1
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang dikembangkan menjadi permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.1 Untuk mempermudah memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka metode-metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel audit mutu eksternal terhadap kinerja lembaga TPQ di korwil VI kecamatan Taman Sidoarjo, maka penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi product moment. Sehingga penelitian ini disebut penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana, sejak awal hingga akhir penelitian. Jadi dapat disimpulkan
1
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV. Rajawali, 1998),
2
bahwasanya pendekatan kuantitatif adalah penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka.2 Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat potifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan sampel pada umumnya,dilakukan secara rondom,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,analisis data, bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. B. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala yang akan diteliti.3 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, variabel diartikan sebagai obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.4 Berdasarkan pengertian diatas dan bertolak pada judul penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini berlaku dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent Variabel / X) Yaitu variabel yang mempengaruhi sesuatu yang lain. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah Audit Mutu Eksternal.
2
Sugiono,Metode penelitian Kuantitatif,dan R & D ( Bandung,ALFABETA,20111) Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), 72. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 118. 3
3
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel /Y) Yaitu variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas. Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah Kinerja Lembaga TPQ di Korwil VI Kecamatan Taman Sidoarjo.
Gambar 3.1. Variabel Penelitian
Audit Mutu Eksternal (Variabel Independen) X
Kinerja Lembaga TPQ (Variabel Dependen) Y
C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap sebagai berikut: 1. Tahap pertama : penulis menentukan masalah yang akan diteliti dengan observasi ke tempat yang akan diteliti. 2. Tahap kedua : penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan angket/kuisoner, serta mengumpulkan temuan-temuan data dilapangan yang berupa dokumen, buku-buku atau teori-teori yang ada. 3. Tahap ketiga : penulis menganalisis dan mengkaji data yang diperoleh kemudian menarik kesimpulan.
4
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua subyek, maka penelitian tersebut merupakan penelitian populasi.5 Sedangkan menurut Ibnu Hajar, populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum sama.6 Jadi populasi adalah seluruh obyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti bukan hanya subyek atau obyek saja yang dipelajari tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut. Dari para pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 25 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Korwil VI Kecamatan Taman Sidoarjo yang dinauing oleh Forum Komunikasi Kepala TPQ Kabupaten Sidoarjo (FKK TPQ). 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dan untuk menentukan sampel ini, peneliti menggunakan teknik “Simple
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h. 102. 6 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar metodelogi penelitian,133.
5
Random Sampling” yakni gabungan antara dua teknik yaitu strata wilayah dan acak,7 yaitu: a. Strata wilayah yaitu mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. b. Random sampling sederhana, yaitu mencampurkan subyek dalam populasi, sehingga semua dianggap sama. Dengan demikian penelitian memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk mendapatkan kesempatan dipilih sebagai sampel, kemudian dipilih secara acak. 3. Besar Sampel Menurut Sugiono,Sampel
adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh popilasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).8 Penentu jumlah sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan cara penentuan jumlah sempel menurut Sugiono dalam bukunya,yang dikemukakan dari Isac dan Michel untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,dan 10%. yang dijelaskan pada table di baawah ini. Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi tertentu dengan Taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. S N
10
7 8
1%
5%
10%
10
10
10
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 162-163 Sugiono,Metode penelitian Kuantitatif,dan R & D ( Bandung,ALFABETA,20111)
