ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani*), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) Email :
[email protected]
Abstrak Jaringan sistem distribusi di Jalan Sawah Besar Raya Kaligawe termasuk wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Timur. Berdasarkan tegangan keluaran trafo distribusi pada jaringan distribusi di Jalan Sawah Besar diketahui trafo distribusi 1 fasa 50 kVA mengalami kondisi pembebanan yang melebihi kapasitasnya yaitu sebesar 76 kVA. Hal tersebut menyebabkan tegangan pelayanan konsumen paling ujung turun sebesar 166 Volt dari tegangan nominal 220Volt yang melebihi standar SPLN. Berdasarkan SPLN No.1:1978, batas toleransi tegangan pelayanan +5% dan -10% dari tegangan nominal yaitu maksimal 198 Volt. Selain trafo yang mengalami overload, pada jaringan distribusi di Jalan Sawah Besar Raya ditemukan tarikan Saluran Layanan Pelanggan (SLP) dan sambungan rumah yang tidak memenuhi SPLN No.56:1984, permasalahan tersebut mengakibatkan timbulnya jatuh tegangan dan rugi daya. Untuk mengatasi permasalahan jatuh tegangan dan rugi daya, penulis melakukan rencana perbaikan jaringan dengan menggunakan software ETAP 12.6.0 agar besarnya nilai tegangan pada sisi konsumen sesuai standar PLN. Perbaikan jaringan distribusi meliputi penambahan trafo 1 fasa dan penataan ulang SLP (Saluran Layanan Pelanggan) dan SR (Sambungan Rumah). Kata kunci: Jatuh tegangan, jaringan distribusi, rugi daya.
Abstract Distribution lines at Jalan Sawah Besar Raya Kaligawe are the assets of PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Timur. By referring to the output voltage profile of transformer along distribution line at Jalan Sawah Besar Raya, it was know that single phase 50 kVA distribution transformer was in condition of overload. The transformer was burdened by 76 kVA of electric load. Such condition caused voltage drop at the edge of low voltage line to be 166 Volt. The voltage was lower than 10% nominal voltage of 220 Volt. According to SPLN No.1:1978, the limit service voltage is +5% and -10% of nominal voltage. In addition to overloaded transformer on the distribution line at Sawah Besar Raya found that the pull of Saluran Layanan Pelanggan (SLP) and house connections that did not meet SPLN No.56:1984. As initial solution to overcome the problem of drop voltage and power losses, it is necessary to make corection and maintenance plans by adding more single phase transformer and rearrange the topology of distribution lines and house connection. The plans was evaluated and analyzed by using ETAP version 12.6.0. Keyword: Voltage drop, distribution lines, power losses.
1.
Pendahuluan
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) di Jalan Sawah Besar Raya termasuk pada wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Timur. Berdasarkan hasil tegangan keluaran trafo distribusi pada jaringan di Jalan Sawah Besar diketahui bahwa trafo distribusi 1 fasa 50 kVA yang terpasang pada JTR di Jalan Sawah Besar Raya mengalami kondisi pembebanan yang melebihi kapasitas trafo terpasang yaitu sebesar 76 kVA. Hal tersebut menyebabkan tegangan pelayanan di lokasi studi kasus paling ujung pada siang hari sebesar 166 Volt. Selain trafo yang mengalami
overload, pada jaringan di Sawah Besar banyak ditemukan tarikan SLP dan sambungan rumah yang tidak memenuhi standar PLN. Kedua permasalahan tersebut merupakan penyebab timbulnya rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan. Menurut Eko Hardiyanto, cara menekan timbulnya rugi daya dengan mengubah ukuran penghantar ke ukuran yang lebih besar sedangkan untuk perbaikan tegangan jatuh dengan memperbaiki faktor daya dengan cara penambahan dan relokasi kapasitor bank. Dengan metode tersebut, nilai rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan listrik dapat direduksi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba mengevaluasi dan mereduksi besarnya nilai rugi daya dan jatuh tegangan yang timbul dengan perbaikan jaringan. Perbaikan yang dilakukan yaitu dengan penambahan trafo 1 fasa dan penataan ulang SLP dan sambungan rumah pelanggan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh PLN menggunakan software ETAP 12.6.0.
