam kutipan, Mayor John Sholto shock melihat membaca surat dan ekspresi ketika melihat seseorang, menandakan Mayor John Sholto orang yang traumatik karena mengingat perbuatannya masa lalu yang selalu menghantuinya dan
kini menjadi kenyataan, sehingga Mayor John Sholto selalu merasa cemas dan berhati-hati. Seperti dalam kutipan dimana Mayor John Sholto menyewa petinju bayaran untuk menjaga kediamannya, dan ketika ingin mengatakan sesuatu kepada anaknya dengan berbisik. DATA 23 ‘’ Mereka terbiasa berpesta pora sedikit. Well, ada satu hal yang tak lama kemudia kusadari, yaitu bahwa para prajurit selalu kalah, sementara orang sipil selalu menang.’’ ‘’Mayor Sholto yang paling menderita. Mula-mula dia membayar dengan uang tunai dan emas, tapi tak lama kemudian dia berutang, dan dalam jumlah yang tidak sedikti pula.’’ (hal. 197) ‘’Keparat Sholto itu mencurinya tanpa 'memenuhi satu pun persyaratan saat mendapatkan rahasia itu.’’ (hal. 204) Dari kutipan di atas, Mayor John Sholto digambarkan sebagai seorang yang berfoya-foya, sehingga ketika mendengar tentang harta simpanan Jonathan Small, Mayor John Sholto tertarik akan hal itu dan iktu dalam perjanjian untuk membagi harta tersebut, tetapi Mayor John Sholto berhianat, dia mengambil semua harta yang seharusnya di bagi bersama Jonathan Small dan teman-temannya. Dalam kutipan, Mayor John Sholto diceritakan selalu berjudi dan menghamburkan uang serta selalu kalah taruhan. Diceritakan pula, kemarahan Jonathan Small terhadap Mayor John Sholto yang berhianat yang tidak mematuhi perjanjian mereka sebelimnya tentang pembagian harta.
G. Thaddeus Sholto Thaddeus Sholto merupakan anak dari mayor John Sholto, Thaddeus Sholto mengirimkan mutiara tanpa nama kepada Mary Morstan yang membuat Mary Morstan harus meminta pertolongan Sherlock Holmes untuk mengusut kasus pengirim tanpa nama tersebut, dan mengasilkan sebuah misteri baru yaitu tentang adanya harta yang dicuri di kediaman mayor John Sholto. Thaddeus Sholto digambarkan sebagai seorang yang memiliki tanggungjawab, rendah hati dan berselera tinggi. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. DATA 24 ‘’ pada tanggal 4 mei, 1882—ada ilkan di Times yang meminta alamat Mary Morstan, dan menyatakan bahwa sebaiknya permintaan itu di penuhi demi kebaikan saya.’’ (hal. 25) ‘’ Aku bisa memberitahukan segalanya, kata pria tersebut, dan lebih dari itu, aku juga bisa memberikan keadilan, dan itu akan kulakukan, tak peduli apa kata Brother Bartholomew.’’ (hal. 43) ‘’ Tapi aku membujuknya agar mengizinkan aku mencari alamat Miss Morstan dan mengirimkan mutiara-mutiaranya secara terpisah selama selang waktu tertentu.’’ (hal. 54) Dari kutipan di atas, Thaddeus Sholto digambarkan sebagai seorang bertanggungjawab. Thaddeus Sholto mengetahui kebenaran tentang harta ayahnya Mayor John Sholto, dimana itu adalah harta rampasan ayahnya dan ayah Mary Morstan dari Jonathan Small. Tapi, karena keserakahan Mayor John Sholto, dia tidak membagi denga ayah mary Morstan. Ketika ayah Thaddeus Sholto meninggal, Thaddeus Sholto merasa bertanggung jawab atas harta tersebut. Sehingga dia
melakukan usaha dengan mengirimkan harta yang berupa mutiara tersebut sedikit demi sedikit yang mengundang misteri bagi Mary Morstan karena pengirim mutiara tidak diketahui yang selanjutnya diusut oleh Sherlock Holmes. Terlihat dari kutipan, Thaddeus Sholto berusaha menyampaikan diiklan koran, surat yang dikirim Thaddeus Sholto kepada Mary Morstan yang berisi ingin menceritakan alasannya mengirim mutiara, serta usaha Thaddeus Sholto membujuk saudaranya agar mencari alamat Mary Morstan. DATA 25 ‘’ Hamba Anda, Miss Morstan, katanya ulang-ulang dengan tinggi melengking. Hamba kalian, Tuan-tuan. Silahkan masuk ke tempat kecilku. Tempat yang kecil, Nona, tapi dilengkapi sesuai seleraku. Sebuah oase seni di padang pasir London Selatan yang gersang.’’ (hal. 41) ‘’ Kami semua terpesona melihat penampilan apartemen yang kami masuki itu. Di rumah yang menyedihkan ini, apartemen tersebut tampak sebagai sebutir berlian kelas satu di latar belakang kuningan. Tirai-tirai dan gorden termewah dan paling mengilat menghiasi dinding-dindingnya, digulung di sana-sini untuk menampilkan lukisan mewah atau vas Oriental. Karpetnya berwana merah tua dan hitam, begitu lembut dan tebal, sehingga kaki seperti terbenam nyaman di sana, bagaikan sebidang lumut. Dua buah kulit harimau besar dibentangkan unutk menambah kesan kemewahan Timur, sebagaimana sebuah hookah—pipa India—besar yang berdiri berbentuk merpati perak menjuntai pada kawat-kawat keemasan yang hamper tidak kasatmata di tengah-tengah ruangan. Dari sana menyebar bau samar.’’ (hal. 41) ‘’ Boleh kutawarkan segelas Chianti, Miss Morstan? Atau Tokay? Aku tidak menyimpan anggur yang lain. Boleh kubuka sebotol? Tidak? Well, kalau begitu, aku yakin kalian kalian tidak keberatan dengan asap tembakau, dengan bau balsam tembakau Timur. Aku agak gugup, dan menurutku hookah itu merupakan obat penenang yang sangat berharga.’’ (hal. 43) ’’ Mr. Thaddeus Sholto berhenti bicara dan duduk bergoyang-goyang di kursinya yang mewah.’’ (hal. 55)