6
15
15
14
14
20
19
19
19
25
24
23
23
30
29
28
27
35
33
32
31
40
38
36
35
45
42
40
39
50
47
44
42
55
51
48
46
Berdasarkan dari ketentuan tersebut diatas, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 25 Lembaga TPQ,sesuai dengan cara penentuan jumlah sampel dengan taraf signifikasi 5% maka jumlah sampel peneliti ini adalah sebanyak 23 lembaga TPQ di Korwil VI Kecamatan Taman Sidoarjo.Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam peneletian ini yaitu metode Simple Rondom Sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu.9 E. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cepat,lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
9
Ibid,hlm120
7
diolah. Dengan demikian jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabelnya. Karena instumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,maka setiap instrument harus mempunyai skala.10 Penelitian ini menggunakan dua instrument penelitian untuk variable audit mutu eksternal dan variabl kinerja lembaga TPQ. 1. Audit Mutu Eksternal a. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata audit mempunyai arti pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan,bank,dan sebagainya)secara
berkala. atau
masuknya
dan
uang
penilaian
pengujian
efektivitas
kewajaran
laporan
keluar yang
dihasilkannya.11 Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.12
10
Ibid,hln 133 Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Surabaya : Arkola, 1994), 12 Pengertian audit, https://id.wikipedia.org/wiki/Audit(di unduh senin 16 Mei 2016 pukul 21.31 wib) 11
8
b. Alat Ukur Metode skala dalam penelitian adalah menggunakan skala likert. Skala likert adalah sekala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan presepsi seseorang atau sekelompok
orang
tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.ada dua bentuk pertanyaan
yang
menggunakan
skala
likert
yang
bentuk
pertanyaannya positif untuk mengukur sikap positif,dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur sifat negatif.13 Pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan empat jawaban alternatif yang digunakan yaitu : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Pada penelitian ini terdapat dua kelompok aitem yaitu aitem mendukung (favorable) dan aitem yang tidak mendukung (un favorable).Rentang sekor dalam skala ini dari 1-4.Pada aitem fovarabele system penilaianya adalah : SL=4. SR=3, KK=2, TP=1.Dan pada aitem unfovarable dilakukan sebaliknya yaitu : SL=1, SR=2, KK=3, TP=4. Berikut blue print audit mutu eksternal yang disusun oleh peneliti untuk mengukur mutu pendidikan TPQ. Tabel 3.2 Blue Print Skala Audit Mutu Eksternal
No
13
Dimensi
Indikator
Jenis Aitem F UF
Azwar,Penyusunan skala psikologi,(Yogyakarta,pustaka belajar,2002) hal23
Jumla h
9
1.
Akses
2.
Layanan Bagi Pelanggan
3.
Kepemimpinan
Hubungan awal yang jelas dengan pelangan Petunjuk dan pedoman yang siap sedia serta tanda-tanda yang jelas.. Bahasa awam yang digunakan dalam tandatanda pentunjuk dan literature Layanan informasi dan bimbingan yang siap sedia. Bimbingan masuk yang tepat bagi calon pelajar serta Petunjuk lanjut yang siap sedia. Perpustakaan dan pusat sumberdaya belajar yang memadai Fasilitas relaksasi yang baik dan memadai serta konseling pelajar yang muda didapat.. Kesempatan bagi pelajar untuk mengorganisir aktivitasnya. Kepala TPQ memiliki dan menyebarluaskan visi yang jelas. Kepala TPQ menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik. Kepala TPQ mengenal para staf/Ustad dan pelajar/santri. Kepala TPQ menempatkan mutu sebagai prioritasnya. Kepala TPQ membuat kebijakan yang
1,2,3 4,5 ,
5
6,7,8 11, ,9,10 12 ,
7
13, 14, 15, 16, 17,
7
18, 19, ,
10
4.
Lingkungan dan Sumberdaya Fisik
5.
Pembelajaran Efektif
6.
Pelajar
memberikan kesempatan yang sama. Bangunan kelas dan ruang lokakarya nyaman,bersih dan atraktif yang sesui dengan tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang terencana dan teroganisir serta Tata kelola ruang yang menarik bagi pelajar.. Kontrol sumber daya yang efektif Strategi pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Variasi Pembelajaran baik dan menarik Strategi pembelajaran dan pengajaran sesuai kriteria obyektif yang berfokus pada pelajar Metode evaluasi digunakan untuk mengetahui respon pelanggan. Umpan-balik dari pelajar secara berkala. Tujuan akhir yang baik dapat diraih para pelajar. Tanda-tanda petunjuk yang jelas serta Buku panduan dan pedoman yang siap. Staf sangat kominikatif dengan para pelajar. Layanan pelajar yang sangat baik. Laporan yang baik tentang staf dan pelajar
20, 21, 22, 23,
24, 25
26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 33, 34,
6
4
35, 36
7
11
7.
Staf
8.
