Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penyusunan seminar ini ada beberapa tinjauan pustaka yang dijabarkan guna untuk menunjang suatu perancangan nantinya. Tinjauan pustaka tersebut meliputi tinjauan pengertian dan jenis obyek, lokasi obyek rancangan, persyaratan rancangan, tema, integrasi objek dan tema dalam ke-Islaman dan studi banding baik objek maupun tema.
2.1 Tinjauan Objek 2.1.1 Tinjauan Non Arsitektural 2.1.1.1
Pariwisata
Di setiap wilayah atau daerah di Indonesia memiliki pariwisata masingmasing. Pariwisata dalam hal ini, mengenai pariwisata yang umumnya dikunjungi oleh masyarakat daerah sekitar maupun luar kawasan wisata dimana mereka kebanyakan bertujuan untuk menyegarkan pikiran yang lelah. Adapun beberapa tinjauan pariwisata yang terkait, baik pengertian maupun jenis-jenis pariwisata. A. Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan tersebut, guna untuk bertamasya atau rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam yang mencakup keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dapat
12
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
dimanfaatkan bagi kepentingan wisatawan dan kegiatan-kegiatan
lain yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisata selama melakukan aktivitas perjalanan, bukan untuk mencari nafkah. (Drs. Musanef, 1996:12) Menurut E. Guyer-Freule (1942), pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa yang menimbulkan rasa keindahan alam atau mendapat kesenangan. Pariwisata juga merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usahanya yang terkait dibidang tersebut yang pada dasarnya mengandung beberapa unsur yaitu: a. Manusia, baik sebagai pelaku maupun sebagai penyedia jasa b. Kegiatan dengan beragam tujuan atau motivasi perjalanan c. Interaksi antara wisatawan dengan wisatawan, wisatawan dengan tuan rumah, dan wisatawan dengan penyedia jasa. Batasan Pariwisata menurut ketetapan MPRS No. I-II tahun 1960, kepariwisataan pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. B. Manfaat Pariwisata Manfaat pariwisata jika dipandang dari sudut wisatawan sendiri adalah wisata yang bersifat rekreatif sehingga dapat memupuk rasa cinta terhadap budaya, tradisi, dan cinta tanah air. Pariwisata juga dapat meningkatkan tingkat kehidupan ekonomi dan kebudayaan masyarakat, baik untuk wisatawan maupun
13
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
masyarakat sekitar daerah wisata. Daya tarik yang dapat memikat wisatawan adalah potensi kedaerahan yang terdapat di suatu daerah tujuan wisata itu sendiri. Faktor-faktor yang dapat menjadi daya tarik wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata dapat berupa keindahan alam, tradisional, wisata budaya, dan cinderamata. Pariwisata juga memiliki potensi yang besar untuk menjadikan investasi bagi daerah tujuan wisata. Lembaga Pusat Kepariwisataan (2000) mengemukakan bahwa ada beberapa manfaat utama dalam pariwisata, antara lain: 1. Multiplier Effect (efek berganda) Pengeluaran wisatawan di suatu daerah wisata masuk ke dalam ekonomi lokal, misalnya makanan dan cenderamata yang ada di sekitar wisata. Semakin besar pengeluaran wisatawan yang masuk dalam perekonomian lokal dan semakin besar pula persentase yang dibelanjakan secara lokal, maka semakin besar manfaat ekonominya. Semakin mandiri suatu masyarakat (tidak tergantung pada produk dari luar wilayahnya), semakin besar efek bergandanya. 2. Diversifikasi (Pembuatan Variasi) Pariwisata dapat menciptakan diversifikasi atau pembuatan produk yang bervariasi, menjadikan ekonomi lokal tidak hanya bergantung pada suatu sektor utama, seperti pertanian, pertambangan yang merupakan sektor-sektor yang sangat berpengaruh terhadap suatu barang akibat penawaran dan permintaan.
14
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
3. Kesempatan Kerja Hal ini merupakan industri yang padat karya dan menciptakan kesempatan kerja yang besar bagi generasi muda baik pekerjaan yang part time maupun full time. 4. Peningkatan Fasilitas bagi Penduduk Pertumbuhan pada sektor pariwisata menghasilkan penambahan maupun perbaikan fasilitas yang tidak hanya digunakan oleh wisatawan, tetapi juga oleh penduduk. 5. Kesempatan Berusaha Pariwisata juga menciptakan kesempatan bagi munculnya produk-produk baru, fasilitas pelayanan dan pengembangan bisnis yang sudah ada. 6. Mempercepat Pengembangan Pemukiman Kegiatan wisata mendorong tumbuhnya permukiman penduduk yang akan berusaha di sektor tersebut. Di beberapa tempat, ada pengunjung yang melakukan perjalanan ke suatu daerah hanya untuk liburan, ada pula pengunjung yang lama berlibur dan akhirnya menjadi penduduk di wisata setempat. 7. Peningkatan Pelayanan Transportasi Pariwisata juga dapat meningkatkan pembangunan dan pelayanan transportasi dalam suatu wilayah, khususnya di kawasan wisata. 8. Kesempatan Pendidikan Hal ini juga dapat memberikan kesempatan yang makin luas kepada penduduk melalui pendidikan lanjutan dan kursus-kursus/pelatihan khusus.
15
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
9. Preservasi/Pelestarian Lingkungan Pariwisata dapat dilakukan untuk menjamin kelestarian lingkungan suatu wilayah agar tetap terjaga, melalui kebijakan dan rencana yang efektif. 10. Pengembangan Wawasan Sosial Dengan adanya pariwisata, interaksi sosial antar masyarakat dengan wisatawan domestik maupun internasional dapat memperluas wawasan. 11. Peningkatan Infrastruktur Pembangunan proyek
pariwisata
yang
baru
seringkali
menghasilkan
infrastruktur yang baru maupun peningkatan kualitas yang sudah ada, yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, baik masyarakat sekitar kawasan maupun wisatawan. Dari beberapa manfaat diatas, perancangan dalam Kawasan Wisata Pantai Dalegan juga memiliki tujuan untuk dimanfaatkan sebagaimana yang telah dipaparkan. Tujuan dari perancangan Kawasan Wisata Pantai Dalegan ini juga meliputi: - Efek berganda Dimana dalam perancangan Kawasan Wisata Pantai Dalegan memiliki manfaat bagi masyarakat yang bekerja di kawasan tersebut, dan secara tidak langsung pula dapat meningkatkan perekonomian daerah wisata tersebut. - Kesempatan Kerja Adanya lowongan pekerjaan bagi para penduduk atau warga yang tinggal di sekitar daerah kawasan Pantai Dalegan.
16
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Peningkatan Fasilitas bagi Penduduk Adanya peningkatan bahkan pengadaan fasilitas yang lebih lengkap dan menunjang dalam perancangan kawasan wista Pantai Dalegan ini. Selain untuk para wisatawan, fasilitas juga dapat dimanfaatkan bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitar kawasan, seperti: meningkatkan produksi khas lokal untuk dipasarkan ke wisatawan dan lowongan untuk bekerja. - Preservasi/Pelestarian Lingkungan Dalam perancangan Kawasan Wisata Pantai Dalegan, secara tidak langsung hal ini dilakukan untuk menjamin kelestarian lingkungan suatu wilayah/kawasan agar tetap terjaga. - Pengembangan Wawasan Sosial Adanya interaksi sosial dapat memperluas wawasan masyarakat Kawasan Wisata Pantai Dalegan yang belum berkembang, baik interaksi sosial antar masyarakat dengan wisatawan domestik maupun internasional sehingga dapat menimbulkan sosialisasi yang baik. C. Jenis Pariwisata Menururt Nyoman S. Pendit dalam bukunya, Ilmu Pariwisata (1986:133), bentuk-bentuk pariwisata antara lain: a. Wisata Budaya Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan tentang budaya suatu wilayah dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
17
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. b. Wisata Kesehatan Yaitu perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan mengganti keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat untuk jasmani dan rohani mereka dengan mengunjungi tempat peristirahatan tempat-tempat yang memiliki iklim udara yang menyehatkan. c. Wisata Olah raga Yaitu suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan berolah raga atau sengaja bermaksud mengambil bagian dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara, seperti Asean Games atau Olympiade, contohnya: snorkeling, berlayar, berenang, memancing, golf dan lain-lain. d. Wisata Alam Yaitu jenis wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan yang terdapat di sekitar kawasan wisata. e. Wisata Komersial atau Wisata Belanja Yaitu perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti pameran industri, pameran dagang, tempat penjualan barang-barang khas atau cinderamata. f. Wisata Industri Yaitu perjalanan yang dilakukan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan mengadakan penelitian (studi banding).
18
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
g. Wisata Politik Yaitu perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam peristiwa kegiatan politik. h. Wisata Konvensi Yaitu penyediaan fasilitas dengan ruang-ruang tempat bersidang bagi peserta konferensi atau musyawarah dalam skala nasional atau internasional. i. Wisata Sosial Wisata ini biasanya lebih dikenal dengan wisata remaja, dimana sebuah pengorganisasian yang melakukan suatu perjalanan yang murah serta mudah untuk memberikan kesempatan masyarakat golongan ekonomi kebawah untuk melakukan perjalanan. j. Wisata Pertanian Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan lain-lainnya dengan tujuan studi maupun melihat sekeliling sambil menikmati segarnya tanaman yang beraneka ragam. k. Wisata Maritim Yaitu jenis wisata yang berkaitan dengan kegiatan olah raga air. Umumnya wisata ini dilakukan di danau, pantai, teluk atau laut, seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi, berselancar, lomba mendayung, ataupun berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah dan negara maritim, seperti di Lautan Karibia, Hawaai, Tahiti, Bali, Lombok dan sebagainya.
