ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG
OLEH RAJU ISTI 1110013411258
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG
OLEH RAJU ISTI 1110013411258
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi
Padang, Pembimbing I
Drs. Wince Hendri, M.Si
Juni 2015
Pembimbing II
Yulfia Nora, S.Pd., M.Pd
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG Raju Isti¹, Wince Hendri², Yulfia Nora¹ ¹Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ²Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to describe the increase in the ability to reason and class V student learning outcomes through the model Picture and Picture in learning science. This type of research is composed of two cycles PTK. The subjects were students of class V. This research conducted in the second semester of the Academic Year 2014/2015. The research instrument is observation sheet reasoning abilities of students, teacher activity observation sheet. Based on the results of the study, the average number of students in the first cycle were able to express opinions and conclude the lesson is the 22.22% increase in cycle II, students are able to megemukakan opinion and students were able to conclude the lesson becomes 75.92%. The average percentage of students who have grades above KKM first cycle of 40.74% with an average of 69 increased to 81.48% with an average of 83 on the second cycle. This means that the implementation of learning science by using models Picture and Picture can improve students' ability to reason as much as 31.49% and can increase student learning outcomes as much as 40.74%. It can be concluded that learning science using models Picture and Picture in class V SDN 01 Bandar Buat Padang can improve the ability to reason and student learning outcomes. Keyword: Picture and Picture, reasoning, Results, IPA. A.
Pendahuluan
akhlak
Pendidikan merupakan sarana penting
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM)
serta
keterampilan
yang
negara”.
menjamin
Salah satu mata pelajaran di Sekolah
keberlangsungan pembangunan suatu bangsa.
Dasar adalah mata pelajaran IPA dimana
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
pada mata pelajaran siswa dituntut lebih aktif
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
karena pembelajaran IPA lebih cenderung
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
melakukan praktek-praktek tertentu. Siswa
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dituntut
dan proses pembelajaran agar siswa secara
diterapkan oleh guru sehingga siswa tidak
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
akan merasa kesulitan. Salah satu cara yang
memiliki
bisa dilakukan siswa untuk mencapai tujuan
kekuatan
dalam
mulia,
spiritual
keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
untuk bisa memahami apa yang
pembelajaran
yaitu
menalar.
Dimana
kemapuan menalar ini merupakan suatu
rendah dan kemampuan manalar siswa dalam
kegiatan mental yang setiap saat dilakukan
keseluruhan masih rendah. Hal ini dapat
siswa. Kegiatan menalar menjadi tidak
terlihat dari nilai Ulangan Harian siswa yang
efektif apabila siswa hanya mengandalkan
rata-ratanya masih ada siswa yang nilainya
pemahaman
hanya
dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)
berdiam dikelas mendengarkan penjelasan
yaitu 41, sementara KKM yang telah
dari guru, berdiskusi dengan teman dengan
ditetapkan sekolah tersebut adalah 78.
seadanya,
mereka
cara belajar yang membuat siswa bosan.
Dari hasil yang diperoleh siswa yang
Sebagai guru kita bisa lebih kreatif untuk
bisa menjawab soal pada ranah kognitif
membuat siswa lebih fokus dan kreatif dalam
aspek
proses pembelajaran sehingga tujuan dalam
sedangkan yang bisa menjawab soal pada
proses pembelajaran bisa tercapai.
ranah kognitif aspek pemahaman hanya 10
pengetahuan
adalah
17
siswa,
Dari hasil observasi yang dilakukan
siswa, dari jumlah keseluruhan siswa yang
pada tanggal 2 – 4 Februari 2015 di Sekolah
bisa menjawab soal pada ranah kognitif
Dasar Negeri 01 Bandar Buat Kecamatan
aspek pengetahuan dan pemahaman hanya 7
Lubuk Kilangan Kota Padang diperoleh
orang. Jadi, pada ranah kognitif aspek
informasi bahwa kemampuan menalar siswa
pemahaman siswa masih rendah.