Thaddeus Sholto adalah orang yang berselera tinggi dan rendah hati. Dari kutipan di atas, Thaddeus Sholto diceritakan tinggal di tempat yang berisi dengan perabotan yang serba mewah, yang berasal dari berbagai negara, serta minuman dan tembakau yang tidak biasa. Semua hal yang berada di sekitar Thaddeus Sholto membuat tamu menjadi nyaman dan kagum. Thaddeus Sholto tetap rendah hati walaupun memiliki kekayaan, terbukti pada kutipan dimana dia mempersilahkan kepada tamu-tamunya serta meminta izin ketika ingin menawarkan minuman. H. Kapten Morstan Kapten Morstan adalah ayah Miss Morstan. Kapten Morstan bekerja sebagai seorang perwira di resimen India. Kapten Morstan besahabat dengan Mayor John Sholto. Kapten Morstan digambarkan sebagai seorang yang bisa diandalkan, dan bersahabat baik dengan Mayor Sholto. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 26 ‘’ Dia salah seorang perwira penanggung jawab atas satuan penjagaan di sana.’’ (hal. 24) ‘’ Ini masalah yang sangat penting, Small, katanya kemudian. Kau tidak boleh memberitahukan hal ini pada siapa pun, dan aku akan menemuimu lagi dalam waktu dekat.’’ ‘’Dua malam kemudian dia datang bersama temannya, Kapten Morstan, ke gubukku, di tengah malam, dengan bantuan lentera.’’ (hal. 200) Dari kutipan di atas, Kapten Morstan digambarkan sebagai sorang yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab. Dalam kutipan, Kapten Morstan adalah seorang pemimpin satuan penjaga di india menandakan Kapten Morstan orang yang hebat dan bisa diandalkan. Kapten Morstan diajak John Sholto dalam perundingan
harta serta tetap menjaga rahasia yang diberikan John Sholto tentang harta tersebut, menandakan bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dipercayakan kepadanya. DATA 27 ‘’ Mayor Sholto teman baik Papa, katanya. Surat-surat Papa sangat banyak bercerita tentang mayor itu. Dia dan Papa memimpin pasukan di Kepulauan Andaman, jadi mereka telah banyak pengalaman bersama-sama.’’ (hal. 33) ‘’ Dia sudah bertahun-tahun menderita lemah jantung, tapi dia menutupinya dari semua orang. Hanya aku yang mengetahuinya.’’ (hal. 49) ‘’ Suatu malam dia kalah lebih lebih besar daripada biasanya. Aku sedang duduk di gubukku sewaktu dia dan Kapten Morstan terhuyung-huyung lewat menuju tempat tinggal mereka. Mereka teman baik, dua orang itu, dan tidak berpisah.’’ (hal. 198) Kapten Morstan dan Mayor John Sholto adalah sahabat yang sangat akrab. Mareka berdua terlibat dalam perundingan pembagian harta dengan Jonathan Small dengan syarat bisa dibiarkan melarikan diri. Tapi, John Sholto berhianat, dan tidak membagikan harta tersebut sesuai janji. Kapten Morstan berteman baik dengan John Sholto, terbukti dalam kutipan, surat yang didapat oleh anak Kapten Morstan, Mary Morstan banyak berisi tentang John Sholto dan pernyataan oleh Jonathan Small mengenai Kapten Morstan dan John Sholto yang tidak pernah berpisah serta hal-hal pribadi Kapten Morstan yang hanya diketahui oleh John Sholto sendiri, yaitu penyakit Kapten Morstan. I. Bartholomew Sholto Bartholomew Sholto, anak mayor John Sholto sekaligus saudara kembar Thaddeus Sholto. Bartholomew Sholto ditemukan meningal di laboratorium
kediamannya. Bartholomew Sholto digambarkan sebagai tokoh yang cerdik dan ambisi terhadap harta. Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut. DATA 28 ‘’ Bartholomew orang yang cerdik, katanya. Menurut Anda, bagaimana dia bisa menemukan harta karun itu? Dia sudah menyimpulkan bahwa harta disembunyikan di dalam rumah, jadi dia menyelidiki setiap bagian rumah dan mengukur segala sesuatunya, hingga tak satu inci pun terlewatkan. Di antaranya, ia mendapati ketinggian bangunan adalah 22 meter, tapi saat menambahkan semua ketinggian ruangan dan mempekirakan sela di antaranya, yang dipastikan dengan mengebornya, jumlah yang didapatkan hanya 21 meter.’’ (hal. 56) ‘’ Kita jelas harus pergi ke Norwood untuk menemui Brother Bartholomew. Dia sangat marah padaku karena melakukan apa yang menurutku benar. Semalam aku bertengkar cukup hebat dengannya. Kalian tak bisa membayangkan betapa buruknya dia kalau sedang marah.’’ (hal. 45) ‘’ Saudaraku Bartholomew dan aku sempat mendiskusikan guci ini. Mutiaramutiaranya jelas bernilai sangat tinggi, dan saudaraku merasa keberatan berpisah dengannya karena—antara kita saja—saudaraku sendiri agak cenderung mengulangi kesalahan Ayah.’’ (hal. 54) Bartholomew Sholto digambarkan sebagai orang yang cerdik, dan terambisi pada harta, Bartholomew Sholto menggunakan kecerdikannya untuk mencari harta yang disimpan oleh ayah mereka yang berada di kediaman mereka. Bartholomew Sholto mampu menganalisis dan menemukan kejanggalan pada bangunan rumah mereka dan berhasil menemukan harta. Bartholomew Sholto juga digambarkan sebagai seorang yang terobswsi dengan harta, sama seperti ayahnya John Sholto, terbukti dari perkataan saudaranya yang mengatakan Bartholomew Sholto sendiri melakukan kesalahan yang dilakukan oleh ayahnya, menandakan
Bartholomew Sholto terobsesi dengan harta dan sering bertengkar dengan saudaranya mengenai harta yang mereka temukan. J. Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh merupakan orang Sikh. Mereka bertiga adalah sahabat Jonathan Small ketika di India. Mereka sama-sama berjuang bersama dari pemberontak hingga pada suatu malam mereka membunuh dan merampas harta dari seorang raja. Ketiga tokoh di atas digambarkan sebagai tokoh yang tergila-gila akan harta, pejuang, dan saling mempercayai. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. DATA 29 ‘’ Kalau kau bergabung dengan kami malam ini, kami bersumpah kepadamu demi pisau telanjang ini, dan dengan sumpah tiga lapis yang belum pernah dilanggar orang Sikh, bahwa aku akan mendapat bagian yang adil dari harta rampasan itu. Seperempat bagian dari harta karun itu akan menjadi milikmu. Kami tidak bisa bersikap lebih adil lagi.’’ (hal. 182) ‘’ Entah si Achmed si pedagang hidup atau mati bukan masalah bagiku, tapi harta karun itu menarik hatiku.’’ ‘’ Dia berhasil meninggalkan orang Sikh yang mengejarya, dan aku bisa melihat bahwa kalau dia melewati diriku dan tiba di tempat terbuka, dia akan selamat. Aku merasa bersimpati padanya, tapi sekali lagi ingatan akan harta itu mengubah perasaanku menjadi keras dan pahit. Kupalangkan senapanku ke sela kakinya dia melintas lewat, dan dia bergulin-guling bagai seekor kelinci yang tertembak. Sebelum dia sempat bangkit berdiri, orang Sikh tersebut telah menerkamnya dan menghujamkan pisaunya dua kali di sisi tubuhnya. Pria itu tidak mengerang atau bergerak sedikit pun, hanya tergeletak tak bergerak di tempat tadi dia jatuh.’’ (hal. 189) Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh digambarkan sebagai orangorang yang tergila-gila dengan harta. Ketiga orang ini, mengatur rencana untuk
mencuri harta dari seoran suruhan raja. Karena tergila-gila denga harta mereka sampai membunuh orang dengan sadis. Dalam kutipan, Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh bahkan tidak berpikir lagi orang tersebut hidup atau mati, yang penting mereka mendapatkan harta tersebut. Dalam kutipan pula, mereka membunuh orang dengan cara yang sadis, tanpa memikirkan lagi sisi kemanusian yang berada pada diri mereka yang bertolak belakang pada latar belakang mereka sebagai pejuang dari pemberontak di India. DATA 30 ‘’ Well, aku cukup bangga dengan pasukan kecil yang kupimpin, karena aku anggota baru, dan dengan hanya satu kaki. Selama dua malam aku menjaga pintu bersama orang-orang Sikh itu. Mereka jangkung dan tampak buas, Mahomet Singh dan Abdullah Khan, keduanya para pejuang yang pernah melawan kita di Chilian Wallah.’’ (hal. 179) ‘’ Kalau begitu bersumpalah, katanya, demi kerangkah ayahmu, demi kehormatanku ibumu, demi kepercayaanmu, untuk tidak menghianati kami dengan perkataan dan perbuatan, baik sekarang maupun kelak? Aku bersumpah, jawabku, asalkan benteng tidak dalam bahaya.’’ (hal. 182) ‘’ Sesudah menghitung harta kami, kami mengembalikannya ke dalampeti dan membawanya ke dalam gerbang, untuk ditunjukkan kepada Mahomet Singh. Lalu dengan khidmat kami memperbarui sumpah untuk saling membantu dan menyimpan rahasia kami.’’ (hal. 192) Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh merupakan tiga orang pejuang dari pemberontakan di India. Merka kemudian merekrut Jonathan Small sebagai anggota mereka. Mereka pula saling mempercayai terhadap satu sama lain. Dalam kutipan, mereka bersumpah untuk salaing merahasiakan dan membagi harta rampasan mereka dengan semestinya, mereka menjaga rahasia tersebut sampai akhir,
bahkan ketika John Sholto merampas harta tersebut, Jonathan Small tetap menginginkan harta tersebut dibagikan seperti sumpah mereka, menandakan mereka saling mempercayai satu sama lain. K. Mrs. Hudson Mrs. Hudson adalah induk semang tempat tinggal Sherlock Holmes dan Watson. Mrs. Hudson selalu direpotkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Sherlock Holmes. Mrs. Hudson digambarkan sebagai seorang yang tidak suka dengan keributan dan selalu cemas. Hal ini terlihat pada kutipan berikut DATA 31 ‘’ Pada saat itu terdengar dering bel yang cukup keras, dan aku bisa mendengar suara Mrs. Hudson, induk semang kami, melolongkan protes dan rasa jengkelnya.’’ (hal. 116) ‘’ Mr. Sherlock Homes sedang keluar? Tanyaku kepada Mrs. Hudson sewaktu ia naik untuk menurunkan tirai-tirai. Tidak, Sir. Dia masuk ke kamarnya. Sir, katanya sambil merendahkan suaranya. Aku khawatir dengannya. Kenapa bagitu, Mrs. Hudson? Well, sikapnya aneh, Sir. Sesudah kepergian Anda, dia terus mondar-mandir, mondar-mandir, sampai aku bosan mendengar suara langkah. Lalu kedengar dia berbicara dan bergumam sendiri, dan setiap kali bel berbunyi dia muncul di puncak tangga, sambil menanyakan, Siapa itu, Mrs Hudson? Dan sekarang dia mengurung diri di kamar, tapi aku bisa mendengarnya terus mondar-mandir seperti tadi. Kuharap dia tidak akan jatuh sakit, Sir. Kuberanikan diri memberitahukan tentang obat-obatan yang bisa menenangkan, tapi dia malah menatapku, Sir, dengan pandangan entah bagaimana, hingga aku keluar ruangan. Kurasa Anda tidak perlu merasa tidak enak, Mrs Hudson, jawabku. Aku sudah pernah melihatnya seperti ini. Ada masalah kecil yang membebani pikirannya, sehinggah dia gelisah.’’ (hal. 126-127) Mrs. Hudson yang merupakan induk semang sebuah tempat tinggal, tidak terbiasa dengan keributan yang terjadi disekitarnya dan sering membuatnya merasa
cemas. Dari kutipan di atas, diceritakan Mrs. Hudson yang kesal mendengar bunyi bel yang berbunyi keras dan bunyi-bunyi langkah Sherlock Holmes di dalam kamar serta menimbulkan kecemasan Mrs. Hudson terhadap perilaku aneh Sherlock Holmes yang terus mengurung diri dikamar dan sering bergumam sendiri. 4.1.2
Nilai-Nilai yang Terdapat pada Karakter Tokoh dalam Novel Sherlock Holmes ‘Empat Pemburu Harta’ Karya Sir Arthur Conan Doyle
Dalam novel Sherlock Holmes ‘Empat Pemburu Harta’ terdapat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dalam hal ini yaitu nilai-nilai yang digambarkan pada karakter tokoh di dalam novel. Nilai yang terdapat dalam novel ini mengandung ajaran-ajaran hidup, tindakan-tindakan yang baik dan buruk yang mepengaruhi pembaca. Hal tersebut seperti pendapat yang mengatakan bahwa sebuah cipta sastra mengungkapkan tentang masalah-masalah manusia dan kemanusiaan. Tentang makna hidup
dan
kehidupan.