19
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
l. Wisata Cagar Alam Yaitu wisata yang banyak dilakukan oleh para pencinta alam ke tempat atau daerah cagar alam. m. Wisata Buru Yaitu biasanya telah diatur dalam lingkup safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. n. Wisata Pilgrim Yaitu jenis wisata yang berhubungan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. o. Wisata Perairan atau Wisata Bahari Yaitu wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi bawah air, dan lain-lain. Dari berbagai macam bentuk wisata diatas, dalam perancangan kawasan wisata Pantai Dalegan termasuk dalam wisata perairan atau wisata bahari, yaitu dimana wisata ini memiliki kegiatan yang terdapat di wisata pantai, seperti: berenang, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, dan rekreasi pantai (seperti: berkemah di tepi pantai dan olahraga pantai). D. Unsur-unsur Pokok dalam Pariwisata Mengembangkan pariwisata dalam suatu obyek wisata berarti harus mengembangkan potensi fisik pada obyek tersebut pula, sehingga fungsinya semakin meningkat sebagai obyek pariwisata yang dapat dipasarkan.
20
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Di setiap obyek atau lokasi pariwisata ada berbagai unsur yang saling ketergantungan satu sama lain, dimana hal tersebut diperlukan agar para wisatawan dapat menikmati suatu pengalaman yang memuaskan. Setiap pariwisata itu pula memiliki daya tarik masing-masing. Daya tarik pariwisata tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Daya Tarik Pada Setiap Pariwisata FAKTOR
KRITERIA Keindahan
Alam Iklim
Adat Istiadat
Sosial Budaya
Seni Bangunan
Pentas dan pagelaran, Festival Pameran, Pekan Raya Sejarah
Peninggalan Purbakala
Agama
Kegiatan Masyarakat
Fasilitas Rekreasi Fasilitas Kesehatan
Olah raga Edukasi Untuk Istirahat, berobat dan ketenangan
Fasilitas Berbelanja
Barang-barang khas
Waktu Hiburan
Waktu malam
PERTIMBANGAN Topografi umum, seperti flora dan fauna di sekitar pantai, sungai, laut, danau, bukit dan sebagainya Sinar matahari, suhu udara, cuaca, arah/pola angin, curah hujan, panas, kelembaban dan sebagainya Pakaian, makanan dan tata cara hidup daerah, pesta rakyat, kerajinan tangan dan produk-produk lokal lainnya Arsitektur setempat, seperti candi, masjid, pura, gereja, monument, bangunan adat, bangunan kuno dan sebagainya Gamelan, musik, seni tari, pekan olah raga, kompetisi dan pertandingan dan sebagainya Pekan raya bersifat industri komersial Bekas-bekas istana, tempat peribadatan, kota tua, dan bangunan-bangunan purbakala peninggalan sejarah, dongeng atau legenda Kehidupan beragama tercermin dari kegiatan penduduk setempat sehariharinya dalam soal beibadat, upacara pesta dan sebagainya Berburu, memancing, berenang, voli pantai, berlayar, dan sebagainya Akuarium, museum dan lain-lain Spa mengandung mineral, piknik, istirahat, dan sebagainya Toko-toko souvenir, toko-toko barang kesenian, toko-toko keperluan seharihari, dan sebagainya Night club, diskotik, bioskop, teater, sandiwara dan lain-lain
21
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Infrastruktur
Kualitas Wisata
Fasilitas Pangan dan Akomodasi
Makanan dan Penginapan
Jalan raya, taman, listrik, air, pelayanan keamanan, pelayanan kesehatan, komunikasi, kendaraan umum dan lainlain Hotel, motel, bungalow, inn, cottage, restoran, coffeeshop, rumah makan, dan lain-lain
Sumber: Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, 2000
2.1.1.2
Pantai
A. Pengertian Pantai Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (Departemen Pendidikan Indonesia), pengertian pantai adalah daerah perbatasan daratan dengan laut atau massa air yang lain. Pengertian lainnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantai adalah tempat daratan bertemu lautan, yang dihancurkan dan dibangun oleh gerakan gelombang secara terus-menerus serta dihantam oleh angin dan ombak. Menurut Sandy (1996), pantai adalah bagian dari muka bumi dan muka air laut rata-rata terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi. Bird (1984) mendefinisikan pantai sebagai shore, beach dan coast. Shore adalah suatu daerah yang meluas dari titik terendah air laut pada saat surut hingga batas tertinggi atau batas yang dicapai oleh gelombang. Beach adalah daerah tempat akumulasi dari sedimen lepas seperti kerikil, pasir, dan lainnya yang terkadang hanya sampai pada tepi laut. Coast adalah daerah dengan lebar bervariasi yang meliputi shore dan perluasannya sampai pada daerah pengaruh penetrasi laut, seperti tebing pantai, estuaria, laguna dan rawa-rawa. Sedangkan menurut Englen (1949), pantai adalah wilayah yang langsung berhubungan antara daratan dan lautan atau juga wilayah pertemuan antara daratan dan lautan.
22
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Kesimpulannya, pantai pada dasarnya adalah wilayah yang berada diantara daratan dan lautan. Dimana awalnya daratan tersebut terbentuk karena adanya gelombang yang timbul dari lautan yang dihantam oleh angin dan ombak. B. Pengertian Wisata Pantai Wisata dapat diartikan sebagai bepergian bersama-sama, bertamasya dan piknik. Sedangkan pantai menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dapat diartikan sebagai kawasan pertemuan antara lautan dan daratan/tanah datar berpasir. Wisata pantai merupakan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan tujuan utamanya adalah pantai dengan segala fasilitas yang telah disediakan. Wisata pantai juga dapat diwujudkan sebagai kawasan wisata yang memadai fungsi wisata dan akomodasi bagi wisatawan dengan mengoptimalkan potensi alam pantai yang ada. C. Elemen-elemen Pantai Di kawasan pantai, umumnya terdapat elemen-elemen alam yang melengkapi pantai. Elemen-elemen tersebut terdiri dari: tanah, batu, air, dan tanaman, dimana itu semua bergantung juga pada ukuran, bentuk, tekstur, dan warna tiap masing-masing elemen. Apabila diaplikasikan pada suatu rancangan, maka elemen-elemen alam ini dapat menghasilkan kesan emosional, dimana hal tersebut dapat dirasakan oleh pengunjung atau penikmat alam yang datang ke wisata pantai tersebut. Emosional itu sendiri berupa: kegembiraan, keleluasaan, keterbukaan, kenyamanan, kenikmatan, ketenangan, kedamaian, kerindangan, dan
23
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
sebagainya yang dapat mencangkup jiwa atau perasaan seseorang. (Rubenstein, 1989) a) Tanah Sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikelola dan dikembangkan di Indonesia adalah tanah, karena di tepi pantai biasanya terdapat jenis tanah yang berpasir. Selain itu, tanah juga merupakan salah satu elemen terpenting dalam kawasan pantai. Menurut Hakim (2003), pembentukan dan pengolahan muka tanah merupakan bagian yang paling dasar bagi perancangan lansekap. Pengolahan ini bertujuan agar muka tanah dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan atau perubahan pada muka tanah. Dalam hal ini, ada beberapa bagian yang terpenting pada muka tanah untuk tatanan lansekap, salah satunya adalah bentuk. Selain itu, pengolahan pada tanah juga sangat penting dalam tatanan lansekap. Bentuk dan pengolahan tanah disini dapat menunjukkan visual dan fungsi yang berkualitas dari tanah itu sendiri. Adapun topografi muka tanah yang dapat dibiarkan seperti apa adanya atau dapat diubah bentukannya dengan penambahan tanah urug atau dengan memanfaatkan kondisi awal. Pembentukan dan pengolahan muka tanah dapat dilakukan dengan: 1. Penerapan Grading Menurut Rubenstein (1989), dengan memperhatikan jenis serta sifatsifat tanah, maka perwujudan lahan dapat diubah bentuknya dengan
24
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
menggunakan teknik grading. Teknik ini dapat
digunakan untuk
menyembunyikan pemandangan yang buruk, meningkatkan kenyamanan, kenikmatan serta keamanan pribadi dan meningkatkan kualitas ruang. Kondisi karakteristik struktur tanah akan mempengaruhi grading yang dibentuk. 2. Penyesuaian terhadap sirkulasi Pembentukan muka tanah sangat berpengaruh sekali terhadap sirkulasi ruang luar yang dirancang nantinya, baik sirkulasi kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki. Sirkulasi ini pun perlu memperhatikan standar umum sirkulasi,
sistem
konstruksi,
ketebalan
penampang
sirkulasi
dan
kekuatannya. 3. Pengaruh pada aliran air Pembentukan dan pola tanah akan mempengaruhi aliran air di kawasan, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan ketinggian tanah. Maka sistem drainase pada kawasan perlu diperhatikan juga. b) Batu (Karang) Batu di kawasan pantai pada umumnya memiliki karakteristik tersendiri, karena batu kawasan ini harus memiliki kekuatan untuk dapat melawan arus laut, baik arus yang tak begitu kuat maupun arus yang kuat. Hal tersebut diperhatikan agar batu yang terdapat di kawasan pantai tidak mudah habis ataupun hilang karena terbawa arus.
