BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Musik Sebagai Media Komunikasi Menurut Carl I hoveland, komunikasi adalah suatu proses dimana suatu pihak individu atau kelompok mengirimkan stimulasi berupa lambanglambang atau bahasa kepada pihak lain dengan tujuan mengubah prilakunya. Salah satu bentuk adalah komunikasi visual, sesuai namanya, komunikasi visual adalah komunikasi melalui penglihatan. Audio visual adalah salah satu perwujudan
dari
komunikasi
visual1.
Secara
harfiah
audio
berarti
pendengaran atau penerimaan bunyi (kata benda), visual adalah gambar atau yang dapat dilihat (kata keterangan). Audio visual itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi radio, televisi, telekomunikasi. Pada dasarnya Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: a. Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar. b. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik2.
1 2
Warmke, Clare.(2003). Colossal Design. HOW Design Books, Cincinnati Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
6
7
Musik
merupakan
salah
satu
media
komunikasi
untuk
mengekspresikan diri, dan hampir setiap kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari musik. Di kehidupan sehari-hari contohnya, kita sedang mendesain suatu karya di komputer, secara tidak langsung pasti kita mendengarkan musik sebagai daya rangsang memacu kreatifitas. Selain itu musik juga dapat dikatakan sebagai media komunikasi satu arah yang efektif karena secara tidak langsung orang akan dapat menangkap kesan dan maksud dari pesan didalam musik karena intensitas pendengar yang dapat didengar berulang-ulang. Sebagai sarana komunikasi musik berperan sekali dalam kehidupan. Bunyi yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja3. Salah satu contohnya di era kemerdekaan, pemerintah Indonesia pun tidak luput memanfaatkan musik sebagai alat. Berawal dari masuknya musik rock n roll ke Indonesia, Presiden Soekarno mencanangkan irama lenso sebagai musik yang sesuai dengan budaya bangsa didukung oleh Jack Lesmana, Titiek Puspa, Lilis Suryani, dan Bing Slamet. Menyusul pernyataan Bung Karno tersebut para personil Koes Bersaudara ditangkap karena dianggap memainkan musik dari budaya barat. Saat ini juga dapat ditemui 3
http://salimampera.multiply.com/journal/item/114/Perkembangan_Musik_Indonesia_2
8
musik sebagai media promosi sebuah partai sebut saja partai Demokrat yang memakai lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” hal ini tidak lain bertujuan untuk mengkomunikasikan atau memberikan dukungan juga kampanye pada partai tersebut. 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Definisi yang paling sederhana Tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980 : 10) : “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang.4 Maka secara singkat dari Komunikasi visual dapat didefinisikan sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa yang berwujud visual, cetak maupun elektronis pada sejumlah besar orang. 2.1.1.1 Audio Visual Audio visual adalah salah satu bentuk perwujudan dari komunikasi visual. Secara harfiah Audio Berarti pendengaran atau penerimaan bunyi (kata benda), Visual adalah gambar atau yang dapat dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi radio, televisi, telekomunikasi. Audio visual sebagai bentuk komunikasi massa yang dikelola sebagai komoditi agar tersebar luas sesuai dengan sasaran yang dituju, dikemas dalam bentuk berbagai komunikasi seperti 4
Drs,jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Psikologi komunikasi, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
9
TV Comercil, video Clip (musik), Film ataupun animation dan slide to slide. Gambar bergerak dan bersuara atau yang lebih dikenal dengan nama film, merupakan bentuk suatu komunikasi massa yang didalamnya terdiri dari produser, pemain hingga seperangkat kesenian lain yang sangat mendukung seperti musik, seni rupa, teater, dan seni suara. Semua unsur tersebut terkumpul menjadi komunikator dan bertindak sebagai agen transformasi budaya.