masih
rendah,
karena
guru
kurang
Banyak
sekali
cara
yang
dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dilakukan guru dalam meningkatkan proses
bertanya. Kesulitan yang dihadapi siswa
pembelajaran,
terlihat
dalam
menggunakan model pembelajaran yang
menganalisa
menarik dalam proses pembelajaran sehingga
gambar, dan menyimpulkan pelajaran dan
dapat meningkatkan kemampuan menalar
siswa belum terbiasa untuk mengeluarkan
siswa. Salah satu metode yang cocok untuk
pendapat
penalarannya
mengatasi rendahnya kemampuan menalar
masing-masing. Selain itu, saat kegiatan
siswa adalah model pembelajaran Picture
pembelajaran
and picture.
dari
kesulitan
mengemukakan
siswa
pendapat,
sesuai
dengan
guru
hanya
sebatas
memberikan materi pembelajaran kepada
salah
Berdasarkan
hal
satu
cara
tersebut,
adalah
peneliti
siswa dengan memakai metode ceramah dan
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
guru kurang memanfaatkan media pelajaran
dengan judul “ Peningkatan Kemampuan
sehingga hasil belajar siswa rendah.
Menalar dan Hasil Belajar Siswa kelas V
Selain
melakukan
pembelajaran,
pengamatan
penulis
juga
proses
melalui model Picture and Picture pada
melakukan
pembelajaran IPA di SDN 01 Bandar Buat
wawancara dengan guru kelas, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa masih
Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang”.
2. Teknik
B. Metodologi Penelitian Jenis
penelitian
yang
digunakan
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
Analisis
Data
Kemampuan
Menalar Siswa 3. Teknik Analisis Data Hasil Tes Belajar
(PTK). Menurut Arikunto, dkk (2012:2) “ada
Siswa
tiga kata yang membentuk pengertian PTK
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
yaitu: Penelitian, tindakan, dan Kelas.
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur berdasarkan Kriteria
I a. Perencanaan
Ketuntasan Minimal yaitu 80 dengan rincian sebagai berikut
siklus I, peneliti melihat terlebih dahulu
1. Kemampuan
menalar
pembelajaran IPA
siswa
pada
kondisi pembelajaran IPA pada siswa kelas
meningkat dari
V SDN 01 Bandar Buat. Tindakan ini
30% menjadi 70% 2. Hasil
belajar
kognitif
siswa
tingkat
digunakan untuk melihat kondisi awal, pada
ranah
sehingga dapat dijadikan patokan terhadap
pemahaman
ada tidaknya pengaruh setelah penerapan
meningkat dari 29% menjadi 75% Teknik
Sebelum menerapkan tindakan pada
pengumpulan
data
yang
dilakukan peneliti adalah:
tindakan.
Selanjutnya
pembelajaran,
untuk
terlebih
dahulu
memulai peneliti
mengkaji silabus mata pelajaran IPA kelas V
1. Teknik Observasi
semester
2. Teknik Test dan non test
menyiapkan
3. Teknik Dokumentasi
Pembelajaran (RPP), memilih buku pegangan
Penelitian
menggunakan
beberapa
genap.
Kemudian
Rencana
yaitu buku paket IPA
peneliti
Pelaksanaan
SD untuk kelas V
instrumen untuk menggumpulkan data yaitu:
penerbit Erlangga. Berikutnya
1.
Lembar observasi aktivitas guru
menyusun lembaran observasi Kemampuan
2.
Lembar observasi kemampuan menalar
Menalar siswa dan lembar observasi Proses
siswa
pelaksanaan Pembelajaran Guru
3. Tes hasil belajar
b. Pengamatan
4.
1)
Dokumentasi Data yang diperoleh dalam penelitian ini
Lembar observasi kemampuan menalar siswa
akan dianalisis dengan menggunakan data kualitatif.
