8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Sistem Tujuan dasar suatu sistem tergantung pada jenis sistem itu sendiri. Sebagai contoh, sistem peredaran darah manusia merupakan sistem biologi yang memiliki tujuan untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh. Sedangkan sistem buatan manusia seperti sistem yang terdapat di sekolah, organisasi bisnis, atau instansi pemerintah juga mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Organisasi bisnis biasanya memiliki tujuan yang lebih jelas (Anastasia Diana dan Lilis Setiawati : 2011 ; 2).
II.2. Data Dan Informasi Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang menyebut data, padahal informasi, sebaliknya ada yang mengatakan informasi, padahal data. Gordon B. Davis menjelaskan kaitannya dengan informasi dalam bentuk defenisi “informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya,
8
9
penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi (Tata Sutabri : 2012 : 1). Sistem informasi manajemen berhubungan dengan informasi. Berapa banyak informasi yang diberikan oleh sebuah sistem informasi ? belum ada metode untuk mengukur informasi dalam sebuah sistem untuk menghitung isinya. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi , dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati (Tata Sutabri ; 2012 : 29).
II.3. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem infromasi. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkoordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Tata Sutabri : 2012 : 83).
10
II.4. Microsoft Visual Basic Visual basic merupakan salah satu bahasa pemograman yang andal dan banyak digunakan oleh pengembang untukmembangun berbagai macam aplikasi windows. Visual basic 2008 merupakan aplikasi pemograman yang menggunakan teknologi. NET Framework 3.5. Teknologi. NET Framework 3.5 merupakan komponen windows yang terintegrasi serta mendukung pembuatan, penggunaan aplikasi, dan halaman web. Teknologi .Net Framework
3.5 mempunyai 2
komponen utama, yaitu CLR (Common Language Runtime) dan Class Library. CLR digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berbasis.NET, sedangkan Library adalah kelas pustaka atau perintah yang digunakan untuk membangun aplikasi (Wahana Komputer : 2010 : 2).
II.5. Microsoft SQL Server Bahasa query merupakan bahasa khusu yang digunakan untuk melakukan manipulasi dan menanyakan pertanyaan (query) yang berhubungan dengan bahasa pemrograman, dimana bahasa query tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan banyak masalah seperti bahasa pemrograman pada umumnya. Dalam pemrograman basis data, salah satu bahasa yang harus kita kuasai adalah SQL. SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) (Ema Utami dan Anggi Dwi Hartanto : 2012 : 63)
11
II.6. Pengertian UML Menurut Yuni Sugiarti (2013 : 34) Unified Modelling Language (UML ) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Metodologi Pemodelan
Proses
Tool
Gambar II.1. The Triangle For Success (Sumber : Yuni Sugiarti : 2013 ; 34)
II.6.1. Use Case Diagram Segala sesuatu yang secara akademis dikembangkan pada umumnya berawal dari suatu konsep. Demikian juga halnya dengan pengembangan sistem pada umumnya dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini adalah tahap konseptualisasi, yaitu suatu tahap yang mengharuskan analis dan perancang sistem untuk berusaha tahu secara pasti mengenai hal yang menjadi kebutuhan dan harapan pengguna sehingga kelak aplikasi yang dibuat memang akan digunakan oleh pengguna (user) serta akan memuaskan kebutuhan dan harapannya. Dalam konteks UML, tahap konseptualisasi dilakukan dengan pembuatan use case diagram yang sesungguhnya merupakan deskripsi peringkat tinggi bagaimana perangkat lunak (aplikasi) akan digunakan oleh penggunanya.