2.2 Definisi Musik Pada dasarnya Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam : a) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar. b) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. c) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik5 Selain itu musik juga dapat dikatakan sebagai media komunikasi satu arah yang efektif karna secara tidak langsung orang akan dapat menangkap kesan dan maksud dari pesan didalam musik karena intensitas pendengar yang dapat didengar berulang-ulang. 5
http://id.wikipedia.prg/wiki/Musik
10
2.2.1 Video Musik Video musik merupakan sebuah media pedukung dalam sebuah grup band. Video musik juga sebagai ajang dimana mereka berkreativitas melalui visual karakter band yang di ciptakan. Adapun dasar pengertian video musik secara umum yaitu : Picture portion of an electroic visual system All-inclusive term for electronic visual reproduction, cablevision, corporate media, and video recording6. Yang artinya adalah: Porsi gambar dari sebuah sistem visual electronic mencakup seluruh istilah untuk system praproduksi hasil visual elektronik, termasuk televisi, saluran televisi kabel, badan media dan video rekaman. Video musik sendiri adalah bagian dari video klip video pendek yang durasinya di bawah durasi standart broadcast dari Program Acara Televisi Nondrama yang paling mudah untuk diingat. Hampir semua stasiun televisi mempunyai acara music dengan format Repacking Video yang menggunakan materi Video Musik sebagai pengisi acara7. Video Musik adalah sarana untuk memasarkan produknya lewat televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV 6
Kingdem Gorham and Robet B. Mus Burger, Introduction to Media Production The Path to Digital Media Production Third Edition, Focal Press, page 303. 7 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camera, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004
11
(music television) tahun 1981. Di Indonesia sendiri Video musik pertama kali dipopulerkan TVRI (Televise Republik Indonesia) pada awal tahun 1980 dalam acara “Selekta Pop” dan “Chandra Kirana” dengan teknik Chroma Key yaitu teknik penumpukan gambar dan cropping yang pada waktu itu masyarakat Indonesia tidak begitu mengetahui bahwa itu adalah video musik. Di Indonesia Video musik kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya Video musik tumbuh sebagai aliran dan industri tersendiri. Di Indonesia tidak kurang dari 60 video musik diproduksi tiap tahunnya8. Video musik tidak hanya di putar di televisi saja melainkan juga dapat di temui di situs-situs internet tertentu seperti youtube.com dan situs yang berhubungan dengan profile band seperti myspace.com, dan sejenisnya dalam rangka promosi band. Sebagai contoh band local yang memakai fasilitas youtube.com yaitu SID, mereka secara efekif memamfaatkan internet sebagai media promosi, sehingga lebih mudah mereka dalam mempromosikan lagu mereka.
2.2.2 Proses Pembuatan Video Musik Proses pembuatan video Musik belum dirumuskan seperti pada pembuatan film, tetapi secara garis besar akan menyerupai langkah-
8
Effendy Heru,”Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser”, Panduan & Pustaka Konfiden, 2002, hal.14
12
langkah pembuatan film9. Berikut adalah proses pembuatan video musik berdasarkan proses pembuatan film: 1) Development / Penggodokan Ide Adalah suatu proses dimana lagu deperdengarkan oleh pihak musisi untuk kemudian dilahirkan gagasan, ide cerita, synopsis, premise, dan treatment, yang kemudian dipresentasikan kembali kepada pihak musisi, jika pihak musisi merasa “cocok”, maka kemudian dilakukan tanda tangan kontrak yang melanjutkan ke proses pre – production. 2) Pra Produksi Dalam proses ini sebuah video musik kemudian di design, dan direncanakan. Sebuah production crew dibuat, hal-hal yang dilakukan dalam pihak produksi adalah pengembangan skenario, working schedule, script Breakdown Sheet, Breakdown Budget produksi, Hunting Lokasi dan pembuatan storyboard 10. 3) Format Produksi Adalah proses pengambilan gambar, yang dilakukan oleh sang sutradara dibantu dengan crew-crew yang sudah dibentuk. Syuting dimulai sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan kemudian crew mengatur set lokasi dan memasang lighting yang dibutuhkan. Tiap-tiap scene dicatat, dan ditandai dengan 9
