BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri Otomotif dalam negeri pada saat ini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan banyaknya investasi yang masuk pada sektor industri otomotif. Selain itu produksi mobil di Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil di Indonesia mencapai 1,2 juta unit. Sementara pada tahun ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi angka produksi mencapai 1,98 juta unit atau meningkat sebesar 65%. Hal ini tentunya terjadi karena perkembangan teknologi yang juga semakin berkembang, serta pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia semakin membaik. Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia itu juga berdampak positif kepada pertumbuhan industri komponen dan suku cadang mobil. Permintaan terhadap komponen dan suku cadang mobil turut meningkat seiring peningkatan produksi mobil di Indonesia. Hal tersebut diakui oleh Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Kementerian Perindustrian (Darmadi 2014) yang mengatakan bahwa penambahan produksi mobil dari satu merek bisa berdampak positif bagi puluhan perusahaan produsen komponen otomotif di dalam negeri. Darmawan 2008 mengemukakan industri Otomotif adalah salah satu industri penting sebagai roda penggerak perekonomian nasional. Karena industri otomotif memiliki rantai bisnis mulai dari manufaktur komponen, manufaktur kendaraan itu sendiri, jaringan distribusi, jaringan penjualan suku cadang, dan jaringan jual
1
2
diseluruh Indonesia. Rantai bisnis ini tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia karena akan mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah yang banyak serta akan semakin menguatkan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Perusahaan Otomotif sendiri juga terus bersaing untuk menarik minat dari para konsumen dengan mengembangkan strategi-strategi dan terus berinovasi dalam setiap produknya, guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen khususnya di Indonesia yang sangat bervariasi. Hal semacam ini menuntut pihak manajemen perusahaan Otomotif agar lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan untuk menarik para investor agar dapat menambah modalnya di perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana dasar bagi investor untuk melakukan analisis fundamental atas suatu perusahaan yang sahamnya diincar untuk dimiliki dengan membelinya di Bursa. Meskipun pembelian tetap dilakukan di Bursa dengan harga yang berlaku saat itu juga, namun keputusan membeli para investor sangat bergantung pada analisis fundamental atas laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan (Rahardjo 2009). Untuk menganalisis kinerja keuangan, perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis tertentu untuk menyederhanakan data agar dapat lebih mudah dipahami. Analisis kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan, dimana data pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi. Analisis laporan keuangan memungkinkan manajemen keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk melihat kondisi keuangan dengan
3
cepat, karena penyajian rasio-rasio keuangan akan menunjukan kondisi sehat tidaknya suatu keuangan dari perusahaan. Namun seringkali dalam pelaksanaan atas kinerja keuangan perusahaan, pihak manajemen umumnya hanya melihat dari tingkat fluktuasi atas laba yang diperoleh tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Akibat yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut adalah perusahaan yang mengalami kesulitan untuk menentukan variabel apa yang menyebabkan terjadinya pembentukan keuntungan atau profit yang lebih maksimal. Keadaan tersebut yang menyebabkan perusahaan sering mengambil kebijakan yang kurang tepat atas kinerja yang telah dicapai selama ini. Apabila kondisi tersebut terus terjadi, akan berakibat pihak manajemen mengalami kesulitan dalam menetapkan kebijakan yang akan diambil. Berdasarkan kenyataan yang sering terjadi di dalam perusahaan, maka menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan analisis atas kinerja keuangan yang telah dicapai, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan keuangan, serta memudahkan para pengguna laporan keuangan untuk lebih mudah dan cepat memahaminya. Dalam penelitian ini menggunakan rasio keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan dari perusahaan Otomotif yang listing di BEI, yang meliputi (Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar). Dalam melaksanakan setiap aktivitasnya perusahaan tidak akan terlepas dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai, yaitu mendapatkan laba yang maksimal serta menilai apakah perkembangan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Begitu juga pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor
4
tentunya juga ingin mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu-kewaktu. Hal ini seperti yang diungkapkan Warsono (2002;21) bahwa pada dasarnya suatu perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan, disamping kelangsungan hidup, dan tanggung jawab sosial. Kondisi keuangan perusahaan merupakan suatu hal penting, karena dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Dari uraian diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di (BEI)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan Otomotif yang terdaftar di (BEI) bila diukur dengan rasio keuangan? 2. Perusahaan Otomotif manakah yang kinerja keuanganya paling tinggi selama periode akuntansi 2011-2013? C. Tujuan penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan Otomotif yang listing di (BEI) dengan menggunakan rasio keuangan. 2. Untuk menentukan perusahaan Otomotif yang kinerja keuangannya paling tinggi diantara perusahaan-perusahaan yang diteliti selama periode akuntansi 2011- 2013.
5
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan metode rasio keuangan dan sebagai bahan evaluasi bagi manajemen. 2. Bagi investor hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan pertimbangan sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan. 3. Bagi akademisi penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan Otomotif dengan menggunakan rasio keuangan.