Relasi Eksternal
pelajar merasa bangga terhadap tugas mereka. Pelajar selalu mendapatkan informasi. Berkomitmen dan berpengetahuan serta Berfokus pada pelajar Bertanggungjawab terhadap mutu Merasa bangga terhadap kerja mereka serta Mersepon kebutuhan individu. Terlatih dan berketrampilan serta Berkomitmen terhadap tim dan kerja tim Memiliki sumberdaya yang mendukung tingkat mutu. Menghargai dan mendukung praktekpraktek kerja yang baik serta Berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur. Institusi berkomitmen terhadap pengembangan staf Pengembangan staf bersikap pro-aktif dan secara jelas menegaskan kebutuhan institusi. Pengembangan staf merupakan bagian prioritas institusi. Strategi pemasaran yang logis Mencari pandangan positif para pelanggan
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
45
9
46, 47, 48, 49,
50, 51
6
12
9.
Keorganisasian
10.
StandartStandart
Hubungan yang baik dengan komunitas yang releven. Pandangan Komunitas dimanfaatkan secara berkala Hubungan yang kuat dengan patner pendidikan atau patner bisnis. Institusi memiliki tujuan dan cita-cita yang luas. Institusi memiliki perencanaan strtegis yang tertulis. Perenanaan mengidentifikasikan cara staf agar dapat memberikan kontribusi kesuksesan. Struktur yang sederhana dan ramping. Komitmen yang kuat untuk melakukan evaluasi dan tinjuan ulang. Hasil ujian yang memuaskan dan kesuksesan pelajar. Tingkat kemajuan yang tinggi. Penggunaan Sumberdayasumberdaya secara evektif. Umpan-balik komunitas dan pelajar yang didasarkan pada data yang sistematis. Kontrol dana yang efektif. Suasana yang menyenangkan dan bersahabat.
52, 53, 54, 55
56
5
57, 58, 59, 60, 61, 62
63, 64
8
13
Kesejahteraan pelajar merupakan sebuah prioritas dan Komitmen terhadap para pelajar dengan semua keahlian. Layanan pelanggan terbukti secara nyata. Jumlah Aitem
48
16
64
c. Reabilitas dan Validitas Uji Coba Realibitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memiliki keajagan hasil,suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama.14 Teknik yang digunakan dalam menganalisis reabilitas skala audit mutu eksternal adalah rumus Alpha Crondbach dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Tinggih rendahnya relibilitas secara empiric ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien relibilitas.semakin tinggi koefisien korelasi antara hasi l ukur akan semakin reliable.Biasanya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1,jika koefisien mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Jika reliabilitas berkisar 0,6 adalah kurang baik,sedangkan 0,7 adalah dapat diterima dan diatasi,dan apabila reliabilitas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas ini
14
M.Supramoko ,(2009)metode penelitian praktis untuk ilmu-ilmu sosial,ekinomi,& bisnis.(Yogyakarta:BPFE-IKAPI)
14
menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Aitem yang baik adalah aitem yang memiliki daya beda diatas 0,3 sedangkan aitem dengan daya beda kurang dari 0,3 menunjukka aitem itu tidak baik.Namun nilai daya beda aitem dapat ditoleransi menjadi 0,25 juika jumlah aitem yang diterima/aitem yang baik sangat sedikit. Berikut hasil uji coba validitas dan reabilitas variable audit mutu eksternal sebelum diajukan kepada responden atau sempel yang akan dijadikan subjek dalam penelitian. Terdapat 64 item yang diuji cobakan,dari 64 item tersebut terdapat item yang valid dan tidak valid. Item-item memenuhi kriteria bergerak dari rxy = 0,360 sampai dengan rxy = 0,745 dengan item yang valid berjumlah 50 item yaitu nomor.1,2,3,5,6,7,9,10,13,14,15,16,18,20,21,23,24,26,27,28,29.30.31, 32,33,34,36,37,38,39,40,41,42,43,44,46,48,49,50,51,52,53,54,55,56, 58,59,60,61,62, dan 63. Sedangkan, item yang tidak valid terdapt 14 item yaitu nomor 4,8,11,12,17,19,22,25,35,45,47,51,57, dan 64. Bedasarkan hasil uji reabilitas yaitu dengan hasil 0,740 artinya reabilitasnya baik. Berikut distribusi item skala audit mutu eksternal setelah diuji coba kepada responden yang akan dijadikan alat ukur penelitian selanjutnya. Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Audit Mutu Eksternal
15
No
Dimensi
1.