Heru Effendy,”MARI MEMBUAT FILM Panduan Untuk Menjadi Produser”, Yogyakarta : Panduan & Yayasan Konfiden,2002,hal.14 10
M.Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, “Bikin Sendiri Film Kamu”, Jakarta : DV.Indonesia, 2004
13
clapperboard. Shot-shot yang diambil pada saat produksi akan sesuai dengan pre-visualisation tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk mengambil shot-shot secara dadakan atau diluar storyboard guna menambah stok shoot. Sutradara kemudian memutuskan shot yang diambil pada setiap take. Jika sudah selesai syuting pada tiap adegan maka sutradara biasanya berkata “bungkus”. Camera yang biasa digunakan pada dalam pengambilan gambar pada saat produksi biasanya menggunakan Camera dengan penyimpanan hard disk, tape, bahkan pita film. Pada proses produksi pemahaman akan sudut pandang kamera, pergerakan kamera juga komposisi framing (type of shot) sangat penting untuk membantu membangun suasana yang ingin di tampilkan begitu pula dengan format film yang akan diproduksi. Lebih dipahami lagi sebagai pemilihan format produksi dan bagaimana melalui format tersebut pesan yang disampaikan menjadi lebih komunikatif. Dalam membuat video musik diperlukan kamera Mini DV. Setelah melakukan pengambilan gambar langkah selanjutnya adalah mentransfer gambar tersebut ke media komputer. Di media komputer ini dilakukan tahap editing. Bila tahap ini telah selesai, maka yang telah dilakukan adalah mentransfer kembali ke format lain yang dapat dinikmati hasil jadinya. Format lain bisa menjadi sebuah kepingan DVD, VCD,
14
sebuah kaset, mini DV maupun kaset betacam. Dalam hal ini penulis format DVD dikarenakan kualitas dengan DVD yang lebih baik dari kualitas format VCD paling rendah, sedangkan master dari video musik ini dalam bentuk Mini DV. Untuk membuatnya kita harus mengeksport video kedalam format Avi . Kemudian file MPEG II tersebut dibakar VCD atau DVD. Media DVD memang menawarkan kualitas gambar dan suara yang lebih baik dan VCD memang secara kualitas lebih rendah, sehingga pada gilirannya dimungkinkan pesan dalam format VCD tidak sampai, karena dalam variable yang muncul lagi seperti mood penonton yang menurun karena kualitas gambar dan suara tidak bagus. Namun kemungkinan tersebut dapat diminimalkan karena kebudayaan menonton, VCD memang masih dijumpai dikarenakan harga yang relative murah dan terjangkau khalayak umum (masyarakat). Berikut ini adalah perbandingan format VCD, SVDV, DVD dalam standar PAL : Komposisi
VCD
SVDV
DVD
Kompresi Video
MPEG 1
MPEG 2
MPEG 2
Kompresi Audio
MPEG 1-layar 2
MPEG 1-layar 2
MPEG 2,AC 3,DTS
Kualitas Gambar
Setara VHS
Setara VHS
Setara SVHS
Format Audio
Stereo/Dolby
Stereo/Dolby
Stereo Digital,DTS,DS
Resolusi
352 x 288
576 x 480
720 x 576
Aspect Ratio
0,9375
4:3
0,9375
Bit Rate
Constan 1,15 Mbps
Variable max 2,6 bps
Variable max 9,8 bps
15
4) Camera Angle Camera angle atau sudut pandang kamera di terjemahkan sebagai teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : a) High Angle
: Pengambilan gambar dari sudut atas obyek, sehingga obyek tampak terekspose dari bagian atas.
b) Top Angle
: Pengambilan gambar tepat dari sudut atas subyek, seperti peta
c) Bird Eye View
: Teknik pengambilan gambar yang hampir mirip dengan High
Angle hanya saja
teknik ini terlihat lebih dramatis dan berkesan
dinamis,
seperti
penglihatan
seekor burung dari atas. d) Low Angle
: Pengambilan gambar dari sudut bawah.
e) Frog Eye Level
: Pengambilan gambar dimana letak kamera kurang lebih dibawah paha manusia.
f) Eye Level
: Pengambilan gambar dalam ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi kita.