25
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
c) Air Air mempunyai beberapa karakter yang membuat air disini menjadi penting dalam sebuah lingkungan binaan. Air juga dianggap dapat berperan dalam membentuk suatu karakter tempat dan kenyamanan manusia dalam lingkup rekreasi. Selain itu, air sangat penting di dalam kehidupan manusia dan juga merupakan salah satu elemen alam yang sangat penting dalam wisata pantai. Air disini tertuju pada air laut yang terdapat di pantai. 2.1.2 Tinjauan Arsitektural 2.1.2.1
Kriteria Bangunan Tepi Pantai Bangunan yang terdapat di tepi pantai memiliki kriteria atau syarat-syarat
yang harus diperhatikan, guna untuk melindungi bangunan yang berada di kawasan pantai dari gelombang air laut yang ada. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi tersebut antara lain: A. Garis Sempadan Pantai Pada keputusan Presiden RI No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, Umumnya, garis sempadan pantai minimum 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Hal ini dilakukan agar ketika air laut pasang dipastikan tidak akan sampai pada bangunan yang terbangun nantinya. Pada Pantai Dalegan, titik pasang tertinggi memiliki kurang lebih 3 meter, sedangkan garis pantai dan lebar pasir pada saat surut mencapai kurang lebih 5 meter.
26
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.1 Garis sempadan pantai Sumber: Kepres RI No.32 tahun 1990
3 meter
(a) Batas pasang air di Pantai Dalegan
5 meter
(b) Batas surut air di Pantai Dalegan
Gambar 2.2 Batas pasang (a) dan surut (b) Pantai Dalegan Sumber: RTRW Kabupaten Gresik, 2004-2014
B. Pencapaian pada Kawasan Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), jarak antara akses masuk utama untuk kendaraan menuju ruang publik atau tepi pantai dari jalan raya sekunder atau tersier memiliki minimum 300 m, sedangkan lebar minimum untuk jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai adalah 3 meter.
27
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
C. Bangunan Yang Terbangun Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), ada syarat-syarat untuk membangun bangunan di tepi pantai antara lain: • Area lahan yang terbangun untuk pengembangan fasilitas umum utama dengan fasilitas umum lainnya maksimum 2 Km • Tinggi bangunan maksimum 15 meter dari permukaan tanah rata-rata pada area terbangun • Orientasi bangunan dominan menghadap ke pantai dengan mempertimbangkan tata massa bangunan terhadap matahari dan arah angin • Bangunan di area sempadan tepi pantai diusahakan hanya berupa tempat ibadah, bangunan penjaga pantai, bangunan fasilitas umum (MCK), dan bangunan tanpa dinding dengan luas maksimum 50 m2/unit. • Dilakukan pemagaran pada area terbangun jika diinginkan, dengan tinggi maksimum pemagaran 1 meter • Jenis bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai ada 3, antara lain: kayu,
beton, dan baja. Masing-masing bahan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri, yaitu: Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai KAYU Keuntungan Kerugian 1. Ringan 1. Mudah 2. Mudah keropos dikerjakan 2. Bentang 3. Dapat terbatas mengapung 4. Tampilan menarik
BETON Keuntungan 1. Tahan lama 2. Tahan terhadap penyakit 3. Dapat dibentuk
Kerugian Keuntungan 1. Pengujian 1. Kekuatan memerlukan tinggi keahlian 2. Bentang 2. Dapat patah panjang 3. Bila retak, sulit untuk diatasi
BAJA Kerugian 1. Mudah berkarat 2. Harus diberi lapisan pelindung 3. Pengerjaan fabrikasi
Sumber: Triatmodjo, 2003
28
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Dari kriteria-kriteria bangunan pada kawasan wisata pantai diatas, kondisi kawasan wisata Pantai Dalegan sekarang ini dapat disesuaikan melalui sudut pandang dalam kriteria bangunan pada kawasan wisata pantai, dengan penjabaran berikut:
Tabel 2.3 Kondisi kawasan wisata Pantai Dalegan sesuai dengan kriteria bangunan pada kawasan wisata pantai
KRITERIA BANGUNAN PADA KAWASAN PANTAI
KETETAPAN
Garis sempadan pantai minimum 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat
KESESUAIAN KONDISI PANTAI DALEGAN TERHADAP KRITERIA BANGUNAN PADA KAWASAN PANTAI Di kawasan Pantai Dalegan belum memenuhi garis sempadan pantai, karena keadaan sekarang ini antara pantai dan bangunan masih terasa dekat.
Garis Sempadan Pantai
Jarak antara akses masuk utama untuk kendaraan menuju ruang publik atau tepi pantai dari jalan raya sekunder atau tersier minimum 300 m, sedangkan lebar minimum untuk jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai adalah 3 meter
Di kawasan Pantai Dalegan belum memenuhi dalam akses masuk utama untuk kendaraan menuju tepi pantai, karena keadaan sekarang ini antara tepi pantai dan masuk utama masih terasa dekat.
Pencapaian pada kawasan
29
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Sedangkan untuk jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai, sudah cukup memenuhi.
Tinggi bangunan maksimum 15 meter dari permukaan tanah ratarata pada area terbangun
Di kawasan Pantai Dalegan telah cukup memenuhi tinggi bangunan yang terbangun pada kawasan.
Bangunan yang terbangun
Sumber: Laporan Fakta Analisa Dinas Pariwisata, 2009
2.1.2.2 Pengolahan Tapak Pada Kawasan Pantai Perancangan tapak pada suatu kawasan sangat penting, khususnya pada ruang terbuka seperti kawasan pantai. Hal ini dilakukan untuk menata lingkungan yang didasarkan atas pola tata ruang kawasan tersebut dan susunan bangunan dengan memperhatikan unsur fungsi, bentuk-bentuk kegiatan, estetika dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar proses perancangan dapat saling berkaitan.
30
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tapak adalah: a. Faktor Alam Faktor ini berhubungan dengan hal-hal yang alami, yaitu: o Topografi, dimana dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah pada tapak, terutama konturnya o Bentuk lahan, dimana dilakukan untuk mengetahui struktur lapisan tanah yang digunakan untuk kelayakan mendirikan bangunan o Vegetasi, dimana dilakukan untuk membantu menciptakan pola vegetasi berupa area hijau dengan banyak terdapat jenis-jenis tanaman o Tanah, dapat di klasifikasikan menurut jenis-jenis tanah dan pengolahannya o Hidrografi, dilakukan untuk mengetahui pola drainase pada tapak yang menunjang kegiatan-kegiatan pada lahan o Iklim, dilakukan untuk mengetahui orientasi matahari, arah dan kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan b. Faktor Kultur, dapat dipengaruhi oleh: o Tata guna lahan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah kawasan o Adanya keterkaitan dengan lingkungan sekitar dan pencapaian menuju kawasan o Kepadatan dan penzoningan o Utilitas kawasan o Bangunan-bangunan yang ada dapat mempengaruhi pola penataan kawasan o Pola lalulintas yang berhubungan langsung dengan tapak
31
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
c. Faktor Estetis, dapat dipengaruhi oleh: o Bentuk-bentuk alam dipertahankan sebagai view yang menarik o Pola ruang pada kawasan o Faktor visual dalam perancangan tapak Menurut Harvey, Rubenstein (1983), terdapat 3 elemen pokok dalam perancangan visual, yaitu: 1. Sekuen (Sequance) Adalah sebuah suasana yang diciptakan oleh ruang-ruang yang tersusun secara berurutan, sehingga dapat menciptakan gerakan dan membuat orang tertarik untuk bergerak serta dapat memberi kesan-kesan khusus atau memberi arah tertentu. 2. Keseimbangan (balance) Keseimbangan yang berhubungan dengan keseimbangan simetris dan asimetris. 3. Perulangan dan Irama Perulangan merupakan sekuen dimana terdapat bagian tertentu yang diulang secara bergantian sehingga membentuk irama dan menjadi sebuah daya tarik tertentu. 2.1.2.3
Prinsip Perancangan Pada Kawasan Tepi Pantai Menurut Isfa Sastrawati, dalam Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Air
(2003: 111-115), ada beberapa prinsip dalam merancang kawasan yang terletak di tepi pantai. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
32
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
1. Jalur kendaraan bermotor Jalur kendaraan bermotor bagi yang membutuhkan akses langsung ke tepi pantai, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan pada wisatawan dalam mencapai area tepi pantai. Hal tersebut dilakukan agar dapat memberi rasa aman untuk pemakai kendaraan bermotor dengan melewati jalur kendaraan menuju tepi pantai, sehingga tidak mengganggu wisatawan yang menikmati pemandangan alam. 2. Parkir Parkir di kawasan pantai ini diusahakan dapat mewadahi kebutuhan parkir yang lebih, guna untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi pada saat kawasan pantai didatangi banyak wisatawan dan sebaiknya area parkir disediakan dekat dengan kawasan tepi pantai dan berada di belakang garis sempadan tepi pantai. Area parkir tidak hanya dibangun dengan lebar yang normal, tetapi sebaiknya disediakan pula area parkir khusus yang lebih lebar dari normal untuk para penyandang cacat fisik yang mempergunakan bantuan mekanis seperti kursi roda dan tongkat. Ruang parkir khusus ini diletakkan sedekat mungkin pada jalan masuk bangunan atau tepi air. 3. Bangunan Bangunan pada kawasan pantai dibangun dengan tujuan: • Menciptakan kawasan yang tertata dan manusiawi dengan pengaturan wujud bangunan dan pemanfaatan lahan yang maksimal
33
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
• Menghindarkan terjadinya musibah/kecelakaan akibat pembangunan dan konstruksi/struktur bangunan yang kurang kuat di kawasan pantai • Menciptakan image/citra kawasan pantai Prinsip bangunan pada kawasan tepi pantai: a. Bangunan di sempadan pantai Bangunan ditempatkan di luar garis sempadan tepi pantai untuk menghindari kemungkinan bahaya gelombang ombak yang keras dan bencana seperti erosi/abrasi, banjir, mengurangi pengaruh garam dan angin yang keras dengan pemilihan struktur dan bahan bangunan, menghindari pembangunan di atas lahan yang tidak stabil, dan memberikan ruang gerak pejalan atau akses ruang publik. Sempadan tepi pantai juga diharapkan dapat menjadi green belt area (ruang terbuka hijau), atau ruang terbuka publik yang menarik. b. Ketinggian bangunan Ketinggian bangunan diatur untuk menciptakan keselarasan dengan lingkungan alami sehingga menciptakan daya tarik visual dengan membentuk skyline (garis langit). Selain itu daya dukung lahan, struktur geologi, penggunaan fisik bangunan,dan faktor bencana juga menjadi dasar pertimbangan. Tinggi bangunan di belakang garis sempadan tepi pantai tidak melebihi pohon di kawasan, guna menyamarkan atau menyatukan bangunan ke dalam lingkungan alami, karena penanaman pohon-pohon di tepi pantai perlu untuk mengurangi resiko terjadinya bencana gelombang tsunami.