Teknik
analisis
data
dalam
peneliti
Data hasil observasi ini didapat melalui
lembar
observasi
kemampuan
penelitian ini terdiri dari beberapa bagian,
menalar siswa, dan digunakan untuk melihat
yaitu:
bagaimana
1. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru
pembelajaran IPA
kemampuan
siswa
pada
yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung. Hasil analisis
observer terhadap kemampuan menalar siswa
siswa yang tidak mampu melakukan 2
pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
indikator adalah 27,77% tergolong dalam
Tabel 01: Hasil Pengamatan Jumlah Siswa yang Memiliki Kemampuan Menalar Pada Pembelajaran IPA di Kelas V dengan Materi Proses Terbentuknya Bumi di Siklus I.
kriteria kurang. Hal ini disebabkan karena
N o
1 2 3
Kriter ia
Pertemuan 1 Juml ah 4
Baik (3) Cuku p (2) Kuran g (1)
12 11
2 % 14,81 % 44,44 % 40,74 %
Jum lah 8 15 4
% 29,6 3% 55,5 6% 14,8 1%
Jumlah persent ase 22,22%
siswa
masih
mengemukakan
malu-malu pendapatnya
untuk
dan
masih
belum bisa berpikir logis dan sistematis dengan menggunakan model picture and picture sehingga kemampuan menalar siswa dalam
mengemukakan
pendapat
dan
menyimpulkan pelajaran masih sedikit. 50% 27,77%
2) Lembar
Observasi
Pembelajaran (dari aspek guru) Berdasarkan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan menalar siswa pada siklus I pertemuan I yaitu siswa yang mampu melakukan 2 indikator adalah 14,81% tergolong dalam kriteria baik, siswa yang mampu melakukan 1 indikator adalah 44,44% tergolong dalam kriteria cukup, dan siswa yang tidak melakukan 2 indikator
Kegiatan
lembar
observasi
kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 02: Persentase kegiatan pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran IPA melalui model picture and picture pads Siklus I
adalah 40,74% tergolong dalam kriteria kurang. Sedangkan pada pertemuan II yaitu
Pertemuan
Persentase
kategori
I
Jumlah Skor 13
siswa yang mampu melakukan 2 indikator
65 %
Cukup
adalah 29,63% tergolong dalam kriteria baik,
II
16
80 %
Baik
siswa yang mampu melakukan 1 indikator
Rata-rata
72,5 %
Cukup
adalah 55,56% tergolong dalam kriteria cukup, dan siswa melakukan
2
yang tidak mampu
indikator
adalah
14,81%
tergolong dalam kriteria kurang. Jadi ratarata persentase pada siklus I yaitu siswa yang mampu
melakukan
2
indikator
adalah
22,22% tergolong dalam kriteria baik, siswa yang mampu melakukan 1 indikator adalah 50% tergolong dalam kriteria cukup, dan
Berdasarkan tabel 2, maka dapat terlihat bahwa persentase kegiatan guru yang diperoleh masih belum baik yaitu 72,5%, berdasarkan persentase perolehan skor guru yang
tertera
pada
lembaran
observasi
pelaksanaan pembelajaran oleh guru hal ini masih termasuk dalam kriteria cukup. Hal ini disebabkan karena masih belum sesuai
penyajian materi pelajaran dengan alokasi waktu serta kurangnya pengelolaan kelas. 3)
Hasil belajar
2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II a. Perencanaan
Setelah diadakan tes di akhir siklus 1,
Berdasarkan hasil refleksi diperoleh
guru menghitung nilai siswa seperti pada
kesimpulan
bahwa
lampiran. Berikut ini adalah hasil belajar
berjalan dengan efektif. Permasalahan terjadi
siswa pada siklus I.