2. Metode Penelitian Mulai
Data Eksisting
Perhitungan dan Simulasi Susut Daya (ΔP) dan Jatuh Tegangan (ΔV) pada Jaringan Eksisting
Sesuai
Kondisi Eksisting sesuai Standar? Tidak Sesuai Perbaikan Jaringan
Perhitungan dan Simulasi Susut Daya (ΔP) dan Jatuh Tegangan (ΔV) pada Jaringan Eksisting Setelah Perbaikan Jaringan
Perbaikan jaringan sesuai standar ?
Gambar 2. Gambar jaringan eksisting lokasi studi kasus
Tabel 1. Pembebanan trafo distribusi di Jalan Sawah Besar Raya
Tidak Sesuai
No.
Nomor Tiang
1.
TBL.03-19/42
Sesuai Perbaikan Jaringan
Selesai
Gambar 1. Bagan alir penelitian
2.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. PLN (Persero) Area Semarang dan PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Timur. Data-data yang didapatkan diantaranya adalah peta jaringan eksisting, data daya tersambung, data arus pelayanan serta data impedansi penghantar yang digunakan.
Daya terpasang (Jumlah konsumen) - 450 VA (3) - 900 VA (15) - 1300 VA (3) - 2200 VA (4) - 3500 VA (3) - 4400 VA (1)
3.
TBL.03-17/42
-
900 VA (2) 1300 VA (5) 2200 VA (1) 4400 VA (1)
4.
TBL.03-16/42
-
450 VA (1) 1300 VA (3)
5. 6.
TBL.03-16A/42 TBL.03-16B/42
-
5500 VA (2) 76200 VA
JUMLAH Tabel 2. Arus pelayanan
2
No
ID Pelanggan
Kode Rumah
1.
523031395829
1
Arus (A) 1,5
2.
523031217805
2
3,5
3.
523031391917
3
8,1
4.
523031614443
4
17,6
5.
523031642565
5
3,5
6.
523031635364
6
1,3
7.
523031354138
7
13,1
8.
523031599925
8
5
9.
523031123793
9
7,3
10.
523031239745
10
3,1
11.
523031603321
11
3,6
12.
523031641691
12
8,7
13.
523031855098
13
8,7
14.
523031818471
14
13,8
15.
523031239458
15
3,5
16.
523031244082
16
3,5
17.
523031576293
17
4,8
18.
523031116103
18
3,5
19.
523031866887
19
13,5
20.
523031300771
20
3,4
21.
523031217112
21
3,5
22.
523031981618
22
3,4
23.
523031217120
23
3,5
24.
523031646493
24
3,5
25.
523031275001
25
3,4
26.
523031301661
26
1,5
27.
523031258139
27
3,5
28.
312400262942
28
3,3
29
523031528747
29
4,9
Rugi daya yang timbul pada jaringan eksisting di Jalan Sawah Besar Raya dapat dihitung nilainya dari perkalian arus tiap konsumen, besarnya impedansi penghantar dan panjang jaringan. Berdasarkan data pada Tabel 2 dan Tabel 3 untuk mengetahui besarnya rugi daya sebagai berikut. ∆P (Watt) =2 x (I1² + I2²+I32+I42+I52 ) x R x L =2x(1,5²+3,5²+8,12+17,62+3,52)x3,949x 0,025 = 95,46 Watt Berdasarkan hasil perhitungan di atas akan diketahui besarnya rugi daya pada jaringan eksisting sesuai pada Tabel.4 berikut. Tabel 4. Hasil perhitungan rugi eksisting Line Jumlah Konsumen 1 6 Rumah 2 7 Rumah 3 10 Rumah 4 16 Rumah 5 17 Rumah Total
2.2.2 Perhitungan Jatuh Kondisi Eksisting
KHA (A)
10
Rugi daya 95,86 Watt 83,85 Watt 142,2 Watt 323,5 Watt 454,9 Watt 1817,78 Watt
Tegangan
Besarnya jatuh tegangan pada jaringan eksisting dapat dihitung dengan menggunkan cara sebagai berikut: Tegangan pada tiang TBL.03-19/42. S = 48,2 kVA
Tabel 3. Impedansi penghantar LVTC 0,6/1 kV
Ukuran (mm2)
daya kondisi
NFA2X
V
= 207 Volt
L
= 50 meter = 0,05 km
I
=
Vd
= IL(R.Cos θ + X.Sin θ)
60
R (Ohm/km) 3.949
X (Ohm/km) 0.1055
16
81
2.449
0.0976
= 219x 0,06 x (0,568x0,85+0,0845x0,53)
25
109
1.539
0.0948
= 13,85 Volt
35
125
1.113
0.0907
50
145
0.822
0.0933
70
185
0.568
0.0845
Vd point
Dengan menggunakan cara yang sama dengan rumus perhitungan di atas didapatkan nilai tegangan pada tiap-tiap kode rumah konsumen pada jaringan eksisiting seperti pada Tabel.5 berikut.
