27/03/2014
Kepustakaan
Psikologi Komunikasi
Kaitan antara Komunikasi – Psikologi Komunikasi merupakan syarat mutlak perkembangan kepribadian manusia Ashley Montague: “The most important agency through which the child learns to be human is communication, verbal also nonverbal” 2. Komunikasi berkaitan erat dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia
1.
Psikologi dalam Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi dibesarkan oleh para peneliti
psikologi (Wilbur Schramm, Kurt Lewin, Paul Lazarsfeld, Carl I. Hovland) The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)-Hovlan,Janis, & Kelly Gangguan jiwa bersumber pada gangguan komunikasi Komunikasi Terapeutik Psikologi menganalisis seluruh komponen komunikasi
Rakhmat, Jalaluddin (2008). Psikologi Komunikasi. 28th ed. Bandung: Remaja Rosda Karya Prajarto, Nunung (2010). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia deBlot, Paul (1995). Analisis Transaksional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Jarvis,Matt (2007). Teori-Teori Psikologi, Jakarta: Nusamedia Griffin, Em (2002), Approach First Look At Communication Theory. Edisi 5,, McGraw-Hill : USA
Perspektif Psikologi atas Komunikasi
penyampaian energi dari alatalat indera ke otakkomunikasi antar neuron pesan dari individu menjadi stimulus y yang g menimbulkan respon pada individu lain komunikasi interpersonal
Kajian Psikologi dalam Komunikasi
Karakteristik manusia peserta komunikasi Faktor internal dan eksternal manusia yang mempengaruhi komunikasi Proses p pengungkapan g g p p pikiran menjadi lambang Pengaruh lambang terhadap manusia Pengaruh kelompok terhadap pola komunikasi individu Efek pesan media terhadap kognisi, afektisi dan perilaku khalayak Bagaimana komunikasi menjadi lazim dipakai sebagai alat persuasi terhadap orang lain
1
27/03/2014
Psikologi dalam Ilmu Komunikasi
Pendekatan/Perspektif Psikologi Komunikasi
K Komunikasi ik i
Psikolo ogi
Perila aku Komunikan
Memfokuskan kajian pada perilaku komunikan d ffaktor2 dan kt 2 yg mempengaruhinya dalam proses komunikasi
Komunikasi dalam konteks interaksi sosial, dalam upaya mencapai tujuan kelompok
Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
4 ciri pendekatan Psikologi Penerimaan stimulus secara indrawi (sensory reception of stimuli) 2 Proses yang menghubungkan 2. antara stimulus-respon (internal mediation of stimuli) 3. Prediksi respon (prediction of response) 4. Peneguhan respon (reinforcement of responses)
Ilmu yang berusaha 1.Menguraikan 2.Meramalkan 3 Mengendalikan peristiwa 3. a.Mental b.Behavioral dalam komunikasi (Miller, 1974)
Kerangka Psikologi Komunikasi
Penggunaan Psikologi Komunikasi
1.
Karena komunikasi merupakan peristiwa sosial (berkaitan dgn hubungan antara manusia dengan sesamanya), maka Psikologi Komunikasi bernaung di bawah kerangkan ilmu Psikologi Sosial Sehingga pendekatan yang digunakan = pendekatan Psikologi Sosial Beberapa konsep di dalam Psikologi Sosial ttg komunikasi adalah proses: 1. 2. 3.
Belajar kognitif dan afektif Peyampaian dan penerimaan lambang Mekanisme penyesuaian diri
mencapai komunikasi efektif Komunikasi kepribadiankonsep dirimenterjemahkan pesan(dunia di sekitar kita) Pengetahuan tentang psikologi komunikasi kita bisa mengurai, meramalkan dan mengontrol cara komunikasi kita maupun orang lain sehingga membuat tujuan tercapai (kita/orang lain melakukan sesuatu)
2
27/03/2014
Psikologi Komunikasi Manusia dibentuk bukan oleh lingkungan tetapi oleh
caranya menterjemahkan pesan-pesan lingkungan yang diterimanya (Ashley Montagu) Melalui komunikasi individu “menemukan dirinya”, mengembangkan konsep dirinya, dan menetapkan h b hubungan kit dengan kita d d i sekitar dunia kit kita kit Tujuan: KOMUNIKASI yang EFEKTIF
Apakah komunikasi ini efektif?