karena
Tabel 03: Ketuntasan dan rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
menjelaskan langkah-langkah model picture
peneliti
pembelajaran
belum
optimal
belum
dalam
and picture sehingga siswa masih terlihat
Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah 27 11
siswa untuk aktif dalam pembelajaran,
Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan
16
interaksi antara guru dengan siswa maupun
40,74%
antara siswa dengan siswa masih belum
69
terlihat maksimal dan tidak seperti yang
Rata-rata nilai
bingung, peneliti juga kurang memotivasi
diharapkan. Berdasarkan tabel 03 terlihat hasil persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I secara keseluruhan masih rendah dan rata-rata nilai siklus I belum mencapai KKM yang ditetapkan. Dalam target ketuntasan yang ditetapkan oleh peneliti adalah 70 % dari jumlah siswa, sedangkan ketuntasan dalam siklus I ini belum mencapai target KKM yaitu 40,74% dan peneliti ingin meningkatkan pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan. Hal ini disebabkan
karena
siswa
masih
belum
terbiasa menggunakan model picture and picture
sehingga
siswa
belum
bisa
menangkap pelajaran dengan menggunakan model ini.
Pembelajaran
dengan
menggunakan model picture and picture belum menunjukkan hasil yang optimal. Tidak semua siswa yang terlibat dalam pembelajaran, masih ada beberapa orang siswa yang belum aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi tiap pertemuan pada siklus II, secara umum peneliti sudah melaksanakan
dan
menerapkan
model
pembelajaran Picture and Picture dengan baik. Suasana kelas sudah berlangsung tertib, terkendali dan kondusif. Dengan demikian proses seperti
pembelajaran yang
sudah
diharapkan.
berlangsung Kemampuan
menalar siswa dalam proses pembelajaran dan
hasil
belajar
siswa
mengalami
peningkatan dibandingkan siklus I. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dipaparkan hasil pengamatan observer.
b. Pengamatan
yang melakukan 1 indikator adalah 18,52%
1) Lembar Observasi kemampuan menalar
tergolong dalam cukup, dan siswa yang tidak
Siswa
melakukan
2
indikator
adalah
5,55%
Data hasil observasi ini didapat melalui
tergolong dalam kriteria kurang. Hal ini
lembar observasi kemampuan siswa dan
disebabkan oleh model picture and picture
digunakan untuk melihat perkembangan
karena dengan penggunaan model ini dapat
kemampuan menalar siswa yang terjadi
mengoptimalkan
selama pembelajaran berlangsung. Hasil
indikator yang dilakukan dapat meningkat
analisis
dengan baik.
observer
terhadap
kemampuan
dengan
menalar siswa pada siklus II adalah sebagai
2)
berikut:
Pembelajaran (aspek guru)
Tabel 04: Hasil Pengamatan Jumlah Siswa yang Memiliki Kemampuan Menalar Pada Pembelajaran IPA di Kelas V dengan Materi proses daur air di Siklus II. N o
1 2 3
Kriteri a
Baik (3) Cukup (2) Kuran g (1)
Pertemuan 1 Juml ah 20 5 2
2 %
Juml ah 21
74, 07 18, 52 7,4 0
5 1
% 77, 78 18, 52 3,7 0
Jumlah persent ase
Lembar
baik
Observasi
Berdasarkan
lembar
sehingga
Pelaksanaan
observasi
kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
75,92 % 18,52 % 5,55%
Tabel 05: Persentase kegiatan pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran IPA melalui model picture and picture pada Siklus II Pertemuan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan menalar siswa pada siklus II pertemuan 1 yaitu siswa
Persentase
Kategori
I
Jumlah Skor 17
85%
Baik
II
18
90%
Sangat Baik
87,5%
Sangat Baik
Rata-rata
yang mampu melakukan 2 indikator adalah
Berdasarkan tabel 05, dapat dilihat
74,07% menjadi 77,78% tergolong dalam
dari hasil analisis diatas bahwa presentase
kriteria baik, siswa yang mampu melakukan
pelaksaan pembelajaran oleh guru memiliki
1 indikator adalah 18,57% tergolong dalam
rata-rata 87,5% sehingga dapat dikatakan
kriteria cukup, dan siswa yang tidak mampu
bahwa penampilan guru sudah baik dan
melakukan 2 indikator adalah 7,40% menjadi
menunjukkan
3,70% tergolong dalam kariteria kurang. Jadi
siklus sebelumnya. Peningkatan terlihat dari
rata-rata persentase siswa yang memiliki
guru menjelaskan langkah-langkah model
kemampuan
yang
Picture and Picture dengan optimal, guru
adalah
lebih memotivasi siswa dalam belajar serta
mampu
menalar
melakukan
yaitu 2
siswa
indikator
75,29% tergolong dalam kriteria baik, siswa
peningkatan
dibandingkan
guru mengusahakan agar terjadi interaksi yang baik antara guru
dan
Berdasarkan hasil analisis siklus II, terlihat bahwa kemampuan menalar siswa
siswa.