34
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
c. Struktur & konstruksi Struktur dan konstruksi bangunan harus kokoh, kuat, tahan terhadap gempa dan tsunami di daerah-daerah yang termasuk jalur gempa. d. Material bangunan Pemilihan material bangunan yang terletak di tepi maupun kawasan pantai harus mempertimbangkan kondisi air, angin, letak bangunan (jarak dari tepi air) dan sifat material bangunan. Selain itu, material bangunan di kawasan tepi pantai sebaiknya digunakan dengan mempertimbangkan sifat bahan yang tidak mudah berkarat, mampu mengurangi fluktuasi suhu dalam ruangan. Jika memakai material kaca, sebaiknya memilih kaca yang tidak memantulkan banyak sinar atau tidak menyebabkan mata menjadi silau. e. Jenis bangunan yang dikembangkan di kawasan tepi air Jenis bangunan yang dikembangkan di area sempadan tepi air adalah bangunan pengawas, dan bangunan yang bersifat terbuka sehingga memberikan view positif ke arah tepi air. Sedangkan bangunan yang berada di luar area sempadan pantai dapat berfungsi sebagai fasilitas yang mendukung kegiatan di tepi pantai, seperti: kafe, restoran, area bermain, toko (retail), penginapan, area parkir dan lain-lain.
Gambar 2.3 Restoran dan area bermain tepi pantai di Bali Sumber: www.balibeach.com
35
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
4. Signage (Tanda) Adanya signage (tanda) dimaksudkan agar tidak menimbulkan musibah bagi pengguna area publik khususnya jalur pejalan kaki, dan memberikan informasi jelas bagi wisatawan, sehingga para wisatawan mengetahui orientasinya dan menghindari kemungkinan musibah. 5. Ruang terbuka (penataan lansekap) Ruang terbuka di area sempadan tepi pantai difungsikan untuk melindungi air agar terhindar dari kerusakan lingkungan dan melindungi area tepi pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsinya sehingga dapat memberikan rasa santai dan nyaman pada wisatawan serta dapat mengurangi polusi udara, polusi suara dan panas terik matahari yang terjadi di kawasan tepi pantai. Selain itu, ruang terbuka juga dapat dimunculkan sebagai pengarah.
Gambar 2.4 Ruang terbuka mengarahkan pejalan kaki di sepanjang pantai Sumber: Indonesia Traveling and Adventure Guide, 2009
6. Area wisata air tepi pantai Area wisata air pada tepi pantai ini mewadahi aktivitas dan mengatur area atau zona kegiatan yang ada di kawasan sehingga tidak terjadi kesingkronan pada berbagai aktivitas yang ada di kawasan. Adanya pembatasan pada kegiatan wisata
36
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
air dilakukan agar aktivitas tidak tercampur dengan kegiatan pantai yang tidak dapat disatukan areanya, seperti kegiatan berenang dan berlayar. 7. Utilitas Adanya utilitas untuk menciptakan lingkungan yang tertata dan aman terhadap bencana seperti banjir, longsor dan intrusi air laut, dengan sistem drainase. Selain itu meminimalkan dampak negatif pada penataan utilitas seperti menghindari terjadinya persilangan antara pipa atau kabel, dimana penempatan keduanya didesain menyatu dalam penataan lanskap. Untuk penataan yang lebih baik, jaringan utilitas seperti listrik, telepon dan air bersih disarankan untuk didistribusikan melalui jaringan bawah tanah atau penempatan tiang listrik dan telepon tidak pada sisi tepi air.
Kesimpulan:
Tabel 2.4 Kesimpulan prinsip perancangan kawasan tepi pantai Rancangan
Jalur kendaraan bermotor
Bagian dari rancangan
Akses kendaraan menuju tepi pantai
Luasan parkir
Parkir Parkir khusus
Prinsip Perancangan Jalur kendaraan bermotor bagi yang membutuhkan akses langsung ke tepi pantai, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan pada wisatawan dalam mencapai area tepi pantai, sehingga tidak mengganggu wisatawan yang menikmati pemandangan alam • Parkir diusahakan dapat mewadahi kebutuhan parkir yang lebih, guna untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi pada saat kawasan pantai didatangi banyak wisatawan • Area parkir tidak hanya dibangun dengan lebar yang normal, tetapi disediakan pula area parkir khusus yang lebih lebar untuk para penyandang cacat fisik yang mempergunakan bantuan mekanis seperti kursi roda dan tongkat.
37
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Bangunan sempadan pantai
Ketinggian bangunan
Bangunan
Struktur bangunan
dan
konstruksi
Material bangunan
Jenis bangunan
Signage (tanda)
Petunjuk di area wisata
Ruang terbuka (penataan lansekap)
Ruang terbuka hijau
Area wisata air
Penzoningan area wisata
Utilitas
Penempatan utilitas
• Bangunan ditempatkan di luar garis sempadan tepi pantai untuk menghindari kemungkinan bahaya gelombang ombak yang keras dan bencana seperti erosi/abrasi, banjir dan lain-lain • Sempadan tepi pantai juga diharapkan dapat menjadi ruang terbuka hijau atau ruang terbuka publik yang menarik. Tinggi bangunan di belakang garis sempadan tepi pantai tidak melebihi pohon di kawasan, guna menyamarkan atau menyatukan bangunan ke dalam lingkungan alami Struktur dan konstruksi bangunan harus kokoh, kuat, tahan terhadap gempa dan tsunami di daerah-daerah yang termasuk jalur gempa Material bangunan di kawasan tepi pantai sebaiknya digunakan dengan mempertimbangkan sifat bahan yang tidak mudah berkarat, mampu mengurangi fluktuasi suhu dalam ruangan Jenis bangunan di area sempadan tepi air: bangunan pengawas, dan bangunan yang bersifat terbuka sehingga memberikan view positif ke arah tepi air. Sedangkan bangunan yang berada di luar area sempadan pantai: kafe, restoran, area bermain, toko (retail), penginapan, area parkir dan lain-lain Dimaksudkan agar tidak menimbulkan musibah bagi pengguna area publik khususnya jalur pejalan kaki, dan dapat memberikan informasi jelas bagi wisatawan, sehingga para wisatawan mengetahui orientasinya Difungsikan untuk melindungi air agar terhindar dari kerusakan lingkungan dan melindungi area tepi pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian, seperti: polusi udara, polusi suara dan panas terik matahari yang terjadi di kawasan tepi pantai Mewadahi aktivitas dan mengatur area atau zona kegiatan yang ada di kawasan sehingga tidak terjadi kesingkronan pada berbagai aktivitas yang ada di kawasan Penataan jaringan utilitas seperti listrik, telepon dan air bersih disarankan untuk didistribusikan melalui jaringan bawah tanah atau penempatan tiang listrik dan telepon tidak pada sisi tepi air
Sumber: Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Pantai (2003: 111-115)
38
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.1.2.4
Sirkulasi
Sirkulasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan penggunanya. Sistem sirkulasi sangat berpengaruh pada pola penempatan aktivitas dan penggunaan tapak sehingga dapat timbul pergerakan dari ruang satu ke ruang lain. Perancangan suatu kawasan dilakukan bertujuan untuk memberikan solusi pada masalah sirkulasi, sehingga masyarakat dapat menikmati suasana sekitar kawasan. Kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang kurang baik, misalnya: kurangnya kejelasan sirkulasi, tidak adanya hirarki sirkulasi, tidak jelasnya pembagian antara sirkulasi pejalan kaki dengan sirkulasi kendaraan dan penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda (seperti: trotoar sebagai tempat berjualan) sehingga sirkulasi harus dibedakan secara jelas antara pejalan kaki dan kendaraan agar dalam kawasan tersebut memiliki kenyamanan akses. Pada wisata pantai ini, memiliki sirkulasi tersendiri dalam rancangannya. Hal tersebut dikarenakan kawasan wisata pantai ini berbeda dengan kawasan wisata lain, dimana wisata pantai ini lebih memperhatikan tatanan lansekap daripada tatanan massa bangunannya. Pada kawasan wisata pantai, lebih ditekankan pada penataan lansekap karena hal ini dapat mempengaruhi zona-zona yang telah terbagi yang diperuntukkan pengelola dan pengunjung. Selain itu, lansekap pada wisata pantai ini juga harus memiliki hubungan langsung pada pantai. Hal ini dimunculkan agar para wisatawan dapat menikmati view yang tepat di tiap-tiap zona kawasan.