Akses
2.
Layanan Bagi Pelanggan
3.
Kepemimpinan
Indikator Hubungan awal yang jelas dengan pelangan Petunjuk dan pedoman yang siap sedia serta tanda-tanda yang jelas.. Bahasa awam yang digunakan dalam tandatanda pentunjuk dan literatur Layanan informasi dan bimbingan yang siap sedia. Bimbingan masuk yang tepat bagi calon pelajar serta Petunjuk lanjut yang siap sedia. Perpustakaan dan pusat sumberdaya belajar yang memadai Fasilitas relaksasi yang baik dan memadai serta konseling pelajar yang muda didapat.. Kesempatan bagi pelajar untuk mengorganisir aktivitasnya. Kepala TPQ memiliki dan menyebarluaskan visi yang jelas. Kepala TPQ menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik. Kepala TPQ mengenal para staf/Ustad dan pelajar/santri. Kepala TPQ menempatkan mutu
Jenis Aitem F UF 1,2,3 5 ,
6,7, 9,10
13, 14, 15, 16
Jumla h 4
4
18
5
16
4.
Lingkungan dan Sumberdaya Fisik
5.
Pembelajaran Efektif
6.
Pelajar
sebagai prioritasnya. Kepala TPQ membuat kebijakan yang memberikan kesempatan yang sama. Bangunan kelas dan ruang lokakarya nyaman,bersih dan atraktif yang sesui dengan tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang terencana dan teroganisir serta Tata kelola ruang yang menarik bagi pelajar.. Kontrol sumber daya yang efektif Strategi pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Variasi Pembelajaran baik dan menarik Strategi pembelajaran dan pengajaran sesuai kriteria obyektif yang berfokus pada pelajar Metode evaluasi digunakan untuk mengetahui respon pelanggan. Umpan-balik dari pelajar secara berkala. Tujuan akhir yang baik dapat diraih para pelajar. Tanda-tanda petunjuk yang jelas serta Buku panduan dan pedoman yang siap. Staf sangat kominikatif dengan para pelajar. Layanan pelajar yang
20, 21, 23,
24
26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 33, 34,
4
4
36
6
17
7.
Staf
8.
Relasi Eksternal
sangat baik. Laporan yang baik tentang staf dan pelajar pelajar merasa bangga terhadap tugas mereka. Pelajar selalu mendapatkan informasi. Berkomitmen dan berpengetahuan serta Berfokus pada pelajar Bertanggungjawab terhadap mutu Merasa bangga terhadap kerja mereka serta Mersepon kebutuhan individu. Terlatih dan berketrampilan serta Berkomitmen terhadap tim dan kerja tim Memiliki sumberdaya yang mendukung tingkat mutu. Menghargai dan mendukung praktekpraktek kerja yang baik serta Berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur. Institusi berkomitmen terhadap pengembangan staf Pengembangan staf bersikap pro-aktif dan secara jelas menegaskan kebutuhan institusi. Pengembangan staf merupakan bagian prioritas institusi. Strategi pemasaran yang
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
46,
8
50,
4
18
9.
Keorganisasian
10.
StandartStandart
logis Mencari pandangan positif para pelanggan Hubungan yang baik dengan komunitas yang releven. Pandangan Komunitas dimanfaatkan secara berkala Hubungan yang kuat dengan patner pendidikan atau patner bisnis. Institusi memiliki tujuan dan cita-cita yang luas. Institusi memiliki perencanaan strtegis yang tertulis. Perenanaan mengidentifikasikan cara staf agar dapat memberikan kontribusi kesuksesan. Struktur yang sederhana dan ramping. Komitmen yang kuat untuk melakukan evaluasi dan tinjuan ulang. Hasil ujian yang memuaskan dan kesuksesan pelajar. Tingkat kemajuan yang tinggi. Penggunaan Sumberdayasumberdaya secara evektif. Umpan-balik komunitas dan pelajar yang didasarkan pada data yang sistematis. Kontrol dana yang efektif.