Ia
melukiskan
penderitaan-penderitaan
manusia,
perjuangannya, kasih sayang, kebencian nafsu dan segala yang dialami manusia. (Esten, 1978:7-8). A. Nilai dan Fakta Dalam cerita, Sherlock Holmes digambarkan sebagai pengguna narkoba. Sherlock Holmes sebagai detektif yang memebantas kejahatan, tetapi menggunakan narkoba, sedangkan narkoba adalah obat-obatan terlarang dan bisa membahayakan tubuh. Tetapi, Sherlock Holmes menggunakan narkoba dengan alasan tertentu, tidak seperti pengguna narkoba pada umumnya, dimana mereka menggunakan narkoba
untuk bersenang-senang sehingga menjadi kecanduan. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 1 ‘’Otakku, katanya, tidak puas dengan berdiam diri. Beri aku masalah, beri aku pekerjaan, beri aku sandi yang paling rumit, atau analisis yang paling berbelit-belit, dan aku akan menjadi diriku yang semula. Aku tidak perlu menggunakan perangsang buatan ini. Tapi aku membenci kerutinan yang membosankan. ’’ (hal.7) Dalam kutipan di atas, Sherlock Holmes mengatakan bahwa dia membenci kerutinan yang biasa, dia adalah orang yang aktif, yang tidak suka berdiam diri. Akibat tidak adanya kasus yang bisa membuat dia bekerja, Sherlock Holmes hanya terpaksa menggunakan narkoba untuk membuat otaknya bekerja. Sherlock Holmes tidak menggunakan narkoba seperti yang dilakukan pengguna narkoba pada umunya yaitu untuk bersenang-senang. Sherlock Holmes hanya menyibukkan dirinya dengan narkoba jika dia benci dengan tidak melakukan apa-apa. Dia akan segera melupakan narkoba jika datang kasus yang membuat otaknya bekerja secara alami. Dalam novel terdapat kebencian yang ada pada tokoh-tokoh, misalnya pada Sherlock Holmes yang benci terhadap detektif lain, dan kebencian Jonathan Small terhadap John Sholto sampai mengakibatkan pembunuhan terhadap anak John Sholto. Sherlock Holmes membenci detektif lain, sampai mengolok-olok cara kerja mereka, serta kebencian Jonathan Small terhadap John Sholto dikarenakan John Sholto yang berhianat mengambil harta rampasan Jonathan Small dan teman-temannya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
DATA 2 ‘’Kita harus menangani sendiri kasus ini dan membiarkan si Jones ini membanggabanggakan khyalan apa pun yang ingin diciptakannya.’’ (hal.84) ‘’Kurasa Toby itu seekor anjing?’’ ‘’Ya, seekor anjing kampung yang aneh, dengan daya penciuman paling mengagumkan. Aku lebih suka mendapat bantuan Toby daripada seluruh satuan detektif di London.’’ (hal. 85) Sherlock Holmes memebenci kerja detektif lain, karena cara kerja mereka yang asal-asalan dan hanya menciptakan masalah baru. Itulah kenapa Sherlock Holmes membenci mereka, para detektif pun selalu salah dan pada akhirnya selalu meminta bantuan Sherlock Holmes unutk menyelesaikan kasus. DATA 3 ‘’ Keparat Sholto itu mencurinya tanpa memenuhi satu pun persyratan saat mendapatkan rahasia itu. Sejak saat itu aku hidup hanya untuk membalas dendam. Sejak itu saat itu aku hidup hanya unutk membalas dendam. Aku memikirkannya siang dan malam. Keinginan itu berubah menjadi obsesi yang menguasai diriku. Aku tidak memedulikan hukum tidak takut pada hukuman mati. Melarikan diri, melacak sholto, mencekiknya dengan tanganku sendiri itu satu-satunya pemikranku. Bahkan harta karun Agra jadi tak berarti bagiku dibandingkan membantai Sholto (hal. 204) Jonathan Small begitu membenci John Sholto, sampai terobsesi untuk membunuh, Jonathan Small tidak memperdulikan harta itu lagi, dia hanya ingin menghabisi nyawa John Sholto. Jonathan Small mendapatkan harta karun dengan penuh perjuangan dengan teman-temannya. Mereka berjanji dengan rahasia tempat harta karun tersebut, sampai John Sholto diberitahukan Jonathan Small dengan syarat dibiarkan lari dari tempat pengasingan, dan berjanji agar membagi harta dengan adil bersama dia, teman-temannya serta John Sholto dan Kapten Morstan. Tetapi John
Sholto berhianat, dan ingin mendapatkan harta itu sendiri. Jonathan Small pun geram, dan membenci John Sholto. Sherlock Holmes merupakan detektif hebat dengan metodenya yang hebat. Ketelitiannya dalam mencari petunjuk sangat dikagumi oleh rekannya, Watson. Ketelitian Sherlock Holmes selalu tepat dan akurat sehingga kasus yang diselidikinya bisa dia pecahan. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 4 ‘’ Semua ini sebuah misteri yang tidak bisa kumengerti, kataku. Semakin lama semakin rumit, bukan semakin jelas. Sebaliknya, jawab Holmes, justru setiap saat semakin jelas. Aku hanya memerlukan beberapa mata rantai yang hilang unutk mengaitkan seluruh kasus ini.’’ (hal.69) ‘’ sekarang saatnya bekerja! Pertama-tama, bagaimana orang-orang ini datang dan bagaimana mereka pergi? Pintu tidak dibuka sejak semalam. Bagaimana dengan jendela? Ia membawa lentera ke sana, menggumamkan pengamatannya keras-keras sepanjang waktu, tapi lebih ditunjukan pada dirinya sendiri daripada kepadaku. Jendelanya diselot dari sebelah dalam. Kerangkanya kokoh. Tidak ada engsel di tepitepinya. Coba kita buka. Tidak ada pipa air di dekatnya. Atap cukup jauh dari jangkauan. Tapi ada yang memanjat dari jendela. Semalam hujan turun sedikit. Ini ada jejak kaki yang mengeras di kusennya. Dan di sini ada jejak berlumpur berbentuk lingkaran, dan dilantai ini juga ada, dan di dekat meja. Lihat di sini, Watson! Ini benar-benar demonstrasi yang bagus.;’’ (hal. 72) Terlihat dalam kutipan Sherlock Holmes sangat percaya diri dengan metodenya dan memperlihatkan ketelitiannya pada lingkungan sekitar untuk mencari petunjuk yang penting. Ketelitian Sherlock Holmes mengajarkan pada pembaca untuk teliti pada hal-hal kecil yang tekadang sangat menentukan.