Dengan
baiknya
dalam kegiatan pembelajaran sudah baik
pengelolaan kelas oleh guru maka efektivitas
karena kemampuan menalar siswa pada
pembelajaraan pun meningkat.
siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.
3) Hasil belajar siswa
Peningkatan
Hasil belajar masing – masing siswa
tersebut
kemampuan
dilihat
dari
menalar
hasil
siswa
pengamatan
pada siklus II dapat dilhat pada tabel di
kemampuan menalar siswa pada siklus II,
bawah ini.
tidak ada indikator kemampuan menalar
Tabel 06: Ketuntasan dan rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
siswa yang masuk kategori sedikit dan juga
Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes
Jumlah 27
Jumlah siswa yang tuntas
22
Jumlah siswa yang tidak tuntas
5
Persentase ketuntasan
c.Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri
81,48%
Rata-rata nilai
terlihat dari hasil belajar siklus II.
dari 2 kali pertemuan dan 1 kali tes hasil
83
belajar Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa
pada
akhir
pembelajaran
siklus.
Pelaksanaan
dilaksanakan
dengan
siklus II menunjukkan hasil belajar siswa
penggunaan model picture and picture pada
sudah baik. Dari 27 siswa yang mengikuti tes
pembelajaran IPA di SDN 01 Bandar Buat
ada 22 orang yang mendapatkan nilai di atas
Padang.
atau
instrumen
sama
dengan
KKM,
atau
jika
Penelitian penelitian
ini
menggunakan
berupa
lembar
dipersentasekan sebesar 81,48%. Sedangkan
kemampuan menalar siswa, lembar observasi
indikator
aktivitas guru, dan tes hasil belajar siswa
keberhasilan
yang
ditetapkan
adalah jika 70 % dari jumlah siswa yang
setiap akhir siklus.
mengikuti tes mendapat nilai di atas atau
1. Hasil Kemampuan Menalar Siswa
sama dengan KKM. hal ini disebabkan
Untuk melihat presentase peningkatan
karena dengan pemakaian model picture and
kemampuan menalar siswa dari siklus I dan
picture siswa dilibatkan dalam perencanaan
II lebih jelas dapat dilihat pada tabel di
dan pengelolaan kelas.
bawah ini:
Rata-rata nilai juga sudah tinggi yaitu 83. Rata-rata nilai ini sudah berada di atas KKM. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada siklus II indikator keberhasilan untuk hasil belajar siswa sudah tercapai.