Indikator Komunikasi Efektif 1.
2. 3 3. 4. 5.
Pengertian = penerimaan yang cermat dari sisi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator kegagalan komunikasi primer Kesenangan “saya OK – kamu OK” Mempengaruhi sikap persuasif Hubungan sosial yang baik (inclusion, control, affection) kegagalan komunikasi sekunder Tindakan
Motif dan Motivasi
Motif adalah alasanalasan manusia yang melatar belakangi mereka untuk melakukan suatu kehendak PENYEBAB sebuah b h akibat
Motivasi
.
Kategori Motif Motif Primer
dibawa sejak lahir dan bukan dari hasil belajar Faali / fisiologis Kebutuhan makan dan minum
Motif Umum Dibawa sejak lahir dan hasil belajar Tidak berhubungan dengan proses faali dalam tubuh Kebutuhan kasih sayang, rasa ingin tahu dan diperhatikan
Motif Sekunder
tumbuh sebagai hasil proses belajar tidak berhubungan dengan proses faali Kebutuhan berprestasi dan berkuasa
3
27/03/2014
Maslow’s Hierarchy of Needs
Maslow's Hierarchy of Needs A basic assumption of this
model is that humans are perpetually wanting the level does not need to be fully satisfied only that it must be partially or adequately satisfied
Self-actualization needs (selfdevelopment, realization) Esteem (self-esteem, recognition, status) Social (sense of belonging, love) Safety (security, protection) Physiological (hunger, thirst)
Hierarki Kebutuhan Maslow Kebutuhan fisiologi
kebutuhan paling dasar dorongan kuat pada diri manusia untuk survive (makan, minum, oksigen) Kebutuhan makan dan minum
Hierarki Kebutuhan Maslow Kebutuhan akan harga diri
“terpandang” memberikan kontribusi/manfaat bagi orang lain status dan penghargaan
Kebutuhan akan rasa aman
Standar hidup, jaminan hidup aman, takut kehilangan pekerjaan
Kebutuhan untuk “mewujudkan diri”
Kebutuhan sosial
Perasaan bahwa pekerjaan yang dilakukan menghasilkan prestasi (sense of accomplishment)
kebutuhan untuk dicintai dan mencintai merasa bagian dari suatu kelompok (diterima di suatu kelompok) persahabatan dan keakraban
Motivasi
Motivasi
The processes that account for an
individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal (Robbins, 2005). Suatu variabel perantara yang di digunakan k untuk t k menerangkan k faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (J.P. Chaplin)
Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) dalam diri individu Motivasi dapat mengarahkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapain tujuan Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi Motivasi invidu dapat ‘dipelajari’ dengan melakukan observasi perilaku dan melakukan verivikasi
4
27/03/2014
Motivation motivation is not: directly
observable the same as satisfaction always conscious directly controllable
McGregor (1957) Theory X dan Theory Y Theory Y Assumptions: people are not passive by nature and are capable of self-control and selfdirection work is natural and pleasurable workers are not resistant to change and will work towards organizational goals people seek and accept responsibility
McGregor (1957) Theory X dan Theory Y Theory X assumptions: people are naturally lazy and work as little as possible workers lack ambition, avoid responsibility and preferred to be responsibility, led Pegawai hanya tertarik pada kebutuhanya saja bukan kebutuhan organisasi people are resistant to change
EXPECTANCY THEORIES Berasumsi bahwa orang
akan termotivasi ketika usahanya membuahkan hasil yang diharapkan
delegation, job enlargement, and
participative management are consistent with Theory Y assumptions
EXPECTANCY THEORIES valence, expectancy, and force
valence refers to the strength of a person's desire for a particular outcome expectancy is the association between actions and outcomes force is the combination of valance and expectancy which results in the force to perform or act
GOAL SETTING THEORIES
Menentukan tujuan MEMOTIVASI kita pada perilaku mengarah ke TUJUAN tersebut people assigned difficult goals tend to perform better than those with moderately difficult to easy goals the idea behind goal setting theory is that goals motivate people to compare current performance to performance needed to meet goals for goal setting to be effective, people must be committed to the goal goal setting is particularly effective when feedback is provided that allows people to monitor their progress towards goal attainment
5
27/03/2014
Equity Theories
Equity Theories
equity theories are based on
motivation according to this model is a
social exchange people make choices based on their assessments of particular situations before exerting effort to achieve goals people of evaluate the situation on the basis of what they perceive to be fair or advantageous compared to what others receive and/or the effort required
consequence of perceived inequity perceived inequity creates tension in proportion to the magnitude of the inequity people l can either ith ffeell guilty ilt b because th they think they are paid too much (overpayment inequity)
individuals are motivated to reduce this
tension by either changing what they do or changing what they think
Reinforcement, Rewards, and Punishment
Sulitnya mempelajari Motivasi
this is a model of human behavior suggesting
that behavior is learned and that motivations and behavior can be changed by manipulating rewards and punishments How can operant behavior can be conditioned so the desired outcomes can occur?