48, 49,
52, 53, 54, 55
56
5
58, 59, 60, 61, 62
63,
6
19
Suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Kesejahteraan pelajar merupakan sebuah prioritas dan Komitmen terhadap para pelajar dengan semua keahlian. Layanan pelanggan terbukti secara nyata. Jumlah Aitem
43
7
50
2. Kinerja Lembaga TPQ a. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata kinerja mempunyai arti sesuatu yang dicapai,prestasi yang diperlihatkan,kemampuan kerja (tentang peralatan).15Sedangan menurut istilah kinerja merupakan terjemahan dari
performance
yang sering diartikan
oleh
para
cendekiawan sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”, atau “prestasi” (Yeremias T. Keban, 2004 : 191).Kinerja adalah sebuah kata yang dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sehingga pengertian kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.16
Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan serta 15
Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Surabaya : Arkola, 1994), 16 Yeremias T. Keban ,Enam Dimensi Strategis Adminitrasi Publik;Konsep,Teori,Isu,Yogyakarta :Gaya Media 2004,hl 191
20
sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. b. Alat Ukur Metode skala dalam penelitian adalah menggunakan skala likert. Skala likert adalah sekala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan skala likert yang bentuk pertanyaannya positif untuk mengukur sikap positif,dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur sifat negatif.17 Pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan empat jawaban alternatif yang digunakan yaitu : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Pada penelitian ini terdapat dua kelompok aitem yaitu aitem mendukung (favorable) dan aitem yang tidak mendukung (un favorable).Rentang sekor dalam skala ini dari 1-4.Pada aitem fovarabele system penilaianya adalah : SL=4. SR=3, KK=2, TP=1.Dan pada aitem unfovarable dilakukan sebaliknya yaitu : SL=1, SR=2, KK=3, TP=4. Berikut blue print kinerja lembaga TPQ yang disusun oleh peneliti untuk mengukur kinerja lembaga TPQ. Tabel 3.4 Blue Print Skala Kinerja Lembaga TPQ 17
Azwar,Penyusunan skala psikologi,(Yogyakarta,pustaka belajar,2002) hal23
21
Jenis No
Dimensi
Indikator
Aitem F
1.
Kesetiaan
Berkomitmen dalam pekerjaan
Jumlah
UF
1,2,3 6,7
7
,4,5,
Berpengetahuan dan profesional.. Merasa bangga terhadap pekerjaanya 2.
Kedisiplinan
Tepat waktu dan taat peraturan.
8,9,
13,
10,
14
Dapat menyelesaikan
11,
tugas dengan baik.
12,
7
Mampu menyelesaikan masalah dengan profesional 3.
Kreativitas
Terlatih dalam
15,
18,
keterampilan
16,
19,
Memiliki ide yang jelas
5
17,
tentang batasan otoritas. Mempunyai inisiatif dalam tugasnya. 4.
Kerjasama
Berkomitmen terhadap tim kerja. Dapat melakukan tugas dengan kerja tim. Memiliki kemampuan kerja tim yang kuat. Menghargai dan mendukung praktek-
20,
24,
21,
25,
22, 23,
6
22
praktek kerja yang baik. 5.
Kecakapan
Komunikatif dengan para pelanggan Berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur. Merspon kebutuhan
26,
31,
27,
32.
7
28, 29, 30.
pelanggan. 6.
Tanggungjawab
Merasa bertanggungjawab atas kerja mereka.