12
Selanjutnya, use case diagram tidak hanya sangat penting pada saat analisis, tetapi juga sangat penting dalam tahap perancangan (design), untuk mencari kelas-kelas yang terlibat alam aplikasi, dan untuk melakukan pengujian (testing). Saat akan mengembangkan use case diagram, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengenali actor untuk sistem yang sedang dikembangkan. Dalam hal ini, ada beberapa karakteristik untuk para actor, yaitu actor yang ada di luar sistem yang sedang dikembangkan dan actor yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan (Adi Nugroho ; 2009 : 7) Pembukaan Rekening Penabungan Nasabah (Aktor) Penarikan Tansfer Antar Rekening Penutupan Rekening
Gambar II.2. Contoh Use Case Diagram (Sumber : Adi Nugroho ; 2009 : 8)
II.6.2. Class Diagram Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011 : 122), Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
13
a. Atribut merupakan varabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Rekening Nomor_Rekening Nama_Nasabah Saldo Tgl_Penarikan Ambil_Jumlah_Saldo() Ambil_Tabungan()
Gambar II.3. Contoh Class Diagram (Sumber : Adi Nugroho ; 2009: 61)
II.6.3. Activity Diagram Apakah langkah yang harus kita lakukan selanjutnya setelah kita membuat use case diagram ? use case diagram merupakan gambaran menyeluruh dan pada umumnya sangatlah tidak terperinci. Oleh karena itu, kita harus memperinci lagi perilaku sistem untuk masing-masing use case yang ada. Apa perkakas (tool) yang bisa kita gunakan ? jika kasus kita cukup sederhana, mungkin kita bisa menggunakan skenario seperti yang tercantum berikut, sementara jika kasusnya cukup kompleks, kita mungkin bisa menggunakan activity diagram agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh (Adi Nugroho ; 2009 : 10).
14
Read number 1, number 2
Read number 1, number 2
calculator calculator = new calculator (number1, number2)
calculator calculator = new calculator (number1, number2)
calculator,calculateSum (number1, number2) calculator, calculateDifference (number1, number2)
printResult()
calculator, calculateSum (number1, number2)
printResult()
Gambar II.4. Contoh Activity Diagram (Sumber : Adi Nugroho ; 2009 : 74)
II.6.4. Sequence Diagram Dalam termonologi penggunaan UML, kita bisa menggambarkan sequence diagram/collaboration diagram untuk menentukan metoda/fungsi yang kelak dapat diterapkan pada suatu kelas/objek. Dengan gambar tersebut, kita bisa melakukan pemetaan aliran event antarkelas/objek. Event-event itu dapat kita anggap sebagai metode/fungsi yang kelak dapat diterapkan dalam suatu kelas/objek. Kita tinggal melihat ke mana arah event terjadi. Sebagai contoh, event “masukkan kartu” mengalir dari nasabah ke mesin ATM sehingga event ini dapat dianggap sebagai metode untuk kelas nasabah, event “permintaan pin”
15
mengalir dari mesin ATM ke nasabah sehingga event ini dapat dianggap sebagai metoda untuk kelas mesin Atm, dan seterusnya. Dalam hal ini, tentunya tidak semua metoda yang dijumpai dalam skenario merupakan metoda yang bisa diimplementasikan dalam bentuk program komputer. Event “memasukkan kartu”, misalnya bersifat mekanis sehingga tidak perlu diimplementasikan dalam program komputer (kecuali jika event ini memerlukan program komputer untuk menggerakkan mesin ATM untuk menerima kartu).
ATM
Rekening
Slip
Nasabah Cek Saldo Ambil Saldo Tampilkan Saldo Penarikan Uang Berikan Uang Cetak Slip
Gambar II.5. Contoh Sequence Diagram (Sumber : Adi Nugroho ; 2009 : 102)
16
II.7. Database Menurut Riyanto, dkk (2009 : 306-308), Dengan Database, data atau informasi dapat disimpan secara permanen. Informasi yang tadinya ada didalam variabel, akan segera hilang bersamaan dengan selesainya skrip PHP yang dieksekusi. Untuk itu diperlukan database untuk menyimpan informasi yang ingin dipertahankan saat eksekusi selesai. Misalnya informasi nama, alamat, tanggal lahir, dan lain-lain.