16
g) Over Shoulder
: Pengambilan gambar dari sudut belakang atau punggung bahu salah satu subyek sinematik.
5) Camera Moving Pergerakan kamera adalah istilah untuk memudahkan komunikasi kepada operator kamera bagaimana menyebut arah gerak kamera yang dimaksudkan. Disebut pergerakan kamera maksudnya perangkat kamera ini berubah posisi dalam proses pengambilan gambar. Ada beberapa pergerakan antara lain : a) Panning
: Gerakan
kamera
secara
mendatar
horizontal. b) Tilting
: Gerakan kamera secara vertical.
c) Tracking
: Gerakan kamera yang maju atau mundur.
d) Crane
: Gerakan kamera meninggi atau merendah dari dasar pijakan obyek.
e) Following
: Gerakan
kamera
yang
secara
aktif
mengikuti talent bergerak. f) Head room
: Ruang jeda semu yang berada di antara kepala talent dan frame kamera.
g) Zooming-Zoom
: Fasilitas kamera yang berfungsi mendapatkan obyek gambar terkesan lebih dekat ataupun jauh.
17
h) Blur
: Hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak focus dan tampak buram.
i) Fading
: Penyebutan untuk tampilan gambar yang muncul atau menghilang secara perlahan dari layar.
j) Framing
: Pemberian batasan area setting yang masuk tertangkap lensa kamera saat perekam gambar berlangsung.
k) White Balance
: Standarisasi warna akibat cahaya yang masuk.
l) Walk in-walk out : Pergerakan
untuk
menjauhi
atau
mendekati artis saat shooting berlangsung. 6) Type Of Shot Komposisi Framing (Type Of Shot) adalah penjelasan tentang seberapa besar obyek mengisi komposisi ruang frame camera. Ukuran framing di bagi menjadi beberapa ukuran standart berdasarkan jauh dekatnya obyek. Diantaranya sebagai berikut : a) Big Close Up atau Extreme Close Up b) Close Up c) Medium Close Up d) Medium Shot e) Medium Full Shot f) Full Shot
18
g) Extreme Long Shot 11 7) Pasca Produksi Sebagai seorang penata videografi penulis merasa harus mengikuti proses editing. Didalam proses editing penulis bersama editor memilih stock shot, aransemen, dan timing yang telah digariskan oleh pre-visualization yang telah ada yang menjadi pilihan. Penata videografi juga senantiasa memberikan saran atau usulan kepada editor. Dalam mengkuti tahap editing penata videografi mengetahui kebutuhan akan gambar yang diperlukan juga mengetahui apakah konsep yang diinginkan tercapai. Dengan kata lain banyak keuntungan yang didapat dalam mengikuti tahap editing. Disini editor diberikan hak dalam melakukan sentuhan artistic selama masih dalam persetujuan
sutradara.
didistribusikan
tetapi
Kemudian
video
dipresentasikan
tidak
kepada
langsung
klien
yang
kemudian disetujui dan didistribusikan. 8) Distribusi Step terakhir kemudian video musik diberikan kepada stasiun-stasiun swasta, internet, atau lainnya.
