1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya peningkatan aktivitas usaha suatu perusahaan baik yang profit motif maupun yang non profit motif dirasakan sebagai beban yang berat. Oleh karena itu agar semua kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu perusahaan memerlukan informasi mengenai keadaan seluruh kegiatan perusahaan secara cepat dan dapat diandalkan. Salah satu informasi yang sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan adalah informasi mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yang telah dicapai. Informasi yang menyajikan keadaan tersebut dikenal sebagai akuntansi. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan, proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, mencatat dan menafsirkan, menginformasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai informasi. Syamrin (2011:3). Koperasi di lingkungan perusahaan PT.Perkebunan Nusantara V yang bernama Koperasi Karyawan Sei Galuh (KOPKAR-SGH) adalah koperasi yang beranggotakan para karyawan BUMN di lingkungan PT.Perkebunan Nusantara V Sei Galuh. Fungsi dari koperasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota khususnya dan seluruh karyawan pada umumnya.
2
Pada umumnya setiap perusahaan baik besar maupun kecil harus mempunyai administrasi keuangan yang jelas dan mendetail namun mudah dipahami guna kelancaran dan kelangsungan kinerja suatu perusahaan itu sendiri. Koperasi KOPKAR SGH yang anggotanya terdiri dari karyawan yang memiliki sifat, karakter, serta cara berfikir yag berbeda dan umumnya masih memerlukan bimbingan serta penyuluhan khususnya dalam rangka mengembangkan perekonomian. Dalam hal ini cara dan prosedur dalam pencatatan keuangan koperasi harus diperjelas letak dan cara perhitungannya dari awal sampai akhir, agar anggota koperasi dapat dengan mudah membaca dan memahami jalannya perhitungan hingga terdapat hasil akhir dan sisa hasil usaha (SHU) yang nantinya akan diperoleh dan di bagikan kepada anggota kelompok. Sistem perekonomian Indonesia sesuai UUD 1995 mengenal tiga pelaku utama yaitu
pemerintah, swasta, dan
koperasi. Ketiga pelaku ekonomi ini
diharapkan dan seharusnya memiliki peranan dan perlakuan yang sama dalam perekonomian. Setiap perusahaan perlu mengadakan kegiatan laporan keuangan menilai kondisi dan kinerja dari perusahaan tersebut. Begitu halnya dengan Koperasi atau lembaga sejenis koperasi yang perlu melakukan kegiatan tersebut dalam menilai tingkat kesejahateraan atau kemajuan dari koperasi tersebut. Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang mempunyai peran dalam perekonomian indonesia. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-
3
kebutuhan para anggotanya. Tujuan utama koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota khususnya masyarakat pada umumnya serta ikut membangunkan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat dan maju, adil dan makmur. G.Kartasapoetra (2007:1). Tujuan koperasi Indonesia dalam Undang-undang No 25 Tahun 1992 pasal 3, adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Dari tujuan tersebut, koperasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utamanya, koperasi di golongkan menjadi empat jenis, yaitu: Koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi simpan pinjam dan koperasi pemasaran. Sedangkan berdasarkan hierarki organisasinya, koperasi digolongkan menjadi koperasi primer dan koperasi sekunder. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 8 April 2011 telah menerbitkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 8 (PPSAK 8) atas pencabutan Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan 27 (PSAK 27) mengenai Akuntansi Koperasi. Standar Akuntansi keuangan yang mengacu pada IFRS dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum). Mengingat koperasi sejauh ini termasuk dalam entitas tanpa akuntabilitas publik, maka memberlakukan akuntansi koperasi dengan SAK ETAP yang mengatur tentang
4
seluruh aturan badan usaha koperasi serta konsep dasar, dan bentuk penyajian laporan keuangan. Koperasi melakukan kegiatan usahanya melalui sistem kerja koperasi, sehingga banyak terdapat keterkaitan yang erat antara anggota koperasi dengan anggota koperasi lainnya. Koperasi yang didirikan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dan merupakan badan hukum yang berdiri sendiri. Dalam menjalankan usahanya koperasi dapat mendirikan dan memiliki perusahaan atau unit usaha yang berada dibawah tanggung jawab dan pengawasan koperasi. Koperasi dikelola oleh seseorang pengurus yang dipilih oleh anggota dalam suatu rapat, dengan kata lain suatu kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota. Pengurus wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi. Aspek keuangan merupakan salah satu dari aspek-aspek yang ada dalam koperasi. Laporan keuangan merupakan bagian dari aspek keuangan yang terpenting yang harus di pertanggung jawabkan oleh pengurus kepada anggota koperasi. Untuk mengetahui bagaimana penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik pada koperasi karyawan sei galuh, maka perlu ditinjau prosedur-prosedur dan sumber data yang digunakan di dalam sistem pencatatan laporan keuangannya. Laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi pada suatu periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut. Rudianto (2010:11). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai proses sistem pencatatan laporan keuangan, oleh karea itu dalam penelitian
5
ini penulis mencoba memahami dan menuangkan dalam bentuk laporan dengan judul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH DI KECAMATAN TAPUNG ”. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dasar yang ditemui dalam kaitannya dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik(SAK-ETAP) dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan Sei Galuh (KOPKAR-SGH) di Kecamatan Tapung “. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui lebih jelas apakah pada Koperasi Karyawan Sei Galuh dalam penyajian laporan keuangan sudah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). B. Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang pengelolaan koperasi berikut sistem yang tepat sebagai informasi yang penting untuk bahan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang pengelolaan koperasi berikut sistem yang tepat sebagai informasi yang penting untuk bahan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan ekonomi.