39
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.1.2.5
Sarana dan Prasarana Pada Wisata Pantai
Pada umumnya, wisata pantai memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat menunjang wisata pantai itu sendiri maupun kegiatan yang ada di wisata pantai. o Sarana yang umumnya terdapat di wisata pantai meliputi: a. Hotel/Resort Adanya hotel/resort ini bertujuan untuk menampung pengunjung yang ingin menginap di kawasan wisata. Kriteria hotel bintang satu berdasarkan Keputusan Direktur jendral pariwisata, pos, dan telekomunikasi (2007), adalah: 1. Persyaratan fisik meliputi: lokasi hotel, kondisi bangunan, lingkungan taman, tempat perkir, area tata usaha, ruang operator, dapur. 2. Bentuk dan pelayanan yang di berikan kepada pengunjung/ tamu 3. Kualifikasi tenaga kerja yang meliputi pendidikan kesejahteraan karyawan. 4. Hotel bintang satu minimum memiliki kamar berjumlah 15 5. Penyediaan fasilitas olahraga dan rekreasi 6. Terdapat fasilitas penunjang misalnya: bank, travel ageint, ATM, mini market 7. Public area tersedia ruang lobby 8. Adanya fasilitas komunikasi yaitu: saluran telepon 9. Terdapat tampungan air bersih min 500 /liter/orang/hari 10. Terdapat restoran 11. Terdapat ruang service : laundry, cleaning service, ME
40
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
b. Rumah Makan dan restoran Rumah makan di kawasan wisata pantai umumnya dibangun untuk memfasilitasi pengunjung yang datang, guna untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sebelum dan sesudah melakukan kegiatan di pantai. Pemilihan area untuk restoran tepi pantai ini harus strategis agar mendapatkan view yang maksimal ke arah luar yaitu pemandangan alam ke pantai.
Gambar 2.5 Rumah makan dan restoran tepi pantai Sumber: www.balibeach.com
Dari letak restoran yang strategis, diperhatikan pula perletakkan perabot restoran terutama untuk pelanggan yang akan menikmati makanan di restoran. Sesuai dengan view yang tampak pemandangan pantainya, perletakkan perabot untuk pelanggan mengarah ke pantai agar selain menikmati makanan yang disuguhkan restoran, pelanggan juga dapat sambil menikmati pemandangan alam pantai.
41
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.6 Standar meja dan kursi pada restoran Sumber: Neufert Architect‟s Data
c. Coffee Shop Coffee shop disini digunakan hanya untuk sekedar bersantai di tepi pantai, maka dari itu letak coffee shop ini seperti letak restoran tepi pantai, karena pelanggan dapat menikmati pemandangan alam pantai bersama kerabat sambil menikmati kopi.
Gambar 2.7 Coffee shop di tepi pantai Sumber: www.balibeach.com
Gambar 2.8 Standar meja dan sirkulasi pada coffee shop Sumber: Neufert Architect‟s Data
42
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
d. Souvenir Shop Di kawasan wisata pantai terdapat souvenir shop, dimana toko-toko tersebut menyuguhkan souvenir yang berhubungan dengan kawasan pantai maupun souvenir khas daerah pantai tersebut, seperti: handmade khas daerah, makanan khas daerah, dan lain-lain.
Gambar 2.9 Standar display souvenir shop Sumber: Neufert Architect‟s Data
e. Taman Bermain Fasilitas taman bermain di kawasan wisata pantai dirancang untuk pengunjung anak-anak, agar mereka tidak merasa bosan. Adapun macammacam permainan yang terdapat di area bermain anak-anak, dan untuk mengetahui luasan area taman bermain, tiap-tiap permainan memiliki standarisasi masing-masing.
43
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
(b)
(a)
(e) (c)
(d)
Gambar 2.10 Standar permainan dalam taman bermain; (a)rumah papan luncur, (b)papan luncur, (c)Jungkat jungkit, (d)latihan ketinggian, dan (e)ayunan Sumber: Neufert Architect‟s Data
f. Area Perkemahan Adanya area/lahan kosong untuk berkemah merupakan fasilitas wisata pantai bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan pantai dengan kerabat pencinta alam maupun yang tanpa mengeluarkan biaya.
Gambar 2.11 Area perkemahan di tepi Pantai Sempu Malang Sumber: Indonesia Traveling and Adventure Guide, 2009
44
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
g. Fasilitas yang menunjang kegiatan olahraga pantai Pada kawasan wisata pantai, umumnya memiliki beberapa fasilitas olahraga pantai yang ditujukan bagi semua pengunjung, baik untuk sekedar rekreasi maupun untuk menyalurkan hobi mereka. Olahraga tersebut antara lain: • Motorboat dan bananaboat Motorboat di wisata pantai umumnya menggunakan mesin dan digunakan wisatawan beramai-ramai untuk menuju berkeliling area laut yang telah dibatasi. Sedangkan permainan bananaboat, umumnya menggunakan bantuan udara untuk menjalankannya.
Gambar 2.12 Permainan motorboat Sumber: www.balibeach.com
Adapun besar motorboat yang di pakai di kawasan wisata Pantai Dalegan nantinya menurut standar, yaitu:
Gambar 2.13 Standar motorboat Sumber: Neufert Architect‟s Data
45
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
• Berenang Adanya area untuk berenang baik bagi wisatawan yang memiliki hobi berenang maupun yang hanya ingin merefleksikan badan dengan air laut.
Gambar 2.14 Berenang di pantai Sumber: www.pasirputih.com
• Berlayar Adanya area untuk berlayar maupun berolahraga perahu. Berlayar difungsikan bagi wisatawan untuk berkeliling area laut yang telah dibatasi, sedangkan olahraga perahu umumnya untuk perlombaan yang ada di pantai.
Gambar 2.15 Berlayar dan berperahu di pantai Sumber: www.pasirputih.com
46
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
• Memancing Adanya area untuk memancing dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi wisatawan yang memiliki hobi memncing, karena mereka dapat memancing di laut yang luas.
Gambar 2.16 Memancing di pantai Sumber: www.pasirputih.com
• Vollysand dan Ballsand
Gambar 2.17 Ballsand di pantai Sumber: www.pasirputih.com
h. Area perahu Pada kawasan pantai umumnya terdapat area untuk pemberhentian perahu atau kapal di tepi pantai, baik yang nelayan maupun khusus untuk persewaan bagi pengunjung. Area pemberhentian tersebut memiliki jarak antar perahu atau kapal, dengan standar:
47
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.18 Standar untuk pemberhentian perahu atau kapal Sumber: Neufert Architect‟s Data
Dari kegiatan olahraga pantai diatas, timbul adanya penzoningan antar olahraga agar tidak mengganggu olahraga satu dengan yang lain. Maka dari itu, adanya pula standar yang diaplikasikan pada rancangan tiap-tiap area, termasuk olahraga pantai ini. o Prasarana yang umumnya terdapat di wisata pantai meliputi: a. Transportasi Sarana transportasi untuk kawasan wisata pantai cukup diperlukan, baik untuk pelayanan pada fasilitas maupun untuk pengunjung yang ingin berkeliling pantai. b. Sistem telekomunikasi c. Utilitas (penerangan, listrik, persediaan air bersih, sistem irigasi dan sumber energi) • Penyediaan air bersih Air bersih pada wisata pantai sangat diperlukan, karena air bersih merupakan sarana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik bagi pengunjung maupun bagi fasilitas yang ada. Masing-masing fasilitas
48
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
bangunan umumnya mempunyai tandon air bersih untuk kebutuhannya agar tidak memerlukan penyaluran air yang terlalu panjang. • Listrik d. Pelayanan kesehatan (rumah sakit dan apotek) Adanya rumah sakit atau apotek di area wisata pantai difungsikan untuk para wisatawan yang tiba-tiba sakit atau terkena penyakit. e. Keamanan f. Petugas yang melayani wisatawan g. Tempat ibadah Tempat ibadah di kawasan wisata pantai ini dirancang bagi wisatawan yang ingin besembahyang, agar mereka senantiasa selalu mengingat Allah swt.
2.2 Tinjauan Tema Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk terus mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban." (AMI - Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 - 1995, Subur, Jakarta, 1995 ). Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu kemungkinan perwujudan dari gagasan (Ir. Josef Prijotomo, M. Arch, dosen Arsitektur ITS). Dalam setiap tema pun memiliki arti dan pembahasan masing-masing, karena hal tersebut dapat mempengaruhi desain dalam sebuah rancangan.
49
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.2.1 Tinjauan Metafora • Pengertian Metafora Kata metafora berasal dari bahasa Yunani “metaphora”, yang artinya melibatkan pemindahan atau perubahan makna (www.google.comkuliah7). Sedangkan dalam kamus bahasa, metafora berarti pemakaian suatu kata atau ungkapan untuk suatu obyek atau konsep berdasarkan mengumpamakan atau persamaan yang pada mulanya digunakan untuk makna tertentu dan dialihkan kepada makna lain. (www.dompukab.go.id) Menurut James C. Snyder, dan Anthony J. Cattanese dalam "Introduction of Architecture", metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan-hubungan paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat secara literal. Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya. (www.zohronidotcom.arsitekturmetofora.html,2U09:13) Jadi dapat disimpulkan, metafora ialah proses untuk mentransfer subjek atau deskripsi sesuatu menjadi sesuatu yang lain baik keseluruhan atau sebagian dari unsur-unsurnya dengan pemakaian suatu kata atau ungkapan.