11
M.Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, “Bikin Sendiri Film Kamu”, Jakarta : DV.Indonesia, 2004
19
2.2.3 Sejarah Musik band Traficool Band TRAFICOOL dengan background punk rock yang ingin mengekspresikan suara serta dukungan buat tim kesayanganya Persija, pada awalnya sebelum terbentukya Traficool band ada salah satu personil yang sangat hobi akan musik dan mencari rekan-rekan yang sama akan hobinya itu. lewat musik dan salah satu upaya dukungan tim Persija yang di lakukan yaitu pembuatan video musik. Melihat video musik menjadi media mengekspresikan diri sehingga di harapkan mampu mewakili tanda visual band TRAFICOOL yaitu “PERSIJA JADI JUARA” ini nantinya akan dijadikan video musik dalam menyelesaikan Tugas Akhir penulis, sepakbola tanpa suporter adalah hambar, suporter tanpa nyanyian adalah sepi. Demikian mungkin falsafah yang tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya sebuah lagu dalam mendukung sebuah tim.12 2.2.3.1 Data Profil Band Traficool Nama Band
: Traficool
Berdiri
: 05 may 2005 s/d Sekarang
Personil
: Rizal (Jaloy) pada gitaris Iwanx pada Vokal + Basis Dodi (dodod) pada Drum
Manager
: Andri.f (abenx)
Phone
: 021 919 67 955
E-mail
:
[email protected]
Facebook
: Grup Traficool Oren selalu di hati
12
Rizal (jaloy) gitaris Traficool, 2010
20
2.3 Analisis SWOT SWOT adalah singkatan yang diambil dari Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan memebantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tdak terlihat selama ini13 2.4 Promosi Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkanya.14 Promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya penjualan untuk membuat saluran informasi dan tindakan persuasif untuk menjual barang dan jasa atau untuk memperkenalkan ide baru.15 2.4.1. Fungsi Promosi Promosi mempunyai 5 fungsi yang penting bagi perusahaan. Berikut penjabaran kelima fungsi tersebut : 13
http://meidii.multiply.com/journal/item/7 http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promotional-mixproduk,7 Maret 2011,15.30 W.I.B 14
15
Michael L. ray, Advertising and Communication Management (Englewood Cliffs,NJ: Prentice Hall,1982).
21
1. Informing (Memberikan Informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk- produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainya, baik merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada. 2. Persuading (Membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang
permintaan
primer,
persuasi
yakni
berbentuk
menciptakan
mempengaruhi
permintaan
bagi
keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik. 3. Reminding (Mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
para
konsumen.
Saat
kebutuhan
muncul,
yang
berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan , dampak promosi dimasa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir dibenak konsumen. Periklanan lebih jauh didemontrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para
22
konsumen. Yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut yang menguntungkan. 4. Adding Value (menambah nilai) Terdapat tiga cara mendasar
dimana perisahaan bias
memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambahtersebut benar-benar independent. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bias lebih unggul dari tawaran pesaing. 5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) Periklanan merupakan salah satu promosi. Promosi membantu
perwakilan
penjualan.
penjualan
produk-produk
Iklan
perusahaan
mengawasi dan
proses
memberikan
pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredible.
23
Kelima fungsi diatas ditunjukan lebih kepada konsumen, fungsi
promosi
juga
memiliki
tujuan
lain
yaitu
untuk
memenangkan persaingan dengan competitor.16 2.4.2. Tujuan Promosi Rossiter dan Percy ( dalam Tjiptono,2002:222) mengklasifikasi tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagi berikut : 1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need). 2. Memperkenalkan dan memberikan kepahaman tentang suatu produk (brand awareness) 3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk ( brand attitude) 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention). 5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (brand purchase facilitation). 6. Menambah citra produk dan perusahaan ( positioning).17 2.4.3. Media- Media promosi Media - Media Promosi secara tradisioanal atau menganut sistem terdahulu terbagi menjadi 5 media utama :
16
Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi.jakarta: Penerbit Erlangga
17
Tciptono, Fandy.2002.Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Penerbit ANDI
24
1. Print Majalah dan koran, baik itu dalam maupun luar negri, local, bisnis, maupun untuk kalangan tertentu. 2. Television Commercial break baik itu berupa iklan-iklan komersial, video klip dan lain-lain 3. Radio Stasiun radio berupa digital maupun analog. 4. Cinema Multiplex layar lebar, bioskop-bioskop 5. Outdoor Semua bentuk media pada luar ruang seperti billboard, tempattempat poster termasuk didalamnya media pada autobus. Material-material atau media promosi telah dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu above the line dan below the line : 1. Above The line promotion Adalah promosi yang menggunakan media-media (televise, Koran, internet), dimana pemilik barang / jasa membayar advertasing agency untuk memperkenalkan iklanya. 2. below the line promotion Adalah sebuah promosi yang dilakukan untuk memperkuat sistem promosi (contoh: sponsor, direct mail, sales promotion, merchandising).18 18
McRury, Ian. 2009. Advertasing.Routledge Hal 76