Glanny M. Ch. Mangindaan
BAB 2 PRINSIP DASAR SISTEM TENAGA LISTRIK
Dalam bab 2 akan dilakukan investigasi tentang bagaimana aliran energi dari rangkaian ac.
Dengan menggunakan berbagai
identitas trigonometri, daya sesaat p(t) dipisahkan menjadi dua bagian komponen.
Plot dari komponen komponen yang telah
dipisahkan
menggunakan
dengan
MATLAB
untuk
melakukan
observasi bahwa jaring sistem tenaga ac tidak hanya menggunakan energi pada nilai rata – rata, tetapi juga meminjam dan mengembalikan energi ke sumber, dengan definisi bahwa P adalah daya rata – rata (average power atau real power) dan Q adalah daya reaktif (reactive power) maka S adalah daya kompleks (apparent power).
S disebut daya kompleks karena untuk
membedakan antara real power dan apparent power yang keduanya bisa diterjemahkan sebagai daya nyata.
2.1
DAYA DALAM RANGKAIAN SATU FASA AC
Gambar
2.1
menunjukkan
sebuah
sumber
tegangan
sinusoidal mensuplai beban. Tegangan sesaat adalah: v t Vm cos t v
Dan arus sesaat adalah
9
2.1
Glanny M. Ch. Mangindaan
2.2
i t I m cos t i
Gambar 2.1 Sumber sinusoidal mensuplai beban
Maka daya sesaat p(t) yang disalurkan ke beban adalah perkalian dari tegangan sesaat v(t) dan arus sesaat i(t) p t v t i t Vm I
m
cos t v cos t i
2.3
Sebagai contoh diketahui v t 100cos t dan beban adalah induktif dengan impedansi Z 1.2560 . Tentukan expression arus sesaat i t dan daya sesaat
p t .
Gunakan MATLAB untuk
menampilkan i t , v t , pR t , dan p X t pada interval 0 sampai 2 .
10
Glanny M. Ch. Mangindaan
v(t)=Vm cos t, i(t)=Im cos(t +-60)
p(t)=v(t) i(t)
100
6000 5000
50
4000 3000
0
2000 1000
-50
0 -1000
-100
0
50
100
150
200
250
300
350
-2000
400
0
50
100
150
t, degree
pr(t)
250
300
350
400
250
300
350
400
px(t)
4000
4000
3500
3000
3000
2000
2500
1000
2000
0
1500
-1000
1000
-2000
500 0
200
t, degree
-3000 0
50
100
150
200 t, degree
250
300
350
-4000
400
0
50
100
150
200
t, degree
Gambar 2.2 Daya, arus dan tegangan sesaat
I max
1000 80 60 A 1.2560
i t 80cos t 60 A p t v t i t 8000cos t cos t 60 W
Dengan menggunakan editor pada MATLAB dan mengetikan pernyataan pernyataan berikut untuk menampilkan Gambar 2.2:
Vm = 100; thetav = 0; Z = 1.25; gama = 60; thetai = thetav - gama; theta = (thetav - thetai)*pi/180 Im = Vm/Z; wt=0:.05:2*pi; v=Vm*cos(wt); i=Im*cos(wt + thetai*pi/180); p=v.*i; V=Vm/sqrt(2); I=Im/sqrt(2); P = V*I*cos(theta); Q = V*I*sin(theta);
11
Glanny M. Ch. Mangindaan
S = P + j*Q pr = P*(1 + cos(2*(wt + thetav))); px = Q*sin(2*(wt + thetav)); PP=P*ones(1, length(wt)); xline = zeros(1, length(wt)); wt=180/pi*wt; subplot(2,2,1), plot(wt, v, wt, i,wt, xline), grid title(['v(t)=V_m cos \omegat, i(t)=I_m cos(\omegat +', num2str(thetai), ')']) xlabel('\omegat, degree') subplot(2,2,2), plot(wt, p, wt, xline), grid title('p(t)=v(t) i(t)'), xlabel('\omegat, degree') subplot(2,2,3), plot(wt, pr, wt, PP, wt,xline), grid title('pr(t) '), xlabel('\omegat, degree') subplot(2,2,4), plot(wt, px, wt, xline), grid title('px(t) '), xlabel('\omegat, degree') subplot(111)
S= 2.0000e+003 + 3.4641e+003i
2.2
DAYA KOMPLEKS
Fasor tegangan dan fasor arus yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 adalah V V v dan I I i
v
i
Gambar 2.3 Fasor diagram untuk beban induktif
12
Glanny M. Ch. Mangindaan
Daya listrik S P jQ dengan S adalah daya listrik kompleks dengan satuan (VA), P adalah daya aktif dengan satuan Watt V I cos , dan Q adalah daya reaktif dengan satuan (VAr) V I sin . V , I adalah harga efektif tegangan dan arus, adalah sudut fasa.