B. Nilai dan Tindakan Dalam cerita, mengisahkan tentang perebutan harta antara Jonathan Small dari John Shoto yang ingin mempunyai harta itu sendiri dengan cara berhianat. Jonathan Small dan ketiga sahabatnya, Dost Akbar, Abdullah Khan dan Mahomet Singh mendapatkan harta tersebut dari cara membunuh seorang suruhan raja yang membawa harta, mereka rela melakukan pembunuhan karena dibutakan oleh harta. Tetapi, mereka diketahui membunuh dan dihukum di tempat pengasingan dan membiarkan harta mereka tersembunyi selamanya, hingga pada akhirnya John Sholto dan Kapten morstan diberitahu oleh Jonathan Small dengan syarat dia dibebaskan. Tetapi, John Sholto berhianat dan ingin menguasai harta itu sendiri. Jonathan Small pun marah dan melarikan diri, sampai dia menemukan kediaman John Sholto dan mengetahui dia meninggal. Jonathan Small pun masuk ke rumah dan mengambil harta tersebut. Orang suruhan Jonathan Small pun membunuh anak John Sholto, Bathollmew Sholto yang sedang berada di rumah tersebut. Perebutan harta dalam cerita digambarkan bisa membuat orang melupakan sisi kemanusiaan dalam dirinya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 5 ‘’ Entah si Achmed si pedagang hidup atau mati bukan masalah bagiku, tapi harta karun itu menarik hatiku.’’ ‘’ Dia berhasil meninggalkan orang Sikh yang mengejarya, dan aku bisa melihat bahwa kalau dia melewati diriku dan tiba di tempat terbuka, dia akan selamat. Aku merasa bersimpati padanya, tapi sekali lagi ingatan akan harta itu mengubah perasaanku menjadi keras dan pahit. Kupulangan senapanku ke sela kakinya dia melintas lewat, dan dia bergulin-guling bagai seekor kelinci yang tertembak. Sebelum dia sempat bangkit berdiri, orang Sikh tersebut telah menerkamnya dan
menghujamkan pisaunya dua kali di sisi tubuhnya. Pria itu tidak mengerang atau bergerak sedikit pun, hanya tergeletak tak bergerak di tempat tadi dia jatuh.’’ (hal. 185) ‘’Keinginan itu berubah menjadi obsesi yang menguasai diriku. Aku tidak memedulikan hukum tidak takut pada hukuman mati. Melarikan diri, melacak sholto, mencekiknya dengan tanganku sendiri itu satu-satunya pemikranku. Bahkan harta karun Agra jadi tak berarti bagiku dibandingkan membantai Sholto.’’ (hal. 204)
Jonathan Small mengalami kehidupan yang pahit. Jonathan Small kehilangan kaki sebelah karena serangan buaya ketika latihan berenang di kesatuannya. Dia akhirnya menjadi pekerja disuatu desa hingga pada akhirnya terjadi pemberontakan. Jonathan Small berjuang mati-matian untuk tetap hidup, samapi mereka menemukan harta dan dipenjara, dan menjalani di tempat pengasingan yang sangat menyiksa dirinya. Hal ini terlihat pada kutipan berrikut. DATA 6 ‘’ Seekor buaya menyerangku sewaktu aku berada di tengah-tengah, dan menggigit putus kaki kananku. Tepat di atas lutut. (hal.173) ‘’ Lihat bagaimana aku berusaha mendapatkannya? Dua puluh tahun lamanya di rawa-rawa yang dipenuhi demam, sepanjang hari bekerja bekerja di bawah pepohonan bakau, sepanjang malam terantai di gubuk narapidana yang kotor, digigiti nyamuk, diguncang demam, diganggu tiap setiap polisi terkutuk berwajah hitam yang senang menghajar pria kulit putih. Begitulah usahaku untuk mendapatkan harta karun Agra.’’ (hal. 171) Jonathan Small terus berjuang, selalu berusaha mencapai apa yang diinginkannya, meskipun resiko yang akan dia dapatkan bisa berurusan dengan hukum. Kesabaran dan ketekunannya menghadapi masalah-masalah dan kerasnya
kehidupan membuat dia mampu bertahan. Itulah nilai yang disampaikan melalui karakter Jonathan Small. C. Nilai dan Norma Sherlock Holmes dikenal sebagai orang yang sombong oleh rekannya, Watson. Sherlock Holmes sering membangga-banggakan dirinya sendiri. Sombong merupakan perilaku yang tidak baik. Tetapi Sherlock Holmes menyombongkan dirinya karena alasan tertentu, Sherlock Holmes sering memecahkan kasus yang sulit, kasus yang paling rumit dan tidak bisa dipecahkan orang lain, dia menggunakan metode-metode yang hanya dimilikinya sehingga dalam menjelaskan kasus dia sering berlebihan dan terdengar sombong. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut. DATA 7 ‘’ Itu sebabnya aku memilh profesiku ini, atau lebih tepat menciptakannya, karena aku satu-satunya di dunia. Satu-satunya yang tidak resmi? Kataku sambil mengangkat alis. Satu-satunya detektif konsultan tidak resmi, jawabnya. Aku adalah sidang terakhir dan tertinggi dalam hal deteksi. Bilamana Gregson, atau Lestrade, atau Athelney Jones tak mampu memecahkannya dan biasanya memang demikian masalahnya pun diberitahukan padaku. Kuperiksa datanya, sebagai seorang pakar, dan kusampaikan pendapatku sebagai seorang spesialis. Aku tidak pernah meminta penghargaan dalam kasus seperti itu. Namaku tidak ada di Koran mana pun. Pekerjaan itu sendiri, kesenangan untuk menemukan pelampiasan bagi kelebihanku yang aneh, adalah penghargaan tertinggi yang kuterima. Tapi kau sendiri sudah mendapat pengalaman dengan metode kerjaku dalam kasus Jefferson Hope.’’ (hal. 8) Dalam kutipan, Sherlock Holmes mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya detektif dan pertama di dunia. Sherlock Holmes mengatakan hal seperti itu karena banyak kasus yang tidak bisa diselesaikan oleh polisi diberikan kepadanya, sehingga dalam pengusutan kasus terkadang ia menjelaskan secara berlebihan.
D. Nilai dan Moral Persahabatan dalam cerita terjadi pada Sherlock Holmes dan Watson, serta hubungan yang erat antara Jonathan Small dan ketiga temang Sikhnya, Dost Akbar, Abdullah Khan, dan Mahomet Singh. Watson tetap setia sebagai partner Sherlock Holmes dalam mengusut kasus. Watson selalu menganggap aneh Sherlock Holmes, dan keanehannya itu pula yang dikagumi Watson. Jonathan Small tetap menjaga sumpah mereka berempat sekalipun harta yang mereka rampas bersama telah diambil oleh John Sholto. Hal ini terdapat pada kutipan berikut. DATA 8 ‘’Kurasa aku tidak akan bisa beristirahat sampai mengetahui lebih banyak mengenai urusan orang yang fantastis ini. Aku pernah melihat sisi keras kehidupan, tapi kejutan-kejutan aneh malam ini sudah mengguncang sarafku sepenuhnya. Tapi aku ingin membongkar kasus ini bersamamu, berhubung aku sudah terlibat sejauh ini.’’ (hal. 84) ‘’ Tidak secepat itu, kataku dengan sikap semakin dingin, sementara ia semakin panas. Aku harus mendapatkan persetujuan dari ketiga rekanku. Sudah kukatakan kami berempat atau tidak sama sekali.’’ (hal. 202) Terlihat dari kutipan di atas, kepercayaan terhadap sesama membuat mereka menjalin persahabatan dengan erat. Watson sudah bertahun-tahun dengan Sherlock Holmes dan tetap bertahan karena persahabatan yang mereka jalin sebagai seorang partner. Jonathan Small tetap memegang janji yang mereka beempat buat ketika mendapatkan harta dan tidak pernah mengingkarinya sekalipun dibujuk oleh John Sholto.