Tabel 07 :Persentase Rata-rata Kemampuan Menalar Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus I dan Siklus II Kriteria Kemampuan Menalar Siswa Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II 22,22%% 50%% 27,77%
75,92% 18,52% 5,55%
Berdasarkan Tabel 07 di atas, dapat disimpulkan
bahwa
IPA
picture and picture dapat meningkatkan
dengan penggunaan model picture and
aktivitas guru dalam proses pelaksanaan
picture
pembelajaran.
yang
pembelajaran
pembelajaran dengan penggunaan model
dilaksanakan
dapat
Hal
ini
terlihat
adanya
meningkatkan kemampuan menalar siswa
peningkatan persentase aktivitas guru dalam
dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal
proses pelaksanaan pembelajaran dari siklus I
ini terlihat adanya peningkatan rata-rata
ke
persentase untuk masing-masing indikator
72,5% ke 87,5%. Peningkatan aktivitas guru
kemampuan menalar siswa dari siklus I ke
dalam
siklus
indikator
disebabkan peneliti sudah bisa melaksanakan
mengalami
pembelajaran IPA dengan penggunaan model
II
kemampuan
yaitu:
rata-rata
menalar
siswa
peningkatan dari 22,22% menjadi 75,92%. Peningkatan
kemampuan
menalar
siklus II mengalami peningkatan dari
proses
pelaksanaan
picture and picture, karena model ini bisa mengembangkan
motivasi
siswa pada pembelajaran IPA dari siklus 1 ke
belajar yang lebih baik.
siklus 2 ini dikarenakan oleh penggunaan
1. Hasil Belajar
model
picture
untuk
Data mengenai hasil belajar siswa
meningkatkan kemampuan menalar siswa
diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir
untuk belajar berpikir berdasarkan sudut
siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan
pandang
ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus
objek
picture
siswa
dapat
suatu
and
pembelajaran
bahasan
dengan
memberikan kebebasan siswa dalam praktik
II pada tabel berikut:
berpikir.
Tabel 09 :Rata-rata dan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
2.
Aktivitas
Guru
dalam
Proses
Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus Siklus I Siklus II
Hasil belajar 69 83
Ketuntasan % 40,74% 81,48%
Persentase rata-rata aktivitas guru pembelajaran
Berdasarkan Tabel 09 di atas, tentang
penggunaan
hasil belajar siswa dalam 2 siklus, terlihat
model picture and picture. Hal tersebut dapat
bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas
dilihat pada tabel di bawah ini:
belajar (40,74%) dan yang belum tuntas
Tabel 08 : Persentase Aktivitas Guru dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Siklus Persentase kategori Cukup I 72,5% Baik II 87,5% Dari Tabel 8 di atas, dapat
belajar (59,26%), dengan nilai rata-rata
disimpulkan
atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dalam
proses
pelaksanaan
terjadi
peningkatan
dengan
bahwa
pelaksanaan
secara klasikal 69. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar (81,48%) dan yang belum tuntas belajar hanya (18,52%), dengan nilai rata-rata secara klasikal 81,48%. Berdasarkan hasil analisis data di
dengan penggunaan model picture and
A. Kesimpulan
picture terjadi peningkatan dari siklus I ke
Berdasarkan analisis hasil penelitian
siklus II, sesuai dengan pendapat Istarani
yang
(2011:7) dengan menggunakan model picture
kesimpulan sebagai berikut:
and picture ini siswa dapat memahami secara
1. Hasil Presentase Kemampuan Menalar
jelas tentang makna hakiki dari materi ajar yang
disampaikan
oleh
guru,
diperoleh,
maka
dapat
diambil
Siswa
dengan
Hasil rata-rata kemampuan menalar
peningkatan hasil belajar dari siklus I ke
siswa
mengemukakan
pendapat
dan
siklus II dengan model picture and picture
menyimpulkan materi pelajaran pada siklus I
ini guru bisa lebih mengetahui kemampuan
pertemuan I yang mampu melakukan 2
masing-masing siswa dan siswa bisa berpikir
indikator adalah 14,81%, yang mampu
logis dan sistematis.
melakukan 1 indikator adalah 44,44%, yang
Dalam penelitian ini penulis menemui
tidak mampu melakukan 2 indikator adalah
hambatan, seperti peneliti kurang bisa dalam
40,74% dan pada pertemuan II siswa yang
mengelola kelas sehingga siswa meribut saat
mampu
proses pembelajaran berlangsung. Selain itu
29,63%, yang mampu melakukan 1 indikator
peneliti
adalah
kurang
memberikan
motivasi
melakukan
55,56%, 2
2
indikator
adalah
yang
tidak
mampu
indikator
adalah
14,81%
yang
mampu
terutama pada siklus I sehingga siswa kurang
melakukan
mampu untuk mengeluarkan pendapatnya
dengan
sendiri.