or be angry because they are paid too little (underpayment inequity)
Motivasi tidak dapat dilihat bahkan adakalanya tidak dapat disadari Motivasi yang sama dapat tampil dalam bentuk yang berbeda Motivasi yyang g berbeda bisa saja j tampil p dalam bentuk tingkah laku yang sama Sebuah tingkah laku bisa dilandasi oleh beberapa motivasi sekaligus
positive reinforcement negative reinforcement punishment extinction
Teori Pembelajaran
Teori Pembelajaran
Tiga unsur utama
4 Mazhab Utama
Individu (Motivasi intrinsik) Lingkungan (Rangsangan dari luar) Tingkah Laku (Perilaku)
Behavioris
Kognitif
Pavlov
Gagne
Thorndike
Bruner
Skinner
Ausubel
Sosial Bandura.
Humanis
IxLxT
Rogers
6
27/03/2014
Mazab Behavioris
Mazab Kognitif
Belajar : peristiwa terbentuknya asosiasi-
Insight :pengamatan atau pemahaman
asosiasi antara peristiwa-peristiwa : stimulus (S) dgn respon (R). Stimulus : suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat R
Respon : sembarang tingkah laku yang
dimunculkan karena adanya perangsang
Classical Conditioning (pengkondisian atau
persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing
Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
Perangsang asli dan netral dipasangkan dengan
stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan
Mazab Kognitif Sosial
Eksperimen “Bobo Doll” menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa di sekitarnya y Tingkah laku anak-anak adalah dipelajari melalui peniruan atau pemodelan Orang diperhatikan sebagai model Proses pembelajaran melalui pemerhatian tingkah laku model sebagai permodelan (modeling)
4 unsur utama Teori
Albert Bandura (1925 – )
Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan
Proses 1
Perhatian
Proses 2
Mengingat
Jean Piaget (1896-1980)
Teori Kognisi Sosial
Teori Pemodelan : Bandura
mendadak thd hubungan antar bagian di dlm suatu situasi permasalahan. Insight ini sering dihubungkan dgn pernyataan aha Kohler (1925) suggested that problem solving involves mentally combining and recombining various elements of a problem until a structure that solves the problem is achieved → analisis akar permasalahan Belajar mendasari pd pengamatan yg melibatkan seluruh indra, menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas pada siswa ( Jean Piaget) Proses belajar terdiri dari 3 tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan)
Proses 3
Reproduksi
• Pembelajaran hanya berlaku jika • ‘Pengekalan’ tingkah laku yang ada perhatian diperhatikan dalam ingatan • Faktor : • Peniruan bahasa Dengan menggunakan •Ciri model – umur, •status dan • Kecakapan ini bergantung kepada dan imaginasi hubungan dgn pemerhati kemampuan motorik, serta kemahiran •Kegunaan dan manfaat mengingat dengan tepat •Kemahiran
Pemodelan Perhatian (attention) Mengingat (retention) Reproduksi (reproduction) Peneguhan/Motiva si (reinforcement/moti vation)
Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan
Proses 4
Peneguhan/Motivasi
• Akan berlanjut bila mendatangkan kepuasan, peneguhan positif /ganjaran • Punishment akan menghentikan proses ini