6
c. Sebagai tambahan referensi bagi pihak lain yang bermaksud ingin melakukan penelitian yang sama dimasa yang akan datang. d. Untuk menambah wawasan penulis mengenai pencatatan akuntansi pada Koperasi Karyawan Sei Galuh, serta pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. 4. Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penulis melakukan penelitian pada Koperasi Karyawan Sei Galuh yang terletak di wilayah Kec. Tapung Hulu Kab. Kampar Pekanbaru. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 1 Juni 2014 sampai 30 Juni 2014. B. Jenis dan sumber data Adapun jenis dan sumber data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer, yaitu data yang penulis peroleh secara langsung dari koperasi dalam bentuk baku dan masih membutuhkan pencatatan lebih lanjut, guna mengetahui dan mempelajari sistem pencatatan yang berlaku. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari koperasi dalam bentuk yang sudah jadi seperti, struktur organisasi, sejarah singkat koperasi, laporan keuangan. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik :
7
a. Wawancara, yaitu penulis langsung melakukan tanya jawab langsung kepada pengurus koperasi untuk memperoleh informasi mengenai pencatatan akuntansi pada Koperasi Karyawan Sei Galuh. b. Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen resmi milik perusahaan seperti laporan keuangan di bagian koperasi. c. Penelitian Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengumpulan data pembahasan yang diambil dari literature-literatur bahan sumber lain yang berhubungan dengan judul penelitian. D. Teknik Analisis Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mendatangi langsung instansi yang terkait yaitu Koperasi Karyawan Sei Galuh yang berada di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei Galuh dan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan dan
membandingkan
suatu
keadaan
dengan
menganalisa
serta
mengevaluasi data tersebut berdasarkan teori dengan apa yang terjadi dilapangan hingga diambil suatu kesimpulan. 5. Sistematika Penulisan Penyusunan tugas akhir ini terbagi dalam 4 bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun pokok permasalahan tiap bab tersebut akan penulis uraikan dalam garis-garis besarnya saja sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan, yang terdiri dari beberapa sub-sub bab yang membahas tentang
8
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini penjelasan tentang sejarah singkat Koperasi Karyawan Sei Galuh, Pembagian tugas dan struktur organisasi.
BAB III
: TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK Bab ini mengemukakan uraian yang sangat penting dalam penelitian ini, karena memuat tinjaun teoritis yang dipakai dalam penulisan ini, yang terdiri dari pengertian
sistem
akuntansi,
tujuan
sistem
akuntansi, prinsip sistem akuntansi, pengertian, landasan
,azas,
karakteristik
Prinsip-prinsip,
koperasi,
jenis
tujuan
koperasi,
serta siklus
akuntansi koperasi, laporan keuangan koperasi, sistem akuntansi dalam Islam. Dan tinjauan pokok praktek pada koperasi yang terdiri dari Jenis usaha koperasi, Sistem Pencatatan koperasi, Penyajian Laporan keuangan dalam Neraca, Ketentuan dalam koperasi.
9
BAB IV
: PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup, yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan juga saran-saran dari penulis yang diharapkan dapat berguna bagi koperasi.