Tanda ”-” atau ”+” menandakan apakah arus I terkebelakang atau mendahului tegangan V, serta cos adalah faktor daya. S V I cos j V I sin S V I cos j sin S V I S V 0 I S VI *
P jQ VI * S P2 Q2 V I P jQ VI *
P jQ V * I
S P jQ VI * V V cos v j V sin v I I cos i j I sin i I * I cos i j I sin i VI * ( V cos v j V sin v )( I cos i j I sin i ) VI * ( V I cos v cos i sin v sin i ) j ( V I (sin v cos i cos v sin i )
cos( v i ) cos v cos i sin v sin i sin( v i ) sin v cos i cos v sin i VI * V I cos( v i ) j sin( v i ) VI * V I cos j V I sin VI * P jQ S
Dari prinsip konservasi energi bahwa daya nyata yang disalurkan oleh sumber adalah sama dengan jumlah daya nyata
13
Glanny M. Ch. Mangindaan
yang diserap oleh beban.
Pada saat yang sama, keseimbangan
antara daya reaktif pun harus dijaga. Jadi total daya kompleks yang disalurkan ke beban paralel adalah jumlah dari daya kompleks yang disalurkan ke masing masing. *
2.4
S VI * V I1 I 2 I 3 VI1* VI 2* VI 3*
I
I2
Z1
V
Gambar 2.4
I1
I3
Z2
Z3
Tiga beban yang terhubung paralel
Rangkaian
pada
Gambar
2.4
Z1 60 j 0 , Z 2 6 j12 dan Z3 30 j30 .
dengan
V 12000 ,
Hitunglah daya yang
diserap oleh masing masing beban dan daya kompleks total. 12000 20 j 0 A 600 12000 I2 40 j80 A 6 j12 12000 I3 20 j 20 A 30 j 30 I I1 I 2 I 3 80 j 60 A 100 36.87 A I1
S1 VI1* 12000 20 j 0 24, 000 W j 0 var S 2 VI 2* 12000 40 j80 48, 000 W j 96, 000 var S3 VI 3* 12000 20 j 20 24,000 W j 24,000 var S S1 S 2 S3 96,000 W j 72, 000 var 120,00036.87 VA
14
Glanny M. Ch. Mangindaan
Dengan menggunakan program MATLAB sebagai berikut: V = 1200; Z1= 60; Z2 = 6 + j*12; Z3 = 30 - j*30; I1 = V/Z1 I2 = V/Z2 I3 = V/Z3 I=I1+I2+I3 S1= V*conj(I1) S2= V*conj(I2) S3= V*conj(I3) S = S1 + S2 + S3
Diperoleh hasil sebagai berikut: I1 = 20 I2 = 40 - 80i I3 = 20 +20i I= 80 - 60i I dalam bentuk polar = 100 36.87
S1 = 24000 S2 = 48000 + 96000i S3 = 24000 - 24000i S= 96000 + 72000i S dalam bentuk polar = 120, 00036.87
15
Glanny M. Ch. Mangindaan
2.3
KOREKSI FAKTOR DAYA
Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5 bahwa daya kompleks S akan lebih besar dari P jika faktor daya (pf) lebih kecil dari satu. Jadi arus I harus disalurkan lebih besar untuk pf < 1 dari pada untuk pf = 1, bahkan daya rata rata P yang disalurkan adalah sama pada keduanya. Dalam hal untuk menjaga agar faktor daya mendekati satu, perusahaan penyedia tenaga listrik menyiapkan banks of capacitors pada jaring sistem tenaga sesuai keperluan.