33,
5
34,
Dapat mengatasi konflik
35,
yang ada didalam dan di
36,
luar lembaga secara
37
profesional. Jumlah Aitem
27
10
37
c. Reabilitas dan Validitas Uji Coba Realibitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memiliki keajagan hasil,suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama.18 Teknik yang digunakan dalam menganalisis reabilitas skala kinerja lembaga TPQ adalah rumus Alpha Crondbach dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Tinggih rendahnya relibilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien relibilitas.semakin tinggi koefisien
18
M.Supramoko ,(2009)metode penelitian praktis untuk ilmu-ilmu sosial,ekinomi,& bisnis.(Yogyakarta:BPFE-IKAPI)
23
korelasi antara hasi l ukur akan semakin reliable.Biasanya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1,jika koefisien mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Jika reliabilitas berkisar 0,6 adalah kurang baik,sedangkan 0,7 adalah dapat diterima dan diatasi,dan apabila reliabilitas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Aitem yang baik adalah aitem yang memiliki daya beda diatas 0,3 sedangkan aitem dengan daya beda kurang dari 0,3 menunjukka aitem itu tidak baik.Namun nilai daya beda aitem dapat ditoleransi menjadi 0,25 juika jumlah aitem yang diterima/aitem yang baik sangat sedikit. Berikut hasil uji coba validitas dan reabilitas variable kinerja lembaga TPQ sebelum diajukan kepada responden atau sempel yang akan dijadikan subjek dalam penelitian. Terdapat 37 item yang diuji cobakan,dari 37 item tersebut terdapat item yang valid dan tidak valid. Item-item memenuhi kriteria bergerak dari rxy = 0,360 sampai dengan rxy = 0,745 dengan item yang valid berjumlah 30 item yaitu nomor.1,2,3,5,7,8,9,10,11,14,15,16,17,18,19,21,23,24,26,27,28,29,30, 31,32,33,34,35,36 dan 37. Sedangkan, item yang tidak valid terdapt 7 item yaitu nomor 4,6,12,13,20,22, dan 25.
Bedasarkan hasil uji
reabilitas yaitu dengan hasil 0,740 artinya reabilitasnya baik.
24
Berikut distribusi item skala kinerja lembaga TPQ setelah diuji coba kepada responden yang akan dijadikan alat ukur penelitian selanjutnya. Tabel 3.5 Distribusi Item Skala Kinerja Lembaga TPQ Jenis No
Dimensi
Indikator
Aitem F
1.
Kesetiaan
Berkomitmen dalam pekerjaan
1,2,
Jumlah
UF 7
5
14
5
5
3,5,
Berpengetahuan dan profesional.. Merasa bangga terhadap pekerjaanya 2.
Kedisiplinan
Tepat waktu dan taat peraturan. Dapat menyelesaikan
8,9, 10, 11,
tugas dengan baik. Mampu menyelesaikan masalah dengan profesional 3.
Kreativitas
Terlatih dalam
15,
18,
keterampilan
16,
19,
Memiliki ide yang jelas
17,
tentang batasan otoritas. Mempunyai inisiatif dalam tugasnya. 4.
Kerjasama
Berkomitmen terhadap tim kerja.
21, 23,
24,
3
25
Dapat melakukan tugas dengan kerja tim. Memiliki kemampuan kerja tim yang kuat. Menghargai dan mendukung praktekpraktek kerja yang baik. 5.
Kecakapan
Komunikatif dengan para pelanggan Berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur. Merspon kebutuhan
26,
31,
27,
32.
7
28, 29, 30.
pelanggan. 6.
Tanggungjawab
Merasa bertanggungjawab atas kerja mereka.
33,
5
34,
Dapat mengatasi konflik
35,
yang ada didalam dan di
36,
luar lembaga secara
37
profesional. Jumlah Aitem
23
7
30
F. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan: 1. Metode Observasi
26
Metode observasi dapat diartikan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”.19Menurut Sutrisno Hadi observasi juga dapat diartikan sebagai pengamat dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena
yang
akan
diselesaikan.20
Metode
observasi ini penulis menggunakan untuk memperoleh informasi tentang keadaan objek peneliti, keadaan prasarana yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan demikian diharapkan kegiatan pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar dan mengarah pada hal-hal yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan penelitian ini. 2. Metode Interview Yang dimaksud metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang berlangsung selama penelitian dan bertatap
muka
secara
langsung
untuk
mendapatkan
informasi-
informasi/keterangan.21 Metode ini digunakan untuk mendapatkan datadata dari responden secara langsung.
3. Metode Kuisioner (Angket) Kuisioner (angket) adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang telah disusun secara tertulis
19
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 54. 20 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: YPFP UGM, 1972), 136. 21 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta, Andi Offset, 1995), 136.