mengemukakan pendapat dan menyimpulkan
rata-rata
siswa
Dari hasil analisis dan pembahasan
pelajaran adalah 22,22%. Selanjutnya pada
maka hipotesis tindakan dapat diterima. Hal
siklus II pertemuan I siswa yang mampu
ini terbukti telah terjadi peningkatan dari
melakukan 2 indikator adalah 74,02%, yang
kemampuan menalar siswa, aktivitas guru
mampu
dan hasil belajar pada ulangan harian siswa
33,33%, siswa yang tidak mampu melakukan
siklus I ke siklus II pada penelitian tindakan
2 indikator adalah 11,11%, dan pada
kelas,
Peningkatan
pertemuan II siswa yang mampu melakukan
Kemampuan Menalar Siswa Kelas V Pada
2 indikator adalah 77,78%, yang mampu
Pembelajaran IPA dengan model picture and
melakukan 1 indikator adalah 18,52%, dan
picture sudah dikatakan berhasil. Dengan
yang tidak mampu melakukan 2 indikator
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
adalah 3,70%, dengan rata-rata siswa yang
diterima.
mampu
dengan
judul
melakukan
1
mengemukakan
indikator
pendapat
adalah
dan
menyimpulkan pelajaran adalah 75,92 % dengan demikian terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 53,7%.
2. Rata-rata Presentase Hasil Belajar
DAFTAR PUSTAKA
Hasil belajar siswa pada siklus I, presentase 40,74%
ketuntasan
dan
nilai
siswa
mencapai
rata-rata
adalah
69
presentase ketuntasan siswa belum mencapai
Arikunto,
Suharsimi.
PenelitianTindakanKelas.
Jakarta:
PT BumiAksara. Arikunto,
Suharsimi.
target karena peneliti menargetkan presentase
ProsedurPenelitian
ketuntasannya adalah 70%. Sedangkan pada
Pendekatan
siklus II terjadi peningkatan, presentase
Rineka Cipta.
ketuntasan siswa 81,48% dan nilai rata-rata
2012.
Depdiknas.
2006.
1993. Suatu
Praktek.
Jakarta:
Kurikulum
Tingkat
adalah 83 hal ini berarti nilai siswa pada
SatuanPendidikanStandarKompeten
siklus II meningkat dan target tercapai.
si SD. Jakarta: Depdiknas. Dimyati & mudjiono. 2006. Belajar dan
B. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran
dalam
pelaksanaan
Pembelajaran.
:Jakarta:
Rineka
Cipta.
pembelajaran
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor
dengan penggunaan model picture and
20 Tahun 2003, tentang Sistem
picture sebagai berikut:
Pendidikan Nasional.
1. Bagi
guru,
pembelajaran
pelaksanaan melalui
model
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif .Medan: Media Persada.
pembelajaran Picture and Picture
Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses
dapat dijadikan salah satu alternatif
Belajar Mengajar .Bandung: PT
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Remaja Rosdakarya.
2. Bagi
siswa,
meningkatkan
diharapkan
dapat
kemampuan
menalar dan hasil belajarnya.
dalam menerapkan model picture and picture dan lebih memotivasi siswa. 4. Bagi peneliti lain diharapkan bisa kelas
dan
memvariasikan model picture and picture.
Pembelajaran
sains
IPA
.Bandung: Yrama Widya. Sudjana,N.
3. Bagi peneliti agar lebih baik lagi
menguasai
Puskur.2007.
1997.
Dasar-dasar
Proses
BelajarMengajar. :Bandung: Sinar Baru Algensindo.