Mereka juga
memberikan biaya tambahan pada konsumen industri karena beroperasi pada faktor daya yang rendah. Penggunaan capacitor bank tidak penting untuk tempat tinggal dan penggunaan komersial yang kecil karena faktor daya yang digunakan mendekati satu.
I
I1
I2
Ic
10
200 V
100
C
j 20 Gambar 2.5
Rangkaian contoh untuk koreksi faktor daya
Ada dua beban Z1 100 j 0 dan Z 2 10 j 20 dihubungkan pada sumber tegangan 200 V
rms 60 Hz seperti pada Gambar 2.5.
Hitunglah daya nyata dan reaktif, faktor daya sumber, dan arus total.
16
Glanny M. Ch. Mangindaan
Q
Q'
' P
Qc Gambar 2.6
Segitiga daya untuk koreksi faktor daya
2000 20 A 100 2000 I2 4 j8 A 10 j 20 I1
S1 VI1* 2000 2 j 0 400 W j 0 var S 2 VI 2* 2000 4 j8 800 W j1600 var
Daya kompleks dan arus adalah S P jQ 1200 j1600 200053.13 I
S * 200053.13 1053.13 V* 2000
Faktor daya sumber adalah pf cos 53.13 0.6 lagging Hitung kapasitas dari kapasitor yang terhubung ke beban untuk memperbaiki keseluruhan faktor daya menjadi 0.8 lagging.
17
Glanny M. Ch. Mangindaan
Daya real total P= 1200 W pada faktor daya yang baru 0.8 lagging, maka: ' cos 1 0.8 36.87 Q ' P tan ' 1200 tan 36.87 900 var Qc 1600 900 700 var 2
2
Zc
V 200 57.14 * Sc j 700
C
106 46.42 F 2 60 57.14
Daya total dan arus yang baru adalah S ' 1200 j 900 150036.87 S '* 1500 36.87 7.5 36.87 V* 2000
I'
Jadi terjadi pengurangan arus dari 10 A menjadi 7.5 A Dengan
menggunakan
MATLAB
dengan
pernyataan sebagai berikut: clc clear all format shortG V = 200; Z1= 100; Z2 = 10 + j*20; I1 = V/Z1, I2 = V/Z2 S1= V*conj(I1), S2= V*conj(I2) I = I1 + I2 S = S1 + S2, P = real(S), Q = imag(S) PF = cos(angle(S)) thd = acos(0.8), Qd = P*tan(thd) Sc = -j*(Q - Qd) Zc = V^2/conj(Sc), C = 1/(2*pi*60*abs(Zc)) Sd = P + j*Qd Id=conj(Sd)/conj(V)
Diperoleh hasil sebagai berikut I1 = 2 I2 =
18
pernyataan
Glanny M. Ch. Mangindaan
4-
8i
S1 = 400 S2 = 800 +
1600i
I= 6-
8i
S= 1200 +
1600i
P= 1200 Q= 1600 PF = 0.6 thd = 0.6435 Qd = 900 Sc = 0-
700i
0-
57.143i
Zc =
C= 4.642e-005 Sd = 1200 +
900i
19
Glanny M. Ch. Mangindaan
Id = 6-
4.5i
Jika beban yang terhubung paralel pada sumber 1400 V rms, 60Hz seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7 bahwa beban 1 adalah
beban induktif, 125 kVA pada faktor daya 0.28, beban 2 adalah beban kapasitif, 10 kW dan 40 kvar, beban 3 adalah beban resistif dengan 15 kW, hitung daya real total, daya reaktif dan daya kompleks, dan faktor daya sumber.