50
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
• Jenis-jenis Metafora Menurut Antoniades (1990), metafora dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu: 1. Intangible Metafor yaitu metafor yang tak terukur, tak matematis, yang bermula dari kreasi konsep, ide, kondisi manusia, atau kualitas tertentu seperti individualitas. Sifat metafora jenis ini adalah alamiah, tradisi, kebudayaan, kepercayaan, dan komunitas tertentu. 2. Tangible Metafor Yaitu suatu metapor yang bermula atau berakar dari aspek visual atau karakteristik material objek. 3. Metafor Kombinasi yaitu suatu metapor konseptual dan visual sekaligus. Dalam arsitektur, metafor yang terbentuk umumnya termasuk pada intangible atau bahkan merupakan suatu dimensi yang tersembunyi (the obscure) yaitu yang didasarkan pada konseptual, intelektual, atau visual metafor. • Fungsi Metafora Adapun fungsi metafora terhadap suatu karya atau desain arsitektur (www.zahronidotcom.arsitektur-metofora.htm,2009:13), yaitu: - Alat mempertegas persepsi makna baru yang diwujudkan - Memperjelas pemahaman sesuatu yang abstrak - Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain - Mempengaruhi timbulnya berbagai interprestasi pengamat
51
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya - Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif 2.2.2 Tinjauan Gelombang Definisi Menurut GM-FMIPA, 1985, gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium, dimana getaran tersebut menimbulkan permukaan yang bergerak naik turun secara bergantian. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo dalam bukunya “Teknik Pantai”, 1999, gelombang pada pantai merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor terpenting dalam terjadinya gelombang, terutama oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup, gelombang yang ditimbulkan akan semakin besar pula. Bentuk pantai juga dapat memperngaruhi terjadinya gelombang. Terjadinya Gelombang Menurut Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans dalam bukunya “Pengantar Oseanografi”, 1986, gelombang terjadi karena beberapa sebab, yaitu: a. Angin Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama terbentuknya gelombang. Hembusan angin sepoi-sepoi pada cuaca tenang sekalipun dapat menimbulkan riak gelombang. Sebaliknya badai yang besar dapat
52
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
menimbulkan gelombang yang merusak. Sifat-sifat gelombang dapat dipengaruhi oleh : 1. Kecepatan angin Makin kencang angin makin besar gelombang yang terbentuk dengan kecepatan yang tinggi dan panjang gelombang yang besar 2. Waktu (lamanya) hembusan angin Semakin lama angin bertiup, kecepatan, panjang dan tinggi gelombang akan semakin meningkat pula 3. Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch) Panjang fetch membatasi waktu yang diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin.
Gambar 2.19 Gelombang Transversal Sumber: Bambang Triatmodjo, 1999
b. Geometri laut Topografi laut dan bentuk pantai juga mempengaruhi terjadinya gelombang. Bentuk gelombang akan berubah sesuai dengan kedalaman dasar air laut. Apabila gelombang memasuki perairan dengan kedalaman 1,3 tinggi gelombangnya maka gelombang akan pecah (surf). Pada perairan pantai yang landai gelombang akan
53
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
pecah perlahan-lahan (spilling breaker). Gelombang biasanya terjadi pada dinding pantai yang terjal atau dinding dermaga buatan manusia. c. Gempa Gelombang juga bisa ditimbulkan oleh gempa di dasar laut. Gelombang ini biasa disebut sebagai tsunami. Jenis-jenis Gelombang Menurut GM-FMIPA, 1985, dalam pengelompokkannya ada 2 jenis gelombang, yaitu: 1. Gelombang Transversal Adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya, seperti gelombang air,dan sebagainya.
Gambar 2.20 Gelombang Transversal Sumber: GM-FMIPA, 1985
2. Gelombang Longitudinal Adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berhimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada, seperti pegas.
54
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.21 Gelombang Longitudinal Sumber: GM-FMIPA, 1985
Karakteristik Gelombang merupakan getaran yang bergerak dan gelombang yang ada di laut merupakan gelombang transversal karena gerak arah rambatannya tegak lurus sehingga memiliki keteraturan. Dari jenis-jenis gelombang yang telah disebutkan diatas, secara umum gelombang memiliki sifat masing-masing, yaitu: • Memantul Kekuatan pada gelombang yang datang dapat menyebabkan pemantulan terhadap permukaan yang dilewatinya.
Gambar 2.22 Pemantulan gelombang Sumber: www.crayonpedia.com
55
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
• Refraksi (Bias) Gelombang yang datang melewati suatu permukaan, kemudian sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami pembelokan arah dari arah semula tergantung pada permukaan yang dilewatinya.
Gambar 2.23 Pembiasan gelombang Sumber: www.crayonpedia.com
• Difraksi (Lentur) Gelombang yang melewati sebuah penghalang atau celah sempit. Pada permukaan yang sama, gelombang akan merambat lurus. Akan tetapi, jika pada permukaan berbeda, bentuk dan arah rambatanya dapat berubah. Gelombang yang terjadi pada permukaan air merambat lurus, kemudian gelombang tersebut terhalang sehingga melewati sebuah celah sempit, setelah itu gelombang akan merambat membentuk Iingkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut sebagai pusatnya.
56
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.24 Lenturan pada gelombang Sumber: www.crayonpedia.com
• Berputar Gelombang yang datang terus melingkar dan merambat terus ke segala arah pada jarak yang jauh dari sumber gelombang, maka akan terlihat muka gelombang yang hampir lurus.
Gambar 2.25 Datangnya gelombang pada pantai Sumber: Bambang Triatmodjo, 1999
• Menerus (Continue) Angin selalu mempengaruhi terjadinya gelombang pada permukaan air laut, dan angin akan terus selalu berhembus dalam waktu yang cukup panjang sehingga terjadi gesekan dan tekanan di permukaan laut dan terbentuklah gelombang. Pada saat yang bersamaan, terbentuk gelombang baru di atas gelombang sebelumnya dan selanjutnya akan berkembang menjadi gelombang-gelombang baru tersendiri.
57
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Proses tersebut akan terjadi terus menerus dan akan terlihat sebagai kombinasi perubahan-perubahan panjang gelombang dan tinggi gelombang yang saling bertautan. (Ilemoned, 2008) • Back flows (aliran balik) Bila sebuah gelombang pecah, airnya airnya akan dilemparkan jauh ke depan sampai mencapai daerah pantai. Setelah terjadi gelombang pecah, beberapa massa air akan terangkut balik ke laut sebagai arus yang ada di bawah permukaan (arus balik/ Back flows/cross-shore flows ) atau bergerak sejajar pantai sebagai arus sepanjang pantai (Longshore current) dan arus seret (Rip current).
Gambar 2.26 Aliran balik pada gelombang laut Sumber: Bambang Triatmodjo, 1999
2.3 Tinjauan Kajian Keislaman 2.3.1 Tinjauan Objek Dalam Perspektif Islam Kabupaten Gresik merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Timur yang termasuk dalam jalur wisata nasional yang dilewati oleh Jalur Pantura sehingga memiliki potensi obyek wisata yang cukup besar. Dalam hal ini, Kabupaten Gresik memiliki berbagai macan pariwisata dan berpotensi sekali dalam pengembangan wisata nasional karena dapat menarik para wisatawan untuk
58
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
berkunjung, baik lokal maupun mancanegara. Salah satu obyek wisata di Kabupaten Gresik ini adalah wisata Pantai Dalegan. Pantai Dalegan merupakan pantai yang terletak di kawasan Gresik Utara kecamatan Panceng, sekitar 45 km dari pusat kota Gresik. Wisata Pantai Dalegan ini memiliki potensi rekreasi yang tinggi karena merupakan obyek wisata yang menawarkan keindahan pemandangan alam. Selain itu, pantai ini juga memiliki nilai-nilai budaya dan potensi ekonomi yang tinggi sehingga dapat memberikan kesan tidak membosankan. Wisata pantai ini juga banyak menarik wisatawan daripada jenis obyek lain dari berbagai umur dan kalangan sehingga banyak pengunjung yang memilih obyek wisata pantai ini, akan tetapi obyek wisata ini belum dikembangkan secara optimal oleh Pemerintah Gresik. Hal tersebut dapat dilihat dari fasilitas-fasilitas yang terdapat di kawasan Pantai Dalegan sekarang ini yang kurang memadai sebagaimana sebagai kawasan Wisata Pantai, seperti tidak adanya area bermain bagi pengunjung anak-anak, tidak adanya lahan untuk berkemah, dan lain-lain. Selain itu, bangunan yang ada di kawasan pantai pada saat ini juga sebagian besar terlihat tak terawat dan kurangnya bahkan hampir tidak adanya kegiatan yang memanfaatkan pantai tersebut. Dari kondisi Pantai Dalegan yang telah dijabarkan diatas, maka perlu dikembangkan lebih baik lagi keberadaan dan peningkatan kondisi di kawasan pantai tersebut baik dari segi kawasan lingkungan seperti adanya fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kawasan, segi sosial seperti wisata pantai utama di Kabupaten Gresik, maupun dari segi ekonomi seperti memperoleh investasi
59
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
dari wisatawan yang datang untuk Pemerintah Gresik di kawasan Pantai Dalegan. Dalam hal ini, sebagai tugas manusia pada alam untuk menjaga dan melestarikan kawasan yang telah ada dengan meningkatkan maupun membangun baru fasilitas yang lebih baik dan lebih bermanfaat di kawasan Pantai Dalegan tersebut. Selain itu, secara tidak langsung manusia juga dapat menunjukkan rasa syukurnya terhadap Allah swt dengan menjaga dan melestarikan kawasan tersebut. Adapun nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur‟an sebagai rasa syukur dan tugas manusia untuk menjaga dan melestarikan alam khususnya lingkungan sekitarnya, seperti Wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik ini, yaitu: 1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk dan hamba Tuhan, sekaligus sebagai wakil Tuhan (khalifah) di muka bumi. Firman Allah swt. dalam Surat Al Baqarah:30 “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: „Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi‟. Mereka berkata: „Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‟. Tuhan berfirman: „Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui‟.”