7
27/03/2014
Jenis Model dalam Peniruan/Pemodelan
Jenis-Jenis Peniruan
Keterangan
Jenis Model 1. Langsung
• Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. • Cth: meniru gaya selebriti idola
2. Tak Langsung
• Melalui imaginasi atau pengamatan secara tidak langsung. • Cth: meniru sifat yang dibaca dalam buku., memperhati seorang guru mengajar teman sekolah
3. Gabungan
• menggabungkan tingkah laku yang berlainan. •Peniruan langsung dan tidak langsung. •Cth : pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarna dr buku yang dibacanya
4. Hambatan
• Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja • meniru fesyen pakaian di tv, tapi tak boleh pakai di kampus
Mazab Humanis Ahli : Carl Rogers dan Maslow. Kodrat manusia – mulia dan baik Individu akan tumbuh secara alami
sesuai tuntunan lingkungannya Pembelajaran manusia bergantung pada emosi dan perasaannya Setiap individu adalah unik, dan mempunyai cara belajar yang berbeda Setiap individu mempunyai potensi dan keinginan untuk mencapai sesuatu yang dianggapnya ‘baik’
Tak Sekat 5.4.Tanpa Laluan Hambatan
• Tingkah laku yang ditiru boleh ditunjukkan dalam situasi apapun • Cth: pelajar meniru gaya gaya bahasa gurunya
Senioritas
Peniruan karena ‘kekuasaan’ struktural (politis)
Status sosial/ekonomi Kekuasaan ekonomi mendorong org dlm kelas sosial rendah meniru tingkah laku kelas sosial yang lebih ti tinggi i Pendidikan
Peniruan karena ‘kekuasaan’ yang datang dari pendidikan seseorang
Ketrampilan/pengala man
Peniruan yang muncul karena pengalaman dan ketrampilan seseorang
Pandangan Mazab Humanis Pengalaman dan psikologi manusia
berbeda degan hewan Kajiannya berkaitan dengan kehidupan
manusia sehari-hari Kajian tingkah laku manusia meliputi
proses pendalaman yang subjektif serta perilaku Kajian berdasarkan teori psikologi motif/motivasi Mempertimbangkan asas individu yang unik Tujuan mazab: kehidupan manusia yang bermakna dan sejahtera
Carl Rogers (1902- 1987)
Pandangan Mazab Humanis Pengalaman individu adalah fenomena-
logikal yg dialami oleh individu sendiri Setiap individu mempunyai
SIKAP
kecenderungan dan hasrat untuk mencapai kesempurnaan diri Setiap individu membentuk konsep diri yg unik melalui sistem nilai dan kepercayaan yg berbeda dengan orang lain Perilaku seseorang menunjukkan konsep dirinya Pembelajaran dan perilaku individu diperoleh melalui proses komunikasi
8
27/03/2014
Sikap
Sikap
“ …. An evaluation of objects, people or issues about which an individual has some knowledge” (Wrightsman, 1993)
“….a favorable or unfavorable evaluative reaction toward something or someone, exhibited in one’s belief, feelings or intended behavior”
“ ….associations between attitude objects (virtually any aspects of the social world) and evaluations of those objects” (Fazio & Roskos Roskos-Ewoldsen Ewoldsen, 1994 dalam Baron & Byrne Byrne, 1997)
“ …evaluations of virtually any aspect of the social world” (Baron & Byrne, 2001)
(Myers, 1996)
BEDA: Sikap – Opini – Nilai - Sifat?