I
1400V
Gambar 2.7
I1 Z1
I2 Z2
I3 Z3
Tiga beban yang terhubung paralel dengan jenis beban berbeda
Beban induktif memiliki faktor daya lagging, beban kapasitif memiliki faktor daya leading, dan beban resistif memiliki faktor daya satu. Untuk beban 1: 1 cos 1 0.28 73.74 lagging .
Daya kompleks
beban adalah: S1 12573.74 kW 35 kW j120 k var , S2 10 kW j 40 k var dan S 3 15kW j 0 k var
20
Glanny M. Ch. Mangindaan
Daya kompleks total adalah S S1 S2 S3 60 kW j80 k var sedangkan arus total adalah
Q
Q'
' P
Qc Gambar 2.8
Segitiga daya untuk koreksi faktor daya tiga jenis beban yang berbeda.
I
S * 100, 000 53.13 71.43 53.13 V* 14000
Faktor daya sumber adalah pf cos 53.13 0.6 lagging
Apabila
sebuah
kapasitor
dengan
tahanan
diabaikan
dihubungkan dengan beban pada Gambar 2.7 untuk memperbaiki faktor daya menjadi 0.8 lagging.
Tentukan rating kvar dari
kapasitor dan kapasitansi dalam F. Daya real total P 60 kW pada faktor daya yang baru 0.8 lagging menghasilkan daya reaktif yang baru Q’ ' cos 1 0.8 36.87 Q ' 60 tan 36.87 45 k var
21
Glanny M. Ch. Mangindaan
Dengan demikian maka kvar kapasitor yang dibutuhkan 2
adalah Qc 80 45 36 k var dan
V 14002 Xc * j56 , sehingga Sc j 35,000
kapasitansi dari kapasitor adalah C yang baru I '
106 47.37 F dan arus 2 60 56
S '* 60,000 j 45, 000 53.57 36.87 , sehingga terjadi V* 14000
pengurangan arus yang disalurkan dari 71.43 A menjadi 53.57 A. Dengan menggunakan Program MATLAB dengan pernyataan pernyataan berikut: V = 1400; S1= 35000 + j*120000, S2 = 10000 - j*40000, S3 = 15000 S = S1 + S2 + S3, P = real(S), Q = imag(S) pf = cos(angle(S)) I = conj(S)/conj(V) thd = acos(0.8), Qd = P*tan(thd) Sc = -j*(Q - Qd) Zc = V^2/conj(Sc), C = 1/(2*pi*60*abs(Zc)) Sd = P + j*Qd Id=conj(Sd)/conj(V)
Maka diperoleh hasil: S1 = 35000 + 1.2e+005i S2 = 10000 -
40000i
S3 = 15000 S= 60000 +
80000i
P= 60000
22
Glanny M. Ch. Mangindaan
Q= 80000 pf = 0.6 I= 42.857 -
57.143i
71.429
-53.13
Ip =
thd = 0.6435 Qd = 45000 Sc = 0-
35000i
0-
56i
Zc =
C= 4.7368e-005 Sd = 60000 +
45000i
42.857 -
32.143i
Id =
Idp = 53.571
-36.87
53.572
23
Glanny M. Ch. Mangindaan
2.4
ALIRAN DAYA KOMPLEKS
Apabila dalam jaring sistem tenaga listrik terdapat dua sumber tegangan ideal yang terhubung oleh saluran dengan impedansi Z R jX seperti ditunjukkan pada Gambar 2.9
Z R jX Z
V1
V2
24