II.8. Kamus Data Dan Normalisasi Menurut Budi Raharjo (2011 : 59) dalam suatu rancangan database, data dictionary digunakan untuk menjelskan atau mendeskripsikan kolom-kolom pada masing-masing tabel yang akan dibuat dalam database. Deskripsi kolom yang dimaksud di sini meliputi tipe data, lebar karakter atau digit, serta keterangan tentang kunci relasi. Tabel II.1. Tabel kategori Nama Kolom Tipe Data Lebar NULL? Kategori_id INT 11 NOT NULL Kategori_nama VARCHAR 25
Kunci Primary Key
Nama Kolom Pengarang_id Pengarang _nama
Tabel II.2. Tabel pengarang Tipe Data Lebar NULL? CHAR 3 NOT NULL VARCHAR 30
Kunci Primary Key
Nama Kolom Penerbit _id Penerbit _nama
Tabel II.3. Tabel penerbit Tipe Data Lebar NULL? CHAR 4 NOT NULL VARCHAR 50
Kunci Primary Key
17
Tabel II.4. Tabel buku Nama Kolom Tipe Data Lebar NULL? Buku_isbn CHAR 13 NOT NULL Buku_judul VARCHAR 75 Penerbit_id CHAR 4 Buku_tglterbit DATE Buku_jmlhalaman INT 11 Buku_deskripsi TEXT Buku_harga DECIMAL 10,0
Nama Kolom Buku_isbn Pengarang_id
Nama Kolom Buku_isbn kategori_id
Kunci Primary Key
Tabel II.5. Tabel link_buku_pengarang Tipe Data Lebar NULL? Kunci CHAR 13 NOT NULL Primary Key dan Forign Key CHAR 3 NOT NULL Primary Key dan Forign Key Tabel II.6. Tabel link_buku_kategori Tipe Data Lebar NULL? Kunci CHAR 13 NOT NULL Primary Key dan Forign Key CHAR 11 NOT NULL Primary Key dan Forign Key (Sumber : Budi Raharjo : 2011 : 59)
II.9. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Budi Raharjo (2011 : 57)
entity
relationship
diagram
merupakan salah satu alat bantu (berupa gambar) dalam database relasional yang berguna untuk menjelaskan hubungan atau relasi antartabel yang terdapat di dalam database. Dalam ERD kita juga dapat melihat daftar kolom yang menyusun masing-masing tabel. ERD inilah yang akan kita gunakan sebagai acuan untuk membahas materi dalam buku ini. Berikut keterangan tanda yang digunakan : 1. 1-∞ menunjukkan relasi 1-ke-banyak 2. n-∞ menunjukkan relasi banyak-ke-banyak
18
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011 : 60), Struktur logis (skema database dapat ditunjukan secara grafis dengan ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut ini : Tabel II.7. Komponen ERD Simbol Entitas
Keterangan Persegi panjang mewakili kumpulan entitas. Elips mewakili attribute
Attribute Belah ketupat mewakili relasi Relasi Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dengan relasi. (Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahuddin : 2011 : 60)
II.10. Flat Rate Menurut Kasmir (2008:138) Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjamannya setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut. PJ = Jumlah Pinjaman Jangka Waktu
=> PJ =
Rp.60.000.000,12 bulan
= Rp. 5.000.000,-
Menhitung bunga (BG) per bulan adalah.
BG =
BG =
Bunga × Nominal Pinjaman ×1 12 Bulan 24% × Rp.60.000.000,12 Bulan
× 1 = Rp.1.200.000,-
19
II.11. Denda Jatuh Tempo Menurut Kasmir (2008:283) denda jatuh tempo adalah sangsi-sangsi yang diberikan pihak lessor kepada pihak lessee apabila lessee ingkar janji atau tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut :
1. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi 2. Jika teguran lisan tidak digubris, makan akan diberikan teguran tertulis; 3. Dikenakan denda sesuai perjanjian; 4. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.