Sikap Jadi, sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial, benda dsbnya
Opini berhubungan dengan pengumpulan pendapat publik yang merupakan sikap dan keyakinan sekelompok orang. Opini merupakan sikap yang lebih spesifik (Mc. Guire, 1985) Apa bedanya sikap dengan nilai? Nilai lebih luas dan abstrak. Melalui nilai seseorang akan mengembangkan sikap (Rokeach, 1973) Apa bedanya sikap dengan “trait?” Trait tidak selalu merupakan penilaian, cenderung konsisten ada pada berbagai situasi, tidak tergantung penilaian sesaat dan cenderung sulit diubah (Ajzen, 1988)
Komponan Sikap
Fungsi Sikap
• afektif
Membantu pemilik sikap untuk memahami dunia sekelilingnya dengan mengorganisir dan menginterpretasikan informasi yang ada fungsi g pengetahuan p g
• konatif
Mengekspresikan nilai-nilai sentral/Beliefs fungsi identitas atau ekspresi diri
•
kognitif
Beberapa tokoh menolak pemisahan ini karena masing-masing komponen bisa menjadi obyek sikap itu sendiri. (lihat Breckter & Wiggins 1989)
Memelihara/menjaga harga diri dengan cara menghindari kenyataankenyataan yang kurang menyenangkan sehubungan dengan diri ybs. fungsi harga diri
9
27/03/2014
Bagaimana kita mengukur sikap?
Bagaimana kita mengukur sikap? Contoh:
Melalui observasi & wawancara
Semua anggota DPR koruptor
Dengan menggunakan skala misalnya: Sangatt S Setuju
• Summated Ratings
S Sangat t Tdk Setuju
• Equal Appearing Interval • Cummulative Scale • Semantic Differential
Pembentukan Sikap
Pembentukan Sikap
1. Classical Conditioning: melalui proses belajar sosial
Jangan musik ik kl klasik ik ah, bosan
Ketika anak sudah besar: musik klasik = membosankan Ternyata proses conditioning secara tidak disadari (penelitian Cacioppo, 1993):
Pembentukan Sikap 2. Instrumental Conditioning
Pembentukan Sikap 3. Modeling (meniru)
Like father like son
10
27/03/2014
Pembentukan Sikap
Pembentukan Sikap
4. Melalui Social Comparison
5. Faktor bawaan/genetik ?
Pembentukan sikap kita dipengaruhi oleh informasi sosial yang ada, ada yang sesuai dengan keinginan kita.
Orang kembar banyak memiliki persamaan sikap (walaupun dibesarkan secara terpisah)
Bagaimana sikap Anda terhadap sampah? Negatif: tidak suka sampah, menyampah, ‘disampahi’ dsbnya.
Positif: sampah bisa didaur ulang jadi kompos, pernik kreatif
Perlunya meneliti Sikap
Makanya pernikahan dini lebih baik kan
Perlu pendidikan seksual sejak dini…
Perlunya meneliti Sikap Sikap sangat mempengaruhi cara kita berpikir (skema kognitif) Bagaimana mereka akan menginterpretasikan informasi bahwa kini makin banyak remaja yang g seksual p pra nikah? melakukan hubungan
Ibu Ani
Ibu Ina Misalnya: Ibu Ani setuju jika anak menikah pada usia muda (antara 17 – 20 tahun), sedangkan Ibu Ina berpendapat usia yang baik untuk menikah adalah diatas 25 tahun..
Perlunya meneliti Sikap Sikap juga mempengaruhi tingkah laku (walaupun tidak secara langsung)
Lukman pro kenaikan harga BBM BBM, apakah ia tidak akan ikut antrian menjelang pemberlakuan di hari-H?
11
27/03/2014
Aspek Situasi Jika situasi memungkinkan (tidak ada hambatan norma) maka individu lebih bebas menampilkan TL nya.
Aspek Situasi • jika Ani seorang aktivis perempuan mendapat 2 undangan seminar: Kesetaraan gender dalam rumah tangga dan Kampanye Anti Rokok, kemungkinan seminar apa yang akan dipilih Ani?
Jika ada tekanan/keterbatasan waktu individu tidak lama berpikir, sikap = TL.
Jika situasinya sesuai dengan
Kesimpulan: Situasi dan sikap saling mempengaruhi.
sikap yang kita miliki, maka individu cenderung menampilkan TL nya.
Aspek Sikap
Sikap terbentuk melalui pengalaman langsung umumnya lebih kuat.
Aspek Individu • Bagi orang-orang yang self monitoringnya rendah, sikap lebih dapat digunakan untuk meramalkan TL nya daripada orang yang self monitoringnya tinggi
Makin kuat sikap (ekstrim, intensif, p penting), g) makin besar dampaknya p y terhadap TL, makin sulit diubah.