Maksud dari ayat di atas adalah manusia diciptakan selain untuk menyembah Allah swt. manusia juga sebagai wakil Allah (khalifah) di muka bumi, yaitu khalifah terhadap lingkungannya. Artinya, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi dan memiliki kewajiban melestarikan alam semesta dan lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah kawasan Pantai Dalegan. Sesuai dengan ayat ini, manusia berkewajiban untuk melestarikan
60
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
kawasan Pantai Dalegan serta memanfaatkannya sebagai kawasan wisata pantai yang memberikan banyak faktor positif terhadap manusia lainnya, sehingga tidak hanya kawasan pantai Dalegan saja yang bermanfaat tetapi dapat bermanfaat juga untuk manusia lainnya. 2. Sebagai bentuk ibadah dan wujud syukur terhadap alam semesta yang
diciptakan oleh Allah swt. Firman Allah swt. dalam QS. Ibrahim:34 “Apabila engkau bersyukur maka akan kutambahkan nikmatKu tapi apabila engkau ingkar, maka ingatlah sesungguhnya azabKu amat pedih.•Tidak satu pun diantara kita dapat menghitung berapa nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada kita.•Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.”
Maksud dari ayat di atas adalah ibadah dan rasa syukur manusia terhadap lingkungannya dapat diwujudkan dengan menjaga dan melestarikan lingkungan yang telah diberikan oleh Allah swt., yaitu menjaga dan melestarikan kawasan Pantai Dalegan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
2.3.2 Tinjauan Tema Dalam Perspektif Islam Dalam perancangan kawasan wisata Pantai Dalegan ini, tema yang diambil adalah metafora gelombang, dimana rancangan nantinya memetaforakan karakteristik dari gelombang. Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur‟an mengenai karakteristik gelombang, yaitu: 1. Proses terbentuknya gelombang di laut. Firman Allah swt. QS. Al Hajr:22
61
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)
Maksud dari ayat diatas adalah tahap-tahap pembentukan gelombang air. Dimana gelombang terbentuk ketika angin meniup permukaan air. Akibat pengaruh angin ini, maka partikel-partikel air mulai bergerak melingkar dan mendorong terbentuknya gelombang air. Dari gelombang air inilah dapat diumpamakan manusia selalu terdorong untuk selalu beribadah yang sifatnya dinamis dan menerus.
angin
Gambar 2.27 Karakteristik gelombang Sumber: Bambang Triatmodjo, 1999
2.3.3 Aplikasi Tema Pada Kawasan Pada perancangan wisata Pantai Dalegan ini, dilakukan pendekatan pada metafora
kombinasi
gelombang.
Dimana
rancangan
wisata
pantai
ini
memetaforakan sifat karakteristik dari gelombang yang ada di pantai, khususnya yang ada di Pantai Dalegan. Rancangan terbentuk dari sifat-sifat yang terdapat pada gelombang, yaitu berirama, berulang, berputar, menerus (continue) dan
62
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
difraksi (lentur), baik rancangan pada bentuk bangunan, sirkulasi maupun zona yang terbagi.
2.4 Tinjauan Studi Banding Jawa Timur terkenal akan tempat obyek pariwisata yang strategis, karena berada pada jalur perjalanan pariwisata bagian utara Jawa yang cukup berpotensi dalam pariwisata dan memiliki banyak obyek wisata yang menjadi tujuan wisata nasional, sehingga Jawa Timur termasuk kawasan yang strategis dalam perjalanan wisatawan nasional. 2.4.1 Studi Banding Obyek Wisata bahari lamongan (WBL) Wisata Bahari Lamongan (WBL) merupakan salah satu obyek wisata di utara Jawa yang mengandalkan keindahan alam pantai, dimana wisata tersebut juga memiliki fasilitas yang mendukung kawasan pantai. Wisata Bahari Lamongan dibangun dengan mengangkat segala aspek-aspek alam, budaya dan arsitektur yang bernuansa global dengan tetap mempertahankan ciri khas lokal Jawa Timur. Selain itu, wisata ini lebih menekankan pada nuansa Jawa Timur pesisir utara Jawa karena letak WBL sendiri berada di tepian pantai utara, sehingga sesuai untuk wisata hiburan yang berorientasi ke laut. Kawasan WBL sendiri memiliki luas 18 Ha, dan kawasan seluas itu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang obyek wisata tersebut.
63
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.4.1.1 Lokasi Wisata bahari lamongan (WBL) Wisata Bahari Lamongan (WBL) terletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa tepatnya di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Letak wisata ini tergolong strategis karena selain sebagai penyeimbang,
Wisata Bahari
Lamongan juga menghubungkan dua wisata yang telah ada sebelumnya di Kabupaten Lamongan yaitu Tanjung Kodok dan Goa Maharani. 2.4.1.2 Tapak Pada kawasan WBL ini memiliki hembusan angin yang cukup kencang karena letaknya yang berada di tepi pantai. Hal tersebut dapat dihindari dengan adanya vegetasi pada bagian yang dekat dengan tepi pantai, agar dapat meminimalisir angin yang masuk pada kawasan.
Vegetasi sebagai penyaring angin yang masuk ke kawasan
Gambar 2.28 Keadaan angin pada kawasan WBL Sumber: Indonesia Design, 2006
64
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Adanya hall setelah area parkir dapat mengurangi polusi suara dan polusi udara pada kawasan, sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas yang ada di kawasan.
parkir
Hall sebelum memasuki kawasan inti WBL
Gambar 2.29 Kebisingan pada kawasan WBL Sumber: Indonesia Design, 2006
2.4.1.3 Fungsi dan Pengguna Dalam Wisata Bahari Lamongan ini, ada beberapa fungsi yang dapat dianalisa sesuai dengan tujuan dirancangnya wisata pantai, antara lain: a. Fungsi Primer: - Tempat olahraga pantai (berenang, menyelam, selancar angin, volly pantai dan lain-lain) - Tempat rekreasi pantai (memancing, berlayar, menikmati pemandangan laut, dan wahana bermain) b. Fungsi sekunder: - Menginap
65
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Restoran/kafe c. Fungsi Penunjang: - Pengelola - Akomodasi - Kios oleh-oleh khas Lamongan Sedangkan pengguna pada Wisata Bahari Lamongan ini adalah dari semua kalangan umur, yaitu dari anak-anak sampai lanjut usia pun dapat menikmati apa yang disuguhkan. Dimana spesifikasi pengguna sebagai berikut: d. Pengunjung: - Pengunjung yang berolahraga pantai - Pengunjung penikmat pantai - Pengunjung penikmat wahana bermain - Pengunjung menginap e. Pengelola: - Pengelola Pantai (kepala pantai, sekretaris, bendahara, pemasaran, administrasi dan lain-lain) - Pengelola Hotel (direktur, manager, kepala devisi, petugas hotel, dan lainlain) f. Penjual di kios-kios: - Penjual di restoran - Penjual benda khas Wisata Bahari Lamongan
66
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.4.1.4 Aktifitas dan Fasilitas o Aktifitas Wisata Bahari Lamongan memiliki sarana dan prasarana yang terdapat pada prinsip wisata pantai, yaitu adanya area wisata air pada tepi pantai yang mewadahi aktivitas dan kegiatan yang dilakukan di pantai, antara lain: a. Adanya tempat untuk berolahraga pantai, seperti: berenang, menyelam, selancar angin, volly pantai dan lain-lain b. Adanya tempat rekreasi pantai, seperti: memancing, berlayar, menikmati pemandangan laut, dan lain-lain
Bersantai di tepi pantai
Gambar 2.30 Area rekreasi pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
67
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
o Fasilitas Fasilitas yang ada pada kawasan WBL ini dapat dinikmati oleh semua usia dan kalangan, karena fasilitas sudah mencukupi dalam suatu wisata pantai. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi: - Pada area entrance kawasan menuju ke area wahana memiliki hall, dimana hall tersebut dikelilingi oleh souvenir shop, food court, fish shop, ruang informasi, penjualan tiket, dan ruang kesehatan
Gambar 2.31 Fasilitas di area entrance WBL Sumber: Indonesia Design, 2006
68
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Adanya area bermain untuk anak-anak, agar mereka tidak merasa bosan.
Gambar 2.32 Area Playground Sumber: Indonesia Design, 2006
- Adanya area parkir untuk perahu dan motorboat, agar tidak mengganggu aktivitas pejalan kaki di tepi pantai.
Gambar 2.33 Area Parkir Motorboat Sumber: Indonesia Design, 2006
69
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.4.1.5 Penzoningan Penzoningan pada suatu kawasan sangat penting, dilakukan karena dapat memberikan kenyamanan dan menghindari kebingungan pada tiap penggunanya. Penzoningan pada kawasan WBL ini digambarkan sebagai berikut:
- Wahana - Tepi pantai Resort/cottage
Kantor pengelola
Parkir
Gambar 2.34 Penzoningan wisata pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
2.4.1.6 Sirkulasi o Kendaraan - Parkir area wisata pantai Area parkir di Wisata Bahari Lamongan ini cukup memenuhi kriteria pada prinsip perancangan bangunan tepi pantai. Dalam prinsip perancangan bangunan tepi pantai, area parkir sebaiknya ditempatkan dekat dengan kawasan tepi pantai dan berada di belakang garis sempadan tepi pantai, tetapi di Wisata
70
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Bahari Lamongan ada beberapa sarana tepi pantai yang dekat dengan area parkir.