E. Nilai dan Etika Kasih sayang dalam cerita ini digambarkan pada Mary Morstan terhadap ayahnya, kapten Morstan, serta Watson yang memiliki perasaan cinta pada Mary Morstan hingga pada akhir cerita mereka jatuh cinta. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. DATA 9 ‘’ Pada tahun 1878 ayah saya, yang sudah mencapai pangkat kapten senior diresimennya, mendapat dua belas bulan cuti dan pulang. Dia mengirim telegram dari London bahwa dia sudah tiba dengan selamat dan meminta saya datang dengan segera, menuliskan bahwa dia tinggal di Hotel Langham. Suratnya, sebagaimana saya ingat, penuh kasih dan ramah. Begitu tiba di London, saya segera menuju Langham dan diberi tahu bahwa Kapten Morstan memang menginap di sana, tapi dia sudah pergi kemarin malamnya dan belum kembali. Saya menuju sepanjang hari tanpa ada kabar darinya. Malam itu, atas saran manejer hotel, saya melapor ke polisi dan keesokan paginya kami mengiklankan di Koran.’’ (hal. 23) ‘’ Aku bersimpati dan jatuh cinta kepadanya, bahkan sewaktu kami berpegangan tangan di kebun. Aku merasa bahwa pengenalan bertahun-tahun dengan cara konvesional tidak akan bisa mengajariku betapa manis dan beraninya ini, sebagaimana pengalaman-pengalaman aneh yang alami sekarang.’’ (hal. 86) ‘’ Karena aku mencintaimu,Mary, setulus seorang pria mencintai seorang wanita. Karena harta ini, kekayaan ini, sudah mengunci bibirku, sekarang, sesudah harta ini tidak ada, aku bisa mengatakan betapa aku mencintaimu. Itu sebabnya aku mengatakan. Terima kasih, Tuhan.’’ (hal. 167) Dari kutipan di atas, kasih sayang Mary Morstan terhadap ayahnya sangat besar. Ketika Mary Morstan tidak bisa bertemu dengan ayahnya, dia berusaha terus untuk mencarinya, segala usaha telah dilakukannya. Dalam surat yang dikirim ayahnya, dituliskan dengan penuh kasih dan ramah, menggambarkan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya. Mary Morstan tidak putus untuk mencari ayahnya,
hingga pada suatu hari datang surat yang mengirimkan mutiara, dan sampai ke surat yang kesekian kalinya yang berisi tentang keberadaan ayahnya yang membuat Mary Morstan akhirnya datang ke Sherlock Holmes untuk mengusut kasus tersebut. Diceritakan pula Watson yang jatuh cinta ketika Mary Morstan tapi terhalang dengan perasaan cemas Watson mengenai harta yang hanya akan menghalangi mereka berdua. Hingga pada akhirnya harta tersebut dibuang oleh Jonathan Small, dan Watson pun memberanikan diri untuk melamar Mary Morstan. 4.2 Pembahasan Penggambaran karakter dalam novel menggunakan dua metode, yaitu metode telling (langsung) dan Showing
(tidak langsung) Metode langsung merupakan
pemaparan yang dilakukan secara langsung oleh si pengarang. Sedangkan metode tidak langsung atau metode dramatik merupakan metode yang mengabaikan kehadiran pengarang, sehingga para tokoh dalam karya sastra dapat menampilkan diri secara langsung melalui tingkah laku mereka (Minderop, 2011:8-9). Dalam penggambaran karakter tokoh dalam novel Sherlock Holmes Empat Pemburu Harta, para tokoh diagambarkan melalui dari berbagai macam hal, diantaranya dari penuturan langsung tokoh, penampilan tokoh, tuturan dari tokoh lain, lokasi dan situasi percakapan, mental tokoh, ataupun ekspresi tokoh dalam novel. Dalam hasil penelitian, terdapat kutipan-kutipan yang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam novel Sherlock Holmes Empat Pemburu Harta karya Sir Arthur Conan Doyle. Berikut adalah karakterisasi dari tokoh-tokoh dalam novel.
A.
Sherlock Holmes Sherlock Holmes digambarkan sebagai seorang yang eksentrik, dia adalah
pengguna narkoba, sementara dia adalah detektif yang pastinya menentang dengan sesuatu yang berhubungan dengan tindak kriminal, yaitu ketika dia menyuntikkan jarum suntik ketubuhnya. Hal ini digambarkan secara langsung melalui tingah laku tokoh, tuturan langsung oleh tokoh, dan jati diri tokoh yang dituju oleh penutur dan motivasi yang melandasi Sherlock Holmes melakukan hal tersebut. Sherlock Holmes merupakan detektif ternama. Di dalam cerita, dia merupakan pribadi yang sempurna untuk menjadi detektif. Sebagian besar isi dalam cerita
menggambarkan kepintaran dan ketelitian Sherlock Holmes dalam
mengungkap kasus yang diselidikinya. Hal yang sangat mencolok pada Sherlock Holmes yang berprofesi sebagai detektif adalah dia merupakan orang suka dengan misteri, tegas, cerdik, bersemangat, teliti, selalu berhati-hati, dan hebat dalam olahraga tinju. Semua sifat yang dia miliki membuat dia menjadi detektif yang hebat. Karakter-karakter tersebut digambarkan melalui jati diri tokoh yang dituju oleh penutur, tuturan pengarang, serta kualitas mental tokoh Sherlock Holmes Selain terdapat sifat-sifat yang membuat Sherlock Holmes menjadi detektif handal, terdapat juga sifat anti sosial pada Sherlock Holmes yang ditimbulkan karena pekerjaannya itu sendiri, seperti tidak suka dengan cara kerja polisi atau detektif lain, sombong, acuh, dan tidak selalu percaya pada wanita. Hal tersebut digambarkan pada
percakapan tokoh, apa yang dikatakan penutur, jati diri yang dituju penutur, dan kualitas mental tokoh Sherlock Holmes. B.