Penting atau tidaknya sebuah sikap tergantung dari: kepentingan pribadi individu tsb., identifikasi sosial, relevansi nilai.
Mengapa?
Makin kuat sikap, makin mudah diingat (attitude accessibility)
Teori-teori terbentuknya sikap 1.
Teori Planned Behavior (Ajzen & Fishbein, 1980): peramal TL yang terbaik adalah intensinya. Intensi seseorang tergantung: sikap orang tsb terhadap suatu TL, normanorma subyektif, kontrol TL yang dipersepsikan.
Komunikasi Asertif (Communicating Assertively)
2. Teori Attitude-to-behavior-Model (Fazio, 1989, Fazio & Roskos-Ewoldsen, 1994): jika tidak ada banyak waktu untuk berpikir maka sikap sangat menentukan TL.
12
27/03/2014
Asertif
Asertif
"the ability to say no, the ability to ask
“Kemampuan untuk
favors or make requests, ability to express positive and negative feelings, the ability to initiate, continue and finish a g general conversation” (Lazarus, 1973) Rimm and Masters (1979): "Assertive behavior is an interpersonal behavior involving relatively honest and direct expression of thoughts and feelings that are socially appropriate and take into account the feelings and welfare of other people".
mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap p menjaga j g dan menghargai g g hakhak serta perasaan pihak lain” Asertif adalah kemampuan seseorang dalam mengekspresikan perasaan, ide, gagasan, keyakinan (hak), secara langsung, jujur, dan cara yang sesuai sedemikian rupa sehingga tidak menyakiti hati (mengganggu hak) orang lain.
Beberapa hal berkaitan dengan perilaku asertif Asertif adalah salah satu
kemampuan problem solving Perilaku asertif sangat berkaitan dengan g budaya y Budaya barat membiasakan seseorang berperilaku asertif karena kebebasan mengeluarkan pendapat Budaya timur (budaya ‘sungkan’) membuat perilaku asertif kurang berkembang.
ASERTIF = AGRESIF ??? Bentuk sikap atau pun perilaku agresif seperti
mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal atau pun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.
ASERTIF = AGRESIF ??? Orang yang asertif = orang yang
mampu bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas pihak lain lain. Orang yang agresif = orang yang terkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain ketika mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangannya sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut.
NON-ASERTIF ?? Seseorang dikatakan bersikap
non-asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan p pandangan/keyakinannya; g y y ; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.
13
27/03/2014
MANFAAT ASERTIF Mengembangkan komunikasi Meningkatkan rasa percaya diri Membantu kita mendapatkan
penghargaan dari orang lain Mengembangkan kemampuan
pengambilan keputusan
Hambatan Komunikasi (Asertif) Hambatan media hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Hambatan dalam bahasa sandi Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima Hambatan dari penerima pesan kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. Hambatan dalam memberikan feedback feedback yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
Komunikasi Asertif Teknik untuk bersikap asertif : Tentukan sikap yang pasti Jika belum jelas dengan apa yang dimintakan pada Anda, bertanyalah untuk mendapatkan kejelasan atau klarifikasi. Berikan penjelasan atas penolakan Anda secara singkat, jelas, dan logis. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” Pastikan pula, bahwa sikap tubuh Anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi Anda.
Hambatan Komunikasi (Asertif) Hambatan dari pengirim pesan pesan
yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan Komunikasi (Asertif) Hambatan Fisik Hambatan fisik dapat mengganggu
komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. Hambatan Semantik Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang kadang-kadang kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi Asertif Gunakan kata-kata “Saya tidak akan…” atau “Saya
sudah memutuskan untuk…” dari pada “Saya sulit...”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk…” lebih menunjukkan sikap tegas atas sikap yang Anda tunjukkan. Mendiamkan,, mengalihkan g pembicaraan, p , atau bahkan menghentikan percakapan jika dipaksa. Menolak dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu…tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk ...” Bernegosiasi dengan pihak lain agar mendapatkan jalan tengahnya.
14