Berdasarkan data yang telah diperoleh sesuai dengan Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3 serta gambar jaringan eksisting di atas, maka dapat dilakukan perhitungan besarnya rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan.
Rugi
= 214 – 26,7 = 187,7 Volt
2.2 Kondisi Eksisting
2.2.1 Perhitungan Eksisting
= 219 A
Tabel 5. eksisting
Daya Kondisi 3
Hasil perhitungan jatuh tegangan kondisi
Tegangan Eksisting (Volt)
Persentase Jatuh Tegangan Eksisting (%)
No
Kode Rumah
Daya Terpasang (VA)
1.
1
450
186
15,45
2.
2
900
186
15,45
3.
3
2200
186
15,45
4.
4
4400
187
15
5.
5
900
187
15
6.
6
450
188
14,55
7.
7
3500
187
14,88
8.
8
1300
187
15,14
9.
9
2200
186
15,47
10.
10
900
185
15,83
11.
11
900
185
16,13
12.
12
2200
184
16,51
13.
13
2200
183
17,03
14.
14
3500
182
17,46
15.
15
900
181
17,92
16.
16
900
180
18,38
17.
17
1300
178
18,89
2
7 Rumah
83,85
96,45
18.
18
900
177
19,45
3
10 Rumah
142,2
250,2
19.
19
3500
176
20,15
4
16 Rumah
323,5
593,8
20.
20
900
174
20,88
5
21.
21
900
172
21,64
22.
22
900
171
22,43
23.
23
900
169
23,26
24.
24
900
167
24,12
25.
25
900
165
25,02
jatuh tegangan menggunakan software ETAP seperti pada Gambar 3 berikut.
Gambar 2. Jaringan eksisting menggunakan ETAP
Dengan langkah dan cara yang sama untuk mendapatkan besarnya nilai rugi daya dan jatuh tegangan kondisi eksisting, maka berdasarkan hasil simulasi ETAP didapatkan hasilnya yang hampir sama dengan kondisi eksisting. Hasil keduanya dapat disajikan pada tabel rekapitulasi berikut ini. Tabel 6. Hasil perhitungan dan simulasi ETAP rugi daya kondisi eksisting Rugi daya Jumlah Line Eksisting Simulasi ETAP Konsumen (Watt) (Watt) 1 6 Rumah 95,86 103,5
17 Rumah 454,9 963,1 Total 1817,78 2006,69 Tabel 7. Hasil perhitungan dan simulasi ETAP nilai tegangan kondisi eksisting Kode Rumah 1
Tegangan Eksisting (Volt)
Simulasi ETAP (Volt)
186
185
186
186
3
186
186
4
187
187
2
26.
26
450
163
25,94
27.
27
900
161
26,89
28.
28
900
159
27,75
5
187
188
29.