dr. John Watson Dalam cerita, tokoh yang menceritakan petualangan mereka berdua adalah
Watson. Watson merupakan dokter yang sangat berpengalaman, ramah, bertanggung jawab. Selain itu, watson sangat mengagumi wanita yang digambarkan melalui jati diri tokoh wanita yang dituju oleh Watson. Pengetahuan Watson terhadap dunia kedokteran digambarkan dalam penuturan tokoh Watson tehadap obat-obatan terlarang yang bisa berbahaya bagi tubuh dan jenis racun yang digunakan untuk membunuh. Watson sangat kagum dengan cara kerja Sherlock Holmes dalam memecahkan kasus yang diselidikinya, petualangan yang mereka hadapi sering membuat Watson merasa cemas dan kurang percaya diri. Terlihat pada penuturan Watson tentang jati diri Sherlock Holmes yang menggambarkan kesetian Watson terhadap Sherlock Holmes dalam menangani kasus-kasus yang mereka hadapi sebelumnya., menggambarkan bahwa Watson kagum dengan cara kerja Sherlock Holmes yang tergolong berbeda. C. Jonathan Small Jonathan Small seorang yang cerdas, di dalam cerita, dia selalu adu strategi dengan Sherlock Holmes. Karena mengejar harta buruannya, Jonathan Small digambarkan sebagai seorang yang penuh perjuangan dalam mengejar apa yang
diinginkannya. Hal ini didgambarkan pada motivasi yang melandasi Jonathan Small. Perjuangannya dalam bertahan hidup dari pemberontakan, menjaga rahasia, serta bertahan dari penderitaan ketika dia berada dalam pengasingan. Hal ini tergambar dari lokasi percakapan Jonathan Small yang begitu kumuh dan tingkah laku tokoh Jonathan Small. Jonathan Small juga seorang yang tegar dan penuh bertanggung jawab. Semua digambarkan dalam cerita melalui tuturan, tindakan, serta keadaan Jonathan Small ketika berada di pengasingan. D. Mary Morstan Dalam cerita, Mary Morstan digambarkan sebagai seorang yang menarik, sederhana, dan seseorang yang tenang dalam mengahadapi masalah. Terilhat dalam kutipan, apa yang dikatakan penutur, ketika Watson melihat kedatangan Mary Morstan, Watson langsung memuji dalam hati dan mengagumi Mary Morstan karena kecantikannya. Melalui situasi dan kondisi mental tokoh Mary Morstan, digambarkan Mary Morstan hidup dengan sederhana dan selalu tenang dalam menghadapi masalah. E.
Athelney Jones Athelney Jones digambarkan sebagai seorang polisi detektif, dan tidak disukai
oleh beberapa orang, termasuk Sherlock Holmes yang sering mengejek cara kerjanya. Athelney Jones adalah tokoh yang sifatnya iri, sombong, dan asal-asalan. Terlihat pada kutipan dimana dari tuturan langsung Sherlock Holmes yang mengatakan kalau
kerja seekor anjing masih bagus daripada kerja seorang detektif di London serta Jati diri Tokoh Sherlock Holmes yang dituju oleh Athelney Jones. Athelney Jones juga digambarkan sebagai seorang yang kerjanya asal-asalan. Sherlock Holmes sering terhambat karena ulah Athelney Jones dalam mengambil keputusan secara asal-asalan. Tindakan Athelney Jones datang meminta bantuan kepada Sherlock Holmes karena Athelney Jones salah dalam mencari pelaku sebenarnya, menggambarkan bahwa Athelney Jones salah dalam melakukan pengusutan kasus.Hal tersebut digambarkan melalui kualitas mental serta tindakan tokoh Athelney Jones. F.
Mayor John Sholto Mayor John Sholto digambarkan sebagai orang yang traumatik, berhati-hati,
angkuh, selalu cemas, berfoya-foya, dan merupakan seorang penghianat. Dalam kutipan, digambarkan ekspresi wajah Mayor John Sholto sangat terkejut melihat bayangan Jonathan Small di luar jendela, seketika itupun Mayor John Sholto langsung tewas karena sakit jantung yang dialaminya. Menggambarkan Mayor John Sholto sangat traumatik. Dari keadaan pribadi dan kondisi tempat tinggal Mayor John Sholto bisa menggambarkan bahwa dia selalu berhati-hati dengan menyewa penjaga di rumahnya. Serta aksi penghianatan terhadap harta yang diambilnya dari Jonathan Small.
G.
Thaddeus Sholto Thaddeus
Sholto
digambarkan
sebagai
seorang
yang
memiliki
tanggungjawab, rendah hati dan berselera tinggi. Dari kutipan, dapat Motivasi yang melandasi Thaddeus Sholto mencari dan mengirimkan paket berisi mutiara kepaa Mary Morstan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap harta milik ayahnya. Thaddeus Sholto juga digambarkan sebagai seseorang yang berselera tinggi, dilihat dari lokasi dan situasi tempat tinggalnya yang seba mewah serta nada suaranya terhadap seseorang yang begitu sopan. H. Kapten Morstan Kapten Morstan digambarkan sebagai seorang yang bisa diandalkan, bersahabat baik dengan Mayor Sholto dan juga seseorang yang bertanggung jawab. Dalam kutipan digambarkan bahwa Kapten Morstan dipercaya sebagai ketua resimen di India. Kapten Morstan sangat bisa diandalkan terlihat dari tingkah laku dalam cerita. Kapten Morstan juga penuh tanggungjawab dan bersahabat baik dengan Mayor Sholto. Terlihat pada apa yang dikatakan tokoh Kapten Morstan dalam kutipan dimana dia menceritakan pentakit jantungnya yang hanya sahabatnya yang mengetahui itu, serta dipercayai sebagai sahabat untuk mendengarkan kisah Jonathan Small mengenai adanya sebuah harta yang dia simpan. I.
Bartholomew Sholto Bartholomew Sholto merupakan orang yang cerdik dan ambisi terhadap harta.
Bartholomew Sholto tidak membiarkan saudaranya, Thaddeus Sholto mencari Mary
Morstan untuk memberikan harta bagian ayahnya, serta usaha Bartholomew Sholto mencari dan membongkar bagian-bagian tertentu rumah mereka untuk mencari harta yang disembunyikan ayahnya. Terlihat pada tingkah laku Bartholomew Sholto menggambarkan ambisinya terhadap harta, serta pada akhirnya dia menemukannya karena kecerdikan yang dia miliki dalam mencari tahu letak harta tersebut. J.