Area parkir yang dekat dengan fasilitas wisata pantai
Parkir
Gambar 2.35 Sirkulasi kendaraan kawasan wisata pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
Area parkir untuk bus, memakai tipe parkir satu arah dan dua arah. Sedangkan parkir mobil dua arah.
Parkir bus dua arah
Parkir bus satu arah
Parkir mobil dua arah
Gambar 2.36 Sirkulasi parkir kendaraan kawasan wisata pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
71
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
- Parkir area penginapan Penginapan merupakan salah satu fasilitas wisata pantai yang diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin menginap. Area penginapan di kawasan WBL ini terdapat tepat di samping area wisata sekaligus parkir untuk penginapan, hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas antar pengunjung yang menginap dengan tidak.
Gambar 2.37 Sirkulasi kendaraan penginapan kawasan wisata pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
o Pejalan kaki Sirkulasi untuk pejalan kaki pada kawasan WBL mengarah pada tiap-tiap fasilitas yang ada. Dari parkir menuju ke entrance bangunan, pejalan kaki berjalan melewati hall dimana hall tersebut sebelum memasuki fasilitas inti kawasan WBL, yaitu berbagai wahana dan pantai. Dari hall, pengunjung juga
72
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
dapat langsung berjalan menuju pantai, bila ingin langsung menikmati suasana pantai.
Area tepi pantai
Area tepi pantai
Gambar 2.38 Sirkulasi pejalan kaki kawasan wisata pantai Sumber: Indonesia Design, 2006
Penerapan rancangan pada Wisata Bahari Lamongan ini terhadap prinsip rancangan di kawasan pantai dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 2.5 Penerapan prinsip rancangan terhadap studi banding objek
PRINSIP PERANCANGAN
Akses kendaraan menuju tepi pantai
Parkir
BAGIAN DARI RANCANGAN Jalur kendaraan bermotor: Jalur kendaraan bermotor bagi yang membutuhkan akses langsung ke tepi pantai Luasan parkir: Parkir diusahakan dapat mewadahi kebutuhan parkir yang lebih, untuk menghindari macet pada saat kawasan pantai didatangi banyak wisatawan
KEADAAN DI WBL TIDAK SESUAI SESUAI SESUAI
TIDAK SESUAI
73
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Bangunan
Penzoningan
Ruang terbuka (penataan lansekap) Signage (tanda)
Utilitas
Parkir khusus: Area parkir khusus yang lebih lebar untuk para penyandang cacat fisik yang mempergunakan bantuan mekanis seperti kursi roda dan tongkat. Bangunan sempadan pantai: - Bangunan ditempatkan di luar garis sempadan tepi pantai SESUAI - Sempadan tepi pantai menjadi ruang terbuka hijau Ketinggian bangunan: Tinggi bangunan di belakang garis sempadan tepi pantai tidak melebihi pohon di kawasan Struktur dan konstruksi bangunan: Struktur dan konstruksi bangunan SESUAI harus kokoh, kuat, tahan terhadap gempa dan tsunami Jenis bangunan: - Di area sempadan tepi air: bangunan SESUAI pengawas, dan bangunan yang bersifat terbuka - Di luar area sempadan pantai: kafe, restoran, area bermain, toko (retail), penginapan, area parkir dan lain-lain Penzoningan area wisata: Mewadahi aktivitas dan mengatur area atau zona kegiatan yang ada di kawasan Ruang terbuka hijau: untuk melindungi area tepi pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian Petunjuk di area wisata: dapat memberikan informasi jelas bagi wisatawan Penempatan utilitas: Penataan jaringan utilitas didistribusikan melalui jaringan bawah tanah dan penempatan tiang listrik dan telepon tidak pada sisi tepi air
TIDAK SESUAI
TIDAK SESUAI
TIDAK SESUAI
SESUAI
SESUAI
SESUAI
SESUAI
74
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
2.4.2
Studi Banding Tema
Guangzhou Opera House, Cina Guangzhou Opera House ini berada di China bagian selatan, tepatnya di jalan Zhujiang kota Guangzhou, dan berdekatan dengan sungai Pearl. Luas lahan Guangzhou Opera House tersebut 70000 m² atau 7 ha, dengan panjang bangunan Guangzhou Opera House itu sendiri sekitar 120 m dan total seluruh bangunan Opera House sekitar 42.000 m² atau 4,2 ha.
LOKASI OPERA HOUSE
Sungai Pearl
Sungai Pearl
Gambar 2.39 Eksterior Opera House Guangzhou Sumber: www.skyscrapercity.com
Menurut arsiteknya, Zaha Hadid, Guangzhou Opera House terinspirasi bentukan dari dua batu besar yang seolah-olah terkikis oleh sungai yang mengalir dan terdampar di tepi sungai Pearl, di mana Guangzhou berdiri. Hal tersebut dimunculkan karena Guangzhou Opera House sendiri letaknya dekat dengan sungai Pearl. Dengan adanya akses terbuka ke daerah sungai, desain dua batu
75
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
yang unik ini akan meningkatkan fungsi perkotaan dan menciptakan julukan baru di kota Guangzhou.
Sungai Pearl Dua batu
Gambar 2.40 Guangzhou Opera House Sumber: www.skyscrapercity.com
Desain konsep dasar pada bangunan Guangzhou Opera House ini terinspirasi dari pemandangan alam sungai dan interaksi yang ada di sekitar site dan digabungkan dalam arsitektur dan alam, khususnya dari sungai dan terkikisnya batu dan tanah oleh air (erosi).
Batu dan tanah
Batu dan tanah terkikis oleh air sungai
Gambar 2.41 Proses erosi Sumber: www.europaconcorsi.com
76
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Zaha Hadid juga mengemukakan bahwa konsep bentuk liku yang terdapat pada Guangzhou Opera House ini ada yang terinspirasi dari bentukan liku-liku sungai dan membentuk struktur.
Gambar 2.42 Konsep Ide Bentuk Sumber: www. europaconcorsi.com
Sirkulasi jalan yang berliku baik di dalam maupun di luar gedung merupakan perumpamaan liku aliran air yang berada di sungai.
77
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.43 Sirkulasi ekterior Sumber: www. europaconcorsi.com
Sedangkan sirkulasi yang terdapat di interior Opera House membentuk seperti jalan terpotong yang terdapat di dalam tanah, dimana seolah-olah membentuk pembuluh di dalam dan di dalamnya terdapat kafe, bar dan restoran.
78
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.44 Sirkulasi interior Sumber: www. europaconcorsi.com
Interior pada hall Guangzhou Opera House terlihat luas, seperti konsep alam yang dipakai yaitu menonjolkan view yang luas di dalamnya dengan pencahayaan yang masuk secara maksimal di siang hari.
79
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.45 Interior Sumber: www.skyscrapercity.com
Interior auditorium serbaguna pada Guangzhou Opera House membentuk seperti gua besar, dimana dalam gua tersebut terdapat banyak batu kerikil dengan yang mengalir. Gua tersebut seperti area teater seni dan kerikil-kerikil tersebut seperti kursi-kursi penonton, dengan perbedaan ketinggian pada tiap lapis penonton yang perwujudan dari air mengalir. Material di interior pada area teater seni menggunakan baja yang berlapis emas.
80
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.46 Interior teater Sumber: www.arcspace.com
Interior di area teater menggunakan plafon yang berliku-liku seperti likunya sungai dan mengalirnya air di dalamnya.
Gambar 2.47 Interior latihan Sumber: www.arcspace.com
81
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Pondasi yang digunakan pada Guangzhou Opera House merupakan pondasi plat dan diperkuat balok-balok dari beton bertulang dan menggunakan kolom bulat.
Pondasi plat
Kolom
Gambar 2.48 Pondasi dan kolom bangunan Sumber: www. europaconcorsi.com
82
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Ada 2 bangunan yang terdapat pada Guangzhou Opera House ini. Bangunan pertama merupakan area teater utama yang luas, yang dirancang untuk seni dari semua jenis pertunjukkan musik dan pertunjukkan teater dengan akustik yang canggih dan ada 1800 kursi di dalamnya. Sedangkan bangunan kedua merupakan auditorium yang dirancang tidak begitu luas hanya untuk pentunjukkan teater dengan 400 kursi di dalamnya. Pada bangunan tersebut, strukturnya memakai material baja beton, dimana baja beton tersebut berdiri membentuk grid dan dilapisi kaca.
Gambar 2.49 Rangka Bangunan Utama Sumber: www.skyscrapercity.com
Dalam struktur Guangzhou Opera House ini menggunakan baja beton dengan sambungan antar baja dicetak.
83
Perancangan Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Gresik
Gambar 2.50 Sambungan Baja Sumber: www.skyscrapercity.com
Penerapan rancangan pada Opera House Guangzhou ini terhadap tema metafora dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 2.6 Penerapan tema metafora terhadap studi banding tema
ASPEK METAFORA
Tangible Intangible Kombinasi tangible dan intangible Dimensi yang tersembunyi (the obscure)
NILAI-NILAI TERHADAP METAFORA - Tak terukur dan tak matematis - Alamiah - Tradisi - Kebudayaan Visual atau karakteristik objek
RANCANGAN PADA OPERA HOUSE GUANGZHOU TIDAK SESUAI SESUAI SESUAI TIDAK SESUAI SESUAI
Konseptual dan visual
SESUAI
- Konseptual (bentuk dan karakteristik) - Intelektual - Visual (tampilan)
SESUAI
84