29
1300
157
28,66
6
188
189
7
187
187
8
187
184
9
186
182
10
185
180
11
185
178
2.3 Simulasi ETAP Kondisi Eksisting Untuk simulasi ETAP pada kondisi jaringan eksisting dilakukan penggambaran jaringan dan mensimulasikannya untuk mengetahui rugi daya dan
4
12
184
176
13
183
176
14
182
174
15
181
173
16
180
172
17
178
171
18
177
171
19
176
170
20
174
169
21
172
168
Gambar 3. Single line diagram perbaikan jaringan
22
171
168
23
169
167
24
167
167
25
165
166
26
163
166
27
161
166
28
159
166
29
157
166
Dengan langkah dan cara yang sama untuk mendapatkan besarnya nilai rugi daya dan jatuh tegangan kondisi eksisting, maka diketahui hasil perhitungan dan simulasi ETAP rugi daya dan jatuh tegangan pada kondisi perbaikan jaringan. Hasil keduanya dapat disajikan pada tabel rekapitulasi berikut ini. Tabel 6. Hasil perhitungan dan simulasi ETAP rugi daya kondisi eksisting Rugi Daya Kondisi SLP Perbaikan Tiang Line Perhitungan Simulasi (Watt) ETAP (Watt)
2.4 Perbaikan Jaringan Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan rugi daya dan jatuh tegangan antara kondisi eksisting dengan hasil simulasi ETAP menunjukan bahwa tegangan pada jaringan eksisting sangat tidak memenuhi standar. Sesuai dengan SPLN 1 Tahun 1995 bahwa total jatuh tegangan maksimal adalah sebesar 10%.
TBL.0319/42
1
7 Rumah
2 3 1 2
7 Rumah 7 Rumah 1 Rumah 7 Rumah
203,7
219,7
53,18 128,2 129,2 152,5 TBL.030,253 0,28 20/42 16,62 28,1 Total 501 528,7 Tabel 7. Hasil perhitungan dan simulasi ETAP nilai tegangan kondisi eksisting
Sedangkan total jatuh tegangan pada jaringan di Jalan Sawah Besar Raya antara 10,9%- 21,81%. Sehingga jaringan di Jalan Sawah Besar harus segera diperbaiki, perbaikan jaringan di Jalan Sawah Besar juga bertujuan untuk mengurangi rugi daya dan nilai tegangan yang berada di bawah standar.
Kode Rumah 1
Perbaikan jaringan yang akan dilakukan terdiri dari penambahan kabel JTR, penambahan transformator distribusi 1 fasa 50 kVA untuk mengatasi beban yang sudah overload di Jalan Sawah Besar, dan penataan ulang SLP dan sambungan rumah (SR) konsumen yang tidak sesuai standar. Perbaikan jaringan yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar.3 berikut.
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5
Tegangan Eksisting (Volt)
Simulasi ETAP (Volt)
209
207
211
209
212
211
213
213
214
214
214
215
215
213
215
212
215
212
215
211
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
215
211
214
210
214
210
214
209
215
215
215
215
215
214
215
214
214
213
214
212
214
211
215
213
215
213
215
213
215
213
215
212
215
212
215
211
215
210
Perbaikan jaringan dengan penataan ulang SLP dan SR ini sudah sesuai standar PLN, yaitu penataan ulang SLP tiang TBL.03-19/42 dan tiang TBL.03-20/42. Pada tiang TBL.03-19/42 yang semula 2 SLP untuk menyuplai 29 kode rumah konsumen menjadi 3 SLP untuk tiap SLP disambung 7 rumah konsumen secara seri dengan panjang jaringan 40 meter, sedangkan pada tiang TBL.03-20/42 yang semula tidak terdapat tarikan JTR suplai trafo lain dapat digunakan untuk menyuplai energi listrik bagi 2 SLP yang masing-masing 1 SLP disambung 7 rumah konsumen dengan panjang jaringan 23 meter dan untuk 1 SLP lain terdiri dari 1 rumah konsumen dengan panjang jaringan 8 meter. Dari hasil perhitungan susut daya setelah perbaikan jaringan menunjukan bahwa besarnya susut daya lebih kecil dari sebelum perbaikan, yaitu dari 2006,7 Watt menjadi 550,7 Watt. Jika dihitung persentase dari total susut daya sebelum perbaikan jaringan, yaitu turun sebesar 21,93%. Sedangkan untuk hasil perhitungan dan simulasi nilai jatuh tegangan pada kondisi eksisting dan setelah dilakukan perbaikan berdasarkan Gambar 5 berikut. Kondisi 250 Eksisting 200 ETAP 150 Kondisi Eksisting 100 Kondisi Perbaikan 50
Tegangan Pelayanan
11
0
3. Rekapitulasi Kondisi Eksisting dan Kondisi Perbaikan Jaringan
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Kode Rumah
Dari hasil perhitungan dan simulasi yang telah didapatkan diatas, maka kondisi eksisting dan setelah dilakukan perbaikan jaringan dapat direkapitulasi. Hasil rekapitulasi untuk nilai rugi daya antara kondisi eksisting dan kondisi perbaikan jaringan disajikan dalam Gambar 4, sedangkan untuk rekapitulasi hasil jatuh tegangan disajikan dalam Gambar 5 sebagai berikut. 2006,7 Rugi Daya (Watt)
Gambar 5. Grafik perbandingan nilai tegangan kondisi eksisting dan kondisi setelah perbaikan Berdasarkan Gambar 5 di atas, menunjukkan bahwa hasil antara perhitungan dengan simulasi ETAP untuk masing-masing kondisi yaitu kondisi eksisting dan kondisi setelah perbaikan memiliki hasil yang hampir sama. Perbedaan nilai jatuh tegangan saat kondisi eksisting yang sebelumnya 14,18%-24,27% setelah dilakukan perbaikan jaringan menurun sebesar 2,32%-5,91%.