Dost Akbar, Abdullah Khan, Mahomet Singh Ketiga tokoh di atas digambarkan sebagai tokoh yang tergila-gila akan harta,
pejuang, dan saling mempercayai. Dalam kutipan, mereka merencanakan untuk membunuh utusan raja yang membaha harta, dan kemudian membuat janji bersama Jonathan Small yang menjadi bagian dari mereka untuk menjaga rahasia dan membagi harta itu sesuai bagian masing-masing. Dari tingkah laku, dan motivasi yang melandasi, dapat digambarkan bahwa ketiga orang tersebut sangat tergila-gila akan harta dan saling mempercayai satu sama lain. K.
Mrs. Hudson Mrs. Hudson adalah induk semang tempat tinggal Sherlock Holmes dan
Watson. Mrs. Hudson selalu direpotkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Sherlock Holmes. Mrs. Hudson digambarkan sebagai seorang yang tidak suka dengan keributan dan selalu cemas. Mrs. Hudson selalu mengeluh dengan keributan yang dibuat oleh Sherlock Holmes dan tindakan-tindakan aneh yang dilakukannya sering membuat Mrs. Hudson merasa cemas hal itu secara langsung digambarkan dalam cerita melalui nada suara, serta melalui jati diri penutur.
Dalam cerita, terdapat tokoh-tokoh yang digambarkan lengkap dengan sifatsifatnya. Sifat dan tingkah laku para tokoh memiliki nilai yang ingin disampaikan. Dalam hal ini, nilai dan fakta, nilai dan tindakan, nilai dan norma, nilai dan moral serta nilai dan etika. Terdapat beberapa karakter tokoh yang menggambarkan nilainilai tersebut. Nilai pertama adalah nilai dan fakta. Di dalam cerita, Sherlock Holmes menggunakan narkoba, hal tersebut bertolakbelakang dengan profesi Sherlock Holmes yang merupakan seorang detektif dan penggunaan narkoba merupakan hal yang dilarang. Tapi fakta dalam cerita adalah Sherlock Holmes menggunakannya bukan karena kecanduan atau pengguna narkoba pada umumnya. Dia menggunakan hanya untuk membuat otaknya bekerja. Hal ini adalah penggambaran dimana manusia rela mengambil jalan terburuk hanya untuk membuat dirinya nyaman. Selanjutnya adalah kebencian yang dirasakan oleh tokoh–tokoh dalam cerita. Kebencian yang dirasakan oleh Sherlock Holmes terhadap kerja kepolisian yang asalasalan, serta kebencian yang dirasakan oleh Jonathan Small terhadap John Sholto yang berhianat dan mencuri hartanya. Kebencian mengungkapkan fakta bahwa selalu ada orang yang tidak suka bahkan membenci kita dengan suatu alasan dan kebenaran yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Dalam novel pula digambarkan pula fakta untuk selalu teliti dalam suatu hal. Sherlock Holmes merupakan detektif hebat yang selalu bisa memecahkan kasus dengan cemerlang. Kehebatannya itu tidak lain
disebabkan karena ketelitiannya dalam mencari petunjuk-petunjuk penting mengenai kasus yang diusutnya. Nilai kedua adalah nilai dan tindakan. Nilai merupakan suatu diinginkan sehingga melahirkan tindakan pada diri seseorang (Mulyana, 2004:14). Dalam cerita terdapat tindakan-tindakan yang menggambarkan suatu nilai. Tindakan pertama adalah perebutan harta yang terjadi antara beberapa tokoh dalam cerita, dimulai dari membunuh untuk merampas harta, penghianatan karena harta dan penderitaan karena harta. Perebutan harta ini menggambarkan tindakan-tindakan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan hal yang ingin dicapai sekalipun itu melanggar hukum. Berikutnya adalah perjuangan Jonathan Small dalam melawan kesusahan yang sering menimpah hidupnya membuat dia menjadi seorang yang kuat. Mulai dari kehilangan kakinya, pemberontakan dan kekacauan serta hampir tertembak di India, persekongkolan dengan perampas harta dan terlibat dalam rencana pembunuhan, dihukum dan dikirim ke tempat pengasingan dan sempat sekarat, dan terakhir, dihianati oleh teman yang mengambil hartanya dan teman-temannya. Tapi Jonathan Small tetap bertahan hidup dari itu semua dan terus berjuang. Sampai pada akhirnya dia berhasil mendapatkan harta itu kembali. Perjuangan Jonathan Small menggambarkan tindakan-tindakan yang perlu diambil seseorang agar mampu bertahan dari pahitnya hidup serta tindakan mengambil resiko untuk sesuatu yang diinginkan.
mengejar
Nilai ketiga adalah nilai dan norma. Sifat sombong yang dimiliki Sherlock Holmes, yang dalam pengusutan kasusnya sering memuji dirinya sendiri. Kesombongan Sherlock holmes sering diceritakan Watson. Watson melihat itu adalah sebuah kesombongan, sedangkan Sherlock Holmes melihat itu adalah sebuah penghargaan bagi dirinya kerena dia adalah detektif yang berbeda dengan detektif lainnya. Ini juga didasari karena dia adalah adalah detektif pertama dengan metodemetode yang cemerlang. Penilian Watson terhadap Sherlock Holmes .melahirkan fakta yang lain terhadap tidakan Sherlock Holmes. Nilai keempat adalah nilai dan Moral. Moral merupakan adat kebiasaan atau cara hidup. Dalam cerita, Sherlock Holmes tinggal bersama dengan Watson yang merupakan partner dan sahabat satu-satunya Sherlock Holmes. Mereka memiliki ikatan persahabatan yang saling membantu dan memberi semangat yang telah menjadi kebiasaan hidup mereka. Persahabatan adalah kebiasaan dan cara hidup seseorang dalam bersosial. Adat kebiasaan juga digambarkan pada tokoh Jonathan Small terhadap tiga sahabatnya, Dost Akbar, Abdullah Khan, dan Mahomet Singh. Ketiga sahabatya memegang teguh adat kebiasaan mereka yang selalu berbagi dan memegang sumpah sampai mati untuk tetap menjaga harta rampasan mereka. Nilai kelima adalah nilai dan etika. Nilai dalam etika berfungsi sebagai keyakinan yang lahir melalui proses psikologis dan nilai sebagai patokan yang merujuk pada kaidah normatif agama dan tata aturan kehidupan sosial. Dalam nilai dan etika ini tergambar pada kasih sayang tokoh dalam cerita. Mary Morstan yang tak
pernah lelah mencari keberaan ayahnya sampai pada akhirnya datang kepada Sherlock Holmes untuk membantunya. Proses psikologis Watson yang merasakan jatuh cinta terhadap Mary Morstan dan akhirnya menjadi istrinya.