27
untuk diisi oleh responden.22 Dalam metode ini penulis memberikan kepada masing-masing kepala TPQ sebagai responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah penulis sediakan sebelumnya. Teknik angket ini dibedakan menjadi tiga yaitu: 1) Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan-pertanyaan berbentuk dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dalam kuisioner. 2) Pertanyaan
terbuka,
dimana
pertanyaan-pertanyaan
itu
masih
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi responden untuk memberikan jawabannya atau tanggapan terhadap kuisioner. 3) Pertanyaan yang terbuka dan tertutup yaitu percampuran kedua macam tersebut diatas. Dengan demikian berdasarkan jenis angket tersebut, penulis menggunakan mendapatkan
angket
tertutup,teknik
ini
penulis
gunakan
untuk
data tentang Hubungan Audit Mutu Eksternal Terhadap
Kinerja Lembaga TPQ di Korwil VI Kecamatan Taman Sidoarjo. 4. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.Jadi dalam dokumentasi ini adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan memperkuat data sebelumnya dengan mengumpulkan bukti-bukti tertulis. 22
Suharsimi Arikunto, Prosedur, 215.
28
G. Teknik Analisis Data Data-data yang sudah ada (terkumpul), sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Pengolahan data melalaui proses sebagai berikut: 1. Editing (penyuntingan), yaitu dengan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembangkan responden. 2. Koding (pengkodean), yaitu memberi tanda (simbol) yang berupa angket pada jawaban responden yang diterima. 3. Tabulating (tabulasi) yaitu menyusun dan menghitung data hasil pengkodean untuk disajikan dalam bentuk tabel,23 Setelah
pengolahan
data
lalu
dilakukan
analisa
data
untuk
membuktikan evefktivi tidaknya audit mutu eksternal terhadap kinerja lembaga TPQ sesuai dengan jenis data pada variabel tersebut, maka penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Teknik Analisa Prosentase Teknik ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama. Semua data-data yang berhasil dikumpulkan dari sumber-sumber penelitian akan dibahas oleh penulis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menjelaskan data-data yang diperolehnya dengan menggunakan perhitungan prosentase atau biasa disebut frekuensi relative. Untuk memperoleh frekuensi relative digunakan rumus:
23
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), 87-88.
29
Table 3.6 Rumus Perhitungan Prosentase (frekuensi relative) 24
P
F x100 % N
Keterangan : F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya. N = Number of casses (jumlah frekuensi atau banyaknya individu) P = Angket prosentase.
2. Teknik Analisis Product Moment Sedangkan tehnik ini peneliti gunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu Hubungan Audit Mutu Eksternal (variabel X) dan Kinerja Lembaga TPQ (variabel Y) dan seberapa jauh hubungannya maka penulis menggunakan “ r ” Product Moment, yaitu:
24
Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 40-41
30
Table 3.7 Rumus Perhitungan Product Moment
rxy
=
N . XY ( x)( Y )
[ N . X 2 ( X ) 2 ][ N . Y 2 ( Y ) 2 ]
Keterangan : r : Koefisien korelasi y : Variable terikat x : Variable bebas N : Jumlah sampel
Dengan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai korelasi (rxy) nilai r ini akan dikonsultasikan dengan nilai r dengan table r product moment, sehingga dapat diketahui, diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis gunakan. Untuk mengukur tinggi rendahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka peneliti menggunakan tabel interpretasi terhadap koefisien yang diperoleh, atau nilai “ r “ sebagai berikut:
31
Tabel 3.8. Intrepretasi nilai ”r” Interpretasi Besarnya Nilai r Product Moment (r x y) 0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y tidak terdapat korelasi (keterkaitan) karena sangat rendah / sangat lemah.
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi (keterkaitan) yang lemah atau rendah.
0,40 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi (keterkaitan) yang sedang atau cukupan.
0,70 – 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi (keterkai tan) yang kuat dan tinggi.
0,90 – 1.00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi (keterkaitan) yang sangat kuat atau sangat tinggi.25
25
Ibid., 180.