Kondisi Eksisting
2500 2000 1500 1000
528,7
4. Kesimpulan
Kondisi Perbaikan Jaringan
Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi ETAP yang dilakukan untuk mengetahui nilai rugi daya dan nilai tegangan pada kondisi eksisting dan setelah perbaikan jaringan dapat disimpulkan bahwa perbaikan jaringan di Jalan Sawah Besar Raya meliputi penambahan kabel JTR, penambahan trafo
500 0
Gambar 4. Grafik perbandingan rugi daya kondisi eksisting dan kondisi setelah perbaikan
ETAP Kondisi Perbaikan
6
distribusi 1 fasa 50KVA serta penataan ulang Saluran Layanan Pelanggan (SLP) dan SR dapat mereduksi besarnya rugi daya yang sebelumnya sebesar 2006,7 Watt menjadi 528,7 Watt, hasil ini turun sebesar 21,93%. Sedangkan untuk nilai jatuh tegangan yang semula 14,18%-24,27% menjadi 2,32%-5,91%. Hasil ini sudah sesuai dengan SPLN No 1 : 1995 untuk besarnya jatuh tegangan maksimal 10%.
[11] Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR), SPLN 72, 1987. [12] Sambungan Listrik, SPLN 56, 1984 [13] Sambungan Tegangan Rendah (TR), SPLN 56-1, 1993
Referensi [1] Putro, A. P. “Analisis Tegangan Jatuh Sistem Distribusi Listrik Kabupaten Pelalawan dengan Menggunakan ETAP 7.5.0”, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2015. [2] Suartika, Made. “Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Untuk Memperbaiki Drop Tegangan di Daerah Banjar Tulangnyuh Klungkung,” Jurnal Teknologi Elektro, vol. 9, no. 2, Juli. 2010. [3] Hardiyanto, Eko, “Evaluasi Instalasi Jaringan Tegangan Rendah Untuk Menekan Rugi-Rugi Daya dan Tegangan Jatuh,” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia, 2008. [4] Nugroho, Agung dan Eko Setiawan. “Analisa Perbaikan Losses dan Jatuh Tegangan Pada Jaringan Sambungan Rumah Tidak Standar Dengan Simulasi Software ETAP 7.5.0,” Jurnal Transmisi, vol. 17, no. 3, 2015. [5] Sukmawidjaja, Maulana. “Perhitungan Profil Tegangan Pada Sistem Distribusi Menggunakan Matrix Admintansi dan Matrix Impedansi Bus”, JeTri, vol.7, no.2, Feb. 2008. Tegangan Standar Tegangan Rendah (TR), SPLN 1, 1987 [6] Kabel Pilin Udara Tegangan 0,6-1 kV, SPLN 4210, 1993 [7] Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Kriteria Disain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, PT PLN (Persero) , 2010. [8] Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Standard Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, PT PLN (Persero) , 2010. [9] Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Standard Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah, PT PLN (Persero), 2010. [10] Kelompok Kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Buku Pedoman Standar Konstruksi, PT PLN (Persero), 2008.
7
Biodata Penulis
8